
Originally Posted by
Willz-
anyway, walau masih ambigu dan tidak pernah dipublikasi secara terbuka oleh israel, secara pribadi gw percaya klo israel pny senjata pemusnah masal sekelas nuklir, kenapa? krn otak dari b0m atom pertama saat PD II diotaki oleh banyak ilmuwan kaum yahudi (kalo ga percaya coba googling aja mengenai asal muasal b0m atom yg berhubungan dengan einstein dan beberapa ilmuwan lainnya (termasuk surat einstein ke roosevelt), walau einstein menolak terlibat lgs dalam pembuatannya & yg merampungkan b0m atom kebanyakan bukan orang asli yahudi tp tetap aja otak pembuatan(teori/rumus2 fisika utamanya) b0m atom adalah mereka mayoritas ilmuwan yahudi),
Code:
http://www.bje.org.au/learning/people/famous/atombomb.html
asal mulanya hal ini krn ingin menandingi desas desus nuklir jerman pada masa pemerintahan hitler, tp krn jerman sudah bisa ditundukkan tanpa hrs diserang b0m atom berkekuatan dahsyat dan kebetulan jepang jg cari masalah nyerang pearl harbour, maka b0m atom dgn kekuatan dahsyat yg pertama kali ada di masa itu dijatuhkan ke jepang.
"Father of atomic bomb" memang Yahudi dari pihak ibunya kan

(si Robert Oppenheimer itu)
Padahal sebenernya Einsten cuma bilang dalam Special Relativity, kalo energi dan massa itu cuma entitas yang *theoretically* ekuivalen... terus dibegituin
Bukan cuma karena sekedar pernah cari masalah terus "ya udah kita jebret daripada cari masalah mulu" juga, tapi tentu ada kepentingan strategis
Hiroshima waktu itu emang pusat industri IJA (Imperial Japanese Army)/IJN (Imperial Japanese Navy).
Dan Kure naval base (lokasi pembangunan kapal epic battleship Yamato sama Nagato) kalo ngga salah juga di prefektur Hiroshima (kotanya tetanggan, CMIIW)... jadi dgn melemahkan Hiroshima waktu itu sama aja menyuntik mati sekaligus IJA sama IJN yang emang uda sakit"an.
Kalo Nagasaki itu kayak "target kesekian" karena sebenernya target awal itu selain Hiroshima adalah Yokohama, Kyoto, Niigata, sama Kokura... tapi berhubung banyak industri penting juga di sini, maka dijedhuar blarrr
Kalo ngasal jatohin (nggak pertimbangin pelumpuhan output industri) mungkin Imperial Japan masih bisa waging war sedikit lebih lama, apalagi dengan attitude ultra-nasionalis & xenophobic orang Jepang saat itu.
(dan yang namanya perang... delay sehari aja efeknya udah berasa, apalagi kalo strategic/tactical failure dalam penargetan)
Share This Thread