Results 1 to 10 of 10
http://idgs.in/1254
  1. #1
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Kumpulan artikel - artikel bagus

    Saya ditraktir makan mie di kedai mie yang terkenal. Harganya tidak mahal dan rasanya sangat lezat sekali. Kami duduk di depan meja panjang yang dapat menampung sekitar sepuluh orang bila mengelilingi meja. Meja Sudah terisi enam orang, saya, teman saya dan empat orang pengunjung.

    Ketika asyik makan, satu keluarga baru duduk di dekat kami. Tepatnya di antara teman saya dan pengunjung lainnya. Mereka telah memesan mie dan sedang menunggu. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri yang masih muda dan seorang anak yang berusia sekitar enam tahun. Mereka keluarga yang jauh dari sederhana. Pakaiannya agak kusam dan berbau. Si anak kelihatannya baru sembuh dari suatu penyakit yang tidak kami ketahui dan sedang menarik ingusnya keluar masuk. Ingusnya seperti angka sebelas dan terkadang seperti angka satu dengan warna kuning kehijau-hijauan. Si ibu dengan penuh kasih sayang mengelap ingus yang tidak berhenti keluar masuk hidung anaknya. Pasangan itu sangat bahagia melihat anaknya bermain sambil tertawa. Sepertinya makan mie merupakan perayaan menyambut kesembuhannya. Saat mie datang keluarga tersebut makan dengan lahap.

    Keadaan tersebut tidak berlaku bagi kami semua terkecuali teman saya. Bagi kami berlima (termasuk saya) keadaan tersebut merupakan bencana dan penyiksaan. Bayangkan aja, bagaimana rasanya makan mie dengan mencium satu keluarga yang bau badannya tidak enak. Belum lagi melihat dan mendengar ingus yang ditarik keluar masuk dan sesekali dibersihkan oleh ibunya. Setiap kali memakan mie sambil meminum kuahnya, rasanya seperti ingus telah tercampur dengan makanan dan membuat selera makan hilang.

    Tidak berapa lama kemudian, keempat pelanggan yang duduk semeja dengan kami meninggalkan meja satu persatu- tanpa menghabiskan makanan. Melihat ini ada rasa kepahitan yang terpancar diwajah keluarga muda itu, seperti rasa rendah diri dan terasing melihat sikap saya dan empat pengunjung lainnya. Tetapi itu tidak berlangsung lama, terutama saat mereka melihat teman saya, keceriaan mereka pulih kembali.

    Teman saya tetap menikmati mie dengan segala kecuekannya. Seolah-olah tidak ada bau disekitarnya dan tidak ada suara ingus yang didengar. Saya tidak bisa berbuat banyak selain belajar cuek dan menghabiskan sisa mie. Lagi pula saya ditraktir makan dan tidak berhak mengajukan hal-hal yang aneh-aneh dan tidak sopan. Selesai makan, kami masih duduk dua puluh menit sebelum meninggalkan kedai makanan. Saya heran dengan tingkah teman saya yang diluar kebiasaannya. Biasanya setelah makan, ia hanya duduk paling lama sepuluh menit. Sekali lagi saya harus mengikuti kemauan teman saya dengan jengkel.

    Akhirnya kami keluar meninggalkan kedai dan keluarga muda, saya merasa lega. Dalam perjalanan pulang, teman saya mengatakan ia sangat terganggu duduk di samping keluarga tersebut. Ia merasakan rasa bau dan merasa terganggu dengan suara ingus anaknya. Ia merasakan tepat seperti yang saya rasakan.

    Teman saya juga mengatakan, jika ia meninggalkan keluarga tersebut di saat mereka bergembira, keluarga itu akan merasa terpukul, tidak berharga, terasing dan putus asa. Si suami sedang memberi yang terbaik bagi keluarganya. Mereka bersukacita merayakan kesembuhan anaknya. Si suami telah mengeluarkan uang yang bagi mereka cukup mahal dari hasil kerja keras hanya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Uang itu tidak begitu banyak untuk ukuran kami tetapi tidak bagi keluarga itu.

    Saya sangat terkejut mendengar penuturan teman saya. Dan tidak menyangka teman saya telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi keluarga itu. Dengan caranya yang khas, bertahan makan mie sampai habis dan menunggu dua puluh menit setelah makan, telah memberi semangat baru bagi keluarga itu.

    Saya teringat bagaimana rasa kepahitan, rendah diri dan terasing di wajah kedua suami istri ketika melihat pelanggan yang lain meninggalkan meja tanpa menghabiskan makanan dan melihat tingkah saya. Saya juga teringat bagaimana pasangan ini kembali ceria begitu melihat sikap teman saya yang cuek.

    Pertama kali dalam hidup ini, saya menyadari dan menyaksikan bagaimana mengasihi sesama tanpa mengatakan sesuatu benar-benar tidak mustahil. Ini benar-benar keajaiban.

    Ajaib bagaimana semua ayat-ayat di dalam Alkitab tentang mengasihi sesama dapat diwujudkan tanpa perkataan dalam waktu sesingkat itu. Cukup hanya dengan meneruskan makan mie sampai habis. Masa bodoh dengan sikap saya dan pengunjung lain yang tidak terpuji. Menunggu dua puluh menit setelah selesai makan. Yang terakhir menahan rasa bau untuk menyempurnakan segalanya telah menunjukkan suatu keajaiban kasih dan dilakukan oleh seorang teman.

    Ajaib bagaimana teman saya menegor saya tanpa mengatakan sesuatu. Ia tidak menuduh tetapi cukup telak memukul saya. Saya merasa sangat terpukul, malu tetapi tidak marah. Saya kembali mengingatkan diri sendiri bagaimana mudahnya mengatakan mengasihi sesame tetapi tidak melakukannya.

    Saya telah mencari-cari di dalam Alkitab, ayat apa yang sesuai untuk menggambarkan keadaan di atas, 'mengasihi tanpa mengatakan sesuatu', tetapi belum menemukannya. Ungkapan yang sangat tepat untuk menyatakan keadaan di atas dan bagaimana Yesus berkarya adalah, ''Yesus meminta teman saya untuk tidak mematahkan semangat, kegembiraan keluarga yang kehidupannya susah, berbau dan anaknya baru sembuh. Tuhan sudah mempunyai rencana untuk mereka dan Tuhan membutuhkan seorang untuk menyatakan bahwa keluarga tersebut layak melanjutkan kehidupannya, berharga di mata Tuhan dan manusia. Teman saya telah melakukannya dengan sangat baik. Sementara saya harus belajar lebih lagi mengasihi sesama".

    Setelah peristiwa ini, saya banyak merenung. Mengasihi sesama merupakan pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari. Seulas senyum, menahan perkataan yang dapat melukai orang lain, menahan rasa bau atau jijik, suatu lelucon, persahabatan yang akrab, memaafkan sesama, menolong yang kesulitan merupakan ungkapan kasih yang layak dilakukan.

    Kekuatan kasih terletak bagaimana melakukan kasih bukan mengimani saja. Yang pasti bisa dilakukan dengan atau tanpa perkataan. Pasti tantangannya berat tetapi baik untuk pertumbuhan karakter.
    tes

  2. Hot Ad
  3. #2
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    KEPALA IKAN

    Alkisah pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang kakek -nenek. Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan.

    Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar oleh siapapun bahkan pihak keluarga mengenai berita mereka perang mulut. Singkat kata mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang. Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi. Pasangan tersebut merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.

    Disela-sela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun terlihat masih sangat romantis. Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran pasangan tersebut. Sang kakek pun, pertama kali melayani sang nenek dengan mengambil kepala ikan danmemberikannya kepada sang nenek, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuknya sendiri.

    Sang nenek melihat hal ini, perasaannya terharu bercampur kecewa dan heran.

    Akhirnya sang nenek berkata kepada sang kakek:

    "Suamiku, kita telah melewati 50 tahun bahtera pernikahan kita. Ketika engkau memutuskan untuk melamarku, aku memutuskan untuk hidup bersamamu dan menerima dengan segala kekurangan yang ada untuk hidup sengsara denganmu walaupun aku tahu waktu itu kondisi keuangan engkau pas-pasan. Aku menerima hal tersebut karena aku sangat mencintaimu. Sejak awal pernikahan kita, ketika kita mendapatkan keberuntungan untuk dapat menyantap hidangan ikan, engkau selalu hanya memberiku kepala ikan yang sebetulnya sangat tidak aku suka, namun aku tetap menerimanya dengan mengabaikan ketidaksukaanku tersebut karena aku ingin membahagiakanmu. Aku tidak pernah lagi menikmati daging ikan yang sangat aku suka selama masa pernikahan kita. Sekarangpun, setelah kita berkecukupan, engkau tetap memberiku hidangan kepala ikan ini. Aku sangat kecewa, suamiku. Aku tidak tahan lagi untuk mengungkapkan hal ini."

    Sang kakek pun terkejut dan bersedihlah hatinya mendengarkan penuturan sang nenek. Akhirnya, sang kakek pun menjawab: "Istriku, ketika engkau memutuskan untuk menikah denganku, aku sangat bahagia dan aku pun bertekad untuk selalu membahagiakanmu dengan memberikan yang terbaik untukmu. Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan yang sangat aku suka. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan ini untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak menikah denganmu, tidak pernah lagi aku menikmati hidangan kepala ikan yang sangat aku suka itu. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang tidak aku suka karena banyak tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku."

    Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis. Merekapun akhirnya berpelukan. Percakapan pasangan ini didengar oleh sebagian undangan yang hadir sehingga akhirnya merekapun ikut terharu.

    MORAL OF THE STORY:
    Kadang kala kita terkejut mendengar atau mengalami sendiri suatu hubungan yang sudah berjalan cukup lama dan tidak mengalami masalah yang berarti, kandas di tengah-tengah karena hal yang sepele, seperti masalah pada cerita di atas. Kualitas suatu hubungan tidak terletak pada lamanya hubungan tersebut, melainkan terletak sejauh mana kita mengenali pasangan kita masing-masing. Hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi yang dilandasi dengan keterbukaan. Oleh karena itu, mulailah kita membina hubungan kita berlandaskan pada kejujuran, keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain...
    tes

  4. #3
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    8 KEBOHONGAN SEORANG IBU

    Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

    Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
    anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
    saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
    nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
    "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

    Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

    Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

    Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

    Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
    ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

    Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

    Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

    Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

    Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

    Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
    tes

  5. #4
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    NILAI PERSAHABATAN

    Salah satu hal yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah memiliki begitu banyak sahabat. Mungkin terkesan amat klise namun ijinkanlah saya berbagai cerita tentang pengaruh para sahabat saya. Mereka tidak hanya membuat saya makin baik dari hari ke hari tetapi senantiasa menyemangati saya ketika saya sedang patah semangat. Tak terbayangkan apa jadinya hidup ini tanpa mereka. Saat-saat senang, bisa kami nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda nilainya. Begitu pun saat-saat susah, kami saling berbagi, saling memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun berkurang beratnya.

    Sahabat-sahabat saya sangat mempengaruhi pola pikir saya. Sebagian dari mereka bahkan usianya jauh di atas saya. Itulah yang terkadang membuat sebagian orang terkadang mencap saya terlalu cepat dewasa. Bagi saya, itu sah-sah saja. "Lagipula tak ada salahnya kita lebih cepat dewasa daripada terlambat dewasa," begitu nasihat seorang sahabat saya.

    Sahabat-sahabat saya membuat saya lebih bergairah dalam mengarungi hidup ini. Jelas sekali bagi saya kalau kesuksesan hidup sangat tergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, terutama mereka yang paling dekat dengan kita (baca: sahabat). Itulah sebabnya pakar hubungan antar manusia, Les Giblin pernah mengatakan 90 persen kegagagalan dalam kehidupan seseorang adalah karena gagal dalam membina hubungan baik dengan orang lain. Sebuah penelitian bahkan mengatakan kalau kesuksesan seorang salesman 85 persen ditentukan oleh kemampuan berhubungan baik dengan orang lain ( people knowledge) dan hanya 15 persen ditentukan oleh pengetahuan tentang produk ( product knowledge).

    Meski pun hampir semua dari kita menyadari bahwa kita perlu orang lain toh tetap saja terkadang kita bertingkah sebaliknya. Tampaknya benar bahwa setiap manusia cenderung egois, lebih tertarik kepada dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Setiap orang ingin merasa dirinya penting, berharga dan punya nilai. Inilah yang membuat kita terkadang susah membina sebuah persahabatan. Tidak berlebihan kiranya kalau mentor saya, Pak Andrie Wongso pernah berpesan, "Salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah merendah di hadapan orang lain." Ya, kerendahan hati seolah menjadi "barang langka".

    Ada sebuah pepatah bijak yang kiranya bisa menjadi acuan bagaimana kita bisa membina hubungan baik dengan orang lain: Aku pergi keluar mencari sahabat, tak kutemukan satu pun. Aku pergi keluar untuk menjadi sahabat, kutemukan sahabat di mana-mana. Ya, cara mencari sahabat adalah dengan menjadi sahabat terlebih dahulu bagi orang lain. Belajarlah menghargai orang lain dan memahami sudut pandangnya. Buatlah orang lain merasa nyaman ketika berada dekat kita.

    Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan belajar mendengarkan. Mendengarkan tidak sama dengan mendengar. Mendengar hanya membutuhkan telinga tetapi mendengarkan membutuhkan telinga, hati dan pikiran. Dale Carnegie bahkan menegaskan, "Anda bisa memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu dengan menjadi pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik kepada Anda." Itulah sebabnya Frank Tyger menyatakan kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan, hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. Terkadang saya berpikir, kalau dalam hidup ini kita mau belajar untuk saling mendengarkan rasanya jumlah konflik bisa kita minimalisir.

    Hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah ketulusan. Berbuat baiklah kepada orang lain semata-mata karena ia adalah manusia. Bukan karena kita mengharapkan sesuatu darinya. Ketulusan memang sulit dibuktikan. Ia biasanya hanya akan terlihat seiring perjalanan waktu. Bahkan kerap terbukti ketika yang bersangkutan telah tiada.

    Ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan. Sesungguhnya, dalam sebuah hubungan hanya ada 2 aktivitas utama: mengambil atau memberi ( take or give). Kalau kita senantiasa memberi -apalagi dengan penuh ketulusan- cepat atau lambat kita akan menerima balasannya meski kita sendiri barangkali tidak pernah mengharapkannya. Itu hukum mutlak yang sulit dibantah!

    Pemberian yang saya maksudkan di sini tidak hanya berupa materi. Kita bisa memberi waktu, perhatian bahkan senyuman kepada orang lain. Seorang sahabat malah berujar kalau senyuman adalah lengkungan kecil yang bisa meluruskan banyak hal. Senyuman bisa seketika mencairkan hubungan yang beku. Lagipula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14 otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot.

    Jika ketulusan masih sulit untuk dipraktekkan, coba hayati nasihat dari seorang Mahaguru Kebenaran, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." Kalau kita ingin orang berlaku jujur terhadap kita, hendaklah kita yang mulai berlaku jujur terhadap mereka.

    Selanjutnya, belajarlah menerima perbedaan yang ada. Jangan memaksakan orang lain menjadi seperti kita. Ingatlah bahwa setiap manusia adalah unik. Dan, seperti kata Henry Ford, "Sahabat terbaik saya adalah orang yang dapat membuat saya menjadi yang terbaik". Bukan menjadi seperti dirinya!

    Richard Exley pernah menulis sebuah syair indah mengenai persahabatan. "Sahabat sejati adalah orang yang mendengar dan memahami saat Anda membagikan perasaan Anda yang terdalam. Dia mendukung pada saat Anda berjuang; mengoreksi dengan lembut dan penuh kasih pada saat Anda berbuat salah; serta mengampuni pada saat Anda gagal. Seorang sahabat sejati mendorong Anda bertumbuh menuju potensi maksimal Anda. Dan yang paling mencengangkan, dia merayakan keberhasilan Anda seperti keberhasilannya sendiri," kata Richard.

    Ya, kehadiran sahabat akan membuat hidup kita makin bernilai. Terkadang, tanpa disadari, kita telah memiliki semacam jaringan persahabatan yang kalau terus-menerus kita bangun jaringan ini akan semakin bertambah luas dan kuat. Bahkan, bukan tidak mungkin ini akan bisa menjadi sebuah jaringan bisnis yang kokoh di kemudian hari. Siapa tahu? ***
    tes

  6. #5
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Ia Hadir Untuk Dicinta

    Jika masih tertahan kelopak mata ini untuk tetap terbuka hingga larut, atau saat terjaga di pertengahan malam selalu saya sempatkan untuk menyambangi kamar anak-anak. Saya hampiri dan tatap wajah mereka bergantian sambil menghalau nyamuk yang hinggap di tubuh mereka. Wajah indah yang terlelap itu menyibakkan kejujuran dalam hati, bahwa mereka hadir sebagai amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya.

    Mereka ada untuk dicinta.

    Terbayanglah kekesalan yang hampir tercipta akibat perbuatan dan tingkah nakal mau pun pembangkangan mereka siang tadi. Terlintaslah amarah yang nyaris meluap saat mereka tak mendengar perintah mau pun ketika peraturan terlanggar. Beruntung kekesalan itu hanya sempat mampir di kepala dan tak sampai keluar makian kasar yang pasti akan melukai telinga dan hati mereka.

    Bersyukur amarah ini tak sekali pun sempat membuat mereka melihat saya seperti monster yang menakutkan. Mereka hanya anak-anak yang sangat pantas dan bisa sangat dimaafkan ketika berbuat kesalahan. Jiwa mereka masih sangat rapuh untuk menerima kalimat dan perilaku kasar orang tua hanya karena kesalahan kecil yang mereka pun mungkin tak sadar kalau itu benar-benar sebuah kesalahan.

    Bisa jadi letak kesalahan justru terletak pada orang tua yang terlalu kaku membuat peraturan, mengekang kebebasan mereka sebagai individu yang meski masih kecil tetap saja seorang manusia yang berhak dan bebas memilih untuk melakukan yang terbaik menurut mereka.

    Tugas orang tua bukan melarang atau memerintah, tapi lebih kepada mengarahkan agar mereka tetap berada pada jalur yang sebenarnya. Menatap kembali wajah-wajah bersih itu dalam tidur mereka yang mungkin sedang memimpikan Ayah dan Ibu yang tengah menimang dan membuai penuh kasih,tergambar jelas tak sedikit pun ada dosa di diri mereka. Kalau mau menghitung-hitung, jangan-jangan justru kita lah yang lebih banyak berbuat kesalahan terhadap mereka dibanding jumlah kesalahan kecil mereka.

    Saya teringat banyak kejadian di luar. Misalnya ketika di sebuah angkot seorang ibu memaki anaknya yang masih berusia empat tahun -dari posturnya seukuran anak saya- dengan kalimat yang sangat belum waktunya anak sekecil itu mendapatkannya. Belum lagi tempelengan yang sempat mampir di kepalanya. "****** lu ya, kalau jatuh mampus luh," hanya karena ia sempat melongok ke arah pintu angkot. Sebuah kesalahan kecil yang mestinya bisa disikapi lebih bijak dengan sebuah nasihat lembut. Atau ketika isteri saya bercerita tentang seorang ibu dari teman sekolah anak kami di TK. Anaknya terjatuh saat berlari, "Nyungsep sekalian biar bonyok tuh muka. Udah dibilangin jangan lari," itu pun masih ditambah satu tamparan di kepala. Yang pasti itu tak meredakan tangis si anak, bahkan membuat memar di lututnya semakin perih terasa hingga ke hati.

    Mengusap bulir keringat di kening mereka dan membelai rambutnya saat tidur membuahkan pertanyaan di benak ini, haruskah bintang-bintang sejernih ini mendapatkan perlakuan sekasar itu? Lihat saja senyum mereka saat terlelap, dan dengarkan hati mereka bernyanyi dalam mimpi. Anda akan mendengarkan nyanyian riangnya jika Anda memperlakukannya sepanjang hari seperti halnya Anda tengah menciptakan sebuah mimpi indah untuknya.

    Namun jangan terperanjat ketika tengah malam tidur Anda terusik saat ia mengigau dan berteriak ketakutan. Hanya rintihan yang bisa terdengar dari mimpinya karena sepanjang hari ia hanya mendapatkan kecemasan dan ketakutan dari kalimat kasar, delikkan mata dan ayunan keras tangan Anda ke tubuh mereka.

    Tak seekor nyamuk pun pernah saya persilahkan untuk menyentuh setiap inci kulit mereka. Lalu kenapa masih ada yang tega mencederai anak-anak, padahal dalam berbagai dongeng mereka selalu mendengar bahwa yang kasih dan cintanya tak terbanding itulah Ayah dan Ibu.

    Coba sentuh dengan lembut wajah halusnya saat tidur, itu akan membuatnya bermimpi indah seolah tengah terbaring di pangkuan bidadari. Anak-anak tak pernah membenci orang tuanya, bahkan saat mereka mendapatkan perlakukan kasar dari orang tua pun, tetap saja nama Ayah atau Ibu yang mereka panggil saat menangis. Anak-anak tak pernah berdosa terhadap orang tuanya, justru kebanyakan orang tua yang berdosa kepada mereka dengan makian kasar dan pukulan menyakitkan. Anak-anak tak pernah benar-benar membuat orang tua kesal, orang tua lah yang teramat sering membuat mereka kecewa mendapati Ayah dan Ibunya tak seindah syair lagu yang selalu diajarkan guru di sekolah.

    Ah, kadang orang tua baru menyadari bahwa anak-anak hadir untuk dicinta saat ia terbaring lemah di salah satu tempat tidur di bangsal anak-anak. Atau ketika Tuhan mencabut amanah itu dari kita. Menangiskah kita?
    tes

  7. #6
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Install Cinta Kasih

    Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?

    Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cinta kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

    CS: Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?

    P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

    CS: Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana HATI anda?

    P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

    CS: Program apa saja yang sedang aktif?

    P: Sebentar, saya lihat dulu, Program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE dan BENCI.COM.

    CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI.EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah anda mematikannya?

    P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?

    CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

    P: OK, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

    CS: Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?

    P: Ya. Apakah sudah selesai terinstal?

    CS: Ya, tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain agar untuk mengupgradenya.

    P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

    CS: Apa pesannya?

    P: ERROR 412 - PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT". apa artinya?

    CS: Jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-"CINTA-KASIH"-i mesin anda sendiri sebelum men-"CINTA-KASIH"-i orang lain.

    P: Lalu apa yang harus saya lakukan?

    CS: Dapatkan anda klik pulldown direktori yang disebut "PASRAH"?

    P: Ya, sudah.

    CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori "MYHEART" MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI-KEKURANGAN.TXT. sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.

    P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi ke HATI. Apakah ini wajar?

    CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya. Jadi CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.

    P: Apa?

    CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.
    tes

  8. #7
    soros's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    In Jesus Heart & indogamers forums
    Posts
    292
    Points
    363.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali
    --------------------------------
    Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang
    sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku
    membajak tanah kering kuning, dan punggung
    mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai
    seorang adik, tiga
    tahun lebih muda dariku.
    Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan
    yang mana semua gadis di sekelilingku
    kelihatannya membawanya, aku mencuri lima
    puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera
    menyadarinya. Beliau membuat
    adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan
    sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang
    mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku,
    terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak
    mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau
    mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua
    layak dipukul!"
    Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.
    Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan
    berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
    Tongkat panjang itu menghantam punggung
    adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya
    sehingga ia terus menerus mencambukinya
    sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya,
    Beliau duduk di atas ranjang batu
    bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar
    mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan
    apa lagi yang akan kamu lakukan di masa
    mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati!
    Kamu pencuri tidak tahu malu!"
    Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam
    pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka,
    tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di
    pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai
    menangis meraung-raung.
    Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya
    dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi
    sekarang. Semuanya sudah terjadi."
    Aku masih selalu membenci diriku karena tidak
    memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.
    Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut
    masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak
    pernah
    akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
    Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11
    tahun.
    Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di
    SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat
    kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima
    untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.
    Malam itu, ayah
    berjongkok di halaman, menghisap rokok
    tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya
    mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita
    memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang
    begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang
    mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya?
    Bagaimana mungkin kita bisa membiayai
    keduanya sekaligus?"
    Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan
    ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau
    melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca
    banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan
    memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau
    mempunyai jiwa yang begitu ******* lemahnya?
    Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di
    jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua
    sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia
    mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
    meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku
    selembut yang aku bisa ke muka adikku yang
    membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-
    laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia
    tidak akan pernah meninggalkan jurang
    kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah
    memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke
    universitas.
    Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh
    datang, adikku meninggalkan rumah dengan
    beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang
    yang sudah mengering. Dia menyelinap ke
    samping ranjangku dan
    meninggalkan secarik kertas di atas
    bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah
    mudah. Saya
    akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
    Aku memegang kertas tersebut di atas tempat
    tidurku, dan menangis dengan air mata
    bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu,
    adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang
    yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang
    yang adikku hasilkan dari mengangkut semen
    pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku
    akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

    Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika
    teman sekamarku masuk dan
    memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun
    menunggumu di luar sana!" Mengapa ada
    seorang penduduk dusun mencariku? Aku
    berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh,
    seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan
    pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak
    bilang pada teman sekamarku kamu adalah
    adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat
    bagaimana penampilanku. Apa yang akan
    mereka pikir jika mereka
    tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak
    akan menertawakanmu?"
    Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi
    mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku
    semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-
    kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun!
    Kamu adalah adikku apa pun
    juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun
    penampilanmu..."
    Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit
    rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya
    kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat
    semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir
    kamu juga harus
    memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih
    lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam
    pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun
    itu, ia berusia 20 tahun. Aku 23 tahun.
    Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah,
    kaca jendela yang pecah telah diganti, dan
    kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku
    pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan
    ibuku. "Bu, ibu
    tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu
    untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya,
    sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang
    awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah
    kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka
    ketika memasang kaca jendela baru itu.."
    Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku.
    Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa
    menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
    lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu
    sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit.
    Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi
    konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku
    setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku
    bekerja dan..." Di tengah kalimat
    itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
    memunggunginya, dan air mata mengalir deras
    turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23 tahun. Aku
    berusia 26 tahun.
    Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak
    kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku
    untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi
    mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan,
    sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan
    tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju
    juga,
    mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya
    akan menjaga ibu dan ayah di sini."
    Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami
    menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan
    sebagai manajer pada departemen
    pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran
    tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai
    pekerja reparasi.
    Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk
    memperbaiki sebuah kabel, ia mendapat
    sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku
    dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih
    pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu
    menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan
    pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya
    seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu
    serius. Mengapa kamu tidak
    mau mendengar kami sebelumnya?"
    Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia
    membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia
    baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak
    berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti
    itu, berita seperti apa
    yang akan dikirimkan?"
    Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian
    keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi
    kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
    "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku
    menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26
    tahun dan aku 29 tahun.
    Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi
    seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara
    pernikahannya, pembawa acara perayaan itu
    bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu
    hormati
    dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia
    menjawab, "Kakakku."
    Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali
    sebuah kisah yang bahkan tidak dapat
    kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada
    pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku
    dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke
    sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya
    kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku
    memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya
    memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.
    Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu
    gemetaran karena cuaca yang begitu dingin
    sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.
    Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya
    masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan
    baik kepadanya." Tepuk tangan membanjiri
    ruangan itu. Semua tamu memalingkan
    perhatiannya kepadaku.
    Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar
    bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku
    berterima kasih adalah adikku." Dan dalam
    kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan
    kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran
    turun dari wajahku seperti sungai.

    source nya wa gak tau nih dari mana wa dapet dari sharingan warnet

  9. #8
    soros's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    In Jesus Heart & indogamers forums
    Posts
    292
    Points
    363.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di
    Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
    Tidak seperti biasanya, Ardy, putra pertamanya yg baru
    duduk di kelas 2 SD yang membukakan pintu. Ia
    nampaknya sudah menunggu cukup lama.
    "Kok, belom tidur?" sapa Rudi sambil
    mencium anaknya.
    Biasanya, Ardy memang sudah lelap ketika ia
    pulang dan baru terjaga ketika ia akan
    berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntut sang
    Bapak menuju ruang keluarga, Ardy menjawab "Aku
    menunggu Papa pulang,
    sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"
    "Lho, tumben, kok nanya gaji Papa? Mau
    minta uang lagi, ya?"
    "Ah,enggak.pengen tau aja." jawab Ardy
    "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari
    papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000,-
    dan setiap bulan rata2 dihitung 25 hari kerja.
    jadi,gaji Papa dalam 1 bulan berapa, hayo?"
    Ardy berlari mengambil kertas dan pensilnya
    dari meja belajar, sementara Bapaknya melepas
    sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi
    beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Ardy
    berlari mengikutinya.
    "Kalau satu hari Papa dibayar Rp.400.00,- untuk 10 jam,
    berarti satu jam Papa digaji Rp.40.000,- dong" katanya
    "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki,
    bobok" perintah Rudi
    Tetapi Ardy tak beranjak. Sambil menyaksikan
    Papanya berganti pakaian Ardy kembali
    bertanya,
    "Pa, Ardy boleh pinjem uang Rp.5.000,-
    nggak?"
    "Sudah, nggak usah macam2 lagi. buat apa
    minta uang malam2 begini? Papa capek dan mau
    mandi dulu. Tidurlah."
    "Tapi,Pa...."
    Kesabaran Rudi habis "Papa bilang tidur!!"
    haridiknya mengejutkan Ardy.
    Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
    Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya.
    Ia pun menengok Ardy di kamar tidurnya. Anak
    kesayangannya itu belum tidur.
    Ardy didapatinya sedang terisak2 pelan sambil memegang
    uang Rp.15.000,- ditangannya.
    Sambil berbaring mengelus kepala bocah kecil itu,
    Rudi berkata, "Maafkan Papa, Dy. Papa sayang sama Ardy,
    buat apa sih minta uang malam2 begini? Kl mau
    beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih
    dari itu pun Papa kasih."
    "Papa, Ardy ngga minta uang. Ardy pinjam,
    nanti Ardy kembalikan kalau sudah menabung lagi
    dari uang jajan selama minggu ini."
    "Iya, iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut
    "Ardy nunggu Papa dari jam 8. Ardy mau ajak
    Papa main ular tangga, 30 menit saja. Mama
    sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.
    Jadi,Ardy mau beli waktu Papa. Ardy buka
    tabungan Ardy, ada Rp.15.000,- Tapi karena papa
    bilang 1 jam Papa dibayar Rp.40.000,- maka 1/2 jam
    harus Rp.20.000,- Duit tabungan Ardy kurang Rp.5.000,-
    makanya Ardy mau pinjem dari Papa," kata
    Ardy polos.
    Rudi terdiam. Ia kehilangan kata2. Dipeluknya
    bocah kecil itu erat-erat.

    sama nih Sourcenya juga dari sharingan warnet >.<

  10. #9
    deynes's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    belakang RCTI
    Posts
    324
    Points
    474.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    BUSET DAH KOK JADI KOTOR GINI THREADNYA --__--"

    post artikel2 aja plzzz

    Tiga Fenomena Dunia Masa Kini

    Intensitas manusia bekerja makin bertambah .

    Sekitar satu dekade lalu muncul sebuah adagium dalam dunia kerja: “ Work smarter, not harder .” Namun hari ini kenyataannya manusia yang telah “ work smarter ” ternyata tetap harus “ work harder ” dan bahkan “ work longer .” Konsep kerja Senin-Jumat 9 pagi-5 sore tidak lagi relevan; batasan antara kantor dan rumah sudah sangat kabur.

    Tidak heran, masalah keseimbangan kerja dan hidup menjadi agenda penting hari ini. Dalam dunia bisnis, kecepatan adalah elemen terpenting. Ide setengah matang yang dilaksanakan hari ini jauh lebih baik daripada ide sangat matang yang baru dikerjakan besok. Mengapa? Karena besok sudah sangat terlambat!

    Semakin senjangnya manusia dalam berbagai segi .

    Aset paling berharga suatu negara bukan lagi aset fisik ataupun finansial, namun kapasitas intelektual dan imajinasi manusia. Seiring dengan pertumbuhan industri-industri yang knowledge-intensive , negara-negara maju seperti AS, Kanada, Australia, Inggris, dan Singapura (yang sangat bergantung kepada imigrasi) berlomba-lomba menarik ‘ the brightest minds ' untuk hidup dan bekerja di negara-negara mereka. Akibatnya, terjadilah apa yang disebut brain drain (pengurasan kecerdasan) dari negara-negara berkembang seperti India, Indonesia, dan khususnya negara-negara Afrika.

    Salah satu ekses negatifnya: muncul jurang yang lebar antara si kaya dan si miskin. Human Development Report 2005 mencatat bahwa dalam dunia yang ultramodern ini ternyata masih ada 1.200 anak-anak yang meninggal setiap jamnya karena faktor-faktor yang sebenarnya bisa dicegah, seperti penyakit dan kelaparan. Jika kita prihatin dengan tsunami Desember 2004 lalu, yang menewaskan 300.000 orang sekaligus, seharusnya kita lebih prihatin dengan jumlah anak-anak yang meninggal setiap bulannya, yang sesungguhnya sama dengan tiga tsunami sekaligus. Dan itu terjadi setiap bulan! Statistik ini seharusnya membuat kita tidak bisa tidur.

    Manusia sadar atas kekosongan hidupnya .

    Sejak peristiwa pemboman 9/11 di AS, masyarakat dunia seakan terbangun dari tidur panjangnya. Mereka sadar, hidup mereka yang sangat materialistis dan super sibuk (“Ayo cepat! Ayo!”) ternyata hampa. Kosong, tanpa arti.

    Tren terakhir di dunia manajemen adalah manajemen spiritualitas. Baik film-film Hollywood terbaru maupun sinetron-sinetron Indonesia dengan cermat menangkap tren spiritualitas ini. Maka tidaklah aneh jika buku Purpose-Driven Life menjadi buku nonfiksi terlaris sepanjang jaman: 26 juta eksemplar ludes hanya dalam tiga tahun! Ini karena buku PDL menawarkan apa yang dicari orang: tujuan hidup!

    Implikasi bagi Pemimpin dan Kepemimpinan Masa Depan

    Tentu masih banyak fenomena lain yang akan terjadi di masa depan. Namun, tiga yang tersebut di atas punya implikasi-implikasi penting bagi para pemimpin, khususnya pemimpin Kristen. Yang jelas, dalam konteks di atas, tugas dan tanggung jawab pemimpin menjadi semakin kompleks, berat, dan melelahkan.

    Kepemimpinan yang berwawasan multidimensi, namun satu fokus.

    Salah satu kapabilitas utama pemimpin masa depan adalah menemukan inti atau esensi di balik berbagai kejadian, pola, dan kompleksitas sekelilingnya. Mantan CEO HP, Carly Fiorina , menulis, perannya memimpin perusahaan raksasa multinasional mengharuskannya terus-menerus melakukan ‘destilasi' untuk sampai kepada inti semua permasalahan (“ the very heart of things ”). Pemimpin masa depan perspektifnya global, namun bisa mendeteksi esensi dari semua itu dan fokus pada esensi tersebut.

    Ia juga mengenali tanda-tanda zaman ( zeitgeist ), dan tahu agenda spesifik yang harus ia lakukan. Salah satu jebakan berbahaya bagi pemimpin, khususnya di Indonesia , adalah mencoba mengerjakan banyak hal sekaligus dalam hidupnya. Sejarah membuktikan bahwa seorang pemimpin dengan satu fokus akan jauh lebih efektif dan berhasil dibanding pemimpin dengan sembilan macam ‘fokus'.

    Kepemimpinan dengan prinsip yang tegas, namun adaptif pada perubahan.

    Pemimpin masa depan memiliki pijakan prinsip yang jelas agar tidak mudah goyah, terpeleset, dan jatuh. Ia otoritatif (karena berprinsip), tapi tidak otoriter (karena tidak menganggap dirinya superman atau superwoman ). Dia tahu titik-titik lemahnya dan tidak bermain-main dengan itu.

    Ia adaptif, mudah menyesuaikan diri dalam segala kondisi, dan tahan banting. Kesulitan-kesulitan dilalui bersama Tuhan sebagai pengalaman yang membuatnya kian tegar dan bijak. Ia juga mampu bekerjasama dengan orang lain dari berbagai latar belakang dan karakter, memberi mereka kesempatan berkarya secara solo dan kolektif pada waktu yang tepat.

    Kepemimpinan yang tahu kapan harus bekerja, dan kapan beristirahat.

    Pemimpin masa depan tak terjerat fenomena “ I feel guilty when I relax. ” Ia tahu bahwa lingkaran rutinitas kesehariannya dapat dengan mudah mengaburkan arah dan fokus hidupnya. Hidupnya tidak didikte ataupun diperbudak oleh situasi eksternal, karena ia punya ritme yang teratur antara engagement dan withdrawal .

    Ia punya waktu untuk bekerja bagi Tuhan, dan waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan. Dengan demikian, kepemimpinannya akan tahan lama dan tahan banting. Sumber pengharapannya adalah Allah, yang tetap mengasihi dia, terlepas dari keberhasilan dan kegagalannya sebagai pemimpin.
    tes

  11. #10
    Vitalyzd's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    119
    Points
    0.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Is it True that True Love ExisTs ?

    Is it True that True Love ExisTs ?

    Let the story begin ..

    Sewaktu BOY dan GIRL baru pacaran, BOY melipat 1000 burung kertas buat GIRL,
    menggantungkannya di dalam kamar GIRL. BOY mengatakan, 1000 burung kertas itu
    menandakan 1000 ketulusan di hatinya.Waktu itu, GIRL dan BOY setiap
    detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka b'dua....

    Tetapi pada suatu saat, GIRL mulai menjauhi BOY.GIRL memutuskan untuk
    menikah dan pergi ke Prancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam
    mimpinya berkali2 itu!! Sewaktu GIRL mau mutusin BOY, GIRL bilang sama BOY,
    "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa.....

    Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!!Aku harus bisa memegang
    kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh, aku tidak
    berani membayangkan bagaimana kehidupan kita nanti setelah menikah...!!"

    Setelah GIRL pergi ke Prancis, BOY bekerja keras, dia pernah menjual
    koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia
    kerjakan dengan sangat baik dan tekun. Sudah lewat beberapa tahun...
    Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai
    sebuah perusahaan.Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada
    GIRL, dia masih tidak dapat melupakannya. Pada suatu hari, waktu
    itu hujan, BOY dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat
    pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua GIRL.. Dia
    ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
    tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri. BOY ingin mereka
    tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah
    seorang Bos.

    BOY mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua
    tsb. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai
    payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan. Sewaktu mereka
    sampai tempat tujuan, BOY tercengang oleh apa yang ada di depan matanya,
    itu adalah tempat pemakaman! Dia melihat di atas papan nisan, foto GIRL
    tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil,
    tergantung burung2 kertas yang dibuatkan BOY. Dalam hujan, burung2
    kertas itu terlihat begitu hidup. Org tua GIRL memberitahu BOY, GIRL tidak
    pergi ke paris. GIRL terserang kanker, GIRL pergi ke surga. GIRL ingin BOY
    menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa ia
    berbuat demikian terhadap BOY dulu. GIRL bilang dia sangat mengerti BOY,
    dia percaya kalau BOY pasti akan berhasil. GIRL mengatakan, kalau pada
    suatu hari BOY akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa
    burung kertas buatnya lagi. BOY langsung berlutut, berlutut di depan
    makam GIRL, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming
    itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh BOY. Dingin
    tidak terasa lagi, yang ada kepiluan hati.. BOY teringat senyum manis GIRL
    yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan
    darah...

    Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau BOY
    sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu sedih terdengar dari
    dalam mobil tersebut,

    > > > > > > > Pesan: Kalau kamu menginginkan semua orang di dunia ini
    menemukan jodohnya, maka kirimkanlah ke teman2 mu

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •