Originally Posted by
Alter_Ego
oke gua ceritakan asal mula gua jadi seorang atheis.
pertama, adalah saat gua mendengar statement "serahkan semua pada yang di atas"
menurut gua "lakukan apa yang kalian bisa sebelum berdoa"
-Gw setuju sama bro TS
kedua, saat gua mendengar "semua sudah ada yang mengatur"
kalo semua sdah ada yg mengatur ngapain kita berusaha?
-Mmm. Menurut gw, bukan "semua sudah ada yang mengatur", tapi "semua sudah ada jalannya". Kita berusaha mancari jalan itu dan kita bertanggung jawab atas jalan yang kita ambil.
ketiga, gua agak nggak suka peraturan para umat beragama yang mementingkan agama di atas masalah yang benar2 penting. misalnya temen gua yg pernah gua tanya "loe lebih hormat sama ortu atau sama tuhan yesus?(dia kristiani)". dia jawab "ya yesus lah, yang ngasih gua kehidupan, dan bikin gua hidup sampe sekarang". gua langsung mikir aja..."nggak salah denger gua?"
-Di agama gw ada 10 perintah Allah. Perintah ke-4 "Hormatilah ibu dan ayahmu"
Kalo kita menghormati ibu dan ayah kita, secara otomatis kita menghormati Tuhan. hati2 sama ini pertanyaan, cukup menjebak. Klau yang mana lebih hormat? Orang tua gw hormat sama Tuhan, maka gw juga hormat dgn Tuhan. Intinya diantara orang tua dan Tuhan, 2-2nya gw hormatin.
keempat adalah kepala sekolah SMA gua yg membuat gua trauma untuk punya agama. memang gua bersekolah di sekolah Buddhist. gua juga buddhist dan kepala sekolah gua juga buddhist. tapi masalahnya, kepala sekolah gua itu fanatik. tiap ada perayaan hari besar keagamaan pasti ribet. yang namanya kita harus latihan baca paritta(doa) dari jam 11 sampai jam 3 sore itu pasti nggak bisa dihindari. padahal gua percaya bahwa doa tidak bisa menolong manusia (lihat faktor pertama).
-Yah. Kalau kaya begitu gw juga pernah. Tapi itu hanya gw anggep sebagai tugas sekolah. Yup, ini tergantung dari cara berpikir.
kelima, yaitu saat gua mengetahui bahwa beberapa peperangan besar terjadi karena agama. perang salib misalnya. memang benar, mereka juga memiliki faktor ekonomi, tapi 70% alasan mereka berperang adalah karena kota yerusalem dijadikan taruhan. perang kedua yg terjadi karena agama adalah perebutan palestina beberapa tahun yang lalu.
-Yup. Sekarang juga masih ada yang kaya begitu. maka itu gw mengambil ajaran2 agama yang berguna untuk kebaikan sekitar gw dan diri gw. biasanya yang perang antar agama adalah orang2 yang fanatik yang menganggap dirinya selalu benar.
keenam, gua nggak suka sikap para agamawan yang menentang kemajuan iptek dengan menyatakan argumen "mendahului tuhan". gua berpandangan agama itu seharusnya menolong kita untuk maju, bukan menghambat kita seperti ini.
-Hmm... yup, dan anda sendiri tidak memandang agamawan secara logika. Anda hanya melihat agamawan dari 1 sisi. So kenapa ga coba2 cari kebenaran? Tapi ati2 ada kebenaran yang menipu...
terus gua juga nggak suka dengan kata2 "kita tuh di mata tuhan nggak ada artinya"
orang tua kita aja yg sdh nyiptain kita memandang kita dengan penuh kasih sayang, tapi nggak lo sembah. tapi tuhan yang memandang loe ga ada artinya gitu masih lu sembah. itu bahasa kasarnya.
-Yang ini, agak bingung juga yah. Soalnya gw ga menyembah Tuhan. Tapi gw mempercayainya. hehe....
semua kejadian di atas gua ceritakan secara kronologis. urutan kejadiannya memang spt itu. sampai terakhir, gua bener2 tidak percaya sama sekali sama tuhan, dan menganggap bahwa
"kita adalah tuhan bagi masing2, kita yang menentukan kemana kita akan pergi, bukan tuhan malaikat, atau *****"