Tidak, so pasti tidak. Asal ada kadarnya.
Malah yang jarang berfantasi seksual, masturbasi, saat dihadapkan dengan keadaan real ia akan kaget dan terjadilah ejakulasi dini.
Masturbasi-lah yang menyebabkan kita terhindar ejakulasi dini.
Ejakulasi lebih ke arah psikologis.
Keluhan orang pada umumnya saat ejakulasi dini sebenarnya tidak jelas secara medis, bermacam-macam dugaan secara medis. Secara psikis lebih pasti, itu disebabkan oleh keadaan tadi.

Bandingkan detak jantung dan kondisi psikis seseorang yang belum pernah masturbasi sama sekali (berfantasi pun tidak) dengan orang yang masturbasi teratur (masturbasi so pasti berfantasi) saat berada di keadaan akan berhubungan seksual (dalam hal ini anggap pengantin muda

ehmm: )
Hasilnya memang sangat signifikan, bahwa orang yang melakukan masturbasi teratur, lebih lama dalam berhubungan seksual dan memiliki resiko terkecil mengalami ejakulasi dini.
Orang yang tidak pernah sama sekali melakukan masturbasi bahkan berfantasi memiliki detak jantung yang lebih cepat dan sangat memungkinkan terkena ejakulasi dini, bahkan saat sebelum penetrasi sudah ejakulasi (pada kasus terparah, hanya dengan melihat tubuh bugil)
Organ vitalnya juga tidak se-sehat orang yang masturbasi secara teratur (sudah saya posting di atas, semua ada kadarnya).
Terlalu sering bisa menyebabkan disfungsi seksual, bukan ejakulasi dini.


Disfungsi seksual juga secara umum disebabkan oleh keadaan psikologis. Kalau secara medis, bisa karena disabilitas, diabetes, obat, dll dst dsb.
Dari psikologis, bisa dari depresi, stress, kelainan orientasi seksual, dan kelainan fantasi seksual.

Problem situasi yang dapat terjadi yang mendukung disfungsi seksual :
1. Sexual Desire Disorder
2. Hypoactive Sexual Desire --> Kecemasan
3. Orgasmic Disorder --> Alkohol dan trauma

4. Pain Disorder --> Bisa disebabkan trauma seksual
5. Male Erectile Disorder --> Kecemasan (ini nih yang bisa terjadi kalau terlalu sering masturbasi dan berhubungan seksual)
(Hmm, semua point ngerti ya artinya....)
Mungkin kita fokus pada point 5, kegagalan ereksi. Entah karena ia terlalu sering berfantasi hardcore, terlalu cemas dengan pasangan, depresi, dll dst dsb.
Kalau lebih ekstrim, kelainan fantasi seksual.

Apakah ia fetish, sadism, masochist, exhibitionism, voyeus, transvestism, pedophilia, dan lain sebagainya.
Keadaan seperti itu harus diterapi (dengan syarat dia MAU di terapi....)

Share This Thread