Imam Samudra Ingin Mati Dipenggal
Imam Samudra Ingin Mati Dipenggal
NUSAKAMBANGAN, PERSDA - Terpidana mati dalam pelaku peledakan *** Bali I, yakni Imam Samudera, Amrozi dan Muchlas betul-betul tiga sekawan. Menjelang eksekusi matinya, mereka sepakat untuk mengatakan tidak takut dengan hukuman mati. Menurut keyakinan mereka hukuman mati itu akan menjadikan mati syahid dengan ganjaran surga.
Pernyataan itu dikatakan mereka menjawab pertanyaan wartawan seputar eksekusi hukuman mati yang tak lama lagi akan dilakukan, usai melakukan shalat Idul Fitri di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan, Cilacap, kemarin. "Kami akan masuk surga. Saya tidak ingin grasi. No..no..no. Grasi itu hukum demokrasi yang kami tentang, penggal adalah hukum Allah. Grasi itu dilakukan oleh orang orang salah dan kami tidak bersalah. Kami tak takut (mati), atau kalau orang Banten bilang tidak wedi. Sekarang pun dihukum mati saya siap, kami akan masuk surga. Kami lahir Islam dan matipun Islam," kata Imam Samudra dengan emosi meledak ledak.
Menggunakan bahasa Inggris, Imam mengomentari nasib orang orang barat sebagai kelompok kafir yang akan masuk neraka. Sementara itu, dia dan kelompoknya akan masuk surga. "Me and my friends will go to heaven. Kalau kami mati, di surga akan ditemani 70 bidadari yang ayu. Apa nggak enak?" tambah Imam seraya tersenyum.
Ekspresi pelaku peledakan *** Bali itu tak menunjukan penyesalan atas perbuatannya. Ia meyakini semua yang sudah dilakukan itu sebagai jihad untuk menegakan kebenaran. Peledakan *** itu merupakan hasil dari sebuah proses belajar dan berfikir panjang . Bukan didasarkan pada emosi belaka.
Jika kelak hukukam mati benar benar akan mengakhiri kehidupan Imam Samudra, ia menginginkan dihukum mati sesuai dengan hukum Islam. Yang ia maksud adalah mati dengan cara lehernya dipotong atau dipancung. "Mati dengan cara apapun kami siap asal diridhoi Allah. Kami ingin mati dengan cara di....(Imam mengilustrasikan tangan kananya bak sebuah pisau tajam, lalu diangkat dan ditebaskan ke leher), dipenggal," kata Imam.
Ditanya pesan terkahir sebelum dihukum mati, Imam meminta umat Islam untuk belajar dan tidak terus terusan bodoh. Karena, bila tidak pintar umat Islam akan mudah dibohongi orang kafir. Setelah hukuman mati itu dilakukan, lanjut Imam, bukan akhir dari perjuangannya untuk menegakan hukum Islam. Karena, menurut keyakinannya, darahnya pun masih bisa berpesan kepada orang orang yang dikehendaki.
http://kompas.com/