Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 30

Thread: Reinkarnasi

http://idgs.in/50836
  1. #1
    cap01's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    France
    Posts
    1,319
    Points
    475.10
    Thanks: 7 / 6 / 4

    Default Reinkarnasi

    ada yg bisa Jelasin gak Reincarnation / reinkarnasi itu apa?

    Reinkarnasi itu dipercayai Oleh agama Budha kan ? (sry bawa" agama)

    Mohon Penjelasannya Ttg reinkarnasi Lebih dalam Lagi thx

    =====

    Quote Originally Posted by MimiHitam View Post
    Pembuktian reinkarnasi secara Ilmiah

    Saat ini terdapat 5 perguruan tinggi yang mempelajari masalah paranormal termasuk fenomena reinkarnasi yaitu: Princeton University (USA), University of Edinburg (Inggris), University of Amsterdam (Belanda), University of Freiburg (Jerman) dan University of Virginia (USA). Banyak mahasiswa telah mendapatkan gelar Ph.D. melalui penelitian mereka tentang fenomena metafisika ini.

    Mengeksplorasi konsep reinkarnasi melalui regresi kehidupan masa lalu, kita dapat melihat apa yang ada di sisi lain. Terdapat dua studi statistik ingatan kehidupan lampau yang pantas untuk di perhatikan, yang pertama adalah ‘Dua Puluh Kasus tentang Reinkarasi’ [Twenty Cases Suggestive of Reincarnation], karya Ian Stvenson, MD, yang saat itu sebagai ketua Psychiatry Universitas Virginia.

    Pada tahun 1980 sekelompok kecil psikiatris dan psikolog secara bersama membentuk perkumpulan yang dinamakan Association for Past-Life Research and Therapies (APRT). Dan pada tahun 2000, direformasi menjadi International Association for Regression Research and Therapies (IARRT). Selama 20 tahun, himpunan ini berkembang menjadi 1000 anggota di 20 negara yang memiliki lisensi psikotherapist yang menghasilkan konsistensi bukti-bukti dan juga pertukaran informasi melalui konfrensi, newsletter dan jurnal-jurnal professional.

    Pada tahun 1882, saat pendirian Society for Psychical Research, yang salah satu sasaran utamanya ialah menyelidiki dan mengungkap atau mengkisahkan secara dokumenter fenomena yang menunjukkan orang yang sudah mati tetapi masih eksis jiwanya.

    Sejak tahun 1882 sampai dengan tahun 1930-an, para peneliti dari society tersebut di Perancis dan Italia telah menemukan contoh kasus beberapa kisah pribadi tentang memori kehidupan masa lampau, beberapa diantaranya telah mengalami pembuktian penelitian secara jangka panjang dan memiliki daya keterandalan yang sangat kuat. Berdasarkan memory pribadi tentang pengalaman pada kehidupan masa lampau semacam ini dan setelah melalui metode penyelidikan dan pembuktian, disebutlah “Metode Tradisional”.

    Metode penelitian lainnya berkaitan dengan penggunaan hypnotherapy. Salah satu peneliti fenomena ganjil paling tersohor di Perancis adalah Col. Albert de Rochas, yang pertama kali secara sistematis menggunakan hypnotherapy membawa obyek penelitian ke dalam memori kehidupan masa lampau mereka dan menemukan bahwa si obyek tersebut walau tiada tertarik sedikit pun dengan reinkarnasi, mereka tetap saja dapat mengingat pengalaman kehidupan masa lampaunya. Begitulah ia menyimpulkan penemuan pribadinya di dalam artikel yang ditulisnya pada tahun 1905.

    Tahun 1956, “The Search for Bridey Murphy”, hasil karya terkenal dari Morey Bernstein telah terbit. Buku tersebut, dimana sang penulis sendiri yang mengikuti suatu kasus hipnotis, menggabungkan konsepsi reinkarnasi dan hypnotherapy menjadi satu. Buku itu juga telah mengumandangkan terompet pioneer bagi reset ilmiah untuk reinkarnasi modern barat dan telah membangun sebuah panggung lapang bagi climax reset reinkarnasi yang kelak bakal tiba.

    Dengan menggunakan hypnotherapy, ia memunculkan ingatan masa lalu anak-anak secara spontan. Ia dan stafnya menelusuri 60 laporan yang dialami anak-anak pada usia 3 sampai dengan 6 tahun yang mampu mengingat kehidupan masa lampaunya dan secara intensif menyelidiki 20 laporan diantaranya. Dimana anak-anak itu menemukan jalan menuju desanya yang tidak pernah mereka dengar apalagi mengunjungi ke sana sebelumnya, mengenali orang-orang, mengingat nama-nama mereka, nama-nama jalan, rumah-rumah dan kejadian-kejadian yang ada di sana. Setelah penyelidikan panjang, Dr Stevenson menyimpulkan bahwa penjelasan yang masuk akal adalah reinkarnasi dari ingatan pengetahuan anak-anak tersebut.

    Uji statistik untuk ingatan kehidupan masa lampau dengan metoda hipnotis pada orang dewasa, digambarkan secara klinis oleh psikiatris, Helen Wambach, Ph.D., dalam “Reliving Past Lives: The Evidence Under Hypnisis” [Mengingat Kehidupan Lampau: Bukti dibawah hypnotherapy], Helen melakukan regresi berulang terhadap 1200 orang, ia temukan bahwa ingatan kehidupan masa lalu konsisten akurat pada hal-hal detail yang dialami para subjek pada kehidupan sehari-harinya saat itu, yaitu dari rentang tahun 1900 sampai dengan 500 SM. Dalam skala besarnya bahkan konsisten terhadap distribusi gender yang berfluktuasi dari masa ke masa.

    Helen juga mengemukakan bahwa ketika meregresi ingatan para subjek menjelang kematian mereka dan transisi ke dimensi lain, para subjek menyatakan melihat cahaya yang sangat menyilaukan. Cahaya itu mereka lihat ratusan kali. Pengalaman memasuki cahaya itu adalah cukup petunjuk bagi mereka bahwa kematian bukan lagi suatu hal yang mengkhawatirkan.

    Ian Stevenson adalah seorang seorang profesor peneliti dari University of Virginia, Departemen Kejiwaan, Divisi Bagian Kepribadian (DOPS) yang kita sebut dalam membicarakan reinkarnasi secara ilmiah. Ian Stevenson adalah tokoh simbolik peneliti reinkarnasi yang menggunakan “Metode Tradisional”. Beliau menjabat kepala penelitian masalah reinkarnasi. Penelitian DOPS ini dapat dimungkinkan karena adanya sumbangan dari Eminent Scholars Chair (semacam perkumpulan mahasiswa yang ulung) dan sejumlah besar warisan tanah dari Priscilla Woolfan. DOPS menyatakan “Tujuan utama penyelidikan secara ilmiah atas fenomena yang disarankan, asumsi dan teori yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan tentang sifat dasar pikiran ataupun kesadaran, dan hubungannya dengan materi yang mungkin salah.”

    Artikel yang ia publikasikan pada tahun 1960 (Bukti Memory Kehidupan Masa Lampau), dinobatkan sebagai prolog penelitian reinkarnasi barat modern. 40 tahun lebih sesudah tahun itu, ia berkeliling ke seluruh pelosok dunia untuk menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji, dan mencocokkan orang-orang, terutama “anak-anak yang mengingat kehidupan masa lalu dan yang mempunyai tanda lahir atau cacat lahir yang dihubungkan dengan luka, biasanya fatal.” Dr. Stevenson, telah mengumpulkan ribuan rekaman dari anak-anak berumur dari 2-7 tahun yang tinggal di Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika.

    Sangat mencengangkan, karena ditemukan bahwa ingatan akan kehidupan masa lalu akan memudar sekitar umur 7 tahun. Anak-anak akan berbicara secara langsung tentang kehidupan masa lalunya, ingin pulang kembali ke “rumah”, rindu sebagai ibu dan suami dari kehidupan yang lain, dan sering ditunjukkan dengan adanya tanda ketakutan yang tidak biasanya dalam keluarga yang sekarang atau yang tidak dapat dijelaskan oleh kehidupannya sekarang. Sebagai tambahan, mereka mengetahui sesuatu hal dimana mereka tidak dapat belajar atau mendengar dari kehidupannya sekarang. Dan yang sangat menakjubkan adalah pernyataan anak-anak tersebut dapat dibuktikan dengan kehidupan nyata atau kejadian kematian dalam banyak kasus.

    Dr. Stevenson menulis, “Sering, anak-anak ini berbicara tentang orang-orang dan kejadian-kejadian dari kehidupan sebelumnya, bukan kehidupan yang samar-samar dari abad yang lalu, akan tetapi kehidupan yang jelas, individu yang dapat dikenali, yang kadang-kadang tidak seluruhnya diketahui oleh keluarganya dan tinggal di kota yang berbeda atau tempat yang berbeda atau tinggal di negara yang lain.” Beberapa anak juga kelihatannya mengingat kehidupan sebelumnya yang terjadi pada dasawarsa yang lalu dan yang paling mencengangkan bahwa ia menemukan anak-anak yang dapat berbicara bahasa asing.

    Dr. Stevenson telah mempublikasikan sepuluh buah karya khusus serta beberapa puluh tesis ilmiah, banyak diantaranya oleh para peneliti dianggap sebagai “kitab suci” mereka, terutama adalah dua karya buku, “Twenty Cases Suggestive of Reincarnation” dan “Children Who Remember Previous Lives”, yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti generasi penerus. Beberapa lainnya misalnya Reincarnation and Biology: A Contribution to the Etiology ofBirthmarks and Birth Defects, Where Reincarnation and Biology Intersect, and Cases of the Reincarnation Type; Vol I (India), II (Sri Lanka), III (Lebanon danTurki) dan IV (Thailand dan Birma).

    “Twenty Cases Suggestive of Reincarnation” adalah karya Stevenson yang membuatnya menjadi tersohor. Dua puluh contoh kasus reinkarnasi yang tercatat di dalam bukunya adalah sebagian contoh kasus yang dikoleksi, diedit dan telah dilakukan verifikasi melalui perjalanan ilmiahnya antara tahun 1961 hingga 1965 dari India, Sri Langka, Brazil, Libanon hingga ke Alaska-Amerika. Di dalam buku tersebut ada satu contoh kasus dalam reinkarnasi yang sangat langka dan memiliki nilai penelitian istimewa, Professor Stevenson menyebutnya sebagai “Exchange Incarnation / Pertukaran Inkarnasi”.

    Pada tahun 1954, Jasbir anak dari Sri Girdhali Lal Jat yang berumur tiga setengah tahun dinyatakan mati karena cacar, ia belum sempat dikubur dan pada malam harinya telah hidup kembali. Setelah lewat beberapa hari, ia sudah mulai bisa berbicara lagi, bahkan beberapa minggu kemudian ternyata ia bisa dengan jelas mengekspresikan dirinya sendiri. Ia mengatakan dirinya bukan Jasbir sang anak, melainkan bernama Sobha Ram dan berusia 22 tahun, putra dari Sri Shankar Lal Tyagi Kepala Brahmana dari desa Vehedi.

    Ia (Sobha Ram) menjelaskan dengan detail kematiannya: Pada tahun 1954, Ia ada di suatu prosesi perkawinan dari satu desa ke desa lain, Ia memakan sebuah permen yang beracun pemberian seseorang yang meminjam uang darinya, kemudian Ia menjadi pusing dan terjatuh dari atas kereta kuda yang ditumpanginya dan kepalanya terbentur hingga mati. Ia meninggalkan seorang istri (Sumantra) dan seorang anak lelaki (Baleshwar). Dalam kematiannya ia bertemu seorang ‘Saddhu’ (orang suci) yang menyarankannya untuk mengambil tubuh lain dan ketika itu hanya ada tubuh Jabir yang tersedia.

    Karena Ia Brahmana, Ia menolak segala makanan dari rumah, untung saja ada seorang perempuan Brahmana yang setiap hari berbaik hati membuatkan nasi untuknya jika tidak Ia kemungkinan bisa sungguh-sungguh mati kelaparan. Kemudian kisahnya telah memperoleh pembuktian, anggota keluarga kehidupan masa lampaunya sering mengajaknya keluar bermain. Ia bermain dengan sukaria di “rumah lama”nya, tidak sudi balik ke rumah lagi, karena ia di situ mengalami kesepian dan kesendirian.

    Contoh lainnya dari hasil riset Ian Stevenson ialah seorang anak bernama Ravi Shankar dilahirkan 1951 di kota Kanaiy, India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun, si anak bersikeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar. Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang – Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjuk tanda lahir di lehernya, yang memang bertanda-lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai anak laki-laki bernama Munna yang telah dibunuh, persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar. Yang berwajib sejauh ini memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir.

    Karya utama Stevenson termasuk: “Reinkarnasi dan Ilmu Biologi – Perjumpaan disini”, “Bahasa yang bisa sendiri tanpa dipelajari – Penelitian baru terhadap kemampuan bahasa asing supra natural”, “Contoh kasus bentuk Reinkarnasi (4 jilid)”. Meskipun Stevenson bukan orang pertama dari barat yang melakukan penelitian reinkarnasi, tetapi ia dengan sikap yang serius, gaya yang teliti dan status/posisi keilmuan yang menonjol telah memperoleh penghargaan dari seluruh masyarakat yang tidak pernah ada sebelumnya bagi reset reinkarnasi.

    Dalam bukunya berjudul Birthmarks, Dr. Stevenson melaporkan ada lebih dari 200 kasus. Digambarkan dengan detail kematian anak-anak pada kehidupan sebelumnya, seperti terbunuh oleh suatu benda tajam. “Tanda lahir sering dihubungkan dengan luka atau tanda-tanda yang lain pada kematian seseorang yang hidup yang diingat oleh anak-anak”. Ia juga dapat menemukan hubungannya dari laporan visum kedokteran dan dapat juga membuktikan ketelitian dari masing-masing ingatan anak.

    Tipe penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas “hiptnotis”, yaitu setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapi untuk memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Sebenarnya hipnotis tidak menggambarkan proses untuk memanggil kehidupan sebelumnya karena pada kenyataannya menggunakan teknik yang lebih maju yang disebut “Terapi Kilas Balik Kehidupan Masa Lalu (PRL).” Di bawah pengaruh PRL, pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda dari kondisi tidur. Lebih jauh, berkenaan dengan gelombang otak, beberapa psikoterapi dapat menyebabkan pasien berada pada tingkat kesadaran yang berbeda daripada kondisi hipnotis tradisional. Kondisi ini dapat disamakan pada kondisi hening yang dicapai melalui suatu kultivasi. Telah diketahui bahwa dalam kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran yang lebih dalam, kemudian mereka dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran yang sekarang masih aktif.

