Demi Membeli Sebuah `iPhone`, Pasangan Ini Tega Jual 2 Anaknya
Nampaknya dijaman sekarang, pengaruh gadget sangatlah besar bagi kehidupan manusia, Tak tanggung-tanggung, banyak orang yang rela melakukan apapun demi mendapatkan gadget impiannya. Salah satunya adalah kedua pasutri yang berasal dari ****. Sungguh ironis, demi mendapatkan iPhone terbaru Apple, pasutri ini rela menjual kedua anak mereka.
Bukanlah anak pungut atau ilegal, kedua anak yang dijual oleh pasangan muda ini adalah anak kandung mereka sendiri! Entah apa yang ada dibenak kedua pasangan suami istri ini. Mengingat umur pernikahan mereka yang masih seumur jagung, sudah seharusnya mereka mensyukuri karunia Tuhan yang dititipkan kepada mereka. Bukannya disyukuri mereka malah tega menjualnya demi hanya membeli 'gadget mahal'.
Seperti yang dikutip dari phonearena, mereka memang tidak serta merta dengan terang-terangan mengatakan menjual anak, namun hanya memasang iklan secara online. Mereka tega menjual anak mereka secara online dan menawarkannya disitus belanja online terbesar di ****. Dalam iklan tersebut, pasangan itu menawarkan 2 anak mereka kepada siapa saja yang berminat mengadopsinya dengan imbalan uang tentunya.
Menurut media di Shanghai, China, kedua pasangan tersebut menuliskan 'harga' untuk anak-anak mereka. harga yang dicantumkan di iklan pun berbeda-beda. Anak pertama di hargai sebesar CNY 30 ribu (USD 4,900) dan anak kedua sebesar CNY 50 ribu (USD 8,200). Niat bejat pasangan muda ini akhirnya ketahuan pihak berwajib dan langsung diringkus.
Pada pengakuannya dikantor polisi, ternyata pihak wanitanya mengatakan bahwa uang hasil 'penjualan' 2 anak tersebut nantinya akan dibuat untuk membeli iPhone terbaru, sepatu sport terkini serta beberapa produk mahal lain. Mengingat iPhone dan gadget Apple lainnya adalah gadget paling memiliki gengsi tinggi di ****, sepertinya kasus ini tergolong 'tidak mengherankan'. Pasalnya ada kasus lain yang mungkin lebih parah hanya untuk mendapatkan gadget Apple ini.
Tidak waras? Tidak manusiawi? Semoga kedua pasangan ini sadar akan perbuatan mereka betapa pentingnya karunia Tuhan ketika hendak menitipkan sesuatu yaitu anak.
Source
