Results 1 to 10 of 10
http://idgs.in/103464
  1. #1

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    kolong jembatan~
    Posts
    60
    Points
    95.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default bukan curhatan..

    Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang)

    Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

    Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
    "Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
    Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
    Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
    Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

    Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

    Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

    sori klo ripos..

  2. Hot Ad
  3. #2
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by oxygen_ View Post
    Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang)

    Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

    Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
    "Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
    Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
    Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
    Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

    Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

    Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

    sori klo ripos..

    sumpah merinding gw baca ceritanya

    jadi inget ibundaku tersayang yang sudah berpulang 4 tahun lalu.

    akhhh Ibu !!!!! ::

  4. #3

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    kolong jembatan~
    Posts
    60
    Points
    95.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ^^ makannya jngan jahat" ma mama..
    mama sayang ma kite"..

  5. #4
    [D]eath_Seeker's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Di bawah surga di atas neraka..
    Posts
    3,683
    Points
    4,298.30
    Thanks: 7 / 9 / 9

    Default

    teringat semua kesalahn gw ma nyokap gw.........
    brb minta maaf dolo....
    SILENCE IS THE BEST WAY TO MAKE ASSHOLES GO AWAY

  6. #5
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Quote Originally Posted by oxygen_ View Post
    Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang)

    Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

    Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
    "Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
    Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
    Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
    Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

    Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

    Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

    sori klo ripos..
    Nice Story . Ini Story Bs Jadi Pelajaran Kita Bwad Menyayangi Ibu Kita T.T

  7. #6
    MrsBiTcHzZ's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    LamPu Merah PLaneT PLuTo
    Posts
    10,697
    Points
    5,376.45
    Thanks: 117 / 669 / 213

    Default

    aduh jadi sedih....

    karena Sering membantah kata2 mamah ku

  8. #7

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    kolong jembatan~
    Posts
    60
    Points
    95.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    g maw nangis tpi malu..
    entah knp yha..

  9. #8
    SaTAn_LOvE_YOu's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    SoLoW
    Posts
    1,036
    Points
    1,157.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    terharu gw


    [email protected] add yuaaa ^^

  10. #9
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Hm...Kayaknya itu bener2 dongeng yah

    Guah kasih tambahan info :

    Kebudayaan diatas termaksud salah satu cara pengendalian penduduk yang lazim digunakan oleh masyarakat yang masih hidup dengan berburu dan meramu yang disebut dengan geronicide. Sebenarnya terdapat juga cara pengendalian penduduk yang disebut fanincide ( pengendalian penduduk dengan cara membunuh bayi yang lahir, ketika zaman jahiliyah dulu pas anak2 perempuan dibunuh).

    Geronicide yang masih dilakukan hingga saat ini terdapat pada suku eskimo yaitu dengan cara membawa orang tua di padang salju agar dimakan beruang salju atau meletakan mereka hingga mati karena kedinginan (yang dianggap oleh orang eskimo sebagai kematian terbaik).

    Yang jadi pertanyaan, mengapa mereka melakukan hal yang biadab seperti ini? Sebenarnya nilai benar atau salah dalam suatu masyarakat selalu bersifat relatif, orang2 eskimo menganggap bahwa beruang kutub adalah leluhur mereka dan nilai2 ini ditanamkan sejak masih kecil, sehingga ketika saatnya tiba mereka akan dengan senang hati mengorbankan nyawanya. Di sisi lain, orang-orang eskimo justru bingung dengan budaya masyarakat modern yang justru membawa orang tuanya ke rumah sakit, karena menurut mereka itu justru menyiksa orang tua tersebut.

    Pembunuhan ini penting bagi suku2 tersebut karena sumber makanan mereka yang terbatas, sehingga usia-usia non-produktif akan mengancam keberlangsungan suku tersebut. Sebenarnya di Indonesia tepatnya di di papua juga memiliki cara pengendalian penduduk tersendiri, walaupun bukan dengan pembunuhan tapi merupakan cara yang kita anggap tabu juga, tapi karena bikin mual jadi gak guah tulis disinih ...hehehee
    I'm totaly *******

  11. #10

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    kolong jembatan~
    Posts
    60
    Points
    95.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    klo jaman batu boleh deh kek gitu..
    tpi klo menurut agama manapun itu tetep aje nga baik kan..?

    g sih nga melarang adat istiadat..
    tpi kita kan uda beradap..
    masa gituan masi dipiara aje..

    contoh : kartini ngelawan adat gra" itu adat uda nga cocok ma masa dia waktu itu..

    masa kita nga bisa..?

    >.< kasian tau..
    mreka kan orang..
    harus mati d kuburan..
    jgan d perut beruang..

    hiks..
    hiks..

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •