Jaksa Agung: Silakan Saja Saya Dicopot
VIVA.co.id - Menjelang setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2015 mendatang, isu reshuffle Kabinet Kerja kembali mencuat. Salah satu petinggi negara yang menjadi sorotan publik adalah Jaksa Agung.
Kinerja Kejaksaan Agung kini tengah disorot dalam menegakkan hukum khususnya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Fokus perhatian publik yaitu karena kalahnya Korps Adhyaksa itu dalam menghadapi dua gugatan praperadilan.
Menanggapi hal itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan dia tidak terlalu memikirkan isu pergantian kabit tersebut.
”Ya silakan sajalah (direshuffle), yang penting saya kerja untuk bangsa ini ya. Saya bekerja untuk bangsa ini tidak ada urusan lain,” ujar Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat 16 Oktober 2015.
Diketahui kekalahan Korps Adhyaksa dalam menghadapi gugatan Praperadilan yang pertama yaitu saat menghadapi gugatan terkait penetapan tersangka mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pada kasus ini, Dahlan diduga korupsi dalam pembangunan 21 gardu induk pada unit pembangkit dan jaringan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tahun anggaran 2011-2013.
Selain itu, Korps Adhyaksa juga kalah dalam menghadapi gugatan praperadilan terkait keabsahan penggeledahan di Kantor PT Victoria Sekuritas Indonesia. Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi pembelian hak tagih (cessie) pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).