Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 16 to 21 of 21
http://idgs.in/100960
  1. #16
    kucinkz's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    City of Emenkz
    Posts
    1,227
    Points
    1,364.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    menurut kk yagami itu nelayannya pakai map hack ngga??

    50 ton bukan jumlah yg sedikid....
    "let them live in peace among us"

  2. Hot Ad
  3. #17

    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    62
    Points
    70.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Berhentinya menghujat, menghina negara lain, kenapa kita sendiri yang mengkoreksi diri kita, apa yg kurang! apa lebihnya soal perairan dan sumber daya alamnya

    Jika anda2 semua perduli dengan sumber dayanya?? Manfaatkannya.
    Mubajir kali jika sumber daya tsb tidak digunakan

  4. #18
    jkt-Black_Devil's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Posts
    250
    Points
    344.20
    Thanks: 0 / 3 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by alief View Post
    Berhentinya menghujat, menghina negara lain, kenapa kita sendiri yang mengkoreksi diri kita, apa yg kurang! apa lebihnya soal perairan dan sumber daya alamnya

    Jika anda2 semua perduli dengan sumber dayanya?? Manfaatkannya.
    Mubajir kali jika sumber daya tsb tidak digunakan
    Hal itu tidak bisa menghalalkan tindakan Malaysia!

  5. #19
    Nining_Meida's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Es Lilin Mah, Ceuceu
    Posts
    435
    Points
    527.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by xZardx View Post
    pokoknya ntar anak cucu kita harus di ajarkan semangat 'ganyang malaysia'

    Dah ga bisa di toleransi tuh orang2 malay
    Kenapa korang pasal Malaysia selalu bercakap buruk? Jangan melihat buruknya sahaja lah! Yang mencuri daripada lautan Indonesia adalah oknum, bukan seluruh Malaysia!

  6. #20
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Nelayan Malaysia di Hajar Nelayan Dumai

    Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

    Dumai - Aparat kelautan Indonesia telah menangkap 2 kapal milik warga Malaysia yang sedang melakukan illegal fishing di wilayah perairan Indonesia. Namun saat disandarkan di Dumai, puluhan nelayan setempat langsung melakukan penyerangan terhadap para awak kapal tersebut.

    Menurut salah seorang nelayan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk ‘balas dendam’ atas perilaku aparat kepolisian Malaysia kepada mereka.

    “Kalau kita tertangkap di Malaysia, kita juga babak belur dipukuli polisi Malaysia. Mereka itu lebih biadab di Malaysia sana,” ujar salah seorang nelayan setempat, Mahmud (41), kepada wartawan di Pelabuhan Dumai, Riau, Minggu (23/11/2008).

    Namun aksi penyerangan tersebut tidak berlangsung lama. Pihak Kepolisian dan TNI AL Dumai langsung sigap mencegah tindakan anarkis tersebut.

    “Seharusnya polisi membiarkan saja kami memukuli mereka,” ujar Mahmud keras.

    Seperti diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Ditjen Pengawas Pengendalian Sumber Daya Kelautan Departemen Kelautan dan Perikanan (P2SDK DKP), Ditjen Kelautan Dephub, TNI AL dan Ditjen Bea Cukai berhasil menangkap 2 kapal nelayan milik warga negara Malaysia di Perairan Selat Malaka. Saat ini kedua kapal tersebut menjalani pemeriksaan di markas TNI LANAL Dumai, Riau.
    (mad/sho)

    http://www.detiknews.com/read/2008/1...-nelayan-dumai

    Kalo begini siapa yang salah, yang menghajar duluan atau terakhir? Refleksikan.

  7. #21
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Ikan Dicuri, Indonesia Rugi Rp 30 Triliun

    Rabu, 26 November 2008 | 10:19 WIB

    BANGKOK, RABU — KBRI Bangkok membentuk satuan tugas perikanan (task force on fishery) guna mengatasi pencurian ikan oleh para nelayan Thailand, di mana selama tahun 2007 hingga awal 2008 telah ditahan 354 kapal, belum termasuk yang tertangkap sehingga diperkirakan Indonesia merugi sekitar Rp 30 triliun.

    "Beberapa bulan pada awal 2008 saja sudah tertangkap 170 kapal Thailand yang ketahuan melakukan pencurian ikan (ilegal fishing). Belum yang tidak ketahuan," kata Dubes RI untuk Thailand Muhammad Hatta di Bangkok, Rabu (26/11).

    Umumnya, para nelayan Thailand memasuki lautan Indonesia dari arah laut China Selatan. Mereka banyak melakukan penangkapan ikan secara liar di Laut Arafura.

    "Macam-macam pola ilegal fishing-nya. Ada yang punya izin, tapi melanggar kesepakatan mengenai mesin penangkap ikannya, ada yang menggunakan bendera Merah Putih, padahal kapal Thailand, dan lain sebagainya," kata Hatta, panggilan akrab mantan anggota DPR itu.

    "Pada waktu pengangkatan saya sebagai Dubes di Thailand, bapak presiden pesan agar KBRI Bangkok mengatasi bagaimana menekan pencurian ikan oleh para nelayan Thailand. Oleh sebab itu, kami bentuk Satgas perikanan untuk menekan pencurian ikan kita," katanya.

    Satgas ini sudah diresmikan sejak 14 November 2008 dengan tugas mengoordinasi masalah-masalah yang terkait dengan kerja sama perikanan antara Indonesia dan Thailand, meningkatkan kerja sama di bidang perikanan, menghimpun data dan informasi, serta memberikan masukan dan pertimbangan usaha investasi di sektor perikanan.

    Keluhan Thailand

    Dubes Hatta mengemukakan juga keluhan para pengusaha perikanan Thailand soal minimnya infrastruktur ekonomi di tempat pengolahan ikan, seperti minimnya fasilitas listrik dan air besih, terutama di Pelabuhan Indonesia Timur.

    "Ketika Ditjen Perikanan dan Deputi BKPM sosialisasi kebijakan baru di bidang perikanan kepada Departemen Luar Negeri Thailand dan 75 pengusaha perikanan Thailand di Songkhla, mereka mengeluh soal minimnya sarana pendukung pelabuhan perikanan," ungkap dia.

    Selain itu, para pengusaha ikan Thailand enggan, bahkan tidak tertarik dengan kebijakan departemen perikanan yang baru, mensyaratkan nelayan atau kapal penangkap ikan asing menjual ikannya di Indonesia, tidak boleh lagi langsung dibawa keluar. "Alasannya harga jual ikan di Indonesia terlalu rendah," tambah Dubes.

    Hal itu diungkapkan para pengusaha ikan Thailand setelah dilakukan penawaran investasi perikanan di Indonesia terkait dengan kebijakan departemen kelautan dan perikanan Indonesia yang baru saja keluar tahun 2008.

    Peraturan Menteri No 05/2008 menetapkan setiap perusahaan asing yang melakukan usaha penangkapan ikan di Indonesia harus melakukan investasi membangun/memiliki unit pengolahan.

    Selain itu, kapal pengangkut ikan dilarang membawa ikan hasil tangkapan ke pelabuhan yang tidak terdaftar dalam surat izin kapal pengangkut ikan atau dilarang langsung membawa ke luar negeri.

    ONO
    Sumber : Ant

    http://www.kompas.com/read/xml/2008/....rp.30.triliun.

    Perbatasan kita harus dijaga dengan baik, ini tidak boleh dibiarkan terus.
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •