"Jangan lagi kurikulum sejarah hanya mengulas sisi heroisme tetapi mengesampingkan gejala sosial yang pernah dialami bangsa ini," kata seseorang saat ditemui pada acara sosialisasi advokasi jugun ianfu di Jakarta, akhir pekan lalu.
Data jugun ianfu untuk lingkup Yogyakarta dari Lembaga Bantuan Hukum setempat mencatat ada 1.156 eks jugun ianfu di sana. Jumlahnya diperkirakan masih cukup banyak karena persebaran korban seksual masa perang ini mencakup kota-kota lain yang lebih luas seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Maluku.
jika sumber sejarah tidak segera diabadikan, kisah jugun ianfu bisa terlupakan oleh bangsa ini. Aset berharga yang bisa didapatkan dari penuturan lisan para eks jugun ianfu pun terus berkurang. Penyusutan disebabkan karena faktor usia senja dan kesehatan yang mulai mengancam sebagian besar eks jugun ianfu.
Sebagian besar korban lebih dulu meninggal akibat kerusakan organ vital dan serangan penyakit seksual yang harus mereka derita. Saat ini sebagian besar eks jugun ianfu bahkan masih tersisih dari pergaulan sosial akibat informasi yang kurang proporsional di masyarakat mengenai sejarah mereka.
Mardiyem, 78, salah seorang eks jugun ianfu dari Yogyakarta menuturkan, dirinya hingga kini kerap teralienasi dari pergaulan sosial. Akibatnya ia sampai kesulitan melakukan aktivitas ekonomi.
"Katering yang saya bangun sendiri di Ngampilan terpaksa gulung tikar karena masyarakat menganggap apa yang saya masak menjijikkan. Hanya karena saya bekas jugun ianfu," keluh Mardiyem.
Artikel nya dikit banget , padahal ini masih orde penjajahan kok gak ad adi dalam buku sejarah yah ...
Share This Thread