Kekerasan di IPDN ,Pelanggaran HAM Berat ???
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai tindak kekerasan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) setara dengan pelanggaran HAM berat sehingga perlu dilakukan langkah penyelidikan dan perbaikan yang serius.
Praktik kekerasan di IPDN telah mencapai titik yang serius karena terjadi dengan pola yang secara tidak langsung dilegalkan secara sistemik.
Hal itu menjadi lebih parah, karena kekerasan justru terjadi di lembaga pendidikan sipil yang seharusnya memajukan tujuan pendidikan yang mulia dengan menyediakan pemimpin pemerintahan yang profesional, demokratis, dan bewawasan kenegarawanan.
Penyimpangan juga disebabkan kesalahan sistematis yang dilakukan pemerintah dengan membiarkan IPDN menyelenggarakan pendidikan setara S1 atau diploma, tidak sesuai dengan ketentuan UU Pendidikan Nasional yang menegaskan lembaga kedinasan hanya diperbolehkan memberikan pelatihan tambahan.
referensi : http://www.antara.co.id
Haruskah kekerasaan terus terjadi, meski sudah berganti nama kampus???
Kekerasan yang terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri ternyata sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Pukulan dan tendangan senior ke tubuh praja junior lumrah terjadi.
Kekerasan yang terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri ternyata sudah mendarah daging atau berlangsung berpuluh-puluh tahun. Ketika itu kampus masih bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).
Tak hanya nyawa yang melayang, namun harapan akan masa depan yang lebih baik pun pupus.
Haruskah kekerasaan terus terjadi, meski sudah berganti nama kampus ???
referensi : http://www.liputan6.com
Orangtua Praja Penganiaya Cliff Meminta Anaknya Tak Dipecat
Mimi Yoku, orangtua Frans Albert Yoku, mendatangi Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Sumedang, Jawa Barat.
Mimi Yoku meminta pihak IPDN untuk tidak memecat Frans sebagai praja di IPDN. Kedatangan Mimi Yoku didampingi dua kuasa hukumnya. Mim Yoku mengaku tidak bisa menerima anaknya dipecat dari IPDN karena Frans tidak ikut menganiaya Cliff Muntu.
Menurutnya, kekerasan di IPDN sudah menjadi tradisi antara senior dan juniornya. Frans juga pernah menjadi korban kekerasan.Bahkan sampai dada Frans sampai retak karena dipukul praja seniornya.
referensi : http://www.metrotvnews.com/