yaah, gmn pemerintah bs ngumpulin beras . . .
petani mending jual ke pasar yg brn membeli lebih mahal. . .
akhirnya pemerintah kehilangan kendali n pasar yg bkl menentukan harga (permainan pasar)
Printable View
yaah, gmn pemerintah bs ngumpulin beras . . .
petani mending jual ke pasar yg brn membeli lebih mahal. . .
akhirnya pemerintah kehilangan kendali n pasar yg bkl menentukan harga (permainan pasar)
ya ia lah..
pemerintah juga berupaya nga banyak kok dalam pertanian..
klo uda kena kekeringan ato kena banjir mpe gagal panen mereka nyari sape?
klo nyari tengkulak ya uda..
abis panen jual ke tengkulak..
kalo ada bnyk koperasi yg bisa ngebantu para petani mungkin mereka juga akan mikir buat ngejual ke sapa..
T_T iya c emang bagian dr rakyat..... tp rakyat yg mana?
rakyat yg berdagang, apa rakyat yg petani....
kan?Quote:
Tetapi coba baca koran Suara Pembaruan, sebetulnya yang menguasai supply beras adalah pedagang dan pengusaha, mereka termaksud "rakyat" Indonesia.
sebernernya yg lebih untung itu pedagang / pengusaha
lagi2 kesenjangan bertambah jauh antara petani dan pedagang ....
yg akhirnya di sektor pertanian ga bakal ada kemajuan / perbaikan secara mandiri ...
kyanya c lebih bagus kalo emang bulog doang yg bs ekspor, spy stock dalam negri masih bs dikontrol....
jd bukan karna ekspor menguntungkan "yg menguasai supply beras" / pasar, pedagang bs memperkaya diri dgn ekspor berlebihan ...
tenang aja, pemerintah berusaha mengstabilkan harga beras, dan berhasil
sebenarnya sih bukan mslh ekspor nya, tp investasi nya. Bikin usaha di bidang sito, tar terserah mo jual nya kemana. Yg jelas supply beras negara surplus, mencukupi.
ya ini dia yg gw mxud, ga bakal bs mengalami kemajuan "secara mandiri" . . .
sektor pertanian/petani ga bs mengembangkan usaha mereka sendiri, petani harus harus bergantung dgn investor, diberi subsidi pupuknya, bibitnya, dll . . .
ya boro2 bs ada keuntungan berlebih bwat investasi / pengembangan usaha sendiri, bwat biaya hidup aja ud susah, karena emang keuntungan 'petani' sangat kecil . . .
pemerintah c yg gw liat, lebih seneng ngasi subsidi (mungkin karna memang smuanya ud terlambat untuk bs mandiri), padahal kalo segala subsidi uangnya bs dipake bwat pemberdayaan masyarakat sedari dulu, sebenernya jauh lebih menguntungkan juga bgs manfaatnya bwat kita semua, drpd subsidi yg berbau diskon
(ga perlu diskon kalo ud mampu beli dgn harga normal)
Logika anda akan saya balik. Mengapa petani nya tidak menjadi investor? Mengapa usaha petani kurang efficient? Karena mereka tidak sekolah. :yuck: - Karena itu mengapa mereka bergantung dgn investor2, karena investor2 mengerti bagaimana membikin usaha dengan skala ekonomi yang besar.
Berarti apa solusi nya biar petani kita gk miskin?
More INVESTMENT, More MODAL = More JOBS, More INCOME, No More MISKIN.
gmn bs jadi investor kalo ga punya uang?Quote:
Mengapa petani nya tidak menjadi investor? Mengapa usaha petani kurang efficient? Karena mereka tidak sekolah.Karena itu mengapa mereka bergantung dgn investor2, karena investor2 mengerti bagaimana membikin usaha dengan skala ekonomi yang besar.
karena itulah mereka terpaksa bergantung ke investor...
gmn bs ada uang berlebih kalo pendapatannya kecil?
jelas pendapatanyya kecil karena mereka hanya pekerja, kalo mau pendapatan yg besar ya jadilah investor, tp.........
usaha petani kurang efisien karna mereka tidak sekolah?
rasanya di sekolah tidak mengajarkan cara bertani yg baik, begitu juga mengelola keuangan yg nyata..... yg dibutuhkan petani adalah skill bertani, kalo masalah mengelola uang ya setiap orang perlu, tetapi mampu / tidaknya itu bersifat individu, bukan dibedakan dari job / kelasnya
more job? ya betul, tp bersifat kuantitas alias jumlah pekerja, bukan berarti pendapatanya bertambah, mungkin juga malah akan berkurang, karena banyaknya pekerja membuat kebutuhan investor akan pekerja berkurang (stock banyak=murah)Quote:
More INVESTMENT, More MODAL = More JOBS, More INCOME, No More MISKIN.
more income untuk investor tentunya.... petani juga dapet, tp waaaaay more 4 investor....
no more miskin ya betul, tp kesenjangan sosial semakin jauh, karena pendapatan investor lebih tinggi
Dimana2 kesenjangan social ada, karena itulah fungsi pemerintah untuk membikin income equality.
Tetapi saya ingin benerin perkataan km, bukanya berarti orang gak punya uang gk bisa jadi sukses. Uang itu hanyalah "medium of exchange", sebuah representasi value, uang itu juga dijadikan komoditas untuk pertukaran currency exchange di pasar international. Tetapi yang paling penting, uang itu asal nya dari bank, dari meminjam dan membikin usaha. Sehingga siapa pun bisa dapat modal asal bisa minjem doit dari bank untuk investasi. Nah ini dia kelemahan nya, bank di negri ini pelit, hanya berani meminjamkan doit kepada orang2 yang dah kaya.
Petani di Indonesia depend kepada investor? Yah jelas karena mereka kurang edukasi, bukan karena gak punya uang. Mereka hanya pekerja, karena visi mereka juga hanya untuk bekerja. Bila visi mereka adalah untuk membangun usaha pertanian, lain kata. Ingat, kaya atau miskin itu bukan karena tergantung dengan uang, tetapi karena kemauan dan usaha.
hmmm maksudnya UMR?Quote:
Dimana2 kesenjangan social ada, karena itulah fungsi pemerintah untuk membikin income equality.
income equality yg cm untuk buruh dan PNS? apa bs berpengaruh besar...
kesenjangan sosial makin jauh berarti daya beli "titik atas" dan "titik bawah" semakin menjauh...
apa harga di pasaran akhirnya ga naik ngikutin daya beli "titik atas" ?
maaf, perkataan saya yg mana kk?Quote:
Tetapi saya ingin benerin perkataan km, bukanya berarti orang gak punya uang gk bisa jadi sukses.
SBS (sangat betul sekali), tp bukanya bank pelit cm mau minjemin ke orang kaya....Quote:
Tetapi yang paling penting, uang itu asal nya dari bank, dari meminjam dan membikin usaha. Sehingga siapa pun bisa dapat modal asal bisa minjem doit dari bank untuk investasi. Nah ini dia kelemahan nya, bank di negri ini pelit, hanya berani meminjamkan doit kepada orang2 yang dah kaya.
bank cm mau meminjamkan modal ke orang yg bs memberikan jaminan, semakin besar nilai yg bs dijadiin jaminan, maka semakin besar kemungkinan modalnya bakal kluar.....
sayangnya orang miskin ga bs "berusaha" kaya dengan cara ini, karena mereka ga bs memberi jaminan yg bernilai (lagi2 sistem yg menciptakan kesenjangan sosial)...
tp kalo ga salah ada "bantuan" dari pemerintah bwat rakyat kecil, yg iklan di tv artisnya Bajuri - mat solar ...
gw rasa jaman sekarang udah ga penting lagi pendidikan formal...Quote:
Petani di Indonesia depend kepada investor? Yah jelas karena mereka kurang edukasi, bukan karena gak punya uang. Mereka hanya pekerja, karena visi mereka juga hanya untuk bekerja. Bila visi mereka adalah untuk membangun usaha pertanian, lain kata
terlahir dari keluarga miskin boro2 untuk pendidikan, untuk makan dan bertahan idup aja susah, gmn bs memiliki visi ke depan, kalo terus ada tekanan "bagaimana cara bertahan hidup hari ini", dari mana ia bs mencontoh cara orang sukses (misalnya ayah, tetangga, dll) kalo sekelilingnya penuh kemiskinan dan smua itu bisa ilang kalo memiliki pendapatan berlebih.... bukankah namanya bergantung dengan uang?
kalo misal ada uang lebih, mereka (tergantung orangnya) bs mulai berkreasi dan mulai mencontoh bagamana cara (ayahnya, tetangganya, dllnya) sukses......
ini yg sring diangga bahwa "bisnis merupakan bakat turunan", padahal sebenernya bukan bakat turunan, tp adalah mind set turunan....
yg namanya bergantung pada orang lain itu ga bagus,
jd intinya anda setuju kan kalo petani bergantung ke investor bukan karena kemauanya sendiri?
yg paling bagus adalah kemandirian....
seperti post saya sebelomnya dalam id endlessss (bukan bermaxud cloning):
Quote:
biar kata berasnya dibeli dr petani, dibelinya dgn harga brp? dr dulu yg namanya rakyat kecil ga pernah dapet untung gede, lama kelamaan sapa yg mau jd petani kalo bukan karna terpaksa. . .
kalo mau sukses, pola pikirnya harus diubah, orng2 harus berhenti bekerja, dalam arti bekerja u/ orng lain / boss, knapa?
pikir, pendapatan bos ama anak buahnya gedean mana?
misal : bos dpt uang Rp 2/bulan, anak buah dpt uang Rp 1/bulan. . .waktupun berjalan, 3 bulan kmudian bos pnya uang Rp 6 (Rp 2 x 3 bulan), anak buah punya uang Rp 3 (Rp 1 x 3 bulan), jd sbenernya kesenjangan sosial makin lama makin parah. . .
sesuai dgn hukum/prinsip (lupa yg mana) ekonomi, kalo brng/jasa ada bnyak, harganya rendah,
knapa gaji buruh, PNS, dll kecil? ya gitu d . .
adakah cerita bnak buah yg sukses besar? kyanya ga ada, kcuali anak buah yg akhirnya berwirausaha. . .
Q: *****, kalo smuanya mau jd bos, sapa yg jd anak buahnya?
A: nah, sesuai dg yg td, kalau barang/jasa langka/sedikit, maka harga akan naik (kalo orng yg mau jd pekerja cm sedikit, maka sang bos bakal naekin gaji supaya orng2 tertarik)
. . . berteori emang gampang, tp prakteknya susah, yah apa c jaman skarang yg bs dapet dg cara gampang, ngupil aja susah
-no pain, no gain, xtra pain, n ur end-
CMIIW. . .
Daya beli masyarakat titik atas atau titik bawah tergantung dengan inflasi dan income mereka. Demikian tidak ada korolasi dengan income inequality karena disparitas antara yang kaya dengan yang miskin tergantung dengan income mereka, simple. Untuk membuat disparity (gap antara miskin dan kaya) salah satunya adalah Pajak dalam topik pembangunan development social welfare. Karena itulah pemerintah dibutuhkan...Quote:
hmmm maksudnya UMR?
income equality yg cm untuk buruh dan PNS? apa bs berpengaruh besar...
kesenjangan sosial makin jauh berarti daya beli "titik atas" dan "titik bawah" semakin menjauh...
apa harga di pasaran akhirnya ga naik ngikutin daya beli "titik atas" ?
Karena itulah menurut saya salah satu kelemahan dari ekonomi sini adalah sistem Moneter nya. Perlu diperkuat, harus dimasukin orang2 yang jujur dan gak punya kepentingan pribadi. Karena saat ini rakyat triak2 gak ada doit, ini kan hanya gara2 sistem aja, doit itu pdhal cuma media buat pertukaran, yang penting itu adalah sumber pertukaran tersebut, goods and services. Asal ada sumber akan ada uang, karena uang akan represent value sumber tersebut. Jadinya kalo dipikirin yang penting kan sumber nya, jadinya sumber tersebut bisa dijadiin jaminan kalo mau, misalnya, bangun dengan lahan padi/jagung dengan tanah beberapa hektar, jaminan nya bisa lahan tanah tersebut. Arti kata kalo bisnis gagal, lahan nya akan disita sama bank dan akan dijual ke buyer lain. Sebetulnya walaupun sistem nya jelek, masih ada celah2 nya buat bangun usaha untuk orang2 kecil. Yang gua maksud itu pelitnya... memang bank itu pelit, maupun kamu punya jaminan lom tentu dikasih pinjeman. Lagi2 dengan interest rate yang tinggi, sangat menjadikan disinsentif buat para investor untuk meminjam credit.Quote:
SBS (sangat betul sekali), tp bukanya bank pelit cm mau minjemin ke orang kaya....
bank cm mau meminjamkan modal ke orang yg bs memberikan jaminan, semakin besar nilai yg bs dijadiin jaminan, maka semakin besar kemungkinan modalnya bakal kluar.....
sayangnya orang miskin ga bs "berusaha" kaya dengan cara ini, karena mereka ga bs memberi jaminan yg bernilai (lagi2 sistem yg menciptakan kesenjangan sosial)...
tp kalo ga salah ada "bantuan" dari pemerintah bwat rakyat kecil, yg iklan di tv artisnya Bajuri - mat solar ...
Iya itu namanya BLT - Bantuan Langsung Tunai, ada juga KURS, Kredit Usaha Rakyat (kalo gk salah), bisa disebut juga micro crediting. Ini jalur pemerintah udah tepat dengan melakukan ini. Tetapi modal nya harus lebih banyak, karena saat ini pemerintah cuma berani mengasih modal 3 juta dalam program KURS ini, mustinya lebih seperti 50 juta.
Gak juga, bokap gua setelah pristiwa 1997 bankrut total, smua bisnis nya ancur. Tetapi dia tetap utamakan pendidikan sy walaupun cost nya mhl. Pendidikan itu sangat penting karena akan meningkatkan kapasitas kamu, carilah "ilmu sampai ke negri china", org jaman dahulu aja mengatakan itu, seperti di film Indiana Jones, treasure = knowledge.Quote:
gw rasa jaman sekarang udah ga penting lagi pendidikan formal...
terlahir dari keluarga miskin boro2 untuk pendidikan, untuk makan dan bertahan idup aja susah, gmn bs memiliki visi ke depan, kalo terus ada tekanan "bagaimana cara bertahan hidup hari ini", dari mana ia bs mencontoh cara orang sukses (misalnya ayah, tetangga, dll) kalo sekelilingnya penuh kemiskinan dan smua itu bisa ilang kalo memiliki pendapatan berlebih.... bukankah namanya bergantung dengan uang?
kalo misal ada uang lebih, mereka (tergantung orangnya) bs mulai berkreasi dan mulai mencontoh bagamana cara (ayahnya, tetangganya, dllnya) sukses......
ini yg sring diangga bahwa "bisnis merupakan bakat turunan", padahal sebenernya bukan bakat turunan, tp adalah mind set turunan....
Memang benar mindset adalah faktor yang mencegah pembangunan, tetapi justru dengan ada pendidikan formal dengan sistem yang bagus dan informasi yang dibutuhkan, mindset tersebut akan berubah. Tetapi menurut saya faktor yang paling penting adalah harapan. Rakyat kita saat ini perlu harapan, harapan itu adalah diri mereka sendiri, apabila mereka termotivasi, pasti suasana akan berbeda, seperti suasana BnP skrg dimana visi saya dan Mimihitam adalah untuk membikin kalian semua bermotivasi. Bila mereka mempunyai kemauan + usaha, pasti visi mereka akan tercapai, orang jaman dulu bisa bangun candi borobudur tanpa traktor, kita mo bangunin orang miskin aja gk bisa?
Sy tetap dengan statement sy sendiri, orang miskin tergantung dengan investor bukan karena mrk tidak punya uang, tetapi karena mereka tidak mempunyai visi pelaksanaan dan kemauan. Uang itu cuma kertas, yang membikin uang berharga itu karena kita percaya akan harga tersebut dan uang itu terbuat karena adanya kepentingan antara kita dengan material kebetuhan. Fakta dan realitas, material tersebut berseketar dimana2, tinggal diperoleh. Jadinya ingat, bukan uang!
Saat ini saya lihat komentar dan ideal kamu negatif terhadap kemampuan para petani untuk bangkit.
Saya quote lagi perkataan kamu yang saya pikir sangat penting:
Mengapa argumentasi anda jadi belok ke arah yang beda? Tujuan saya sih memberikan motivasi dan aura positif di forum ini, tanpa balesan. Tujuan kamu apa sih? Apakah ingin membuktikan diri? Mengapa koq perkataan anda bisa belok 180 derajat... Padahal cuma membutuhkan 1 langkah loh untuk memulai perjalanan 1000 km.Quote:
bukan rasa takut kyanya, tp emang bener yg sangat perlu kita hindari adalah pesimisme, sinis, malas, juga jiwa "komentator" . . .
pesimis = 'aah percuma', kalo blom usaha apa2 ud bilang 'aah percuma', bakal maju selangkahpun tidak, itulah yg namanya percuma . . .
berjalan ribuan kilo cm dimulai dgn 1 langkah kok
kemampuan petani untuk menjadi sukses adalah sangat kecil..
karena management financial nya ga ada..sehabis panen ya abisin lah itu duit dengan berbagai cara..
kalo gagal panen? ya nunggak hutang ama tengkulak..
kita ga bisa bilang juga kenapa petani ga inves aja..
andai saja petani punya uang 100M dan dia lebih baik pilih inves ketempat lain.
NAh sekarang yg nanam beras sapa?
semuanya INves lalu sapa yg jual makanan?
hampir semua petani diseluruh dunia itu hidupnya sederhana..
tetapi ga semua miskin..
ini tergantung dari seberapa besar peran pemerintah dalam membackup para petani ini..
jadi andaikan klo ada gagal panen karena bencana alam..
tetep pemerintah memberi tunjangan agar petani ga kelaparan..
klo disini petani hanya bisa meraung2 minta bantuan molo seperti di tv2 yg ditayangkan..
dan menurut gw tentang pembangunan borobudur..
membangun sebuah benda mati itu sangat mudah,, sebesar apapun itu walaupun dikerjakan oleh satu orang itu masih mungkin..
tetapi mengubah org miskin menjadi org kaya itu bukanlah sebuah hal yg mudah..bahkan bisa dibilang tidak mungkin..
karena mengubah seorang yg miskin berarti kita harus bisa mengubah kepribadian dia..perilakunya.. motivasinya.. dan kemampuannya..
itu bukanlah hal yg bisa dicapai dalam hitungan bulan lho.. bahkan tahunan diperlukan..
untuk menjadi sukses itu adalah pilihan..
pilihan masing2 pribadi yang bisa meneruskan jalan dari pendahulunya..
sama dengan prinsip hidupnya ato bertolak belakang..
jadi sekali lagi,, membuat org menjadi sukses itu bukanlah hal yg mudah..
bahkan sudah seribu contoh diberikan.. seribu peluang diberikan..
seribu resiko dihilangkan...
tapi klo menurut gw tentang pajak disini masih sangat lemah..
toh buktinya yg kaya semakin kaya yg miskin semakin miskin..
ini karena penggelapan pajak sangat bnyk terjadi..
dan para penagih pajaknya pun bisa digesek2...
bahkan dibeberapa berita yg lalu ada razia tentang software bajakan..
bagi yg ketauan min. dikenakan denda 50juta.
itu dibayar kepada yg razia ato didenda lebih banyak di pengadilan..
nah dari situ aja uda ketauan gmn sistem pajak kita..
belum lagi cukai di pelabuhan.. itu uda ga ngerti lagi dah..
liat aja di roxy itu Barang BM bnyak sekali..
dan itu baru sejenis HP.. blom yg laen2..
bantuan dari pemerintah seperti BLT itu sebenarnya ga baik diberikan.. karena akan menjadikan kita sebagai pengemis yg bisa meminta2 saja..
kalo KURS itu sudah bagus.. mengingat jaminan ditanggung oleh pemerintah.
jadi para pedagang kecil bisa lebih lega tidak memikirkan apa yg akan disita bila ga sanggup bayar ato terjadi kebangkrutan.
hoaaaam...
percuma berharap kalo ga berusaha....Quote:
Tetapi menurut saya faktor yang paling penting adalah harapan. Rakyat kita saat ini perlu harapan, harapan itu adalah diri mereka sendiri, apabila mereka termotivasi, pasti suasana akan berbeda, seperti suasana BnP skrg dimana visi saya dan Mimihitam adalah untuk membikin kalian semua bermotivasi. Bila mereka mempunyai kemauan + usaha, pasti visi mereka akan tercapai, orang jaman dulu bisa bangun candi borobudur tanpa traktor, kita mo bangunin orang miskin aja gk bisa?
"sebenernya" bagus kalo yg anda sebarkan adalah motivasi n optimisme.....
tp yg anda sebarkan adalah harapan palsu, juga motivasi dengan menutupi fakta yg ada....
uraikan 1 1......Quote:
Sy tetap dengan statement sy sendiri, orang miskin tergantung dengan investor bukan karena mrk tidak punya uang, tetapi karena mereka tidak mempunyai visi pelaksanaan dan kemauan. Uang itu cuma kertas, yang membikin uang berharga itu karena kita percaya akan harga tersebut dan uang itu terbuat karena adanya kepentingan antara kita dengan material kebetuhan. Fakta dan realitas, material tersebut berseketar dimana2, tinggal diperoleh. Jadinya ingat, bukan uang!
petani ga punya uang...
investor punya uang .... karena punya uanglah dia disebut investor
petani butuh investor karena investor punya uang.... bukan investor yg ga punya uang... sudah jelas!?
yg dibutukan petani adalah uang untuk berinvestasi/pengembangan usaha, bukan cm sebuah nama "investor" yg diperlukan, tp uangnya
ya betul.... saya negatif terhadap kemampuan petani untuk bangkit....Quote:
Saat ini saya lihat komentar dan ideal kamu negatif terhadap kemampuan para petani untuk bangkit.
tapi perlu dicatat bahwa saya negatif terhadap kemampuan para petani untuk bangkit.... dengan cara yg anda sebutkan, yaitu bergantung ke investor...
camkan itu
saya berusaha menyebarkan optimisme dan kemandirian....Quote:
Mengapa argumentasi anda jadi belok ke arah yang beda? Tujuan saya sih memberikan motivasi dan aura positif di forum ini, tanpa balesan. Tujuan kamu apa sih? Apakah ingin membuktikan diri? Mengapa koq perkataan anda bisa belok 180 derajat... Padahal cuma membutuhkan 1 langkah loh untuk memulai perjalanan 1000 km.
yg membedakan adalah, saya tidak melakukanya dengan memberi harapan palsu dan menutupi fakta.....
melihat dari post anda, dapat di ibaratkan anda selalu berkata kepada cacing bahwa sebenarnya ia bisa terbang, tanpa menjelaskan bahwa kenyataannya "bisa terbang" dalam paruh burung pemangsa....
saya akan gunakan kata2 yg lebih mudah anda cerna untuk mengantisipasi penyalah artian.....
anda berkata pada petani bahwa mereka bisa maju, kalau bergantung kepada investor....
baguskah sebuah ketergantungan?
bisa apa kita kalau investasi mereka dicabut?
kapan pekerja bisa mendapatkan hasil yg mendekati sebaik investor?
itu masih dalam lingkup petani.... ganti saja masalahnya dengan negara....
yang ingin saya tanamkan adalah kenapa bukan kita yg berinvestasi?
berinvestasi bukan harus membangun gedung bertingkat dengan para pekerja yg menggunakan jas...
bukan harus dengan modal besar... tp harus dilakukan oleh diri kita sendiri... jadilah seorang bos/pemimpin untuk diri kita sendiri, bagus kalo bs untuk orang lain...
intinya adalah mengatur nasib sendiri
sebenarnya saya tidak sedang plin plan.... tp anda saja salah mengartikan post saya