aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!
koq ga ada 'JEDAR JEDER NYA LAGI'
btw, ini masi ttg kamen rider kaga?
bingung gwa ini ttg apa...
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!
koq ga ada 'JEDAR JEDER NYA LAGI'
btw, ini masi ttg kamen rider kaga?
bingung gwa ini ttg apa...
ah. . CooLz !
Make 1 for me plz
the cutest one
UhMmM
Rix-kun, ga cape ngetik panjang lebar?
:P
Spoiler untuk replies :
TIDAK MENERIMA BARCEN
Embrace: The Philosophy of RiXtopia
Ti ati.
✓ The World of RiX ~ Index
✓ My SoundCloud
eric wah parah... penggemar setiamu selalu telat baca.....
btw sperti biasa selalu hilarious crita yg anda buat...
btw ini klo di jadikan anime bisa banyak fan service+echii!!
entah kenapa gw demen sama MIKA-CHAN![]()
Last edited by chibibo; 07-11-08 at 16:59.
Tertawa Itu Sehat
( ̄ー ̄)凸
Status :
ZatsuneMiku パンヤ
err, tidak ada touhou = = a
gomen ne ~
dengan ini, post gw menjadi 68! all hail 68!
hmm..
ntar jadi blackmoon lawan retto ya..
tapi sayang, besok gw kudu pergi dr jam 5 pagi ampe minggu sore T_T
jd gw bacanya pas uda pulang.. deh
itu Kiara zz banget, tidur mulu.. darahnya ga abis2 apa itu
TADA~
SI METALICA KELUAR LAGII!
KYAAAAAAAAAAA~
haaaah.. Mika.. bertahanlah..
(gambar versi tukang balon menyusul..)
hmm.. pada akhirnya.. Mel yang nyesel sendiri.. kau memang tak berperasaan, Mel!
kini Mika sudah tidak menganggap 'Meru-sama' lagi.. "bagus" untukmu (baca: Mel) dan bagus untuk Mika.. MWAHAHAHAHAHAHA
(gw jadi kesannya nyumpahin...) maaf... terlalu excite..
Spoiler untuk replies :
Absurd 08
9. Too early?
Shuuno Tsubaki - School Infirmary
...
Hyun-woo: "Ini adalah kedua kalinya... Mika dibawa ke sini..."
Shun: "Dia tidak apa-apa kan?!"
Hyun-woo: "Seharusnya dia segera dibawa ke rumah sakit... sekarang juga..."
Ammie: "...benar"
Shun: "B-Baiklah... aku akan membawanya..."
Hyun-woo: "Kau perlu kuantar? Di luar sana pasti masih ada monster berkeliaran yang masih mengincar Mika..."
Shun: "..."
Ammie: "...aku juga ikut!"
Hyun-woo: "Ammie, kau tetap di sini! Jangan bolos..."
Ammie: "...bagaimana kau mau menjagaku kalau aku tetap di sini?"
Hyun-woo: "..., good point"
...
...
Red Sun
...
Retto: "...hh ...hh" << kelelahan
...
di sekitarnya, ratusan monster yang gugur dan terluka parah. Retto tidak membiarkan para monster itu kabur
...
*srek* << duduk di tanah, menarik nafas
...
Kiara: "Retto." << tiba-tiba entah sejak kapan, sudah duduk di samping Retto
Retto: "...whoa! Sejak kapan kau bangun?! Perutmu itu... hiiiy"
Kiara: "..." << melihat ke luka di perutnya yang cukup lebar
Retto: "...ghh" << memegang dahinya dengan tangan kanannya, yang masih gemetaran, keringat membasahi wajahnya
Kiara: "...kenapa?"
Retto: "...hh, sakit... kepalaku sakit... tangan kananku juga... aku tidak tau apa yang terjadi..." << matanya tertutup, menahan sakit
Kiara: "..."
Retto: "...grrh"
Kiara: "...Retto"
Retto: "..."
Kiara: "...Retto benci Shun?" << dengan wajah datar dan lurus
Retto: "...hh?? K-Kenapa... Kenapa tiba-tiba??"
Kiara: "..." << diam dan menunggu jawaban, menatap lurus ke mata Retto... *clik* berkedip sekali
Retto: "... ng... ngh... m-mungkin..." << melirik ke arah lain, tidak kuat membendung tatapan Kiara
Kiara: "...mungkin?"
Retto: "...d-dia... selalu merepotkan... selalu melahirkan masalah... aku... aku... "
Kiara: "...benci?"
Retto: "..."
Kiara: "...benar-benar benci?"
Retto: "... ... ..."
Kiara: "..."
...
...
Retto: "...tidak ...tidak tau"
Kiara: "Aneh" << nadanya datar
...
...
"Red Sun... aku sangat senang... akhirnya bisa bertemu dengan dirimu..."
Retto: "...hh?" << melihat ke depan, Blackmoon berdiri di depannya sejauh 10 langkah... sayapnya 'terlipat' rapi di punggungnya, sepertinya dia berjalan kaki dari markas para monster itu sampai ke tempat ini
Blackmoon: "...dan Kiara juga ada di sini... situasi ini kurang baik... kau harus pergi dari sini"
Kiara: "...musuh?" << bangkit berdiri
Retto: ".....hh.. k..kau..." << tidak tau siapa Blackmoon, tapi nalurinya mengatakan dia tidak bisa mengalahkan Allurian bersayap itu
Blackmoon: "... ^^ "
...
Retto: "...uhh... ngh.." << sakit di tangan dan di kepalanya makin menjadi
Kiara: "..." << melihat kondisi Retto yang makin aneh, akhirnya memutuskan untuk maju melawan Blackmoon
...
Blackmoon: "...Kiara, pergilah... aku hanya ingin melawan Red Sun... kumohon mengertilah, aku tidak ingin membunuh Allurian yang tidak mewakili kekuatan matahari =D"
...*wush!* << Kiara melesat ke arah Blackmoon
Blackmoon: "...maafkan aku"
*GREP!!*
Kiara: "...!!" << tanpa disadarinya, lehernya sudah dalam keadaan direnggut oleh tangan kanan Blackmoon
Blackmoon: "..." << wajahnya jadi serius
...
*zrb..* << cakar-cakar di tangan kanan Blackmoon yang tajam... tampak melukai leher Kiara... darahpun mengalir keluar saat Kiara berusaha keras melepaskan cekikan itu
Kiara: "...ngh!!"
Retto: "...Kiara... (lehernya... b-bisa... hancur) ...h-hentikan..." << berusaha bangkit berdiri
*wuss* << pandangan Retto buyar saat dia memaksakan berdiri
Retto: "...hh"
*brugh* << berlutut tak bertenaga
Retto: "...ada apa ini? ADA APA denga tubuhku?!"
...
Kiara: "...gh!! Kh.. Kh.. hah... haHAHAHA" << mulai tertawa
Blackmoon: "..." << wajahnya tidak berubah
*WUSH!!* << Kiara mengayunkan kaki kanannya untuk menendang tubuh Blackmoon
*JBUGHHH*
Blackmoon: "...hm" << malah jadi sedikit tersenyum
Kiara: "...grraaAAA" << kali ini dengan kedua kakinya, diarahkan ke tubuh Blackmoon, bersiap menendang sekuat tenaga
Blackmoon: "...you are killing yourself" << suaranya berubah! Jadi sangat 'gelap' dan berat
*JEDESH!!! ZRETTT* << tendangan Kiara sangat kuat dan berhasil melepaskan cekikan Blackmoon, tapi pada saat Kiara mendaratkan tendangannya, Blackmoon tidak mengendurkan cekikannya, menyebabkan leher Kiara mengalami luka robekan
*brugh!* << terjatuh di samping Retto
Kiara: "...Kh!! krhh... krh!" << memegangi lehernya, tampak sangat kesakitan
...
Blackmoon: "...kau tidak tertawa lagi? =) "
Kiara: "...krrh..! Kh.. gh... hah... hh.. urkh.." << darah keluar dari mulut Kiara saat dia mulai ingin tertawa lagi
hanya bisa memegang lehernya yang kesakitan, dalam posisi merangkak
...
Blackmoon: "..." << melangkah maju dan berhenti tepat di depan Kiara yang masih belum kembali berdiri
Kiara: "...kh?"
*grep* << mengangkat Kiara sampai berdiri dengan menarik rambutnya
Kiara: "...ngh!" << menutup matanya kesakitan, luka di lehernya sangat menyakitkan saat kepalanya ditarik ke atas
Blackmoon: "...tidak bisa bicara atau tertawa? Ada apa?"
Kiara: "...gh! Kh...!" << ada sedikit air mata terlihat, entah karena ketakutan atau kesakitan
Blackmoon: "..." << melepaskan cengkraman tangannya pada rambut Kiara
Kiara yang tak berdaya, tampak akan jatuh bebas kembali ke tanah
Tapi, dengan cepat Blackmoon membuka lebar telapak tangan kirinya dan menghadapkannya ke tubuh Kiara, kemudian...
Blackmoon: "Obscurité!" << suara dengan nada mengerikan itu lagi
*... deg!* << tiba-tiba di sekitar Blackmoon terasa menjadi hampa dalam waktu yang sangat singkat, sekitar setengah detik, hanya terdengar sekali detakan jantung, dan...
*WUSSHHH!!* << Kiara terpental jauh sekali oleh sebuah ledakan kecil berwarna hitam yang diakibatkan oleh tangan Blackmoon... tapi ledakan itu benar-benar tidak menghasilkan suara
*Brugh!! SRAKK!*
...
Kiara tidak bergerak lagi, sepertinya dia tidur seperti biasa... hanya saja tidak ada yang tau dia tidur sejenak, atau tidur selamanya.
...
Retto: "...K...Kiara..." << tercengang
Blackmoon: "...tinggal kita berdua =D ... ... Stand up... Red Sun..."
...
Retto: "...kau ini... mau apa... aku tidak mengerti!! GRAAAAAAA....!!!" << berdiri dan berteriak marah
...
*WOOSSSSH WUSSHHHH* << kekuatan yang dihasilkan Red Sun, menerbangkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, monster-monster yang tergelatak di tanah - terhempas jauh
Blackmoon: "..."
...
...
Shuuno Tsubaki - Nearby Clinic
...baru sampai ke klinik terdekat
...
Shun: "Hh?!"
Ammie: "Ada apa? Shun?"
Shun: "Yang barusan... R-Retto?"
Hyun-woo: "Kau bicara apa?"
Shun: "...t-tolong jaga Mika!!" << berlari meninggalkan Hyun-woo dan Ammie
Hyun-woo: "S-Shun! Tunggu!"
"Maaf pak, sepertinya kondisi Allurian ini sangat kritis, kami harapkan ada bagian dari keluarganya yang tetap di sini, hanya untuk berjaga-jaga untuk 'keperluan darurat'..."
Hyun-woo: "...!! grr (keluarganya? si Meru-sama brengsek itu?!)"
Ammie: "Aku akan mengejar Shun, kak Hyun-woo tetap di sini!"
Hyun-woo: "Ammie, perannya terbalik"
Ammie: "Tapi aku tidak tau harus berbuat apa di sini... apalagi di saat darurat... aku akan sangat panik..."
Hyun-woo: "...b-benar"
Ammie: "T-Tapi... Shun... ah.. aku tidak peduli lagi... kak Hyun-woo... cepat susul Shun..."
Hyun-woo: "...baiklah"
"Gyaaaa.... t-tolong!!"
Hyun-woo: "...sekarang apa lagi?!"
"Ada beberapa ekor monster yang berlarian menuju klinik ini!!"
...
Ammie: "Mereka... mengejar Mika?!"
Hyun-woo: "...aku tidak bisa meninggalkan tempat ini..."
Ammie: "Shun..."
...
...
Melville Edreal
...
Monster Sisa #57: "Semua monster yang tersisa sudah dikerahkan untuk mengejar Allurian itu"
Mel: "...ya (kalau Mika lenyap, aku yakin aku masih bisa menghentikan Blackmoon)"
...
...
Red Sun
...
Retto: "ORYAAA!!!"
*JDHUMMM!!!* << Retto berusaha mendaratkan tinjunya sekuat tenaga ke arah Blackmoon, tapi ditahan dengan sangat santai dengan sebelah tangan kiri
Retto: "HAAA!!"
*JDHAARRRR!!!* << dengan kaki kirinya, berusaha menendang kepala Blackmoon - yang kemudian juga dengan tenang ditahan menggunakan tangan kanan
Blackmoon sama sekali tidak tergoyahkan dari tempatnya
Blackmoon: "Tampaknya ini sudah tidak imbang, baiklah... aku tidak akan menggunakan kaki dan tanganku"
Retto: "...!!"
...
Retto: "...grh!!" << berancang-ancang, siap melepaskan satu tinju mahadahsyat ke wajah Blackmoon
...siing
Retto: "...hraaAAA!!"
Blackmoon: "...!" << kedua matanya langsung menatap tajam ke arah kepalan tinju Retto yang sudah siap menghancurkan wajahnya
*DHAAAAAARRRRR!!!*
...
Retto: "...!!!!" << terkejut bukan main
Blackmoon: "..." << tinju Retto terhenti tepat di depan hidung Blackmoon!
...
*JROSSS!!* << tiba-tiba darah terpancar keluar dari segala tempat di tangan kanan Retto... tampaknya seluruh tangan kanannya rusak setelah terhenti secara paksa
Retto: "...ngggh!!! Ghh....!!" << melangkah mundur
*brugh!* << terduduk tak berdaya, melihat tangan kanannya yang penuh dengan darahnya sendiri... masih gemetaran...
Blackmoon: "...aku belum menyerang"
Retto: "...hh?! ...t...tidak..." << mundur ketakutan
Blackmoon: "...?"
Retto: "...k...kenapa... k-kau..." << terus mundur, berusaha menjauh terus... masih dalam keadaan terduduk
Blackmoon: "...ah... anggap saja aku kurang puas membunuh 'matahari' yang dulu... dia tidak melawanku sama sekali... jadi... ini benar-benar alasan pribadi... egois yah? =D "
Retto: "...kenapa... harus... aku..."
Blackmoon: "...hmmm... kau sangat kuat... errh... aku merasa kesulitan kalau kau bertanya seperti itu... "
Blackmoon: "...sudahlah, itu tidak perlu dibahas lagi..."Blackmoon: "...mengalahkan matahari =D"
Walaupun dia bukan matahari yang sedang bersinar di atas langit. Namaku mengalahkan namanya, sudah cukup untuk memberikanku kepuasan pribadi.
Retto: "...?!"
Blackmoon: "...kurasa sudah cukup, kau sudah menyerangku cukup banyak... mari kita selesaikan ini =) " << melangkah mendekat
Retto: "... ..." << terlalu takut untuk bergerak... hanya diam menunggu ajal menjemput
...
...
...
...
Shuuno Tsubaki
...sudah sampai di tempat terakhir kalinya dia melihat Retto sebelum meninggalkannya tadi
...
...siing
...
Shun: "...?!"
*dheg!*
Shun: "...(apa itu barusan?!)"
Setengah detik yang terasa sangat 'gelap' dan menakutkan
...
...berhenti berlari, melepaskan pandangannya ke segala arah, mencari Retto
...
Shun: "...!" << menemukan sosok Blackmoon
Tangan kirinya masih terarah lurus ke depan dengan telapak tangannya terbuka lebar... pandangan Blackmoon... tampak kosong ke depan
...
Shun: "..." << perlahan-lahan... menoleh ke arah hadap Blackmoon
dan menemukan Retto tergeletak di tanah, jauh dari sana... terlihat juga tubuh Kiara
...
Shun: "...Retto!!" << berlari terburu-buru ke arah Retto
...
Shun: "...hei!! Retto! Bertahanlah!" << untuk kedua kalinya di hari ini, berada di sebelah Allurian yang kritis
Blackmoon: "..." << duduk, menyimak kedua orang itu dari tempatnya 'menerbangkan' Retto
...
Shun: "...hoi!!"
Retto: "... ...? hh? ...oh ...si bodoh..." << hanya mata kanannya yang terbuka sedikit
Shun: "...brengsek!! Bangun dan kalahkan sisanya! Kau bilang kau kuat?!"
...
Blackmoon: "...hmp" << tersenyum geli
...
Retto: "... ah... aku malas..."
Shun: "...ha??"
Retto: "... aku lelah"
Shun: "...apa maksudmu?!"
Retto: "... Shun" << matanya tertutup, suaranya lemah
Shun: "...buka matamu kalau bicara!!" << tampak panik
Retto: "..." << kedua matanya sedikit terbuka, menatap mata Shun jengkel
Shun: "... ...ah ... m-matamu..."
This is my regrets
Mata Retto... berwarna jingga... seperti warna jeruk... aku tidak pernah menyadarinya sampai sekarang...
Matanya sangat indah... seperti matahari yang sedang terbenam... ah, banyak yang bilang sunset itu indah, menurutku... itu biasa-biasa saja...
Tapi... aku merasa harus setuju dengan hal itu...
Aku selalu berusaha melihat ke tempat lain saat dia menatap ke dalam mataku... ya... seperti waktu itu... saat dia mengatakan mataku berwarna coklat...
Retto: "...kenapa?"
Shun: "...indah"
Retto: "..." << wajahnya jadi agak memerah, kali ini... Retto berusaha menghindari tatapan Shun
Shun: "..."
Retto: "...jangan bicara aneh-aneh..." << wajahnya makin jengkel, tapi tidak dapat menyembunyikan sedikit rasa senang yang terlukis di wajahnya
Please let me take another look
Dia tidak bertenaga... tangan kanannya tampak terluka parah...
Tubuhnya terasa ringan... aku baru tau kalau Retto yang selalu meledak-ledak ini... tubuhnya cukup ringan...
...hmm, selama ini aku selalu kesal dijajah dan ditindas olehnya...
Aku ingin bisa lebih kuat darinya dan mempermainkannya walaupun hanya untuk 10 menit...
Sekarang jelas-jelas aku bisa berbuat apapun yang kuinginkan!
Shun: "...hei" << memalingkan wajah Retto ke arahnya
Retto: "...a-apa?"
Shun: "...aku masih belum selesai menikmati matamu"
Retto: "...b-bodoh!! K-Kau... akan kuhancurkan!!" << wajahnya makin memerah, sudah sangat jelas
Shun: "...oh? Coba berdiri dan pukul aku! Menggerakkan tanganmu saja aku yakin kau tidak mampu! Hah... hahahaha" << tertawa alami, tidak dibuat-buat
Retto: "...grrrh... dasar lemah! Mempermainkan orang sekarat!"
Shun: "...ya, silahkan... katakan apapun yang kau inginkan"
Yes, I don't care
Terserah, maki aku sesukamu.
Aku masih ingin mendengarnya, sampai nanti malam, besok... dan seterusnya
Bukankah itu lebih baik? Orang yang dimaki bisa mendapatkan dorongan untuk jadi lebih baik!
...tapi mungkin untuk kali ini, alasannya bukan itu
Retto: "...bodoh, *****... sampah... lemah... daridulu aku paling benci orang lemah!"
Shun: "...(b-brengsek)" << satu kata itu tidak keluar dari mulutnya
Retto: "...sepertinya masih banyak"
Shun: "...ya, lanjutkan... tidak apa-apa selama aku masih bisa melihat matamu terbuka seperti ini"
Retto: "...!!" << merasa dipermainkan
Shun: "..."
Retto: "...hmph" << menutup matanya
Shun: "...hei, kalau kau menutup matamu seperti itu... aku akan mencium bibirmu"
Retto: "..." << diam
...
Blackmoon: "...untunglah aku suka menonton adegan seperti ini"
...
Kiara: "..." << jari tangan kanannya terlihat sedikit bergerak mendengar kalimat Shun yang barusan
...
Shun: "...Retto, kau benar-benar tidak mau membuka matamu? Aku benar-benar akan melakukannya"
Retto: "..." << cuek... atau memang mau?
...
Shun: "...baiklah" << mendekatkan wajahnya
Retto: "..."
Shun: "..."
Retto: "...Shun" << tiba-tiba membuka matanya
Shun: "...h-heh?" << padahal sudah hampir
Retto: "...kenapa kau... begitu... memaksa?" << berwajah datar
Shun: "...i-itu... karena..."
I don't want to lose you
Ya... itu alasanku...
Too early
Jangan sekarang...
Shun: "karena..."
Retto: "..."
Shun: "...ngh"
Retto: "..." << matanya kembali tertutup
Shun: "...h-hei!!"
Retto: "...aku mau tidur... ngantuk sekali... kumohon... biarkan aku istirahat sebentar..."
Shun: "...Retto!"
Retto: "...dan jangan berbuat yang aneh-aneh selama aku tidur..."
Shun: "...Retto! Aku benar-benar akan melakukannya!"
Retto: "...hmph" << tersenyum tanpa membuka matanya
Shun: "...??"
Retto: "...kau membuatku... tidak ingin membuka mata..."
Shun: "..."
Retto: "...(Shun)..." << tidak bersuara... hanya bentuk bibirnya tampak sedang menyebut nama 'Shun'
Shun: "..."
Retto: "......" << berhenti bersuara dan bernapas
Shun: "...Retto..." << mendekatkan wajahnya
..
...
....
.....
dan mencium bibir Retto untuk pertama dan terakhir kalinya.
..
...
....
.....
Blackmoon: "...hmph" << bangkit berdiri
...
Shun: "..."
Sampai akhirnya, aku benar-benar tidak berguna. Bodoh... dan lemah... seperti yang kau katakan. Terima kasih
RiX777
Last edited by RiXtopia; 08-11-08 at 09:39.
TIDAK MENERIMA BARCEN
Embrace: The Philosophy of RiXtopia
Ti ati.
✓ The World of RiX ~ Index
✓ My SoundCloud
typo..."...tidak bisa bicaraa
=============================
Is this for true?dan mencium bibir Retto untuk pertama dan terakhir kalinya.
Ugh, bangun2... Rasanya gw maw nangis T_T
It made me sad. T_T
Maunya sih teriak, "Don't you even dare to die! Not now! Not later, NEVER!"
Ga tau, gw maw nangis dulu.
Kek Orang CLamp lu ric... buat critanya selalu imba..... kenapa RIC NOOOOOOO!!!!! Kenapa Retto-chan MOdar????..
selemah itukah? Ah udah ric gw turun jadi chara dadakan buat bunuh si blackmoon kampretoesmossi gw...!!!!(typo kan)
Tertawa Itu Sehat
( ̄ー ̄)凸
Status :
ZatsuneMiku パンヤ
dari judulnya.. keliatan.. Too Early? Is it too early that Retto died?
semua gara2 ip yu sMELELELELELELELELELELELEL WTR IS COOKING!
...
Ret...to... terlalu cepet...
Minatsu-chan: AKAN KULUNCURKAN ROCKET PUNCH KE ARAH MEL DAN KALAU BISA BESERTA BLACKMOON!!!![]()
wah mengharu biru buanget yah...
jempol 8 (pinjem temen 4) bwat rix...
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
ide2mu bawa ke penerbit aja Rix... kali bisa kayak Dewi 'dee' Lestari gitu.... penulis masa depan indonesia...
koq tiap Chapter lom ada 'JEDAR JEDER' sih![]()
Spoiler untuk replies :
Absurd 09
10. I understand
Ammie and Hyun-woo - nearby clinic
...
Hyun-woo: "Hmph... mereka kuat sekali... padahal mereka hanya sisa-sisa monster yang melawan Retto tadi!!"
Masih bertahan sekuat tenaga di depan klinik itu... monster-monster sisa yang beraneka ragam itu sudah cukup untuk membuat Hyun-woo kewalahan
Ammie: "...aku harap Shun tidak apa-apa..."
Hyun-woo: "...aku harap kita tidak apa-apa!"
Ammie: "...bertahanlah kak Hyun-woo! Yang lain pasti akan segera kemari dan membantu kita!"
Hyun-woo: "..."
Ammie: "...a-ada apa?"
Hyun-woo: "...mereka ...mundur"
*celotehan para monster yang mulai berhenti menyerang*
"Kapten Hydra sudah menemukan tempat persembunyian yang baru"
"Benar? Berarti kita sudah tidak perlu mengikuti perintah manusia ******* itu lagi?"
"Ya, cepat kita kembali ke sana dulu sekarang!"
"Tentu, dan kita habisi dia"
...bubar
Ammie: "...apa maksudnya?"
Hyun-woo: "...maksudnya... kalau aku tidak salah menangkap... mereka sudah tidak perlu mengikuti perintah 'tuan' mereka lagi"
Ammie: "...tuan mereka? Siapa? Kok mereka bilang manusia?"
Hyun-woo: "...Meru-sama? Aku tidak yakin... bagaimana caranya dia bisa mengendalikan semua monster itu?"
Ammie: "...tempat persembunyian! Meru-sama itu detektif RDF, dia pasti mengancam para monster itu!"
Hyun-woo: "...!!"
Ammie: "...a-artinya... dia... dalam bahaya! Kita harus menolongnya!"
Hyun-woo: "Kenapa?"
Ammie: "...??"
Hyun-woo: "Apa yang terjadi sekarang ini adalah perbuatannya semua"
Ammie: "...t-tapi"
Hyun-woo: "Ammie, aku tidak bisa setuju denganmu kali ini, prioritasku adalah melindungimu, dan sekarang kau ada di sini, kita juga masih menjaga Mika"
Ammie: "..."
...
...
Melville Edreal
...
Mel: "..."
Monster Sisa #57: "Dari yang sempat kulihat, Blackmoon sudah membunuh dua orang Allurian"
Mel: "...a-apa?! Lalu bagaimana dengan Allurian yang seharusnya kalian bunuh itu?!"
Monster Sisa #57: "Belum-"
Mel: "Apa yang harus kulakukan sekarang?!"
Monster Sisa #57: "...ah, ngomong-ngomong... tuan Melville Edreal"
Mel: "...?"
Monster Sisa #57: "...aku lihat, beberapa menit yang lalu, kau baru saja mengkonfirmasi ulang ke markasmu, bahwa di sini aman-aman saja"
Mel: "...y-ya"
Monster Sisa #57: "...hmmm, itu artinya... kau tidak perlu mengkonfirmasi lagi untuk beberapa jam ke depan... itu waktu yang cukup bagiku untuk membunuhmu sekarang."
Mel: "...?! Hmph, dan kalian semua yang masih hidup... akan dibasmi begitu waktu kalian habis."
Monster Sisa #57: "...heh heh, perkenalkan... aku adalah"
CAPTAIN 'SMALL' HYDRA (Height: 300 cm)
HP: ???/???
MP: ???/???
Unique Skill: Has Allies' Sight
Mel: "..."
Capt. Hydra: "Sejak tadi, aku sudah mencari-cari tempat persembunyian baru dengan bantuan penglihatan teman-temanku... beruntung aku menemukan suatu tempat yang cukup tersembunyi..."
Mel: "...(artinya... aku...)"
Capt. Hydra: "Ini artinya, kami sudah tidak perlu takut lagi untuk bertindak."
Mel: "...(ya, aku sudah melakukan hal yang bodoh. Biarlah aku bertanggung jawab atas segalanya)"
Capt. Hydra: "...tapi tenang saja, kau tidak akan mati sekarang... aku akan menunggu semua temanku untuk kembali ke sini dulu sebagai rasa hormatku pada mereka"
Mel: "...hmph, para monster juga punya solidaritas walaupun berbeda bangsa dan berasal dari dimensi dan waktu yang berbeda-beda..."
Capt. Hydra: "...tentu saja, itu karena kami punya nasib yang sama."
Mel: "...(maafkan aku, Mika...)"
Tidak... aku benar-benar tidak termaafkan.
Dua Allurian yang dibunuh oleh Blackmoon itu... yang satunya pasti Red Sun... pelindung manusia ***** itu...
Sekarang aku lebih ***** dari dirinya...
...
Shuuno Tsubaki
...
Blackmoon: "..." << balik badan, membelakangi medan perang, melangkah pergi
Shun: "Tunggu" << dengan suara pelan
...meletakkan tubuh Retto ke tanah, kemudian bangkit berdiri
Blackmoon: "..." << berhenti melangkah, kemudian kembali membalikkan badan ke arah Shun
Shun: "..."
Blackmoon: "...kau mau balas dendam? =)"
Shun: "...tidak"
Blackmoon: "...lalu?"
Shun: "...aku hanya ingin kau tau beberapa hal..."
Blackmoon: "...hmm, aku sudah tidak punya tujuan lagi sekarang... baiklah... aku dengarkan =D " << duduk di atas tubuh seekor monster besar yang entah masih hidup atau sudah mati
Shun: "...pertama, aku tidak keberatan apabila Retto kembali membuka matanya dan memakiku selama 3 hari 3 malam tanpa berhenti, itu kalau dia sanggup"
Blackmoon: "..." << mengangkat alis kanannya
...