    Memang PRL masih sangat kontroversial dan mendapat kecaman yang keras dari sejumlah ilmuwan. Namun demikian, David Quigley menemukan pada riset ilmiah dan percobaan dengan PRL ada sejumlah besar data yang akan membuktikan kepada ilmuwan bahwa banyak ingatan “kehidupan masa lalu” berdasarkan dari kisah nyata sejarah. Kemudian ia mengutip hasil riset dari Helen Wambach (Reliving Past Lives), Marge Riedes Mison ke Marlboro dan 30 kasus reinkarnasi milik Ian Stevenson. Dia berkata, “Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam ‘ajaran’ yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para “sarjana” gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya.
    Dr. BrianWeiss,M.D, seorang psikoterapi tradisional, lulusan Universitas Columbia, Yale Medical School dan Kepala Psikiatri Emeritus di Mount Sinai Medical Center di Miami, adalah orang yang paling terkenal menggunakan PRL. Setelah lulus dari Yale, dia mengajar di Universitas Pittsburgh dan Universitas Miami. Di umurnya yang ke delapan puluh, saat dia menjadi Kepala Psikiatri Emeritus, ia telah menerbitkan kurang lebih 40-an makalah.

    Sebagai seorang yang terpelajar, dia tidak terlalu ambil perhatian terhadap para psikologi. Awalnya dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali dan tidak tertarik dengan reinkarnasi. Belakangan Dr. Weiss mulai tertarik akan masalah tersebut. Buku pertamanya yang membahas masalah reinkarnasi Many Lives, Many Masters terjual sebanyak dua juta kopi dan telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa.

    Dalam buku Dr. Weiss yang berjudul: “Cinta Sejati Singgah Selamanya”, diantaranya dikisahkan seorang lelaki dan seorang wanita yang selamanya belum pernah kenal mencari Dr. Weiss untuk melakukan therapy “Mengenang”. Kedua orang ini masing-masingnya mengingat kehidupan bersama pada masa lampau yakni 2000 tahun yang lalu di Jerusalem, ketika itu mereka adalah sepasang ayah dan anak, si ayah mengalami siksaan pasukan Roma dan mati di pelukan putrinya. Mereka berdua pernah bertemu satu kali di dalam klinik Dr. Weiss, namun karena etika profesi, Dr. Weiss tidak boleh saling membocorkan memori mereka. Akan tetapi setelah therapy mereka dinyatakan selesai, jemari takdir telah mengembangkan pengaturannya dengan gaib, kedua orang tersebut secara “kebetulan” bersamaan menumpang pesawat yang sama, kemudian saling berkenalan dan saling mencinta.

    Dr. Helen Wambach dalam bukunya yang berjudul ‘Reliving Past Lives and Life Before Life’ diterbitkan pada tahun 1978 oleh Bantam Paperback Books. Buku ini memuat bukti dari reinkarnasi selama proses hipnosis. Dr. Wambach, dengan pengalaman profesionalnya semula dibingungkan dan cenderung sinis mengenai hal ini namun menjadi tertarik pada fenomena spritual dan mendapatkan satu kesimpulan pasti mengenainya.

    Beliau melakukan survei selama sepuluh tahun mengenai kehidupan sebelumnya melalui metode hipnosis kepada 1.088 orang. Ia memilih subjeknya adalah kulit putih kelas menengah dari California. Usia subjek rata-rata adalah 30 tahun, lahir setelah tahun 1945. Dalam Hipnosis, Dr. Wambach menanyakan secara spesifik mengenai waktu kehidupan mereka, status sosial, keseharian mereka, ras, jenis kelamin, pakaian, perabotan, uang, rumah dan yang mereka suka di kehidupan sebelumnya.

    Perlu dicatat, bahwa sebelum hipnosis pada umumnya mereka berpikir bahwa di kehidupan dulu mereka adalah seorang terkenal, sukses atau orang terhormat dan bukan sebagai orang biasa seperti petani atau di kehidupan suku primitif.

    Hasil analisis dari data yang terkumpul, Dr. Wambach menyimpulkan bahwa informasi melalui metoda hipnosis dengan rekaman sejarah adalah sesuai dengan fakta dengan pengecualian pada 11 subjek, sebagai contoh seorang subjek mengatakan bahwa ia main piano pada abad ke-15, padahal piano ditemuan baru dua abad setelahnya, sembilan subjek memberikan deviasi tipis pada frame waktu sejarah, 1% dari seluruh subjek ternyata tidak memberikan informasi akurat selama hipnosis.

    Dari status sosial, Dr Wambach menemukan hasil bahwa mereka 10% dari kelas atas, 20-35% kelas menengah dan 55-70% dari kelas bawah dengan proprosi kelas menengah adalah relatif lebih besar pada tahun kehidupan mereka di 1000 SM, kemudian menurun dan meningkat kembali di taun 1700 M dibandingkan dengan tahun 1000 SM. 60-77% hidup dibawah standar kemiskinan, memakai pakaian buatan sendiri, rumah dari atap jerami. Mayoritas adalah petani yang bekerja tiap hari di ladang, tidak ada dari mereka yang dahulunya adalah orang terkenal dalam sejarah. Mereka yang memiliki status sosial tinggi kelihatannya tidak menyukai kehidupan mereka (petani) mempunyai beban untuk bertahan hidup. Mereka yang dulunya hidup sebagai petani atau hidup di suku yang primitif puas dengan kehidupan mereka.

    Mereka pernah hidup di berbagai area geografi mempunyai warna rambut yang berbeda-beda. Dr Wambach membagi kehidupan mereka sebelumnya ke dalam turunan Kaukasus, Asia, Indian, Kulit Hitam dan Timur Tengah. Di sekitar kehidupan 2000 SM, 20% subjek adalah ras Kaukasus, hidup tersebar di Timur Tengah, Mediterania, Eropa dan Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, dsb yang dulu dinamakan daerah padang rumput).

    Antara kehidupan tahun 1900 sampai 1945, 1/3 adalah ras Asia. Banyak dari mereka yang meninggal karena penyebab non alami selama tahun 1900-1945, yaitu dua perang dunia dan perang sipil di negara-negara Asia. Mereka segera reinkarnasi setelah meninggal. 69% dari subjek yang meninggal di sekitar tahun 1850-an adalah ras Kaukasus. Yang meninggal tahun 1900-1945, 40%-nya ras Kaukasus.

    Jenis kelamin subjek adalah tidak sama di berbagai kehidupan, sebagai contoh seorang pria dulunya adalah wanita dan hidup di China pada tahun 480 SM. Pria lainnya dulunya lahir sebagai seorang wanita Indian yang meninggal akibat sulit melahirkan. Pria itu dapat menggambarkan kesakitan yang ia derita. Dari populasi, rasio pria dan wanita di kehidupan dahulunya adalah sama disetiap usianya.

    Mereka yang hidup di tahun 500 SM menyatakan bahwa makanan tidaklah buruk. 20% mengingat bahwa mereka memakan daging unggas dan biri-biri. Namun di sekitar tahun 25 M sampai dengan 1200 M, kebiasaan makan masyarakat menjadi lebih buruk, para subjek mengatakan bahwa makanan kurang ada rasanya.

    Satu orang ingat bahwa ia hidup pada tahun 800 M di daerah yang saat ini dinamakan Indonesia, ia mengingat bahwa ia makan sejenis kacang-kacangan yang ia tidak pernah lihat dalam kehidupannya sekarang. Suatu ketika ia melihat jenis kacang itu ada di majalah dan persis dengan yang ia ingat makan selama periode hipnosis. Artikel tersebut mengatakan bahwa kacang-kacangan itu hanya ditemukan di pulau Bali.

    Situs Past Life Memory Bank merekam pengakuan orang-orang yang mengklaim bahwa mereka pernah dilahirkan sebagai binatang misalnya Merpati, Srigala, ******, Unta, Ikan, dan sebagainya.

    Menurut Survey dan polling tahun 1999-2002, populasi orang-orang yang percaya pada reinkarnasi di Negara-negara Nordic adalah 22%, Negara-negara Baltic, termasuk Lithuania 44%. Jerman Timur 12%, Russia 33%, Negara Eropa Barat 22%. Sedangkan menurut Survey Subday Telegraph di London, tahun 1985, 28% dari orang Inggris percaya akan reinkarnasi. Survei George Gallup pada tahun 1982, menyatakan bahwa 67% dari orang Amerika percaya akan kehidupan sesudah mati dan 23% percaya pada reinkarnasi. Tahun 2005, 20% Orang dewasa Amerika percaya reinkarnasi. Menurut survei Barna Group, NGO riset Kristen, 25% Kristen Amerika percaya reinkarnasi. [Dr. Joel L. Whitton Ph.D dan Joe Fisher: Life Between Life, penerbit Gafton, 1987, hal 87.]

    Col. Albert de Rochas, Dr. Stevenson, Dr. Brian Weiss dan Dr. Helen Wambach bukanlah Ilmuwan yang beragama Hindu atau Buddha. Pada awalnya mereka skeptic dan tidak netral mendukung reinkarnasi. Namun dari penelitian mereka menyatakan bukti-bukti adanya reinkarnasi yang tidak mampu dijelaskan oleh ajaran Islam dan Kristen!
    Penganut ajaran dari India dan agama Timur lainnya tidak akan ragu sedikitpun apabila disuguhi kisah nyata reinkarnasi karena dasar ajaran agamanya memang mengenal konsep reinkarnasi.

    B. Kisah Nyata Reinkarnasi

    Berikut adalah penggalan kisah nyata reinkarnasi yang dicatat bukan hanya dari mereka yang lahir sebagai penganut agama-agama Timur, tetapi juga dari mereka yang beragama Abrahamik.

    Shanti Devi, seorang gadis muda dari India, yang tinggal di Delhi (lahir tahun 1926), yang pada umur tiga tahun mulai mengingat dan bercerita tentang hal-hal dari kehidupan masa lalu di kota Muttra yang jauhnya 80 mil. Dia mengatakan bahwa dia telah menikahi seorang saudagar kain, melahirkan seorang anak laki-laki dan meninggal dunia 10 tahun kemudian, dan banyak pernyataan yang diceritakan secara detail tentang kehidupan masa lalunya sampai ia berumur 9 tahun. Pernyataan-pernyataan tersebut direkam.

    Suatu komisi dibentuk untuk merencanakan dan menyaksikan kunjungannya ke Muttra, tempat keluarga yang sering disebut oleh Shanti Devi, dan menyaksikan bahwa ia benar-benar mengenali sanak saudaranya yang lain dimasa lalu, mengetahui dengan detail jalan ke rumahnya yang dahulu dikenalinya dan bahkan mengungkapkan bahwa ada uang yang disembunyikannya di dalam rumah tersebut. Tempat persembunyiannya ditemukan dan mantan suaminya mengakui dia telah memindahkan uang tersebut. Jadi apa yang diceritakan oleh Shanti Devi itu memang benar-benar nyata.[San Francisco Examiner, 28/8/1928]

    Swarnlata Mishra lahir pada keluarga kaya dan intelektual di Pradesh India pada tahun 1948, ketika ia berusia 3 tahun dan bepergian dengan ayahnya melewati kota Katni (lebih dari 100 Mil dari rumahnya), tiba-tiba ia menunjuk dan meminta supir untuk berbelok arah menuju ‘rumahku’ dan mengajak mereka untuk menikmati secangkir teh di sana daripada meneruskan perjalanan.

    Beberapa saat kemudian, ia menceritakan lebih detail mengenai hidupnya di Katni (semuanya dituliskan oleh ayahnya). Namanya adalah Biya Pathak, dan ketika itu ia punya 2 anak, ia memberikan detail keadaan rumahnya di Zhurkutia, Distrik Katni, ada pintu hitam dengan baut besi, empat ruangan disemen namun di bagian lainnya belum selesai, lantai depan dari batu. Di belakang rumah ada sekolah khusus wanita, di depan jalan ada rel kereta api dan tempat pembakaran kapur yang terlihat dari rumah. Ia menambahkan bahwa keluarga itu mempunyai sepeda motor (barang yang sangat langka di tahun 1950 dan bahkan lebih langka lagi sebelum Swarnlata lahir). Swarnlata katakan bahwa Biya wafat karena ‘sakit di tenggorokan’ dan ia dirawat oleh Dr. S.C Bhabrat di Jabalpur. Ia juga ingat insiden pada satu perkawinan ketika ia dan temannya sulit menemukan kakus.

    Di musim semi 1959, ketika Swarnlata berusia 10 tahun, berita kasus ini sampai pada Prof. Sri H.N.Banerjee, seorang peneliti penomena paranormal keturunan India yang merupakan rekan sekerja Stevenson. Banerjee membawa catatan yang dibuat ayah swarnlata dan mengunjungi Katni untuk memverifikasi ingatan Swarnlata.
    Dengan menggunakan deskripsi yang diberikan Swarnalata, ia menemukan rumah keluarga Pathak yang ketika itu telah diperbesar dan mengalami peningkatan daripada tahun 1939 ketika Biya meninggal. Pathak merupakan keluarga yang makmur, terkemuka, terpelajar dengan banyak keterlibatan bisnis. Mereka tidak mempercayai adanya Reinkarnasi. Pembakaran kapur berada di sekitar tanah milik sekolah khusus wanita, 100 yard dibelakang tanah Patak tapi tidak terlihat dari depan.

    Ia menginterview keluarga dan memverifikasi semua yang dikatakan Swarnlata. Biya Pathak wafat tahun 1939, meninggalkan suami, 2 orang anak lelaki dan banyak adik lelaki. Pathak tidak pernah mendengar tentang keluarga Mishra yang tinggal 100 mil jauhnya dan Mishra pun tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang keluarga Pathak.
    Pada musim panas 1959, Suami Biya, anak dan saudara tertua bepergian ke Chhatarpur, kota tempat tinggal Swarnlata, untuk mencek ingatan Swarnlata. Mereka tidak mengungkapkan identitas dan tujuan mereka pada siapapun di kota, namun terdaftar 9 orang di kota menemani mereka ke rumah Mishar dengan tidak memberitahukan kedatangan mereka terlebih dahulu.

    Swarnlata segera mengenali kakaknya dan memanggilnya ‘Babu’ panggilan sayang Biya untuknya. Swarnlata yang berusia 10 tahunan berjalan ke sekeliling ruangan kepada tiap orang secara bergilir, beberapa ia kenal sebagai penduduk kotanya, beberapa adalah orang asing baginya. Sesampainya ia di depan Sri Chintamini Pandey, suami Biya, Swarnlata menundukan wajahnya, tersipu malu seperti layaknya istri Hindu ketika berhadapan dengan suaminya dan menyebutkan namanya.

    Swarnlata juga menyebutkan dengan tepat anak dari kehidupan lampaunya, Murli, yang berusia 13 tahun saat Biya wafat. Murli berencana mengecoh Swarnlata. Selama lebih dari 24 jam bersikeras bahwa ia bukan Murli namun orang lain. Murli juga membawa teman dan juga mencoba mengecoh Swarnlata dengan bersikeras bahwa itu adalah Naresh, anak Biya yang lain, yang seumuran dengan temannya itu. Swarnalata bersikeras bahwa orang itu tidak dikenalnya! Akhirnya Swarnalata mengingatkan Sri Pandey bahwa Pandey pernah nyolong 1200 rupee yang Biya simpan di Box. Sri Pandey mengakui fakta pribadi yang hanya diketahui ia dan istrinya saja!

    Beberapa minggu kemudian, Swarnalata dan ayahnya ke Katni untuk mengunjungi kampung halaman di mana Biya tinggal dan meninggal. Sesampainya disana, Swarnlata segera mengenali perubahan yang terjadi di rumah itu. Ia menanyakan tentang sandaran di belakang rumah, beranda dan pohon neem yang biasa tumbuh di halaman yang semuanya tidak ada lagi setelah kematian Biya. Ia mengenali kamar biya di mana Biya meninggal. Ia mengenali kakak Biya dan menyatakan sebagai kakak kedua, juga yang ketiga dan yang keempat, istri dari saudara termudanya anak dari kakak keduanya, teman dekat kelurganya (menyebutkan bahwa teman keluarganya itu sekarang memakai kacamata dan dulu tidak) dan istrinya (memanggil namanya ‘Bhoujai’). Ia juga dengan tepat mengidentifikasi pembantu terdahulu, penjual buah pinang tua dan keluarga penggembala sapi, meskipun adik lelakinya berusaha untuk mengetes Swarnlata bahwa penggembala itu sudah wafat.

    Kemudian, Swarnalata dihadapkan pada ruangan yang penuh dengan orang dan ditanya ada yang dikenalnya atau tidak. Ia dengan tepat menunjuk sepupu laki-laki suaminya, Istri dari ipar Biya, Bidan (yang disapa dengan nama ketika Biya masih hidup, bukan dengan nama saat ini). Anak Biya, Murli dalam satu tes yang lain ia mengenalkan Swarnlata dengan seorang pria yang katakan teman barunya, Bhola. Namun Swarnlata bersikeras bahwa itu adalah anak keduanya, Naresh. Dalam satu tes lain, saudara termuda Biya mengatakan bahwa Biya kehilangan gigi, Swarnlata katakan bahwa Biya mempunyai gigi emas di bagian depan. (Justru si adik lupa bahwa Swarnlata pake gigi emas, namun istrinya si adik menyatakan bahwa yang dikatakan swarnlata itu benar).

    Swarnlata bertindak sangat Pede, berprilaku sebagai kakak tertua di rumah, akrab dengan nama intim dan rahasia keluarga dan mengingat hubungan perkawinan dan lain-lain. Swarnlata berperilaku sepantasnya dengan tetua Biyam namun ketika berdua dengan anak-anak Biya, ia begitu relaks dan berperilaku seperti ibu, meskipun terlihat jelas kejanggalan bahwa anak 10 tahunan dengan pria-pria di usia pertengahan 30.

    Saudara-saudara pria di keluarga Pathak dan Swarnlata mengikuti kebiasaan Hindu, Rakhi, di mana kakak dan adik tiap tahun memperbaharui sayang di antara mereka dengan bertukar kado, bahkan keluarga Pathak agak kesal dan kecewa satu tahun ketika Swarnalata lupa upacara itu. Mereka merasa bahwa Swarnlata hidup bersama mereka 40 tahun dan hanya 10 tahun dengan keluarga Mishra jadi merasa lebih berhak atasnya. Ini bukti betapa percayanya keluarga itu bahwa Swarnlata adalah Biya. Mereka mengakui mengubah pandangan mereka tentang reinkarnasi sejak bertemu Swanlata dan mengakui bahwa ia adalah kelahiran kembalinya Biya. Beberapa tahun kemudian, ketika waktunya Swarnlata menikah, Ayah Swarnlata berkonsultasi dengan keluarga Pathak mengenai pilihan suaminya.
    Patton adalah panglima terkenal dari pasukan sekutu ketika terjadi perang dunia kedua, terkenal akan keberanian dan kemahirannya bertempur. Konon Ia mempercayai Reinkarnasi.

    Tatkala Patton berusia remaja, Ia beranggapan bahwa pada kehidupan masa lampaunya. Ia pernah mengabdi kepada Jendral terkenal, Hannibal dari Cartago, pernah pula sebagai prajurit Roma kuno, anak buahnya Napoleon, sebagai prajurit Kavaleri dari Jendral Kerajaan Roma Timur. Pendeknya, berbagai peran dalam pertempuran bersejarah sepertinya pernah ia jalani. Jadi, ia menganggap dirinya kelak sudah pasti menjadi pahlawan perang.
    Apabila anda merasa bahwa hal-hal tersebut hanyalah bualan Patton, kisah di bawah ini barangkali akan mengkoreksinya.

    Ketika itu Patton memimpin pasukan di wilayah padang pasir Afrika Utara berperang menghadapi tentara Jerman. Suatu kali, seorang perwira Perancis berkendara membawa Patton menuju garis depan memeriksa keadaan medan laga. Di tengah jalan, Patton tiba-tiba memintanya berbelok arah. Perwira Perancis sempat kebingungan, ia mengatakan medan perang bukan di arah tersebut. Sedangkan Patton ngotot bahwa itu adalah medan perang, namun bukan medan perang pada hari ini.

    Akhirnya di bawah arahan Patton mereka tiba pada medan perang kuno 2000 tahun yang lalu. Perwira Perancis menjadi heran bagaimana Patton mengetahui lokasi ini, Patton menjawab bahwa dirinya pernah mengikuti pasukan besar Roma ke tempat tersebut. Family Clan Patton mempunyai tradisi mahir berperang. Banyak anggota Clan termasuk Patton menyatakan pernah secara jelas menyaksikan roh dari leluhur. Kemahiran Patton tentang perang, apakah berkat perlindungan dari leluhur, ataukah berasal dari pengalaman kehidupan masa lalunya? (Sumber: Erabaru)

    Jane Evans, adalah seorang ibu rumah dari Welsh, awalnya ia hanya berkonsultasi mengenai sakit rematik yang diidapnya kepada Arnell Bloxham, seorang praktisi hipnoterapis yang mempunyai reputasi tinggi dan juga seorang President Ikatan Hypnotherapist Inggris. Namun kemudian, di sesi Hipnosisnya, Ia mengungkapkan 7 kehidupan masa lalunya termasuk satu kehidupan, saat ia sebagai seorang Wanita Yahudi yang hidup di kota York, Inggris pada abad ke 12. Ia menggambarkan banyak sekali detail kehidupan masyarakat Yahudi di jaman itu, bagaimana ia dan juga penduduk Yahudi lokal lainnya dipaksa menggunakan semacam peneng pengenal diri bahwa mereka Yahudi. Ia juga bercerita mengenai satu kejadian mengerikan yaitu pembantaian besar-besaran yang menimpa populasi Yahudi saat itu yang dilakukan para penduduk lokal. Selama kejadian itu, ia juga ingat bagaimana Ia bersama anaknya bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah gereja setempat yang akhirnya ditemukan massa dan kemudian terbunuh.
    Professor Barrie Dobson, Ahli sejarah Yahudi dari York University, diminta untuk mengkaji kebenaran ingatan ini. Ia kemudian menemukan bahwa deskripsi kehidupan Yahudi di abad ke-12, yang di sampaikan oleh Jane mempunyai tingkat akurasi yang sangat mengagumkan dan bahkan banyak detail informasi tersebut hanya diketahui oleh para ahli sejarah yang sangat profesional.

    Beberapa detail, awalnya belum tepat. Pertama, baru di abad ke-13 (1215 M, persisnya) otoritas gereja roma menitahkan agar para Yahudi yang ada diseluruh negara Kristen harus memakai identifikasi khusus. Kedua, dari deskripsi Jane, gereja yang dimaksud adalah St. Mary’s Castlegate, namun tidak ada ruang bawah tanahnya.
    Kemudian, di proses investigasi yang lebih mendalam, terungkaplah bahwa pratek-praktek bahwa para yahudi diharuskan memakai semacam peneng pengenal diri ternyata sudah tersebar luas di daerah Ingris selama abad ke-12 bahkan terjadi sebelum titah otoritas gereja. Yang menakjubkan juga adalah pada beberapa bulan kemudian, saat dilakukan renovasi pada gereja, sebuah ruang rahasia ditemukan dibawah lantai yang kelihatan seperti ruang bawah tanah. Suatu fenomena yang jarang terjadi pada gereja-geraja di area tersebut. Kisah ini diverifikasi Jeff Iverson, Produser Televisi dari BBC.

    Ny Smith mengaku sejak usia 10 tahun kerap dihantui mimpi bahwa ia pernah hidup sebagai istri pendeta kaum Chatar di abad ke-13. Saat dalam perawatan, ia bisa menceritakan detail pembantaian massal terhadap kaum Cathar di Eropa (Perancis) karena diangap sebagai aliran sesat dari agama Kristen. Ny. Smith menyebutkan bahwa banyak pendeta Cathar yang dibunuh dan dibakar. Ia sendiri mengaku diikat massa dan dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu bakar. Ia juga menggambarkan detail pakaian, struktur bangunan, dan peradaban di masa itu. Sang dokter melakukan penelitian detail dan melakukan crosscheck terhadap pengakuan si pasien. Ia terkejut ketika menemukan sebuah fakta sejarah yang sejalan dengan penuturan Ny. Smith yang sama sekali tidak paham sejarah kaum Cathar.

    Sejarah mencatat bahwa Paus Innocent III meluncurkan perang salib brutal atas pengikut sekte Cathars yang mempercayai adanya reinkarnasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya pembantaian puluhan ribu pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah. Dari manakah para pasien ini mendapatkan informasi detail yang bahkan hanya tertulis di literatur yang nyaris tak pernah dipublikasikan untuk awam?

    Imad Elawar , lahir pada tanggal 21 Desember 1958 di desa Kornayel Lebanon. anak dari Mohammad dan Nasibeh Elawar. Ketika berusia 1,5 sampai dengan 2 tahun ia mulai membuat referensi atas kehidupannya terdahulu. Ia menyebut sejumlah nama orang dan beberapa peristiwa dalam hidupnya terdahulu, dan juga sejumlah benda-benda yang dinyatakan dimilikinya. Kadang-kadang ia bicara kepada dirinya sendiri tentang orang-orang yang nama-namanya ia sebut-sebut, bertanya kepada dirinya sendiri dengan suara keras-keras bagaimana keadaaan orang-orang ini sekarang. Disamping berguman terhadap dirinya sendiri, pernyataan-pernyataannya tentang hidupnya terdahulu keluar pada saat-saat yang aneh, ketika sesuatu tampaknya merangsang pernyataan demikian. Ia juga berbicara mengenai hal itu dalam tidumya. Imad mengatakan bahwa ia hidup di desa Khirby dalam keluarga Bouhamzy. la meminta kepada orang tuanya untuk membawanya ke Khirby. Ayahnya menghardik Imad pembohong karena mengatakan hal-hal mengenai hidupnya terdahulu. Imad tetap membicarakan hal ini.

    Suatu hari Salim el Aschkar, seorang penduduk Khirby datang ke Kornayel. Salim kawin dengan seorang gadis dari Kornayel, karena itu ia sewaktu-waktu mengunjungi desa ini. Ketika Salim lewat Imad sedang berada di jalan bersama neneknya. Ketika Imad melihat Salim, ia berlari menyongsong Salim dan memeluknya. Salim bertanya : “Apakah kamu mengenal saya?” Imad menjawab: “Ya, kamu adalah tetangga saya.” Salim dulu memang tetangga keluarga Bouhamzy, tapi sekarang Salim sudah pindah rumah. Pernyataan yang tak terduga ini menimbulkan kepercayaan pada ayah Imad, tapi keluarganya tidak mengambil tindakan untuk mengecek kebenaran dari pernyataan-pemyatan Imad. Beberapa waktu kemudian, mereka bertemu dengan seorang wanita dari Maaser el Shouf, satu desa dekat Khirby, yang datang ke Kornayel untuk satu kunjungan. Dia menegaskan kepada orang tua Imad bahwa beberapa orang yang nama-namanya disebut-sebut oleh Imad memang ada atau pernah hidup di Khirby.

    Kata-kata pertama yang diucapkan oleh lmad adalah “Jamileh” dan “Mahmoud”. Imad bercerita tentang suatu peristiwa kecelakaan dimana sebuah truk menabrak seorang laki, mematahkan kedua kakinya dan luka berat lain, yang menyebabkan laki-laki itu meninggal. Imad bercerita tentang pertengkaran antara sopir truk dengan orang yang ditabrak dan yakin bahwa sopir itu sengaja hendak membunuh laki-laki itu dengan mengarahkan truk untuk menabraknya.

    Ayah Imad mencoba menghubung-hubungkan ucapan-ucapan Imad menjadi sebagai berikut. Mahmoud Bouhamzy menikah dengan Jamileh. Kemudian Mahmoud tertabrak truk dan tewas.

    Pada bulan Desember 1963, satu pengumuman dan undangan dari Khirby untuk penguburan Said Bouhamzy, seorang tokoh Druze di Khirby disampaikan ke Kornayel. Paman Imad, seorang tokoh Druze di Komayel dan ayah Imad karena ingin tahu datang ke Khirby. Inilah kunjungan mereka yang pertama ke Khirby. Adalah kebiasaan orang-orang Druze untuk saling mengundang bila ada kematian khususnya bila yang mati itu adalah orang penting. Sebelumnya kedua keluarga ini belum saling mengenal. Dan pada kesempatan itu mereka tidak melakukan pengecekan apapun atas pengakuan Imad.

    Komayel adalah satu desa di pegunungan kira-kira 15 mil di sebelah timur Beirut. Khirby kira-kira 20 mil di sebelah tenggara Beirut. Jarak lurus dari Komayel ke Khirby adalah 15 mil. Tapi bila mengikuti jalan melingkar pegunungan dari Kornayel menuju Khirby jaraknya adalah 25 mil.

    Stevenson ke Lebanon saat mengadakan penelitian di Brazil. Stevenson mendengar adanya kasus-kasus reinkarnasi dari seorang penerjemahnya yang berasal dari Lebanon. Pada bulan Maret 1964 ia datang ke Lebanon. Ketika itu Imad berusia 6 tahun. Dr. Ian Stevenson mengadakan penyelidikan atas kasus ini. Setelah melakukan pengecekan terhadap ucapan-ucapan Imad melalui wawancara dengan 20 orang informan, di Kornayel, Khirby, Baadaran di Lebanon dan Raha di Syria, akhirnya diketahui orang yang dimaksud oleh Imad sebagai hidupnya terdahulu adalah Ibrahim Bouhamzy. Mahmoud adalah paman Ibrahim dari pihak ibu. Sedangkan keluarga Bouhamzy yang meninggal karena tertabrak truk pada bulan Juni 1943 adalah Said Bouhamzy.

    Ibrahim Bouhamzy telah meninggal pada tanggal 18 Desember 1949, dalam usia 26 tahun karena TBC, tujuh tahun sebelum Imad lahir. Ketika masih hidup, Ibrahim mempunyai “pacar” (mistress, bhs Bali = mitra) bernama Jamileh. Mereka tidak pernah menikah. Setelah Ibrahim meninggal, Jamileh menikah dengan laki-laki lain dan pindah dari Khirby ke desa Aley 8 mil dari Komayel.

    Dari semua orang yang disebut oleh Imad terkait dengan kehidupannya sebelumnya, Jamileh menempati posisi utama. Namanya adalah kata pertama yang diucapkan secara jelas ketika Imad mulai bicara dan sejak itu sering dia ucapkan. Dia mengatakan dia membelikan baju-baju merah untuknya dan membandingkan kecantikan dan baju Jamileh dengan kecantikan dan baju ibunya, misalnya ia mengatakan ibunya tidak memakai sepatu hak tinggi seperti Jamileh. Kerinduan Imad dengan Jamileh mencapai ekspresi puncaknya ketika suatu hari ia berbaring di tempat tidur dengan ibunya dan ia tiba-tiba meminta ibunya untuk bertingkah seperti Jamileh. Peristiwa ini terjadi ketika Imad berusia sekitar 3 tahun.

    Tang Jiangshan, 2002 Edisi ke 7 tahun 2002 majalah “Femina Dunia Timur” dari propinsi Hai Nan – Tiongkok telah memuat sebuah kisah reinkarnasi yang mengharukan, mengkisahkan pengalaman dari Tang Jiangshan dari kecamatan Gan Cheng, kota Dong Fang di timur pulau/propinsi Hai Nan. Tang Jiangshan lahir pada tahun 1976. Ketika berumur 3 tahun, pada suatu hari ia tiba-tiba mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian, pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.” Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong. Perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.
    Selain itu Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kiannya kota Dong Fang, seorang bocah berumur beberapa tahun, bagaimana bisa?

    Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak keluarga untuk membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akhirnya sang ayah menurutinya, dan di bawah pengarahannya berkendaraan menuju tempat dimaksud di desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou. Tang Jiangshan langsung menuju kehadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, adalah putra Chen Zan Ying yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal, terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya. Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying tertegun sejenak, tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil ini menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya. Menyaksikan semuanya ini, dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying berpelukan menangis karena terharu dengan Tang Jiangshan dan memastikan memang ia adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

    Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takluk kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari dua masa kehidupan”: Tang Jiangshan memiliki dua rumah dan dua pasang orang tua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa pada menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao. Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

    Para petugas bagian editor dari majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau juga mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.

    Cameron Macaulay, 2006. Pada tanggal 8 September 2006 harian Inggris “The Sun” telah memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, satu-satunya yang membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya ialah ia selalu membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai. Kesemuanya itu tidak lagi berkaitan dengan kehidupannya kini. Tempat yang diceritakannya, dia sendiri tidak pernah tahu, dan terletak di pulau Bara berjarak 160 mil dari kediamannya sekarang ini.

    Menurut Norma, ibunya Cameron Macaulay sekarang, semenjak kecil Cameron sesudah mulai bisa bicara, ia sudah lantas mengkisahkan kehidupan masa kanak-kanaknya sewaktu berada di pulau Bara. Ia mengkisahkan orang tua masa lampaunya dan bagaimana ayahnya meninggal, juga kakak perempuan maupun kakak laki-lakinya. Ia juga bilang ibu yang ia sebut-sebut ialah ibu masa lampaunya. Ia percaya penuh bahwa ia memiliki kehidupan masa lampau, Cameron sangat kuatir keluarga masa lampaunya merindukannya. Ia berharap keluarganya di pulau Bara mengetahui bahwa ia kini baik-baik saja.

    Cameron, bahkan di penitipan anak juga tak hentinya menceritakan rumah masa lampaunya, mereka melakukan apa, bagaimana ia dari jendela kamar tidurnya menonton pendaratan pesawat…., ia mengomel rumahnya sekarang hanya mempunyai 1 kamar mandi, sedangkan rumahnya di pulau Bara mempunyai 3 buah. Ia menangis menginginkan ibu masa lampaunya, bilang bahwa ia merindukannya.

    Oleh karena Cameron terus menerus memohon Norma untuk membawanya ke pulau Bara, akirnya Norma memutuskan membawanya ke pulau tersebut, juga pakar psikiater Universitas Virginia: Doctor Jim Tucker ikut mengiringi perjalanan mereka, ia adalah seorang pakar penelitian reinkarnasi anak. Cameron sekeluarga pada bulan Februari 2006 pergi ke pulau Bara. Sewaktu pesawat itu benar-benar mendarat, segalanya persis dengan yang diceritakan oleh Cameron. Pihak penginapan memberitahu Norma, pernah ada bernama Robertson menempati rumah putih di tepi pantai. Maka serombongan orang menuju ke rumah tersebut, akan tetapi para orang dewasa tidak memberitahukan Cameron pergi ke mana, mereka ingin menyaksikan apa yang akan terjadi.

    Cameron langsung mengenali rumah tersebut, ia pun bersuka cita. Namun ketika mereka melewati pintu masuk, mimik gembiranya telah lenyap dari wajah Cameron, ia berubah sangat pendiam. Penyewa sebelumnya telah meninggal, tapi juru kunci mempersilakan mereka memasuki rumah tersebut. Di dalam rumah itu ternyata terdapat 3 buah kamar mandi, dan dari jendela kamar tidurnya bisa terlihat pemandangan laut. Di dalam ruang tersebut masih terdapat sudut-sudut tersembunyi yang semuanya diketahui oleh Cameron. Semenjak mereka kembali ke rumahnya di kota Glasgow, Cameron menjadi lebih pendiam. Norma mengatakan pergi ke pulau Bara adalah suatu hal terbaik yang telah mereka lakukan. Piknik kali ini telah membuat suasana hati Cameron menjadi lapang, ia tidak lagi mendambakan pulau Bara. Para orang dewasa pun memahami Cameron bukan sedang mengarang cerita, mereka telah mendapatkan jawaban yang mereka cari. Akan tetapi yang jelas, memori terhadap kehidupan masa lampau seiring dengan bertambahnya usia si empunya cerita akan semakin memudar. Kisah Cameron telah dibuatkan film dokumenter yang berjudul “Anak Lelaki Ini Pernah Hidup Di Masa Lampau”oleh TV 5 Inggris. (Di kutip dari Era baru:Tang & Cameron)

    http://ngarayana.web.ugm.ac.id/2009/...secara-ilmiah/
    Last edited by MimiHitam; 25-02-11 at 00:15.
    cap01

  2. Hot Ad
  3. #2
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Aku mo coba jelasin, sorry kalo ada yang salah atau masih kurang jelas... Kalo yang aku tau itu reinkarnasi merupakan suatu proses setelah meninggalnya seseorang. Biasanya kalo orang tersebut banyak dosa maka dia akan direinkarnasi kan kembali ke dunia untuk memperbaiki hidupnya agar nantinya setelah kematian berikutnya dapat bereinkarnasi ke dunia nirvana (menjadi seorang dewa).

    Kalo menurut Wikipedia arti reinkarnasi seperti ini :

    Reinkarnasi (dari bahasa Latin untuk "lahir kembali" atau "kelahiran semula"[1]) atau t(um)itis, merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali ke bumi ini. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.

    Terdapat dua aliran utama yaitu pertama,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan terus menerus lahir kembali. Kedua,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan berhenti lahir semula pada suatu ketika apabila mereka melakukan kebaikan yang mencukupi atau apabila mendapat kesadaran agung (Nirvana) atau menyatu dengan Tuhan (moksha). Agama Hindu menganut aliran yang kedua.

    Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya.

    Reinkarnasi dalam agama Buddha

    Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava). Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari karma masing-masing.

    Reinkarnasi dalam Hinduisme

    Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya

    Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya (kualitas).

    Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme kepada manusia. Bahwa semua perbuatannya akan mendatangkan hasil, yang akan dinikmatinya sendiri, bukan orang lain.

    Yang bisa berinkarnasi itu bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berinkarnasi dengan tujuan sebagaimana di atas (menikmati hasil perbuatannya di masa lalu dan memperbaiki kulaitas hidupnya).

    Proses reinkarnasi

    Pada saat jiwa lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah yang rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati hasil perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya jiwa pergi ke sorga atau ke neraka.

    Dalam filsafat agama yang menganut faham reinkarnasi, neraka dan sorga adalah suatu tempat persinggahan sementara sebelum jiwa memasuki badan yang baru. Neraka merupakan suatu pengadilan agar jiwa lahir kembali ke badan yang sesuai dengan hasil perbuatannya dahulu. Dalam hal ini, manusia bisa bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia. Sidang neraka juga memutuskan apakah suatu jiwa harus lahir di badan yang cacat atau tidak.

    Akhir proses reinkarnasi

    Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka ia tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa menyatu dengan Tuhan (Moksha).

    Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Reinkarnasi
    • True love doesn't have a happy ending, because true love never ends •

  4. #3
    cap01's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    France
    Posts
    1,319
    Points
    475.10
    Thanks: 7 / 6 / 4

    Default

    @ CrL-bLack-

    Thx atas Infonya.

    tapi aku ada Kata" yg masih ga di mengerti nih tolong di kasi penjelasan lagi yo,

    Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.

    tolong dikasih penerangan lagi ya om
    cap01

  5. #4
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Quote Originally Posted by cap01 View Post
    @ CrL-bLack-

    Thx atas Infonya.

    tapi aku ada Kata" yg masih ga di mengerti nih tolong di kasi penjelasan lagi yo,

    Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.

    tolong dikasih penerangan lagi ya om
    Aku coba jelasin yah. Artinya jiwa orang tersebut akan dilahirkan kembali, hanya saja bukan dalam bentuk tubuh sebelum meninggal, melainkan sesuai dengan apa yang pernah dilakukannya selama kehidupan sebelumnya. Bila selama kehidupan dia melakukan dosa dalam taraf medium, kemungkinan akan reinkarnasi dengan wujud manusia lagi, sedangkan kalo dosa yang dilakukan sudah diatas taraf medium, bisa saja jiwa orang tersebut akan dilahirkan sebagai makhluk hidup lain yang belum tentu manusia.
    • True love doesn't have a happy ending, because true love never ends •

  6. #5
    cap01's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    France
    Posts
    1,319
    Points
    475.10
    Thanks: 7 / 6 / 4

    Default

    Quote Originally Posted by CrL-bLaCk- View Post
    Aku coba jelasin yah. Artinya jiwa orang tersebut akan dilahirkan kembali, hanya saja bukan dalam bentuk tubuh sebelum meninggal, melainkan sesuai dengan apa yang pernah dilakukannya selama kehidupan sebelumnya. Bila selama kehidupan dia melakukan dosa dalam taraf medium, kemungkinan akan reinkarnasi dengan wujud manusia lagi, sedangkan kalo dosa yang dilakukan sudah diatas taraf medium, bisa saja jiwa orang tersebut akan dilahirkan sebagai makhluk hidup lain yang belum tentu manusia.
    Maksutnya dosa diatas taraf Medium itu Kayak Menyiksa Makluk hidup Lain yah.

    Misalnya Menyiksa binatang , Contoh : ****.

    Tar KaLo kita menyiksa binatang itu kita akan Reinkarnasi jadi ****.

    betul ga kyk gitu bos ?

    soalnya gw nonton di Tv" FiLm kerasakti kyk gitu
    cap01

  7. #6

    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Dream World
    Posts
    2,320
    Points
    1,803.50
    Thanks: 2 / 5 / 5

    Default

    Gampangnya gini dah, kalo dosa loe dikit.. ya loe jadi Manusia lg

    Kalo banyak, bisa adi binatang ato mahluk lain

  8. #7
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Quote Originally Posted by cap01 View Post
    Maksutnya dosa diatas taraf Medium itu Kayak Menyiksa Makluk hidup Lain yah.

    Misalnya Menyiksa binatang , Contoh : ****.

    Tar KaLo kita menyiksa binatang itu kita akan Reinkarnasi jadi ****.

    betul ga kyk gitu bos ?

    soalnya gw nonton di Tv" FiLm kerasakti kyk gitu
    Yah ada kemungkinan juga seperti itu, tetapi tergantung juga dari dosa lainnya serta apakah pernah orang tersebut mengakui dosanya dan ingin bertobat juga. Gampangnya sich yang seperti dikatakan oleh kk Ashclaine.
    • True love doesn't have a happy ending, because true love never ends •

  9. #8
    werefrog's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    In your Mind
    Posts
    442
    Points
    524.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ORANG BAE renkar jd orang lagi

    orgn jahat renkar jadi hewan ato laen2

    setau gw si gitu
    Now Playing:DOTA,CS,ECO.Nick:WereFrog

  10. #9
    chessboard's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    West Java
    Posts
    1,532
    Points
    5,126.00
    Thanks: 33 / 5 / 5

    Default

    Rinkarnasi dalam konsep buddhist itu kompleks.. sangat kompleks.

    Tidak segampang di film...
    tidak segampang di cerita...

    Dan perlu di inget, di Buddhist pun ada beberapa aliran yang mana ada yang memiliki pandangan berbeda. Dan ada pula kepercayaan yang non-buddhist (seperti Taoisme, Konghucu) yang seringkali di "sama" kan dengan konsep buddhist.

    Semua itu beda...


    Di Buddhist,
    semua kembali ke karma.

    Di buddhist , dipercaya konsep reinkarnasi yang terjadi setelah proses kematian.

    Akan tetapi, setelah kematian, sesungguhnya ngga segampang di film/cerita cerita kalo orang baek tar jadi baek lagi, orang jahat jadi binatang..

    Di Buddhist itu ada 10 alam, yang terdiri dari 6 alam yang mengalami proses reinkarnasi dan 4 alam yang sudah tidak mengalami reinkarnasi.

    So, belum tentu yang jahat jadi binatang, coz ada alam alam lain.
    Last edited by Menara_Jakarta; 06-09-08 at 22:26.

  11. #10

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Miawwwwww......
    Posts
    326
    Points
    556.30
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    Fenomena Reinkarnasi Biarawati Zaman Mesir Kuno


    Dorothy Eady

    Banyak orang mendengar cerita soal reinkarnasi. Yaitu kembalinya jiwa dan roh dari masa lalu ke tubuh seseorang di masa kini. Persoalan yang sulit dibuktikan, namun benarkah perihal reinkarnasi ini bisa terjadi?

    Adalah Dorothy Eady, seorang wanita Inggris yang mengalami fenomena reinkarnasi yang sangat menggemparkan Inggris dan Mesir. Satu-satunya manusia yang dilaporkan mengalami reinkarnasi seorang tokoh "biarawati" pelayan kuil Osiris di zaman Firaun Seti I Mesir Kuno dari masa 1320–1200 sebelum Masehi. Ia kemudian dikenali sebagai "Omm Sety".

    Kisah spektakuler yang kontroversial tentang Dorothy Eady dimulai dari sebuah tempat di London, Inggris, saat ia berusia 3 tahun. Dalam sebuah insiden, Dorothy kecil terjatuh dari lantai atas rumahnya. Ia mengalami koma dan akhirnya tim dokter yang merawatnya menjatuhkan vonis meninggal dunia pada balita kelahiran 16 Januari 1904 itu. Saat itu tanda-tanda kehidupan dan seluruh organ vital Dorothy memang berhenti beraktivitas.

    Transformasi Astral?
    Tiada yang tahu bagaimana terjadinya, namun sekian saat setelah tubuh Dorothy akan disemayamkan, ternyata anak perempuan kecil itu tiba-tiba bangkit kembali dari kematian dalam kondisi segar bugar. Seluruh keluarga terperanjat. Namun, tak ada yang tahu bahwa sebuah pintu dimensi dari masa lalu telah terbuka dan sebuah jiwa dari masa Mesir Kuno merangsek masuk ke tubuh Dorothy kecil yang hampir kaku.

    "Namun sejak vonis kematiannya, Dorothy Eady yang hidup kembali itu memiliki kepribadian yang berbeda sama sekali dengan Dorothy Eady yang dikenal ayah ibunya. Bocah tiga tahun ini memiliki kepribadian yang jauh lebih dewasa dan senantiasa bermimpi tentang kuil-kuil Mesir Kuno."

    Ia selalu berkisah tentang Mesir Kuno, dinasti Firaun Seti I dan mampu mendeskripsikan kehidupan di sekitar kuil Mesir Kuno seribuan tahun sebelum masehi. Dorothy Eady juga kerap menuntut ayah ibunya untuk memulangkannya ke tempat tinggalnya. Ayah dan ibunya yang keturuan Irlandia itu sama sekali tak mengerti maksud putri mereka tentang "pulang ke tempat tinggalnya".

    Museum
    Sejalan bertambahan usia, Dorothy Eady semakin berminat dan tertarik pada literatur dan semua hal yang berbau Mesir. Maka suatu ketika ia diajak berkunjung ke British Museum di London, Dorothy Eady begitu tergila-gila dengan ruang pamer benda-benda peninggalan Mesir Kuno. Ia merasa bahwa semua peninggalan Mesir Kuno itu adalah bagian dari kehidupannya. Ia menciumi patung-patung Dewa Mesir, memeluk peti-peti mummy dan bertingkah aneh dengan suaranya tiba-tiba lebih berat dan sarat kerinduan ketika berkata "ini adalah bagian dari keluarga dan rumahku!"

    Ia kemudian menyewa tempat tinggal di dekat British Museum dan bergaul dengan Ernest A Wallis Budge seorang kurator dan pakar Mesir di museum tersebut. Ia memperdalam kajian hiroglif dan sejarah Mesir Kuno.

    Para pakar di British Museum dan ahli Mesir Kuno terperanjat akan pengetahuan dan kemahiran Dorothy dalam menuliskan dan menerjemah hiroglif Mesir Kuno dan kedalaman pengetahuannya tentang detail kuil-kuil Mesir Kuno dari zaman Firaun Seti I. Padahal Dorothy sama sekali tidak pernah belajar dan dibimbing dalam hal tersebut, namun kemampuan itu muncul begitu saja dengan sangat mengagumkan.

    "Dorothy sendiri mengaku dirinya adalah titisan dari seorang biarawati pelayan kuil Osiris di Abydos yang pernah hidup di masa antara 1320–1200 sebelum Masehi. Ia merasa telah bereinkarnasi dalam tubuh Dorothy Eady."

    Setelah menikah dengan seorang pemuda Mesir (1933) ia pun mencapai tujuan yang sejak kecil menghantuinya: kembali ke kuil Osiris dan menjejak kaki kembali di tanah Mesir!

    Keahlian Dorothy yang luar biasa tentang Mesir Kuno melebihi pengetahuan para sarjana tentang Mesir. Hal ini kemudian menuntunnya pada perjalanan ke Mesir. Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai asiten arkeolog dalam penggalian di situs Giza di Kairo, dan sering dipekerjakan oleh para ahli yang memperdalam kebudayaan tentang Mesir Kuno. Ia melakukan itu selama dua puluh tahun lebih.

    Dorothy Eady pernah ikut sebagai pembantu utama dalam proyek penelitian Dr Selim Hassan yang kemudian mempublikasikan Penggalian Situs Giza. Ia pernah juga bekerja pada Dr Ahmed Fakhry sebagai konsultan dan asisten pada penelitian piramid di Dahshur. Dalam dua studi dan penggalian situs Mesir kuno ini perannya sangat menonjol dan sungguh mengagumkan kedua pakar Mesir kuno itu. Dorothy sangat memahami budaya dan arsitektur serta sistem pemujaan dewa-dewa di zaman Mesir Kuno. Ia memberikan gambaran yang detail, menerjemahkan hiroglif degan mudah, dan memberi saran-saran ilmiah yang ternyata sejalan dengan fakta sejarah yang kemudian ditemukan para ahli Mesir.

    "Dari berbagai pengalaman kerja dengan para pakar kelas dunia ini ia pun semakin populer di kalangan peneliti budaya Mesir Kuno. Bahkan kisah hidup Dorothy Eady yang berganti nama menjadi Omm Sety (yang artinya ibunda Seti) menarik perhatian dunia. Kisahnya sudah dibukukan dan difilmkan sebagai fenomena sebuah reinkarnasi!"

    Dorothy memang menghabiskan masa tuanya di kuil Osiris di Abydos, dan menjadi penjaga kuil kuno tersebut, karena kemampuan dan keahliannya tentang Mesir Kuno yang amat spektakuler. Apakah Dorothy memang reinkarnasi dari seorang wanita yang pernah hidup ribuan tahun lalu di sebuah kuil di Mesir? [hg/jul].

    http://www.rileks.com/ragam/?act=det...31102006117497

  12. #11

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Miawwwwww......
    Posts
    326
    Points
    556.30
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    Kenangan Atas Atlantis yang Menyenangkan


    Seorang sarjana Barat menemukan Inggrid Bennette, seorang yang mampu mengenang kehidupan masa lalunya saat menjadi warga Atlantis ribuan tahun yang lalu. Dari ingatannya diketahui peradaban Atlantis sangat tinggi dan selaras dengan alam.

    (Erabaru.or.id) - Mitos mengenai peradaban Atlantis, selain catatan dalam dialog Plato, kita nyaris tidak memiliki bukti lain sebagai bahan pertimbangan. Sebenarnya, dialog juga mencatat: Atlantis, yang mempunyai tingkat peradaban tinggi, negara makmur dan kuat, mengakibatkan kehidupan rakyat mulai bejat, sehingga akhirnya segenap peradaban lenyap dalam bencana besar. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya --Inggrid Benette. Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.

    Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
    Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita "Pelindung Kristal" (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah "pelindung" kami, pelindung lainnya wanita.

    Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa "tubuh merupakan kuilnya jiwa", oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.

    Berkomunikasi dengan Hewan
    Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara "wuung" yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.

    Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, "Aku ingin berlari cepat". Unicorn akan menjawab: "Baiklah". Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.

    Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali.

    Lingkungan yang Indah Permai
    Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. "Ahli ramuan" mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.

    Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.

    Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.

    Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.

    Teknologi yang Tinggi
    Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip "piring terbang" (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut "Subbers."

    Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh "orang pintar" melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.

    Pengobatan yang Maju
    Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.

    Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.

    Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, "warna" menyembuhkan indera penglihatan, "aroma tumbuh-tumbuhan" menyembuhkan indera penciuman, "musik yang merdu" menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, "air murni" menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan "medan magnet" dan "energi matahari" , sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.

    Pendidikan Anak yang Ketat
    Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, "orang pintar" akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.

    Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.

    Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. "Orang pintar" membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.

    Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.

    Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.

    Kiamat yang Melanda Atlantis

    Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari "keberadaan hidup secara keseluruhan", lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.

    Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.

    Teknologi Maju yang Lalim
    Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.

    Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi kami, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka "mengalah" pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud "mengendalikan" 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.

    Menjelang Hari Kiamat
    Ramalan "kiamat" pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: "Bumi akan naik, mengumpulkan rakyatnya. Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu. Menarik pelajaran." Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari "kiamat" akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.

    Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang "kiamat" meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang "aneh", mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.

    Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.

    Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.

    Sumber Kehancuran
    Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan: yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.

    Bangsa Atlantis mementingkan "inteligensi jiwa" dan "tubuh" untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai berikut:

    "Hukum yang diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah."

    Plato yang acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan: "Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan."

    Hancurnya peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar orang "mengabaikan kesalahan", hingga "membiarkan perubahan" selanjutnya diam-diam "menyetujui kejahatan", tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.

    Kita sebagai orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis --memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita sedang berbuat kesalahan yang sama?

    Sumber : Buku Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah

  13. #12

    Join Date
    Oct 2008
    Posts
    201
    Points
    229.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Reikarnasi/Punarbhawa/Samsara berarti kelahiran yang berulang-ulang, yang disebut juga penitisan kembali (reinkarnasi) atau Samsara. Di dalam Weda disebutkan bahwa “Penjelmaan jiwatman yang berulang-ulang di dunia ini atau di dunia yang lebih tinggi disebut Samsara. Kelahiran yang berulang-ulang ini membawa akibat suka dan duka. Samsara atau Punarbhawa ini terjadi oleh karena Jiwatman masih dipengaruhi oleh kenikmatan, dan kematian diikuti oleh kelahiran”. Dalam suatu sloka disebutkan:
    Sribhagavan uvacha :
    bahuni me vyatitani
    janmani tava cha ‘rjuna
    tani aham veda sarvani
    na tvam vettha paramtapa. (Bh. G. IV.5)

    Sri bhagawan (Tuhan) bersabda :
    banyak kelahiran-Ku di masa lalu
    demikian pula kelahiranmu arjuna semuanya ini Aku tahu
    tetapi engkau sendiri tidak
    Parantapa.

    Reinkarnasi memiliki hubungan yang erat dengan Karma yang mana keduanya merupakan suatu proses yang terjalin erat satu sama lain. Reinkarnasi dapat dikatakan sebagai kesimpulan atas semua karma yang telah didapat dalam suatu masa kehidupan. Baik buruknya karma yang dimiliki seseorang akan menentukan tingkat kehidupannya pada reinkarnasi berikutnya.

    Dengan keyakinan terhadap reinkarnasi ini dan hubungannya dengan karma, maka umat harus sadar bahwa kehidupan sekarang ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri demi kehidupan yang lebih baik pada masa datang.

  14. #13
    [Excalibur]'s Avatar
    Join Date
    Nov 2009
    Posts
    736
    Points
    1.06
    Thanks: 2 / 9 / 4

    Default

    ada yg blank renkarnasi itu buat perbaikan dikehidupan masa lampau..
    n ada yg bilank renkarnasi bisa ke bentuk hewan..benarkah??

    n gw jg prnah liad d berita, anak balita bisa berbicara bahasa inggris lancar bgt..
    wkt itu d indo bagian mn gw lupa n bbrpa tahun lalu..
    n dia sering bilank bahwa dia itu lebih tua ratusan tahun dari kita2 dlm bahasa inggris,,
    apa bner tuh salah 1 renkarnasi??

  15. #14

    Join Date
    Apr 2010
    Posts
    74
    Points
    105.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    reinkarnasi ky nya ada .. soal nya dejavu jg ada kn ..

    nah mnrt saya dejavu itu adalah saat kita melihat pemandangan yg sama seperti pemandangan yg kita lihat d kehidupan sebelum kita reinkarnasi ..

    just my opinion ..

    nice thread ..

  16. #15
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Pembuktian reinkarnasi secara Ilmiah

    Saat ini terdapat 5 perguruan tinggi yang mempelajari masalah paranormal termasuk fenomena reinkarnasi yaitu: Princeton University (USA), University of Edinburg (Inggris), University of Amsterdam (Belanda), University of Freiburg (Jerman) dan University of Virginia (USA). Banyak mahasiswa telah mendapatkan gelar Ph.D. melalui penelitian mereka tentang fenomena metafisika ini.

    Mengeksplorasi konsep reinkarnasi melalui regresi kehidupan masa lalu, kita dapat melihat apa yang ada di sisi lain. Terdapat dua studi statistik ingatan kehidupan lampau yang pantas untuk di perhatikan, yang pertama adalah ‘Dua Puluh Kasus tentang Reinkarasi’ [Twenty Cases Suggestive of Reincarnation], karya Ian Stvenson, MD, yang saat itu sebagai ketua Psychiatry Universitas Virginia.

    Pada tahun 1980 sekelompok kecil psikiatris dan psikolog secara bersama membentuk perkumpulan yang dinamakan Association for Past-Life Research and Therapies (APRT). Dan pada tahun 2000, direformasi menjadi International Association for Regression Research and Therapies (IARRT). Selama 20 tahun, himpunan ini berkembang menjadi 1000 anggota di 20 negara yang memiliki lisensi psikotherapist yang menghasilkan konsistensi bukti-bukti dan juga pertukaran informasi melalui konfrensi, newsletter dan jurnal-jurnal professional.

    Pada tahun 1882, saat pendirian Society for Psychical Research, yang salah satu sasaran utamanya ialah menyelidiki dan mengungkap atau mengkisahkan secara dokumenter fenomena yang menunjukkan orang yang sudah mati tetapi masih eksis jiwanya.

    Sejak tahun 1882 sampai dengan tahun 1930-an, para peneliti dari society tersebut di Perancis dan Italia telah menemukan contoh kasus beberapa kisah pribadi tentang memori kehidupan masa lampau, beberapa diantaranya telah mengalami pembuktian penelitian secara jangka panjang dan memiliki daya keterandalan yang sangat kuat. Berdasarkan memory pribadi tentang pengalaman pada kehidupan masa lampau semacam ini dan setelah melalui metode penyelidikan dan pembuktian, disebutlah “Metode Tradisional”.

    Metode penelitian lainnya berkaitan dengan penggunaan hypnotherapy. Salah satu peneliti fenomena ganjil paling tersohor di Perancis adalah Col. Albert de Rochas, yang pertama kali secara sistematis menggunakan hypnotherapy membawa obyek penelitian ke dalam memori kehidupan masa lampau mereka dan menemukan bahwa si obyek tersebut walau tiada tertarik sedikit pun dengan reinkarnasi, mereka tetap saja dapat mengingat pengalaman kehidupan masa lampaunya. Begitulah ia menyimpulkan penemuan pribadinya di dalam artikel yang ditulisnya pada tahun 1905.

    Tahun 1956, “The Search for Bridey Murphy”, hasil karya terkenal dari Morey Bernstein telah terbit. Buku tersebut, dimana sang penulis sendiri yang mengikuti suatu kasus hipnotis, menggabungkan konsepsi reinkarnasi dan hypnotherapy menjadi satu. Buku itu juga telah mengumandangkan terompet pioneer bagi reset ilmiah untuk reinkarnasi modern barat dan telah membangun sebuah panggung lapang bagi climax reset reinkarnasi yang kelak bakal tiba.

    Dengan menggunakan hypnotherapy, ia memunculkan ingatan masa lalu anak-anak secara spontan. Ia dan stafnya menelusuri 60 laporan yang dialami anak-anak pada usia 3 sampai dengan 6 tahun yang mampu mengingat kehidupan masa lampaunya dan secara intensif menyelidiki 20 laporan diantaranya. Dimana anak-anak itu menemukan jalan menuju desanya yang tidak pernah mereka dengar apalagi mengunjungi ke sana sebelumnya, mengenali orang-orang, mengingat nama-nama mereka, nama-nama jalan, rumah-rumah dan kejadian-kejadian yang ada di sana. Setelah penyelidikan panjang, Dr Stevenson menyimpulkan bahwa penjelasan yang masuk akal adalah reinkarnasi dari ingatan pengetahuan anak-anak tersebut.

    Uji statistik untuk ingatan kehidupan masa lampau dengan metoda hipnotis pada orang dewasa, digambarkan secara klinis oleh psikiatris, Helen Wambach, Ph.D., dalam “Reliving Past Lives: The Evidence Under Hypnisis” [Mengingat Kehidupan Lampau: Bukti dibawah hypnotherapy], Helen melakukan regresi berulang terhadap 1200 orang, ia temukan bahwa ingatan kehidupan masa lalu konsisten akurat pada hal-hal detail yang dialami para subjek pada kehidupan sehari-harinya saat itu, yaitu dari rentang tahun 1900 sampai dengan 500 SM. Dalam skala besarnya bahkan konsisten terhadap distribusi gender yang berfluktuasi dari masa ke masa.

    Helen juga mengemukakan bahwa ketika meregresi ingatan para subjek menjelang kematian mereka dan transisi ke dimensi lain, para subjek menyatakan melihat cahaya yang sangat menyilaukan. Cahaya itu mereka lihat ratusan kali. Pengalaman memasuki cahaya itu adalah cukup petunjuk bagi mereka bahwa kematian bukan lagi suatu hal yang mengkhawatirkan.

    Ian Stevenson adalah seorang seorang profesor peneliti dari University of Virginia, Departemen Kejiwaan, Divisi Bagian Kepribadian (DOPS) yang kita sebut dalam membicarakan reinkarnasi secara ilmiah. Ian Stevenson adalah tokoh simbolik peneliti reinkarnasi yang menggunakan “Metode Tradisional”. Beliau menjabat kepala penelitian masalah reinkarnasi. Penelitian DOPS ini dapat dimungkinkan karena adanya sumbangan dari Eminent Scholars Chair (semacam perkumpulan mahasiswa yang ulung) dan sejumlah besar warisan tanah dari Priscilla Woolfan. DOPS menyatakan “Tujuan utama penyelidikan secara ilmiah atas fenomena yang disarankan, asumsi dan teori yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan tentang sifat dasar pikiran ataupun kesadaran, dan hubungannya dengan materi yang mungkin salah.”

    Artikel yang ia publikasikan pada tahun 1960 (Bukti Memory Kehidupan Masa Lampau), dinobatkan sebagai prolog penelitian reinkarnasi barat modern. 40 tahun lebih sesudah tahun itu, ia berkeliling ke seluruh pelosok dunia untuk menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji, dan mencocokkan orang-orang, terutama “anak-anak yang mengingat kehidupan masa lalu dan yang mempunyai tanda lahir atau cacat lahir yang dihubungkan dengan luka, biasanya fatal.” Dr. Stevenson, telah mengumpulkan ribuan rekaman dari anak-anak berumur dari 2-7 tahun yang tinggal di Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika.

    Sangat mencengangkan, karena ditemukan bahwa ingatan akan kehidupan masa lalu akan memudar sekitar umur 7 tahun. Anak-anak akan berbicara secara langsung tentang kehidupan masa lalunya, ingin pulang kembali ke “rumah”, rindu sebagai ibu dan suami dari kehidupan yang lain, dan sering ditunjukkan dengan adanya tanda ketakutan yang tidak biasanya dalam keluarga yang sekarang atau yang tidak dapat dijelaskan oleh kehidupannya sekarang. Sebagai tambahan, mereka mengetahui sesuatu hal dimana mereka tidak dapat belajar atau mendengar dari kehidupannya sekarang. Dan yang sangat menakjubkan adalah pernyataan anak-anak tersebut dapat dibuktikan dengan kehidupan nyata atau kejadian kematian dalam banyak kasus.

    Dr. Stevenson menulis, “Sering, anak-anak ini berbicara tentang orang-orang dan kejadian-kejadian dari kehidupan sebelumnya, bukan kehidupan yang samar-samar dari abad yang lalu, akan tetapi kehidupan yang jelas, individu yang dapat dikenali, yang kadang-kadang tidak seluruhnya diketahui oleh keluarganya dan tinggal di kota yang berbeda atau tempat yang berbeda atau tinggal di negara yang lain.” Beberapa anak juga kelihatannya mengingat kehidupan sebelumnya yang terjadi pada dasawarsa yang lalu dan yang paling mencengangkan bahwa ia menemukan anak-anak yang dapat berbicara bahasa asing.

    Dr. Stevenson telah mempublikasikan sepuluh buah karya khusus serta beberapa puluh tesis ilmiah, banyak diantaranya oleh para peneliti dianggap sebagai “kitab suci” mereka, terutama adalah dua karya buku, “Twenty Cases Suggestive of Reincarnation” dan “Children Who Remember Previous Lives”, yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti generasi penerus. Beberapa lainnya misalnya Reincarnation and Biology: A Contribution to the Etiology ofBirthmarks and Birth Defects, Where Reincarnation and Biology Intersect, and Cases of the Reincarnation Type; Vol I (India), II (Sri Lanka), III (Lebanon danTurki) dan IV (Thailand dan Birma).

    “Twenty Cases Suggestive of Reincarnation” adalah karya Stevenson yang membuatnya menjadi tersohor. Dua puluh contoh kasus reinkarnasi yang tercatat di dalam bukunya adalah sebagian contoh kasus yang dikoleksi, diedit dan telah dilakukan verifikasi melalui perjalanan ilmiahnya antara tahun 1961 hingga 1965 dari India, Sri Langka, Brazil, Libanon hingga ke Alaska-Amerika. Di dalam buku tersebut ada satu contoh kasus dalam reinkarnasi yang sangat langka dan memiliki nilai penelitian istimewa, Professor Stevenson menyebutnya sebagai “Exchange Incarnation / Pertukaran Inkarnasi”.

    Pada tahun 1954, Jasbir anak dari Sri Girdhali Lal Jat yang berumur tiga setengah tahun dinyatakan mati karena cacar, ia belum sempat dikubur dan pada malam harinya telah hidup kembali. Setelah lewat beberapa hari, ia sudah mulai bisa berbicara lagi, bahkan beberapa minggu kemudian ternyata ia bisa dengan jelas mengekspresikan dirinya sendiri. Ia mengatakan dirinya bukan Jasbir sang anak, melainkan bernama Sobha Ram dan berusia 22 tahun, putra dari Sri Shankar Lal Tyagi Kepala Brahmana dari desa Vehedi.

    Ia (Sobha Ram) menjelaskan dengan detail kematiannya: Pada tahun 1954, Ia ada di suatu prosesi perkawinan dari satu desa ke desa lain, Ia memakan sebuah permen yang beracun pemberian seseorang yang meminjam uang darinya, kemudian Ia menjadi pusing dan terjatuh dari atas kereta kuda yang ditumpanginya dan kepalanya terbentur hingga mati. Ia meninggalkan seorang istri (Sumantra) dan seorang anak lelaki (Baleshwar). Dalam kematiannya ia bertemu seorang ‘Saddhu’ (orang suci) yang menyarankannya untuk mengambil tubuh lain dan ketika itu hanya ada tubuh Jabir yang tersedia.

    Karena Ia Brahmana, Ia menolak segala makanan dari rumah, untung saja ada seorang perempuan Brahmana yang setiap hari berbaik hati membuatkan nasi untuknya jika tidak Ia kemungkinan bisa sungguh-sungguh mati kelaparan. Kemudian kisahnya telah memperoleh pembuktian, anggota keluarga kehidupan masa lampaunya sering mengajaknya keluar bermain. Ia bermain dengan sukaria di “rumah lama”nya, tidak sudi balik ke rumah lagi, karena ia di situ mengalami kesepian dan kesendirian.

    Contoh lainnya dari hasil riset Ian Stevenson ialah seorang anak bernama Ravi Shankar dilahirkan 1951 di kota Kanaiy, India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun, si anak bersikeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar. Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang – Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjuk tanda lahir di lehernya, yang memang bertanda-lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai anak laki-laki bernama Munna yang telah dibunuh, persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar. Yang berwajib sejauh ini memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir.

    Karya utama Stevenson termasuk: “Reinkarnasi dan Ilmu Biologi – Perjumpaan disini”, “Bahasa yang bisa sendiri tanpa dipelajari – Penelitian baru terhadap kemampuan bahasa asing supra natural”, “Contoh kasus bentuk Reinkarnasi (4 jilid)”. Meskipun Stevenson bukan orang pertama dari barat yang melakukan penelitian reinkarnasi, tetapi ia dengan sikap yang serius, gaya yang teliti dan status/posisi keilmuan yang menonjol telah memperoleh penghargaan dari seluruh masyarakat yang tidak pernah ada sebelumnya bagi reset reinkarnasi.

    Dalam bukunya berjudul Birthmarks, Dr. Stevenson melaporkan ada lebih dari 200 kasus. Digambarkan dengan detail kematian anak-anak pada kehidupan sebelumnya, seperti terbunuh oleh suatu benda tajam. “Tanda lahir sering dihubungkan dengan luka atau tanda-tanda yang lain pada kematian seseorang yang hidup yang diingat oleh anak-anak”. Ia juga dapat menemukan hubungannya dari laporan visum kedokteran dan dapat juga membuktikan ketelitian dari masing-masing ingatan anak.

    Tipe penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas “hiptnotis”, yaitu setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapi untuk memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Sebenarnya hipnotis tidak menggambarkan proses untuk memanggil kehidupan sebelumnya karena pada kenyataannya menggunakan teknik yang lebih maju yang disebut “Terapi Kilas Balik Kehidupan Masa Lalu (PRL).” Di bawah pengaruh PRL, pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda dari kondisi tidur. Lebih jauh, berkenaan dengan gelombang otak, beberapa psikoterapi dapat menyebabkan pasien berada pada tingkat kesadaran yang berbeda daripada kondisi hipnotis tradisional. Kondisi ini dapat disamakan pada kondisi hening yang dicapai melalui suatu kultivasi. Telah diketahui bahwa dalam kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran yang lebih dalam, kemudian mereka dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran yang sekarang masih aktif.

    Memang PRL masih sangat kontroversial dan mendapat kecaman yang keras dari sejumlah ilmuwan. Namun demikian, David Quigley menemukan pada riset ilmiah dan percobaan dengan PRL ada sejumlah besar data yang akan membuktikan kepada ilmuwan bahwa banyak ingatan “kehidupan masa lalu” berdasarkan dari kisah nyata sejarah. Kemudian ia mengutip hasil riset dari Helen Wambach (Reliving Past Lives), Marge Riedes Mison ke Marlboro dan 30 kasus reinkarnasi milik Ian Stevenson. Dia berkata, “Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam ‘ajaran’ yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para “sarjana” gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya.
    Dr. BrianWeiss,M.D, seorang psikoterapi tradisional, lulusan Universitas Columbia, Yale Medical School dan Kepala Psikiatri Emeritus di Mount Sinai Medical Center di Miami, adalah orang yang paling terkenal menggunakan PRL. Setelah lulus dari Yale, dia mengajar di Universitas Pittsburgh dan Universitas Miami. Di umurnya yang ke delapan puluh, saat dia menjadi Kepala Psikiatri Emeritus, ia telah menerbitkan kurang lebih 40-an makalah.

    Sebagai seorang yang terpelajar, dia tidak terlalu ambil perhatian terhadap para psikologi. Awalnya dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali dan tidak tertarik dengan reinkarnasi. Belakangan Dr. Weiss mulai tertarik akan masalah tersebut. Buku pertamanya yang membahas masalah reinkarnasi Many Lives, Many Masters terjual sebanyak dua juta kopi dan telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa.

    Dalam buku Dr. Weiss yang berjudul: “Cinta Sejati Singgah Selamanya”, diantaranya dikisahkan seorang lelaki dan seorang wanita yang selamanya belum pernah kenal mencari Dr. Weiss untuk melakukan therapy “Mengenang”. Kedua orang ini masing-masingnya mengingat kehidupan bersama pada masa lampau yakni 2000 tahun yang lalu di Jerusalem, ketika itu mereka adalah sepasang ayah dan anak, si ayah mengalami siksaan pasukan Roma dan mati di pelukan putrinya. Mereka berdua pernah bertemu satu kali di dalam klinik Dr. Weiss, namun karena etika profesi, Dr. Weiss tidak boleh saling membocorkan memori mereka. Akan tetapi setelah therapy mereka dinyatakan selesai, jemari takdir telah mengembangkan pengaturannya dengan gaib, kedua orang tersebut secara “kebetulan” bersamaan menumpang pesawat yang sama, kemudian saling berkenalan dan saling mencinta.

    Dr. Helen Wambach dalam bukunya yang berjudul ‘Reliving Past Lives and Life Before Life’ diterbitkan pada tahun 1978 oleh Bantam Paperback Books. Buku ini memuat bukti dari reinkarnasi selama proses hipnosis. Dr. Wambach, dengan pengalaman profesionalnya semula dibingungkan dan cenderung sinis mengenai hal ini namun menjadi tertarik pada fenomena spritual dan mendapatkan satu kesimpulan pasti mengenainya.

    Beliau melakukan survei selama sepuluh tahun mengenai kehidupan sebelumnya melalui metode hipnosis kepada 1.088 orang. Ia memilih subjeknya adalah kulit putih kelas menengah dari California. Usia subjek rata-rata adalah 30 tahun, lahir setelah tahun 1945. Dalam Hipnosis, Dr. Wambach menanyakan secara spesifik mengenai waktu kehidupan mereka, status sosial, keseharian mereka, ras, jenis kelamin, pakaian, perabotan, uang, rumah dan yang mereka suka di kehidupan sebelumnya.

    Perlu dicatat, bahwa sebelum hipnosis pada umumnya mereka berpikir bahwa di kehidupan dulu mereka adalah seorang terkenal, sukses atau orang terhormat dan bukan sebagai orang biasa seperti petani atau di kehidupan suku primitif.

    Hasil analisis dari data yang terkumpul, Dr. Wambach menyimpulkan bahwa informasi melalui metoda hipnosis dengan rekaman sejarah adalah sesuai dengan fakta dengan pengecualian pada 11 subjek, sebagai contoh seorang subjek mengatakan bahwa ia main piano pada abad ke-15, padahal piano ditemuan baru dua abad setelahnya, sembilan subjek memberikan deviasi tipis pada frame waktu sejarah, 1% dari seluruh subjek ternyata tidak memberikan informasi akurat selama hipnosis.

    Dari status sosial, Dr Wambach menemukan hasil bahwa mereka 10% dari kelas atas, 20-35% kelas menengah dan 55-70% dari kelas bawah dengan proprosi kelas menengah adalah relatif lebih besar pada tahun kehidupan mereka di 1000 SM, kemudian menurun dan meningkat kembali di taun 1700 M dibandingkan dengan tahun 1000 SM. 60-77% hidup dibawah standar kemiskinan, memakai pakaian buatan sendiri, rumah dari atap jerami. Mayoritas adalah petani yang bekerja tiap hari di ladang, tidak ada dari mereka yang dahulunya adalah orang terkenal dalam sejarah. Mereka yang memiliki status sosial tinggi kelihatannya tidak menyukai kehidupan mereka (petani) mempunyai beban untuk bertahan hidup. Mereka yang dulunya hidup sebagai petani atau hidup di suku yang primitif puas dengan kehidupan mereka.

    Mereka pernah hidup di berbagai area geografi mempunyai warna rambut yang berbeda-beda. Dr Wambach membagi kehidupan mereka sebelumnya ke dalam turunan Kaukasus, Asia, Indian, Kulit Hitam dan Timur Tengah. Di sekitar kehidupan 2000 SM, 20% subjek adalah ras Kaukasus, hidup tersebar di Timur Tengah, Mediterania, Eropa dan Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, dsb yang dulu dinamakan daerah padang rumput).

    Antara kehidupan tahun 1900 sampai 1945, 1/3 adalah ras Asia. Banyak dari mereka yang meninggal karena penyebab non alami selama tahun 1900-1945, yaitu dua perang dunia dan perang sipil di negara-negara Asia. Mereka segera reinkarnasi setelah meninggal. 69% dari subjek yang meninggal di sekitar tahun 1850-an adalah ras Kaukasus. Yang meninggal tahun 1900-1945, 40%-nya ras Kaukasus.

    Jenis kelamin subjek adalah tidak sama di berbagai kehidupan, sebagai contoh seorang pria dulunya adalah wanita dan hidup di China pada tahun 480 SM. Pria lainnya dulunya lahir sebagai seorang wanita Indian yang meninggal akibat sulit melahirkan. Pria itu dapat menggambarkan kesakitan yang ia derita. Dari populasi, rasio pria dan wanita di kehidupan dahulunya adalah sama disetiap usianya.

    Mereka yang hidup di tahun 500 SM menyatakan bahwa makanan tidaklah buruk. 20% mengingat bahwa mereka memakan daging unggas dan biri-biri. Namun di sekitar tahun 25 M sampai dengan 1200 M, kebiasaan makan masyarakat menjadi lebih buruk, para subjek mengatakan bahwa makanan kurang ada rasanya.

    Satu orang ingat bahwa ia hidup pada tahun 800 M di daerah yang saat ini dinamakan Indonesia, ia mengingat bahwa ia makan sejenis kacang-kacangan yang ia tidak pernah lihat dalam kehidupannya sekarang. Suatu ketika ia melihat jenis kacang itu ada di majalah dan persis dengan yang ia ingat makan selama periode hipnosis. Artikel tersebut mengatakan bahwa kacang-kacangan itu hanya ditemukan di pulau Bali.

    Situs Past Life Memory Bank merekam pengakuan orang-orang yang mengklaim bahwa mereka pernah dilahirkan sebagai binatang misalnya Merpati, Srigala, ******, Unta, Ikan, dan sebagainya.

    Menurut Survey dan polling tahun 1999-2002, populasi orang-orang yang percaya pada reinkarnasi di Negara-negara Nordic adalah 22%, Negara-negara Baltic, termasuk Lithuania 44%. Jerman Timur 12%, Russia 33%, Negara Eropa Barat 22%. Sedangkan menurut Survey Subday Telegraph di London, tahun 1985, 28% dari orang Inggris percaya akan reinkarnasi. Survei George Gallup pada tahun 1982, menyatakan bahwa 67% dari orang Amerika percaya akan kehidupan sesudah mati dan 23% percaya pada reinkarnasi. Tahun 2005, 20% Orang dewasa Amerika percaya reinkarnasi. Menurut survei Barna Group, NGO riset Kristen, 25% Kristen Amerika percaya reinkarnasi. [Dr. Joel L. Whitton Ph.D dan Joe Fisher: Life Between Life, penerbit Gafton, 1987, hal 87.]

    Col. Albert de Rochas, Dr. Stevenson, Dr. Brian Weiss dan Dr. Helen Wambach bukanlah Ilmuwan yang beragama Hindu atau Buddha. Pada awalnya mereka skeptic dan tidak netral mendukung reinkarnasi. Namun dari penelitian mereka menyatakan bukti-bukti adanya reinkarnasi yang tidak mampu dijelaskan oleh ajaran Islam dan Kristen!
    Penganut ajaran dari India dan agama Timur lainnya tidak akan ragu sedikitpun apabila disuguhi kisah nyata reinkarnasi karena dasar ajaran agamanya memang mengenal konsep reinkarnasi.

    B. Kisah Nyata Reinkarnasi

    Berikut adalah penggalan kisah nyata reinkarnasi yang dicatat bukan hanya dari mereka yang lahir sebagai penganut agama-agama Timur, tetapi juga dari mereka yang beragama Abrahamik.

    Shanti Devi, seorang gadis muda dari India, yang tinggal di Delhi (lahir tahun 1926), yang pada umur tiga tahun mulai mengingat dan bercerita tentang hal-hal dari kehidupan masa lalu di kota Muttra yang jauhnya 80 mil. Dia mengatakan bahwa dia telah menikahi seorang saudagar kain, melahirkan seorang anak laki-laki dan meninggal dunia 10 tahun kemudian, dan banyak pernyataan yang diceritakan secara detail tentang kehidupan masa lalunya sampai ia berumur 9 tahun. Pernyataan-pernyataan tersebut direkam.

    Suatu komisi dibentuk untuk merencanakan dan menyaksikan kunjungannya ke Muttra, tempat keluarga yang sering disebut oleh Shanti Devi, dan menyaksikan bahwa ia benar-benar mengenali sanak saudaranya yang lain dimasa lalu, mengetahui dengan detail jalan ke rumahnya yang dahulu dikenalinya dan bahkan mengungkapkan bahwa ada uang yang disembunyikannya di dalam rumah tersebut. Tempat persembunyiannya ditemukan dan mantan suaminya mengakui dia telah memindahkan uang tersebut. Jadi apa yang diceritakan oleh Shanti Devi itu memang benar-benar nyata.[San Francisco Examiner, 28/8/1928]

    Swarnlata Mishra lahir pada keluarga kaya dan intelektual di Pradesh India pada tahun 1948, ketika ia berusia 3 tahun dan bepergian dengan ayahnya melewati kota Katni (lebih dari 100 Mil dari rumahnya), tiba-tiba ia menunjuk dan meminta supir untuk berbelok arah menuju ‘rumahku’ dan mengajak mereka untuk menikmati secangkir teh di sana daripada meneruskan perjalanan.

    Beberapa saat kemudian, ia menceritakan lebih detail mengenai hidupnya di Katni (semuanya dituliskan oleh ayahnya). Namanya adalah Biya Pathak, dan ketika itu ia punya 2 anak, ia memberikan detail keadaan rumahnya di Zhurkutia, Distrik Katni, ada pintu hitam dengan baut besi, empat ruangan disemen namun di bagian lainnya belum selesai, lantai depan dari batu. Di belakang rumah ada sekolah khusus wanita, di depan jalan ada rel kereta api dan tempat pembakaran kapur yang terlihat dari rumah. Ia menambahkan bahwa keluarga itu mempunyai sepeda motor (barang yang sangat langka di tahun 1950 dan bahkan lebih langka lagi sebelum Swarnlata lahir). Swarnlata katakan bahwa Biya wafat karena ‘sakit di tenggorokan’ dan ia dirawat oleh Dr. S.C Bhabrat di Jabalpur. Ia juga ingat insiden pada satu perkawinan ketika ia dan temannya sulit menemukan kakus.

    Di musim semi 1959, ketika Swarnlata berusia 10 tahun, berita kasus ini sampai pada Prof. Sri H.N.Banerjee, seorang peneliti penomena paranormal keturunan India yang merupakan rekan sekerja Stevenson. Banerjee membawa catatan yang dibuat ayah swarnlata dan mengunjungi Katni untuk memverifikasi ingatan Swarnlata.
    Dengan menggunakan deskripsi yang diberikan Swarnalata, ia menemukan rumah keluarga Pathak yang ketika itu telah diperbesar dan mengalami peningkatan daripada tahun 1939 ketika Biya meninggal. Pathak merupakan keluarga yang makmur, terkemuka, terpelajar dengan banyak keterlibatan bisnis. Mereka tidak mempercayai adanya Reinkarnasi. Pembakaran kapur berada di sekitar tanah milik sekolah khusus wanita, 100 yard dibelakang tanah Patak tapi tidak terlihat dari depan.

    Ia menginterview keluarga dan memverifikasi semua yang dikatakan Swarnlata. Biya Pathak wafat tahun 1939, meninggalkan suami, 2 orang anak lelaki dan banyak adik lelaki. Pathak tidak pernah mendengar tentang keluarga Mishra yang tinggal 100 mil jauhnya dan Mishra pun tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang keluarga Pathak.
    Pada musim panas 1959, Suami Biya, anak dan saudara tertua bepergian ke Chhatarpur, kota tempat tinggal Swarnlata, untuk mencek ingatan Swarnlata. Mereka tidak mengungkapkan identitas dan tujuan mereka pada siapapun di kota, namun terdaftar 9 orang di kota menemani mereka ke rumah Mishar dengan tidak memberitahukan kedatangan mereka terlebih dahulu.

    Swarnlata segera mengenali kakaknya dan memanggilnya ‘Babu’ panggilan sayang Biya untuknya. Swarnlata yang berusia 10 tahunan berjalan ke sekeliling ruangan kepada tiap orang secara bergilir, beberapa ia kenal sebagai penduduk kotanya, beberapa adalah orang asing baginya. Sesampainya ia di depan Sri Chintamini Pandey, suami Biya, Swarnlata menundukan wajahnya, tersipu malu seperti layaknya istri Hindu ketika berhadapan dengan suaminya dan menyebutkan namanya.

    Swarnlata juga menyebutkan dengan tepat anak dari kehidupan lampaunya, Murli, yang berusia 13 tahun saat Biya wafat. Murli berencana mengecoh Swarnlata. Selama lebih dari 24 jam bersikeras bahwa ia bukan Murli namun orang lain. Murli juga membawa teman dan juga mencoba mengecoh Swarnlata dengan bersikeras bahwa itu adalah Naresh, anak Biya yang lain, yang seumuran dengan temannya itu. Swarnalata bersikeras bahwa orang itu tidak dikenalnya! Akhirnya Swarnalata mengingatkan Sri Pandey bahwa Pandey pernah nyolong 1200 rupee yang Biya simpan di Box. Sri Pandey mengakui fakta pribadi yang hanya diketahui ia dan istrinya saja!

    Beberapa minggu kemudian, Swarnalata dan ayahnya ke Katni untuk mengunjungi kampung halaman di mana Biya tinggal dan meninggal. Sesampainya disana, Swarnlata segera mengenali perubahan yang terjadi di rumah itu. Ia menanyakan tentang sandaran di belakang rumah, beranda dan pohon neem yang biasa tumbuh di halaman yang semuanya tidak ada lagi setelah kematian Biya. Ia mengenali kamar biya di mana Biya meninggal. Ia mengenali kakak Biya dan menyatakan sebagai kakak kedua, juga yang ketiga dan yang keempat, istri dari saudara termudanya anak dari kakak keduanya, teman dekat kelurganya (menyebutkan bahwa teman keluarganya itu sekarang memakai kacamata dan dulu tidak) dan istrinya (memanggil namanya ‘Bhoujai’). Ia juga dengan tepat mengidentifikasi pembantu terdahulu, penjual buah pinang tua dan keluarga penggembala sapi, meskipun adik lelakinya berusaha untuk mengetes Swarnlata bahwa penggembala itu sudah wafat.

    Kemudian, Swarnalata dihadapkan pada ruangan yang penuh dengan orang dan ditanya ada yang dikenalnya atau tidak. Ia dengan tepat menunjuk sepupu laki-laki suaminya, Istri dari ipar Biya, Bidan (yang disapa dengan nama ketika Biya masih hidup, bukan dengan nama saat ini). Anak Biya, Murli dalam satu tes yang lain ia mengenalkan Swarnlata dengan seorang pria yang katakan teman barunya, Bhola. Namun Swarnlata bersikeras bahwa itu adalah anak keduanya, Naresh. Dalam satu tes lain, saudara termuda Biya mengatakan bahwa Biya kehilangan gigi, Swarnlata katakan bahwa Biya mempunyai gigi emas di bagian depan. (Justru si adik lupa bahwa Swarnlata pake gigi emas, namun istrinya si adik menyatakan bahwa yang dikatakan swarnlata itu benar).

    Swarnlata bertindak sangat Pede, berprilaku sebagai kakak tertua di rumah, akrab dengan nama intim dan rahasia keluarga dan mengingat hubungan perkawinan dan lain-lain. Swarnlata berperilaku sepantasnya dengan tetua Biyam namun ketika berdua dengan anak-anak Biya, ia begitu relaks dan berperilaku seperti ibu, meskipun terlihat jelas kejanggalan bahwa anak 10 tahunan dengan pria-pria di usia pertengahan 30.

    Saudara-saudara pria di keluarga Pathak dan Swarnlata mengikuti kebiasaan Hindu, Rakhi, di mana kakak dan adik tiap tahun memperbaharui sayang di antara mereka dengan bertukar kado, bahkan keluarga Pathak agak kesal dan kecewa satu tahun ketika Swarnalata lupa upacara itu. Mereka merasa bahwa Swarnlata hidup bersama mereka 40 tahun dan hanya 10 tahun dengan keluarga Mishra jadi merasa lebih berhak atasnya. Ini bukti betapa percayanya keluarga itu bahwa Swarnlata adalah Biya. Mereka mengakui mengubah pandangan mereka tentang reinkarnasi sejak bertemu Swanlata dan mengakui bahwa ia adalah kelahiran kembalinya Biya. Beberapa tahun kemudian, ketika waktunya Swarnlata menikah, Ayah Swarnlata berkonsultasi dengan keluarga Pathak mengenai pilihan suaminya.
    Patton adalah panglima terkenal dari pasukan sekutu ketika terjadi perang dunia kedua, terkenal akan keberanian dan kemahirannya bertempur. Konon Ia mempercayai Reinkarnasi.

    Tatkala Patton berusia remaja, Ia beranggapan bahwa pada kehidupan masa lampaunya. Ia pernah mengabdi kepada Jendral terkenal, Hannibal dari Cartago, pernah pula sebagai prajurit Roma kuno, anak buahnya Napoleon, sebagai prajurit Kavaleri dari Jendral Kerajaan Roma Timur. Pendeknya, berbagai peran dalam pertempuran bersejarah sepertinya pernah ia jalani. Jadi, ia menganggap dirinya kelak sudah pasti menjadi pahlawan perang.
    Apabila anda merasa bahwa hal-hal tersebut hanyalah bualan Patton, kisah di bawah ini barangkali akan mengkoreksinya.

    Ketika itu Patton memimpin pasukan di wilayah padang pasir Afrika Utara berperang menghadapi tentara Jerman. Suatu kali, seorang perwira Perancis berkendara membawa Patton menuju garis depan memeriksa keadaan medan laga. Di tengah jalan, Patton tiba-tiba memintanya berbelok arah. Perwira Perancis sempat kebingungan, ia mengatakan medan perang bukan di arah tersebut. Sedangkan Patton ngotot bahwa itu adalah medan perang, namun bukan medan perang pada hari ini.

    Akhirnya di bawah arahan Patton mereka tiba pada medan perang kuno 2000 tahun yang lalu. Perwira Perancis menjadi heran bagaimana Patton mengetahui lokasi ini, Patton menjawab bahwa dirinya pernah mengikuti pasukan besar Roma ke tempat tersebut. Family Clan Patton mempunyai tradisi mahir berperang. Banyak anggota Clan termasuk Patton menyatakan pernah secara jelas menyaksikan roh dari leluhur. Kemahiran Patton tentang perang, apakah berkat perlindungan dari leluhur, ataukah berasal dari pengalaman kehidupan masa lalunya? (Sumber: Erabaru)

    Jane Evans, adalah seorang ibu rumah dari Welsh, awalnya ia hanya berkonsultasi mengenai sakit rematik yang diidapnya kepada Arnell Bloxham, seorang praktisi hipnoterapis yang mempunyai reputasi tinggi dan juga seorang President Ikatan Hypnotherapist Inggris. Namun kemudian, di sesi Hipnosisnya, Ia mengungkapkan 7 kehidupan masa lalunya termasuk satu kehidupan, saat ia sebagai seorang Wanita Yahudi yang hidup di kota York, Inggris pada abad ke 12. Ia menggambarkan banyak sekali detail kehidupan masyarakat Yahudi di jaman itu, bagaimana ia dan juga penduduk Yahudi lokal lainnya dipaksa menggunakan semacam peneng pengenal diri bahwa mereka Yahudi. Ia juga bercerita mengenai satu kejadian mengerikan yaitu pembantaian besar-besaran yang menimpa populasi Yahudi saat itu yang dilakukan para penduduk lokal. Selama kejadian itu, ia juga ingat bagaimana Ia bersama anaknya bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah gereja setempat yang akhirnya ditemukan massa dan kemudian terbunuh.
    Professor Barrie Dobson, Ahli sejarah Yahudi dari York University, diminta untuk mengkaji kebenaran ingatan ini. Ia kemudian menemukan bahwa deskripsi kehidupan Yahudi di abad ke-12, yang di sampaikan oleh Jane mempunyai tingkat akurasi yang sangat mengagumkan dan bahkan banyak detail informasi tersebut hanya diketahui oleh para ahli sejarah yang sangat profesional.

    Beberapa detail, awalnya belum tepat. Pertama, baru di abad ke-13 (1215 M, persisnya) otoritas gereja roma menitahkan agar para Yahudi yang ada diseluruh negara Kristen harus memakai identifikasi khusus. Kedua, dari deskripsi Jane, gereja yang dimaksud adalah St. Mary’s Castlegate, namun tidak ada ruang bawah tanahnya.
    Kemudian, di proses investigasi yang lebih mendalam, terungkaplah bahwa pratek-praktek bahwa para yahudi diharuskan memakai semacam peneng pengenal diri ternyata sudah tersebar luas di daerah Ingris selama abad ke-12 bahkan terjadi sebelum titah otoritas gereja. Yang menakjubkan juga adalah pada beberapa bulan kemudian, saat dilakukan renovasi pada gereja, sebuah ruang rahasia ditemukan dibawah lantai yang kelihatan seperti ruang bawah tanah. Suatu fenomena yang jarang terjadi pada gereja-geraja di area tersebut. Kisah ini diverifikasi Jeff Iverson, Produser Televisi dari BBC.

    Ny Smith mengaku sejak usia 10 tahun kerap dihantui mimpi bahwa ia pernah hidup sebagai istri pendeta kaum Chatar di abad ke-13. Saat dalam perawatan, ia bisa menceritakan detail pembantaian massal terhadap kaum Cathar di Eropa (Perancis) karena diangap sebagai aliran sesat dari agama Kristen. Ny. Smith menyebutkan bahwa banyak pendeta Cathar yang dibunuh dan dibakar. Ia sendiri mengaku diikat massa dan dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu bakar. Ia juga menggambarkan detail pakaian, struktur bangunan, dan peradaban di masa itu. Sang dokter melakukan penelitian detail dan melakukan crosscheck terhadap pengakuan si pasien. Ia terkejut ketika menemukan sebuah fakta sejarah yang sejalan dengan penuturan Ny. Smith yang sama sekali tidak paham sejarah kaum Cathar.

    Sejarah mencatat bahwa Paus Innocent III meluncurkan perang salib brutal atas pengikut sekte Cathars yang mempercayai adanya reinkarnasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya pembantaian puluhan ribu pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah. Dari manakah para pasien ini mendapatkan informasi detail yang bahkan hanya tertulis di literatur yang nyaris tak pernah dipublikasikan untuk awam?

    Imad Elawar , lahir pada tanggal 21 Desember 1958 di desa Kornayel Lebanon. anak dari Mohammad dan Nasibeh Elawar. Ketika berusia 1,5 sampai dengan 2 tahun ia mulai membuat referensi atas kehidupannya terdahulu. Ia menyebut sejumlah nama orang dan beberapa peristiwa dalam hidupnya terdahulu, dan juga sejumlah benda-benda yang dinyatakan dimilikinya. Kadang-kadang ia bicara kepada dirinya sendiri tentang orang-orang yang nama-namanya ia sebut-sebut, bertanya kepada dirinya sendiri dengan suara keras-keras bagaimana keadaaan orang-orang ini sekarang. Disamping berguman terhadap dirinya sendiri, pernyataan-pernyataannya tentang hidupnya terdahulu keluar pada saat-saat yang aneh, ketika sesuatu tampaknya merangsang pernyataan demikian. Ia juga berbicara mengenai hal itu dalam tidumya. Imad mengatakan bahwa ia hidup di desa Khirby dalam keluarga Bouhamzy. la meminta kepada orang tuanya untuk membawanya ke Khirby. Ayahnya menghardik Imad pembohong karena mengatakan hal-hal mengenai hidupnya terdahulu. Imad tetap membicarakan hal ini.

    Suatu hari Salim el Aschkar, seorang penduduk Khirby datang ke Kornayel. Salim kawin dengan seorang gadis dari Kornayel, karena itu ia sewaktu-waktu mengunjungi desa ini. Ketika Salim lewat Imad sedang berada di jalan bersama neneknya. Ketika Imad melihat Salim, ia berlari menyongsong Salim dan memeluknya. Salim bertanya : “Apakah kamu mengenal saya?” Imad menjawab: “Ya, kamu adalah tetangga saya.” Salim dulu memang tetangga keluarga Bouhamzy, tapi sekarang Salim sudah pindah rumah. Pernyataan yang tak terduga ini menimbulkan kepercayaan pada ayah Imad, tapi keluarganya tidak mengambil tindakan untuk mengecek kebenaran dari pernyataan-pemyatan Imad. Beberapa waktu kemudian, mereka bertemu dengan seorang wanita dari Maaser el Shouf, satu desa dekat Khirby, yang datang ke Kornayel untuk satu kunjungan. Dia menegaskan kepada orang tua Imad bahwa beberapa orang yang nama-namanya disebut-sebut oleh Imad memang ada atau pernah hidup di Khirby.

    Kata-kata pertama yang diucapkan oleh lmad adalah “Jamileh” dan “Mahmoud”. Imad bercerita tentang suatu peristiwa kecelakaan dimana sebuah truk menabrak seorang laki, mematahkan kedua kakinya dan luka berat lain, yang menyebabkan laki-laki itu meninggal. Imad bercerita tentang pertengkaran antara sopir truk dengan orang yang ditabrak dan yakin bahwa sopir itu sengaja hendak membunuh laki-laki itu dengan mengarahkan truk untuk menabraknya.

    Ayah Imad mencoba menghubung-hubungkan ucapan-ucapan Imad menjadi sebagai berikut. Mahmoud Bouhamzy menikah dengan Jamileh. Kemudian Mahmoud tertabrak truk dan tewas.

    Pada bulan Desember 1963, satu pengumuman dan undangan dari Khirby untuk penguburan Said Bouhamzy, seorang tokoh Druze di Khirby disampaikan ke Kornayel. Paman Imad, seorang tokoh Druze di Komayel dan ayah Imad karena ingin tahu datang ke Khirby. Inilah kunjungan mereka yang pertama ke Khirby. Adalah kebiasaan orang-orang Druze untuk saling mengundang bila ada kematian khususnya bila yang mati itu adalah orang penting. Sebelumnya kedua keluarga ini belum saling mengenal. Dan pada kesempatan itu mereka tidak melakukan pengecekan apapun atas pengakuan Imad.

    Komayel adalah satu desa di pegunungan kira-kira 15 mil di sebelah timur Beirut. Khirby kira-kira 20 mil di sebelah tenggara Beirut. Jarak lurus dari Komayel ke Khirby adalah 15 mil. Tapi bila mengikuti jalan melingkar pegunungan dari Kornayel menuju Khirby jaraknya adalah 25 mil.

    Stevenson ke Lebanon saat mengadakan penelitian di Brazil. Stevenson mendengar adanya kasus-kasus reinkarnasi dari seorang penerjemahnya yang berasal dari Lebanon. Pada bulan Maret 1964 ia datang ke Lebanon. Ketika itu Imad berusia 6 tahun. Dr. Ian Stevenson mengadakan penyelidikan atas kasus ini. Setelah melakukan pengecekan terhadap ucapan-ucapan Imad melalui wawancara dengan 20 orang informan, di Kornayel, Khirby, Baadaran di Lebanon dan Raha di Syria, akhirnya diketahui orang yang dimaksud oleh Imad sebagai hidupnya terdahulu adalah Ibrahim Bouhamzy. Mahmoud adalah paman Ibrahim dari pihak ibu. Sedangkan keluarga Bouhamzy yang meninggal karena tertabrak truk pada bulan Juni 1943 adalah Said Bouhamzy.

    Ibrahim Bouhamzy telah meninggal pada tanggal 18 Desember 1949, dalam usia 26 tahun karena TBC, tujuh tahun sebelum Imad lahir. Ketika masih hidup, Ibrahim mempunyai “pacar” (mistress, bhs Bali = mitra) bernama Jamileh. Mereka tidak pernah menikah. Setelah Ibrahim meninggal, Jamileh menikah dengan laki-laki lain dan pindah dari Khirby ke desa Aley 8 mil dari Komayel.

    Dari semua orang yang disebut oleh Imad terkait dengan kehidupannya sebelumnya, Jamileh menempati posisi utama. Namanya adalah kata pertama yang diucapkan secara jelas ketika Imad mulai bicara dan sejak itu sering dia ucapkan. Dia mengatakan dia membelikan baju-baju merah untuknya dan membandingkan kecantikan dan baju Jamileh dengan kecantikan dan baju ibunya, misalnya ia mengatakan ibunya tidak memakai sepatu hak tinggi seperti Jamileh. Kerinduan Imad dengan Jamileh mencapai ekspresi puncaknya ketika suatu hari ia berbaring di tempat tidur dengan ibunya dan ia tiba-tiba meminta ibunya untuk bertingkah seperti Jamileh. Peristiwa ini terjadi ketika Imad berusia sekitar 3 tahun.

    Tang Jiangshan, 2002 Edisi ke 7 tahun 2002 majalah “Femina Dunia Timur” dari propinsi Hai Nan – Tiongkok telah memuat sebuah kisah reinkarnasi yang mengharukan, mengkisahkan pengalaman dari Tang Jiangshan dari kecamatan Gan Cheng, kota Dong Fang di timur pulau/propinsi Hai Nan. Tang Jiangshan lahir pada tahun 1976. Ketika berumur 3 tahun, pada suatu hari ia tiba-tiba mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian, pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.” Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong. Perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.
    Selain itu Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kiannya kota Dong Fang, seorang bocah berumur beberapa tahun, bagaimana bisa?

    Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak keluarga untuk membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akhirnya sang ayah menurutinya, dan di bawah pengarahannya berkendaraan menuju tempat dimaksud di desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou. Tang Jiangshan langsung menuju kehadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, adalah putra Chen Zan Ying yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal, terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya. Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying tertegun sejenak, tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil ini menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya. Menyaksikan semuanya ini, dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying berpelukan menangis karena terharu dengan Tang Jiangshan dan memastikan memang ia adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

    Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takluk kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari dua masa kehidupan”: Tang Jiangshan memiliki dua rumah dan dua pasang orang tua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa pada menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao. Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

    Para petugas bagian editor dari majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau juga mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.

    Cameron Macaulay, 2006. Pada tanggal 8 September 2006 harian Inggris “The Sun” telah memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, satu-satunya yang membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya ialah ia selalu membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai. Kesemuanya itu tidak lagi berkaitan dengan kehidupannya kini. Tempat yang diceritakannya, dia sendiri tidak pernah tahu, dan terletak di pulau Bara berjarak 160 mil dari kediamannya sekarang ini.

    Menurut Norma, ibunya Cameron Macaulay sekarang, semenjak kecil Cameron sesudah mulai bisa bicara, ia sudah lantas mengkisahkan kehidupan masa kanak-kanaknya sewaktu berada di pulau Bara. Ia mengkisahkan orang tua masa lampaunya dan bagaimana ayahnya meninggal, juga kakak perempuan maupun kakak laki-lakinya. Ia juga bilang ibu yang ia sebut-sebut ialah ibu masa lampaunya. Ia percaya penuh bahwa ia memiliki kehidupan masa lampau, Cameron sangat kuatir keluarga masa lampaunya merindukannya. Ia berharap keluarganya di pulau Bara mengetahui bahwa ia kini baik-baik saja.

    Cameron, bahkan di penitipan anak juga tak hentinya menceritakan rumah masa lampaunya, mereka melakukan apa, bagaimana ia dari jendela kamar tidurnya menonton pendaratan pesawat…., ia mengomel rumahnya sekarang hanya mempunyai 1 kamar mandi, sedangkan rumahnya di pulau Bara mempunyai 3 buah. Ia menangis menginginkan ibu masa lampaunya, bilang bahwa ia merindukannya.

    Oleh karena Cameron terus menerus memohon Norma untuk membawanya ke pulau Bara, akirnya Norma memutuskan membawanya ke pulau tersebut, juga pakar psikiater Universitas Virginia: Doctor Jim Tucker ikut mengiringi perjalanan mereka, ia adalah seorang pakar penelitian reinkarnasi anak. Cameron sekeluarga pada bulan Februari 2006 pergi ke pulau Bara. Sewaktu pesawat itu benar-benar mendarat, segalanya persis dengan yang diceritakan oleh Cameron. Pihak penginapan memberitahu Norma, pernah ada bernama Robertson menempati rumah putih di tepi pantai. Maka serombongan orang menuju ke rumah tersebut, akan tetapi para orang dewasa tidak memberitahukan Cameron pergi ke mana, mereka ingin menyaksikan apa yang akan terjadi.

    Cameron langsung mengenali rumah tersebut, ia pun bersuka cita. Namun ketika mereka melewati pintu masuk, mimik gembiranya telah lenyap dari wajah Cameron, ia berubah sangat pendiam. Penyewa sebelumnya telah meninggal, tapi juru kunci mempersilakan mereka memasuki rumah tersebut. Di dalam rumah itu ternyata terdapat 3 buah kamar mandi, dan dari jendela kamar tidurnya bisa terlihat pemandangan laut. Di dalam ruang tersebut masih terdapat sudut-sudut tersembunyi yang semuanya diketahui oleh Cameron. Semenjak mereka kembali ke rumahnya di kota Glasgow, Cameron menjadi lebih pendiam. Norma mengatakan pergi ke pulau Bara adalah suatu hal terbaik yang telah mereka lakukan. Piknik kali ini telah membuat suasana hati Cameron menjadi lapang, ia tidak lagi mendambakan pulau Bara. Para orang dewasa pun memahami Cameron bukan sedang mengarang cerita, mereka telah mendapatkan jawaban yang mereka cari. Akan tetapi yang jelas, memori terhadap kehidupan masa lampau seiring dengan bertambahnya usia si empunya cerita akan semakin memudar. Kisah Cameron telah dibuatkan film dokumenter yang berjudul “Anak Lelaki Ini Pernah Hidup Di Masa Lampau”oleh TV 5 Inggris. (Di kutip dari Era baru:Tang & Cameron)

    http://ngarayana.web.ugm.ac.id/2009/...secara-ilmiah/
    Last edited by MimiHitam; 03-06-10 at 20:40.

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •