Printable View
kk acantaz gini kuliah di atas yg kk sebutkan kagak bisa di bandingkan dgn IPDN
IPDN tempar orang2 berprestasi itu tak bisa di pungkiri lage,karena di sana pilihan bro :D
tapi hanya kelakuan oknum2 tertentu aja sampe bisa terjadi2 beberapa tragedii
APAKAH KARENA OKNUM2 KAGAK BERTANGGUNG JAWAB SEMUA PRAJA YG KURANG LEBIH 4000 HARUS KENA AKIBATNYA??? <<tolong dipikir lageeeeeeeeee
emang mereka org2 pilihan daerah yg dikirim ke IPDN...tapi ga sedikit loh yg maen sogokQuote:
Originally Posted by -2easy4upss-
bubarin aja dunk..
ga guna gt....
mw berapa banyak lg korban berguguran....
kalo mo dibilang pilihan...
kenapa bisa ada oknum2 tak bertanggung jawab???
di sana mereka di didik menjadi pejabat negara ato petinju2 yang bakal di kirim ke olimpiade??
Quote:
Originally Posted by -2easy4upss-
yaah itu kan opini anda, sah2 saja kalau anda katakan "makanya harus begini, semestinya begitu" seharusnya begini,dll" toh mau kita teriak apa disini tidak akan dapat merubah apapun keputusan pemerintah.
kepada orang2 poster2 yang optimis:
saya minta maaf kalau isi dari opini saya terlalu pesimis,
tapi sebelum anda menulis solusi-solusi yang indah, saya tanya "apakah hal itu mungkin terjadi dengan sikap pemerintah kita yang tidak jelas ini?"
Sebetulnya kl dibubarkan sih.. masyarakat masih bingung soalnya "Syapa penerus selanjudnya?" "Apakah ada pejuang kita lagi?"
Pertanyaan yg mendalam.. tetapi dengan adanya kekerasan dalam IPDN tidak memungkinkan untuk menghasilkan prajurit yang mantaph dalam pertahanan negara. Tidak mungkin ada yg bertahan. Kemungkinan besar byk yg gugur sebelum ke medan perang. :)
Umm saya semakin tidak mengerti dengan maksud pejuang, prajurit yang mantaph dalam pertahanan negara dan medan perang.Quote:
Originally Posted by Ripin
setahu saya IPDN adalah lembaga pendidikan dibawah departemen dalam negeri yang berfungsi untuk menghasilkan lulusan untuk bertugas di dalam hal pemerintahan, seperti kecamatan, pemda, pemkot dan pemprov.
apa hubungan nya dengan perang dan pertahanan negara? ato mungkin saya salah menafsirkan maksud kk?
Umm saya semakin tidak mengerti dengan maksud pejuang, prajurit yang mantaph dalam pertahanan negara dan medan perang.Quote:
Originally Posted by Ripin
setahu saya IPDN adalah lembaga pendidikan dibawah departemen dalam negeri yang berfungsi untuk menghasilkan lulusan untuk bertugas di dalam hal pemerintahan, seperti kecamatan, pemda, pemkot dan pemprov.
apa hubungan nya dengan prajurit, perang dan pertahanan negara? ato mungkin saya salah menafsirkan maksud kk?
anda tidak salah tafsir.Quote:
Originally Posted by gaptekbet
saudara ripin yang tampaknya kurang mendalami materi dari perdebatan ini.::oops::
klo di bubarkannn kk sapa yg akan mengurus tentang pemerintahan
sapa yg jadi :camat lurah waluikota gubernur dll <<<kan lebih pantas yg sekolah di IPDN
kayaknya di BUBARKAN OR TIDAK ITU SANGAT BERESIKO UNTUK MASA DEPAN NEGARA
mnurut gwe lebih baik dilakukan perombakan di semua bidang seperti poll di atas....
selama masih ada kemungkinan kenapa enggak dicoba?? jangan gara2 hal seperti itu aja IPDN langsung dibubarkan, selama masih bisa dilakukan lebih baik dilakukan terlebih dahulu... jgn main tafsir dulu...
btul tuh kk adakan REFORMASI dong di badan IPDN kembalikan nama BAIK IPDN di masyarakat sehinnga di percaya lage :DQuote:
Originally Posted by -LichKing-
tapi gwe bilang bakal lama deh supaya bisa dipercaya masyarakat lagi mungkin bisa tahunan
Menurut gw,
Tetp dibuka,
Dengan perombakan,
Banyak kok sekolah militer yang bagus,
Contohnya Taruna Nusantara
Denger2 ada anak kelas 3 dari situ udah dapet NEM ujian.
Tapi gara2 mukulin ade kelasnya, dia dikeluarin,
tapi dia langsung dekiluarin. Ijasaah Tarnusnya dihilangkan
bagai si anak tersebut tidak punya bukti bahwa dia pernah sekolah disana...
Klo menurut gua... IPDN ditutup aja...
Klo ga bisa / banyak kendala untuk menutup nya gua ada saran... gni kekerasan di IPDN kan terlahir dari warisan artinya tiap angkatan membalas ke ade kelas nya karena mereka dulunya juga korban kekerasan... jadi alangkah baik nya penerimaan di IPDN di vakum kan sementara waktu, jadi angkatan yang ada diluluskan dulu semua nya sampai angkatan terahir lulus baru di adakan penerimaan mahasiswa baru dan jgn lupa bikin sistem baru yang lebih bagus dan lebih transparan dari yang sekarang... semoga bangsa ini jadi bangsa yg lebih baik...
Metrotvnews.com, Sumedang: Jenazah Wendi Budiman (22), Senin (23/7) sekitar pukul 10.00 WIB dimakamkan di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, tidak jauh dari rumah duka. Ratusan orang, baik teman maupun keluarga, mengikuti pemakaman. Suasan duka bercampur geram mewarnai upacara pemakaman tersebut. Ibu dan tunanganya Wendi, Mimin, tidak kuasa menahan tangis.
Di kain kafan jenazah masih nampak bekas darah. Almarhum Wendi Budiman meninggal setelah dikeryokk 10 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di salah satu pusat perbelanjaan di Jatinangor. Wendi sempat mengalami pendarahan di perut. Ia sempat kritis dan dilarikan ke rumah sakit, sebelum akhirnya tewas.
Tidak nampak perwakilan IPDN dalam pemakaman. Menanggapi musibah ini, keluarga Wendi mengaku tidak terima. Mereka akan menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggujawaban ulah para praja IPDN.
Setelah mengikuti pemakaman, ratusan teman seprofesi Wendi yang juga tukang ojek langsung melakukan demo di kampus IPDN. Mereka menuntut tindak lanjut dari ulah praja IPDN yang menewaskan Wendi. Selama ini mereka hanya mengikuti berita kekerasan lewat media. Mereka tidak menyangka bila akan berurusan langsung dengan IPDN. Mereka menuntut agar IPDN ibubarkan. "Pemerintah harus mendengarkan aspirasi warga," teriak mereka.
Para pendemo bermaksud masuk kampus untuk menemui Pejabat Sementara Rektor IPDN Johannes Kaloh. Namun, oleh pihak keamanan keinginan warga tersebut ditolak. Setelah bernegosiasi, lima perwakilan mereka akhirnya diperbolehkan masuk kampus. Namun, karena Johannes Kaloh sedang melakukan pertemuan dengan tim dari Departemen Dalam Negeri, perwakilan warga ditemui Pembantu Rektor III IPDN Hindarto.
Dalam pertemuan itu Hindarto mengucapkan bela sungkawa dan meminta maaf atas ulah praja IPDN. Ia mengungkapkan, kasus ini sedang ditangani polisi. IPDN juga akan memberikan sanksi, mulai dari sanksi teringan hingga terberat, yakni pemecatan.
Warga nampak tidak puas dengan jawaban Hindarto. Mereka menuntut agar bisa bertemu dengan Kaloh. Mereka memberi batas hingga Kamis nanti. Jika batas itu terlampaui, mereka akan mengerahkan sekitar 3.000 tukang ojek untuk menghancurkan kampus IPDN.(DOR)