Results 1 to 13 of 13
http://idgs.in/102931
  1. #1
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default Jend Tyasno : “Kita Tidak Butuh Pemimpin Antek Asing”

    Jend Tyasno : “Kita Tidak Butuh Pemimpin Antek Asing”


    Jakarta, GRN-news

    Krisis kepemimpinan dinilai sebagai salah satu penyebab kegagalan Indonesia mengatasi krisis multidimensi yang sudah terjadi sejak 10 tahun lalu. Para pemimpin tidak lagi memikirkan nasib rakyat, meski mereka dipilih melalui Pemilu langsung. Celakanya, sistem yang digunakan bukan asli jati diri bangsa melainkan, sistem asing yang dipaksakan berlaku dengan tipu muslihat bernama amandemen UUD 45.

    Oleh karena itu, ada desakan agar sistem dikembalikan ke sistem asli yakni UUD 45, setelah kembali kemudian diamandemen sesuai jati diri bangsa dan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan asing seperti selama ini terjadi dalam amandemen 1999 - 2002. Tak cukup dengan kembalinya sistem, orang-orang atau pemimpinnya juga diganti dengan pemimpin yang pro kepada rakyat.

    “UUD 45 harus dikembalikan ke naskah asli, baru dilakukan amandemen sesuai dengan cita-cita proklamasi yakni untuk kesejahteraan rakyat, bukan karena pesanan asing seperti amandemen yang lalu,” ujar mantan KSAD Jend (Purn) Tyasno Sudarto, Senin (11/8) sebelum menuju Salatiga Jawa Tengah untuk menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Bangkitlah Indonesiaku ! Saatnya Menjawab Problematika Bangsa”. Seminar akan berlangsung di Kampus UKSW, hari Rabu, 13 Agustus 2008 pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB. Selain Jend (Purn) Tyasno Sudarto, pembicara lain yakni Kwik Kian Gie, Pontjo Sutowo dan Prof. Kutut Suwondo.

    Jend (Purn) Tyasno akan berbicara mengenai kepemimpinan Nasional. Sementara Kwik akan mengupas kejanggalan kebijakan BLBI dan kebijakan kenaikkan harga BBM.

    Setelah UUD 45 dikembalikan, lanjut Tyasno yang juga Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, pemimpinnya juga harus diganti dengan pemimpin yang merdeka.

    “Kita tidak butuh pemimpin yang menjadi boneka atau antek asing, yang lebih takut kepada asing daripada takut kepada rakyatnya. Kita butuh pemimpin yang berjiwa, berpikir dan bertindak merdeka,” cetusnya.

    Tyasno Sudarto yang juga tokoh Gerakan Revolusi Nurani (GRN) juga mengingatkan seluruh rakyat bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang di jajah oleh asing. Namun bukan penjajahan fisik seperti jaman perang kemerdekaan, melainkan penjajahan gaya baru dengan penguasaan ekonomi, asset-aset strategis, teknologi, idoelogi, politik dan budaya.

    “Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah tapi yang menikmati adalah asing, sementara rakyat Indonesia hidup dalam keadaan miskin. Ini tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi yang bertujuan mensejahterakan rakyat,” ujar mantan Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah ini.

    Untuk melawan kekuatan asing ini, Tyasno mengajak seluruh rakyat bersatu padu membangun kekuatan rakyat. Sebab, kekuatan asing ini dinilainya sudah sangat besar dan kuat, karena didukung oleh komprador-komprador atau antek-antek dalam negeri yang bekerja untuk kekuatan asing tersebut.

    “Kalau jaman penjajahan dulu, musuhnya jelas. Tapi kini musuhnya dalah bangsa sendiri yang tega menjual tanah airnya demi kepentingannya sendiri,” tambahnya.

    Situasi ini bisa terjadi, lanjut lulusan AKABRI tahun 1970, dikarenakan UUD 45 sebagai konstitusi Indonesia telah diubah menjadi UUD 2002 dalam proses amandemen 4 kali sepanjang tahun 1999-2002. Akibatnya, UUD 2002 ini menjadi UUD yang liberal kapitalistik.

    “Kita tidak anti amandemen, tapi perubahan harus dilakukan untuk penyempurnaan, bukan merubah tatanan menjadi amburadul seperti sekarang ini,” kata Jenderal kelahiran Magelang.

    Dampak yang ditimbulkan dari amandemen atau perobahan UUD 45 ini bisa dirasakan hingga saat ini, yakni munculnya berbagai UU yang pro kapitalis seperti UU Sumber Daya Air, UU Migas, RUU BHP, UU PMA dan lain-lain.

    “Jadi kalau BBM sekarang naik dan akan terus dinaikkan, ini sumbernya karena ada UU Migas liberal yang didasarkan pada UUD 2002 yang liberal. Bagaimana mungkin harga minyak di Indonesia, disamakan harganya dengan harga di New York, sementara pendapatan warga Indonesia dengan New York sana ibarat bumi dan langit,” katanya memberi contoh.

    Demikian juga dengan biaya pendidikan yang makin mahal, dan harga-harga kebutuhan yang makin tinggi disebabkan karena kebijakan pemerintah yang mengikuti aturan global yang ditentukan oleh para pemilik modal asing. (Humas GRN)

    Sumber : http://www.berpolitik.com/viewnewspost.pl

    bapak tyasno yang terhormat,apakah anda sudah membaca naskah lengkap UUD 1945 yang telah di amandemen 4 kali dalam satu naskah. saya ragu bapak telah membacanya karena komentar anda sama sekali tidak mencerminkan anda sudah membaca dan memahaminya isinya. setahu saya,apabila ada UU yang bertentangan dengan kepentingan rakyat bisa di gugat kog dimahkamah konstitusi dan sudah banyak kali mahkamah konstitusi membatalkan UU yang neoliberal dan berpotensi merugikan kepentingan rakyat dan negara indonesia. mungkin anda masih ingin UUD 1945 diterjemahkan semaunya oleh yang punya kuasa kayak soeharto dulu ??? ,bersyukurlah ada mahkamah konstitusi . yang perlu dijaga adalah jangan sampai orang kayak TODUNG MULYA LUBIS masuk dalam jajaran hakim mahkamah konstitusi,karena dalam beberapa kali yang bersangkutan justru mewakili kepentingan pihak Perusahaan Multinasional yang beroprasi di Indonesia melawan Pemerintah RI.

  2. Hot Ad
  3. #2
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    tapi ada benernya di bagian penjajahan asing itu.. dimana rakyat kita sendiri rela menjual tanah air untuk kepentingan sendiri..
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  4. #3
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by luna_croz View Post
    tapi ada benernya di bagian penjajahan asing itu.. dimana rakyat kita sendiri rela menjual tanah air untuk kepentingan sendiri..
    oportunisme sudah sangat berkembang di indonesia,,hal ini akibat berkembangnya kapitalisme & liberalisme yang bahkan sekarang sudah mulai membuat arah kebijakan kita ke demokrasi liberal.

  5. #4
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    Satu pertanyaan, kenapa pemerintah sampai harus menjual aset kepada orang asing?
    ini tidak lepas dari ketidakmampuan kita sendiri dalam mengelola aset tersebut. entah itu karena korupsi,sehingga perusahaan negara merugi ataukah karena tidak adanya tenaga handal Lokal yang tersedia untuk mengolahnya?
    karena kalau hanya masalah dana, banyak kok investor lokal yang siap mengucurkan dana.
    yang suka becanda autis, BACA

  6. #5
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by 3agl3one View Post
    Satu pertanyaan, kenapa pemerintah sampai harus menjual aset kepada orang asing?
    ini tidak lepas dari ketidakmampuan kita sendiri dalam mengelola aset tersebut. entah itu karena korupsi,sehingga perusahaan negara merugi ataukah karena tidak adanya tenaga handal Lokal yang tersedia untuk mengolahnya?
    karena kalau hanya masalah dana, banyak kok investor lokal yang siap mengucurkan dana.
    selain Hal itu bung,,penjualan aset nasional juga dikarenakan berkembangnya oportunisme hampir di setiap lapisan masyarakat kita.
    mereka rela menjual orang lain untuk diri sendiri.

  7. #6
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    mxud berkembangnya peluang?
    masalahnya juga terletak di cara pikir org indonesia juga si.
    mayoritas masi berpikir pada kejadian hari ini ketimbang hari esok.
    liat duit dikit udah ga tahan..
    liat rugi dikit lsng jual buru2.
    ya susa juga si ngomongnya.
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  8. #7
    VintageAllstar's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    North Jakarta
    Posts
    459
    Points
    550.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by 3agl3one View Post
    Satu pertanyaan, kenapa pemerintah sampai harus menjual aset kepada orang asing?
    ini tidak lepas dari ketidakmampuan kita sendiri dalam mengelola aset tersebut. entah itu karena korupsi,sehingga perusahaan negara merugi ataukah karena tidak adanya tenaga handal Lokal yang tersedia untuk mengolahnya?
    karena kalau hanya masalah dana, banyak kok investor lokal yang siap mengucurkan dana.
    apakah ketidak mampuan dijadikan alasan sebuah negara menjual asset yang menyangkuat hajat hidup orang banyak?

    banyak orang Indonesia yang pintar dan cerdas..contoh nya olimpiade matematika, olimpiade sains, pencipta blue energy, pencipta energi bahan bakar dari buah jarak... dimana letak kekurangannya orang Indonesia..?
    dan perlu diperhatikan.. kita tidak menjual pada pihak asing.. kita hanya merekrut tenaga asing untuk mengelola sumber daya di Indonesia..
    menjual asset kepada pihak asing saya bkn tidak setuju, hanya saja yang membuat resah adalah kita pihak Indonesia di berikan presentasi pembagian hasil yang tidak relevan yakni dibawah 30% !!

    bahkan kalau mau ngmng gamblang nya.. tenaga pengeboran minyak saja kita harus menyewa Oil company dari luar.. tidak usah jauh2.. pertamina.. memang kerja pertamina apa?? pertamina tidak tahu di lapangan seperti apa karena pengeboran dilakukan rekanan pertamina dari pihak luar(santa fe, NoI, Maxus, Caltex,dll)

    menurut saya penjualan asset ke luar negeri bukan sebuah hal yang salah, tetapi yang harus diperhatikan adalah isi kontrak perjanjian(plus minus nya).

  9. #8
    VintageAllstar's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    North Jakarta
    Posts
    459
    Points
    550.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    "kita tidak butuh pemimpin antek asing"

    kalimat diatas saya setuju.. 100% bahkan..
    tapi untuk aliran dari negara luar dalam bentuk investasi saya rasa perlu dipertimbangkan..bayangkan kalau tidak ada intervensi negara asing.. apa jadinya kita?? semakin ketinggalan!
    Singapura, Australia, Malaysia.. ke tiga negara itu saya jadikan contoh yang ketiganya adalah persemakmuran inggris.. apakah mereka ad di belakang kita?? tentu mereka ber-3 lebih maju dibanding kita, karena apa?? karena mereka bisa lebih terbuka dengan negara lain...(bukan dibodohi seperti kasus Indonesia)

    coba kita liat baik2 akibat keputusan era megawati pada saat ingin melepas diri dari Amerika.. barang2 kita di embargo.. tahu kn apa artinya?? income per kapita turun drastis karena terjadi dampak sentimen negatif pelaku pasar di bursa saham yang menimbulkan efek negatif ke sektor riil dan ujung nya ke sektor perbankan... sekarang sudah agak mendingan pada era SBY yang ingin membuka diri pada dunia global..tapi salahnya adalah terlalu polos dan mengikuti apa yang diperintahkan tanpa memikirkan kedepannya..
    membuka diri untuk negara asing masuk adalah bagus,tetapi implikasi keputusan2 nya harus dipertimbangkan sehingga pada saat membuat peraturan atau perjanjian tidak sampai merugikan Indonesia..

    ambil contoh lagi negara **** yang dulu nya adalah komunis sosialis yang tertutup..
    skrng lihat... dengan keterbukaannya mengundang Investor di negara nya **** bisa maju dengan pesat, bahkan sekarang posisinya disamakan dengan Amerika dalam bidang pertahanan maupun ekonomi..

  10. #9
    bye-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    di Kota Grangalian
    Posts
    515
    Points
    815.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    ^
    ^

    stuju kk.. hal kek gene ada pro dan kontra nya..

    Pro nya indonesia menjadi "sedikit" terbantu klo perusahaan" antek asing yang berkerja di dalemnya.. coba bayangin klo ga ada nya antek" asing kek gtu.. apa jadinya indo sekarang..

    kontra nya indonesia jadi negara ga mandiri soalnya ga mengandalakan tenaga sendiri.. tapi tenaga asing..

    indonesia boleh bilang" gw ga butuh pemimpin antek asing dengan alasan mereka yang ambil SDA kita tapi mereka yang menikmatinya" sekarang coba klo indonesia pakek tenaga asli sendiri.. yang ada malah kacau liat ae demonstrasi perusahaan sering bgt terjadi bahkan kadang" sampe kerusuhan.. tepatnya nafsu besar tenaga ga ada @_@
    Kata orang bijak:
    Orang yang berbuat baik walau rejeki belum datang , tetapi bencana menjauhinya
    Orang yang berbuat jahat walaupun bencana belum datang tapi rejeki menjauhinya

    Buat Karakter Shinigami/hollow mu sendiri di Bleach

  11. #10
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    Quote Originally Posted by VintageAllstar View Post
    "kita tidak butuh pemimpin antek asing"

    kalimat diatas saya setuju.. 100% bahkan..
    tapi untuk aliran dari negara luar dalam bentuk investasi saya rasa perlu dipertimbangkan..bayangkan kalau tidak ada intervensi negara asing.. apa jadinya kita?? semakin ketinggalan!
    Singapura, Australia, Malaysia.. ke tiga negara itu saya jadikan contoh yang ketiganya adalah persemakmuran inggris.. apakah mereka ad di belakang kita?? tentu mereka ber-3 lebih maju dibanding kita, karena apa?? karena mereka bisa lebih terbuka dengan negara lain...(bukan dibodohi seperti kasus Indonesia)

    coba kita liat baik2 akibat keputusan era megawati pada saat ingin melepas diri dari Amerika.. barang2 kita di embargo.. tahu kn apa artinya?? income per kapita turun drastis karena terjadi dampak sentimen negatif pelaku pasar di bursa saham yang menimbulkan efek negatif ke sektor riil dan ujung nya ke sektor perbankan... sekarang sudah agak mendingan pada era SBY yang ingin membuka diri pada dunia global..tapi salahnya adalah terlalu polos dan mengikuti apa yang diperintahkan tanpa memikirkan kedepannya..
    membuka diri untuk negara asing masuk adalah bagus,tetapi implikasi keputusan2 nya harus dipertimbangkan sehingga pada saat membuat peraturan atau perjanjian tidak sampai merugikan Indonesia..

    ambil contoh lagi negara **** yang dulu nya adalah komunis sosialis yang tertutup..
    skrng lihat... dengan keterbukaannya mengundang Investor di negara nya **** bisa maju dengan pesat, bahkan sekarang posisinya disamakan dengan Amerika dalam bidang pertahanan maupun ekonomi..
    kalau kita sih emang terlalu mengiyakan apa yg dimau investor daripada ga dapet investor..
    cmn mau diomong apa lagi..
    pengeboran minyak sudah bnyk yg dijual..?
    mana mungkin ditarik lagi?
    hal2 pembodohan itu harusnya dijadikan sebgai pelajaran untuk kedepan.. bukan untuk dijadikan kaset baru lagu lama..
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  12. #11
    Red Phantoms's Avatar
    Join Date
    Jul 2008
    Location
    I dwell within the shadow
    Posts
    2,462
    Points
    2,737.10
    Thanks: 1 / 2 / 2

    Default

    Padahal orang indonesia banyak yang pinter tapi kita jarang menyadari. Akibatnya mereka dimanfaatkan oleh negara lain. Coba klo mereka dikumpulin mungkin kita bisa memproduksi sesuatu dengan kualitas yang bagus tanpa perlu terlalu banyak bantuan Investor. Sedangkan SDM Indonesia dianggap rendah karena mereka bermental pekerja bukan orang yg berkaria. Ironisnya banyak orang yg berkaria hijrah ke luar contohnya om gw. Dia udah dapet Hak cipta mesin dan sekarang dipake di beberapa perusahaan di luar.

    Gw pernah denger diamana gitu (gw lupa)
    ada orang asing nanya "Saya penasaran kenapa orang indonesia kalau buat ukiran ko detail sekai tapi kalo buat tangga ko miring sebelah"
    Jawab " Soalnya yg buat tangga mentalnya pekerja (ada paksaan)."

  13. #12
    VintageAllstar's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    North Jakarta
    Posts
    459
    Points
    550.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by Red Phantoms View Post
    Padahal orang indonesia banyak yang pinter tapi kita jarang menyadari. Akibatnya mereka dimanfaatkan oleh negara lain. Coba klo mereka dikumpulin mungkin kita bisa memproduksi sesuatu dengan kualitas yang bagus tanpa perlu terlalu banyak bantuan Investor. Sedangkan SDM Indonesia dianggap rendah karena mereka bermental pekerja bukan orang yg berkaria. Ironisnya banyak orang yg berkaria hijrah ke luar contohnya om gw. Dia udah dapet Hak cipta mesin dan sekarang dipake di beberapa perusahaan di luar.

    Gw pernah denger diamana gitu (gw lupa)
    ada orang asing nanya "Saya penasaran kenapa orang indonesia kalau buat ukiran ko detail sekai tapi kalo buat tangga ko miring sebelah"
    Jawab " Soalnya yg buat tangga mentalnya pekerja (ada paksaan)."
    hahaha itu kalimat yang terakhir seperti lelucon..^^

  14. #13
    Red Phantoms's Avatar
    Join Date
    Jul 2008
    Location
    I dwell within the shadow
    Posts
    2,462
    Points
    2,737.10
    Thanks: 1 / 2 / 2

    Default

    Quote Originally Posted by VintageAllstar View Post
    hahaha itu kalimat yang terakhir seperti lelucon..^^
    Emang soalnya ada yg lupa kalimatnya ^_^

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •