Results 1 to 12 of 12
http://idgs.in/111850
  1. #1
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Unhappy Better For My Mother

    Waktu kamu berumura 1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

    Waktu kamu berumur 2 tahun , dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..
    sebagai balasannya .... kamu kabur waktu dia memanggilmu

    Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya .... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

    Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

    Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

    Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
    balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ..!"

    Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

    Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya...kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

    Waktu kamu berumur 9 tahun , dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

    Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun .. sebagai balasannya ... kamu melompat
    keluar mobil tanpa memberi salam

    Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop .. sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

    Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah

    Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode

    Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan .. sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya

    Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
    sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

    Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ....sebagai balasannya .... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya
    Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting ... sebagai balasannya .... kamu pakai telpon nonstop semalaman,

    waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya .... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

    Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya .... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

    Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."

    Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya .... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

    Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
    perguruan tinggi .. sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

    Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
    barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

    Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
    tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya ... kamu mengeluh
    "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

    Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
    sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

    Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
    bayimu ... sebagai balasannya .... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

    Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."

    Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya .... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

    dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu
    teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
    HATIMU bagaikan pukulan godam

    MAKA ...
    JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA ... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
    JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU


    Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak
    yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
    Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang
    bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima
    kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

    OngKos upah membantu ibu:
    1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
    2) Menjaga adik Rp20.000
    3) Membuang sampah Rp5.000
    4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
    5) menyiram bunga Rp15.000
    6) Menyapu Halaman Rp15.000
    Jumlah : Rp85.000

    Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak
    yang raut mukanya berbinar-binar.
    Si ibu mengambil pena dan menulis
    sesuatu dibelakang kertas yang sama.

    1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS
    2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
    3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
    4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
    5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
    6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
    Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

    Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak
    menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si
    anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang
    ditulisnya: "Telah Dibayar" .

    Memang Kasih Sayang Seorang Ibu Kepada Kita Mulai Kecil Ga Bisa Di Bayar Dgn Apa² T_T

  2. Hot Ad
  3. #2
    Mein_Liebe's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    hUm swe3t HuM
    Posts
    1,008
    Points
    1,207.80
    Thanks: 2 / 9 / 6

    Default

    dua ceritana uda pernah saia baca >.<

    tapi tetep terharu ngebacana huhuhu....:'(

    A mother is the one who loves you
    A mother puts no drug above you
    A mother will never make you cry
    A mother will never make you want to die
    A mother will help you fight your fears
    A mother will help you stop your tears
    A mother will keep you safe and sound
    A mother will never let you down
    A mother will daily say I love you
    A mother won’t say I hate you
    A mother won’t wish you were dead
    A mother won’t forget what you said
    A mother won’t close the door
    A mother won’t let you be poor

  4. #3
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Quote Originally Posted by Mein_Liebe View Post
    dua ceritana uda pernah saia baca >.<

    tapi tetep terharu ngebacana huhuhu....:'(

    A mother is the one who loves you
    A mother puts no drug above you
    A mother will never make you cry
    A mother will never make you want to die
    A mother will help you fight your fears
    A mother will help you stop your tears
    A mother will keep you safe and sound
    A mother will never let you down
    A mother will daily say I love you
    A mother won’t say I hate you
    A mother won’t wish you were dead
    A mother won’t forget what you said
    A mother won’t close the door
    A mother won’t let you be poor
    Ehuehueh Iya Cc..

    Wew Ini Punya Cc Jg Bikin Nangis (

  5. #4
    Mein_Liebe's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    hUm swe3t HuM
    Posts
    1,008
    Points
    1,207.80
    Thanks: 2 / 9 / 6

    Default

    Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.



    Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.



    Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.



    ” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.



    ” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.



    “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.



    “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?



    ” Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.



    Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.



    ”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”



    “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.



    “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”



    “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.



    “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.



    ”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.



    ”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.



    “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”



    “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar karku dan beristirahatlah dengan tenang.



    ” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.



    NOTE :
    Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.



    Sumber http://safruddin. wordpress. com/2008/ 01/31/kisah- pohon-apel/

    sepi ya disini...>.<

  6. #5
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Quote Originally Posted by Mein_Liebe View Post
    Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.



    Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.



    Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.



    ” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.



    ” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.



    “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.



    “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?



    ” Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.



    Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.



    ”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”



    “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.



    “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”



    “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.



    “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.



    ”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.



    ”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.



    “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”



    “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar karku dan beristirahatlah dengan tenang.



    ” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.



    NOTE :
    Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.



    Sumber http://safruddin. wordpress. com/2008/ 01/31/kisah- pohon-apel/

    sepi ya disini...>.<
    Weleh.. Cc Banyak Crita" Yg Bagus Nih... heueuehuhe

    Iya Sepi T_T Jarang Yg Lirik hehe

  7. #6
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    wew...
    gor, lo blm melamar jadi momod disini?
    gw sih dah rekomendasikan elo jadi momod na
    soal na lo mayan rajin ngepost disinii
    ia nih, jarang yang liad2 disini cc
    gw juga lage mandeQ nih, ga ada inspirasi, gi puyeng dgn masalah pribadi
    huhuw
    yang suka becanda autis, BACA

  8. #7
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Quote Originally Posted by 3agl3one View Post
    wew...
    gor, lo blm melamar jadi momod disini?
    gw sih dah rekomendasikan elo jadi momod na
    soal na lo mayan rajin ngepost disinii
    ia nih, jarang yang liad2 disini cc
    gw juga lage mandeQ nih, ga ada inspirasi, gi puyeng dgn masalah pribadi
    huhuw
    Gw Sih Da Lamar Ke Rere wkwkwk Tapi... Tunggu Perkembangan Sih Katanya..

    Gampang Dah

    Btw Kok Jadi OOT ? whhwhw

  9. #8
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default

    kata sapa gak dilirk he he he..

    jadi mo nangis neh....

    wajar gak yah kalau seorang cowok itu menangis ?

  10. #9
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Quote Originally Posted by Trademaks View Post
    kata sapa gak dilirk he he he..

    jadi mo nangis neh....

    wajar gak yah kalau seorang cowok itu menangis ?
    Mana Ada Aturan Cowok Itu Ga WAjar Klo Nangis ? Semua Bisa Nangis x T_T

  11. #10
    Mein_Liebe's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    hUm swe3t HuM
    Posts
    1,008
    Points
    1,207.80
    Thanks: 2 / 9 / 6

    Default

    justru abis nangis perasaan jadi lega lho.....its okay to show your emotion ^^

  12. #11
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    yey... cowo juga manusia, sama2 diberikan air mata oleh Tuhan untuk menangis

    Menangislah... bila harus menangis
    karena kita pun bisa
    mengambil hikmahnya
    yang suka becanda autis, BACA

  13. #12
    [D]eath_Seeker's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Di bawah surga di atas neraka..
    Posts
    3,683
    Points
    4,298.30
    Thanks: 7 / 9 / 9

    Default

    Quote Originally Posted by Mein_Liebe View Post
    Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.



    Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.



    Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.



    ” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.



    ” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.



    “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.



    “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?



    ” Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.



    Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.



    ”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”



    “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.



    “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”



    “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.



    “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.



    ”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.



    ”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.



    “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”



    “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar karku dan beristirahatlah dengan tenang.



    ” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.



    NOTE :
    Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.



    Sumber http://safruddin. wordpress. com/2008/ 01/31/kisah- pohon-apel/

    sepi ya disini...>.<
    setelah baca ini gw baru sadar...
    selama ini gw.....blom bs bales apa2 untuk nyokap gw.....

    gw cuma bs nyengsarain ortu gw.....

    hiks2.........sedihnya....
    SILENCE IS THE BEST WAY TO MAKE ASSHOLES GO AWAY

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •