Results 1 to 10 of 10

Thread: Kondisi Aceh

http://idgs.in/100770
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Perwakilan PBB Nilai Pemulihan Aceh Layak Jadi Model

    Perwakilan PBB Nilai Pemulihan Aceh Layak Jadi Model

    BANDA ACEH--MI: Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia El Mustafa Benlamlih mengatakan perkembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami bisa menjadi model bagi negara lain.

    "Aceh mengalami perkembangan luar biasa terutama dalam bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami dan ini tidak terjadi di negara lain yang mengalami musibah serupa," katanya seusai pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu (9/7).

    Menurut Mustafa, dalam waktu belum genap tiga tahun pasca-konflik dan tsunami Aceh mengalami perkembangan yang luar biasa dan ia mengaku belum pernah menemukan negara yang begitu cepat bisa bangkit kembali seperti Aceh.

    Mustafa mengadakan pertemuan dengan Wagub Muhammad Nazar, Kepala Bapel Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto serta Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin dalam kunjungan selama tiga hari di Aceh.

    Dia mengatakan ditandatanganinya kesepakatan (MoU) damai Helsinki menjadi salah satu faktor pendorong Aceh cepat bangkit kembali, sementara di wilayah lain yang juga terkena tsunami seperti Sri Lanka pembangunannya sangat lambat karena donatur tidak berani masuk sebab masih adanya konflik internal.

    Pada kesempatan itu, Wagub Muhammad Nazar menyampaikan terima kasih atas sumbangsih negara donor di bawah koordinir PBB, dan ia mengharapkan negara yang selama ini melakukan aksi kemanusiaan tetap di Aceh untuk berinvestasi di bidang ekonomi.

    Wakil PBB untuk Indonesia selama kunjungan ke Aceh akan melihat apa yang dapat dibantu untuk perbaikan daerah yang dijuluki Serambi Mekah itu di masa mendatang. (Ant/OL-03)

    http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTUxNjQ=

    Ya, gw juga pernah baca di suatu majalah, Banda Aceh akan jadi salah satu kota dengan hotspot internet dimana mana

  2. Hot Ad
  3. #2
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Pemulihan Aceh Bisa Jadi Model, Kata Pejabat PBB

    Banda Aceh, 9/7 (ANTARA) - Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia, El Mustafa Benlamlih, mengatakan perkembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca-tsunami bisa menjadi model bagi negara lain.

    "Aceh mengalami perkembangan luar biasa terutama dalam bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami dan ini tidak terjadi di negara lain yang mengalami musibah serupa," katanya usai pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, di Banda Aceh, Rabu.

    Menurut Mustafa, dalam waktu belum genap tiga tahun pasca-konflik dan tsunami Aceh mengalami perkembangan yang luar biasa dan ia mengaku belum pernah menemukan negara yang begitu cepat bisa bangkit kembali seperti Aceh.

    Mustafa mengadakan pertemuan dengan Wagub Muhammad Nazar, Kepala Bapel Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto serta Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dalam kunjungan selama tiga hari di Aceh.

    Dia mengatakan ditandatanganinya kesepakatan (MoU) damai Helsinki menjadi salah satu faktor pendorong Aceh cepat bangkit kembali, sementara di wiayah lain yang juga terkena tsunami seperti Sri Lanka pembangunannya sangat lambat karena donatur tidak berani masuk sebab masih adanya konflik internal.

    Pada kesempatan itu, Wagub Muhammad Nazar menyampaikan terima kasih atas sumbangsih negara donor di bawah koordinir PBB, dan ia mengharapkan negara yang selama ini melakukan aksi kemanusiaan tetap di Aceh untuk berinvestasi di bidang ekonomi.

    Wakil PBB untuk Indonesia selama kunjungan ke Aceh akan melihat apa yang dapat dibantu untuk perbaikan daerah yang dijuluki Serambi Mekah itu di masa mendatang. (*)

    http://antara.co.id/arc/2008/7/10/pe...a-pejabat-pbb/

    Maju terus!!

  4. #3

    Join Date
    Jul 2008
    Posts
    40
    Points
    81.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Pemulihan Aceh dibawah pak SBY memang terbukti nggak sia sia ..

  5. #4
    phonoscope's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    On Pad™
    Posts
    2,521
    Points
    2,951.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    hmm...

    setelah gw kira2 7 bulan yang lalu ke aceh, tepat nya ke banda aceh...

    hasil pengamatan gw :

    1. badan pengurus rehabilitasi aceh dan 95% sukses mengatur penduduk nya mendapatkan 1 rumah per kepala keluarga. 5% nya masih ada aja 1 orang dapet lebih dari 1 rumah, yang kebanyakan mereka itu nipu badan pengurus nya.

    2. peningkatan areal yang signifikan, bagus lho disana...

    3. koneksi internet banyak beredar di perumahan, jangan kira rumah mereka segitu2 aja... mereka sanggup bayar internet 128kbps 24/7 dengan harga 1 juta perbulan.

    4. harga masih terlalu mahal di bidang2 yang masih tergolong jarang. coba pikir aja, komputer warnet dengan spek pentium 3, tanpa vga, dengan memori 256, dan full aplikasi yang berjalan di belakang layar... mempunyai kecepatan loading sampai muncul windows nya siap di pakai sekitar 10 menit. terus untuk membuka sebuah IE itu membutuhkan 5 menit. dan dengan koneksi yang bisa di bilang kasus... di bawah dial-up dan sering RTO untuk membuka IDGS butuh lima menit sampe halaman utama. download pun di larang... ga di update [ga ada flash, ga ada java, cookie di matiin, dll]... gw maen 1 jam nya 8000... dan bilingnya pun sadis bro... lsg 1 jam... ==a

    jadi gw harapin di aceh ketika koneksi hotspot bertebaran ga di salah gunain oleh adminnya, dan juga memperkecil kebodohan akan dunia IT dan internet...

    ^ Be my Follower on Twitter ^

  6. #5
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Thumbs up Kondisi Aceh

    Kondisi Aceh

    SECARA umum, kondisi di Aceh dinilai cukup baik. Secara khusus, ada sejumlah hal yang patut menjadi perhatian masyarakat dan aparat keamanan, teristimewa penegak hukum yang terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Ada beberapa indikator yang menjadi bukti kondisi Aceh memang cukup baik. Arus lalu lintas antara Medan ke Banda Aceh melalui jalur pantai Timur sangat lancar. Begitu pula jalur Medan ke arah pantai Selatan dan Barat. Arus perdagangan yang dilakukan pedagang menengah ke atas juga meningkat. Aktivitas pemerintahan di desa, kecamatan dan kota berjalan normal. Begitu pula aktivitas sektor lainnya. Tetapi, secara parsial memang ada sesuatu yang tergolong meresahkan bahkan cenderung disebut sebagai tidak aman. Misalnya, perampokan atau tindakan kriminal pada ruas atau daerah tertentu. Dari sisi lain, muncul pula pernyataan petinggi organisasi/lembaga dan pemerintahan, yang menjurus pada nada perbedaan pendapat yang terkesan ada semacam “konflik”.

    Pernyataan yang menyebut adanya oknum tertentu yang anti MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005. Penyebutan terhadap pihak tertentu yang seolah-olah mengorganisir dalam melakukan tindakan kejahatan. Muncul persyaratan khusus dalam proses untuk memperoleh bantuan bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Itu semua, sebenarnya harus dihindari. Para petinggi organisasi/lembaga dan pejabat pemerintahan, sebaiknya tak mengeluarkan pernyataan spontan yang kemungkinan akan melahirkan bias. Justru ucapan yang dinantikan adalah bernada keakraban, ajakan membangun dan terkesan sejuk. Sebab, masih ada satu-dua masalah di Aceh, pasca MoU Helsinki harus dijabarkan dengan hati-hati. Penjabaran tersebut, meski mengacu pada ketentuan atau kesepakatan yang ada, namun situasi terkini adalah penting untuk disimak, sehingga tak terjadi ucapan sinis, saling menyindir apalagi melahirkan ketidakharmonisan diantara sesama.

    Kondisi di Aceh harus dijaga, sehingga tidak terjadi tindakan negatif yang menodai penjabaran MoU Helsinki maupun merusak upaya-upaya positif yang dilakukan semua pihak untuk tetap terwujudnya perdamaian dalam suasana yang benar-benar kondusif. Tingkat keamanan, kenyamanan dan keharmonisan antar pihak-pihak, harus terus menerus dipelihara. Tugas ini bukan hanya menjadi beban pihak militer dan polisi serta pemerintahan saja. Tetapi juga menjadi kewajiban masyarakat dan semua komponen yang ada di Aceh. Hanya dengan kekompakan dan kesadaran serta kemauan semua elemen yang ada untuk bertekad satu, kondisi Aceh yang diidamkan tersebut akan tercapai. Sebaliknya, kalau ada satu komponen atau satu-dua oknum dari kelompok/pihak manapun yang bersikap lain, justru kondisi di Aceh akan mengarah pada tahap labil. Kondisi yang mulai utuh tersebut, jangan sampai tercabik-cabik karena sikap pihak tertentu, termasuk perorangan. Ini harus dihindari.

    Menjelang usia tiga tahun MoU Helsinki, sesungguhnya bukan memperingati tanggal 15 Agustus saat ditandatangani MoU Helsinki tersebut. Tetapi hal terpenting saat ini dan ke depan, bagaimana kita semua dengan solid mewujudkan isi MoU itu. Bahkan, kondisi Aceh yang telah membaik ini kita tingkatkan. Mari kita tekan angka kriminalitas dengan berbagai cara. Masyarakat tidak terprovokasi atas ajakan negatif, merupakan langkah awal untuk memelihara kamtibmas itu. Para petinggi organisasi dan pejabat pemerintahan yang mampu menahan diri dalam berkomentar, juga menjadi modal dalam memelihara kondisi Aceh tersebut. Jangan saling menuduh. Hindari saling curiga. Mari terus bergandengtangan untuk membangun. Mari berbuat sesuatu yang terbaik untuk membangun Aceh, melalui profesi masing-masing di segala bidang. Sekali lagi, pelihara kondisi Aceh dan kendalikan diri dari pernyataan yang mungkin menjadi pemicu konflik. ****

    http://analisadaily.com/0-7.htm

    Tambahan berita:
    Pemulihan Aceh Bisa Jadi Model, Kata Pejabat PBB

    Banda Aceh, 9/7 (ANTARA) - Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia, El Mustafa Benlamlih, mengatakan perkembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca-tsunami bisa menjadi model bagi negara lain.

    "Aceh mengalami perkembangan luar biasa terutama dalam bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami dan ini tidak terjadi di negara lain yang mengalami musibah serupa," katanya usai pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, di Banda Aceh, Rabu.

    Menurut Mustafa, dalam waktu belum genap tiga tahun pasca-konflik dan tsunami Aceh mengalami perkembangan yang luar biasa dan ia mengaku belum pernah menemukan negara yang begitu cepat bisa bangkit kembali seperti Aceh.

    Mustafa mengadakan pertemuan dengan Wagub Muhammad Nazar, Kepala Bapel Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto serta Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dalam kunjungan selama tiga hari di Aceh.

    Dia mengatakan ditandatanganinya kesepakatan (MoU) damai Helsinki menjadi salah satu faktor pendorong Aceh cepat bangkit kembali, sementara di wiayah lain yang juga terkena tsunami seperti Sri Lanka pembangunannya sangat lambat karena donatur tidak berani masuk sebab masih adanya konflik internal.

    Pada kesempatan itu, Wagub Muhammad Nazar menyampaikan terima kasih atas sumbangsih negara donor di bawah koordinir PBB, dan ia mengharapkan negara yang selama ini melakukan aksi kemanusiaan tetap di Aceh untuk berinvestasi di bidang ekonomi.

