Indonesia May Export Most Rice in at Least 50 Years

Indonesia achieves rice self-sufficiency


Makassar, S Sulawesi, (ANTARA News) - Vice President Jusuf Kalla said Indonesia would not import rice in 2009 because its rice production target has been achieved.

"We will not import rice because we have a production surplus of two million tons from South Sulawesi as well as from rice producing provinces in Java," Kalla said at the launching of a training to increase rice production for sub-district heads, sub-district military chiefs and "Babinsa" (non-commissioned officers for village control) in the district of Maros in South Sulawesi.

The vice president said Indonesia had this year succeeded in achieving self-sufficiency in rice after a period of almost 50 years in which the country`s rice production continously dropped.

"Thank God, South Sulawesi has been able to give us a rice surplus of two million tons," he said.

He said Indonesia had so far been able to achieve rice self-sufficency twice, namely in 1982 and this year. He hoped this year`s achievement could be maintained and even improved so that the country`s self-sufficiency in rice would continue.

"If we had failed to achieve rice self-sufficiency this year there would be imports but thank God our farmers remained in high spirits to increase their production," he said.

Kalla hoped the new year 2009 would bring new hopes for the country`s future.

He said development of agricultural technology needed to be carried out so that rice production would increase from year to year, adding research in the sector had to be given an opportunity to progress. (*)

COPYRIGHT © 2008

http://antara.co.id/en/arc/2008/12/3...f-sufficiency/

Sep, menuju swasembada beras!

Quote:

---

Originally Posted by wowkkwow

papua masi kea tanah kosong noh , knp ga dibangun ajah daerah sno , daripada mereka nuntut merdeka

---

ga semua tanah di indo subur..
jawa doank yg paling subur karena terdapat bnyk gunung berapi yg meletus abis itu menyisakan sisa2 vulkanik yg menyuburkan tanah.
kalo kalimantan itu tanah gambut ga bisa ditanem tanaman pertanian..
sumatera itu lahan gandus, cocoknya cmn kelapa sawit..
papua ama sulawesi gw kurang tau da

Quote:

---

Originally Posted by Saladin

heran indonesia mau maju masih aja ada yang pesimis
pesimis 50 thn lagi lah....
jauh banget
semoga aja pembangunan di indonesia juga memikirkan daerah hijau

---

ini bukan pesimis. tetapi anda optimis tidak pada tempatnya.
anda tidak mengetahui betapa buruknya struktur drainase kota ini bukan?
hutan2 ditebang hanya untuk pembangunan dan lahan pertanian? maw sehancur apakah pulau jawa ini?
kecuali klo indo bisa menetapkan sistem drainase di jepang maka paling ga banjir sudah tidak mengancam jakarta.
anda hanya mikirin suatu hal yg baik dan mengesampingkan resiko buruk yg akan terjadi lainnya

Quote:

---

Originally Posted by luna_croz

ga semua tanah di indo subur..
jawa doank yg paling subur karena terdapat bnyk gunung berapi yg meletus abis itu menyisakan sisa2 vulkanik yg menyuburkan tanah.
kalo kalimantan itu tanah gambut ga bisa ditanem tanaman pertanian..
sumatera itu lahan gandus, cocoknya cmn kelapa sawit..
papua ama sulawesi gw kurang tau da



ini bukan pesimis. tetapi anda optimis tidak pada tempatnya.
anda tidak mengetahui betapa buruknya struktur drainase kota ini bukan?
hutan2 ditebang hanya untuk pembangunan dan lahan pertanian? maw sehancur apakah pulau jawa ini?
kecuali klo indo bisa menetapkan sistem drainase di jepang maka paling ga banjir sudah tidak mengancam jakarta.
anda hanya mikirin suatu hal yg baik dan mengesampingkan resiko buruk yg akan terjadi lainnya

---

Lu ngomong kyk jawa banjir seumur hidup...

Productive efficiency di Jawa rata2 88%, -10% karena bencana alam, 2% karena labour de-efficiency.

Kalau di China, mayoritas geografi merka arid land (kgk subur), itu maximum efficiency merka secara agregate adalah 40%.

Sedangkan di Amerika, 82%, karena effek dampingan pergantian cuaca, mereka hanya bisa berpanen 4 bulan (kita 12 bulan penuh). Mengapa angka nya tinggi? Karena pupuk mereka dasyat.

Quote:

---

Indonesia Meets Rice Needs in 2008 as Output Gains (Update1)

By Yoga Rusmana and Naila Firdausi

Dec. 31 (Bloomberg) -- Indonesia produced 38.6 million metric tons of milled rice this year, a 5.5 percent gain from 2007 as more farmers used better seeds, enabling the region’s most populous country to meets its own needs for the staple.

“We have achieved self-sufficiency in rice this year, with output exceeding consumption” estimated at 37 million tons, said Bayu Krisnamurthi, deputy to the coordinating minister for economic affairs, and the official in charge of agriculture.

Meeting the self-sufficiency target has been a fundamental goal of government policy for decades to ensure that Indonesia is able to feed its 243 million people without having to turn to imports. Rice prices surged to a record earlier this year, stoking concern about possible shortages in the global market.

The stockpile of rice in warehouses run by Bulog, Indonesia’s state food company, stood at 1.4 million tons at the end of this year, Krisnamurthi told reporters today in Jakarta. Bulog bought a record 3.1 million tons from farmers this year to help stabilize prices and secure supplies to sell at subsidized rates to the country’s 19.1 million poorest households, he said.

