Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 22
http://idgs.in/590189
  1. #1
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default Jadi Wanted Dadakan

    Jadi Wanted Dadakan


    Author : Bedeviere
    Genre(s) : Conspiracy, Mystery, Thriller
    Copyright ©2012 - f399 IDGS Forum


    Status : Hiatus

    Mohon maaf, ada sedikit kendala dalam meneruskan cerita. (Maklum waktu itu eksekusinya langsung tanpa ada kerangka lebih dulu )





    CHAPTER 1: Rumah Kosong
    CHAPTER 2: Dua Hari Yang Lalu
    CHAPTER 3: Hari Pelarian Pertama dan Agon
    CHAPTER 4: Another Wanted




    Spoiler untuk Chapter 1 :


    CHAPTER 1: Rumah Kosong

    “Oi Dan! Buru sini! Liat tuh ada rumah kosong.”

    “Iye iye, gini-gini cerewet juga lu Gon.”

    Dana dan Agon, dua remaja pria berumur 17 tahun ini menemukan sebuah rumah kosong tidak berpenghuni dan berniat untuk bersembunyi di dalamnya. Mereka sudah masuk daftar ‘Wanted Person’. Tidak ada satupun pikiran dalam benak mereka sebelumnya yang pernah menyangka bisa masuk daftar seperti itu.

    Rumah yang akan mereka masuki sangat besar, namun tampak sangat usang. Sepertinya sudah lama ditinggal penghuninya. Terlihat inisial huruf K.P. di pagar rumah yang terbuat dari kayu itu. Dana terlihat enggan untuk memasuki rumah itu. Begitu juga Agon. Namun, mereka tidak punya pilihan lain.

    “Yakin lu rumah ini aman?” Tanya Dana

    “Gue engga tau di sini aman apa engga. Tapi mau gimana lagi, capek gue kita udah lari-lari terus selama dua hari gini. Istirahat dulu lah mumpung yang ngejer kita daritadi udah engga keliatan.”

    “Iya sih bener juga lu. Yaudah deh, mending kita cari apa gitu di sini. Haus banget gue.”

    Mereka memasuki rumah tersebut dan bergegas menuju dapur yang terletak tidak jauh dari pintu masuk. Satu demi satu lemari mereka buka, namun tidak ada apa-apa di dalamnya selain sarang laba-laba dan dus-dus makanan kosong.

    “Apaan dah ini gue buka lemari satu-satu tetep aja kosong kosong dan kosong.” Agon kesal

    Ketika itu juga, Dana mulai membuka lemari terakhir yang belom terbuka. Dan ternyata

    “Nah ini dia Gon, gue baru aja nemu Aqua, 2 botol lagi, nih buat lu satu.” Dana melempar satu botol ke Agon

    “Alhamdulillah...”

    Sayangnya, rasa nikmat beristirahat setelah meneguk sebuah minuman berakhir dengan cepat. Pintu masuk rumah tiba-tiba didobrak keras sekali. Muncullah tiga orang pria berbadan kekar beseragam polisi.

    “Ketemu juga kalian! Cepat serahkan diri anda sebelum kami mulai menggunakan kekerasan!” Seru salah satu polisi.

    Tanpa babibu lagi, Dana dan Agon langsung lari dari dapur mencoba untuk mencari jalan keluar lain. Mereka berlari melewati area ruang tamu yang cukup luas dan bergegas menuju sebuah pintu. Untungnya, dibalik pintu yang mereka buka adalah sebuah garasi yang didalamnya terdapat sebuah mobil yang tidak terkunci. Mereka langsung memasuki mobil dan dengan cekatan, Agon menyalakan mobil dengan mempertemukan 2 kabel di balik setir. Persis seperti seorang pencuri kendaraan bermotor profesional. Dengan cepat, Agon langsung tancap gas dan tiga polisi yang tadi mengejar mereka tampak kesal karena mobilnya sudah terlihat jauh dari penglihatan mereka.

    “Wah gila udah sering nyuri mobil ya lu? Tau-tau udah jauh aja dari tiga *****-bengek barusan.” Ucap Dana yang masih terkaget-kaget.

    “Ah enak aja, gue cuma baca di buku aja kok caranya.” Balas Agon dengan tenang.

    “Ahhhh SIALAN!! Seandainya gue engga ketemu orang aneh itu dua hari yang lalu, kehidupan gue pasti damai-damai aja engga lari-lari terus kayak gini!” Dana mulai meraih memorinya akan kejadian itu dua hari yang lalu.




    Next Chapter : Dua Hari Yang Lalu

    Last edited by Bedeviere; 20-05-14 at 14:35.

  2. Hot Ad
  3. #2
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    WOW...WOW! akirnya ada juga yang nulis cerita pake bahasa gaul selain gue entah apa kabarnya gue ngerasa kita ini sehati, bung. enggak, becanda.

    engg, jadi wanted dadakan? gue pikir ini komedi gitu, tapi kayaknya agak serius ceritanya? baru chapter 1 udah kabur2an gitu. hahaha, keren2. teruskan!

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  4. #3
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    beda

    kalo ini narasinya masi pake gaya bahasa formal..

    Oke, chapter 1 blom ada banyak informasi..

    - Siapa Dana & Agon. (kalo digabung jadi Dagon )
    - Apaan tu Wanted Person

    moga2 di chapter 2 ada penjelasan lebi lanjut. Pokoknya, lanjutkeun dah

  5. #4
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default

    hahaha makasih bgt nih udah antusias dan mendukung

    itu chapter 1 sebenernya prologue dan pengenalannya nanti ada di chapter 2

    udah jadi nih chapter 2 langsung gw post aja ya

    Spoiler untuk Chapter 2 :


    CHAPTER 2: Dua Hari Yang Lalu

    “Danaa Danaa bangun dong sayangg, udah pagi nih…”

    “Iya Ma iya bentar lagi Dana bangun….”

    Bukannya bangun, Dana malah menarik selimutnya lebih dalam. Nampaknya dia capek sekali sehabis begadang nonton bola semalam.

    “Daaana hihihi~~~~” Terdengar cekikikan wanita lain namun tak asing lagi di telinga Dana.

    “Eh suara ini…. LOH??? Andin??? Tumben mampir sini dulu hehehe~” Dana agak panik melihat teman masa kecil yang sekarang pacarnya ini tiba-tiba ada di kamar bersama Ibunya Dana.

    “Ihhhh~ kamu ini, aku udah nungguin daritadi tau. Cepetan sana mandi udah telat nihh~~”

    “Iya iya ngebut nih aku mandinya. Tunggu di bawah aja Din.”

    Andin dan Ibunya Dana keluar dari kamar sementara Dana bergegas mandi.

    Dana Wahyuna. Adalah seorang remaja berumur 17 tahun yang bersekolah di SMA Brahmana. Dana adalah seorang remaja tipikal Jakarta yang biasa saja. Pacarnya, Andin Mahayu yang juga berumur 17 tahun bersekolah di SMA yang sama. Orang tua dari kedua pasangan ini memang sudah teman akrab sejak lama. Ayahnya Dana dan Ayahnya Andin keduanya merupakan anak tunggal yang sama-sama merantau dari daerah lain. Karena berasal dari daerah yang sama, mereka langsung menjadi sahabat karib. Itulah mengapa Dana dan Andin bisa saling kenal sejak kecil.

    “Ma, aku sama Andin berangkat sekolah dulu ya.”

    “Aku juga berangkat ya Tante.”

    “Ehhh engga pada sarapan dulu apa kalian?”

    “Engga deh Ma kami udah telat banget nih. Lagipula aku udah nyiapin roti isi kok tadi malem buat jaga-jaga kalo kesiangan hehehe.”

    Dana dan Andin mencium tangan sang Ibu dan berpamitan. Mereka kemudian berjalan kaki ke SMA Brahmana yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Dana. Sambil jalan, mereka berbincang-bincang.

    “Eh kamu kok tumben banget dateng ke rumah hari ini?”

    “Abisss aku tadi kepagian banget bangunnya jadi aku mampir rumah kamu dulu deh~”

    “Alahhh bilang aja pengen berangkat bareng.”

    “Ih ge er kamu hihihi.”

    Mereka sedang asyik-asyiknya berbincang ketika tiba-tiba ada seseorang yang tiba-tiba menabrak Dana.

    “Aduh! hati-hati pak kalo jalan.”

    “Maaf dek maaf.” Barang-barang orang itu tampak berjatuhan. Merasa kasihan, Dana membantu mengambilkan barang-barang orang itu. “Hmmmm… Dana Wahyuna…”

    “Eh bapak manggil saya?”

    “Oh engga dek engga.”

    Setelah mengambil semua barangnya, orang itu langsung meneruskan jalannya dengan agak tergesa-gesa dan kemudian menghilang begitu saja dari pandangan. Dana meneruskan langkahnya ke sekolah sambil terheran-heran dengan orang itu.

    “Kok kayaknya orang tadi manggil nama aku ya? Tau darimana ya dia?”

    “Perasaan kamu aja kali? Aku sih engga denger dia manggil kamu tuh.”

    “Hmmm aneh deh.”

    Sama sekali sekali tidak terbesit di pikiran Dana bahwa pertemuannya dengan orang aneh tadi akan segera mengubah hidupnya.

    “Eh Dan, udah sampe sekolah nih. Masih ada setengah jam lagi sebelum masuk kelas. Kita lihat pengumuman nilai Try-Out dulu yuk!” Ajak Andin

    “Oh iya ya sekarang kan pengumumannya keluar.” Hampir saja Dana lupa akan pengumuman itu.

    Mereka berdua langsung bergegas menuju ke papan pengumuman di dekat gerbang sekolah. Banyak sekali siswa-siswa yang berkerumunan di papan itu. Ya, tahun ini merupakan tahun ketiga Dana di SMA. Dimana saat ini merupakan saatnya para siswa kelas 3 mengadu nasib dengan Ujian Nasional yang akan menentukan kelulusan mereka kelak. Dana dan Andin berusaha menerobos kerumunan para siswa dan akhirnya bisa melihat pengumuman dengan jelas.

    “Hmmm aku dapet peringkat 32 dari 165 orang seangkatan. Nama kamu…. Wah! Liat tuh Dan kamu ternyata peringkat 11!” Andin cukup kaget dengan pacarnya yang ternyata cukup pintar itu.

    “Iyeee aku udah liat Din daritadi hehehe.” Dana sok-sokan saja melihat peringkatnya padahal dia sendiri kaget bahwa usaha belajarnya selama ini membuahkan hasil lumayan.

    “Ihhh kamu belajar engga ngajak-ngajak lagi ya?? Ayo dong belajar bareng kapan-kapan buat UN ntar…” Andin memohon ke Dana.

    “Iya Din iya nanti kamu aku ajak hehe. Eh aku penasaran siapa yang dapet peringkat 1. Hmmm…. Agon Hamantio? Siapa ya?”

    “Kan kan udah tiga tahun di sini kamu masih ga kenal semuanya… Itu lhooo yang kalo tiap jam istirahat orangnya di kelas baca buku melulu!”

    “Oooh iya tau. Yang itu toh orangnya”

    “KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINGGGG” Bel tanda masuk berbunyi.

    “Eh udah bunyi tuh bel. Ayo Dan masuk!”



    . . . . . . . .



    “Eh Dan.” Tiba-tiba Andin memanggil ketika guru pelajaran terakhir sedang mengajar.
    “Ya?”
    “Kalo kamu udah lulus, kamu niatnya mau ngapain?”
    “Yaaaah aku sih abis lulus niatnya cari universitas yang bagus.”
    “Universitas mana Dan ama jurusannya apa?”
    “Wah aku belom mikir ampe situ sih. Yang aku pikirin abis lulus ya pokoknya masuk universitas bagus. Lulus dari situ ya aku cari pengalaman kerja dulu, di kantor Papa paling. Terus ambil S2, dan lulus dari situ bikin lapangan pekerjaan baru. Capek aku di kota ini banyak pengangguran.”
    “Ooooh…”
    “Kamu sendiri gimana Din?”
    “Aku? Aku pengen jadi novelis sih hehehe~”
    “KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIING!!!!!”

