Tampak oleh ku di dalam kereta seseorang atau sesuatu sedang tergeletak. dia nampak terluka parah. Namun seperti tidak ad yg peduli, mereka tetap meludahi, menghujat, bahkan melempari dia dengan batu. mahluk itu hanya tergeletak sambil berusaha melindungi wajahnya. Namun, sepertinya.....
Hero : "akh!!"
Chapter V: Truth and Lies
Tanpa tersadar aku berteriak sangat kencang. hingga membuat warga di sekitar ku berhenti berteriak dan melihat ku. Bahkan rombongan kereta pun ikut berhenti. Wanita yang memimpin rombongan itu pun berbalik dan menatap ku dengan tajam.
Wanita : "Siapa kau?"
Hero : "Apa yang kalian lakukan!!" (emosi ku meluap2 karena apa yang kulihat didalam kereta)
Wanita : "Treant! Tangkap dia, sepertinya dia salah satu mata2 scourge!"
Sebelum aku sempat berkata apa2, para treant langsung mengepung ku. gerakan treant2 memang tidak begitu cepat. Namun bagi aku yang tidak memiliki senjata mereka tetap saja lawan yang berat. Terdengar teriakan2 di belakang ku..
Warga A : "Tangkap saja mata2 itu!!"
Warga B : "Bunuh dia!!"
Teriakan2 para warga menggema di kuping ku. kepala ku tiba2 terasa sakit. Rasa sakit yang sangat menusuk. Samar2 terdengar suara dari dalam otak ku..
Suara pria I : "Hanya segitu kebiasaan mu?"
Suara pria II : "hmm.. kau terlalu banyak bicara.."
Suara Pria I : "Ternyata hanya nama mu saja yang besar. Hiaaaaa!!"
Sakit di kepala ku perlahan menghilang. Namun Tubuh ku kembali terasa berat. Mata ku pun terasa gelap. Perlahan ku berusaha untuk membuka mata ku. Terlihat para treant sudah memegang tubuh ku. Dan Wanita sombong itu sudah di depan ku..
Wanita : "Apa kah scourge sudah terlalu lemah? hingga mengirim kan sampah lemah seperti dirimu?"
Aku berusaha menjawab, namun yang keluar dari mulut ku hanya lah erangan2 kecil. Tiba2 terdengar suara yang ku kenal.
Traxex : "Berani kau sentuh dia, maka kau akan berhadapan dengan ku!"
Wanita : "Traxex! sbenarnya kau berpihak pada siapa? Sentinel atau scourge!"
Traxex : "aku berpihak pada sentinel! Tapi bila kau menyentuh dia ,kau akan melihat kekuatan panah ku!"
Wanita : "apa yang bisa di lakukan anak kecil seperti mu! Jangan membuat ku tertawa.. haha.."
Purist : "Bila ku repel, ku jamin kau kalah dalam hitungan detik"
Tiba-tiba purist datang dengan berjalan. Wanita itu tampak terkejut..
Wanita : "Purist.. kenapa engkau juga membela dia?"
Purist : "haha, aku tidak membela siapa2.. Namun, apa kau tidak terlalu keras kepada mereka? memangnya apa yang sudah dia lakukan?"
Wanita : "..." (tampak dia tak dapat menjawab pertanyaan purist)
Purist : "Bukan hak kita untuk menentukan siapa yang jahat dan siapa yang bukan.. Tugas kita sebagai City Security hanyalah menjaga keamanan Kota Sentinel. Bukan begitu Lina?"
Setiap perkataan yang keluar dari Purist nampak sangat tenang, namun dalam..
Lina : "ya.. maafkan aku purist.."
Purist : "semua orang bisa berbuat kesalahan.. tak ada yang perlu di permasalahkan."
Traxex menghampiri ku, dia membantu ku tuk berdiri.
Traxex : "kau tidak apa2?"
Hero : "coba kau lihat tahanan itu! dia.."
