Mangga Dua Mall Surga Pembajak Software Komputer
Mau install Microsoft Office 2000 dengan murah ? Datang saja ke Mall Mangga Dua, dengan harga lebih murah berpuluh kali bahkan beratus kali lipat anda bisa dapatkan softwarenya dengan mudah.
Imbauan atau lebih tepat sebagai ‘bujukan’ ini memang masuk akal, karena di lokasi pusat pembelanjaan terbesar di kawasan Jakarta Utara ini ratusan atau bahkan ribuan software program komputer dijual dengan harga relatif murah.
Kondisi ini sebenarnya amat merugikan, sehingga Indonesia sampai saat ini masuk sorotan dunia internasional karena persoalan bajak membajak hak cipta, termasuk Software program komputer.
Dengan harga software rata-rata Rp20.000 untuk satu keping CD Program, calon pembeli bisa dengan leluasa memilih program yang disukainya. Terutama program-program games komputer yang laris dibeli, Mangga Dua ibarat surganya bagi mereka.
Perusahaan besar macam Microsoft, terutama perwakilannya di Indonesia, bahkan sudah khawatir jangan-jangan software terbaru mereka ‘Windows 2000’ sudah berada di pasaran khususnya di Mangga Dua.
Secara resmi, memang software terbaru setelah meluncurkan Windows 98 ini belum dijual untuk umum. Rencananya 17 Februari 2000 program tersebut diluncurkan, tetapi sejumlah perusahaan memang menjadi lokasi uji coba program canggih tersebut.
Harga yang dipatok untuk software Windows 2000 adalah sekitar 300 dolar AS atau sekitar Rp2,1 juta untuk kurs dolar Rp7.200, tapi biasanya harga software bajakannya di Mangga Dua hanya berkisar antara Rp30.000 hingga Rp70.000.
Kekhawatiran Microsoft memang amat beralasan, karena jauh sebelumnya, program Microsoft Office 2000 juga sudah jadi sasaran empuk para pembajak software di Indonesia, khususnya di pusat pertokoan Mall Mangga Dua.
Dalam suatu kesempatan, Marketing Manager Microsoft Indonesia, Paul Hardiman kepada pers Ibukota mengatakan, pihaknya khawatir pembajakan produk ini akan marak. Menurut Paul, tindakan ilegal membajak produk-produk Windows memang bukan barang baru. Dan sudah menjadi rahasia umum meski upaya aparat kepolisian cukup intens, nyatanya tingkat pembajakan di Inddonesia sangat tinggi.
Bahkan menurut Adrian, dari Divisi Anti Pembajakan Microsoft Indonesia yang bermarkas di Chase Plaza Jakarta Pusat, sedikitnya 92 persen software yang beredar di Indonesia adalah bajakan.
Mengutip laporan dari Business Software Aliance (BSA) 92 persen software komputer yang beredar di Indonesia, khususnya di Jakarta adalah software bajakan yang dijual murah meriah. Dengan reputasi semacam itu, Indonesia bisa disejajarkan oleh BSA bersama Vietnam dan Philipina yang tercatat sebagai surganya para pembajak.
Menurut Adrian, setidaknya di Indonesia disinyalir ada 34 tempat yang sudah diidentifikasi sebagai tempat pembajakan software komputer.
Sulit membedakan mana yang asli dan palsu dari penampilan isi programnya, karena hampir semua program bajakan tersebut nyaris memiliki semua fitur (kelengkapan pokok,red) yang ada, termasuk soal registrasi dan serial number. Artinya, dengan menginstall program tersebut semua fasilitas penting yang ditawarkan program bisa berjalan sempurna sesuai yang diinginkan.
Terang-terangan
Bila masuk ke Mall Mangga Dua, sejak kaki menginjak di toko pertama di dekat pintu masuk, ‘aroma’ pembajakan sudah mulai terasa. Di sana bisa dengan mudah didapatkan sejumlah produk bajakan terutama VCD ilegal dan kaset Play Station bajakan.
Di lantai pertama, paling tidak ada lebih dari delapan toko yang menjual kaset VCD ‘illegal’ dengann harga variatif berkisar dari Rp10.000 hingga Rp15.000 perkeping. Sedangkan untuk sebuah kaset Play station (video games tiga dimensi, red) harga yang dipatok berkisar antara Rp6.500 hingga Rp8.000.
"Ini udah yang paling murah, kalau you beli di tempat lain sebuah VCD dengan kualitas kayak gini bisa dua puluh ribu," ujar Ma Ling Shi —sebut saja begitu—, salah satu dari pedagang tersebut.
Dia mengelak ketika ditanya apakah barang-barangnya ilegal dan melanggar hak cipta. "Kita sih cuma jual ini barang, ada yang masok. Kalau mau jujur, semua di sini juga begitu," akunya.
Untuk penjualan software program komputer memang agak berbeda dengan penjualan kaset VCD. Dibandingkan dengan kaset VCD, lokasi toko yang khusus menjual software banyak berada di lantai III, lantai V, dan lantai teratas mall yang juga menjadi pusat perakitan komputer terbesar di Jakarta.
Di toko ‘MXL’ di lantai III, ratusan software program komputer dijual bak kacang goreng. Sebagian besar dipajang di dinding, berdasarkan sejumlah katagori seperti ‘games’,’program/utility’ dan CD MP3 (program lagu-lagu yang bisa dimainkan di komputer).
Harga yang ditawarkan pun cukup miring, untuk program windows 95 ke bawah, harga yang dipatok sebesar Rp10.000 per keping, sedangkan program anyar dihargai mulai Rp20.000 hingga Rp35.000 per keping. Sebagai contoh, untuk CD ‘Installer Gold 2000 collection 3’ yang berisi sekitar 54 program/utility dipatok harga sebesar Rp20.000.
Sedangkan untuk CD program ‘Best Guitar Software Collection’ kumpulan software untuk bermain Guitar- hanya dipatok harga Rp30.000 per kepingnya. Harga tersebut jelas amat murah ketimbang harga resmi atau kaset original yang bisa mencapai ratusan dolar per kepingnya.
Soal jaminan ? "Kalau programnya tidak jalan, balikin ke kita, nanti diganti," kata Mintje (bukan nama sebenarnya) penunggu toko ‘MXL’ di lantai III. Memang diakui oleh sejumlah pembeli software bahwa kemungkinan satu atau dua program tak jalan itu hal biasa.
"Kalau program koleksi atau kumpulan, bisa saja satu atau dua program yang tertera di menu tak bisa beroperasi, maklum namanya aja bajakan," ujar Roedy, warga Kebon Kacang Jakarta yang mengaku sering membeli software program di Mangga Dua Mall.
Sebagai contoh, untuk CD Installer Gold 2000 collection 3, yang menawarkan 54 program termasuk program Office 2000 ternyata tidak semua menu bisa beroperasi dengan baik. Bahkan setelah dicoba diinstall di komputer Pentium 233 MMX, Hardisk 2,9 GB dan memori 32 MB, justru program ‘Microsoft Office 2000 full release for Win 95/97/98' tidak bisa dibuka.
Menurut Roedy, dari pengalamannya membeli dan menginstall program, untuk menghindari kekecewaan, carilah program yang satuan bukan program kumpulan.
"Bisa saja terjadi dalam proses pengcopyan terjadi kesalahan sehingga tak bisa dibuka. Apalagi, rata-rata program kumpulan menggunakan file-file hasil kompresi," kata Roedy.
Pendapat Roedy tersebut memang ada benarnya, karena dari CD Program ‘The King Of Radium -Audio Warez 2000-’, dari sekitar 40 sub program khusus audio tersebut, ditemukan sejumlah program yang tak jalan.
Tapi kendati begitu, konsumen amat menghemat dalam jumlah yang lumayan ketimbang harus membeli program aslinya lewat internet. sebagai contoh, program Sonique media Player 1.20.4 yang ada di CD tersebut, bisa berfungsi dengan baik.
Untuk mengupdate atau memperbarui versi program player MP3 file ini, tinggal menghubungkan dengan situs Sonique dan secara cepat program anda sudah teregistrasi dengan baik. Itulah canggihnya, walaupun CD program bajakan— di dalam disk tersebut sudah cukup lengkap dan memiliki program kunci untuk registrasi.
Biasanya untuk urusan registrasi di setiap file program disembunyikan pada file : readme.txt, atau Serial.txt.
Mahal tapi legal
Soal CD bajakan termasuk software program komputer memang sudah bukan hal baru lagi, apalagi di Mangga Dua Mall, di Glodog dan Atrium Senen.
Sudah sejak lama bahkan sebelum hinggar bingar reformasi terjadi di Jakarta, soal pembajakan ini sulit dituntaskan. Padahal ancaman terhadap para pembajak cukup besar, yakni maksimal Rp 100 juta, tapi hingga kini belum pernah ada pengadilan yang mengadili ‘para pembajak’ tersebut, meski beberapa orang pernah ditangkap Polda Metro Jaya.
Sejak Polda Metro Jaya dipimpin Mayjen Pol Hamami Nata, operasi pemberantasan CD ilegal sudah kerap dilakukan, tapi hingga Kapoldanya diganti, persoalan bajak membajak ini masih terjadi.
Seorang pedagang di Mangga Dua mengakui bahwa soal tindakan tegas dari kepolisian memang pernah terjadi, tapi seringkali tidak konsisten.
"Operasinya cuma beberapa kali, tidak terus menerus, padahal pasokan barang makin banyak. Kita sih kagak rugi, barang diambil Polda ntar juga sudah datang lagi pasokan yang baru," kata Ah Tap Seng (bukan nama sebenarnya).
Apalagi soal software komputer, pasokannya berlimpah. Misalnya program games, pemasoknya banyak karena program tersebut merupakan program yang amat digemari para pemilik komputer.
Konon di antara pedagang penjual CD bajakan sudah tercipta semacam ikatan tak tertulis untuk saling membantu. "Kalau kita lagi habis barang, kita bisa minta bantuan dari pedagang yang lain," kata Tap Seng. Ikatan ini juga berlaku untuk urusan keamanan, artinya bila ada info bakal adanya ‘penggerebegan’ atau razia dari kepolisian mereka sudah saling memberi informasi.
"Kita saling telpon, bahkan ada juga orang yang kita tanam di polisi," katanya lagi. Sehingga wajar saja bila suatu ketika akan ada razia, maka barang bukti yang terjaring jauh lebih sedikit, dan beberapa hari kemudian pasokan mulai lancar kembali.
Terlepas dari konsisten dan tidak konsistennya upaya aparat berwenang menangani kasus pembajakann CD dan software komputer, pihak yang paling dirugikan adalah produsen yang mengeluarkan software original dan bangsa Indonesia yang tercemar namanya.
Perusahan Microsoft misalnya, harus menelan pil pahit atas pembajakan gila-gilaan terhadap program-program unggulannya seperti Microsoft Office 2000. Sebagai perbandingan, untuk harga resmi Office 2000 edisi Small Busines Microsoft mematok harga sekitar US$ 607 atau sekitar Rp4,37 juta dengan kurs dolar sebesar Rp7.200.
Untuk edisi Premium dipatok harga $ 972 atau sekitar Rp6,998 juta dengan kurs dolar Rp7.200. Harga untuk versi Update small business dipatok harga $303 (sekitar Rp 2,18 juta) sedangkan versi update edisi premium dipatok US $546 (sekitar Rp 3,931 juta.
Lantas berapa harga CD program bajakannya? Di sejumlah toko di lantai III, dan lantai teratas di Mall Mangga Dua. Microsoft Office 2000 untuk edisi professional (dua CD) dipatok harga Rp40.000, sedangkan untuk edisi Premium lengkap berisi empat keping CD hanya dipatok harga sebesar Rp70.000.
Melihat perbandingan harga yang bila diibaratkan bak langit dan bumi, tentu saja para konsumen amat diuntungkan, tapi sebaliknya perusahaan Microsoft tinggal gigit jari. "Ditanggung programnya jalan, kalau tidak bawa lagi ke sini," ujar salah seorang pedagang kios software komputer di lantai III Mangga Dua Mall.
Bujukan ini wajar saja karena dari pengamatan langsung di lapangan, Office 2000 edisi Premium ‘bajakan’ yang terdiri dari empat keping Compact Disk ini juga disertai serial number dan key registrasi yang lengkap, sehingga bisa dikatakan, hasil bajakan dari software tersebut nyaris bisa dikatakan sempurna.
Tapi tentu saja, hal ini tidak bisa dibiarkan. Konsumen penggemar software komputer memang bisa tersenyum puas mendapatkan program-program canggih dengan harga murah, tapi tentu saja nama baik bangsa Indonesia menjadi taruhannya.
Relakah semua pihak menerima klaim dunia internasional bahwa di Indonesia selain ada pulau Bali yang jadi surga pariwisata internasional, juga ada Mangga Dua ‘surganya’ pembajakan software terkemuka ?ant
--------------------------------------------------------------------------------
