mungkin karena strategi erikson dan pemilihan pemain yang tidak tepat.....
dan juga mungkin tidak beruntung
Ia betul Timnas Inggris kayanya yg hokinya paling kecil deh diantara yg lainnya untuk saat ini
Kayanya pemain2 udah sangat top sayang kurang kompak juga klo maen
gw lebih suka ngeliat Jerman klo maen mantap tuh Ballack jadi Playmaker dan Klose jadi Ujung tombak mantap mainnya disiplin banget
bgmn pendapat kalian stlah capelo menjadi pelatih inggris oke ato ngak???
Belom begitu terbukti yah..
Mesti liat nanti.. baru 2 pertandingan..
Dia jg msh nyari2 formasi yg tepat kan..
dibwah capelo inggris bermain lbh disiplin klo menurut gw
dah punya nama kan dia, beda ama mclaren
jadi keknya bakal lebih patuh ama pelatih para pemain Inggris
capelo lebih memantapkan strategi strategi bertipe italia dari pada inggris
soalnya walcott kaga dipake....
setahu gw pemain inggris yang terakhir kali bersinar sebelum walcott adalah lennon ,cuma skarang udah jarang denger.....,yang denger cuma rooney terus
walcot kan masi terlalu muda
kalo menurut gw mental walcot blom kuad untuk bermain dengan three lions
Hal pertama yang membuat ku membenci tim sepakbola Inggris adalah keberhasilan mereka menjurai Piala Dunia 1966 saat mereka menjadi tuan rumah. Gol ketiga Inggris yang dicetak oleh Geoff Hurst bukanlah sebuah gol, media massa pun lebih sering menyebutnya “gol hantu” karena bola yang belum melewati garis gawang. Seandainya gol Inggris tersebut tidak di sahkan oleh wasit asal Russia yang memimpin pertandingan saat itu,bisa jadi hasilnya akan lain, dan belum tentu Inggris akan bisa jadi juara.
Hal kedua yang sangat saya benci dari timnas Inggris adalah kesombongan mereka. Inggris selalu menyombongkan diri dengan menganggap bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik Eropa dan Dunia. Dengan modal yang cuma satu satunya yaitu gelar juara Piala Dunia 1966 yang merupakan hadiah dari wasit asal Russia, mereka mengangap dirinya sudah sejajar dengan tim besar Eropa lainnya seperti Italia, Jerman atau Prancis. Buat saya, kalau timnas Inggris memang superior dan benar benar mamapu menjuarai Piala Dunia dengan kemampuan mereka yang sebenarnya, kenapa sampai sekarang Inggris tidak pernah lagi masuk final Piala Dunia? Cuma sekali waktu tahun 1966 itu, itupun saat mereka jadi tuan rumah.
Dan kenapa juga mereka belum pernah sekalipun menjuarai Piala Eropa? Bahkan masuk final Piala Eropa dan Piala Dunia untuk kedua kalinya saja mereka belum pernah dan belum mampu melakukannya. Tahun 1996 atau tiga puluh tahun setelah kejadian memalukan di Wembley itu terjadi, Inggris hampir melengkapi kepalsuannya, mereka sudah berhasil masuk semifinal Piala Eropa yang dilaksanakan lagi lagi dirumah mereka sendiri di negaranya Queen Elisabeth, (slogan turnamen waktu itu juga adalah Football Comes Home, yang konon maknanya adalah sepakbola yang katanya di temukan oleh orang Inggris kembali kedaratan Inggris, kembali kepada penemunya, sekaligus Piala Eropa akan jatuh ketangan Inggris).
Lawan Inggris saat itu lagi lagi timnas Jerman, yang tigapuluh tahun lalu mereka kalahkan dengan cara yang curang, namun kali ini, Inggris, dengan status tuan rumahnya dan dengan dukungan penuh dari supporter harus merasakan akibatnya, bukannya masuk final apalagi jadi juara. Malah mereka kalah dari musuh besarnya itu, rekor buruk mereka sebagai tim yang tidak pernah menang adu penalti kembali bertahan dengan baik setelah Jerman mengalahkan Inggris dengan adu penalti. Dengan demikian gagalah Inggris untuk mengulang “kesuksesaannya” seperti tigapuluh tahun silam.
Inggris, yang sekali lagi saya tegaskan sebagai tim yang ke’pede’an dengan merasa diri sebagai tim kuat Eropa dan Dunia, tidak pernah mampu, atau setidaknya belum mampu menyamai tim besar Eropa kaya Italia, Jerman, atau Prancis, atau bahkan Belanda.
Italia dan Jerman menjuarai Piala Eropa dan Piala Dunia tidak hanya pada saat mereka menjadi tuan rumah, tetapi juga mereka menjurai dua turnamen tersebut saat mereka menjadi tamu di negeri orang lain. Italia bahkan merupakan negara pertama yang menjuarai Piala Dunia dua kali berturut turut (Italy 1934 dan France 1938) sebelum akhirnya disamai oleh Brazil (Sweden 1958 dan Chile 1962), Italia juga merupakan negara Eropa pertama yang mampu menjuarai Piala Dunia sebanyak empat kali (Italy 1934, France 1938, Spain 1982, Germany 2006). Disusul oleh Jerman yang berhasil jadi Juara Dunia 3 kali (Switzerland 1954, West Germany 1974, dan Italy 1990). Jerman juga sampai sekarang masih menjadi yang terbaik di Eropa dengan torehan tiga gelar juara Piala Eropa (Belgium 1972, Italy 1980, England 1996) yang belum bisa disamai oleh negara Eropa manapun. Disusul oleh Prancis yang berhasil menjuarai 2 kali Piala Eropa (France 1984 dan Holland and Belgium 2000) dan satu gelar juara dunia (France 1998). Kemudian Belanda (West Germany 1988) yang dua kali masuk final Piala Dunia (West Germany 1974 Dan Argentina 1978).
Hal ketiga yang membuat saya benci dengan Inggris adalah kesombongan mereka yang mengklaim diri sebagai liga terbaik dunia. Hanya karena pemain pemain terkenal macam Thiery Henry, Thomas Rosicky, Andrii Shevchenko atau Cristiano Ronaldo bermain di liga Inggris bukan berarti mereka memliki liga terbaik dunia. Liga Italia dan Liga Spanyol jauh lebih bagus daripada Liga Inggris. Liga Inggris lebih banayk menyuguhi pemirsanya dengan strategi basi dan menjemukan bernama kick and rush, bola umpan panjang dan crossing menjadi andalan. Coba bandingkan dengan Liga Italia dan Spanyol, liat bagaiamana tim tim dari kedua liga ini bermain sepakbola. Dua liga ini menyuguhi kita tehnik bermain sepakbola yang enak untuk ditonton, gocekan, kombinasi umpan pendek panjang dan marking ketat, juga trik trik dan diving yang menghibur sekaligus juga kadang kadang memainkan emosi kita. Semuanya sangat jarang kita temukan di English Premiere League. Liga Inggris boleh jadi merupakan liga paling terkenal saat ini, atau liga dengan rating televisi paling tinggi, namun bukan berarti Liga Inggris adalah Liga terbaik dunia.
Terakhir, yang saya benci dari Inggris adalah mereka selalu menganggap atau dianggap sebagai tim unggulan dan calon juara. Bagaimana bisa tim yang tidak pernah menjuarai Piala Eropa sekalipun, dan tidak pernah masuk partai final Piala Dunia kecuali tahun 1966 di depan publik sendiri bisa dianggap sebagai tim unggulan? Sejak tahun 1998 sampai 2006 mereka selalu ikut serta dengan target juara, tapi hasilnya apa? Inggris mimpi kalau mereka menganggap dirinya sebagai tim yang dibentuk dari pemain berbakat dan punya mental juara.
Liatlah penampilan mereka terutama pada Piala Dunia terakhir yang lalu. Mantan kapten timnas Inggris David Beckham hanya seorang pemain yang bisa melepas umpan dan tendangan jarak jauh dengan kaki kanannya tanpa mampu memimpin dan menenangkan rekan rekannya di lapangan. Frank Lampard, pemain tengah dengan modal tenaga dan semangat ekstra saat bermain buat Chelsea dan kerap mencetak gol dari lapangan tengah Chelsea. Ia adalah pemain dengan shoot attempt paling banyak saat Piala Dunia lalu. Ironisnya, ia hanya mampu menembak dan menembak dari jauh tanpa membuat sebiji gol pun. Termasuk gagal memasukan bola dalam adu penalti seperti halnya kapten Liverpool Steven Gerrard, yang juga tidak mampu berbuat banyak untuk timnas Inggris, padahal di klubnya pemain ini adalah jenderal lapangan tengah dengan tembakan bola bola mati dan tembakan jarak jauh yang cukup mengerikan.
Wayne Rooney, dianggap sebagai The Next Phenomenon, pemain dalam usia keemasannya yang ternyata cuma pemain penuh emosi Tidak mencetak satu gol pun, tidak tampil mengerikan apalagi sampai berkali kali mengancam gawang lawan. Baru sembuh dari cedera, mungkin itu akan menjadi alasan kenapa penampilan Rooney tidak ‘sebagus’ biasanya. Peter Crouch, striker jangkung nan lamban, lemah dalam duel dan bodoh, membuang banyak peluang emas. Hampir sepuluh peluang dalam setiap pertandigan. Hanya satu dari sekian banyak peluang itu yang menjadi gol, satu satunya gol Crouch dicetak kegawang Trinidad dan Tobago. Bagaimana mungkin tim seperti ini bisa menjuarai turnamen sekelas Piala Dunia atau Piala Eropa? Apalagi sampai dikategorikan atau mengkategorikan diri sebagai tim unggulan dan tim superior.
yah setuju bgt gw Inggris kayanya dikutuk deh ama gol kontroversial Geoff Hurst
trus pemain2 superior mereka kaya Lampard, Gerrard, Rooney ga bisa maximal klo maen untuk timnas karena jadwal yg sangat padat di klubnya masing2
dan jujur aja mereka ga bakalan bisa disatuin karena style maen setiap klub2 di liga inggris tuh beda bro jadi wajar aja klo Lampard ama Gerrard ga bisa kompak untuk maen di tgh dan ngasih bola ke Rooney. Bandingin ama timnas Itali AC Milan ama Inter gaya maennya ga beda jauh kan begitu juga AS ROma dan JUve jadi wajar aja klo sepakbola yg mereka kembangkan bisa lebih menyatu.
Liverpool : style maennya lebih suka umpan2 panjang dari belakang/tgh/sayap ke kotak penalti lawan gelandang sayap liverpool kurang suka maen nerobos masuk ke kotak penalti gaya kick n rush paling kentel milik Liverpool.
Arsenal : Gaya sepakbola dgn kerjasama yg apik dari belakang ke depan bermain tdk ada pemain yg maruk semuanya sama aliran bola seperti sungai yg mengalir diam2 menghanyutkan dan kurang suka maen umpan2 panjang sangat beda bgt ama Liverpool. Arsenal merupakan tim yg kerjasamanya paling bagus menurut gw.
MU : Perpaduan antara sepakbola clasic dan modern maennya paling bagus gw bilang dibandingkan yg lainnya soalnya mengandalkan serangan balik yg cepat lewat sisi sayap namun gelandang tgh mereka juga aktif dalam mensuplai umpan2 panjang ke kotak penalti
style mereka bermain sabar dan tdk terburu2.
Chelsea : Semenjak Mourinho datang Chelsea mengandalkan gaya sepakbola Modern bermain sangat menyerang dengan mengandalkan 2 sayapnya dan juga 2 striker namun belakangan Chelsea lbh suka bermain dgn 1 striker. Gaya maen Chelsea adalah sayap mereka yg menunggu umpan dari tgh dan langsung menerobos ke dalam kotak penalti untuk memberi umpan ke Striker seperti yg dilakukan Joe Cole. Dalam era Mourinho peran 2 sayap sangat sentral namun semenjak era Grant saya rasa lini tgh lebih dominan karena belakangan ballck dan Lampard sangat padu.
emmm, soal liga sih gw setuju kalo Liga Inggris terbaik di dunia. Permainannya gw rasa jg ga basi. Dan kalo dibandingin ama klub2 liga italy ama spanyol, keknya liga Inggris lebih taktis. En soal nama besar pemain, gw rasa ga ngaruh, toh yg kk sebutin diatas, ga terlalu eksis di Liga Inggris itu sendiri (ya mungkin kecuali CR7), apalagi Henry kan dah ke Barca. Cukup banyak jg koq, pemain yg namanya menjadi besar di Liga Inggris.
En coba kita lihat Champions League, klub Inggris dominasi kan. En, mungkin kalo Liverpool ama Arsenal kagak ketemu langsung di Perempat Final, bs All England kali tuh Semi Finalnya (sampe sekarang masih sayangin
).
Share This Thread