    Tak terasa, waktu sekolah sudah berakhir. Dana dan Andin mengemas barang-barangnya bersiap untuk pulang.

    “Huahhhh akhirnya kelar juga sekolah hari ini. Din, pulangnya mau bareng?”
    “Hmmm engga dulu deh Dan. Papa aku ternyata mau jemput hari ini. Kerjaan papa di kantor udah kelar cepet.”
    “Oooh yaudah, kalo gitu aku pulang dulu ya Din. Hati-hati di jalan.”
    “Oke Dan, hati-hati juga.”

    Dana langsung mengambil jalan pulang ke rumahnya. Di tengah jalan dia langsung terpikir perbincangannya dengan Andin tadi di kelas. Dia mulai merasa bahwa jalan hidup kedepan yang dia omongkan barusan sangat klise dan biasa sekali. Yah, Dana juga sebenarnya agak malas berpikir di luar kotak. Benar-benar tipikal remaja yang sangat biasa. Namun, dia sama sekali tidak menyangka. Bahwa dengan segera, pandangan hidupnya kedepan itu akan menjadi berantakan.

    “Loh ada mobilnya Papa di depan, cepet juga ya udah sampe rumah aja. Maaa! Paaa! Aku pulang!” Dana memanggil orangtuanya sambil mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.

    “Loh? Kok pintunya ga dikunci. Ma….”

    Dana membungkam mulutnya seketika. Dia baru saja melihat mama dan papanya tergeletak menjadi mayat bersimbah darah di lantai ruang tamu. Ketakukan langsung menghampiri dirinya sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Saking takutnya, dia langsung mundur dan terduduk di ujung ruangan. Sungguh sangat horror situasi yang baru saja dia alami.

    “Oi… oi… ini… gue cuma mimpi kan…?” Dana mencoba menampar pipinya keras-keras. Namun, tetap nihil. Dia tidak sedang bermimpi. Kejadian yang sedang dialaminya ini adalah kenyataan.

    Saat itu juga, Dana melihat sosok di luar jendela yang mengarah ke halaman rumah belakang. Perlahan-perlahan dia amati. Dengan perlahan, dia mendekati jendela itu. Dana melihat sosok itu sedang membakar sesuatu. Seketika itu juga, sosok itu menoleh. Ya, sosok itu tak lain dan tak bukan adalah orang aneh yang tadi pagi ditabrak oleh Dana. Melihat Dana memperhatikannya dari jendela, orang aneh itu langsung lari dan melompati pagar belakang yang cukup tinggi sehingga di baliknya tidak bisa terlihat apa-apa.

    “OOII!!! JANGAN LARI LU SIALAN!!!” Dana langsung berteriak dan mengejar orang aneh itu. Setelah melompati pagar, dia langsung bingung karena orang aneh itu sudah menghilang entah kemana. Dan dia baru saja menemukan kejutan lain. Sebuah ‘Wanted Poster’ yang terpasang di balik pagar yang dia lompati. Di dalamnya terpampang dua foto. Ia kenal betul dengan wajah yang ada di salah satu foto.

    “Lah… kok muka gue bisa di sini?? Gue di cari-cari polisi gitu?? Tapi aneh… kan polisi belom dateng kesini juga?? Terus mereka nganggep gue gitu yang bunuh orang tua gue?? Terus foto satunya… INI KAN??? SI AGON????”

    Dana juga menyadari bahwa ‘Wanted Poster’ itu bukan poster sembarangan. Ia melihat cap resmi kepolisian Jakarta beserta tanda tangan kepala polisi. Ia langsung melipat poster tersebut dan membawanya ke dalam rumah. Dia langsung mengemas barang-barang seperlunya karena tahu sebuah tuduhan yang sangat berat akan mengarah pada dirinya. Dan dia tidak punya apa-apa untuk membela diri maupun keluarga dekat seperti om atau tante. Dia berniat melarikan diri dari kejaran polisi.

    “Mama… Papa… Selamat tinggal… Maafkan aku jika aku sudah sering mengecewakan kalian…” Dana mengucapkan salam perpisahan kepada mayat kedua orangtuanya. Seketika itu juga, dia pergi. Lari sekencang-kencangnya.




    Next Chapter : Hari Pelarian Pertama dan Agon

    Last edited by Bedeviere; 12-04-14 at 21:22.

  6. #5
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    wei...wei...!!!! kok jadinya horor begitu
    anjer, serem juga...mendadak mati gitu orangtuanya...
    bener2 ga jelas ini sampe sini... sama si Agon juga masih ga jelas..

    hmm, hmm... asik juga lah.

    teruskan!

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  7. #6
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    anu...

    ada bbrp yang janggal

    contoh:
    Spoiler untuk contoh :

    • Rumah yang akan mereka masuki sangat besar, namun tampak sangat usang. Sepertinya sudah lama ditinggal penghuninya. Terlihat inisial huruf K.P. di pagar rumah yang terbuat dari kayu itu. Dana terlihat enggan untuk memasuki rumah itu. Begitu juga Agon. Namun, mereka tidak punya pilihan lain.

      “Yakin lu rumah ini aman?” Tanya Dana

      “Gue engga tau di sini aman apa engga. Tapi mau gimana lagi, capek gue kita udah lari-lari terus selama dua hari gini. Istirahat dulu lah mumpung yang ngejer kita daritadi udah engga keliatan.”

      “Iya sih bener juga lu. Yaudah deh, mending kita cari apa gitu di sini. Haus banget gue.”

      Mereka memasuki rumah tersebut dan bergegas menuju dapur yang terletak tidak jauh dari pintu masuk. Satu demi satu lemari mereka buka, namun tidak ada apa-apa di dalamnya selain sarang laba-laba dan dus-dus makanan kosong.

      “Apaan dah ini gue buka lemari satu-satu tetep aja kosong kosong dan kosong.” Agon kesal

      Ketika itu juga, Dana mulai membuka lemari terakhir yang belom terbuka. Dan ternyata

      “Nah ini dia Gon, gue baru aja nemu Aqua, 2 botol lagi, nih buat lu satu.” Dana melempar satu botol ke Agon
      Rumah kosong, ditinggal penghuni, udah usang, banyak sarang laba-laba, semua lemari lain kosong, eh di 1 lemari kenapa bisa ada botol Aqua...2 biji pula
    • Tanpa babibu lagi, Dana dan Agon langsung lari dari dapur mencoba untuk mencari jalan keluar lain. Mereka berlari melewati area ruang tamu yang cukup luas dan bergegas menuju sebuah pintu. Untungnya, dibalik pintu yang mereka buka adalah sebuah garasi yang didalamnya terdapat sebuah mobil yang tidak terkunci. Mereka langsung memasuki mobil dan dengan cekatan, Agon menyalakan mobil dengan mempertemukan 2 kabel di balik setir. Persis seperti seorang pencuri kendaraan bermotor profesional.Dengan cepat, Agon langsung tancap gas dan tiga polisi yang tadi mengejar mereka tampak kesal karena mobilnya sudah terlihat jauh dari penglihatan mereka.
      Rumah kosong, ga ada apa-apa, usang, tapi bisa ada mobil (eksistensi si mobil aja udah aneh buat gw), gak dikunci, dan bisa dijalanin segitu gampangnya?
    • Karena berasal dari daerah yang sama, mereka langsung menjadi sahabat karib. Itulah mengapa Dana dan Andin bisa saling kenal sejak lahir.
      Sejak lahir Gw baru mbrojol mana kenal siapa"... (gw jadi bayangin itu Dana sama Andin lahir di ranjang yg sama )
      Diganti "sejak kecil" biar lebih masuk akal.



    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  8. #7
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default

    @Melon
    hahaha tadinya gw malah niatnya mau bikin si Dana ama Agon itu jadi zombi yg ga suka bunuh orang

    terus lama2 gw jadi ngerasa ntar ujungnya jadi mirip salah satu komik korea yg pernah gw baca... idenya gw tinggalin deh, jadi manusia biasa aja mereka hehe

    untuk soal Agon, akan dibahas di chapter berikutnya

    @Crusade
    Spoiler untuk penjelasan :


    knp banyak situasi ga masuk akal di rumah kosong tersebut? akan ada hubungannya dengan inisial K.P. di pagar rumah
    tunggu aja tanggal mainnya hehe

    terus untuk
    Karena berasal dari daerah yang sama, mereka langsung menjadi sahabat karib. Itulah mengapa Dana dan Andin bisa saling kenal sejak lahir.
    ini murni kesalahan gw dalam pemilihan kata, gw edit gpp ya? makasih om udah memperhatikan

  9. #8
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    gapapa edit aja lah, gw juga kalo ada salah" pasti gw edit kok ceritanya

    oh jadi ada hubungannya sama itu...

    GW TAU

    INI PASTI KONSPIRASI


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  10. #9
    Dlucario's Avatar
    Join Date
    Nov 2012
    Posts
    431
    Points
    19,914.57
    Thanks: 7 / 25 / 23

    Default

    whoa.. whoa.. chapter dua thriller juga nih

    btw, ini di chapter 2, ada beberapa scene dialog yang gak dikasi spasi (sekedar ngerapihin aja)

  11. #10
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default

    Konspirasi engga ya?

    kalo yg ga gw kasih spasi cuma pgn eksperimen aja hehe

    btw tunggu agak lamaan gpp dulu ya, gw baru balik dari luar kota selama 3 hari
    Last edited by Bedeviere; 04-12-12 at 00:29.

  12. #11
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default

    Spoiler untuk Chapter 3 :


    CHAPTER 3: Hari Pelarian Pertama dan Agon

    Terhitung sudah 3 jam berlalu semenjak Dana meninggalkan rumah. Napasnya sangat tidak beraturan karena sudah non-stop berlari selama itu. Sampai detik ini pun, Dana masih berlari dari kejaran tiga orang polisi kekar yang menemukan Dana, tidak lama setelah dia keluar rumah.

    “Ah gila… ini tiga *****-bengek engga ada nyerah-nyerahnya…”

    Dalam pelariannya, Dana mulai memasuki sebuah gang sempit, dengan harapan mengelabui ketiga polisi yang mengejarnya. Namun, gang yang dimasukinya berakhir buntu. Di sebelah kiri Dana terdapat sebuah pintu kayu yang sialnya terkunci.

    “Ah brengsek! Udah gangnya buntu ini pintu dikunci pula! Kayaknya… pelarian gue harus berhen-“

    Tiba-tiba, pintu yang terkunci barusan langsung terbuka. Dalam waktu kedipan mata, sepasang tangan langsung menarik Dana dan menutup mulutnya rapat-rapat sampai dia tidak bisa berteriak.

    “Ssssssssssssttt….” Pemilik sepasang tangan tadi langsung menyuruh Dana untuk diam. Ruangan tempat Dana berada sekarang sangatlah gelap. Dana mencoba mengintip dari lubang kunci di pintu di depan mukanya. Dia bisa melihat tiga polisi yang tadi mengejarnya terlihat kebingungan.

    “Ayo masuk lebih dalam, tiga polisi yang ngejer lu barusan pasti bakalan nyoba buat dobrak pintu ini.” Bisik pemilik dari sepasang tangan itu. Dana mengangguk setuju dan mengikutinya. Pemilik sepasang tangan itu terlihat membuka sesuatu di lantai. Sepertinya sebuah ruang bawah tanah rahasia. Mata Dana belum terlalu terbiasa dengan kegelapan di sekitarnya.

    Benar saja. Sesaat setelah mereka berdua masuk ke ruang bawah tanah dan mengunci pintu masuk ke bawah tanah, terdengar suara dobrakan pintu.

    “AH SIAL! Dana sudah tidak ada di sini! Ayo lewat pintu belakang! Seharusnya Dana masih belum jauh dari sini!” Teriak salah satu polisi. Dana bisa bernapas lega karena tiga polisi itu tidak sadar bahwa ada ruangan di bawah mereka. Ketiga polisi itu kemudian berlalu begitu saja. Tidak ada lagi tanda-tanda keributan di atas sana.

    “Oke, sudah aman. Kalo engga salah saklarnya ada di sekitar sini.” Pemilik tangan itu kembali berbicara. Dua detik kemudian, lampu ruangan tempat Dana berada menyala. Mata Dana langsung terbiasa karena lampunya menyala remang-remang. Ruangan itu berukuran 2 x 3 dengan sebuah meja di ujung kanan. Dana juga langsung bisa melihat wajah dari pemilik tangan itu.

    “EH?? Elu kan… Agon!!??”

    “Hai Dan.”

    Sungguh sangat lega Dana saat ini karena yang menolongnya adalah seorang teman dari sekolahnya. Namun, di saat itu juga Dana teringat sesuatu. Dia langsung mengeluarkan sebuah poster dari tasnya.

    “Gon, mumpung lu ada di depan gue sekarang, gue mau nanya. Apa bener kalo yang ada di ‘Wanted Poster’ ini elu?”

    “Iya Dan, itu emang gue.”

    Ternyata benar, wajah yang ada di poster itu memang Agon Hamantio. Seorang kutu buku dari SMA Brahmana. Langsung saja Agon menceritakan kenapa wajahnya bisa masuk poster seperti itu. Ternyata, penyebabnya tidak jauh beda dengan Dana. Orangtua Agon ditemukan tewas setelah dia sampai di rumahnya. Agon pun langsung menemukan ‘Wanted Poster’ yang di dalamnya terdapat wajah dia dan Dana. Hanya saja, dia lebih beruntung dari Dana karena dia tidak langsung ditemukan polisi.

    “Tau dari mana Gon ada tempat sembunyi kayak gini?”

    “Lu tau kan kalo gue sering di bully ama anak-anak pentolan Brahmana sepulang sekolah?”

    “Oooh iya iya tau gue. Terus?”

    “Nah, tempat ini selalu jadi tempat gue sembunyi kalo dikejer ama mereka. Engga nyangka gue kalo ini tempat bakalan guna parah untuk saat-saat kayak gini.” Sambil bercerita, Agon mengambil dua bungkus snack dan dua botol Aqua dari laci meja dan memberikan satu bungkus dan satu botol ke Dana. Pelariannya selama tiga jam tentu membuatnya lapar dan haus.

    “Oke, snack ama Aqua barusan itu persediaan makanan kita yang terakhir. Besok pagi kita harus segera keluar dari sini dan mencari makanan. Kalo bisa sih cari tempat sembunyi lain juga.”

    “Lah, emang tempat ini kenapa?” Dana agak terheran.

    “Takutnya polisi yang ngejer lu tadi balik lagi kesini. Untuk saat ini sebaiknya kita istirahat dulu. Besok pasti bakalan banyak yang kejadian.”

    Langsung saja Agon mengambil posisi yang nyaman untuk tidur. Agon memilih tiduran di atas meja sementara Dana mengambil posisi duduk di lantai sambil memeluk tasnya erat-erat.

    “Malam, Dan.”

    “Malam, Gon.” kedua remaja ini dengan cepat langsung tertidur.


    . . . . . . . .


    “Oi Dan! Bangun! Udah jam 6 pagi nih.”

    “Wah gila pagi bener ini….” Dana mengusap kedua matanya. Raut mukanya menandakan bahwa dia belum puas tidur.

    “Mau gimana lagi… kita engga punya lagi kemewahan untuk bangun siang-siang.”

    Bangun dari tidur pulasnya, Dana melihat Agon sudah siap dengan sebuah tas ransel di punggung. Tampaknya dia sudah bangun duluan dan langsung mengemas barang.

    “Lu dari sejak tadi malam cuma ngeluarin poster itu aja kan dari tas lu? Yaudah yuk langsung aja kita keluar dari sini.” Ucap Agon dengan tegas.

    “Iye iye rewel banget lu dah.”

    Dengan hati-hati mereka keluar dari pintu ruangan bawah tanah menuju pintu tempat Dana ditarik Agon kemarin. Agon langsung mengintip dari lubang kunci. Tampaknya aman-aman saja karena tidak terlihat satu sosok pun. Dibukalah pintu itu. Namun tiba-tiba saja…

    “TANGKAP MEREKA!!!!!”

    “Tuh kan bener mereka bertiga balik lagi kesini! KABOOORR!!!!” Dengan sigap, Dana dan Agon langsung berlari kencang setelah tiga polisi yang kemarin langsung menemukan mereka.


    . . . . . . . .


    “Hhhh, hhhhh, bener-bener gila tiga polisi itu. Bisa-bisanya langsung nemuin kita.” Ucap Agon dengan napas sesak sehabis berlari dari kejaran tiga polisi tadi. Dari jam 6 pagi sampai jam 1 siang.

    “Hhhh, hhhhh, untung aja tiga *****-bengek itu udah engga keliatan lagi.” Napas Dana juga tidak kalah sesak.

    “Eh, Dan…”

    “Apaan..?”

    “Liat di depan situ deh, ada rumah kosong.”




    Next Chapter : Another Wanted

    Last edited by Bedeviere; 12-04-14 at 21:23.

  13. #12
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    widih menarik juga ini, soalnya alurnya nggak lurus maju kayak biasa, tapi sempet flashback dan nge-trace kejadian selama 3 hari

    ini aja sih yang agak bingung

    Spoiler untuk duar :

    Dengan hati-hati mereka keluar dari pintu ruangan bawah tanah menuju pintu tempat Dana ditarik Agon kemarin. Tiba-tiba saja…

    “TANGKAP MEREKA!!!!!”

    “Tuh kan bener mereka bertiga balik lagi kesini! KABOOORR!!!!” Dengan sigap, Dana dan Agon langsung berlari kencang setelah tiga polisi yang kemarin langsung menemukan mereka.
    Polisinya jagain di luar yak? Gak sempet ngintip lagi dulu lewat lobang kunci kah?


    sisanya...lanjutkan lah


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  14. #13
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    Pake flashback di pembukaan cerita itu jarang gua temuin disini. Good job, anda nggak mainstream dalam desain alur di forum ini

    Terus ada yang janggal, Dana dapet special gift 3 polisi kekar, tapi kok Agon gak dikejar siapa2 ya

  15. #14
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    woh, akirnya balik ke rumah kosong itu lagi.
    tapi berarti dari sini balik ke titik semula, baru lanjut lagi, deh.

    ayo2, lanjutkan!

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  16. #15
    Bedeviere's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Osean Federation
    Posts
    2,317
    Points
    11,328.81
    Thanks: 118 / 45 / 34

    Default

    @LunarCrusade

    Spoiler untuk boom :

    walah gw lupa nambahin detail lagi di bagian situ
    edit ah, makasih ya udah menyadarkan



    @-Pierrot-

    untuk desain alur cerita, gw sedikit terinspirasi dari bbrp cerita, yg paling gw inget itu cerpen Robohnya Surau Kami karangan A.A. Navis yg punya desain alur unik

    anggep aja si Agon hoki karena minggatnya cepet ga pake babibu
    yah itu juga karena si Agon emg udah punya tempat sembunyi makanya ga langsung ditemuin polisi


    @MelonMelon

    yap, dari titik inilah cerita sesungguhnya akan dimulai
    Last edited by Bedeviere; 11-12-12 at 20:40.

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •