Pada suatu hari, ada seorang anak dan ayah tinggal disuatu desa. Rumahnya kecil, tetapi fasilitasnya mencukupi. Disamping rumahnya ada kandang kuda, berisi kuda berjumlah 2 ekor. Pekerjaan ayahnya tidak menentu, rata-rata Ia tinggal dirumah mengurus rumah tangga dan mengurus kudanya, karena istrinya sudah meninggal. Anaknya baru bersekolah ditingkat SD kelas 1.
Suatu hari, sang anak pergi ke sekolah. Di sekolah, sang guru memberikan tugas untuk menggambarkan cita-cita para muridnya di selembar kertas gambar. Sang anak menggambarkan rumah dengan tanah yang besar, dengan pacuan kuda di halaman tersebut. Ia menggambarkan semua fasilitasnya dengan detil. Ketika Ia memberi ke gurunya, gambar itu diberi nilai F! Kemudian sang anak disuruh mengoreksi gambarnya dirumah.
Dirumah, sang anak bertanya kepada ayahnya, apa yang salah dari gambarnya. Tetapi sang ayah menjawab bahwa gambarnya itu tidak ada salahnya. Sang anak pun kembali ke sekolah keesokan harinya dengan gambar tersebut.
Di sekolah, sang anak memberi lagi gambar tersebut kepada sang guru. Sang guru kemudian mengembalikan gambar tersebut dan berkata, "Gambar cita-citamu ini terlalu tinggi, terlalu jauh dari kondisimu sekarang."
Ketika sang anak sudah dewasa, cita-citanya itu TERCAPAI! Dalam peresmian pacuan kudanya, sang guru pun diundang ke tempat peresmian. Dengan bangga sang murid menunjukkan cita-citanya itu tidak mustahil
Hikmah dari cerita ini: Raihlah cita-cita setinggi mungkin. Apabila kita tidak mencapainya, mungkin kita masih bisa mencapai beberapa tingkat dibawahnya.
Kalo suka thanksnya yah ^^.
Share This Thread