Black-Mistletoe Past
7 tahun yang lalu....
Benteng Vervin, bagian selatan Dark Revenge....
Benteng Vervin adalah sebuah bangunan yang melindungi perbatasan Dark Revenge dari dunia luar (Outworld). Sebuah benteng yang amat bersejarah dan tetap berdiri kokoh walaupun usianya sudah lebih dari 5 abad. Sudah banyak invasi yang berhasil di tahan dan di patahkan berkat benteng tua ini. Salah satunya adalah invasi bandit Outworld yang ditumpas oleh Cpt. Knaves dan pasukannya 3 tahun yang lalu.
Sekarang nasib benteng Vervin sedang berada di ujung tanduk. Para bandit telah berhasil menguasai gerbang utama dalam pertempuran semalam. Serangan tiba-tiba mereka berhasil membunuh lebih dari 300 prajurit yang bertahan di benteng ini. Aku adalah Mistletoe salah satu bawahan (cadet) Cpt. Knaves. Situasi saat ini sangat kritis pasukan kami yang tersisa tinggal 60 orang sedangkan musuh sudah mengepung benteng dari segala arah. Pertahanan terakhir kami hanyalah sebuah Barrack kecil yang terletak di belakang benteng.
Cpt. Knaves : “sial, mereka berhasil merebut gerbang utama.”
Soldier : “apa yang harus kita lakukan sekarang ?”
Cpt. Knaves : “aku tidak tahu...mungkin kita akan mengurung diri di Barrack selamanya.”
Soldier : “......”
Cpt. Knaves : “aku punya rencana, kita bisa mereklaim benteng lewat jalur kanan setelah itu pasukan kita bergerak ke kiri dan mengepung benteng dari dua arah.”
Mistletoe : “tapi....jumlah pasukan kita tidak memadai, hanya tinggal 60 orang.”
Soldier : “bagaimana kita bisa mengalahkan mereka kalau jumlah kita sedikit?”
Cpt. Knaves : “siapa yang bilang kita akan mengalahkan mereka?”
Cpt. Knaves : “tugas kalian hanya untuk memberi kita waktu, aku dan Mistletoe akan memasuki benteng dan menggunakan kekuatan DARK MASK untuk mengalahkan mereka.
Mistletoe : (apa tidak ada orang lain...aku punya firasat buruk tentang ini)
Setelah rapat selesai....para pasukan mulai bergerak seperti yang diperintahkan Cpt. Knaves. 30 pasukan bergerak melalui sayap kanan dan sisanya bergerak ke kiri, hanya tinggal masalah waktu saja sampai mereka semua mati dan dihancurkan oleh musuh yang jumlahnya 3 kali lipat banyaknya. Sedangkan saya dan Cpt. Knaves menyelinap masuk ke dalam benteng dan kita menuju sebuah ruangan tempat disimpannya DARK MASK. Sebuah topeng sakti yang memberikan kekuatan DARK yang tak terbatas ke pemakainya
Cpt. Knaves : “hehehe....semoga pengorbanan mereka bisa memberikan kemenangan.” (berlari)
Mistletoe : “......” (dia pasti gila, aku harus berhati-hati)
Baru saja kita menaiki beberapa anak tangga, musuh sudah berkumpul di depan kami dan mereka mulai menyerang. ZZZAATT aku mengayunkan pedangku ke arah musuh begitu juga Cpt. Knaves.
Cpt. Knaves : “kamu membunuh berapa musuh?”
Mistletoe : “12.”
Cpt. Knaves : “hahaha....aku saja membunuh 25 orang, dasar bocah!!”
Mistletoe : “.....”
Kami berjalan menaiki anak tangga dan akhirnya kami tiba di depan sebuah ruangan yang dihiasi ornamen tengkorak dan patung-patung iblis. Aku jadi merinding melihatnya.
Cpt. Knaves : “hehehe...asal kau tahu daridulu aku sudah menginginkan topeng ini, aku hanya menunggu alasan yang tepat untuk mengambilnya.”
Mistletoe : “jadi invasi yang terjadi saat ini adalah salah satu alasanmu?”
Cpt. Knaves hanya diam, lalu ia memasuki ruangan mengerikan itu dengan ekspresi wajah yang aneh. Entah itu ekspresi sedih, gembira, atau....aku jadi agak ngeri. Di dalam ruangan itu terdapat sebuah topeng yang diletakkan diatas kotak kaca. Sebuah topeng biasa menurutku, bentuknya saja seperti topeng yang biasa dijual di pasar malam. Topeng itu berwarna putih di sebelah kanan dan hitam di sebelah kiri.
Cpt. Knaves : “hey, mistletoe kau tahu kenapa musuh bisa memasuki benteng ini begitu mudah?”
Mistletoe : “tidak tahu.”
Cpt. Knaves : “aku membiarkan mereka masuk...mana mungkin mereka bisa menembus pertahanan kita dengan mudah.”
Cpt. Knaves : “aku membukakan gerbang utama bagi mereka.....”
Mistletoe : “biadab!! Jadi semua ini hanya untuk mendapatkan alasan untuk menggunakan topeng itu?”
Cpt. Knaves : “betul sekali, kalau tidak ada alasan yang tepat pasti darky leader akan membunuhku kalau aku menggunakan artifak ini sembarangan.”
Cpt. Knaves : ”Aku mengajakmu kemari untuk memberikan tumbal, dan tumbalnya adalah darahmu!”
Setelah menyelesaikan kalimatnya Cpt. Knaves menyerangku dengan pedangnya. Gerakan tubuhnya sangat cepat tanpa kusadari dia telah membuat luka sobek di bahu kananku. Aku mengangkat pedangku dan mencoba menangkis setiap serangannya, tetapi gerakannya sangat cepat aku kerepotan menangkis semua serangan yang dia berikan. Sampai pada akhirnya dia menusukkan pedangnya di perutku.
Mistletoe : “Unghhh...” (menahan pedang yang tertancap di perutnya)
Cpt. Knaves : “Sudah mau mati saja masih bersikeras, sekarang lepaskan genggamanmu dari pedangku.” (mencoba menarik pedang yang tertancap)
Mistletoe : “hehehe....dasar bodoh, bagaimana kau akan membunuhku kalau pedangmu saja tidak bisa kau gunakan.”
Ini adalah satu-satunya cara yang bisa kugunakan untuk menahannya. Membiarkan diriku tertusuk dan menahan pendangnya, lalu melancarkan serangan mematikan saat pedangnya masih menancap.
Mistletoe : “mati kau....!!” (mengayunkan pedangnya ke arah leher Cpt. Knaves)
ZRROOOTTT.....kepala Cpt. Knaves terlempar dari badannya. Darah Cpt.Knaves mengalir keluar dan membasahi DARK MASK. Mungkin aku bisa memakainya pikirku. Aku berjalan menuju kotak kaca tempat disimpannya DARK MASK, aku mengambil topeng itu dan memakainya. Lalu aku tidak sadarkan diri.
Saat aku membuka mata dan tersadar, aku berada di luar benteng dengan mayat para bandit disekelilingku. Anehnya, aku mendengar 2 suara di dalam kepalaku.
??? : (hey, pemilik tubuh namaku DARK. Aku salah satu bagian dari dirimu sekarang, aksimu tadi malam sangat luar biasa kau membantai semua musuhmu sendirian.
??? : (salam, namaku MIST. Kau terluka.....sakit gak??)
Mistletoe : “apa yang terjadi....?”
MIST : (kami adalah kepribadianmu yang lain dan kau bisa memanggil kami BLACK MISTLETOE).
DARK : DAN PETUALANGANMU YANG BARU SUDAH MENUNGGU.....
-------------------<<>>--------------------
Mistletoe....
Demon Form...
Cpt. Knaves...
![]()
Share This Thread