    Wakil PBB untuk Indonesia selama kunjungan ke Aceh akan melihat apa yang dapat dibantu untuk perbaikan daerah yang dijuluki Serambi Mekah itu di masa mendatang. (*)

    http://www.antara.co.id/arc/2008/7/1...a-pejabat-pbb/

    Kalo perampokan dimana mana sih emang ada, yang penting jumlahnya jgn sampe kyk di Somalia. Maju terus Indonesia!

  7. #6
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default Memperingati 3 Tahun Perdamaian Aceh

    15 Agustus ini tepat tiga tahun usia perdamaian. Sepanjang perjalanan itu ada banyak hal yang telah kita lalui baik yang positif maupun yang yang negatif. Kami atas nama segenap jajaran KPA mengharapkan semua pihak untuk memaknai peringatan ini dengan mempertinggi rasa syukur kepada Allah. Karena ini benar-benar sebuah anugrah bagi kita.

    Untuk itu kami harapkan peringatan ini diisi dengan memperbanyak kegiatan ibadah dimeunasah atau di mesjid-mesjid. Kami menghimbau tidak ada peringatan perdamaian ini dengan kegiatan yang menjurus kepada ria dan melanggar syariat Islam. Mari kita tafakur mengenang betapa banyak saudara-saudara kita yang telah kehilangan nyawa dan harta dimasa lalu.

    Banyak korban konflik dan yatim piatu, serta janda-janda yang saat ini masih belum benar-benar merasakan berkahnya damai ini. Banyak teman-teman kita yang seperjuangan masih terpuruk dalam kepapaan, untuk itu kepada segenap jajaran KPA kembali membangun ukhwah seperti saat kita masih memanggul senjata. Perbedaan pendapat dan pendapatan tidak harus kemudian memunculkan perseteruan dan permusuhan.

    Kami selaku pimpinan terus membenahi dan mencari solusi. Namun yang harus kita pahami bahwa kita bukan pengambil keputusan. Sesungguhnya Pemerintahlah yang seharusnya lebih all out menyelesaikan semua amanah MoU Helsinky. Kami ragu dengan komitmen Pemerintah tapi sesungguhnya masih banyak rintangan birokrasi yang membuat sampai saat ini masih ada korban konflik yang belum tersentuh bantuan.

    Kami mengingat Pemerintah terutama pemerintahan Aceh untuk mengevaluasi kepemimpinan BRA. Lambannya proses kerja lembaga ini tidak lepas ketidak mampuan pemimpinnya dalam menjabarkan program-program BRA. Kami berkali-kali menyarankan supaya ada regulasi kepemimpinan disana. Kepada pemerintah Aceh kami mengharapkan mempercepat implementasi anggaran untuk sehingga membantu mengatasi pengangguran.

    Uang yang begitu besar tidak cukup dikelola dengan retorika semata. Jangan sampai uang tersebut tidak membawa berkah mensejahterakan rakyat, jangan sampai juga anda dicatat sebagai bagian dari kegagalan dalam membangun Aceh. Apapun yang terjadi perdamaian ini harus kita rawat bersama. Segenap komponen harus membangun sinergis demi pencapaian apa yang telah diamanatkan MoU.

    Tidak ada gading yang tak retak tentunya, tapi jangan jadi itu sebagai untuk mencerai beraikan sesuatu yang telah kita sepakati. Mari kita perbaiki apa saja yang kurang dalam tiga tahun kebelakang. Perdamaian ini tidak hanya untuk sekedar mendapatkan akses ekonomi, tapi juga perbaikan segala sector kehidupan yang rusak karena konflik.

    Sumber : http://www.berpolitik.com/viewnewspo...6uKXYea4JuzBDJ

    Semoga PErdamaian ini dapat terjaga

  8. #7
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default

    Adalah pekerjaan terbesar demi perdamaian di Aceh masih jauh dari tuntas..

  9. #8
    makanenak's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Paris V Java
    Posts
    842
    Points
    494.20
    Thanks: 29 / 66 / 10

    Default

    Dibalik tsunami yg mengerikan, ternyata banyak hikmahnya juga.

  10. #9

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Miawwwwww......
    Posts
    326
    Points
    556.30
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    Quote Originally Posted by makanenak View Post
    Dibalik tsunami yg mengerikan, ternyata banyak hikmahnya juga.
    Miaww, inilah indahnya dunia, miawww, semua peristiwa ada sisi positifnya lhoooooooooooooo...................

    Coba baca artikel bagus ini:

    Di acara reality show Oprah Winfrey, yang ditayangkan oleh Metro TV,
    ditampilkan seorang gadis mungil berusia 5 tahun, asal USA, mengenakan kacamata plastik (mirip kacamata renang),
    lucu, manis, secara fisik terlihat normal (agak gemuk), dan berperilaku seperti anak-anak seusianya pada umumnya.

    Hanya saja, si gadis kecil ini mengidap suatu penyakit bawaan sejak lahir yang sangat langka, yaitu tidak memiliki rasa sakit (tidak memiliki syaraf rasa sakit) di sekujur tubuhnya.

    Sejak bayi, si kecil jarang rewel, atau menangis. Hanya terkadang suhu badannya yang menghangat.
    Penyakit bawaan yang diderita si kecil itupun baru diketahui (kalau tidak salah) ketika sang bocah mencolok-colok matanya karena gatal, dan tidak menangis kesakitan. Hanya saja darah tetap mengalir keluar. Akibat kejadian tersebut, satu matanya menjadi buta. Setelah kejadian itu, barulah dikenakan kacamata khusus untuk melindunginya.

    Pernah suatu ketika, ketika gigi si kecil sudah tumbuh, saat kedua orangtuanya agak lengah, si kecil sedang asyik menggigit-gigit jari tangannya sendiri hingga hancur. Tentu saja si kecil tetap tenang karena sama sekali tidak merasakan sakit.

    Sebagai pencegahan, akhirnya diputuskan untuk mencabut semua giginya, tanpa sisa. Terutama sebagai pencegahan agar dia tidak sampai mengunyah lidahnya sendiri karena akan dianggap sebagai permen karet!!

    Karena kejadian-kejadian itulah, si kecil mendapat ‘perhatian dan pengawasan extra’ dari seluruh anggota keluarganya (kedua orang tuanya dan sang kakak). Karena dia telah kehilangan sensitifitas akan adanya bahaya bahaya yang bisa menimpanya, hingga kini.

    Karena itu bersyukurlah karena kita masih diberikan rasa sakit oleh Tuhan, walaupun kita seringkali mengeluh karena rasa sakit tersebut
    Setiap peristiwa ada hikmah dan sisi positif, miawww, tsunami aceh menyelesaikan konflik 30 tahun Aceh dan menunjukan kemampuan Indo merehabilitasi Aceh (meskipun ada gangguan kayak korupsi, penipuan, grr)...

  11. #10
    tgr-beng_beng's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Posts
    159
    Points
    207.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    [ Rabu, 03 Desember 2008 ]
    Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (1)
    Sembuh dari Gila, Sukses Kelola Warung Kopi di Pantai


    Bulan ini warga Aceh akan memperingati empat tahun bencana tsunami yang memorakporandakan kampung halaman mereka. Inilah satu kisah dari mereka yang pantang menyerah dan berupaya bangkit dari keterpurukan.

    BAHARI, Meulaboh

    AZAN subuh baru saja berkumandang. Aktivitas warga belum tampak kecuali di pasar tumpah di salah sudut jalan Kota Meulaboh. Sepagi itu Muhari, 56, sudah melayani pembeli di warung kopi miliknya di Jalan Yos Soedarso, persis di depan Masjid Babbul Jannah.

    Kawasan tempat Muhari tinggal di Desa Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, itu salah satu kawasan yang rusak paling parah di Meulaboh akibat gelombang tsunami pada 26 Desember 2004. "Ini kegiatan rutin saya. Setelah salat Subuh, buka warung," kata Muhari yang kehilangan istri dan dua anak saat tsunami. "Hasilnya lumayan bisa menghidupi keluarga," tambah pria kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu seraya mengisap rokok kreteknya.

    Salah seorang pelanggan warung kopi, Zulkarnaen, yang pagi itu duduk di dekat Jawa Pos pun ikut menimpali. "Sekarang dia (Muhari) sudah baik. Dulu dia sempat gila," katanya.

    Muhari mengakui pascatsunami dia stres berat, bahkan boleh dibilang gila selama empat bulan. Ditinggal orang-orang yang dikasihi secara tiba-tiba membuat pertahanan jiwanya terguncang. "Dua anak saya dan istri hilang ditelan tsunami. Sampai sekarang pun saya tidak tahu jenazah dan kuburannya. Harta benda juga ludes," tuturnya.

    Selama empat bulan itu Muhari kerap ngomong melantur. Pekerjaannya hanya melamun. Sebagai salah seorang korban selamat, dia pun kerap diwawancarai wartawan. Namun, jawabannya sering ngawur. Di luar konteks pertanyaan. Bahkan, seorang wartawan CNN sempat dilempar batu oleh Muhari. Gara-garanya, sang wartawan mensyuting dirinya saat mengorek-ngorek tanah bekas rumahnya di Jalan Yos Soedarso Lorong No 4, sekitar 300 meter dari Masjid Babul Jannah. "Untung, wartawannya diam. Kalau ingat-ingat itu sepertinya konyol," ujarnya lalu tertawa tergelak.

    Selama jiwanya terganggu itu, Muhari dirawat seorang adik kandungnya. Melihat kondisi itu, seorang ulama setempat membesuknya. Dia menasihati Muhari agar mengikhlaskan kepergian istri dan dua anak yang dicintai. "Saya langsung tersadar bahwa nasib seseorang tidak bisa berubah kecuali yang bersangkutan mengubahnya," katanya menirukan nasihat sang ustad.

    Setelah itu Muhari mencoba bangkit dengan menekuni perkerjaan lama sebagai sopir truk di sebuah perusahaan kontraktor besar di Meulaboh. Setelah tiga bulan bekerja keras, dia bisa mengumpulkan uang untuk modal buka usaha warung kopi.

    "Setelah salat di sini (Masjid Babul Jannah), saya biasa melamun berjam-jam. Melihat banyak orang lalu lalang, termasuk relawan yang mondar-mandir di depan masjid, pikiran saya jadi terbuka. Mengapa tidak buka warung (kopi), pasti laris," katanya.

    Dugaannya benar. Setelah buka, warung Muhari benar-benar jadi jujukan warga sekitar karena lokasinya strategis. Selain di pusat kerusakan gempa Meulaboh, warung Muhari jaraknya hanya selemparan batu dari laut. Angin semilir pun menemani pembeli sambil asyik ngopi.

    Wartawan dan para aktivis LSM lokal dan asing yang terlibat dalam upaya pembangunan kembali Aceh banyak yang ngopi di warung Muhari. Salah satu daya tariknya, di tempat itu mereka mendapat banyak data dan cerita soal tsunami dari para korban. "Semula hanya warung kopi, lalu berkembang jadi warung makan. Sebab, saat itu banyak LSM lokal, asing, dan wartawan kesulitan mencari warung makan dekat pantai," ujarnya.

    Kebangkitan Muhari makin lengkap setelah menemukan jodoh barunya, seorang janda korban tsunami warga Aceh. Kini sang istrilah yang mengelola warung makan. Muhari konsentrasi pada warung kopi. Kebahagiaannya makin lengkap setelah dia dikaruniai momongan perempuan buah cintanya dengan istri baru.

    Putri ketiga yang kini menjadi satu-satunya buah hati itu diberi nama Soliana Winda. Ini gabungan nama dua anak dan istrinya yang hilang ditelan tsunami. Yakni, Soni Satriya, Wiwiek Purnamasari, dan Yulidar (istri). "Kalau ingat itu, saya tak bisa tidur," aku Muhari yang matanya tampak berkaca-kaca.

    Muhari mengakui, bencana tsunami itu memang dahsyat. Sampai saat ini dia tak bisa melupakan kisah tragis yang merenggut nyawa istrinya, Yulidar, 53 , dan dua anaknya, Soni Satriya, 26, dan Wiwik Purnamasari, 18. "Pagi itu, saat gempa terjadi, sebenarnya sedang di rumah," katanya.

    Rumah Muhari memang terletak di pinggir pantai. Karena itu, saat diberi tahu anaknya ada gempa besar yang membuat banyak bangunan di kota rusak berat, dia tertarik untuk melihatnya. Dia pun menstarter sepeda motor dan beranjak menuju ke pusat Kota Meulaboh.

    Di tengah jalan, banyak warga yang berteriak, "air, air, air" sambil berlari menjauhi pantai. Muhari masih tak paham. Namun, dia memutuskan berbalik menuju rumah, tempat istri dan kedua anaknya tinggal. Belum sampai di rumah, tiba-tiba dia melihat gelombang laut setinggi gunung datang menerjang. Muhari terempas dan tersangkut di batang pohon jambu.

    Saat dia merangkul erat batang pohon jambu itu, gelombang kembali datang. Kali ini lebih besar. Saat arus itu melewati tubuhnya, Muhari menundukkan kepala dan menyelam sambil tetap berpegangan erat. Pohon jambu itu putus sedikit di atas pegangan tangannya akibat terkena gelombang laut campur seng dan kayu. "Kalau tidak menunduk, habis kepala saya," kata Muhari.

    Lalu, datang lagi gelombang ketiga yang lebih besar. Tubuh Muhari terempas hingga ke Masjid Babul Jannah. Banyak mobil hanyut. Muhari lalu naik ke atap jendela masjid yang tingginya sekitar lima meter dan terus mencari pegangan yang erat.

    Dari atas masjid itu Muhari melihat bagaimana gelombang laut tersebut menelan apa saja. Semua bangunan sekitar masjid, Lapas Meulaboh, perumahan Polri, perumahan kompleks tentara, dan rumah penduduk yang padat di tepi pantai disapu bersih. "Hanya masjid ini (Babul Jannah) yang masih tegak berdiri. Yang lain roboh ,rata dengan tanah," katanya.

    Menurut dia, masjid itulah satu-satunya yang masih utuh. Bangunan sekitarnya sudah hancur. Dia mengaku pernah melihat foto kerusakan akibat tsunami meluas dengan masjid utuh di tengah. "(Masjidnya) ya Babul Jannah ini," ungkapnya.

    Saat bertahan di atap masjid, Muhari melihat seorang anak seusia putrinya, Wiwiek, berlari menjauh dari pantai. Bajunya compang-camping. Muhari yang mengira itu anaknya lalu memanggil-manggil dari atas masjid. Tapi, tak ada jawaban. Tiba-tiba datang gelombang susulan dan wanita itu pun lenyap. "Saat itu saya mau turun. Kalau jadi, saya sudah tak di sini (meninggal)," akunya.

    Setelah gelombang mereda, sorenya Muhari dengan dibantu Brimob turun dari atap masjid. Pakaiannya koyak di mana-mana, kepala dan tubuhnya berdarah penuh luka. "Sejak saat itu saya tidak berjumpa anak-anak dan istri," katanya.

    Muhari tak mau hanya melihat masa silam. Sebab, kini dia sudah punya istri baru dan anak yang masih kecil. Dia bertekad membawa keluarga barunya menatap masa depan bumi Serambi Makkah yang lebih baik. "Beruntung saya bisa bangkit. Ini yang saya syukuri," katanya bersyukur.

    Saat ditanya Jawa Pos mengapa masih memilih berjualan dekat pantai, apa tidak trauma dengan kemungkinan tsunami lagi, Muhari mengaku pasrah. Menurut dia, satu dua bulan dia memang trauma. Tapi, lama-kelamaan sudah terbiasa. "Kalau Allah menghendaki, maka terjadilah. Apalagi, saya menggantungkan rezeki saya di tempat ini (warung)," katanya.(el)

    http://jawapos.co.id/halaman/index.p...tail&nid=38910

    Salute!

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •