Gaji PNS Malaysia Dicicil

Gaji PNS Malaysia Dicicil

http://kompas.co.id/data/photo/2008/06/12/102046p.jpg
PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi

KUALA LUMPUR, KAMIS - PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengumumkan keputusan rapat kabinet mengenai pembayaran gaji pegawai pemerintah akan dilakukan dengan cara mencicil dua kali, dimulai Agustus 2008.

"Gaji kaki tangan awam (PNS) akan dibayar dua kali, yakni pada pertengahan dan akhir bulan, dimulai Agustus 2008," kata Pak Lah, panggilan akrab Abdullah Badawi, sebagaimana diberitakan media massa Malaysia, Kamis (12/6).

"Potongan-potongan seperti pajak pendapatan, cicilan Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) (di Indonesia dikenal sebagai Jamsostek) dan potongan lainnya akan dilakukan pada ujung bulan," kata Pak Lah.

Selain itu, Kerajaan Malaysia juga mengumumkan bahwa harga minyak yang diputuskan naik mulai 5 Juni 2008 akan tetap berlaku sepanjang tahun 2008, walaupun harga minyak terus naik. Keputusan ini meralat keputusan sebelumnya bahwa kerajaan Malaysia akan mengumumkan kenaikan harga minyak setiap bulan mengikuti harga di pasar dunia.

Alasan keputusan ialah kerajaan Malaysia tidak mau rakyat dibebani lagi oleh kenaikan harga setiap bulan karena dampak kenaikan harga BBM pada 5 Juni 2008 telah menimbulkan kenaikan biaya hidup lainnya.

http://kompas.co.id/read/xml/2008/06...laysia.dicicil

Bahaha, lebih parah lagi =_= gaji ampe dicicil

Kalo orang Indo dicicil gajinya PNS nya...uda de korupsi tambah parah ~,~

bukan korupsi lagi,, dibakar kali itu tempat kerjanya.

Quote:

---

Originally Posted by rena_croz

bukan korupsi lagi,, dibakar kali itu tempat kerjanya.

---

Quote:

---

Originally Posted by MumunLuvMamamia

Kalo orang Indo dicicil gajinya PNS nya...uda de korupsi tambah parah ~,~

---

Quote:

---

Bahaha, lebih parah lagi =_= gaji ampe dicicil

---

salah persepsi kali neh coba saya kutip sedikit

Quote:

---

KUALA LUMPUR, KAMIS - PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengumumkan keputusan rapat kabinet mengenai pembayaran gaji pegawai pemerintah akan dilakukan dengan cara mencicil dua kali, dimulai Agustus 2008

---

tuh yang dimaksud sebulan PNS nya akan dibayar 2 kali dalam 1 bulan dan ini mungkin lebih bagus
1. Menghilangkan sifat konsumerisme penduduk
Kebanyakan penduduk indonesia menghabiskan uangnya pada saat gajian baik untuk keperluan sehari-hari maupun utang bulan lalu yang sudah menunggu
2. Mendidik hidup hemat penduduk
dengan sistem ini penduduk mungkin lebih bisa untuk hidup hemat dalam penggunaan uang, kenapa?? Karena penduduk akan belajar untuk bagaimana menggunakan uang yang sedikit ( terima 2 kali otomatis jumlahnya 50 % dari biasanya )
3. Membiasakan diri untuk tidak untuk berhutang
karena menggunakan 2 periode pembayaran jadi tingkat keinginan untuk berhutang akan berkurang ( kan gajinya terima lagi di tiap pertengahan bulan dan akhir bulan )
4. Hal ini juga pernah dilakukan beberapa Bank Swasta dekade 90-an dan itu lebih bagus dan bermanfaat

iya lebi bgs kalo sebulan dibayar 2x, soalnya kalo gaji langsung dibayar banyak biasanya 'keperluannya' tiba2 tambah bnyk juga, yg akhirnya duitnya keburu abis n bikin orng pengen ngutang (ga bs mengatur keuangan)
kalo bokap gw malah ngasi gaji seminggu 1x, jd tiap minggu gajian dan emang terbukti brhasil ngurangin keinginan mereka ngutang (khususnya bwat yg ga bs memanage duit)

gw setuju ma malay ...

di indo kykny cocok kalo gaji dicicil kyk gitu ...

iya. bagus juga strateginya.... bikin manusia2nya gak boros...

Quote:

---

Originally Posted by -trifena-

salah persepsi kali neh coba saya kutip sedikit



tuh yang dimaksud sebulan PNS nya akan dibayar 2 kali dalam 1 bulan dan ini mungkin lebih bagus
1. Menghilangkan sifat konsumerisme penduduk
Kebanyakan penduduk indonesia menghabiskan uangnya pada saat gajian baik untuk keperluan sehari-hari maupun utang bulan lalu yang sudah menunggu
2. Mendidik hidup hemat penduduk
dengan sistem ini penduduk mungkin lebih bisa untuk hidup hemat dalam penggunaan uang, kenapa?? Karena penduduk akan belajar untuk bagaimana menggunakan uang yang sedikit ( terima 2 kali otomatis jumlahnya 50 % dari biasanya )
3. Membiasakan diri untuk tidak untuk berhutang
karena menggunakan 2 periode pembayaran jadi tingkat keinginan untuk berhutang akan berkurang ( kan gajinya terima lagi di tiap pertengahan bulan dan akhir bulan )
4. Hal ini juga pernah dilakukan beberapa Bank Swasta dekade 90-an dan itu lebih bagus dan bermanfaat

---

klo ditempat gw kerja si karyawannya dapet gaji buat bayar hutang..
ampe kesian kadang liatnya.. tiap kali gajian abis semua. mpe dikasi liat ke gw duitnya dibagi2 ke mana buat bayar utang ke org yg lebi punya.

sistem 2 x emang bagus tapi liat dolo dunk gajinya brapa.. klo gaji cmn sekitar 900k 2 kali bayar pun hasilnya sama aja.
kalo bank kan beda gajinya.. jgnkan teller.. yg jadi satpam dulu di bank danamon lampung sekitar 6 taun yg lalu gajinya aja da bangsa 1 jtan..

kalo masalah konsumerisme itu tergantung dari pribadi masing2.. ada yg ga ada duit aja bela2 hutang ama org mpe berjuta2 padahal tau sendiri ga ada duit..
ada yg banyak duit tapi bisa bertahan ga menjadi boros..
itu ya balik lagi ke masing2..
orang yang sifatnya konsumerisme, mau dikasi duit 10juta pun juga akan abis dalam waktu singkat.

Quote:

---

Originally Posted by endlessss

iya lebi bgs kalo sebulan dibayar 2x, soalnya kalo gaji langsung dibayar banyak biasanya 'keperluannya' tiba2 tambah bnyk juga, yg akhirnya duitnya keburu abis n bikin orng pengen ngutang (ga bs mengatur keuangan)
kalo bokap gw malah ngasi gaji seminggu 1x, jd tiap minggu gajian dan emang terbukti brhasil ngurangin keinginan mereka ngutang (khususnya bwat yg ga bs memanage duit)

---

Wah, boleh juga ide bokaplu. Masalahnya kebanyakan bangsa Melayu kalo megang duit banyak, pengennya belanja aja. Maklum, nenek moyang kita jaman dulu rata-rata pedagang bukan?

Kyknya ga mungkin di indo bisa jadi positip. Mental higher upnya aja uda mental korupsi, ada jg lebih tambah parah korupsinya.

*Uda terbiasa hidup mewah, tiba2 uang dikurangin per 2minggu, buat nutupin kekurangan, yah korupsi deh*

hoop...lah...

percuma di indonesia nyicil mah buat bayar gaji...

orang indonesia klo dah masalah duid tuh sulit kompromi, liat aja pembagian dana bantuan buat orang miskin aja baru di bayar sebagian dah ngamuk2 mereka bilang orang yang udah bela2in mereka supaya dapet jatah sebagai koruptor...


percuma deh indonesia...

Quote:

---

Originally Posted by LacusKiraForeve

Kyknya ga mungkin di indo bisa jadi positip. Mental higher upnya aja uda mental korupsi, ada jg lebih tambah parah korupsinya.

*Uda terbiasa hidup mewah, tiba2 uang dikurangin per 2minggu, buat nutupin kekurangan, yah korupsi deh*

---

ada benarnya tapi dengan keyakinan seperti anda, juga bangsa kita tak akan pernah lepas dari itu semua, cobalah untuk menilai sesuatu dari sudut pandang secara subjektif jangan faktor minor saja yang menjadi pokok pikiran kita, dan tidak semua masyarakat itu punya mental korupsi, walaupun nominal sangat wah dan tanpa memandang siapa dan dimana

Uangnya berkurang, pengeluaran akan berkurang, buat nutup kekurangannya ya belajar hidup hemat

1. Berapa banyak penduduk indonesia yang terbiasa hidup mewah ???
Paling banyak 20 s/d 30 %
2. Kenapa Mereka terbiasa hidup mewah ??
Karena adanya faktor-faktor untuk menunjang mereka hidup mewah
3. Apakah faktor-faktor itu ??
- Faktor kebutuhan
Besarnya kebutuhan yang akan dipenuhi secara rutinitas, karena besarnya penghasilan maka besar juga perencanaan untuk itu, ingatlah besarnya pendapat anda akan membuat besar juga kebutuhan anda
- Faktor Psikologis
Faktor ini cenderung dikaitkan oleh emosi akan dampak ekosistem lingkungan setempat, contoh : ada tetangga beli TV akan timbul keinginan kita untuk membeli juga
- Faktor Biologis
Faktor ini cenderung diberikan kepada mereka pencinta barang antik, untuk mendapatkan sesuatu, mereka rela mengeluarkan sejumlah RP. yang nominalnya sangat wah demi kepuasan biologis
- Masih banyak lagi faktor lainnya juga

Quote:

---

Originally Posted by phonoscope

hoop...lah...

percuma di indonesia nyicil mah buat bayar gaji...

orang indonesia klo dah masalah duid tuh sulit kompromi, liat aja pembagian dana bantuan buat orang miskin aja baru di bayar sebagian dah ngamuk2 mereka bilang orang yang udah bela2in mereka supaya dapet jatah sebagai koruptor...
percuma deh indonesia...

---

wew, bukan nyicil kali bang, gaji abang Rp. juta, abang akan terima Rp. 500.000, tiap 2 kali dalam satu bulan

Klo soal bantuan untuk rakyat miskin, kan sudah mending dapat bantuan daripada tidak dapat??? mau pilih dikasih atau tidak sama sekali, klo abang pilih jangan dikasih, saya yakin seluruh rakyat miskin tidak akan setuju, soal pengaruh ini itu dengan korupsi, mungkin sebagian kecil lagi yang dikorupsi, jika sudah masuk sampai 10 % mungkin hal yang luar biasa.
Jika hal-hal kecil kita mencap kejahatan sesuatu tanpa memandang niat dan kebaikannya, sungguhkah anda demikian

aduh...swt...

maksud gw, klo negara kita memakai sistem cicil... akan sangat sulit berkompromi dengan orang2 yg menerima gaji...

antara di demo kita nya sebagai pendukung sistem gaji cicilan, atau di demo presiden nya

Quote:

---

Originally Posted by -trifena-

ada benarnya tapi dengan keyakinan seperti anda, juga bangsa kita tak akan pernah lepas dari itu semua, cobalah untuk menilai sesuatu dari sudut pandang secara subjektif jangan faktor minor saja yang menjadi pokok pikiran kita, dan tidak semua masyarakat itu punya mental korupsi, walaupun nominal sangat wah dan tanpa memandang siapa dan dimana

Uangnya berkurang, pengeluaran akan berkurang, buat nutup kekurangannya ya belajar hidup hemat

1. Berapa banyak penduduk indonesia yang terbiasa hidup mewah ???
Paling banyak 20 s/d 30 %
2. Kenapa Mereka terbiasa hidup mewah ??
Karena adanya faktor-faktor untuk menunjang mereka hidup mewah
3. Apakah faktor-faktor itu ??
- Faktor kebutuhan
Besarnya kebutuhan yang akan dipenuhi secara rutinitas, karena besarnya penghasilan maka besar juga perencanaan untuk itu, ingatlah besarnya pendapat anda akan membuat besar juga kebutuhan anda
- Faktor Psikologis
Faktor ini cenderung dikaitkan oleh emosi akan dampak ekosistem lingkungan setempat, contoh : ada tetangga beli TV akan timbul keinginan kita untuk membeli juga
- Faktor Biologis
Faktor ini cenderung diberikan kepada mereka pencinta barang antik, untuk mendapatkan sesuatu, mereka rela mengeluarkan sejumlah RP. yang nominalnya sangat wah demi kepuasan biologis
- Masih banyak lagi faktor lainnya juga




wew, bukan nyicil kali bang, gaji abang Rp. juta, abang akan terima Rp. 500.000, tiap 2 kali dalam satu bulan

Klo soal bantuan untuk rakyat miskin, kan sudah mending dapat bantuan daripada tidak dapat??? mau pilih dikasih atau tidak sama sekali, klo abang pilih jangan dikasih, saya yakin seluruh rakyat miskin tidak akan setuju, soal pengaruh ini itu dengan korupsi, mungkin sebagian kecil lagi yang dikorupsi, jika sudah masuk sampai 10 % mungkin hal yang luar biasa.
Jika hal-hal kecil kita mencap kejahatan sesuatu tanpa memandang niat dan kebaikannya, sungguhkah anda demikian

---

yg terbiasa hidup mewah menurut gw si lebi dari 70%.. coba aja u liat di mana2..org bole miskin tapi klo buat yg aneh2 pasti ada duitnya..
miskin si miskin tapi hpnya keren2 pny, n73 aja bisa sanggup beli..
motor aja rela dicicil mpe 36bulan padahal ga jelas ada kerja ato ga..
blom lagi klo hal2 negatif seperti porstitute, drugs dll..
pasti ada duitnya tah darimana dateng..