wow ancaman lagi! ih tatut..JAKARTA, JUMAT - Polri tetap memandang ancaman yang dilontarkan oleh para terpidana mati *** Bali I, Amrozi Cs, sebagai ancaman yang serius. Bukan ancaman main-main. Untuk itu, Polri tetap serius melakukan berbagai langkah antisipasi.
"Kita tetap akan melakukan langkah-langkah antisipasi. Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa. Kita siapkan langkah antisipasi secara optimal," ujar Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/10).
Sebelumnya, terpidana mati Amrozi Cs usai salat Idul Fitri di Nusakambangan, Cilacap, mengancam akan membalas pihak-pihak yang terlibat dalam eksekusi hukuman mati terhadap mereka. Balasan itu disebutnya tidak hanya dari teman-teman Amrozi Cs yang berada di Indonesia, tapi yang di luar negeri juga sudah siap membalas atas kematian mereka. Pernyataan Amrozi Cs ini dikutip luas oleh media dalam dan luar negeri.
Kapolri menyatakan, apapun yang terkait dengan terorisme, termasuk ancaman seperti yang disampaikan Amrozi Cs, akan disikapi Polri dengan serius. Ke depan, kebijakan Polri terhadap terorisme juga masih akan tetap dilanjutkan. Baik itu langkah antisipasi, pengejaran, maupun penangkapan orang-orang yang terlibat dalam terorisme. "Kita tetap akan berjalan apapun yang terjadi. Teror dan terorisme tetap akan menjadi perhatian kita," tegas Kapolri.
Mengenai pengamanan peringatan *** Bali I, Kapolri menyatakan akan memberikan pengamanan secara optimal. "Insya Allah, tetap akan kita lakukan pengamanan maksimal," katanya. (Sugiarto)
http://www.kompas.com/read/xml/2008/...aman.amrozi.cs
keren!! bahkan imam samudra sangat optimis dengan hukumnya indonesia!Imam Samudra Yakin Tak Ada Eksekusi
CILACAP, RABU - Terpidana mati kasus *** Bali I, Imam Samudra yakin jika dia bersama dua rekannya, Amrozi dan Mukhlas, tidak akan dieksekusi. Pernyataan tersebut dia sampaikan di hadapan wartawan seusai Salat Idulfitri 1 Syawal 1429 H di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu. Bahkan, dia menilai kejaksaan terlalu takut untuk mengeksekusi mereka bertiga.
Namun jika eksekusi mati tersebut dilaksanakan, kata dia, pasti akan ada yang membalasnya. "Jika ada yang bunuh kami, Insya Allah akan ada pembalasan," katanya.
Dia mengaku tidak rela jika harus menjalani eksekusi dengan cara ditembak. "Kami tidak pernah ridho dengan tata cara hukum Belanda," kata dia menegaskan.
Sementara mengenai pesan bagi keluarga, Imam meminta keluarganya agar terus bersabar karena eksekusi tersebut tidak akan dilaksanakan. "Pesannya sabar saja, wong tidak akan pernah dieksekusi kok," katanya.
Disinggung mengenai kasus *** Bali I yang menewaskan 202 orang pada tanggal 12 Oktober 2002 itu, dia mengaku tidak menyesal. Bahkan, bangga terhadap aksi tersebut. Meski demikian, dia meminta maaf kepada umat Islam yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. "Saya tidak akan minta maaf kepada kafir, saya hanya minta maaf kepada korban muslim," katanya.
Mengenai rencana pengeboman di Legian, Bali, Imam mengakui sebagai hasil karyanya meski tidak terlalu yakin dengan kekuatan *** tersebut. "Saya yakin itu aksi kami, tapi kalau hasilnya seperti itu, Wallahu’alam," katanya
http://www.kompas.com/read/xml/2008/...k.ada.eksekusi
ini lah yg tidak saya sukai.. menikah dengan istri banyak dengan alasan agama..Amrozi: Kalau Tidak Dieksekusi, Kawin Lagi
CILACAP, RABU - Amrozi, salah satu dari tiga terpidana mati kasus *** Bali I yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, enggan berkomentar soal eksekusi. "Jika tanya eksekusi,’tak’ *** lagi nanti (aku *** lagi nanti)," katanya bercanda kepada wartawan usai salat Idulfitri 1429 H di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, di Cilacap, Rabu (1/10).
Menurut dia, jika tidak jadi dieksekusi dirinya akan menikah lagi. "Jika Allah memberikan umur panjang, saya ingin kawin lagi karena dalam Islam ’kan’ boleh punya istri empat orang," katanya.
Disinggung mengenai calon istri ketiganya karena dia telah memiliki dua istri, yakni Rachmawati dan Khoriyana, Amrozi justru menunjuk Ustaz H. Hasan A. Makarim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cilacap. Menurut dia, Ustaz Hasan A. Makarim mengetahuinya. "Ustad ini yang tahu."
Sementara mengenai rencana eksekusi, Amrozi mengaku tidak pernah memikirkannya. Bahkan, dia justru balik bertanya kepada wartawan, apakah wartawan siap mati. "Soal eksekusi, berfikir pun saya tidak pernah. Saya sekarang tanya, apakah Anda siap mati," katanya.
Menurut dia, masalah kematian hanya Allah yang mengetahuinya dan kalau memang ada eksekusi, para eksekutornya akan dilaknat Allah. Dia juga merasa yakin jika dirinya dieksekusi, pasti akan ada yang membalasnya. Namun dia tidak mengatakan siapa yang akan membalas. "Tidak usah saya katakan siapa yang membalasnya," katanya.
http://www.kompas.com/read/xml/2008/...usi.kawin.lagi
tidak ada moralnya ini 1 manusia, uda mau mati masi mikir kimpoi.
Share This Thread