-
Gus Choi Acungkan Jempol Buat Megawati
JAKARTA - Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memastikan diri maju dalam bursa pencalonan Presiden pada Pemilu 2009. Ketetapan PDI Perjuangan ini disambut baik pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Ini harus disambut dan diberikan apresiasi. Acungan jempol karena calon yang lain saja belum ada," kata Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendy Choirie, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2007).
Pria yang akrab disapa Gus Choi ini mengatakan, apresiasi tersebut patut diberikan kepada Megawati. Alasan Gus Choi, karena hingga kini belum ada satupun partai besar maupun kecil yang berani memunculkan calonnya.
"Kita meberikan ucapan selamat kepada PDIP yang sudah berani mencalonkan Megawati menjadi calon Presiden. PAN, Demokrat dan Golkar saja belum berani," ujarnya.
Sementara itu, mengenai peluang Megawati dalam pertarungan pemilihan Presiden, Gus Choi hanya mengatakan bahwa kepemimpinan Megawati dalam periode pemerintahan lalu akan berpengaruh.
"Kita memiliki pengalaman kepemimpinan Megawati, bagaimana dia memimpin negeri ini. Rakyat saya kira sudah tahu," imbuhnya.
Dengan realita tersebut, Gus Choi yakin masyarakat sudah memiliki perkembangan untuk memastikan pilihannya. (pie)
-
PKS: Mega, Gus Dur, Amien Sudah Tak Laku di Pasaran
Muhammad Hasits - Okezone
JAKARTA - Menjelang digelarnya Pemilu 2009, wacana pencalonan Presiden mulai dibuka. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghendaki calon Presiden yang berusia 50-an tahun, bukan 60 tahun ke atas.
"Calon di atas umur 60 tahun berat untuk dipasarkan, seperti ibu Mega, Gus Dur, dan Amien. Nama-nama itu sudah berat!" kata Presiden PKS Tifatul Sembiring, di Kantor DPP Pusat PKS, Jalan Mampang Prapatan Raya No 98, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2007).
Menurut Tifatul, tokoh-tokoh lama yang sudah berumur lebih dari 60 tahun hendaknya digantikan dengan tokoh yang lebih muda, yang masih berumur 50-an tahun.
Tifatul pun menyebut beberapa tokoh usia 50-an yang berpeluang maju dalam bursa pencalonan Presiden 2009. Diantaranya, mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Tapi bukan berarti PKS calonkan nama-nama itu ya," timpalnya.
Sebab, menurutnya, jika calon-calon usia 50-an tersebut tidak mau mencalonkan diri, maka Ketua Dewan Pembina Partai demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan kembali melenggang.
"Kalau umumr 50-an tersebut tidak berani mencalonkan maka SBY akan melenggang lagi, sebab sampai saat ini popularitas SBY masih 48 persen," ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung kemungkinan dirinya maju sebagai calon Presiden, Tifatul hanya berujar singkat, "Yang pasti dalam PKS, tidak lagi orang mengaju-ajukan diri jadi presiden," ujarnya.
Dia juga mengatakan, bahwa sesuai dengan rapat Majelis Syuro PKS tahun 2004, PKS akan mencalonkan Presiden atau wakil presiden jika mencapai suara 20 persen pada pemilu legislatif. "Tapi sampai saat ini kita masih menunggu terlebih dahulu," tutupnya. (pie)
-
Bachtiar Chamsyah Gak Pede Maju sebagai Capres di Pemilu 2009
Aries Setiawan - Okezone
bachtiar.jpg JAKARTA - Ketika banyak tokoh yang ramai-ramai berniat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pemilu 2009 nanti, Bachtiar Chamsyah justru berbeda. Politisi senior asal PPP ini mengaku tidak pede untuk maju sebagai calon presiden.
"Saya bukan tipe yang seperti itu, kalau ada yang pantas dan memang punya suara mayoritas, kenapa tidak," kata Ketua MPP PPP Bachtiar Chamsyah usai menghadiri acara Rakornas DPP PDIP, di PRJ, Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (10/9/2007).
Bachtiar menambahkan, PPP bukanlah partai besar seperti Golkar dan PDIP. Karena itu, dengan sikap kehati-hatian, PPP harus bisa menyadari peluang dan tantangan. "Kalau kita kecil, jangan menuntut yang besar-besar," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan berkoalisi dengan PDIP, Bachtiar mengaku belum membicarakan hal tersebut lebih jauh. "Apa artinya kita bicara koalisi andaikata sering bertentangan. Saya kira kita lihat dulu," tandasnya. (ahm)
-
Inilah Wajah Tol Kita
Selama 30 tahun, atau dari awal 1975 hingga akhir 2004, Indonesia baru punya jalan tol sepanjang 608,12 kilometer. Bandingkan dengan **** yang membangun sekitar 12.000 kilometer. Atau tengoklah tetangga dekat seperti Malaysia, yang baru belakangan membuat jalan tol, kini menyalip Indonesia dengan 1.500 kilometer.
Jalan tol di Indonesia itu pun sebagian besar berada di Jawa, yakni 560,37 kilometer dari panjang total 608,12 kilometer. Di Jawa pun lebih banyak berada di dalam kota Jakarta dan penghubung Jakarta dengan kota di sekitarnya, seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Merak. Sebagian yang lain berada di Semarang dan Surabaya.
Di luar Pulau Jawa, yang panjangnya hanya 48,75 kilometer, adalah ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Sumatera Utara --42,75 kilometer) dan Ujungpandang tahap I di kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pemerintah kemudian berusaha menggenjot pertumbuhan jalan tol. Sejak 2005, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.500 kilometer, yang kemudian diralat menjadi 1.100 kilometer. Targetnya, semua jalan tol itu bisa dioperasikan pada 2010.
Hingga pekan ini, baru bertambah jalan tol baru sepanjang 55,65 kilometer, sehingga panjang jalan tol menjadi 663,77 kilometer. Jalan tol lainnya masih dalam proses konstruksi, penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT), proses tender, dan persiapan tender.
Di beberapa ruas tol, tender mesti diulang karena sepi peminat. "Sebagian besar tender itu untuk ruas tol di Sumatera dan Sulawesi," kata Hisnu Pawenang, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol. Sedangkan untuk ruas tol di Jawa, sebagian besar diminati.
Sepinya peminat tender jalan tol di Sumatera dan Sulawesi itu, kata Hisnu, disebabkan nilai ekonomisnya tak sebanding dengan biaya yang bakal dikeluarkan investor. Misalnya di ruas Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, ruas Medan-Binjai (Sumatera Utara), ruas Pekanbaru-Kandis (Riau), dan Manado-Bitung.
Bila nanti tol di luar Jawa yang ditawarkan ke investor swasta itu tak juga diminati, pemerintah akan menganggarkan dana pembangunannya dari anggaran pendapatan dan belanja negara alias APBN.
Irwan Andri Atmanto
[Laporan Khusus, Gatra Nomor 43 Beredar Kamis, 6 September 2007] URL: http://gatra.com/versi_cetak.php?id=107745
-
wew salah berita.. sorry2
Gus Dur Siap Jadi Capres 2009
Aris Setiawan - Okezone
JAKARTA - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak mau kalah aksi dengan Megawati yang dicalonkan PDIP sebagai calon presiden dalam pemilihan 2009 mendatang. Gus Dur juga menyatakan siap maju sebagai calon presiden. Namun ada syaratnya.
Gus Dur bersedia dicalonkan kembali jika dirinya diberi mandat oleh lima kyai sepuh di tubuh Nahdathul Ulama (NU) yang dulu pernah memintanya maju sebagai presiden pada pemilu 1999.
“Saya siap kalau saya diperintahkan oleh ke lima orang tua yang dulu pernah minta saya jadi presiden,” ujar Gus Dur saat jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (18/9/2007).
Ditanya mengenai lima orang tua tersebut Gus Dur enggan menyebutkan namanya.”Saya enggak mau nyebut. dia sudah berumur 75-93 tahun,” kata Gus Dur.
Lebih lanjut, Gus Dur mengatakan jika ditunjuk sebagai presiden, dia telah siap dengan berbagai konsep, tidak hanya konsep politik namun konsep ekonomi.
“Saya sudah punya konsep-konsep ekonomi dan akan menaikan gaji PNS menjadi 10 kali lipat agar tidak terjadi korupsi,” ujar Gus Dur.(fit)
-
guru bangsa ngapain dipilih ya.. wong udah gagal 2 tahun.. ntar kalo kepilih Gus Dur buka hubungan ama Israel, terus langsung kontroversi besar ... mending jangan
-
JK atau Pertahankan SBY-JK
JAKARTA - Golkar terus mematangkan ancang-ancang untuk mengusung capres. Setelah PDI Perjuangan (PDIP) memastikan mengusung ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, dan PKB mengisyaratkan mencalonkan Gus Dur, siapa jago bakal capres Golkar?
Partai bekas anak emas Orde Baru itu Senin malam lalu (18/9) menyelenggarakan rapat pengurus. Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut adalah dua opsi yang dicanangkan untuk memilih jago Golkar dalam pemilihan presiden (pilpres) 2009.
Apa saja dua opsi itu? Pertama, mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla. Kedua, tetap mempertahankan duet "bersama kita bisa" SBY-JK.
"Ini masih sebuah opsi (pencalonan JK sebagai capres, Red) karena masih ada opsi lainnya, termasuk mengusung kembali duet SBY-Kalla," ujar Ketua FPG Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.
Meski dua opsi itu masih mengambang, satu hal yang sudah pasti adalah Partai Golkar akan menghapus mekanisme konvensi untuk menjaring capres dan cawapres.
Seperti pernah ditegaskan Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono, penjaringan capres-cawapres akan dilakukan melalui forum rapat pimpinan nasional khusus (rapimnassus).
Agenda besar partai beringin tersebut, lanjut Priyo, akan dilaksanakan setelah pemilu legislatif selesai digelar. Tujuannya, melihat perolehan suara Golkar secara nasional, sekaligus menghitung kekuatan partai-partai lain dalam Pemilu 2009.
"Apabila angkanya (perolehan suara, Red) signifikan, maka pada rapimnas nanti Golkar secara aklamasi akan mengusung ketua umum Partai Golkar menjadi calon presiden," terang ketua Koordinator Bidang Keagamaan DPP PG tersebut.
Dia menambahkan, jika menilik kebiasaan partai dalam pilkada gubernur dan bupati/wali kota, Golkar tidak akan mengambil duet-duetnya dari kader Golkar, kecuali bisa memenangkan suara 50 persen lebih. Sementara, mendapatkan suara hingga 50 persen dinilai cukup berat.
"Jadi, kalau Golkar mencalonkan presiden, maka cawapresnya mungkin tokoh lain. Demikian pula sebaliknya," tandas Priyo.
Ditemui terpisah, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendy Choirie menyatakan bahwa pencalonan KH Abdurrahman (Gus Dur) merupakan langkah serius.
Karena itu, politikus asal Gresik, Jawa Timur, tersebut berharap tidak ada upaya penjegalan dalam penyusunan syarat pencalonan presiden dalam pembahasan RUU Pemilihan Presiden. "Untuk itu, FKB akan mengawalnya terus," tegasnya.
http://www.jawapos.co.id/index.php?a...il_c&id=304532
-
Pengamat: Sri Sultan Punya Personal Garansi sebagai Pemimpin
Jakarta (ANTARA News),
Pengamat politik dari Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia yang juga mantan Ketua Umum PB HMI, Hasanuddin, menilai eksistensi dan kiprah Sri Sultan Hamengku Buwono X akhir-akhir ini dapat dijadikan personal garansi sebagai pemimpin terbaik Indonesia sekarang.
"Setidaknya ada empat pernyataan dan janji beliau yang amat menyentuh publik ketika tampil berbicara blak-blakan dalam sebuah program acara di sebuah televesi di Jakarta baru-baru ini," kata Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2003-2005 ini kepada ANTARA News.
Pertama, demikian Hasanuddin, Sri Sultan berjanji mengayomi semua orang, baik yang suka atau tidak sama dia.
Bagi Hasanuddin, sikap ksatria seperti ini sudah sangat jarang, jika tidak bias disebut sulit ditemukan lagi sekarang.
"Kedua, beliau akan taat kepada semua hukum Negara. Dan ini merupakan sebuah pernyataan tulus dari seorang yang berstatus raja yang tahu aturan serta layak diteladani," tegasnya.
Selanjutnya, ketiga, Sri Sultan Hamengku Buwono dengan tandas menyatakan berani tegas untuk tegaknya keadilan.
"Keempat, beliau tidak punya ambisi, selain untuk menyejahterahkan rakyat. Menurut saya, hal-hal ini telah lebih dari cukup untuk menjadi personal garansi, bahwa beliau itu patut diteladani sebagai pemimpin," tukas Hasanuddin
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/2...agai-pemimpin/
-
yang jelas pendapat gua:
1. Sutiyoso bisa jadi Presiden dengan menggandeng parpol banyak2, kyk fauzi bowo gitu loh.. terus kalo dia jadi presiden, Fauzi bisa 2 tahap jadi goebernoer
2. Mega udah layaknya mobil di arena balapan yang usang
itu aja :D
P.S. yg baaya itu JK
-
Tak Ingin Kalah di 2009, Mega Jadwalkan Road Show ke Daerah
Muhammad Nur Hayid - detikcom
Jakarta - Tidak ingin kalah lagi dalam Pilpres 2009, Ketua Umum PDIP Megawati akan berusaha lebih dekat lagi dengan konsituen dan rakyat Indonesia. Dia akan memanfaatkan momentum hari raya untuk berkunjung ke daerah-daerah.
"Kita betul-betul mengambil pelajaran dari Pemilu 2004 lalu, karena itu Ibu Mega mau tidak mau harus berubah," kata Sekjen PDIP Pramono Anung kepada detikcom, Kamis (27/9/2007).
Rencananya habis Lebaran, kata Pramono, Mega akan keliling Indonesia menyapa konstituen dan rakyat sebagai seorang ibu.
Minggu pertama setelah Lebaran, Mega akan menyapa masyarakat di wilayah Indonesia Timur mulai dari Sulawesi hingga Papua. Perjalanan ini akan terus berlanjut sampai ke daerah Sumatera.
Saat ditanya apakah perjalanan Mega dalam rangka pemenangan Pemilu 2009, Pram tidak mengatakan dengan lugas.
Dia hanya menuturkan, karena sudah dicalonkan dalam Rakornas PDIP beberapa waktu lalu, Mega ingin mendapat keyakinan adanya dukungan dari para pengurus di tingkat kabupaten sampai anak cabang.
Dengan pertemuan langsung itu, Mega baru bisa mengetahui besarnya dukungan masyarakat. "Beliau ingin mendengarkan suara rakyat langsung," katanya.
Saat ditanya cawapres yang akan mendampingi Mega, Pramono menyebutkan, sudah ada nama-namanya tapi belum diputuskan siapa yang layak. Kemungkinan besar akan diputus dalam Rakornas tahun depan.
"Kita tidak hanya menentukan cawapres, tapi sekaligus akan mengumumkan kabinet bayangan yang akan dipakai PDIP dalam pemilu 2009. Jadi biar rakyat tidak milih kucing dalam karung lagi," beber dia.
(umi/asy)
-
Partai Golkar Sulut Usung Jusuf Kalla Capres 2009
Manado (ANTARA News) - Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) menyatakan sikap mengusung Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Calon Presiden (Capres) 2009 mendatang.
Ketua DPD Partai Golkar Sulut Jimmy Rimba Rogi, Rabu di Manado, mengatakan, sikap mengusung Jusuf Kalla pada Capres 2009, murni sebuah dukungan politis terhadap kepemimpinan ketua umum DPP Partai Golkar itu, sesuai aspirasi diterima dari seluruh kadernya.
"Pak Jusuf Kalla merupakan kader terbaik Partai Golkar, sehingga dukungan untuk dicalonkan pada Capres 2009 itu sangat wajar," kata Imba -sapaan akrab- Walikota Manado itu.
Partai Golkar Sulut tidak mempersoalkan mekanisme penjaringan Capres 2009, apakah melalui konvensi atau bentuk lain, yang penting berupaya memenangkan Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
"Pemantapan konsolidasi terus dilakukan, terutama beberapa daerah kabupaten dan kota pemekaran di Sulut, sehingga sangat perlu dibentuk kepengurusan baru," ujarnya.
Fungsionaris Partai Golkar Sulut, Ali Kasim mengatakan, sangat wajar jika Jusuf Kalla sebagai Capres 2009, selain karena Ketua Umum DPP Partai Golkar juga sebagai Wakil Presiden periode 2004-2009, guna bersaing dengan sejumlah capres dari partai politik lainnya.
"Perlu disikapi apakah Jusuf Kalla sendiri sudah menyatakan sikap akan maju sebagai Capres, serta dukungan penuh dari masyarakat di pulau Jawa, karena beliau hanya berasal dari kawasan timur Indonesia," kata Kasim.
Kasim meminta DPP Partai Golkar segera membentuk kajian terhadap upaya mengusung Jusuf Kalla sebagai capres 2009, guna meminimalisir kemungkinan adanya upaya penjegalan terhadap calon tersebut
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/2...a-capres-2009/
Sutiyoso Siap Maju ke Pilpres 2009
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan siap maju dalam pemilihan presiden yang akan dilangsungkan pada 2009 mendatang.
"Bila ditanyakan apakah siap, tentunya siap. Namun saya realistis melihat dukungan yang ada," kata Sutiyoso dalam acara buka puasa yang berlangsung di rumah dinas Gubernur DKI, Rabu.
Pria yang akan meletakkan jabatan sebagai pimpinan pemerintahan DKI Jakarta pada 7 Oktober 2007 nanti menambahkan kesiapannya itu semata-mata pengabdian pada bangsa dan negara.
"Bila banyak yang menghendaki mengapa tidak," ujarnya.
Menurutnya salah satu kunci kesiapannya adalah memandang setiap permasalahan dapat diselesaikan sepanjang ada kebersamaan dan melibatkan semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan hal itu.
"Lebih baik salah tapi mengambil keputusan daripada tidak pernah mengambil keputusan. Namun yang penting adalah bagaimana meminimalisir kesalahan itu dengan melibatkan ahlinya," paparnya.
Ketika ditanya apakah memilih posisi sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, secara diplomatis ia menjawab tak ada orang yang pada awal pencalonan langsung menerima sebagai posisi wakil.
Mengenai dukungan dari partai politik, Sutiyoso mengatakan masih akan terus mengamati dinamika politik nasional.
"Yang jelas saya bukan "Bonek", jadi akan penuh perhitungan. Tapi satu hal jabatan itu bukan segalanya," paparnya
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/2...-pilpres-2009/
-
Pengamat: Sri Sultan Punya Personal Garansi sebagai Pemimpin
Jakarta (ANTARA News),
Pengamat politik dari Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia yang juga mantan Ketua Umum PB HMI, Hasanuddin, menilai eksistensi dan kiprah Sri Sultan Hamengku Buwono X akhir-akhir ini dapat dijadikan personal garansi sebagai pemimpin terbaik Indonesia sekarang.
"Setidaknya ada empat pernyataan dan janji beliau yang amat menyentuh publik ketika tampil berbicara blak-blakan dalam sebuah program acara di sebuah televesi di Jakarta baru-baru ini," kata Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2003-2005 ini kepada ANTARA News.
Pertama, demikian Hasanuddin, Sri Sultan berjanji mengayomi semua orang, baik yang suka atau tidak sama dia.
Bagi Hasanuddin, sikap ksatria seperti ini sudah sangat jarang, jika tidak bias disebut sulit ditemukan lagi sekarang.
"Kedua, beliau akan taat kepada semua hukum Negara. Dan ini merupakan sebuah pernyataan tulus dari seorang yang berstatus raja yang tahu aturan serta layak diteladani," tegasnya.
Selanjutnya, ketiga, Sri Sultan Hamengku Buwono dengan tandas menyatakan berani tegas untuk tegaknya keadilan.
"Keempat, beliau tidak punya ambisi, selain untuk menyejahterahkan rakyat. Menurut saya, hal-hal ini telah lebih dari cukup untuk menjadi personal garansi, bahwa beliau itu patut diteladani sebagai pemimpin," tukas Hasanuddin
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/2...agai-pemimpin/
-
http://img146.imageshack.us/img146/4898/megawatidd7.jpg
Megawati Soekarnoputri binti Soekarno
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempunyai potensi untuk memenangi pemilihan umum presiden (Pilpres) 2009, kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), Wanto Sugito.
"Keyakinan saya potensi kemenangan Mega itu didasarkan kondisi internal partai berlambang banteng gemuk itu sedang solid dan giat melakukan konsolidasi," kata Wanto kepada pers di Jakarta, Sabtu.
http://img146.imageshack.us/img146/6325/mvc8tz8.jpg
Tunggulah saya kepilih lagi dalam Pilpres 2009
Selain itu, katanya, hasil Rakernas PDIP 8-10 September lalu, seluruh kader PDIP telah menyepakati untuk memenangkan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres tahuan 2009.
"Insya Allah, dengan kerja keras kader partai selama ini akan memetik kemenangan Megawati pada pilpres 2009 dan sebagaian besar rakyat akan mempercayai kepemimpinan kepada ketua umum PDIP itu," ujar pria yang kini Sekjen Ikatan Alumni UIN (ILUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Wanto menambahkan, sayap PDI Perjuangan seperti REPDEM hingga saat ini juga terus melakukan konsolidasi. "Repdem sekarang sedang mematangkan struktur dari pusat hingga daerah untuk memenangkan Megawati, karena kami bergerak juga berangkat dari kesadaran berpartai untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Menanggapi rencana pencalonan Gubernur DKI Sutiyoso dan Wapres Jusuf Kalla pada Pilpres 2009, dia menyatakan tak ada masalah. "Persaingan dengan Presiden saat ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun kami sangat yakin ibu Mega akan menang," jelasnya.
Apalagi hasil sejumlah survei, katanya, kini memposisikan PDI Perjuangan sebagai partai teratas. "Jika ini dipertahankan ritme konsolidasi partai, bukan tak mungkin memenangkan Megawati kembali di 2009," kata Wanto.
Dia menilai bahwa pemerintahan SBY-JK saat ini belum melakukan perubahan yang berarti bagi masyarakat, terbukti perekonomian tak berjalan sebagai mana mestinya, minyak tanah langka dan harga sembako lebih mahal.
"Di era Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004), harga minyak tanah dan sembako masih stabil. Namun, PDIP sebagai partai oposisi yang konsisten, kami yakin rakyat kembali mencintainya yang telah sadar banyak kekurangan di masa lalu dan harus diperbaiki di masa datang," kata Wanto yang akrab disapa Klutuk itu.
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/2...-pilpres-2009/
-
Kandidat pemilu:
Kandidat lainnya dibawah
-