...hening sejenak
...
...ada seekor monster kecil berjalan lewat di antara Blackmoon dan Shun yang berjarak cukup jauh. Monster itu seperti goblin, tampaknya sedang mencari-cari barang berharga yang mungkin terjatuh ke tanah
...
Shun: "...kedua, aku tidak keberatan apabila Retto kembali membuka matanya dan kembali menjajah semua tindakanku seperti biasa... aku bahkan akan menuruti apapun yang dia katakan"
Blackmoon: "...ok" << kedua alisnya terangkat
...
...hening lagi
...
...monster goblin tadi, tampak menggali sesuatu, menghalangi pandangan Blackmoon dan Shun
...
Blackmoon: "Mister... Mister Goblin... tolong..."
Goblin: "A..Ah... sori"
...
Shun: "...ketiga, aku tidak akan keberatan untuk mengerjakan semua PRnya apabila dia sedang malas, ...ya dia sering sekali membuang nilai tambahan untuk PRnya, berbeda denganku yang selalu mengerjakan PR-ku untuk mengangkat nilai akhir di rapor"
Blackmoon: "...ya"
...
...hening
...
...monster goblin itu lagi, kembali menganggu pandangan
...
*WUSH* << kemudian terlempar jauh akibat kekuatan hitam dari tangan kiri Blackmoon
...
Shun: "...keempat, aku suka Retto"
Blackmoon: "...hmp (ini harusnya yang terakhir). Baik... sudah?"
Shun: "...satu lagi"
Blackmoon: "...hah? (Kau mau bilang: 'aku juga suka Blackmoon'?)"
...
Shun: "...aku akan membelikannya ROM NDX sebanyak apapun dia minta... sampai dia tidak kuat untuk bermain lagi"
Blackmoon: "...rom en de eks... apa tuh?"
...
"Benarkah?"
Shun: "...ya"
"Sungguh?"
Shun: "...ya"
"Kau sudah berjanji, Shun"
Shun: "...sejak kapan aku memperkenalkan namaku padamu?"
Blackmoon: "...itu bukan aku. Warna tulisannya berbeda"
...
Benar... Lagipula suaranya suara wanita... dan berasal dari belakangku...
Menoleh ke belakang
...
Ah... itu... dia... tapi... rambutnya yang panjang dan tergerai itu... warnanya merah... kenapa berubah seperti itu?
Matanya... tampak terang... kuning keemasan
...
"Pertama... aku tidak akan memakimu selama itu... ada hal yang lebih menarik untuk dilakukan selama 3x24 jam." << melirik ke tempat lain dengan wajah berpikir
...
...tidak ada kata yang bisa melukiskan perasaanku melihatnya berdiri di hadapanku sekarang
...
"Kedua... aku tidak pernah menjajahmu. Aku hanya mengarahkanmu... jangan membuatku terlihat buruk." << melihat lurus ke Shun, dengan wajah serius
...
Tangan kanannya... apa itu... di tangan kanannya... dia memegang sebuah senjata yang panjang... itu sebuah polearm... senjata sekelas tombak... darimana dia dapatkan itu? Polearm itu memiliki aura berwarna jingga dari ujung ke ujung lainnya...
...
"Ketiga... tulisanmu tidak serapi tulisanku... tapi.. kurasa tidak apa-apa... daripada bukuku tidak terpakai sama sekali... =D" << tersenyum kecil
...
Aku masih belum bisa percaya... tubuhku tidak bisa bergerak karena perasaan yang tidak bisa kulukiskan ini
...
"Keempat..." << mulai berjalan ke arah Shun, wajahnya datar
...keempat? Ya... aku serius sejak tadi
...
"..." << berhenti di samping Shun
Shun: "..." << diam
Aku tidak berani melihat ke arahnya... kurasa dia juga tidak sedang melihat ke arahku...
...
"..." << berbicara dengan suara yang sangat kecil di dekat telinga Shun, wajahnya terlihat sedikit memerah
Shun: "...R-Retto"
Sepertinya... rasanya tinggal di surga itu seperti ini
...
...Retto, kemudian berjalan lurus ke arah Blackmoon... meninggalkan Shun yang masih berdiri diam
Retto: "...kelima, ROM yang kuinginkan sangat banyak, Shun... kuharap tabunganmu cukup untuk semua yang ingin kubeli..." << mengatakan itu sambil tetap berjalan dan tidak menoleh ke Shun lagi
Shun: "..."
Sepertinya... rasanya tinggal di neraka itu seperti ini
...
...
Blackmoon: "...sepertinya, aku masih harus di sini untuk beberapa detik? Atau bahkan beberapa menit? =D "
Retto: "Itu semua tergantung kekuatanmu sendiri =) " << terus berjalan ke arah Blackmoon
*whup whus* << Retto mulai memainkan polearm-nya sambil berjalan, memutarnya perlahan ke kiri kemudian ke kanan
Blackmoon: "...Red Line...? Kenapa baru sekarang kau keluarkan?"
Retto: "Oh? Nama benda ini Red Line? Yang membuat tubuhku kesakitan sejak tadi? Untung saja kau hancurkan tangan kananku tadi... darah dari tanganku itu membentuk benda brengsek ini"
Blackmoon: "...kau kasar sekali pada senjata sucimu sendiri" << tersenyum geli, kemudian bangkit berdiri
Retto: "..."
Blackmoon: "...kau yakin masih mau melawanku? Aku sudah mengalahkanmu tadi, aku sudah cukup puas."
Retto: "Kalau begitu... biarkan aku yang menang sekarang... =D" << sudah di dekat Blackmoon
*WHUS!* << mengayunkan Red Line ke tubuh Blackmoon
*JDHING!!* << sebuah penghalang seperti kaca transparan berwarna ungu muncul di bagian yang diserang Retto...
Retto: "...!" << terkejut, Red Line hampir terlepas dari tangannya
Blackmoon: "..." << walaupun berhasil menahan serangan itu, Blackmoon tampak sedikit 'tergerak' ke samping akibat kekuatan Red Line milik Retto
...
Shun: "Ini... Retto..."
...
...
Melville Edreal
*drap... drap... drap...*
Capt. Hydra: "...itu mereka, kau juga sudah bisa mendengar langkah mereka dari kejauhan bukan? ...lamban sekali mereka" << berjalan ke pintu gudang, ingin menyambut teman-temannya
...
Mel: "...(ini, kesempatanku)" << mengeluarkan HP-nya
Bukan kesempatan untuk memberitahu markas pusat tentang keberadaanku dan tempat ini...
Aku adalah orang yang egois, aku tau itu...
Ini adalah kesempatanku... untuk... menulis sebuah pesan singkat...
...
Mika, maafkan aku.
Aku yang mengancam dan memerintahkan semua monster itu untuk mengejar dan membunuhmu demi mendapatkan Blackmoon.
Aku tau kau tidak akan pernah bisa memaafkanku.
Sekarang aku ada di gudang besar yang dulu kau tunjukkan padaku... sebentar lagi aku akan mati di gudang ini akibat perbuatan bodohku sendiri.
Tapi... sebelum aku meninggalkan dunia ini... bolehkah aku melihat wajahmu sekali lagi?
---Message Sent to Mika---
...
...
...
Aku menulisnya dengan sangat cepat... hahaha... tentu saja... hanya itu yang ada di pikiranku daritadi...
Ya... dia tidak akan mungkin membalasnya... aku tau kondisinya sedang tidak memungkinkan...
Lagipula, dia juga tidak mungkin mau melihatku lagi, dia hanya akan membunuhku seperti Bright Sun yang membunuh majikannya dulu karena dikhianati.
...
...
...
---1 New Message---
Read now?
...
...
Aku mengerti, Meru-sama.
...
Apa ini? Ini... reply dari HP-nya?
...
Capt. Hydra: "Okeh, semua sudah berkumpul, wah... jumlah kalian... tinggal... hmmm... 10 ekor?!"
"Maaf kapten, sisanya ada yang masih terluka dan harus beristirahat di tengah jalan"
"Ya, dan mereka bilang kita boleh membunuhnya duluan, tidak perlu menunggu lebih lama"
"Dan ada beberapa monster yang berjaga di luar, agar tidak ada seorangpun yang datang ke tempat ini"
Capt. Hydra: "Bagus! Baiklah kalau begitu, kita akan-"
*AAAAAARRRGGHHH* << suara raungan monster yang ada di luar
Capt. Hydra: "Ada apa?!"
...
...*tep! tep! tep!* << tampak seorang wanita berpakaian maid dengan tinggi badan 160 cm, berlari cepat ke arah gudang... meninggalkan di belakangnya... monster-monster yang mengalami banyak luka tebasan pedang
Capt. Hydra: "I-Itu... D-Dia!!"
*ZWANG! ZWUSH!! ZRAT!!* << semua penjaga yang di depan sudah dihabisi
Capt. Hydra: "Hentikan dia!"
Semua: "B-Baik!!"
...
Mel: "...Mika... kenapa... kau... datang? ...untuk membunuhku dengan tanganmu sendiri?" << berbicara sendiri dengan suara pelan, masih terduduk lemas di lantai
...
Kesepuluh monster itu - dari yang paling jelek sampai yang paling menyeramkan, berlari berhamburan keluar gudang untuk menyambut Mika yang juga berlari ke arah mereka dengan posisi tubuh rendah.
...
Mel: "..."
Mika... tampak... aneh...
...
RiX777
TIDAK MENERIMA BARCEN
Embrace: The Philosophy of RiXtopia
Ti ati.
✓ The World of RiX ~ Index
✓ My SoundCloud
Share This Thread