Malaysia Menabuh Genderang "Perang Kuliner"
Malaysia Klaim Rendang
Monday, 28 September 2009 09:40
Di tengah tudingan Malaysia telah mengklaim beberapa budaya asal Indonesia, negeri jiran yang kerap berulah itu melancarkan aksi balasan. Bukan budaya yang mereka perdebatkan. Malaysia menabuh genderang "perang kuliner". Menteri pariwisata Malaysia, Ng Yen Yen, mengatakan, pihaknya akan mengajukan klaim atas sejumlah makanan asli Malaysia yang "dibajak" negara lain.
Makanan-makanan yang disebut asli Malaysia itu telah mereka susun dalam daftar 100 makanan warisan kuliner kekayaan Malaysia, yang dimuat dalam laman Jabatan Warisan Negara, Kementerian Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan. Yang membikin kening menyengit, selain makanan-makanan seperti Laksa, Nasi Lemak, Nasi Ayam Hainan, dan Bak Kut The (sup herbal iga ****), terdapat juga makanan-makanan yang tak asing bagi kita.
Di antaranya Rendang, Lemang, Nasi Tumpeng dan bahkan Ketupat serta Es Cendol.
VIVA | GLOBAL | KUALA LUMPUR
http://www.harian-global.com/index.p...9153&Itemid=54
Malaysia: Nasi Hainan dan Laksa Milik Kami
Perang klaim atas produk budaya berlanjut di Asia Tenggara. Giliran Malaysia "menyerang" negara tetangganya Singapura - dan juga Indonesia.
"Kami tak bisa membiarkan negara lain membajak makanan kami. Kepiting saus pedas itu asli Malaysia. Nasi ayam Hainan juga Malaysia. Kami harus menyatakan itu sebagai makanan kami," kata menteri pariwisata.
Singapura selama ini memasukkan nasi ayam Hainan sebagai makanan khasnya, bersama laksa dan kepiting saus pedas. Di Indonesia ketiga makanan juga tak asing. Dua makanan terakhir bahkan diolah lagi jadi berbagai versi resep di nusantara.
Menteri Ng Yen Yen juga akan mengembangkan strategi pelegalan klaim. Namun menolak menjelaskan lebih jauh langkah-langkah yang ia lakukan.
Sulit
Konvensi-konvensi internasional mengatur hak istimewa atas sebuah identitas budaya. Demikian juga undang undang hak cipta, paten dan merek, pada umumnya mengatur hak atas kekhasan makanan. Tapi untuk membuktikan apakah makanan itu asli sebuah daerah tertentu sangat sulit.
Ahli sejarah merujuk kenyataan makanan-makanan sudah lalu lalang sejak berabad-abad lalu, ketika belum dikenal definisi negara modern. Setiap makanan kemudian berkembang tergantung di mana ia disantap. Sulit menyebut sebuah makanan asli daerah tertentu.
Ngotot
Toh ini tidak menggoyahkan Ng Yen Yen. Ia masih menyimpan sederet makanan lain, seperti nasi lemak dan bak kut teh, yang akan dinyatakan secara hukum sebagai makanan khas Malaysia.
"Dalam tiga bulan ke depan, kami akan mengindetifikasi beberapa makanan sebagai kepunyaan Malaysia. Kami telah mengindetifikasi laksa, berbagai jenis laksa, nasi lemak dan bak kut teh," tukas sang menteri.
Di Indonesia, kepiting saus pedas, di menu menjadi kepiting saus Padang. Sementara laksa, di Indonesia akrab dikenal sebagai laksa Betawi dan laksa Bogor.
Ucapan perempuan ini nampaknya bakal memperpanas situasi adu klaim kebudayaan di Asia Tenggara. Belum jelas apa reaksi Singapura. Kalau diterima resmi, maka negara kecil di selat Malaka tersebut harus mengubah semua kampanya wisata mereka, termasuk museum Images of Singapore di pulau Sentosa.
Menteri luar negeri Malaysia Anifah Aman, Kamis ini, bertemu rekan sejawatnya dari Indonesia Hassan Wirajuda di Jakarta, untuk menunjukkan kedua negara rukun-rukun saja. Belakangan situasi kedua negeri rumpun melayu agak tegang gara-gara klaim identitas budaya.
http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesi...ksa-milik-kami
Makanan Singapura pun ikut diklaim, gosipnya sih disana juga lagi ribut rebutan makanan-makanan itu. hmmm....