Krionika, Resep Hidup Abadi
Ingin melihat Indonesia ribuan tahun lagi seperti apa? Kepengin menyaksikan sendiri kolonisasi angkasa, tetapi umur tidak memperbolehkan? Maka marilah kita dorong aral rintangan itu dengan krionika!
Apakah itu krionika? Krionika adalah teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali.
Sekarang marilah kita lihat beberapa contoh dalam sejarah. Drs T.S. Fay dan L.W. Smith dari Universitas Temple mengadakan sebuah percobaan. Ada 38 pasien kanker. Mereka dibaringkan di atas tempat tidur, dan ditumpuki dengan pecahan-pecahan es. Rasa sakitnya dihilangkan dengan bantuan anastesi. Mereka lalu tertidur… bukan tidur biasa, tapi tidur panjang! Selama lima hari mereka koma. Detak jantung mereka hampir berhenti, ginjal dan usus sudah tidak bekerja, Suhu tubuh mereka turun dari 98,6 menjadi 90 derajat fahrenheit. Setelah lima hari, mereka dibangunkan dan diberi kopi panas. Mereka semua baik-baik saja, dan malah tumornya menyusut. Sayang, akhirnya mereka semua tetap harus mati karena kanker, meskipun mungkin tidak secepat yang seharusnya.
Ada lagi percobaan terhadap tupai-tupai yang dilakukan oleh T. Akiyama dari Manchurian Medical College. Tupai-tupai yang sedang digerogoti tumor kelenjar limfa itu diinokulasikan, lalu dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok kedua dimasukan ke dalam kulkas selama sepuluh hari, dan yang ketiga selama dua puluh hari. Hasilnya, kelompok satu dan dua mati semua, tetapi yang tiga sehat walafiat!
Dua percobaan di atas masih di ambang batas suhu wajar. Sekarang yang lebih menarik lagi adalah percobaan dengan suhu yang hampir mencapai nol absolut. Bakteri, spora, dan infusoria, yang mengandung sedikit air, dibekukan. Saat dicairkan, kehidupan mereka berjalan lagi seperti biasa! Sel yang menganding air malah mati, karena struktur molekul mereka disusun kembali untuk mencapai konfigurasi yang stabil secara termodinamika. Dr. Alexander Goetz dari Institut Teknologi California berkata bahwa Kematian mereka bisa dihindari apabila mereka dibekukan dengan sangat cepat, sehingga molekul-molekul tidak sempat berubah polanya. Mereka akan menjadi padat, tetapi susunan molekulnya tetap cair.
Itulah ujicoba menarik dari Dr. Goetz dalam suhu minus 252 derajat fahrenheit. Dari situ ia meyakini, bahwa kematian sel darah manusia dapat ditunda dengan suhu yang sangat rendah karena sedikitnya reaksi pada keadaan nol absolut. Dari sini, ingatlah hukum termodinamika ketiga, bahwa “pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”.
Mungkin cukup (atau malah sangat) berisiko, tetapi ini mungkin dilakukan pada kita yang ingin melihat masa depan. Pertama, oksigen akan dipasok ke otak melalui darah untuk mencegah ischemia. Tubuh lalu disuntikkan dengan heparin yang akan mencegah pembekuan darah, lalu tubuh dibungkus dalam es. Berikutnya tinggal menyiapkan tangki berisi hidrogen cair dan mesin pendingin yang bisa bertahan ribuan tahun, dan Anda siap ber”hibernasi” ria. Begitu Anda terbangun, bersiaplah menghadapi guncangan budaya yang besar! Mobil terbang akan bersliweran kemana-mana, pesawat terbang nonstop ke Gliese 581 C, dan lain sebagainya, terserah bayangan Anda.
Tentu saja, teknologi luar biasa ini, masih punya beberapa kendala. Pertama, dalam proses pendinginan itu, mungkin saja ada es yang akan terbentuk di antara sel-sel, dan ini akan sangat membahayakan. Ilmuwan mengakalinya dengan memasukkan krioprotektan, yaitu senyawa antipembekuan tubuh manusia yang bahannya berdasarkan pada gliserol. Air akan dibuang dari sel-sel tubuh dan diganti dengan kriprotektan. Sayang, meskipun berhasil, mungkin saja bahan ini akan meracuni tubuh manusia. Masalah lain yang sangat penting adalah “membangkitkan” kembali manusia yang diawetkan itu sendiri. Sulitlah untuk menjaga konfugirasi tubuh kita dalam waktu yang lama. Selain itu, dalam proses pencairan, tim krionika harus bisa menyelamatkan orang yang diawetkan dari kekurangan oksigen, keracunan krioprotektan, serta kerusakan yang mungkin timbul pada jaringan. Dengan teknologi yang ada saat ini, kita masih belum mampu menghidupkannya kembali seperti semula. Kita masih harus menunggu teori molekular yang mutakhir untuk memungkinkan hal ini berjalan dengan mulus.
Tidak hanya dua masalah teknis di atas. Uang juga menjadi masalah. Biaya untuk membekukan dan mempertahankan selama ribuan tahun bukanlah sesuatu yang murah. Bahkan untuk membekukan otak saja kita akan dipungut biaya lebih dari $10.000, dan itu belum termasuk biaya selama ribuan tahun. Maka hanya orang yang sangat kaya-lah yang mungkin berminat, tetapi mengapa mereka harus memilih sesuatu yang belum pasti meskipun terdengar menjanjikan?
Akhirnya, saat ini, untuk menghindari yang aneh-aneh dan mengurangi biaya, maka diusulkan agar otak saja yang diawetkan, sambil berharap-harap cemas bahwa suatu saat nanti teknologi kloning sudah cukup mutakhir untuk meregenerasi anggota tubuhnya. Dari tawaran itu, kita akan melihat, bahwa amnesia akan menjadi penentu keberhasilan terakhir…
Berkat banyaknya ketidakpastian di atas, pengawetan manusia hidup dilarang di Amerika Serikat. Hanya mayat-lah yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai bahan pecobaan krionika. Jika tidak, itu akan dikategorikan sebagai “pembunuhan”. Selain itu, dalam etika dan agama, akan muncul banyak sekali pertanyaan dan pertentangan terhadap teknik ini.
http://mimihideung.tumblr.com/post/3...ep-hidup-abadi
================================================== ======
Pada tahun 1967, seorang agen rahasia Inggris “dibekukan” sembari menunggu masa yang akan datang di mana musuh bebuyutannya bangun dari tidur panjangnya dalam kebekuan untuk kembali mengancam dunia. Masa itu tiba tahun 1997. Agen rahasia itu dibangkitkan kembali setelah diawetkan dalam es selama 30 tahun untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Mungkin anda mengenali skenario di atas yang ada dalam film “Austin Powers: International Man of Mystery” (1997). Ilmu pengetahuan yang mengilhami cerita film itu benar-benar ada. Ilmu itu disebut kriogenika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada materi pada suhu yang sangat rendah. Krionika, yaitu teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali, sedang dikembangankan saat ini.
Gagasan di balik krionika adalah jika seseorang “mati” akibat penyakit yang dideritanya, ia dapat “dibekukan” untuk kemudian dibangkitkan kembali di masa depan saat teknologi pengobatan sudah dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Seseorang yang diawetkan sedemikian rupa dikatakan berada dalam keadaan suspensi krionika.
Tahap-tahap untuk menjalani suspensi krionika:
1. Menjadi anggota sebuah fasilitas krionika dan membayar iuran keanggotaan (sekitar $400 per tahun).
2. Dinyatakan “mati secara hukum”.
3. Tim tanggap darurat dari fasilitas tersebut mendatangi anda, tubuh anda distabilkan dengan cara memasok oksigen melalui darah ke otak anda dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan fungsi minimal otak hingga saatnya tiba untuk anda dipindahkan ke fasilitas suspensi.
4. Tubuh anda akan dibungkus dalam es dan diinjeksikan heparin (sejenis antikoagulan/ anti pembekuan darah) untuk mencegah darah anda membeku dalam perjalanan menuju fasilitas krionika. Sekelompok tim medis menunggu kedatangan tubuh anda di fasilitas itu.
5. Begitu anda tiba di fasilitas kriogenika, “pembekuan” yang sesungguhnya segera dimulai. Fasilitas kriogenika tidak bisa begitu saja menempatkan pasien mereka ke dalam wadah nitrogen cair karena akan menyebabkan air yang dikandung sel tubuh membeku. Tim krionika harus membuang air dari sel-sel tubuh anda terlebih dahulu dan menggantinya dengan campuran kimiawi berbasis gliserol yang disebut krioprotektan (semacam senyawa antipembekuan tubuh manusia).
6. Langkah selanjutnya adalah memasukan tubuh anda yang kemudian diletakkan ke dalam tangki logam yang besar yang berisi nitrogen cair pada suhu sekitar -196oC. Tubuh anda disimpan dengan posisi kepala di bawah.
7. Karena biaya yang sangat mahal, ilmuwan memberikan jalan yang ekonomis dengan hanya mengawetkan otak anda. Dengan harapan suatu saat nanti teknologi menemukan cara untuk mengkloning tubuh anda yang lain yang tidak diawetkan.
nih ane coba masukin gambarnya, cekidot
http://mypotik.blogspot.com/2011/01/...angkitkan.html
Share This Thread