Traxex berdiri dia berjalan menuju kereta itu.
Purist : "sebenarnya apa yang membuat mu curiga pada anak ini?"
Lina : "dia.. dia berteriak marah saat melihat si Penjahad itu"
Purist : "jadi kau terpancing emosi, hanya karena dia berteriak?"
Lina : ".. ya.."
Purist : "haha, kau harus berusaha lebih mengatur emosi mu.. itu tidak baik untuk kecantikan mu.."
Wajah Lina tampak malu, wajah nya yang cantik memerah. sangat berbeda saat dia berbicara dengan ku tadi. Tiba-tiba traxex berteriak..
Traxex : "GONDAR!!!"
Semua mata tertuju pada traxex, Lina dan purist pun terlihat terkejut. mereka memasang wajah bingung..
Traxex : "kamu Gondar kan!!"
Gondar : "ha..ha.. se..nang ber..temu deng..an mu.."
Suara gondar terdengar lemah. Sangat berbeda dengan gondar yang biasa.
Traxex : "Cepat Buka Pintu Ini!!! CEPAT!!"
Purist berjalan perlahan menghampiri Traxex..
Purist : "kau mengenal nya?"
Traxex : "Nanti ku jelaskan, sekarang lepaskan dia dulu!!"
Purist : "Lina.. Tolong kau bawa dia ke rumah sakit dulu. Kita harus cari tahu apa yang sebenarnya terjadi disini.."
Lina : "mungkin kau benar. Treant! bawa dia ke rumah sakit!"
Kereta itu mulai bergerak perlahan. purist menghampiriku.
Purist : " kau bisa berjalan?"
Hero : "sepertinya.."
Ketika aku berusaha berdiri, kepala ku kembali sakit. tubuh ku terasa sakit dan kehilangan kekuatan, aku pun kehilangan kesadaran ku..
Suara Pria I : "Kenapa kau tega melakukan hal itu?"
Suara Pria II : "berkhianat maksud mu?"
Suara Pria I : "ya.."
Suara Pria II : "mudah saja.. karena sang kematian itu sendiri.."
Suara Pria I : "jadi kau takud akan kematian.."
Suara Pria II : "pernah kau bayangkan bila kita mati? semua orang akan melupakan kita.."
Suara Pria I : "jadi kau bersekutu dengan mereka hanya karena kau tidak mau dilupakan?"
Suara Pria II : "bukan.. aku hanya tidak mau berhenti bertarung.."
Suara Pria I : "maksud mu?"
Suara Pria II : "bagi bangsa ku , pertarungan ada lah segalanya.."
Suara Pria I : "bila itu pilihan mu.. Tampak nya kita harus bertarung.."
Suara Pria II : "aku.. masih tidak bisa membunuh mu.. sahabat ku.."
Suara Pria I : "Tapi dengan pilihan yang kau buat, kau membuat ku harus membunuh mu.."
Suara Pria II : "aku tahu itu.. tapi aku bukan lah lawan mu untuk saat ini.."
Suara Pria III : "haha!! aku lah lawan mu!!!"
Suara Pria I : "kau!!"
Suara Pria III : "aku akan menikmati membunuh mu secara perlahan.."
Suara Pria II : "Sampai jumpa kawan.. jangan mati.. bila bisa.. hahaha"
Suara Pria I : "tunggu!!!"
Perlahan kesadaran ku kembali. ku berusaha membuka kedua mata ku. Perlahan terlihat lampu putih, dan sebuah botol infus di atas ku. ku berusaha untuk duduk di atas ranjangku. ku lihat traxex tertidur di tempat duduk di sampingku. Tampaknya dia menemani ku sepanjang aku tertidur. Di sebelah kanan ku, ku lihat Gondar tertidur. Bahkan bau gondar pun tercium oleh ku (Lom mandi berp lama ne orang). Tiba2 terdengar langkah kaki dari arah pintu. dua, bukan tiga orang seperti nya menuju ruangan ku. Purist menampakan wajah nya, diikuti Lina dan seorang lagi yang tidak ku kenal.
Purist : "Kau sudah sadar?"
Hero : "ya.."
Lina : "baguslah, maafkan atas apa yang terjadi waktu itu.."
Hero : "itu.. (aku berusaha menjelaskan)
Lina : "Tenang saja.. traxex sudah menceritakan apa yang terjadi. Tampaknya Riki sudah berbohong kepada kami.."
Hero : "riki!! (emosi ku tiba2 meluap.. terbayang apa yang telah gondar alami karena riki)
Orang asing : "jangan dipaksa.. tubuh mu masih lemah.. ada baik nya kau beristirahat lebih lama.."
Purist : "oh ya.. kenalkan ini chen.. dia ada lah dokter disini.. dia yang sudah merawat kau dan gondar.."
Hero : "oh.. terimakasih.."
Chen : "ini sudah lah bagian dari tugas ku.. tak perlu berterima kasih.."
Lina : "bagaimana dengan amnesia yang dia alami?"
Chen : "mengenai hal itu.. aku tidak dapat membantu.. mungkin hanya Sang pemimpin yang bisa membantunya.."
Tiba2 traxex terbangun, matanya tampak merah. Di sekeliling matanya terlihat hitam, kelihatan nya dia tidak tidur semalaman.
Purist : "haha, liad siapa yang terbangun"
Traxex : "maaf aku tertidur.."
Purist : "memang kau harus tidur, sudah 3 hari kau tidak tidur"
Hero : "3 hari?"
Chen : "Ya, kau sudah tertidur selama 3 hari"
Hero : "lalu gondar? dia masih belum bangun?"
Tiba2 gondar membalikan badan nya..
Gondar : "Berisik banget sih! gak tau orang lage tidur siang?!"
Purist : "dia sudah tidak apa2 koq.. ketika di kereta penjara dia terlihat lemah hanya karena kurang makan.."
Gondar : "kenapa? kcewa lo?!"
Hero : "Beh.. kenapa juga gua kcewa.. yang ada gua senang lo selamat."
Gondar : "Emang gua gak tau.. Lo pengen nya be 2 an terus kan ama traxex?!! ngaku!!"
Traxex : "ehh??!!" (wajah traxex merah padam)
Purist : "loh? memang ada hubungan apa antara traxex dan dia?"
Traxex : "eh, ngga ad apa-apa koq.." (traxex menjawab dengan cepat)
Lina : "untunglah, kita tahu bagaimana sifat magina. Emosi nya meledak2 bila mengenai traxex.."
Gondar : "hmm"
Traxex : "udah ah.. aku pulank duluan, masalah itu jgn dibahas lagi.."
Traxex berjalan kluar dari ruangan itu, sebelum dia menghilang dia melihat ke arah ku. Pandangan nya berbeda dari yang biasa. Dia tampak sedih..
Purist : "baiklah, kalian lebih baik beristirahat. aku akan menghadap Sang Pemimpin.."
Hero : "lalu mengenai riki?"
Purist : "Riki dan magina sedang menjalan kan misi dari Sang Pemimpin, percuma kalian mencari nya sekarang. Tunggu lah dia pulang baru kita bicarakan perlahan2.."
Hero : "baiklah.."
Lina : "istirahat lah dengan tenang" ^^
Purist dan Lina pun meninggalkan kami. Sungguh pasangan yang serasi, purist tampan dan lina sangat cantik. sekarang di ruangan ini sisa kami ber 3. chen melihat tubuh gondar dengan seksama..
Chen : "Boleh ku bertanya?"
Gondar : "Wew, gua normal coi!! gak ****!!"
Chen : "bukan itu!! ini masalah serius.."
Gondar : "...."
Hero : "ada apa sesungguhnya?!"
*To be continued
Share This Thread