Results 1 to 7 of 7
http://idgs.in/125554
  1. #1
    ballinst's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    5,443
    Points
    1,513.00
    Thanks: 188 / 86 / 51

    Default [Story] The Bow of Moonrose

    Link to ..

    Part 1 - Dark Cloud Disaster >> In this post <<
    Part 2 - The Alteration >> Click Here <<
    Part 3 - Essence of Darkness >> Click Here <<
    Well, ini thread cerita kedua yang gw buat kesini, tapi kalo banyaknya versi cerita, ini merupakan versi cerita ke3, coz di thread itu ada 2 cerita yang digabung.. ~p Happy reading, semoga bisa membuat bahagia, ato apalah.. Anyway.. let's get started.. with..

    The Bow of Moonrose
    Story Writer: ballinst

    Part 1 - The Dark Cloud - Gw buat pendek.. biar kelanjutannya seru.. :P

    Damai.. sangat damai... Kota Artherian.. keadaan tentram dengan penduduk yang ramah tamah.. Paginya, semua penduduk bergembira.. Sorenya.. awan yang gelap nan luas.. menghampiri kota tersebut..

    DRASH! - Tornado yang sangat kuat, menjebol atap sebuah rumah, hingga rumah itu runtuh, tersisa puing-puingnya, kurang dari 3 detik.

    Civilians: "aaaaaaaaaaaaaaaaaggh!" - Semua warga bercerai berai, meninggalkan rumahnya dan menuju tempat yang aman, diluar kota itu.

    2 orang.. 1 orang nyaris tidak bernyawa.. berada didepan rumah yang hancur..

    Unknown: "Ugh, kumohon, bertahanlah.. Feia.." - Memeluk orang itu, sepertinya kekasihnya, melihat badannya yang berlumuran darah.

    Feia: "Hf, hf.. Tidak, Rath.. hf, aku tidak bisa, hf, tahan.. lebih lama.. lagi.."

    Rath: "Maafkan aku terlambat menolongmu.."

    Feia: "Hff.. aku akan terus bersamamu.. Rath.. ... ..."

    Rath Faryan, seorang penjaga kota klasik layaknya satpam dengan topinya.. Pekerjaan sehari-harinya menjaga gerbang kota sendirian.. Tanpa teman.. Ia sudah tidak mempunyai orang tua lagi, maupun adik dan kakak... Tetapi suatu hari.. gadis bernama Feia Moonrose yang pekerjaannya hanya membantu orang tua dirumahnya itu, masuk kedalam kota, sepertinya habis dari kota yang lain, bertemu dengan Rath di pos jaganya.

    *FLASHBACK* - 1 hari sebelumnya

    Rath: "Umm.. Maaf.. Ada yang perlu kubantu?" - Melihat seorang perempuan yang melihatnya terus-menerus, Ia pun merasa keanehan.

    Feia: "Ehm.. namaku Feia Moonrose.. namamu siapa?"

    DEP! Jantung Rath berdebar kencang, Ia tidak menyangka bahwa wanita yang ditemuinya langsung memberitahu namanya.

    Rath: "Err.. namaku Rath Faryan.. salam kenal.." - Nada malu dan rendah

    Feia: "Oh.. Rath ya.. nama yang bagus.. smile:" - Tersenyum manis

    Rath tak mampu menahan rasa malunya.. Mukanya memerah..

    Feia: "Eh.. maaf.. terkesan menyindir ya?" - Tetap dengan nada halus dan lembut

    Rath: "Egh.. egh.. nggak kok.. ahehawehwhawh" - Berusaha mengubah topik pembicaraan

    Feia: "Oh, yasudah.. aku disuruh oleh orang tuaku membeli suatu makanan di kota lain... Besok kalau sempat aku kesini juga ya.. hehehe.." - Tetap dengan senyum dan nada lembut

    *FLASHBACK* - Kembali ke waktu awal

    Apa daya, Rath yang hanya sebagai penjaga gerbang tentu saja tidak bisa melakukan apapun terhadap awan yang terus mengeluarkan angin yang kuat tersebut.

    Rath: "(Uh, sial..)"

    Unknown: "Salam, wahai penjaga gerbang kota Artherian." - Awan gelap itu berbicara, dan bisa berbahasa manusia, suaranya langsung ke arah Rath yang masih memeluk Feia.

    Rath: ".. .. Siapa kau dan apa tujuanmu kesini?" - Nada agak tinggi, mengendurkan pelukannya sedikit, akhirnya meletakkan Feia di jalan kota Artherian

    Unknown: "Perkenalkan.. namaku adalah Cloudia.. Aku .." - Belum sempat menyelesaikan kata-katanya

    Rath: ".. Kau.. betul-betul kurang ajar. .."

    Cloudia: "Hoho.. Apakah aku salah membunuh orang? Sepertinya aku membunuh orang yang kau cintai ya.. Maaf kalau begitu.." - Nada nyolot, Rath sudah mengepalkan tangannya, tanda kesal.

    Rath: "Tiada maaf untukmu.. Cloudia.. atau lebih pantas kusebut awan terkutuk?"

    Cloudia: "Nadamu membuatku muak.. Tapi aku tidak ingin membunuhmu sekarang.. Sepertinya penderitaanmu sudah cukup untuk hari ini.."

    Rath: A..APA?! KAU MEREMEHKANKU?!" - Beranjak berdiri

    Cloudia: "Khu khu khu.. Baru 3/4 isi kota ini yang aku habisi.. Besok, akan kuhabisi semua, termasuk kau.. WAHAHAHAHAHA!!"

    Rath: ".. .. .. .." - Melihat Cloudia menjauh.. akhirnya menghilang. Setelah itu Ia melihat Feia yang sudah tak bernyawa.. Air matanya menetes.. Tepat kearah muka Feia

    TIK! CRING! - Tetesan air mata itu, membuat tubuh Feia perlahan-lahan menjadi tembus pandang..

    Rath: ".. .. hah?"

    End of Part One
    Last edited by ballinst; 24-10-08 at 05:39.

  2. Hot Ad
  3. #2
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Penuh warna warni yah..haha, ditunggu terusannyah
    I'm totaly *******

  4. #3
    ballinst's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    5,443
    Points
    1,513.00
    Thanks: 188 / 86 / 51

    Default

    wogh, om ado kunjung juga kesini, thanks yah
    _________________________________________

    Part 2 - The Guardian's Bow

    Tubuh Feia lama-kelamaan menjadi tembus pandang dan tidak bisa disentuh. Tetapi masih memakai baju hingga sepatu yang sama seperti keadaannya ketika masih hidup.

    Rath: "Egh.. kok bisa jadi begini.." - Melihat kearah Feia yang tembus pandang

    Feia: ".. .. .." - Membuka matanya, tapi tubuhnya tetap tembus pandang

    Rath: "Hah?! Bagaimana bisa?!" - Kaget melihat Feia yang dikiranya sudah tak bernyawa, masih bisa membuka matanya.

    Feia: ".. Aku sudah mengatakan bahwa aku akan terus bersamamu, Rath.. hehehe.." - Suara normal.. tidak ada yang berubah..

    Warga-warga sekitar tidak bisa melihat Feia. Mereka mengira Rath sudah tidak waras karena berbicara sendiri.

    Civil: "Maaf, Pak Rath. Anda berbicara dengan siapa?"

    Rath: ".. .. Eh, eh.. aku berbicara dengan .."

    Feia: ".. Hanya kau yang bisa melihat dan mendengarku, Rath.." - Menyelak kata-katanya sebelum warga-warga mengiranya abnormal

    Rath: "Eh.. eh.. nggak jadi.. tadi hanya berimajinasi saja.. heheheheheh" - Tampak agak panik

    Rumah Rath Faryan berada didekat dermaga. Beruntunglah, karena 1/4 dari sisa kota Artherian hanya dermaga tersebut. Rath kembali ke rumahnya yang masih berdiri, bersama Feia dibelakangnya.

    Feia: "Aku terus mengikutimu kemanapun kau pergi, Rath."

    Rath: "Yasudah.. tapi.."

    Feia: "Tapi apa?"

    Rath: "Jangan ikuti aku ketika mandi ya.. -_-" - Kelihatan cemas

    Feia: ".. Nggak lah. Sekedar informasi, tetes air matamu itu tadi membuatku hidup kembali, tetapi hanya 0,01%"

    Rath: "(Andai aku bisa mengeluarkan 10000 air mata..) Apa kau yang sekarang bisa menembus dinding atau benda padat?"

    Feia: "Sayangnya tidak bisa. Entah kenapa aku tidak tahu."

    Rath: "Apa aku bisa menyentuh wajahmu?"

    Feia: "Coba saja.."

    Wuzsh.. Tangan Rath seperti menyentuh angin, tidak terasa apa-apa

    Rath: "Tidak bisa "

    Feia: "..."

    Rath: "Kira-kira apa yang harus kulakukan besok menghadapi Cloudia si awan terkutuk itu?"

    Feia: "Nah, kamu mengingatkanku, hehehe.. Untuk itu aku akan merubah wujudku menjadi busur.."

    Rath: "Hah? Busur? Beserta anak panahnya?" - Wajah penuh pertanyaan

    Feia: "Anak panahnya kau bisa ciptakan sendiri dengan memikirkannya, selama kamu memegang busurku."

    Rath: "Lalu.. apa yang akan terjadi denganmu? Apa kau tidak akan bisa lagi ke wujud seperti ini?"

    Feia: "Aku akan tetap hidup di busur itu.. Dan selama kau memegang busurku, kau bisa berkontak denganku lewat pikiran."

    Rath: "Canggih.."

    Feia: "Aku berubah sekarang ya?"

    Rath: "Y.. Ya.."

    Feia perlahan-lahan, merubah wujud bentuk perempuannya, menjadi sebuah busur berwarna putih. Bagian atas busur itu tajam, sedangkan bagian bawahnya tumpul. Motif-motif aneh menyelimuti busur itu.

    *Feia: "Keren kan? Hehehe.."

    Rath: "Ya.. sangat.."

    *Feia: "Coba bayangkan sebuah anak panah..

    Rath: "Hmm.." - Membayangkan anak panah yang sangat mewah dengan segala aksesoris yang ada

    Anak panah yang dibayangkan oleh Rath, langsung muncul perlahan-lahan, dari tak berbentuk, menjadi bentuk yang dibayangkannya.

    Rath: "Wogh.. hebat.. Anak panah ini tahan berapa menit?"

    *Feia: "5 menit saja.. untuk menjaga jual beli panah ini.. panah ini bukan untuk dagang.."

    Rath: "" - Merasa niatnya terbaca

    *Feia: "Kenapa? Pikiranmu terbaca ya? Hehehe..

    Rath: "-_-"

    Tak ada dialog selama 5 detik, sepi

    Rath: "Sekarang.. bagaimana cara aku menghadapi awan itu, padahal awan itu tidak mempunyai titik lemah dan tidak kelihatan makhluk inti penggerak awan itu.."

    *Feia: "Semua pasti ada kelemahannya, Rath. Dengan busurku yang dipegang oleh tanganmu dan rasa sayangmu, kurasa panahmu bisa menghancurkannya.."

    Rath: "Semoga begitu.." - Melihat ke busur yang dipegang dengan kedua tangannya

    Malamnya.. semua warga mengira bahwa awan gelap tersebut sudah menghilang untuk selamanya.. Mereka mulai membangun bangunan dan memperbaiki fasilitas yang rusak..

    Rath: "Hei, para warga! Apa yang kalian lakukan? Lebih baik kalian menyingkir dari sini sebelum Awan Jelek itu datang lagi kesini besok .." - Nada agak tegas, ingin sekali tidak ada korban jiwa untuk kedua kalinya

    *Feia: ".. Rath.. jangan berkata lantang begitu.. aku yakin warga akan mencurigaimu.." - Berkata lewat hati Rath, seperti sudah satu hati

    Pekerja: "Hei, kau tahu darimana, penjaga kota sok tahu?! Jangan-jangan kau mata-mata dari awan itu.."

    Warga: "BETUL! AKU YAKIN SEKALI DIA ADALAH PENGKHIANAT!"

    Rath semakin terdesak. Semua orang mencaci makinya, maka baginya hanya 1 jalan, keluar dari kota tersebut..

    *Feia: "Rath.."

    Rath yang sambil memegang busurnya, meninggalkan kota dengan rasa sedih, warga-warga kota Artherian tidak tahu apa yang sedang diusahakannya

    Rath: "Aku.. tidak tega meninggalkan kota ini.." - Terhenti diluar gerbang masuk kota Artherian, melihat keatas

    *Feia: "..."

    Rath: "Malam ini kita tidur diluar.. rumah.. untuk.. mungkin pertama kalinya.."

    *Feia: "Baiklah.."

    Tidak terasa sudah pagi, Rath berjaga-jaga dibalik pohon didepan kota..

    Rath: "Aku lapar.. Kau tidak lapar, Feia?"

    *Feia: "Sebetulnya aku ingin sekali merasakan lapar dan makan.. Tetapi kini karena wujudku sudah transparan.. alias hanya sebagai pelindung yang menyayangimu.."

    Rath: "Uh, baiklah.. Kau bisa kembali ke wujud perempuan yang transparan? Sangat tidak lucu jika harus menenteng busur ini kemana-mana, seperti Archer saja"

    *Feia: "Eheheh, kangen sama wajahku yaa?" - Sambil merubah wujud, busur lama kelamaan menghilang, menjadi Feia transparan disamping Rath

    Rath: "Ngg.. ya ada niat begitulah.." - Sambil berjalan ke kota Fedtown, kota dimana Feia dulu sering membeli makanannya disitu.

    Feia: "Rath.. kota itu.." - Melihat ke kota Fedtown

    Awan berwarna hitam, seperti yg dilihat oleh Rath kemarin sore. Mengobrak-abrik kota Fedtown.

    Feia: "Kota.. yang sering kukunjungi.." - Menitikkan air matanya, tapi air matanya transparan juga dan hanya bisa dilihat oleh Rath.

    Rath: "..." - Melihat Feia menangis, mengepalkan tangannya

    Rath: "FEIA!" - Melihat ke Feia dalam 1 detik

    Feia: "Hah, ya??" - Mengusap tangisannya

    Rath: "Jadilah bentuk busur." - Terasa aura marah disekitarnya

    Feia: "Baiklah.." - Percaya pada Rath, mengubah wujudnya menjadi busur dengan motif yang aneh-aneh, ujung atasnya tajam tetapi ujung bawahnya tumpul.

    Rath: "CLOUDIA!!" - Berteriak sekencang-kencangnya layaknya orang marah

    Cloudia: "Oho, makhluk kecil yang kemarin.. Mau apa kau? Menyerangku dengan busur murahan itu?

    Rath: "Bre.. brengsek.." - Aura api keluar dari Rath, lalu Ia mengeluarkan anak panah yang berapi-api dari tangannya

    *Feia: "Jaga nafsumu, Rath.."

    Rath: "Feia.. percayalah padaku.. Panahku yang dibuat dari busur milikmu dan rasa sayang milikmu, akan kujadikan sebagai pemusnah Cloudia.." - Menyiapkan ancang-ancang melepaskan panah

    Cloudia: "Tunjukkanlah apa yang kau bisa, makhluk lemah.." - Masih dalam bentuk awan, dengan tenang merusak Fedtown tanpa melihat betapa berbahayanya busur dari Rath

    End of Part Two

  5. #4
    ballinst's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    5,443
    Points
    1,513.00
    Thanks: 188 / 86 / 51

    Default

    Dikit yang baca, mending gw rampungin aja ntar sore, bacanya bisa kapan2
    _____________________
    Part 3 - Essence of Darkness

    Rath: "Kau.. sudah memakan banyak korban.. tiada ampunan bagimu.." - Menahan panah di busurnya, di panahnya muncul api-api yang menyelimutinya

    *Feia: "Rath.. panahmu itu bukan panah biasa.."

    Cloudia: "Panahmu yang kecil itu tidak akan mampu menembus awanku, bahkan lapisan pertamaku, WAHAHAHAHA!"

    Rath: ".. .. .." - Fase kedua, ancang2 melepaskan panahnya, membidik dengan sangat tepat

    Cloudia: "Mengapa lama sekali? Kau ketakutan?

    Rath: "Thunderous Shot" - Nada yang sangat pelan, sambil melepas jari terakhirnya dari tali busur

    Panah dari Rath berkekuatan api dan listrik yang saling adu mengadu, membuat beberapa ledakan kecil diudara

    Cloudia: "Tidak akan bisa menembusku.. heheheh"

    *Feia: ".. .. .."

    GRESH! ZZZT! DERR! Panah Rath menembus lapisan awan Cloudia, merobek bagian depannya, menyetrum bagian dalamnya, dan membakar sisanya.

    Cloudia: "AAAAARGGGGH!" - Suara yang sangat keras, di awan itu seperti pertarungan antara 4 elemen, air, angin, api, dan listrik.

    Rath: "Die, quickly!" - Menyiapkan panah kedua

    *Feia: "Rath, aku percayakan semua padamu.."

    Rath: ".. .. .." - Menarik tali busur, tersenyum sedikit

    3 detik ancang-ancang, Cloudia masih disibukkan oleh 4 elemen yang ada di dalam lapisan awannya.

    Rath: "Explode" - Panah berujung *** waktu muncul di tangan Rath, menariknya ke tali busur, dan bersiap melepaskannya

    Cloudia: "AAGH! SEKALIPUN KAU BUNUH AKU, DUNIA INI SUDAH KUKUTUK! WAHAHAHA!

    Rath: "Aku tidak peduli. Tugas pertamaku, adalah membunuhmu!!" - Melepaskan panahnya

    Panah Explode Rath mengarah tepat ke lubang di lapisan awan Cloudia..

    ZLEB! Masuk mulus kedalam awan..

    BUUUM!! Ledakan yang sangat besar dari Cloudia, menyisakan sebuah bola berdiameter sekitar 50 cm didepan Rath, berwarna hitam dan melayang.


    Cloudia: "Huhuhu, bersiaplan untuk melihat kutukan pertama di tempat ini..

    Rath: "A.. APA?!"

    *Feia: "Masih belum selesai.."

    Rath: "..?"

    *Feia: "Lihatlah kearah kananmu.."

    Cloudia: "Ya, Artherian sudah hancur lebur sekarang.. Kau betul-betul egois melupakan tempat tinggalmu.."

    Rath: "U.. ugh.." - Melihat kearah tangannya yang mengepal

    Cloudia: "Kini, kutukan kedua.. alias yang terakhir.. ESSENCE OF DARKNESS!

    Cloudia semakin hitam kelam, lalu muncul sinar-sinar dari kota Artherian dan Fedtown yang berwarna hitam, mengarah ke Cloudia.

    Cloudia: "Kau ingin tahu apa yang aku lakukan barusan?" - Masih dengan sinar hitam yang terus mengalir kepadanya

    Rath: ".. .. .." - Melihat ke Cloudia yang bentuknya semakin besar

    Cloudia: "Semua energi dari jasad-jasad yang tersisa kuserap, mereka sudah tidak ada gunanya lagi..

    Rath: "Ke.. kejam.."

    *Feia: ".. .. .."

    Cloudia: "Jadi? Apa pendapatmu tentang tubuhku yang baru ini.. Berawal dari Essence of Darkness.. kini menjadi Mist of Darkness!!"

    Cloudia kali ini menjadi bentuk kabut yang menyebar, kabut itu berwarna hitam, dan area jangkauannya sangat besar.

    *Feia: "Rath, cari titik intinya!"

    Rath: "A.. aku tidak bisa.."

    Cloudia: "Kau memang lemah, Rath Faryan.. AAAHAHAHA!"

    *Feia: "Rath, dimana ada harapan, disitu ada jalan, tadi kau sudah melakukan cukup baik.. MASIH ADA HARAPAN!

    Rath: "I'll try once again" - Mengangkat mukanya, mengangkat busurnya, bersiap mensummon panah

    Cloudia: "Lebih baik kalau kau kumusnahkan sekarang.. ENERGY OF DARKNESS!"

    Rath: "Hope." - Mensummon panah klasik, tetapi di bagian depannya ada sayap kecil

    *Feia: "Nice, Rath.. I trust on u.."

    Cloudia: "Musnahlah.." - Muncul suatu pusaran energi dibelakang Rath

    Rath: "KAU YANG MUSNAH!" - Memutar badannya 180 derajat, langsung mengarahkan panahnya ke pusaran itu

    Cloudia: "APA? BAGAIMANA KAU.."

    Rath: "Shot!" - Melepaskan panahnya

    Cloudia: "ENERGY RELEASE!" - Muncul laser berwarna hitam dari dalam pusaran yang dia summon

    *Feia: "Jangan pernah berhenti berharap.."

    Rath: "Finishing Movement."

    BLAAR! Panah Rath dan laser Cloudia saling beradu, berujung pada, kehancuran keduanya

    Rath: "Kau sudah tidak bisa apa-apa lagi, Cloudia.."

    Cloudia: "Ukh.."

    Rath: ".. .. .." - Menurunkan panahnya, melihat kearah Cloudia, wujudnya aslinya terlihat walau buram.

    Wujud aslinya seperti laki-laki dewasa, memakai mantel dibelakangnya, dan tubuhnya dilapisi baju perang.

    Rath: "Kau, kau.." - Agak kaget

    Cloudia: "Uh, trimakasih telah menyelamatkanku dari kutukan awan itu, Rath.. hosh.." - Kehabisan nafas

    *Feia: "Rath, menurutku semua yang dilakukannya di awan itu bukan kemauannya.."

    Rath: "Ya.." - Berbicara balik ke Feia dari dalam hati

    Cloudia: "hrrgh.. hogh.." - sangat berat untuk berdiri

    Rath: "Ayo. Kita ke Fedtown, siapa tahu masih ada sisa rumah untuk ditumpangi.." - Mengulurkan tangan ke Cloudia, sepertinya tidak ada rasa dendam lagi

    Cloudia: "Hf.. nanti akan kuceritakan apa yang terjadi sebenarnya.." - Mengikuti Rath dari belakang, jalannya tidak lurus, bertumpu pada pedangnya

    Rath: ".. .. .."

    Rath hanya melihat satu rumah yang utuh. Sebetulnya bukan rumah, melainkan sejenis lab.

    Cloudia: "Tempat itu.. ukh!" - BRUGH! Terjatuh dan tak sadarkan diri

    Rath: "Ah.. ada apa disitu?" - Melihat ke tempat yang ditunjuk oleh Cloudia barusan

    Unknown: "Tugasmu selesai, Cloudia.." - Suara dari dalam rumah itu, sangat keras sekali

    Rath: "APA?! SIAPA KAU?!" - Mengangkat panahnya, bersiap mode perang

    *Feia: "Berhati-hatilah, Rath.."

    Rath: "Baiklah, Feia.." - Mensummon panah dan menarik tali busurnya, mengarahkan ke pintu rumah tersebut

    Unknown: "Ehehehe.. sangar sekali.. aku belum menampakkan diriku tapi kau sudah menyiapkan panahmu.."

    Rath: "Hentikan omong kosongmu dan keluarlah!"

    Unknown: "Baik, baik.. Ijinkan aku memperkenalkan diri.. Namaku adalah Gal'zim.." - Membuka pintu

    Rath: "Namamu seperti nama Orc.. tapi itu tidak penting.. Sepertinya kau adalah musuhku.. Bersiaplah.." - Aiming

    End of Part Three

  6. #5
    ballinst's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    5,443
    Points
    1,513.00
    Thanks: 188 / 86 / 51

    Default

    Part 4 - Cloudia's Payment

    Gal'zim, makhluk berbadan manusia, tetapi memiliki nama khas Orc. Ia memegang kapak besar di tangan kanannya dan sebuah tameng besi di tangan kirinya.

    Gal'zim: "Setelah melihat kekalahan Cloudia, aku tahu kelemahanmu dan kekuatanmu.. heh, heh.." - Tersenyum, sambil mengangkat tamengnya

    Rath: "THUNDEROUS SHOT!" - Melepaskan panah dengan kekuatan listrik dan api yang bercampur aduk kearah Gal'zim

    *Feia: "Rath, apa kau masih mendengarkanku?" - Berbicara dari arah panah

    Rath: "Ya, masih, dan aku hanya membutuhkan panah dan busur darimu, bukan kata-katamu." - Muka masih memasang raut benci, menyiapkan panah kedua

    *Feia: "..."

    Gal'zim: "BLOCK!" - TRANG! Panah yang ditembakkan Rath ditangkis dengan tameng miliknya

    Rath: "Second.." - Menyiapkan ancang-ancang

    Gal'zim: "Gerakanmu terlalu lambat, nak.." - WUZZ, WUZZZ! Berlari meninggalkan posisi asalnya, kini berada didepan Rath dengan kedua tangan memegang kapak, tameng disimpan di pinggangnya

    Rath: "Azh!" - Kelihatan kaget, mencoba melompat kebelakang

    Gal'zim: "Pertama-tama, aku harus menghempaskan dulu busur ******* ini.." - Mengayunkan kapaknya, TRANG! busur Rath, atau lebih baik dibilang busur Feia, terpental jauh ke arah kiri Rath.

    *Feia: "R.. a.. t.. .. h.." - Suaranya semakin kecil, akhirnya tidak terdengar lagi

    Rath: "Grmbl.." - Mengambil posisi berlari ke busur Feia

    Gal'zim: BUM! "Mau lari kemana?" - Meloncat kedepan Rath, menutup jalannya ke busur itu

    Rath: "Uh, sial.."

    Cloudia: "Aku.. belum habis.. Gal.. zim.." - Bangkit dengan susah payah, Rath dan Gal'zim terkejut melihatnya bangun tiba-tiba

    Gal'zim: "Ah, makhluk tak berguna, akan kuhabisi kau dulu.." - DREK, DREK, DREK! Gal'zim berlari dengan sepatu besinya ke arah Cloudia

    Cloudia: "RATH! CEPAT AMBIL BUSURMU!" - TRING! Menarik pedang dari pinggangnya, muka menghadap ke Rath

    Rath: "Ta.. tapi.."

    Cloudia: "Percayalah dengan seseorang yang selalu bersamamu.. Good luck.."

    Gal'zim: "HAAAAARGHHH!" - Meloncat tinggi keatas Cloudia, mencoba menebasnya dari atas

    Cloudia: "CEPAT, BODOH! AMBIL BUSURMU!" - Setelah berkata dengan sangat cepat, Cloudia langsung mengambil ancang-ancang bertahan

    Rath: "Feia.." - DRAP, DRAP, DRAP! Berlari ke arah busur, GREP! dan langsung memeluknya

    *Feia: ".. .. R.. a.. th.. kau kembali.."

    Rath: "Maafkan aku telah mengucilkanmu tadi, Feia.. Aku telah membuat sakit hati perempuan pilihanku sendiri..

    Gal'zim: "MATIIIIIIII!" - Mengayunkan kapaknya tepat keatas kepala Cloudia

    Cloudia: "HM!" - TRANGG! Menggunakan kedua pedangnya yang berposisi horizontal untuk menahan kapak Gal'zim

    Rath: "Sekarang saatnya.." - Bangkit berdiri, mengangkat busur Feia ke bahunya

    *Feia: "Do it, Rath.."

    Gal'zim: "Hugh! Sekuat-kuatnya kau, tak lama lagi kau akan jatuh!" - Terus melakukan perlawanan ke Cloudia

    Cloudia: "Heh, heh.. Kau betul.." - Masih terus bertahan dengan menangkis serangan Gal'zim

    Gal'zim: "RASAKAN INI!" - Mengayunkan kapaknya menyerong ke atas kiri, mementalkan pedang Cloudia ketempat yang jauh

    Rath: ".. .." - Menarik tali busurnya

    Cloudia: "U.. ugh.." - Terjatuh, melihat kearah Gal'zim dengan kapak di kedua tangannya dan tameng di pinggangnya, berjalan kearah Cloudia

    Gal'zim: "Akhirnya.." - Mengangkat kapaknya tinggi-tinggi

    Cloudia: "Heh, heh.." - Tersenyum

    Gal'zim: "Apa yang kau tertawakan.. AURGH!" - BRUK! Sebuah panah menyerempet tangan Gal'zim, membuat kapaknya terjatuh ke samping kanannya

    Cloudia: ".. .." - Mengambil langkah cepat mengambil pedangnya yang terpental jauh

    Gal'zim: "Ka.. kau.." - Melihat kearah Rath

    Rath: "Ya.. Apa yang ingin kau lakukan sekarang?" - Menyiapkan anak panah lagi

    Gal'zim: "Huh, tidak akan bisa menembus tamengku.." - Mengambil kapaknya yang terjatuh, memakai tamengnya di tangan kiri

    *Feia: "Tameng itu dipakainya lagi.."

    Cloudia: ".. .." - SRET! Mengambil pedangnya yang terjatuh, memegangnya dengan dua tangan

    Rath: "Now!" - Melepaskan panahnya

    Rath: "Rapid-Firing Thunderous Shot!" - Menyiapkan panah dalam tempo yang sangat cepat, menembakkannya lagi dan lagi

    CTAR! CTAR! CTAR! 3 Thunderous Shot mengarah ke Gal'zim, tepat ke jantungnya

    Gal'zim: "BLOCK!" - TRANG! TRANG! TRANG! 3 panah itu dipentalkan dengan mudah

    Cloudia: "Kau melupakan keberadaanku, Gal'zim.. It's time for a little payment.." - Sudah berada di belakang Gal'zim, dan mengarahkan pedangnya ke punggung Gal'zim.

    Gal'zim: "A.. APA?!" - Memutar balik badannya

    Rath: "Matilah.." - Melepas panah ke arah Gal'zim yang membelakanginya karena sedang menghadap Cloudia

    JLEB! Gal'zim: "A.. ARGH.."

    Cloudia: "GOOD! TWISTING BLADE!" - Memutar pedangnya dan merobek perut Gal'zim

    Gal'zim: "A..h.." - BRUK! Sudah tidak bernyawa, Rath dan Cloudia tersenyum

    Rath: "Good job, man! Ahahah.."

    Cloudia: "Aku tidak melakukan apa-apa, katakan terimakasih kepada busurmu itu..

    Rath: ".. .."

    Cloudia: "Aku yakin ada energi yang kuat dari dalam busurmu itu.. Ya, aku pergi dulu sekarang, markasku sudah memanggil.. Pindahkan aku!" - TUING! Cloudia menghilang seketika dari pandangan Rath

    Rath: "Terima kasih.. Feia?" - Melihat busurnya

    SRRR.. Busur Feia menjadi terang, lebih terang daripada sebelumnya.

    *Feia: "Ra.. th?"

    Rath: "Ada apa, Feia?!" - Kelihatan serius

    *Feia: "Aku bangga, aku senang, aku bahagia bisa berteman denganmu.."

    Rath: "Eh.. uh.." - Wajahnya memerah

    *Feia: "Ehehehe, lupakan saja.. Sekarang kita berkelana ke kota mana lagi?"

    Rath: "Menurut papan petunjuk ini.. kota yang dilewati jalan ini.. adalah.. The Harbor.." - Melihat ke papan petunjuk

    *Feia: "Baiklah, ayo kita kesana!"

    Rath: "Uh.. ya.."

    *Feia: "Rath, lihat diatasmu!

    Rath: "Hah?" - Melihat keatasnya

    Cloudia: "Hei, Rath! Ayo naik kesini!" - Mengendarai helikopter, turun ke dekat Rath.

    Rath: "Eh.. ini milikmu?"

    Cloudia: "Uh, tidak, sebenarnya ini hanya milik markas besarku.. Mau kuantar kemana? Kau sudah menyelamatkan nyawaku dua kali.." - Melihat Rath

    Rath: "Err.. The Harbor saja deh.."

    Cloudia: "Kalau ada masalah, aku pasti datang ketempat itu, karena perlengkapan markasku canggih-canggih, jadi bisa tahu dimana saja ada masalah.." - Mulai menerbangkan helikopternya

    Rath: ".. Thank you, Feia.. Kau sudah memberikan banyak kontribusi kepadaku..

    *Feia: "Tidak, Rath.. Rasa sayangmu terhadapkulah yang membuatku senantiasa setia kepadamu..

    Rath: ".. .." - Tersenyum sambil melihat matahari terbenam, hari sudah mau malam.. Pemandangan yang sangat fantastik dengan terbang diatas helikopter bersama Cloudia.. dan.. Feia Moonrose..

    End of Part Four - End of The Bow of Moonrose

  7. #6
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    Nice story, boleh tambah kritik dikit bro
    alurnya gampang ketebak... dibaca ga sampe akhir dah bisa keraba endingnya...

    pemilihan warna untuk membedakan setiap tokoh sangat2 bagus, dengan pemilihan warna yang tepat sehingga tidak mengganggu pemandangan. tapi tulisan digedein dikit lints. gw bacanya diqoute dolo baru gw gedein

    oh ya, mungkin ini cocok dipindahin ke creative corner?
    yang suka becanda autis, BACA

  8. #7
    ballinst's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    5,443
    Points
    1,513.00
    Thanks: 188 / 86 / 51

    Default

    Quote Originally Posted by 3agl3one View Post
    Nice story, boleh tambah kritik dikit bro
    alurnya gampang ketebak... dibaca ga sampe akhir dah bisa keraba endingnya...


    pemilihan warna untuk membedakan setiap tokoh sangat2 bagus, dengan pemilihan warna yang tepat sehingga tidak mengganggu pemandangan. tapi tulisan digedein dikit lints. gw bacanya diqoute dolo baru gw gedein

    oh ya, mungkin ini cocok dipindahin ke creative corner?
    bold=setuju, gw jg agak susah mikirin arah critanya, @@

    secara mendingan disini aja.. ntar klo sempet gw buat lagi yang season 2 -__-"

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •