Duh, 710 Siswa di Jember Tidak Lulus!
Senin, 15 Juni 2009 | 12:52 WIB
Ilustrasi: Kepala Dinas Pendidikan Jember, Ahmad Sudiyono, Senin (15/6) di Jember, mengatakan, jumlah siswa SMA dan SMK yang mengikuti UN sebanyak 11.283 peserta, sedangkan siswa yang tidak lulus mencapai 710 siswa atau 6,29 persen
JEMBER, KOMPAS.com - Sebanyak 710 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun 2009.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jember, Ahmad Sudiyono, Senin (15/6) di Jember. Ahmad mengatakan, jumlah siswa SMA dan SMK yang mengikuti UN sebanyak 11.283 peserta, sedangkan siswa yang tidak lulus mencapai 710 siswa atau 6,29 persen.
Ahmad juga meralat pernyataan sebelumnya tentang jumlah siswa yang tidak lulus di Jember tahun 2009 sebanyak 400 siswa, padahal yang tidak lulus tahun ini sebanyak 710 siswa SMA dan SMK.
"Dari 710 siswa yang tidak lulus dengan rincian 400 siswa SMA yang tidak lulus dan siswa SMK yang tidak lulus sebanyak 310 siswa," jelas Ahmad. Menurut dia, jumlah siswa SMA dan SMK yang lulus sebanyak 10.573 atau 93,71 persen.
Jumlah siswa yang lulus tahun ini, lanjut Ahmad, menurun ketimbang tahun 2008 lalu yang mencapai 95,27 persen. Namun, dia menilai hal tersebut wajar, karena angka kelulusan yang meningkat dari 5,25 menjadi 5,50.
"Saya masih bersyukur, meski jumlah siswa yang lulus menurun dibandingkan tahun lalu," katanya.
Pada 2008 lalu, kata dia, jumlah siswa yang lulus sebanyak 10.135 siswa atau 95,27 persen. Sementara itu, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 503 atau 4,73 persen.
"Ada peningkatan jumlah siswa yang tidak lulus tahun ini sekitar 207 ketimbang tahun 2008," terangnya.
Ahmad menilai, ada beberapa faktor penyebab meningkatnya angka ketidaklulusan di Kabupaten Jember ini. Salah satu di antaranya adalah bobot soal UN yang masih sulit, materi soal yang sepenuhnya tidak dipahami oleh peserta UN, serta kesiapan mental para peserta.
"Saya berharap tahun depan angka kelulusan SMA dan SMK negeri/swasta di Kabupaten Jember meningkat," harap Ahmad.
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/xml/2...er.Tidak.Lulus.
12 Persen Lebih Tidak Lulus UN
Minggu, 14 Juni 2009 | 07:01 WIB
![]()
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melihat, bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hingga saat ini masih butuh pembenahan yang serius, terutama dari segi kredibilitasnya.
BIAK, KOMPAS.com - Sedikitnya 177 siswa dari 1379 peserta Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2008/2009 di Kabupaten Biak Numfor, Papua tidak lulus ujian atau 12,83 persen.
Data Dinas Pendidikan Biak yang diperoleh di Biak, Minggu (14/6), menyebutkan, dari 1379 siswa ikut UN hanya 1.202 siswa yang lulus UN atau persentase kelulusannya mencapai 87,17 persen.
Rincian kelulusan tingkat SMA jurusan IPA dari 694 peserta UN tidak lulus 33 orang atau 4,75 persen, jurusan IPS dari 628 peserta tidak lulus 135 siswa atau 21,50 persen serta jurusan Bahasa dari 58 peserta tak lulus UN 9 orang atau 15,5 persen.
Sedangkan untuk tingkat SMK dari 397 siswa peserta UN di enam sekolah kejuruan persentase kelulusannya 76,32 persen, sementara siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian 94 orang atau 23,68 persen.
Pada UN tahun 2008/2009, siswa Biak dari SMA Yayasan Pendidikan Kristen 2 (YPK) dari enam mata pelajaran yang diujikan meraih nilai 37,77 masuk rangking 12 tingkat provinsi Papua.
Sementara nilai tertinggi kedua diraih siswa SMA Negeri 1 Biak dengan nilai 36,18 masuk rangking 18 di Provinsi Papua, sedangkan sekolah kejuruan siswa SMK YPK 1 meraih nilai tertinggi 34,13 (rangking 22 provinsi Papua).
Kepala Dinas Pendidikan Biak Hendri Jan Rumkabu mengakui, prosentase kelulusan UN bagi siswa SMA dan SMK di Kabupaten Biak Numfor tahun ajaran 2008/2009 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
"Peningkatan kelulusan UN tahun ini terjadi di beberapa sekolah, ya ada juga sekolah yang tidak mampu meluluskan siswanya sesuai target kelulusan,"ungkap Kadisdik Rumkabu.
Suasana kelulusan siswa SMA dan SMK diramaikan dengan aksi coret-coret pakaian dilakukan para siswa sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan setelah dinyatakan lulus ujian.
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/xml/2...tidak.lulus.un
4,14 % Peserta Ujian Nasional di Sleman Tidak Lulus
Sabtu, 13 Juni 2009 | 19:04 WIB
![]()
SLEMAN, KOMPAS.com - Kelulusan siswa SMA/SMK/M A di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, diumumkan serentak di semua sekolah, Sabtu (13/6). Tingkat kelulusan tahun ini mencapai 95,86 persen atau jauh di atas target yang ditetapkan Dinas Pendidikan, yakni 91 persen.
Data dari Dinas Pendidikan Sleman, dari total 8.681 siswa SMA, SMK, dan MA yang mengikuti ujian, hanya 368 orang yang dinyatakan tidak lulus atau 4,14 persen. Jumlah ini lebih baik dari tahun lalu yang mencatatkan siswa tidak lulus sebanyak 10,8 persen.
Peningkatan kelulusan paling pesat terjad i pada jenjang SMK yang pada 2008 lalu hanya 85,11 persen menjadi 97,17 persen pada tahun ini. Adapun kelulusan pada tingkat SMA mencapai 97,18 persen, atau meningkat dari 2008 yang mencatatkan kelulusan 94,33 persen.
Untuk nilai rata-rata mata pelajaran yang diujikan, tingkat SMA mencatatkan 7,55 untuk jurusan IPA, 7,18 untuk IPS, dan 6,05 untuk jurusan Bahasa. Sedangkan untuk tingkat SMK dan MA masing-masing memperoleh nilai rata-rata 7,64 dan 7,84.
Koordinator Pelaksanaan Ujian Nasional Dinas Pendidikan Sleman Suwarti mengatakan peningkatan kelulusan merupakan buah persiapan siswa yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Salah satunya adalah digelarnya uji coba UN sebanyak empat kali di tiap sekolah.
Selanjutnya, Suwarti mengatakan masih akan mengumpulkan dan mengolah data kelulusan dari masing-masing sekolah hingga tanggal 20 Juni nanti. "Setelah itu, kami akan melakukan evaluasi secara keseluruhan untuk bahan perbaikan tahun depan," katanya.
Sementara itu, pengumuman kelulusan di sekolah-sekola h disambut para siswa dengan tradisi corat-coret dan konvoi kendaraan bermotor di beberapa ruas jalan di Sleman. Bahkan, beberapa menjurus ke aksi vandalisme karena mencorat-coret aspal jalan raya di muka sekolah. Meski demikian, polisi dan satpam sekolah yang berjaga tidak berbuat banyak dan hanya mendiamkan saja.
Arin (16), salah satu siswi SMA 1 Sleman mengaku senang menerima berita kelulusan itu dan merayakannya dengan seluruh teman. "Corat-coret baju untuk kenang-kenangan saja. Kan cuma sekali seumur hidup," katanya.
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/xml/2...an.tidak.lulus
Share This Thread