disaatku sedang bermain dengan teman-temanku, aku dipanggil ayahku. kemudian ayahku memberiku sebuah permen, dan kemudian dia berkata "permen ini adalah permen kehidupan, permen ini sangat manis dan permen ini tidak akan bertahan selama hidupmu". saat itu ku tak tahu apa maksub ayahku, 9 tahun kemudian, ayahku meninggal. aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tidak dapat menangis seperti ibu dan kakakku, yang ku lakukan hanya berdiam diri didalam kamarku sambil merenungi permen pemberian ayahku. sehari berlalu, seminggu, sebulan, setahun, tapi tetap saja aku tidak dapat merasakan apa pun. dan kemudian aku menjadi penasaran dengan rasa permen yang ayah katakan bahwa itu manis. ku buka bungkusnya, dan ku coba menikmati permen itu, dijilatan pertama, ku tak dapat merasakan apapun, jilatan kedua pun aku lakukan, jilatan ketiga dan jilatan sampai ku bosan untuk melakukannya, namun tetap saja ku tak dapat merasakan apapun. kemudian langit menjadi hujan, aku ingin menangis karena ku tak dapat merasakan manisnya permen itu, namun ku tak dapat melakukannya. "benarkah Tuhan itu ada? benarkah Tuhan itu maha tahu? kenapa Dia tidak mengizinkan aku menikmati rasa permen itu? apakah ayahku berbohong tentang permen itu? kenapa ku tak dapat merasakan manisnya permen itu? apakah benar rasanya seperti itu? apa yang sedang terjadi?" itulah yang ada dikepalaku pada saat itu. ku lewati hari-hari ku tanpa ada orang yang tahu bahwa aku tidak dapat merasakan rasa dari permen itu, lalu ku temui seorang sahabatku dan ku ceritakan semua yang terjadi kepadaku, dan dia hanya tertawa dan menganggapku gila, kemudian dia meninggalkanku begitu saja tanpa ku tahu mengapa. ku lewati hari-hariku sendirian lagi. dihari kemudian, ku menemukan seorang sahabat, dan dia pun melakukan hal yang sama seperti sahabatku sebelumnya. di kamar ini, ku merenungkan semuanya, dan ku bertanya untuk ke sekian kalinya "benarkah Tuhan itu ada? benarkah Tuhan itu maha tahu? kenapa Dia tidak mengizinkan aku menikmati rasa permen itu? apakah ayahku berbohong tentang permen itu? kenapa ku tak dapat merasakan manisnya permen itu? apakah benar rasanya seperti itu? apa yang sedang terjadi?"


Bogor, 10 Maret 2012
Levi Alexander
(__________)