tapi keknya US gk bakal Nyerang Iran deh.....
2tahun lagi Iran pemilu, pemerintahan berganti lagi.......
tapi keknya US gk bakal Nyerang Iran deh.....
2tahun lagi Iran pemilu, pemerintahan berganti lagi.......
g emang ga pernah buka kaskus, cuma ga ada juara dunia atau orang terkaya di dunia jadi pinter gara2 baca kaskus kan? ::fiuh:: kalo ada coba sebutin namanya 1 orang aja.
Latihan sama terjun ke medan perang sesungguhnya ya beda lah, ga ada mental perang yah kemungkinan besar kalah pengalaman pas perang beneran. perang darat emang menang Iran, cuma kalo USA hajar pake rudal doank dari udara sama di tembak *** dari kapal perang dari laut, ga ancur tuh fasilitas infrastruktur? ekonomi ga ambruk tuh?
intinya kita menghargai pendapat orang jgn saling marah-marah karena tidak setuju..
tidak setuju sih boleh, tapi kita saling menghargai pendapat....
saya dukung USA, dan saya menghargai pendapat yg dukung IRAN....
I don't know...
huf...
Last edited by ekspresi; 03-11-07 at 09:33.
TEHERAN - Di tengah ancaman pembunuhan, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Teheran, Iran, untuk menghadiri pertemuan lima negara Kaspia kemarin (16/10). Dalam kunjungan pertamanya tersebut, pemimpin 55 tahun itu menegaskan bahwa tidak akan ada aksi militer terhadap Iran. Selain itu, dia memperingatkan dunia internasional supaya tidak memanfaatkan negara-negara di kawasan Laut Kaspia sebagai "titik peluncuran" aksi militer mereka.
Pernyataan Putin, yang didukung Iran dan negara-negara yang terletak di sekitar Laut Kaspia, itu dilontarkan di akhir pertemuan lima negara kemarin. Selain Putin dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, pertemuan tersebut dihadiri pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, dan Turkmenistan. "Semua pihak yang terlibat dalam pertemuan ini sepakat untuk tidak mengizinkan negara lain menggunakan wilayah mereka sebagai titik peluncuran aksi militer terhadap salah satu negara, dengan alasan apa pun," tulis mereka dalam deklarasi tersebut.
Kesepakatan itu dideklarasikan terkait rumor santer yang belakangan beredar bahwa Amerika Serikat (AS) akan melancarkan aksi militer terhadap Iran dari Azerbaijan. "Laut Kaspia harus menjadi pemersatu kita, bukan pemecah belah," tandas Putin dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, satu-satunya solusi yang paling masuk akal untuk mengatasi krisis nuklir Iran adalah dialog. Orang nomor satu di Kremlin itu yakin, sanksi dan intimidasi tidak akan mempan menaklukkan kekerasan hati Iran.
Ahmadinejad lantas menggarisbawahi pentingnya menjauhkan negara-negara asing dari Laut Kaspia. "Seluruh negara Kaspia sepakat, segala aspek yang berhubungan dengan laut harus dipertimbangkan secara eksklusif oleh negara-negara yang berada di sekelilingnya," tegas mantan komandan Garda Revolusi Iran tersebut. Menurut dia, seharusnya Laut Kaspia hanya dimanfaatkan negara-negara yang terletak di sekitarnya. Terutama dalam bidang militer dan ekonomi.
Dalam pertemuan itu, empat negara Kaspia yang lain menegaskan komitmen mereka untuk tetap mendukung program nuklir Iran. Diawali Putin, para pemimpin negara Kaspia yang lain membubuhkan tanda tangan mereka dalam deklarasi dukungan nuklir terhadap Iran. Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Traktat Non-Proliferasi (NPT), mereka menyatakan bahwa negara-negara anggota NPT berhak melakukan riset, memproduksi, dan memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai.
"Melalui deklarasi ini, kami menekankan kembali bahwa aktivitas nuklir damai harus tetap diperbolehkan," papar Putin.
referensi : http://www.indopos.co.id/
haha iran sudah didukung Rusia, apakah RRT juga akan mendoekoeng??
Putin Imbau AS Tak Serang Iran
Sumber : ANTARA News
Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan kepada Washington, Selasa, Rusia tidak akan menyetujui serangan militer terhadap Iran dan ia mengundang Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi Moskow untuk berunding.
Putin menyampaikan undangan kepada Ahmadinejad, yang dikecam Barat terkait dengan kekhawatiran program nuklirnya dijadikan kedok untuk membuat senjata atom, setelah bertemu dengan dia dan para pemimpin negara-negara Laut Kaspia yang mengesampingkan setiap serangan terhadap Iran dari wilayah mereka.
Tanggal bagi kunjungan Ahmadinejad akan ditetapkan melalui saluran-saluran diplomatik, kata kantor berita RIA, mengutip sebuah pernyataan kedua pemimpin itu.
Sebelumnya, dalam komentarnya yang ditujukan terhadap AS, Putin mengatakan bahwa dalam perundingannya di Iran: "Kami tidak pernah memikirkan tentang penggunaan kekuatan militer di kawasan ini."
"Kita perlu sepakat bahwa menggunakan wilayah dari salah satu negara-negara Laut Kaspia sehubungan dengan agresi terhadap negara lainnya tidak mungkin," katanya kepada peresiden-presiden Iran, Azerbaijan, Kazakhstan dan Turkmenistan dalam KTT negara-negara Laut Kaspia.
Negara-negara Barat menuduh Teheran berusaha memiliki senjata atom, satu tuduhan yang dibantah keras Iran. Washington menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer jika saluran diplomasi gagal menyelesaikan pertikaian itu.
Ditanya tentang undangan Rusia kepada Ahmadinejad , seorang pejabat Deplu AS mengatakan:"Itu terserah kepada Rusia untuk memutuskan bagaimana mereka menangani hubungan bilateral mereka dengan Iran."
Pernyataan-pernyataan Putin tentang wilayah itu juga tampaknya ditujukan terhadap Azerbaijan, di mana militer AS memiliki lapangan terbang. Media Rusia menduga Washington mungkin berusaha untuk merundingkan hak untuk menggunakan fasilitas-fasilitas militernya. Baku membantah ini.
Rusia jengkel pada apa yang dianggapnya sebagai usaha Barat untuk mengakhiri pengaruhnya di bekas negara-negara Sovyet.
Dalam satu deklarasi akhir, negara-negara Kaspia mendukung imbauan Putin, mengatakan " bagaimanapun juga mereka tidak akan mengizinkan (penggunaan) wilayah-wilayah mereka oleh negara-negara ketiga untuk melancarkan agresi atau aksi militer lainnya terhadap negara-negara anggota".
Negara-negara itu juga mendukung hak para penandatangan Perjanjian Non Proliferasi Nuklir -- yang termasuk Iran-- untuk mengembangkan tenaga nuklir untuk tujuan damai.
Ahmadinejad, yang mengatakan Teheran tidak akan menghentikan aktivitas atom yang ia tegaskan untuk tujuan damai, memuji deklarasi Kaspia itu.
Kunjungan Putin ke Iran adalah untuk pertama oleh seorang pemimpin Kremlin sejak tahun 1943.
Putin melakukan perundingan bilateral dengan Ahmadinejad dan juga bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasan terakhir di Iran.
Dewan Keamanan PBB memberlakukan dua babak sanksi terbatas terhadap Iran, yang didukung Rusia dan lima negara besar lainnya-- AS, Prancis, Jerman, Inggris dan China. Washinbton dan Paris mendesak tindakan lebih keras.
Moskow mengatakan pihaknya melihat tidak ada bukti satu program militer dan menolak imbauan Barat bagi sanksi-sanksi baru. Prancis memperingatkan bagi kemungkinan perang.
Tetapi, di Washington , jurubicara Deplu Tom Casey yakin akan dukungan Moskow semntara AS dan negara lain mendesak tindakan hukum yang lebih keras.
"Kami mengharapkan sekali bahwa kami akan mendapat dukungan dari Pemerintah Rusia bagi kebijakan kami yang telah disusun, bukan oleh AS, tetapi oleh para anggota Dewan Keamanan PBB yang dimulai dengan P-5+1," katanya, mengacu pada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Iran Minta Dibangunkan Reaktor Baru
TEHERAN - Dini hari tadi, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meminta Rusia agar bersedia membangun dua reaktor nuklir baru di kompleks pengayaan uranium Bushehr.
Kantor berita Rusia RIA melaporkan, permintaan itu disampaikan langsung Ahmadinejad kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
RIA tidak menjelaskan berapa besar dana yang dibutuhkanuntuk membangun dua reaktor tersebut. RIA hanya menjelaskan dua reaktor itu akan digunakan untuk mempercepat program pengayaan uranium di Teheran yang telah memasuki skala industri.
"Iran telah siap bekerja sama dengan Rusia membangun reaktor kedua dan ketiga di Busher," tulis RIA, mengutip pernyataan Ahmadinejad seusai menggelar dialog tertutup dengan Putin, Rabu (17/10/2007).
RIA juga tidak menjelaskan kapan pembangunan itu akan dimulai. Sebelumnya, Iran dilaporkan tengah bermasalah dengan Rusia terkait pembangunan reaktor Bushehr. Rusia mengklaim Iran gagal melunasi proyek tersebut sehingga Moskow terpaksa menghentikan sementara waktu pembangunan di Bushehr. Meski Iran selalu menyangkal kabar tersebut, sejumlah bukti di lapangan menguatkan hal itu.
Putin sendiri dalam jumpa pers usai berdialog dengan Ahmadinejad berjanji akan melanjutkan kembali pembangunan reaktor Bushehr setelah segala permasalahan diselesaikan. "Saat ini, Rusia dan Iran tengah membahas isu tentang perubahan kontrak. Secara umum, kami sama-sama memahami permasalahan yang ada. Segera setelah semuanya disepakati, suplai bahan bakar nuklir akan dimulai," papar Putin, tanpa merinci perubahan kontrak yang dimaksud.
Ditanya apakah Putin akan menepati janjinya itu, dia kontan menjawab. "Saya hanya berjanji kepada Ibu saya ketika saya kecil," tukasnya, seraya menyatakan dirinya telah mengundang Ahmadinejad untuk segera berkunjung ke Moskow.
Selain masalah kontrak, lambannya pembangunan reaktor Bushehr juga disebabkan banyaknya sistem instalasi lama di kompleks Bushehr yang harus diperbarui. Sistem instalasi itu sebagian di antaranya merupakan peninggalan Jerman sebelum revolusi Islam pada 1979.
"Banyaknya sistem yang sudah usang menghambat penyelesaian pembangunan reaktor," jelas Putin kepada IRNA.
Pernyataan Putin ini berbeda dengan anggapan sejumlah analis Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Analis percaya lambannya pembangunan reaktor Bhushehr lebih disebabkan oleh sikap tidak percaya Putin terhadap Iran yang diklaim tengah memproduksi senjata pemusnah massal. Sejauh ini, Kremlin selalu menampik tuduhan tersebut.
Sementara itu, dari Washington dilaporkan, dini hari tadi AS dan Israel sepakat untuk mengembangkan kerja sama di bidang militer, terutama dalam hal mengantisipasi serangan rudal Iran dan Suriah ke Tel Aviv. (sindo sore)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, mengemukakan bahwa telah memperingatkan kepada para pemimpin dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir, jika berkepentingan menghindari Perang Dunia (PD) III.
"Kita punya seorang pemimpin di Iran yang sudah mengumumkan bahwa dia ingin menghancurkan Israel," kata Bush dalam jumpa pers di Gedung Putih, Rabu.
Jumpa pers itu berlangsung menyusul kehati-hatian Rusia yang menentang tindakan militer atas program atom Teheran yang mencurigakan.
"Jadi saya telah mengemukakan kepada masyarakat, bahwa jika anda berkepentingan dalam menghindarkan Perang Dunia III, sebaiknya anda berkepentingan untuk mencegah mereka memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir," kata Bush, seperti dikutip AFP.
referensi : http://www.antara.co.id/
justru itu gara2 bush mencekal program nuklir Iran!
Iran Anggap Peringatan "Perang Dunia III" Bush Sebagai Psywar
Sumber : ANTARA News
Iran telah menganggap peringatan Presiden AS, George W Bush. tentang "Perang Dunia III" sebagai "tidak lebih sebagai psywar atau perang urat syaraf," kata media massa Iran, Kamis.
Bush, Rabu, memperingatkan bahwa senjata nuklir Iran dapat mengarah kepada Perang Dunia Ketiga karena tujuan utama negara Islam itu untuk menghancurkan Israel.
"Pernyataan semacam itu hanya merefleksikan kemarahan AS terhadap kesuksesan Iran dalam pandangan internasional dan tidak lebih dari perang urat syaraf melawan Iran," Deputi Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran , Rahman Fazli, mengatakan kepada kantor berita ISNA, seperti dilaporkan DPA.
Fazli mengatakan program nuklir Iran diakui oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan lima anggota tetap Dewan keamanan PBB plus Jerman telah mendukung persetujuan antara Iran dan IAEA sebagai dasar penyelesaian perselisihan nuklir.
Menurut Fazli, kunjungan kenegaraan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Teheran merupakan alasan lain bagi kemarahan AS, dan menklaim bahwa kunjungan itu melemahkan status pengaruh AS di Timur Tengah.
susah untuk perang....
Indonesia lebih baik di posisi tengah dan menvote untuk perdamaian saja....
diatas ada yg ngomong? ah paling2 ***** rusuh, biarin ah..
Putin Tenangkan Israel soal Nuklir Iran
Sumber : okezone.com
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, Rusia memahami keresahan yang dirasakan Israel terkait proyek pengayaan uranium di Iran. Namun, Putin tetap menginginkan masalah nuklir Iran diselesaikan melalui jalur perundingan, bukan dengan ancaman, sanksi, atau bahkan peperangan.
Putin menyampaikan hal itu langsung kepada Perdana Menteri (PM) Israel Ehud Olmert yang berkunjung ke Moskow, dini hari tadi, Jumat (19/10/2007). Olmert buru-buru menemui Putin sehari setelah pemimpin Kremlin tersebut mengakhiri lawatan pertamanya ke Teheran, Rabu 24 Oktober.
"Kami tahu program nuklir Iran mengkhawatirkan Anda. Saya bersedia untuk berbagi kepada Anda tentang hasil kunjungan saya ke Teheran," ujar Putin saat membuka dialog tertutup dengan Olmert.
Berbicara dalam bahasa Yahudi, Olmert menyatakan bahwa Israel membutuhkan informasi yang akurat tentang sikap Moskow atas program nuklir Iran. Selain itu, Tel Aviv mengharapkan dukungan Kremlin dalam mengatasi sejumlah persoalan di Timur Tengah, terutama proses perdamaian Palestina-Israel.
"Israel perlu mengetahui kebijakan Rusia menyangkut sejumlah persoalan di Timur Tengah, termasuk situasi yang kami rasakan saat ini terkait kunjungan Anda ke Teheran," ujar Olmert.
Tidak banyak informasi tentang hasil pertemuan tertutup yang digelar selama hampir tiga jam tersebut. Menurut keterangan pers yang dirilis situs pemerintah Rusia, pertemuan Putin-Olmert di Moskow lebih banyak berfokus pada isu-isu di Timur Tengah.
"Ada informasi penting dari Rusia kepada Israel tentang kebijakan politik di Timur Tengah," tulis pemerintah Rusia tanpa memberikan perincian lebih lanjut. Hal senada disampaikan juru bicara Olmert.
"Tuan Olmert tetap mendukung upaya dialog dalam mengakhiri masalah nuklir Teheran. Namun, Beliau juga mendukung dijatuhkannya sanksi ekonomi terhadap Iran jika menolak menutup ambisi nuklirnya," tuturnya kepada AFP.
Selain menggalang dukungan dengan Rusia, Tel Aviv juga akan mencari dukungan dari pemerintah China. Rencananya, Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni berkunjung ke China pada akhir pekan ini. Tidak dijelaskan siapa pejabat Beijing yang akan ditemui Livni. Sementara itu, dari Jerusalem dilaporkan, Presiden Israel Shimon Peres mendesak komunitas internasional untuk tidak memberikan kesempatan kepada Presiden Iran Ahmadinejad untuk menjadi Hitler.
Peres menyatakan, harus ada langkah nyata untuk membendung ambisi nuklir Teheran. Kendati demikian, Peres tidak merinci apa strategi terbaik untuk mengakhiri proyek nuklir Negeri Mullah. "Sejarah membuktikan, selalu terlambat untuk menghentikan kengerian dan pertumpahan darah, contohnya Stalin dan Hitler. Kita harus menghentikan ambisi Iran untuk menjadi penguasa agama dan seluruh wilayah Timur Tengah," tegas Peres.
Share This Thread