lah...td katanya suruh bikin cerpen...???
Printable View
napa nga nelusuri novel2 yang ada aja ... ntar di kembangin sendiri ... dari >>> http://www.indogamers.com/showthread.php?t=367404
ngga Reign of Chaos itu pre TBC, belom ada draenei sama blood elfQuote:
eh eh, bner itu? reign of chaos sampe frozen throne itu bisa mencakup WoW patch 2.x.x sampe 3.x.x lho
catalysm itu mah bisa dibilang warcraft 4
battle of mount hyjal di WOW, adanya di ending NE campaign di WC3 reign (CMIIW)
Arthas jadi lichking adanya di ending scourge campaign WC3 Frozenthrone dgn kata lain wow patch 3.0.x
@TS gampangnya ente maenin aja warcraft dari reign of chaos, sampe frozenthrone, warcraft 1 ama 2 masih cerita ttg perang human vs orc kl g salah :D
dan TBC itu kan massa kekuasaan Illidan di Outland, yg ini ga tau setelah invasi Illidan ke Northrend apa sebelumnya
di WC3:Frozen Throne itu kan Illidan lari dari Kiljaeden ke Outland, terus ngambil alih kekuasaan dari Maghteridon di Black Temple
tetapi baru santai sebentar di BT udah diuber lagi sama Kiljaeden dan disuruh ngancurin Throne Lich King yg udah berkhianat sama Burning Legion
Illidan gagal ngancurin Frozen Throne yg akhirnya Arthas bersatu dan menjadi Lich King itu sendiri dan tidur untuk waktu yg tidak ditentukan
terus LK bangun lagi di WotLK kaya di traillernya
cmiiw juga deh
pokoknya itu sebelum Battle of Mt. Hyjal ada War of Ancients, War of Spider dll
tapi kalo di WC1 sama WC2 ga tau cerita yg mana soalnya ga pernah maen hehe
ini ada sedikit cerita tentang WC3:Reign of Chaos....
Reign of Chaos itu awalnya Thrall bikin New Horde dan pergi ke Kalimdor setelah dikasih visi sama Medivh. Burning Legion pun dateng lagi ke Lordareon yg dimulai oleh invasi kecil dari Cult of the Damned dibawah pimpinan Kel'Thuzad. Arthas yang waktu itu masil labil diprovokasi dan dipancing sama Dreadlord untuk ke Northrend, bahkan Arthas sampe bersesilih sama Uther yg gurunya sendiri. Medivh ternyata juga ngasih visi ke Jaina untuk pergi ke Kalimdor. Di Northrend, Arthas ketemu sama Muradin. Mereka pun terus ngejar Mal'Ganis. Sesuai rencana Lich King Arthas pun dapet Frostmourne lalu membunuh Muradin (tapi masih hidup) dan Mal'Ganis, lalu dia pulang ke Lordareon dan membunuh ayahnya sendiri, King Terenas. Akhirnya Arthas jadi Scorge Death Knight, Champion of the Lich King yang pertama. Sesampainya di Kalimdor. Thrall bertemu Cairne yg lagi sengketa lahan sama Centaur lalu membantunya. Grom yg lagi nyari sumber daya di Ashenvale dicegah Night Elf yg merupakan penjaga hutan tersebut bahkan Cenarion pun turun tangan. Mannoroth manfaatin kesempetan ini lalu mengutuk Grom beserta clan Warsong (lagi) pake darahnya agar dapat membunuh Cenarion. Thrall dan Cairne pergi ke Stonetalon untuk ketemu Medivh dan tanpa disadarin ketemu Jaina yg diundang oleh Medivh juga. Mereka yg tadinya berselisih pun bersatu untuk membebaskan Grom dari kutukan Mannoroth. Arthas yg telah menjadi Scourge pun mendapat misi untuk menghidupkan Kel'thuzad, dia pun bertemu Uther yg menghalangin lalu membunuhnya. Kel'thuzad pun hidup kembali dengan wujud Lich lalu mereka pergi ke Dalaran dan memanggil Archimonde ke Azeroth. Akhirnya kabar kematian Cenarion pun diketaui oleh Tyrande, lalu dia memimpin Sentinel mengusir para pendatang yg menjarah hutan, yaitu Human dan Orc. Tetapi ditengah usahanya tersebut tiba2 Archimonde, yg telah berhasil dipanggil oleh Kelthuzad, datang ke Kalimdor dan memburu para Sentinel. Karena butuh bantuan Tyrande memutuskan untung membangunkan para Druid, terutama Malfurion. Setelah berhasil membangunkan para Druid, Tyrande memiliki ide untuk membebaskan Illidan. Walaupun ditentang Malfurion, Tyrande tetap menjalankan idenya dan akhirnya membebaskan Illidan. Mereka pun bertemu Malfurion, tetapi Malfurion sudah tidak mengakui Illidan lagi sehingga dia pergi. Illidan pun bertemu Arthas, setelah bertarung sebentar Arthas pun memberi tahu tentang Skull of Gul'dan. Illidan pun mengambil kekuatan Skull of Gul'dan tersebut dan berubah menjadi Demon lalu membunuh Tichondrius. Tyrande dan Malfurion melihat hal tersebut. Malfurion sangat marah sehingga mengusir Illidan dari hutan selamanya. Lalu Medivh datang memberi tahu Tyrande bahwa Burning Legion sudah siap menyerang Mt.Hyjal dan untuk dapat mengalahkannya mereka harus bergabung dengan Thrall dan Jaina. Tetapi Burning Legion dibawah pimpinan Archimonde sangat kuat sehingga pertahanan terakhir dari Sentinel pun dapat dikalahkan, lalu Archimonde bersiap untuk menghancurkan World Tree. Ternyata Archimonde terkena jebakan, Medivh hanya mengulur waktu Archimonde sampai ke World Tree agar para Ascentral Guardian (Whisp) dapat berkumpul dan meledak bersamaan untuk membunuh Archimonde. Azeroth pun kembali aman. Sentinel kembali ke Ashenvale untuk menyembuhkan hutan, Thrall bersama new Horde mengklaim Durotar sebagai wilayah barunya dan membagun kota (Orgrimmar) disana, Jaina dan orang-orangnya pergi ke Dustmallow Marsh dan membangun kota di Pulau Theramore, dan Cairne bersama para Tauren membangun Thunder Bluff di Mulgore.
kek nya gw pernah copas punya davion dah:
Spoiler untuk 1 :BAB I : MITOS
Para Titan dan Terciptanya Alam Semesta
Tidak ada yang tahu bagaimana Alam Semesta ini tercipta. Beberapa teori mengatakan bahwa ledakan kosmik membuat jutaan dunia berputar sangat cepat dan terhisap kedalam ruangan hampa yang disebut Great Dark ・sebuah Galaksi yang tercipta dalam satu hari dan memiliki berbagai jenis kehidupan didalamnya. Yang lainnnya percaya bahwa Alam Semesta diciptakan oleh sebuah kekuatan mutlak. Meskipun kebenarannya belum dapat dipastikan, sangatlah jelas bahwa ras dari mahluk yang kuat tercipta untuk membawa stabilitas pada dunia mereka dan menjamin masa depan yang aman untuk mahluk hidup yang mengikuti jejak mereka.
Para Raksasa Titan, Dewa berkulit baja dari galaksi lain, menjelajahi galaksi yang baru terbentuk dan mulai bekerja di dunia yang mereka temui. Mereka membentuk dunia dengan menciptakan gunung tinggi dan menciptakan lautan yang luas. Mereka memberi langit udara yang dapat memberikan kehidupan. Itu semua adalah bagian dari tujuan mereka, rencana yang telah diciptakan sejak lama. Mereka bahkan menciptakan ras primitif untuk meneruskan pekerjaan mereka dan menjaga keseimbangan dari dunia yang mereka ciptakan.
Diatur oleh kelompok elit yang disebut Pantheon, para Titan membawa tujuan mereka melalui ratusan juta dunia yang tersebar diseluruh Great Dark pada jaman pertama diciptakan. Para Phanteon yang sangat kuat dan memiliki tugas untuk menjaga struktur dunia, merasa khawatir oleh ancaman serangan dari mahluk sebuah dimensi yang disebut Twisting Nether. Sebuah dimensi asing yang penuh dengan sihir kehancuran dan terhubung dengan dunia Myriad, adalah rumah dari berjuta-juta mahluk yang disebut Malefic, mahluk iblis yang diciptakan hanya untuk menghancurkan kehidupan dan menyerap energi dari mahluk hidup. Tidak dapat menerima kejahatan atau kehancuran dalam bentuk apapun, para Titan berjuang untuk mencari cara untuk mengakhiri ancaman para Iblis.
Sargeras dan sang Pengkhianat
Sejak lama, para Iblis datang ke dunia para titan melalui Twisting Nether, dan para Pantheon memilih Ksatria terhebatnya, Sargeras, untuk menjaga garis depan pertahanan. Seorang Raksasa terhormat dari Molten Bronze, Sargeras membawa tugasnya selama ribuan tahun, mencari dan menghancurkan para iblis dimanapun mereka berada. Selama itu, Sargeras menemukan dua kekuatan iblis terhebat, yang dapat memperkuat diri mereka dan mendominasi seluruh kekuatan di dunia.
Para Eredar, sebuah ras yang dipenuhi dengan penyihir jahat, menggunakan sihir Warlock mereka untuk menginvasi dan menjajah beberapa dunia. Ras yang berada di dunia yang dijajah oleh para Eredar dikutuk dan berubah menjadi iblis. Meskipun kekuatan Sargeras yang hampir tak terbatas lebih dari cukup untuk menghancurkan mereka, dia kesulitan dengan hasutan mereka dan pikirannya diracuni dengan kejahatan. Tidak dapat berpikir jernih, sang Titan mulai terjatuh kedalam depresi yang hebat. Meskipun dalam kondisi yang hampir terhasut, Sargeras berhasil menyingkirkan para Warlock dengan menjebak mereka diujung dunia dari Twisting Nether.
Sementara kebingungannya dan penderitaannya semakin dalam, Sargeras dipaksa untuk berhadapan dengan grup lain yang ingin mengganggu perintah para Titan yaitu Bangsa Nathrezim. Ras Jahat dari Iblis Vampir (yang juga dikenal sebagai Dreadlords) berhasil menaklukan beberapa populasi dunia dengan meracuni pikiran mereka dan merubah mereka menjadi bayangan. Sang Nefarious, Dreadlord terhebat yang dapat membuat satu bangsa melawan bangsa lainnya dengan cara memanipulasi mereka dengan kebencian dan rasa tidak saling percaya. Sargeras mengalahkan para Nathrezim dengan sangat mudah, tapi hasutan iblis mereka mempengaruhi pikirannya sangat dalam.
Karena hasutan dan kejahatan merasuki pikiran Sargeras, dia kehilangan keyakinan tidak hanya pada misinya, tapi juga pada visi para Titan dalam memerintah dunia. Akhirnya dia percaya bahwa konsep dari perintah para Titan itu sendiri sangat konyol, dan membiarkan kehancuran mendatangi dunia yang penuh dengan kehidupan. Para Titan temannya mencoba untuk menyelamatkannya dari kegilaan dan menenangkan pikirannya, tapi dia menolak mereka dan lebih mempercayai dirinya sendiri. Hancur dari jabatannya, Sargeras pergi untuk mencari tempatnya sendiri di dunia. Meskipun Pantheon merasa kehilangan dengan kepergiannya, para Titan tidak dapat memprediksikan seberapa jauh saudara mereka pergi.
Selama ini kegilaan Sargeras telah mengkonsumi jiwa dari para pengikutnya, dia percaya bahwa para Titan bertanggung jawab untuk kegagalannya. Akhirnya dia memutuskan untuk menghancurkan hasil kerja mereka di dunia, dia berencana menciptakan Pasukan yang tak dapat dihentikan dan memiliki tujuan untuk membakar dunia menjadi abu. Bahkan wujud Raksasa Sargeras menjadi berubah karena kejahatan yang berada didalam hatinya. Matanya, rambut dan janggutnya merah terbakar seperti api, dan kulitnya yang terbuat dari baja terbuka untuk mengeluarkan api kebenciannya.
Dalam kemarahannya, Sargeras menghancurkan penjara para Eredar dan para Nathrezim lalu membebaskan para Iblis lainnya. Mahluk ini bersujud dihadapan kemarahan Titan Jahat dan menawarkan untuk melayaninya dalam bentuk apapun. Dari para Eredar yang kuat, Sargeras memilih dua ksatria untuk memimpin para pasukan Iblis Kehancurannya. Kil男aeden sang Penghasut dipilih untuk mencari ras terjahat di dunia dan merekrut mereka dalam misi Sargeras. Ksatria kedua adalah Archimonde sang Pendendam, dipilih untuk memimpin pasukan Sargeras ke medan perang untuk melawan siapapun yang menghalangi misi sang Titan.
Gerakan Pertama Kil'jaeden adalah untuk memperbudak para Vampiric Dreadlord dengan kekuatannya yang mengerikan. Para Dreadlord melayaninya sebagai Agen untuk menjelajahi seluruh dunia, dan mereka sangat senang untuk mencari ras primitif yang dapat mereka hasut dan dijadikan pasukan. Pertama dari para Dreadlord adalah Tichondrius sang Kegelapan. Tichondrius melayani Kil男aeden sebagai ksatria sempurna dan setuju untuk membawa keinginan Sargeras sampai keujung dunia.
Sang Archimonde yang hebat juga memiliki pengikutnya sendiri. Memanggil para Malefic Pit Lord dan pemimpin mereka yang kejam, Mannoroth sang Penghancur, Archimonde berharap untuk menciptakan pasukan petarung elit yang dapat menghancurkan seluruh kehidupan.
Ketika Sargeras melihat bahwa dia telah memiliki banyak pasukan dan siap untuk mengikuti seluruh perintahnya, dia mengirimkan pasukannya menuju Great Dark. Dia menyebut pasukannya sebagai Burning Legion. Sampai saat ini, masih tidak diketahui berapa banyak dunia yang telah mereka hancurkan dan bakar dalam misi mereka sebagai Burning Crusade diseluruh galaksi.
Sang Dewa Kuno dan Perintah untuk Azeroth
Tidak siap menghadapi misi Sargeras untuk menghancurkan pekerjaan mereka, para Titan melanjutkan untuk berpindah dari satu dunia ke dunia lainnya, membentuk dan memerintah setiap planet yang mereka lihat cocok. Dalam perjalanannya, mereka menemukan dunia kecil yang memiliki kehidupan yang disebut Azeroth. Sementara para Titan mencari cara untuk menyebrang ke daratan Azeroth, mereka menemukan beberapa makhluk elemental. Para elemental ini, yang menyembah ras iblis yang disebut Dewa Kuno, berusaha untuk mengusir para Titan dan menjaga dunianya dari sentuhan tangan baja mereka.
Para Pantheon, merasa terganggu oleh sang Dewa Kuno, mengumumkan perang dengan para elemental dan pimpinan mereka. Pasukan Dewa Kuno dipimpin oleh Letnan terkuat dari bangsa elemental : Ragnaros sang Raja Api, Therazane sang Ibu Tanah, Al但kir sang Dewa Angin dan Neptulon sang Penguasa Lautan. Pasukan Kehancuran mereka akan berhadapan dengan para Raksasa Titan. Meskipun para elemental sangatlah kuat, kombinasi kekuatan mereka tidak dapat menghentikan kekuatan para Titan. Satu persatu, para pemimpin elemental gugur, dan kekuatan mereka meredup.
Sang Pantheon menghancurkan Istana Dewa Kuno dan memenjarakan kelima Letnan Jahat didalam tanah. Tanpa kekuatan Dewa Kuno untuk memberi mereka kehidupan, para elemental mulai pergi ke dunia lain, dimana mereka dapat hidup selama mungkin. Dengan kepergian para elemental, alam menjadi tenang dan dunia menjadi damai. Para Titan melihat bahwa ancaman telah hilang dan mulai bekerja.
Para Titan menciptakan beberapa ras untuk membantu mereka menghias dunia. Untuk membantu mereka membuat gua didalam perut bumi, para Titan menciptakan mahluk bernama Dwarv dari batu kehidupan. Untuk membantu mereka mengairi lautan dan mengangkat daratan dari dasar laut, para Titan menciptakan raksasa laut yang kuat tapi lembut. Selama beberapa tahun para Titan membentuk dunia, sampai akhirnya sampai ke tahap akhir. Di pusat dunia, para Titan menciptakan mata air yang penuh dengan energi kehidupan. Mata Air itu mereka sebut Mata Air Keabadian, adalah sumber kehidupan untuk dunia. Memiliki kekuatan untuk menopang langit dan menyuburkan tanah agar kehidupan mulai tumbuh. Sejak itu, tumbuhan, pohon, monster dan mahluk lainnya mulai muncul, dan pada hari terakhir sebelum para Titan pergi, mereka menamai dunia itu dengan nama Kalimdor, Dunia yang penuh dengan cahaya bintang.
Serangan para Dragonflight
Puas karena dunia kecil mereka telah tercipta dan pekerjaan mereka selesai, para Titan bersiap untuk meninggalkan Azeroth. Tapi, sebelum mereka berangkat, mereka meminta spesies terkuat di dunia itu untuk menjaga Kalimdor, agar ancaman dari manapun dapat mereka lenyapkan. Pada jaman itu, ada banyak ras Dragon. Lima dragon terkuat mendominasi bangsa mereka. Adalah kelima dragon itu yang dipilih oleh para Titan untuk menjaga dunia mereka. Para Phanteon memberikan sebagian kekuatannya kesetiap pimpinan para Dragon. Para Dargon hebat ini ( yang terdaftar dibawah ) menjadi dikenal sebagai Aspek Terhebat atau Aspek Dragon.
Aman探hul, pemimpin tertinggi dari Pantheon, memberikan sebagian besar kekuatan kosmiknya kepada sang Bronze Dragon, Nozdormu. Sang pemimpin tertinggi memberi Nozdormu kekuatan untuk menjaga waktu dan mengawasi perputaran takdir dan kehidupan. Akhirnya, Nozdormu yang terhormat dikenal sebagai Yang Tak Mengenal Waktu.
Eonar, sang Titan yang memiliki kekuatan kehidupan, memberikan sebagaian kekuatannya kepada Leviathan Merah, Alexstrasza. Lalu, Alexstrasza dikenal sebagai pengatur Kehidupan, dan dia bekerja untuk menjaga semua mahluk hidup di dunia. Dengan kebijakannya yang hebat dan keramahannya kepada semua mahluk hidup, Alexstrasza diangkat sebagai Ratu Dragon dan memerintah bangsanya.
Eonar juga memberkati adik termuda Alexstrasza, Dragon hijau bernama Ysera, dengan kekuatan alam. Ysera dikirim ke dimensi lain, terikat dengan Dunia Mimpi Nyata. Dikenal sebagai sang Pemimpi, dia menjaga alam yang tumbuh dari dunianya di dimensi lain, yaitu Mimpi Berlian.
Norgannon, sang Titan dengan kekuatan pelindung dan guru sihir, memberikan sang Dragon Biru, Malygos, sebagian kekuatannya. Sejak itu, Malygos dikenal sebagai Guru Sihir, penjaga kekuatan sihir dan benda pusaka.
Khaz暖oroth, sang Titan yang membentuk dan menempa dunia, memberikan sedikit kekuatannya kepada Dragon Hitam yang hebat, Neltharion. Neltharion yang terhormat, dikenal sebagai pelindung bumi dan menguasai seluruh daratan dan mahluk yang berada didalam tanah. Dia memiliki kekuatan dunia dan melayani Alexstrasza dengan sepenuh hati.
Dengan kekuatan barunya, kelima Aspek melindungi dunia dari ketidakhadiran para Titan. Dengan para dragon yang siap untuk menjaga ciptaan mereka, para Titan meninggalkan Azeroth selamanya. Sayangnya, hanya waktulah yang akan menentukan sebelum Sargeras mempelajari para penjaga dunia yang baru mereka ciptakan.
Dunia yang berkembang dan Mata Air Keabadian
Sepuluh ribu tahun sebelum manusia dan Orc memulai perang pertama mereka, dunia Azeroth hanya memiliki satu benua yang dikelilingi oleh lautan. Benua itu, dikenal sebagai Kalimdor, adalah rumah dari beberapa ras dan mahluk, semuanya patuh kepada hukum rimba. Ditengah daratan gelap itu ada sebuah mata air misterius yang penuh dengan energi. Mata air itu, yang akan dikenal sebagai Mata Air Keabadian, adalah pusat dari kekuatan alam dan sihir dunia. Mendapatkan kekuatannya dari Great Dark diatas dunia, mata air itu bertindak sebagai sumber kehidupan, mengirim energi potensialnya ke seluruh dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu, sebuah suku primitif dari campuran manusia berhasil menemukan jalan menuju mata air itu. Para manusia itu tertarik oleh energi aneh yang berasal dari mata air itu, membangun sebuah desa didekatnya. Semakin lama kekuatan kosmik mata air mempengaruhi suku itu, membuat mereka semakin kuat, bijak dan abadi. Suku itu disebut Kaldorei, yang artinya 殿nak dari bintang・dalam bahasa mereka. Untuk merayakan hal itu, mereka membangun bangunan besar dan kuil di sekitar mata air.
Para Kaldorei, atau Night Elf yang akan dikenal kemudian, memuja sang Dewa Bulan, Elune dan percaya bahwa dia tidur didalam Mata Air itu ketika siang hari. Pada malam hari para Pendeta Elf dan para Penyihir mempelajari Mata Air itu dengan sangat penasaran, mencoba mencari tahu rahasia dan kekuatannya. Dengan kehidupan sosial mereka berkembang, para Night Elf menjelajahi Kalimdor dan menemukan suku lainnya. Satu satunya mahluk yang menghentikan mereka adalah para Dragon Suci yang kuat. Para Dragon ini memang tak bisa tertandingi, tapi mereka bertugas untuk melindungi dunia dari ancaman dan bahaya. Para Night Elf menemukan bahwa para Dragon ini adalah para pelindung dunia, dan setuju bahwa mereka dan rahasia mereka lebih baik dibiarkan sendiri.
Seiring dengan waktu, rasa penasaran para Night Elf memimpin mereka untuk menemui dan berteman dengan para makhluk sakti, salah satunya adalah Cenarius, seorang Dewa yang berasal dari dalam Hutan. Kebaikan hati Cenarius terlihat ketika dia mengajarkan para Night Elf tentang alam. Para Kaldorei yang telah berlatih menunjukan bakat mereka kepada hutan di Kalimdor dan berhasil menyeimbangkan alam.
Selama beratus-ratus tahun, kehidupan para Night Elf semakin membesar dan meluas. Kuil, jalan dan bangunan yang mereka dirikan terus bertambah dan melewati daerah hitam. Azshara, Ratu Night Elf yang cantik dan berbakat, mendirikan sebuat Istana yang megah didekat Mata Air Keabadian sebagai rumah pengikutnya dan Tahta Kerajaannya. Para pengikutnya, yang dia sebut sebagai Quel壇orei atau Highborne, mematuhi semua perintahnya dan percaya bahwa mereka lebih baik daripada yang lainnya. Meskipun Ratu Azshara sangat dicintai dan dihormati oleh seluruh rakyatnya, para Highborne sangatlah tidak disukai oleh sebagian besar Night Elf.
Karena keingintahuannya yang sangat besar kepada Mata Air Keabadian, Azshara memerintahkan para Hightborne untuk mengungkap rahasianya dan membeberkannya kepada dunia. Para Highborne tenggelam dalam pekerjaan mereka dan mempelajari mata air kehidupan dengan sangat serius. Akhirnya mereka mendapatkan keahlian untuk memanipulasi dan mengendalikan kekuatan kosmik mata air keabadian. Dalam eksperimen mereka, para Highborne menemukan bahwa mereka dapat menggunakan kekuatan baru mereka untuk menciptakan atau menghancurkan kapanpun mereka inginkan. Para Highborne yang haus kekuatan telah berhasil menguasai sihir primitif dan sekarang berhasil mempelajarinya. Meskipun mereka setuju bahwa sihir itu sangat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar, Azhara dan para Highborne mulai mempraktekan mantra mereka yang penuh resiko. Cenarius dan para tokoh Night Elf memperingatkan bahwa kehancuran akan datang jika sihir itu terus dipelajari. Meskipun begitu, Azhara dan para pengikutnya tetap keras kepala dan melanjutkan untuk mempelajari kekuatan itu.
Sementara kekuatan mereka terus berkembang, perubahan terjadi kepada Azshara dan para Highborne. Mereka semakin sombong dan kejam kepada Night Elf lainnya. Kegelapan dan kejahatan mulai mencemari kecantikan Azshara. Dia mulai membenci rakyatnya dan menolak untuk berbicara kecuali para para Pendeta Highborne kepercayaannya.
Seorang pelajar muda bernama Malfurion Stormrage, yang telah mengabdikan hidupnya untuk mempelajari seni primitif tentang Druidism, mulai menyadari bahwa kekuatan yang menakutkan sedang meracuni para Highborne dan Ratunya. Meskipun dia tidak tahu bahwa iblis akan datang, dia tahu bahwa kehidupan para Night Elf akan berubah selamanya.
Peperangan Para Ancient
10.000 tahun sebelum Warcraft I
Para Highborne dengan ceroboh menggunakan sihir mereka untuk mengirim energi keluar dari Mata Air Keabadian menuju Greak Dark. Energi yang menyebar dirasakan oleh seorang Alien yang sangat jahat. Sargeras, Musuh terbesar semua kehidupan, sang Penghancur Dunia tertarik dengan kekuatan energi itu dan mulai mencari dimana keberadaanya. Mengintai kehidupan di dunia Azeroth dan merasakan kekuatan tak terbatas dari mata air keabadian, Sargeras menjadi haus akan kekuatan. Sang Dewa Kegelapan dari Dimensi Luar memutuskan untuk menghancurkan dunia Azeroth dan mengklaim energi itu untuk dirinya.
Sargeras mengumpulkan pasukan Burning Legionnya dan menciptakan jalan menuju dunia Azeroth. Legion itu terdiri dari berjuta-juta iblis yang menyeramkan, semua dipanggil dari sisi lain galaksi, dan para iblis patuh kepada misi Letnan dari Sargeras, Archimonde sang Pengkhianat dan Mannoroth sang Penghancur, menyiapkan pasukan Infernal mereka untuk menyerang.
Ratu Azshara, yang mabuk oleh sihirnya, menjadi korban kekuatan Sargeras dan setuju untuk memberinya pintu masuk menuju dunianya. Bahkan para Highbornenya menjadi terhasut dan mulai menyembah Sargeras sebagai dewa mereka. Untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Legion, para Highborne membantu ratu mereka untuk membuka portal dari dasar air mata keabadian.
Ketika semua persiapannya telah selesai, Sargeras memulai invasinya menuju Azeroth. Para Ksatria Iblis dari Burning Legion bergerak menuju Azeroth melalui Mata Air Keabadian dan menyerang kota Night Elf yang sedang tertidur. Dipimpin oleh Archimonde dan Mannoroth, pasukan Legion menyebar ke seluruh Kalimdor, hanya menyisakan abu dan mayat. Para Iblis Warlock memanggil Infernal api yang menghantam seperti meteor menuju Kuil Kalimdor yang indah. Satu pasukan pembunuh berdarah dingin yang dikenal sebagai Doomguard berjalan melintasi daratan Kalimdor, membantai siapapun yang berada di jalan mereka. Piaraan iblis yaitu Felhound mengamuk di sisi lain kota dan sangat brutal. Meskipun para Kaldorei yang pemberani berusaha untuk mempertahankan kampung halaman mereka, mereka terpaksa menyerah, sedikit demi sedikit sebelum pasukan Legion membantai mereka.
Hal itu membuat Malfurion Stormrage ingin mencari bantuan untuk menolong rakyatnya. Stormrage, memiliki seorang adik bernama Illidan, yang berlatih sihir dengan para Highborne, merasa terganggu dengan sesuatu yang merasuki para petinggi. Meyakinkan Illidan untuk menghentikan keinginannya yang sangat berbahaya, Malfurion berusaha mencari Cenarius dan meminta bantuan. Seorang Priestess cantik dan muda, Tyrande, setuju untuk membantu dua saudara itu atas nama Elune. Meskipun Malfurion dan Illidan sama-sama mencintai Tyrande, tapi hati Tyrande hanya milik Malfurion seorang. Illidan cemburu pada percintaan kakaknya dengan Tyrande, tapi dia sadar bahwa hal itu tidaklah sebanding dengan kecanduannya terhadap sihir.
Illidan, yang tumbuh dengan kekuatan sihir yang hebat, berusaha untuk mengendalikan dirinya agar tidak menghisap kekuatan mata air kehidupan sekali lagi. Bahkan, dengan bantuan dari Tyrande, dia dapat menahan dirinya dan menolong kakaknya untuk menemukan sang Dewa, Cenarius. Cenarius, yang tinggal di Moonglades Suci jauh didalam Gunung Hyjal, setuju untuk menolong para Night Elf dengan menemukan para Ancient Dragon dan meminta pertolongan mereka. Sang Dragon, yang dipimpin oleh Leviathan Merah, Alexstrasza, setuju mengirimkan pasukan mereka untuk menghadapi para iblis dan pemimpin infernal mereka.
Cenarius, memanggil arwah dari hutan, menciptakan pasukan yang terdiri dari manusia pohon dan memimpin mereka melawan pasukan Legion dilapangan terbuka. Ketika para Night Elf sampai ke Kuil Azshara dan Mata Air Keabadian, mereka melihat sesuatu yang menyeramkan. Meskipun yakin dengan sekutu baru mereka, Malfurion dan rekannya menyadari bahwa pasukan Legion tidak dapat dikalahkan hanya dengan kekuatan fisik sendirian.
Ketika pertempuran besar terjadi disekitar kota Azshara, sang Ratu yang terhasut itu sedang menunggu kedatangan Sargeras. Pimpinan dari Legion sedang bersiap untuk melewati Mata Air Keabadian dan memasuki dunia Azeroth. Bayangannya yang sangat besar mulai mendekati permukaan dari Mata Air, Azshara mengumpulkan kekuatan terbesar dari para Pengikutnya. Hanya dengan menyatukan kekuatan sihir mereka dapat menciptakan sebuah gerbang yang sangat besar sehingga Sargeras dapat melewatinya.
Ketika pertempuran berdarah terjadi diseluruh Kalimdor, sesuatu yang gawat terjadi. Apa yang terjadi tidaklah diketahui secara jelas, tapi dikatakan bahwa Neltharion, Sang Dragon Aspek Tanah, menjadi gila dalam pertempuran melawan Burning Legion. Dia mulai tercerai dan kemarahan muncul dari balik kulit hitamnya. Menamakan dirinya sebagai Deathwing (Sayap Kematian), sang Dragon yang terbakar berhianat dan meninggalkan kelima Dragonflight dari medan perang.
Penghianatan Deathwing yang mendadak membuat kelima Dragonflight menjadi lemah. Terluka dan kecewa, Alexstasza dan para Dragon terhormat lainnya terpaksa meninggalkan sekutu mereka. Malfurion dan pengikutnya, sekarang kalah dalam jumlah dan tidak memiliki harapan untuk dapat selamat dari pembantaian.
Malfurion, yakin bahwa Mata Air Keabadian adalah suatu jalan bagi iblis untuk dapat datang ke dunia Azeroth, maka harus dihancurkan. Para pengikutnya yang mengetahui bahwa Mata Air Kehidupan adalah sumber dari kekuatan dan keabadian mereka, sangat ketakutan dengan keputusannya. Tapi Tyrande melihat kebijakan dari teori Malfurion, maka dia meyakinkan Cenarius dan pasukannya untuk menghancurkan Kuil Azhara dan mencari cara untuk menutup Mata Air Kehidupan untuk selamanya.
Kehancuran Dunia
Mengetahui bahwa kehancuran Mata Air akan membuatnya tidak mendapatkan kekuatan lagi, Illidan dengan egois meninggalkan kelompoknya dan pergi untuk memperingatkan para Highborne akan rencana Malfurion. Kegilaannya terjadi karena dirinya yang haus akan energi dan hubungan antara kakaknya dengan Tyrande, Illidan tidak merasa malu menghianati Malfurion dan berpihak dengan Azshara. Selain itu, Illidan bersumpah untuk melindungi kekuatan Mata Air dengan apapun yang dibutuhkan.
Sakit hati dengan kepergian adiknya, Malfurion memimpin pasukannya kedalam kuil Azshara. Ketika mereka berusaha untuk masuk kedalam ruangan utama, mereka menemukan bahwa para Highborne hampir menyelesaikan ritual gelap mereka. Mantra para Highborne menciptakan sebuah portal besar diatas Mata Air Kehidupan. Dengan bayangan Sargeras yang semakin dekat dengan permukaan, Malfurion dan pasukannya harus menyerang dengan cepat.
Azshara telah menerima peringatan dari Illidan, sudah bersiap untuk mereka. Hampir semua pasukan Malfurion gugur karena kekuatan sang Ratu gila. Tyrande, berusaha untuk menyerang Azshara dari belakang, tertangkap oleh penjaga para Highborne. Meskipun dia berhasil membunuh para penjaga, Tyrande mengalami luka yang sangat serius. Ketika Malfurion melihat kekasihnya gugur, dia menjadi sangat marah dan ingin mengakhiri hidup Azshara.
Ketika pertempuran terjadi didalam dan diluar kuil, Illidan muncul dari dekat Mata Air. Membawa botol khusus, Illidan berlutut dan mengisi semua botol dengan air suci dari Mata Air Keabadian. Yakin bahwa iblis dapat menghancurkan kehidupan para Night Elf, dia berencana untuk mencuri air suci dan menyimpan energinya untuk dirinya sendiri.
Pertempuran antara Malfurion dan Azshara membuat mantra para Hightborne menjadi kacau. Portal yang tidak stabil kemudian meledak dan menciptakan sebuah energi yang dapat menghancurkan dunia selamanya. Ledakan itu menghancurkan kuil dan kota disekitarnya. Ketika pertempuran antara Pasukan Legion dan para Night Elf terjadi didalam kota, Mata Air Keabadian menyurut lalu hancur.
Akibat dari ledakan catastrophic yang mengguncang bumi dan menghitamkan langit
Setelah ledakan yang diakibatkan oleh Mata Air Keabadian menghancurkan struktur dunia, lautan menjadi semakin luas dan mengisi celah yang tercipta. Hampir delapan puluh persen daratan Kalimdor hancur, dan hanya menyisakan daratan baru yang dikelilingi oleh lautan yang bergejolak. Di pusat lautan baru ini, dimana Mata Air Keabadian berada, tercipta badai tsunami dan energi chaotic. Luka yang mengerikan ini, dikenal sebagai Maelstrom atau Pusaran Air, tidak akan pernah berhenti berputar. Akan tetap berada disana untuk mengingatkan ledakan yang pernah terjadi, dan zaman kegelapan yang telah hilang selamanya.
Entah bagaimana, Ratu Azshara dan para petinggi Highborne berhasil selamat dari ledakan. Tersiksa dan terluka oleh kekuatan yang mereka lepaskan, Azshara dan para pengikutnya ditarik kedalam dasar laut oleh kekuatan ledakan. Dikutuk dan berubah bentuk, mereka mendapatkan wujud baru dan menjadi serpentine naga yang penuh kebencian. Azshara sendiri dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan, berubah menjadi monster, yang mencerminkan kegilaannya dan selalu bersembunyi disarangnya.
Disana, didasar dari Maelstrom, para naga membangun sebuah kota baru, Nazjatar, yang akan mereka gunakan untuk memulihkan kembali kekuatan mereka. Akan menghabiskan waktu sepuluh ribu tahun sebelum para naga dapat muncul ke permukaan dan memperlihatkan keberadaan mereka.
Gunung Hyjal dan Hadiah Illidan
Beberapa night elf yang selamat dari ledakan berkumpul bersama dan berhasil mencapai sebuah daratan. Entah kenapa, dengan berkah dari Elune, Malfurion, Tyrande dan Cenarius berhasil selamat dari ledakan. Para pahlawan itu setuju untuk memimpin bangsa mereka dan membangun rumah baru. Ketika mereka berjalan di kesunyian, mereka melihat bahwa dunia mereka telah berubah menjadi sebuah kehancuran. Meskipun Sargeras dan pasukan Legionnya berhasil diusir dari dunia Azeroth oleh ledakan Mata Air, Malfurion dan pengikutnya kini dihadapkan oleh akibat yang mengerikan dari sebuah kemenangan.
Ada beberapa Highborne yang selamat dari ledakan. Mereka berhasil mencapai daratan baru besama night elf lainnya. Meskipun Malfurion tidak mempercayai motivasi para Highborne, tapi dia puas bahwa mereka tidak dapat berbuat macam-macam tanpa kekuatan Mata Air Keabadian.
Ketika para Night Elf mendarat di pantai daratan baru, mereka menemukan bahwa gunung suci, Hyjal, telah selamat dari ledakan. Mencari tempat untuk membangun rumah baru untuk mereka, Malfurion dan para Night Elf mendaki gunung Hyjal dan mencapai sebuah tempat. Ketika mereka mulai membangun rumah, diantara lembah gunung Hyjal, mereka menemukan danau kecil. Seperti mimpi buruk, mereka menemukan bahwa air danau itu penuh dengan sihir.
Illidan, juga berhasil selamat dari ledakan, telah mencapai lembah Hyjal lama sebelum Malfurion dan para Night Elf. Dalam kegilaannya untuk menjaga aliran sihir di dunia, Illidan telah menuangkan isi botolnya, yang berisi air berharga dari Mata Air Keabadian, kedalam danau kecil itu. Energi dari Mata air dengan cepat menyebar dan berubah menjadi Mata Air Keabadian yang baru. Illidan percaya bahwa Mata Air yang baru adalah hadiah untuk generasi masa depan, sangat kaget ketika Malfurion memburunya. Malfurion menjelaskan kepada adiknya bahwa sihir itu hanya membawa kehancuran dan penggunaannya akan mengakibatkan kerusakan dan kegelapan. Tapi, Illidan menolak untuk menghancurkan kekuatan sihirnya.
Mengetahui dimana Illidan berada, Malfurion memutuskan untuk menghentikan adiknya yang gila kekuatan selamanya. Dengan bantuan Cenarius, Malfurion mengurung Illidan dalam penjara bawah tanah, dimana dia tetap dirantai dan tak memiliki kekuatan sampai akhir dunia. Untuk menjaga penjara adiknya, Malfurion memberi kekuatan kepada Warden muda, Maeiv Shadowsong, untuk menjadi penjaga penjara pribadi Illidan.
Khawatir bahwa menghancurkan Mata Air yang baru akan mengakibatkan ledakan yang lebih hebat, para Night Elf memutuskan untuk membiarkannya. Sehingga, Malfurion mengumumkan bahwa mereka tidak akan pernah belajar seni sihir lagi. Dibawah pengawasan Cenarius, mereka mulai belajar seni kuno Druidism yang dapat membuat mereka menyembuhkan bumi dan menumbuhkan kembali hutan mereka di markas mereka di Gunung Hyjal.
Pohon Kehidupan dan Mimpi Emerald
9,000 tahun sebelum Warcraft I
Selama bertahun-tahun, para Night Elf bekerja tak kenal lelah untuk membangun rumah mereka. Membiarkan kuil yang hancur dan jalan untuk dibangun kembali, mereka membangun rumah baru mereka di gunung Hyjal. Lalu, para dragon yang selamat dari ledakan muncul ke permukaan dari persembunyian rahasia mereka.
Alexstasza si Merah, Ysera si Hijau, dan Nozdormu si Perunggu mencurahkan air kedalam Sumur para Druid dan memberikan buah-buahan kepada para pekerja Night Elf. Malfurion, yang telah menjadi pimpinan druid dengan kekuatan hebat, menyambut para Dragon Sakti dan memberitahu mereka tentang Mata Air Keabadian yang baru. Para dragon khawatir mendengar kabar buruk itu dan menyimpulkan bahwa selama Mata Air masih ada, pasukan Legion dapat datang kembali satu hari nanti dan menyerang dunia sekali lagi. Malfurion dan tiga Dragon yang tersisa mencari cara untuk menjaga Mata Air Keabadian dan menjamin bahwa Agen dari Burning Legion tidak akan menemukan jalan menuju dunia mereka.
Alexstasza, sang Pemberi Kehidupan, menyimpan sebuah benih kecil didalam hati Mata Air Keabadian. Benih itu, bereaksi dengan air sihir, kemudian tumbuh menjadi pohon yang sangat besar. Akar pohon itu tumbuh dari dalam Mata Air, dan daunnya menjadi atap di langit. Pohon besar itu kemudian menjadi simbol bahwa para Night Elf menyatu dengan alam, dan energi kehidupan yang disebarkan olehnya akan menyembuhkan bumi. Para night elf memberi pohon besar itu sebuah nama Nodrassil, yang artinya 溺ahkota Surga・dalam bahasa mereka.
Nozdormu, yang Tak Mengenal Waktu, memberikan kekuatannya kepada Pohon Kehidupan untuk menjamin bahwa selama pohon itu tetap ada, para night elf tidak akan bertambah tua atau menjadi sakit.
Ysera, sang Pemimpi, juga memberikan kekuatan pada Pohon Kehidupan dengan menyambungkannya dengan alamnya, sebuah dimensi yang dikenal sebagai Mimpi Emerald. Di dalam Mimpi Emerald, adalah sebuah dunia arwah, berada diluar garis dunia nyata. Didalam alam itu, Ysera mengatur aliran alam dan evolusi dunia. Para night elf druids, termasuk Malfurion sendiri, terikat dengan Mimpi Emerald melalui Pohon Dunia. Sebagai bagian dari kekuatan mistik mereka, para Druids setuju untuk tidur selama beberapa abad sehingga arwah mereka dapat menjalani jalan dari Mimpi Ysera. Meskipun para druids akan kehilangan banyak waktu selama hibernasi, tapi mereka setuju dengan perjanjian Ysera.
Pengasingan para High Elf
7,300 tahun sebelum Warcaft I
Selama beratus-ratus tahun, kehidupan sosial baru para night elf tumbuh menjadi kuat dan menyebar kedalam hutan yang mereka sebut Ashenvale. Banyak mahluk dan spesies bersembunyi ketika ledakan, seperti furbolgs dan **** hutan, muncul kembali dan memenuhi daratan. Dibawah pimpinan para Druids, para night elf menikmati sebuah era kedamaian dan cahaya dibawah bintang langit.
Tetapi, banyak para Highborne yang selamat menjadi gelisah. Seperti Illidan, mereka menjadi korban dari kehilangan sumber sihir mereka. Mereka mencoba untuk menyerap energi dari Mata Air Keabadian dan kembali belajar sihir. Dath坦emar, pemimpin dari para Highborne, mulai menghina publisitas para Druid, memanggil mereka pengecut karena menolak sihir yang dia katakan itu adalah hak mereka. Malfurion dan para Druid mengabaikan argument Dath坦emar dan memperingatkan para Highborne bahwa siapapun yang menggunakan sihir akan dihukum dengan kematian. Dalam kegilaannya untuk meyakinkan para druid pada hukum mereka, Dath坦emar dan pengikutnya menciptakan badai sihir yang menyeramkan diatas Ashenvale.
Para druids tidak dapat mengakibatkan kematian lebih banyak para bangsa mereka, lalu mereka memutuskan untuk mengasingkan para Highborne dari daratan mereka. Dath坦emar dan pengikutnya, senang berpisah dari para sepupu mereka, menciptakan kapal khusus dan berlayar kelautan. Meskipun tidak ada yang tahu apa yang menunggu mereka dibalik lautan dan Maelstrom yang bergejolak, mereka bersemangat untuk membangun rumah baru, dimana mereka dapat mempraktekan sihir mereka tanpa gangguan. Para Highborne, atau Quel壇orei, sebutan mereka oleh Azshara dulu, berlabuh di daratan manusia yang disebut Lordaeron. Mereka berencana membangun kerajaan sihir sendiri, Quel探halas, dan menolak prinsip para night elf memuja bulan dan kehidupan malam. Selamanya, mereka akan memuja Matahari dan dikenal sebagai High Elf.
Para Sentinels dan Perjalanan Panjang
Dengan kepergian sebagian saudara mereka, para Night Elf mengalihkan perhatian mereka untuk menjaga kampung halaman baru mereka. Para Druids, merasa bahwa waktu mereka untuk berhibernasi semakin dekat, bersiap untuk tidur dan meninggalkan keluarga dan yang mereka cintai. Tyrande, yang telah menjadi Hight Priestess of Elune, meminta kekasihnya, Malfurion, untuk tidak meninggalkannya demi Ysera痴 Emerald Dream. Tapi Malfurion, telah bersumpah untuk memasuki Dreamways, mengucapkan perpisahan dan bersumpah bahwa mereka tidak akan berpisah selama selalu saling mencintai.
Ditinggalkan sendiri untuk melindungi Kalimdor dari bahaya oleh dunia baru, Tyrande mengajarkan keahlian bertarung kepada saudari Night Elf nya. Ksatria wanita yang sangat terlatih dan tak kenal takut yang mempertahankan Kalimdor dikenal sebagai Para Sentinels. Meskipun mereka lebih senang berpatroli di hutan Ashenvale sendirian, mereka mempunyai banyak sekutu yang dapat mereka panggil dalam situasi darurat.
Sang Demigod Cenarius tetap tinggal disekitar Moonglades di Gunung Hyjal. Putranya, dikenal sebagai Sang Penjaga Alam atau Keeper of the Grove, selalu menjaga para Night Elf dan membantu Sentinel menjaga kedamaian. Bahkan putri pemalu Cenarius, para Dryads, ikut membantu dengan jumlah yang terus bertambah.
Tugas memerintah Ashenvale membuat Tyrande sibuk, tapi tanpa Malfurion disampingnya, dia tidak merasa nyaman. Selama beberapa abad ketika para Druids tertidur, dia takut bahwa invasi iblis kedua mulai tumbuh. Dia merasa bahwa pasukan Burning Legion masih diluar sana, dibalik Great Dark di langit, merencanakan balas dendam kepada para Night Elf dan Dunia Azeroth.
Spoiler untuk 2 :BAB II : DUNIA YANG BARU
Ditemukannya Quel'thalas
6,800 tahun sebelum Warcraft I
Para high elf, dipimpin oleh Dath'remar, meninggalkan Kalimdor dibelakang mereka dan menantang badai Malestrom. Perjalanan mereka menjelajahi dunia selama beberapa tahun, dan mereka menemukan misteri dan kerajaan yang hilang dalam perjalanannya. Dath坦emar, yang mengambil nama Sunstrider (atau 電ia yang berjalan disiang hari・, mencari tempat untuk membangun rumah baru bagi rakyatnya.
Perjalanannya mereka akhirnya berakhir di pantai kerajaan manusia yang disebut Lordaeron. Beristirahat disana, para high elf menemukan sesuatu bernama Tirisfal Glades. Setelah beberapa tahun, banyak dari mereka menjadi gila. Dikatakan bahwa sesuatu yang jahat tertidur dibawah tanah, tapi gosip itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Para High Elf membereskan kemah mereka dan melanjutkan perjalanan ke utara menuju daratan yang kaya dengan energi.
Ketika para High Elf melintasi pegunungan Lordaeron, perjalanan mereka menjadi semakin berat. Sejak mereka tidak mendapatkan energi kehidupan lagi dari Mata Air Keabadian, banyak dari mereka jatuh sakit karena kedinginan atau mati karena kelaparan. Suatu perubahan yang mengejutkan, tapi mereka sadar bahwa mereka tidak lagi abadi atau kebal terhadap elemen dunia. Tubuh mereka juga mengecil, dan kulit mereka kehilangan warna aslinya. Masih melanjutkan perjalanan, mereka menemukan mahluk aneh yang belum pernah mereka lihat di Kalimdor. Mereka juga menemukan bangsa primitif manusia yang berburu dihutan. Tapi ancaman yang mereka temukan adalah bangsa Troll Barbar penghuni hutan Zul但man.
Para Troll ini dapat memulihkan organ tubuh mereka yang hilang dan menyembuhkan luka, tapi mereka sangat kejam dan jahat. Kerajaan Amani tersebar luas diseluruh utara Lordaeron, dan para troll bekerja keras untuk menjaga orang asing datang ke perbatasan mereka. Para elf tidak menyukai para troll dan membunuh mereka jika terlihat dan mendekat.
Selama beberapa tahun, para high elf akhirnya menemukan daratan yang mirip dengan Kalimdor. Jauh didalam hutan diutara, mereka menemukan kerajaan Quel探halas dan mulai menciptakan kerajaan hebat yang menyerupai sepupu mereka. Sayangnya mereka lalu menemukan bahwa Quel探halas adalah kota suci para Troll yang dikatakan Sakral dan terlarang. Lalu, para Troll mulai menyerang para elf dengan pasukan yang sangat banyak.
Para elf yang keras kepala, tidak ingin menyerahkan rumah baru mereka, mengeluarkan sihir yang mereka pelajari dari Mata Air Keabadian dan berhasil menghentikan para Troll. Dibawah pimpinan Dath坦emar, mereka dapat mengalahkan pasukan Perang Amani meskipun kalah jumlah satu banding sepuluh. Beberapa elf, ingat dengan peringatan para Kaldorei, merasa bahwa penggunaan sihir mereka mungkin dapat menarik perhatian Burning Legion. Karena itu mereka memutuskan untuk melindungi rumah mereka dengan energi pelindung yang menjaga agar energi yang mereka pelajari tidak menyebar luas. Mereka menciptakan sebuah Batu Sihir disekeliling Quel探halas yang menjadi pusat energi pelindung. Batu Sihir itu tidak hanya menjaga sihir para elf dari ancaman luar, tapi juga mengusir para Troll dari rumah mereka.
Seiring dengan berjalannya waktu, Quel'thalas menjadi monumen yang bersinar bagi para High Elf. Istana yang indah dibangun sama persis dengan yang berada di Kalimdor, ditambah dengan dukungan dari alam disekitar mereka. Quel探halas telah menjadi sebuah permata indah yang telah diciptakan para elf. Sebutan Silvermoon ditemukan setelah mereka mengatur Quel探halas, meskipun Dinasti Sunstrider tetap bertahan karena kekuatan politik. Dipimpin oleh tujuh petinggi high elf, para pekerja mulai menjaga keamanan daratan elf dan manusia. Dikelilingi oleh energi pelindung mereka, para high elf terjebak oleh peringatan para Kaldorei dan melanjutkan menggunakan sihir dalam semua aspek di kehidupan mereka.
Selama hampir empat ribu tahun para high elf hidup dengan damai dan aman di kerajaan mereka. Meski begitu, para Troll barbar tidaklah mudah untuk dikalahkan. Mereka tetap bertahan didalam hutan dan menunggu sampai jumlah mereka banyak. Akhirnya, pasukan Troll Barbar keluar dari hutan dan sekali lagi mengumumkan perang pada kerajaan bersinar Quel探halas.
Arathor dan Perang Troll
2,800 tahun sebelum Warcraft I
Sementara para high elf berjuang demi kehidupan mereka melawan para Troll, manusia yang tercerai berai dari Lordaeron berusaha untuk menyatukan bangsa mereka. Bangsa manusia mulai menjelajah dengan tujuan kehormatan dan persatuan. Ada satu kelompok bernama Arathi, melihat bahwa para troll menjadi ancaman yang terlalu hebat untuk diabaikan. Para Arathi ingin menyatukan semua kelompok dibawah aturannya sehingga mereka dapat menciptakan pasukan untuk melawan para Troll.
Setelah selama enam tahun, para Arathi berhasil menjajah dan menaklukan musuh mereka. Setelah setiap kemenangan, para Arathi memberikan kedamaian dan kemakmuran bagi rakyat jajahan mereka, sehingga mereka mendapatkan kesetian dari mereka yang telah dikalahkan. Akhirnya Kelompok Arathi mencapai jumlah yang sangat tinggi, meskipun dari suku atau bangsa yang berbeda. Percaya diri bahwa mereka dapat mengalahkan para Troll atau bahkan para elf jika dibutuhkan, pemimpin Arathi memutuskan untuk membangun kota pertahanan diselatan Lordaeron. Ibukotanya disebut Strom, yang menjadi pusat Bangsa Arathi dengan Kerajaan bernama Arathor. Seperti tujuan didirikannya Arathor, manusia dari seluruh daerah pergi menuju selatan untuk perlindungan dan keamanan didalam Strom.
Disatukan dibawah satu bendera, bangsa manusia tumbuh dan berkembang dengan pesat. Thoradin, raja Arathor, mengetahui bahwa elf yang misterius didaerah utara sedang berperang dengan para Troll, tapi menolak untuk mengambil resiko keselamatan rakyatnya kepada orang asing. Berbulan-bulan hingga akhirnya para elf dikabarkan telah dikalahkan di utara. Hingga seorang pembawa pesan dari Quel探halas berhasil mencapai Strom yang membuat Thoradin sadar bahwa ancaman Troll sangatlah besar dan sangat berbahaya.
Para elf memberitahu Thoradin bahwa pasukan Troll sangatlah banyak dan telah menghancurkan Quel探halas, mereka bahkan bergerak untuk menyerang kearah selatan. Para elf yang putus asa, sangat membutuhkan pertolongan militer, akhirnya setuju untuk mengajarkan manusia untuk menguasai sihir sebagai ucapan terima kasih atas pertolongan mereka melawan Troll. Thoradin, yang sangat tertarik dengan sihir, setuju untuk membantu para elf. Dengan cepat, penyihir elf tiba di Arathor dan mulai mengajarkan sekelompok manusia ilmu sihir.
Para elf menemukan bahwa meskipun manusia sangatlah ceroboh dalam menangani sihir, tapi mereka sangatlah berbakat. Seratus manusia diajarkan sihir dasar dari rahasia para elf. Jumlah itu sudah cukup untuk melawan para Troll. Yakin bahwa manusia murid mereka sudah siap untuk membantu mereka, para elf meninggalkan Strom dan pergi menuju utara bersama pasukan terhebat milik Raja Thoradin.
Pasukan gabungan elf dan manusia bertempur melawan pasukan Troll di kaki gunung Alterac. Pertempuran itu berlangsung selama beberapa hari, tapi pasukan Arathor tidak pernah lelah atau meninggalkan tempat mereka sebelum para Troll dibantai. Para pemimpin elf yakin bahwa waktunya telah tiba untuk melepaskan kekuatan sihir mereka kepada musuh. Seratus penyihir manusia dan penyihir elf memanggil kemarahan surga dan membuat pasukan Troll terbakar. Serangan api membuat para Troll tidak dapat menyembuhkan luka mereka dan membakar tubuh mereka dari dalam.
Ketika pasukan Troll terpecah dan berusaha melarikan diri, pasukan Thoradin mengejar mereka dan membantai sampai tidak ada yang tersisa. Para troll tidak pernah bangkit kembali dari kekalahan mereka, dan sejarah tidak akan pernah melihat bahwa bangsa Troll tumbuh menjadi satu kesatuan lagi. Lega bahwa Quel探halas selamat dari kehancuran, para elf membuat perjanjian kesetiaan dan persahabatan kepada kerajaan Arathor dan kepada garis keturunan raja mereka, Thoradin. Manusia dan elf hidup dalam damai selama beberapa tahun kedepan.
Para Penjaga Tirisfal
2,700 tahun sebelum Warcraft I
Dengan ketidakhadiran para Troll dibagian utara, para elf dari Quel探halas membangun kembali rumah mereka. Pasukan Arathor kembali keselatan menuju Strom. Kehidupan sosial manusia tumbuh dan berkembang, membuat Thoradin takut bahwa kerajaannya dapat terpecah jika berkembang terlalu besar, berusaha menjaga agar Strom selalu menjadi pusat dari Kerajaan Arathorian. Setelah beberapa tahun dalam kedamaian, Thoradin yang hebat mati karena sudah tua, meninggalkan generasi muda Arathor dengan bebas mengembangkan kerajaannya sebesar mungkin.
Seratus penyihir manusia, yang diajarkan sihir oleh para elf, mengembangkan kekuatan mereka dan belajar tentang disiplin mistik dalam pengucapan mantra sehingga menjadi lebih baik. Penyihir ini, dipilih karena keinginan mereka yang kuat dan bakat spiritualnya, selalu melatih sihir mereka dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Tetapi, mereka mewariskan rahasia dan kekuatan mereka kepada generasi baru yang tidak memiliki konsep dan pengetahuan tentang pengendalian diri. Para penyihir muda ini mulai melatih sihirnya untuk diri mereka sendiri daripada menggunakannya untuk kebaikan seperti pendahulunya.
Ketika kerajaan berkembang dan mulai mencapai daratan baru, para penyihir muda ini juga menyebar menuju selatan. Membawa kekuatan mistik mereka, para penyihir melindungi saudara mereka dari mahluk buas dan berhasil membuat suatu kota didalam hutan. Lalu, ketika kekuatan mereka tumbuh, para penyihir semakin tertutup dan terisolasi dari kehidupan sosial lainnya.
Kota besar kedua Arathorian yaitu Dalaran ditemukan didaratan utara Strom. Banyak penyihir yang bosan dengan latihan mereka dan meninggalkan Strom lalu pergi menuju Dalaran, dimana mereka berharap untuk menggunakan kekuatan baru mereka dengan lebih bebas dan leluasa. Para penyihir ini menggunakan kekuatan mereka untuk membangun sebuah bangunan sihir dipusat Dalaran dan mulai belajar untuk mengejar keinginan mereka. Masyarakat Dalaran menerima para penyihir itu dan membangun kehidupan ekonomi yang pesat dibawah lindungan para penyihir. Lalu, semakin sering para penyihir mempraktekan keahlian mereka, kehidupan nyata disekitar Dalaran menjadi semakin lemah dan pudar.
Beberapa Agen dari Burning Legion, yang telah diusir ketika Mata Air Keabadian hancur, tertarik kembali ke dunia oleh kekuatan sihir dari para penyihir Dalaran. Meskipun iblis lemah ini tidak muncul dalam jumlah banyak, mereka menyebarkan ketakutan dan kehancuran dijalanan Dalaran. Kebanyakan gangguan iblis ini dirahasiakan dari umum, dan pemimpin Magocrats melakukan apa yang mereka bisa untuk menjaganya tetap menjadi rahasia dari publik. Penyihir paling kuat dikirim untuk menangkap para iblis ini, tapi mereka tidak berdaya melawan agen dari legion yang hebat.
Setelah beberapa bulan penduduk mulai mencurigai bahwa para penyihir sedang menyembunyikan sesuatu yang mengerikan dari mereka. Gosip pembaharuan mulai menyebar diseluruh penjuru Dalaran ketika penduduk yang ketakutan menanyakan motivasi dan tujuan dari para penyihir yang dulu mereka kagumi. Sang Magocrats, takut bahwa penduduk akan memberontak dan pemimpin Strom akan menindak mereka, mencari solusi kepada kelompok yang dapat mengerti masalah mereka, yaitu para elf.
Setelah mendengar berita dari Magocrast bahwa ada aktivitas iblis di Dalaran, para elf dengan cepat mengirim penyihir terhebat mereka kedaratan manusia. Sang penyihir elf mempelajari energi yang menyebar di Dalaran dan membuat laporan tentang seluruh aktivitas iblis yang muncul. Mereka menyimpulkan bahwa meskipun ada beberapa iblis yang datang ke dunia, pasukan Legion itu sendiri akan menjadi ancaman besar selama manusia terus melanjutkan untuk mempelajari kekuatan sihir.
Para penasehat Silvermoon, yang mengatur para elf di Quel探halas, membuat satu perjanjian rahasia dengan pemimpin Magocrat dari Dalaran. Para elf menceritakan para sang magocrats tentang sejarah Kalimdor dan pasukan Burning Legion, sebuah sejarah yang masih mengancam dunia. Mereka memberitahu manusia bahwa selama mereka menggunakan sihir, mereka harus melindungi penduduk mereka dari agen iblis Burning Legion. Sang Magocrast mengusulkan untuk memilih seorang ksatria Manusia yang dapat melindungi mereka dalam peperangan rahasia melawan Burning Legion. Sangatlah mengherankan ketika sebagian besar manusia tidak mengetahui tentang ksatria ini atau ancaman dari Burning Legion yang akan membawa ketakutan dan kehancuran bagi mereka. Para elf setuju para permohonn itu dan memilih kelompok rahasia yang dapat menjaga Ksatria yang terpilih dan membantu menahan kebangkitan iblis didunia.
Kelompok itu mengadakan pertemuan rahasia di Tirisfal Glades, dimana para high elf menginjakan kaki mereka pertama di Lordaeron. Lalu, mereka menamai ksatria itu Pelindung Tirisfal. Ksatria manusia yang terpilih menjadi pelindung diberkati dengan kekuatan hebat baik dari para elf dan sihir manusia. Meskipun hanya ada satu pelindung dalam satu waktu, mereka yakin kekuatan mereka dapat menghancurkan agen Burning Legion yang mereka temukan diseluruh dunia. Kekuatan sang Pelindung sangatlah hebat sehingga hanya para penasehat Tirisfal yang dibolehkan untuk memilih pelindung selanjutnya. Ketika seorang pelindung sudah terlalu tua, atau tidak mampu melakukan perang rahasia melawan kehancuran, para penasehat memilih ksatria baru, dan dengan situasi yang terkendali, melimpahkan kekuatan Pelindung yang lama kepada yang baru.
Setelah generasi demi generasi berlanjut, sang pelindung menjaga bangsa manusia dari ancaman yang tak terlihat oleh Burning Legion di seluruh Arathor dan Quel探halas. Arathor berkembang dan maju ketika penggunaan sihir menyebar diseluruh kerajaan. Sementara, para pelindung tetap menjaga dan mengawasi perkembangan aktivitas iblis.
Ironforge ・Kebangkitan para Dwarv
2,500 tahun sebelum Warcraft I
Pada jaman dulu, setelah para Titan meninggalkan Azeroth, anak mereka, dikenal sebagai sang pribumi, melanjutkan untuk membentuk dan menjaga didalam perut bumi. Para pribumi tidak terlalu peduli dengan masalah mahluk hidup dipermukaan dan tetap hidup didalam perut bumi yang gelap.
Ketika dunia hancur oleh ledakan Mata Air Keabadian, para Pribumi sangatlah terpengaruh. Merasakan luka dan rasa sakit dari bumi itu sendiri, para pribumi kehilangan identitas mereka dan mengasingkan diri mereka didalam gua batu dimana mereka pertama diciptakan. Uldaman, Uldum, Ulduar. Ini adalah nama kota para Titan dimana para pribumi diciptakan dan dibentuk. Terkubur jauh didalam perut bumi, para pribumi istirahat dengan tenang selama delapan ribu tahun.
Tidaklah jelas apa yang membangunkan mereka, para pribumi ini bangkit dan keluar dari persembunyian mereka. Para pribumi menemukan bahwa mereka telah berubah dengan signifikan selama hibernasi. Kulit batu mereka telah menjadi lunak dan menjadi kulit halus, dan kekuatan mereka menguasai batu dan tanah mulai pudar. Mereka telah menjadi mahluk biasa.
Memanggil diri mereka dwarv, para pribumi terakhir meninggalkan aula Uldaman dan keluar menuju dunia luar. Masih terikat oleh keamanan dan keindahan tempat didalam tanah, mereka menemukan kerajaan yang dibangun dibawah pergunungan yang paling tinggi. Mereka menyebutnya Khaz Modan, atau 敵unung Khaz・ sebagai simbol kepada pencipta mereka, Khaz暖oroth sang Titan. Membangun sebuah Altar untuk ayah Titan mereka, para Dwarv menciptakan tungku raksasa didalam jantung gunung itu. Lalu, kota yang berkembang disekitar tungku itu disebut Ironforge kemudian hari.
Para dwarv, memiliki bakat dengan batu dan permata, mencari tambang disekitar pegunungan untuk mencari mineral berharga dan kaya. Masih tetap memegang hukum bawah tanah, para Dwarv tetap terisolasi dari masalah yang menimpa tetangga mereka di permukaan.
Tujuh Kerajaan
1,200 tahun sebelum Warcraft I
Strom terus berfungsi sebagai pusat bagi Arathor, tapi seperti Dalaran, banyak kota-kota baru yang muncul disekitar Lordaeron. Gilneas, Alterac, dan Kul Tiras adalah kota pertama lainnya yang muncul, dan meski masing-masing memiliki penduduk dan ekonomi yang berbeda, tapi mereka semua masih mengikuti peraturan Strom.
Dibawah pengawasan pemerintahan Tirisfal, Dalaran menjadi kota tempat belajar sihir diseluruh kerajaan. Para Magocrats yang memimpin Dalaran memilih para Kirin Tor, kelompok spesialis yang bertugas untuk menyempurnakan dan meningkatkan setiap mantra, benda pusaka dan benda sihir bagi manusia saat itu.
Gilneas dan Alterac menjadi pendukung terkuat bagi Strom dan menyediakan pasukan hebat yang menjelajahi pegunungan di selatan Khaz Modan. Saat inilah bangsa manusia pertama kali bertemu dengan bangsa kuno Dwav dan menginjakan kaki mereka di kota bawah tanah Ironforge. Manusia dan Dwarv berbagi banyak rahasia dalam menempa material dan mesin dari besi sehingga mereka menemukan kesamaan dalam pertempuran dan cerita sejarah.
Kota Kul Tiras, ditemukan di pulau besar diselatan Lordaeron, merupakan kota ekonomi yang berkembang karena para Nelayan dan perdagangan laut. Selama ini, Kul Tiras membangun Kapal perdagangan yang sangat besar dan dikenal sebagai daerah tempat berdagang. Meskipun ekonomi Arathor mulai menurun, kota ini berhasil meningkatkannya kembali.
Saat ini, pemimpin Strom mengumumkan untuk memindahkan kerajaan ke utara Lordaeron dan meninggalkan selatan. Keturunan Raja Thoradin, pewaris darah Arathi, mengingatkan bahwa Strom tidak boleh ditinggalkan dibelakang hanya karena demi tempat yang lebih baik, siapa yang tidak suka dibolehkan untuk pergi. Pemimpin Strom, ingin mencari tempat baru yang lebih baik, memutuskan untuk meninggalkan kota mereka. Jauh di utara Dalaran, pemimpin Strom membangun kota baru bernama Lordaeron. Para penduduk mulai membangun kerajaan yang mereka impikan disini. Lordaeron kemudian menjadi pusat bagi petualang religius dan semua yang mencari kedamaian dan keamanan.
Para keturunan Arathi, yang ditinggalkan dengan tembok besar kota Strom, memutuskan untuk pergi ke selatan melewati pegunungan batu Khaz Modan. Perjalanan mereka akhirnya berakhir setelah beberapa musim, dan mereka setuju untuk menyebut daerah utara dengan nama Azeroth. Di sebuah lembah mereka menemukan kerajaan Stormwind, yang dengan cepat menjadi kota besar yang pesat.
Para ksatria yang masih berada di Strom memutuskan untuk tinggal dan menjaga kota suci mereka. Strom tidak lagi menjadi pusat kerajaan, tapi berubah menjadi kota mandiri bernama Stromgarde. Karena setiap kota menjadi kota yang mandiri, aturan kerajaan Arathor mulai dilupakan. Setiap kota memiliki kepercayaan dan kebudayaan masing-masing, mereka kemudian menjadi berbeda satu sama lain. Ramalan Raja Thoradin tentang bangsa manusia yang bersatu akhirnya pudar.
Aegwynn dan markas para Dragon
823 tahun sebelum Warcraft I
Ketika politik dan persaingan dari tujuh bangsa manusia mulai semakin memanas, para Pelindung masih tetap berjuang melawan kehancuran. Ada banyak pelindung selama beberapa tahun ini, tapi hanya satu yang dapat memegang kekuatan sihir Tirisfal. Sang Pelindung terakhir mengakhiri tugasnya sebagai ksatria hebat melawan kegelapan. Aegwynn, seorang gadis manusia, memenangkan kompetesi dan berhasil mendapatkan jubah Pelindung sehingga menjadi Pelindung yang baru. Aegywynn dengan semangat memburu dan menghancurkan iblis dimanapun dia menemukannya, tapi dia terlalu banyak menanyakan tentang otoritas laki-laki yang mendominasi Penasehat Tirisfal. Dia percaya bahwa para Elf dan tokoh manusia terlalu penakut dan tidak dapat berpikir panjang untuk memutuskan akhir dalam peperangan melawan kegelapan. Tidak sabar dengan pedebatan panjang dan diskusi, dia berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu kepada atasannya, dan hanya tinggal melihat apakah kebijakannya menjadi berguna dalam situasi yang krusial.
Ketika keahliannya dalam kekuatan kosmik Tirisfal berkembang, Aegwynn menjadi khawatir dengan jumlah iblis kuat yang mengintai di dataran es daerah Northrend. Pergi ke utara, Aegwynn mengikuti para iblis ke pegunungan. Disana, dia menemukan bahwa para iblis sedang memburu satu dari para Dragonflight yang masih tersisa dan menghisap kekuatan sihir mahluk itu. Sang Dragon hebat, yang melarikan diri dari kehidupan sosial manusia, menemukan diri mereka terlalu lemah melawan sihir gelap dari Legion. Aegwynn menghadapi para iblis, dan dengan pertolongan dari Dragon terhormat, menghancurkan mereka. Ketika iblis terakhir dihancurkan dari dunia manusia, sebuah badai hebat muncul dilangit utara. Sebuah asap kegelapan muncul diatas langit Northrend. Sargeras, sang Raja Iblis dan pemimpin Pasukan Burning Legion, muncul didepan Aegwynn dan menunjukkan kekuatan nerakanya. Dia memberitahu kepada Pelindung Muda itu bahwa masa Tirisfal akan berakhir dan dunia kelak akan takluk pada kekuatan Legion.
Aegwynn yang bangga, percaya dirinya mampu menghadapi sang Raja Iblis, mengeluarkan kekuatannya kepada tubuh Sargeras. Dengan sangat mudah, Aegwynn melawan sang Raja Iblis dengan kekuatannya dan berhasil membunuh raganya. Takut bahwa arwah Sargeras akan hidup kembali, Aegwynn yang naif mengunci serpihan tubuhnya didalam reruntuhan aula Kalimdor yang terkubur didasar laut ketika Mata Air Keabadian hancur. Aegwynn tidak akan pernah tahu bahwa yang dia lakukan persis seperti yang direncanakan Sargeras, pada saat tubuhnya mati, dia memindahkan arwahnya kepada tubuh Aegwynn yang lemah. Tidak diketahui oleh sang Pelindung Muda, Sargeras akan tetap berada didalam sisi tergelap hatinya selama beberapa tahun.
Perang Tiga Palu
230 tahun sebelum Warcraft I
Para dwarv di gunung Ironforge hidup dengan damai selama beberapa abad. Tapi, kehidupan sosial mereka tumbuh terlalu besar dan tidak seimbang dengan kota gunung mereka. Meskipun raja Hebat mereka, Modimus Anvilmar, memimpin semua Dwarv dengan keadilan dan kebijakan, tiga kubu terkuat muncul diantara kehidupan sosial para dwarv.
Klan Bronzebeard, dipimpin oleh Thane Madoran Bronzebeard, sangat dekat dengan sang Raja dan muncul sebagai pelindung tradisional dari gunung Ironforge. Klan Wildhammer, dipimpin oleh Thande Khardros Wildhammer, menghuni dikaki gunung dan mulai merangkak naik untuk menguasai kota. Kubu terakhir, Klan Dark Iron, dipimpin oleh penyihir Thane Thaurissan. Para Dark Iron tinggal didalam kegelapan didasar gunung dan tidak menyukai kedua Klan lainnya, baik itu Bronzebeard atau Wildhammer.
Selama beberapa waktu ketiga kubu ini tetap berdamai, tapi bergejolak ketika Raja Anvilmar meninggal karena usia tua. Ketiga Klan ini berperang untuk dapat menguasai Ironforge sendiri. Perang saudara Dwarv terjadi dibawah tanah selama beberapa tahun. Akhirnya para Bronzebeard, yang memiliki jumlah pasukan terbanyak, berhasil mengalahkan Dark Iron dan Wildhammers dan mengusirnya keluar dari pegunungan.
Khardros dan ksatria Wildhammernya pergi ke utara melalui gerbang perbatasan Dun Algaz, dan mereka menemukan kerajaan mereka sendiri yaitu Grim Batol. Disana, para Wildhammers membangun kembali rumah mereka. Thaurissan dan para Dark Iron juga diusir. Malu dan marah dengan kekalahan, mereka ingin membalas dendam kepada Ironforge. Memimpin anggotanya jauh keselatan, Thaurissan menemukan sebuah kota (yang dia namakan dengan namanya sendiri) didalam pegunungan Regridge yang indah. Hanya membutuhkan beberapa tahun sebelum para Dark Iron mampu membalas dendam kepada saudara mereka. Thaurissan dan istri penyihirnya, Modgud, mengirimkan dua pasukan pembunuh untuk melawan Ironforge dan Grim Batol. Para Dark Iron ingin mengklaim seluruh Khaz Modan untuk diri mereka sendiri.
Pasukan Dark Iron menghancurkan tembok pertahanan saudara mereka dan hampir berhasil menguasai kedua kerajaan. Tapi, Madoran Bronzebeard berhasil memimpin klannya memenangkan peperangan melawan pasukan penyihir Thaurissan. Lalu Thaurissan dan pasukannya kembali ke kota mereka, khawatir dengan yang terjadi di Grim Batol, dimana pasukan Modgud tidak dapat memenangkan perang terhadap Khardros dan ksatria Wildhammernya.
Ketika dia menghadapi pasukan musuh, Modgud menggunakan kekuatannya untuk memberikan ketakutan pada hati musuhnya. Kegelapan bergerak atas perintahnya, dan sesuatu yang gelap merangkak dari dasar bumi untuk mengintai pasukan Wildhammer di kota mereka sendiri. Lalu Modgud menghancurkan gerbang dan berhasil masuk kedalam kota. Pasukan Wildhammer berperang dengan putus asa, akhirnya Khardros sendiri menembus pasukan musuh untuk membantai Ratu penyihir itu. Dengan kematian ratu mereka, pasukan Dark Iron melarikan diri dari pasukan Wildhammers. Mereka lari keselatan menuju kerajaan mereka, tapi bertemu dengan pasukan Ironforge, yang datang untuk membantu Grim Batol. Dikepung oleh dua pasukan, para pasukan Dark Iron yang tersisa akhirnya musnah.
Pasukan kombinasi Ironforge dan Grim Batol lalu menuju selatan, berusaha untuk menghancurkan Thaurissan dan pasukan Dark Ironnya untuk selamanya. Tidak dapat berbuat apa-apa ketika Thaurissan berhasil merapal sebuah mantra yang menakutkan. Mencari untuk memanggil makhluk supernatural yang dapat memberinya kemenangan, Thaurissan memanggil kekuatan kuno yang tertidur dibawah dunia. Sebuah kehancurannya dan bahkan kematiannya, mahluk yang muncul lebih buruk dari semua mimpi buruk yang mampu dia bayangkan.
Ragnaros sang Raja Api, pemimpin abadi semua elemen api, yang telah dikurung oleh para Titan ketika dunia masih muda. Sekarang dibebaskan oleh panggilan Thaurissan, Ragnaros bangkit kembali. Kebangkitan Ragnarok ke Azeroth mengguncang pegunungan Redridge dan menciptakan gunung berapi yang terbakar di pusat kebangkitannya. Gunung berapi itu, dikenal sebagai Blackrock Spire, berbatasan dengan Searing Gorge ke utara dan Burning Steppes ke selatan. Meski Thaurissan terbunuh dengan kekuatan yang dia lepaskan, para Dark Iron yang tersisa menjadi budak Ragnaros. Mereka masih berada didalam Spire sampai saat ini.
Melihat sesuatu yang menakutkan dan api yang menyebar diseluruh pegunungan diselatan, Raja Madoran dan Raja Khardros menghentikasn pasukan mereka dan kembali ke kerajaan mereka dengan cepat, tidak ingin menghadapi kekuatan hebat milik Ragnaros.
Pasukan Bronzebeard kembali ke Ironforge dan membangun kembali kota indah mereka. Para Wildhammers juga kembali ke Grim Batol. Tapi, kematian Modgus telah meninggalkan kegelapan dan iblis didalam aula kota, dan para Wildhammers tidak dapat tinggal didalamnya. Mereka sakit hati karena telah kehilangan rumah mereka. Raja Bronzebeard menawarkan para Wildhammers sebuah tempat untuk tinggal diperbatasan Ironforge, tapi para Wildhammers menolak dengan cepat. Khardros membawa rakyatnya menuju utara dekat dengan Lordaeron. Menghadapi semak belukar hutan Hinterlands, para Wildhammers membangun kota Aerie Peak, dimana para Wildhammers semakin dekat dengan alam dan terikat dengan Gryphons disana.
Mencari jalan untuk menjaga hubungan dan perdagangan dengan saudara mereka, para Dwarv Ironforge membangun dua jembatan raksasa, sang Thandol Span, untuk menjembatani celah antara Khaz Modan Lordaeron. Dengan didukung oleh perdagangan, kedua kerajaan menjadi makmur. Setelah kematian Madoran dan Khardros, anak mereka kemudian bekerja sama untuk membangun dua patung raksasa untuk menghormati kedua ayah mereka. Dua patung itu dibangun mengarah ke selatan, untuk menjaga gunung berapi yang tercipta karena kebangkitan Ragnaros. Mereka akan menjadi peringatan kepada semua yang akan menyerang kerajaan Dwav, dan sebagai pengingat apa yang harus dibayar oleh para Dark Iron karena kejahatan mereka.
Kedua kerajaan memiliki hubungan sangat dekat untuk beberapa tahun, tapi para Wildhammers terlalu berubah karena ketakutan yang mereka saksikan di Grim Batol. Mereka memilih hidup diatas pegunungan Aerie Peak, daripada mendirikan kerajaan didalam pegunungan. Kedua ideologi yang berbeda antar dua clan Dwarv yang tersisa mengantarkan mereka kepada perpisahan.
Pelindung Terakhir
45 tahun sebelum Warcraft I
Sang Pelindung Aegwynn tumbuh sangat kuat selama bertahun-tahun dan menggunakan kekuatan Tirisfal untuk meningkatkan kehidupannya. Dengan ceroboh mempercayai bahwa dirinya telah mengalahkan Sargeras selamanya, dia melanjutkan untuk menjaga dunia dari pasukan raja iblis selama hampir sembilan ratus tahun. Tapi, para Penasehat Tirisfal akhirnya setuju bahwa kepemimpinannya harus berakhir. Para penasehat memerintahkan Aegwynn untuk kembali ke Dalaran sehingga mereka dapat memilih pelindung baru. Meski Aegwynn tidak dipercaya oleh para Penasehat, dia memutuskan untuk memilih pelindung baru oleh dirinya sendiri.
Aegwynn yang bangga berencana untuk melahirkan seorang anak yang akan mewarisi seluruh kekuatannya. Dia tidak tertarik untuk membiarkan perintah Tirisfal untuk memanipulasi penerusnya seperti yang mereka coba untuk memanipulasi dia. Pergi ke selatan Azeroth, Aegwynn menemukan seorang pria sempurna untuk menjadi ayah dari anaknya, seorang penyihir manusia berbakat yang dikenal sebagai Nielas Aran. Aran adalah seorang penasehat sihir Raja Azeroth. Aegwynn merayu sang penyihir dan mendapatkan seorang anak darinya. Bakat natural Nielas dibidang sihir akan turun kepada anaknya yang belum lahir dan bahkan menjadi sesuatu yang tragis bagi anaknya nanti. Kekuatan Tirisfal juga turun kepada anak itu, meski belum bangkit sebelum dia beranjak dewasa.
Waktu berjalan, dan Aegwynn melahirkan anaknya dengan lancar. Menamakan anaknya dengan nama Medivh, yang artinya 菟enjaga rahasia・dalam bahasa high elf, Aegwynn percaya bahwa anak itu akan menjadi Pelindung yang baru ketika dewasa. Sayangnya arwah Sargeras, yang bersembunyi didalam dirinya, telah merasuki anak itu ketika masih didalam rahimnya. Aegwynn tidak sadar bahwa pelindung baru dunia sudah dirasuki oleh musuh terbesarnya.
Senang karena bayinya sehat dan tampan, Aegwynn mengirimkan Medivh muda ke Azeroth dan meninggalkannya dimana dia akan dibesarkan oleh ayahnya. Lalu dia pergi ke alam liar dan bersiap untuk menunggu kematian menjemputnya. Medivh tumbuh menjadi anak yang kuat dan tidak sadar akan kekuatan hebat Tirisfal yang berada didalam dirinya.
Sargeras menunggu sampai kekuatan itu bangkit dengan sendirinya. Hingga akhirnya Medivh beranjak dewasa, dia menjadi sangat terkenal di Azeorth karena kekuatan sihirnya dan selalu berpetualang dengan kedua temannya. Llane, pangeran Azeroth dan Anduin Lothar, satu dari keturunan terakhir Arathi. Ketiga anak itu kadang membuat onar di kerajaan, tapi mereka disukai oleh para penduduk.
Ketika Medivh mencapai umur empat belas, kekuatan kosmik didalam dirinya bangkit dan menyatu dengan arwah Sargeras yang berada didalam jiwanya. Medivh mengalami koma selama beberapa tahun. Ketika dia bangun dari komanya, dia sadar bahwa dia telah tumbuh dewasa, dan kedua temannya Llane dan Anduin telah menjadi dewasa juga. Meskipun dia ingin menggunakan kekuatan barunya untuk melindungi rumahnya, arwah gelap Sargeras membalik pemikiran dan emosinya.
Sargeras muncul didalam hati terjahat Medivh, mengetahui bahwa rencananya tentang invasi kedua pada dunia hampir selesai, dan Pelindung terakhir dunia akan membawakan mereka kehancuran.
wowwiki.com buat liat cerita lengkap lore dan data2 detail per characters
saran saya ikutin dari cerita titan - creation of aspects - old gods - dan lore stormrage bersaudara
closed yah, banyak yang ngejunk