Indonesia imported about 1.2 million tons of rice last year, mostly from Vietnam and Thailand. Rice output may increase to 40 million tons next year, which may allow exports of as much as 2 million tons, the most in at least 50 years, Agriculture Minister Anton Apriyantono said in October.

http://www.bloomberg.com/apps/news?p...d=a2_ashOV9rb8

---

Quote:

---

Originally Posted by DoOs_101

Lu ngomong kyk jawa banjir seumur hidup...

Productive efficiency di Jawa rata2 88%, -10% karena bencana alam, 2% karena labour de-efficiency.

Kalau di China, mayoritas geografi merka arid land (kgk subur), itu maximum efficiency merka secara agregate adalah 40%.

Sedangkan di Amerika, 82%, karena effek dampingan pergantian cuaca, mereka hanya bisa berpanen 4 bulan (kita 12 bulan penuh). Mengapa angka nya tinggi? Karena pupuk mereka dasyat.

---

jawa emang ga banjir.. tetapi jakarta tiap tahun sekarang memiliki resiko tinggi banjir..
jgnkan hujan gede.. air pasang aja beberapa wilayah uda kena banjir..

pupuk dashyat jg ga menjamin.. semakin banyak pupuk kimia masuk kedalam tanah alhasil tanah tersebut akan menjadi semakin tidak subur dan mengeras.
bahkan lama kelamaan tanah tersebut akan mengalami kesulitan dalam meresap air hujan..
klo di kebun bos bokap gw, tiap x hujan disitu air lsng mengucur kebwh dan ga ada yg meresap karena tanahnya uda keras akibat pemakaian pupuk kimia terus menerus.

Quote:

---

Originally Posted by luna_croz

jawa emang ga banjir.. tetapi jakarta tiap tahun sekarang memiliki resiko tinggi banjir..
jgnkan hujan gede.. air pasang aja beberapa wilayah uda kena banjir..

---

Kita lihat 2009 nanti. Banjir kanal timur udah berapa persen jadi (lupa), penambahan RTH, dll.

2009, Indonesia Ekspor Beras ke Jepang

Jakarta, TRIBUN - Sebanyak lima negara akan menjadi negara tujuan ekspor utama beras Indonesia pada tahun 2009. Negara-negara adalah Filipina, Malaysia, Timor Leste, Brunai Darussalam khusus untuk katagori beras medium. Sedangkan untuk Jepang khusus beras-beras berkualitas super.

Rencananya, jumlah beras medium yang akan diekspor mencapai 1 hingga 1,5 juta ton sepanjang 2009. Sedangkan khusus untuk beras kualitas super yang ditujukan ke Jepang mencapai 10.000 hingga 20.000 ton.

"Kemarin kita tandantangani kesepakatan antara 2 perusahaan internasional, satu lokal di Jawa Timur untuk mengurus izin kepada Depdag terkait rencana ekspor," kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar dalam acara konferensi pers, di Jakarta (8/1)

Mustafa mengakui Bulog bukan berada diposisi memutuskan terkait rencana ekspor beras, namun hanya sebatas mengusulkan. Selama ini keputusan ekspor beras berada di tangan Departemen Perdagangan dengan ketentuan surplus 3 juta ton.

"Kalau 63,5 juta ton gabah tercapai maka akan ada surplus, setelah itu ada peluang ekspor terutama untuk Filipina, Malaysia, Timor Leste dan Brunai," imbuh Mustafa.

Ia menjelaskan khusus untuk beras kualitas super yang akan diekspor ke Jepang kualitasnya mencapai 5%-10% pecahan, seperti beras Pandan Wangi, Cianjur, Padi Mulia, Aromatik dan lain-lain. "Ini yang akan kita coba rilis untuk ekspor awal," jelasnya. Sedangkan untuk katagori medium, masih harus menunggu kecukupan untuk melayani kebutuhan dalam negeri yang diperkirakan bisa dilakukan pada Juni hingga September 2009.

"Keempat negara ini sudah ada pesanan baik secara informal dan formal pada kita, konjen mereka masing-masing sudah meminta untuk diutamakan," ucapnya. Khusus untuk Jepang, Mustafa mengatakan dari pihak importir Jepang sudah melakukan penjajakan dengan pihaknya termasuk memantau kualitas beras yang diinginkan oleh konsumen Jepang.

"Bulog bukan penentu ekspor beras tapi mengusulkan saja, kita masih menungu dari BPS, lalu Deptan dan tim teknis interdep, yang kemudian diajukan ke depdag, kalau sudah memberi izin baru bisa dilakukan ekspor," paparnya.

Ia memprediksi untuk priode ekspor ke Jepang akan berlangsung antara bulan Februari sampai Maret 2009. "Harga beras di Jepang itu mencapai US$ 1 sampai US$ 2 per kilonya," imbuhnya. (dtc)

http://kaskus.us/showthread.php?t=1332190

Wah pelanggannya sudah bertambah Jepang, salut.

wajar karena jepang mulai kekurangan tenaga petani.....gw pernah baca berita kalo petani dijepang tu rata2 udah lansia.... dan pemuda2 jepang jarang ada yang mau bertani lagi....

makanya mereka mulai mengusahakan utk mengimpor beras dari negara2 agraris yang masih banyak menghasilkan beras.....utk tahun2 kedepan saya kira permintaan jepang akan beras ke kita akan naik lagi.....