Game Dying Light Kota Kematian Penuh Dengan Zombie
Dari seluruhnya game yang pernah Anda mainkan juga sebagai seseorang gamer, berapakah banyak darinya yang jadikan zombie juga sebagai tema paling utama? Sebagian franchise popular sukses bangun jati dirinya sendiri dari tumpukan mayat hidup ini, yang badannya telah terpotong-potong lantaran tajamnya parang Anda, atau bahkan juga hancur tanpa ada bekas lantaran Rocket Launcher yang tak akan mengetahui belas kata kasihan. Dengan histori yang telah jalan cukup lama, genre ini sendiri sesungguhnya telah ada dalam posisi yang stagnan. Nyaris tak ada lagi rencana yang dapat diracik untuk dia, sekurang-kurangnya untuk tawarkan sensasi gameplay yang lebih mengasyikkan, imersif, serta unik. Sampai Techland ada serta berupaya menunjukkan suatu rencana hilang ingatan yg tidak pernah diperkirakan pada awal mulanya – Dying Light.
Hal yang sangatlah rasional untuk menyebutkan Dying Light tidak gantinya suatu kombinasi pada Mirror’s Edge serta Dead Island juga sebagai kunci inti permainan, seperti yang kami ulas di artikel preview pada awal mulanya. Terkecuali peluang untuk membunuh beberapa zombie dengan bermacam senjata dengan dampaknya sendiri, ia juga tawarkan kekuatan parkour untuk sang ciri-ciri paling utama. Anda dapat bergerak cepat serta bebas dengan cara vertikal ataupun horizontal di peta yang telah terhitung luas, baik untuk bertarung dengan cara terbuka atau malah hindari beberapa zombie yang cuma mempunyai satu misi di kepala mereka – mengonsumsi Anda. Dengan cara visual, ia juga tampak ciamik, sekurang-kurangnya di versus PC. Detil struktur yang alami penambahan penting dari Dead Island dan tata sinar yang memanjakan mata jadi nilai jual sendiri.
Lalu, bagaimanakah dengan performa game ini sendiri keseluruhannya? Kenapa kami menyebutnya juga sebagai game yang meminta Anda untuk lari dari kematian?
Selamat datang di Harran, Turki – suatu kota indah penuh nilai budaya yang saat ini beralih jadi neraka dunia riil. Alih-alih aktivitas kota serta manusianya, Harran saat ini malah dipenuhi oleh mayat hidup yang bertebaran di tiap-tiap pojok, berupaya mencari manusia baru untuk sebatas isi perut. Harran jatuh pada kekacauan sesudah menebarnya suatu virus misterius, yang pada akhirnya menyebabkan Kementerian Pertahanan untuk “mengunci mati” kota ini. Tak ada yang dapat masuk, serta tak ada yang dapat keluar.
Tetapi di dalam kekacauan ini, ciri-ciri paling utama yang Anda pakai – Kyle Crane malah berupaya untuk menginfiltrasi Harran. Ia ditugaskan oleh GRE – Global Relief Effort yang terus-menerus menerjukan penyembuhan sesaat bernama Antizin melalui hawa, untuk temukan seorang serta mengambil file utama mereka darinya. Tetapi sayangnya, usaha Crane itu telah mendapat masalah dimuka. Pertama kalinya menyentuh jalan Harran serta ia telah ada di ujung gawat dengan beberapa Bandit yang mengincar kepalanya, serta sudah pasti – gigitan zombie yang dapat membuatnya beralih setiap saat. Untungnya, ia diselamatkan oleh beberapa survivor yang saat ini menetap di Tower.
Crane saat ini mesti bertemu dengan dilema besar. Di satu segi, ia yaitu seseorang agen GRE yang mengemban misi rahasia – mencari politisi bernama Kadir “Rais” Suleiman yang diakui memegang file utama serta beresiko punya GRE. Sesaat di segi lain, keterikatan emosionalnya dengan beberapa anggota Tower membuatnya mesti bertemu dengan adanya banyak pilihan susah. Jadi hal yang demikian memberatkan hati lihat bagiamana tiap-tiap dari survivor ini berupaya bertahan hidup, sambil meyakinkan tak semakin banyak korban berjatuhan di dalam supply antizin yang beresiko.
Lalu, dapatkah Crane mengambil file utama GRE dari Rais ini? Apa sesungguhnya isi file itu? Perseteruan kebutuhan seperti apa yang perlu ia hadapi? Seluruhnya pertanyaan ini dapat Anda jawab dengan memainkan Dying Light ini.
Sumber : Review Game Dying Light
