PT PINDAD dapat membuat peluru untuk Sniper yang tembus baja Kendaraan Panser

[Menara_Jakarta]

Senin, 03/11/2008 04:25 WIB
Mengintip Pabrik Peluru di Turen
Pindad Produksi 100.000 Peluru Setiap Tahunnya
Ramadhian Fadillah - detikNews

Malang - Pernah nonton film Warlord yang dibintangi Nicholas Cage? Pada scene awal film yang bercerita tentang penjual senjata ini, tampak gambar pembuatan peluru di sebuah pabrik. Saking banyaknya, melihat peluru keluar dari pipa mesin pembuat peluru seperti melihat air keluar dari kerannya.

Nah, di Pabrik Divisi Munisi Pindad, gambaran tersebut bukan adegan rekayasa. Sekitar 100.000 butir peluru, mortir, dan *** dengan berbagai kaliber dan ukuran diproduksi di sini setiap tahunnya.

"Sebagian besar adalah peluru kaliber 5,56 mm," ujar Kepala Divisi Munisi Pindad saat menerima kunjungan media tour Departemen Pertahanan di pabrik yang terletak di kawasan Turen, Malang, Jawa Timur, Jumat (31/10/2008).

Porsi produksi peluru kaliber 5,56 mm mencakup 80% dari total jumlah produksi. Peluru kaliber 5,56 mm merupakan peluru senapan serbu SS1 yang merupakan senjata organik TNI/Polri.

Selain untuk memenuhi kebutuhan peluru TNI/Polri, Pindad juga telah mengimpor peluru ke beberapa negara tetangga. Yang rutin adalah Singapura yang sudah beberapa tahun ini memesan hingga 10 juta butir peluru kaliber 5,56 mm. Selain itu Filipina dan Bangladesh juga tercatat sebagai pembeli setia.

PT Pindad juga telah mampu membuat aneka *** dan ranjau laut yang diisi bahan peledak hingga 750 kg. Yang paling baru adalah *** tajam untuk pesawat F-16. Namun sayangnya *** ini belum bisa dibeli dan digunakan oleh TNI AU karena keterbatasan dana.

Selain itu PT Pindad juga mengembangkan peluru yang bisa menembus pelat baja kemudian meledak dan mempunyai daya bakar. Peluru ini dipasangkan dengan senjata untuk sniper atau penembak jitu. Dengan demikian bukan hal sulit lagi untuk melumpuhkan panser lawan.

"Kami terus mengembangkan kebutuhan pasukan di lapangan, dengan cara terus melakukan inovasi," jelas Walujo.

Walujo juga menjelaskan, sebagai rencana jangka pendek, tugas PT Pindad adalah mencukupi kebutuhan batalyon-batalyon infanteri di tubuh TNI/Polri.

Untuk kebutuhan sipil PT Pindad juga membuat bahan peledak yang biasanya digunakan dalam industri pertambangan.
(rdf/sho)
http://www.detiknews..com/read/2008/...etiap-tahunnya

--------------------

Hebat sekali! Sedikit sindiran buat orang di thread sebelah... (http://www.indogamers.com/f144/dubes...serbia-129332/)

[luna_croz]

mang masi zaman ya org pake pelor hancurin tank? dari dolo uda pake RPG ato serangan air-craft.
lagian pula, itu untuk tank lama ato tank kluaran baru?

[dayak]

mang masi zaman ya org pake pelor hancurin tank? dari dolo uda pake RPG ato serangan air-craft.
lagian pula, itu untuk tank lama ato tank kluaran baru?

kyk nya guna jga deh.....klo pake RPG kan terlalu besar...klo pake peluru bisa sekali tembak and tembus bisa kebakar isi di dalem nya

[luvlovin]

bukanya lebih efisien klo perang dalam kota, pake sniper dari pada RPG

tank gak tau target yg bunuh anggota di tank datang dari mana...!!
klo pake RPG kan ketauan sipenyerang berasal dari mana...!!

[dayak]

bukanya lebih efisien klo perang dalam kota, pake sniper dari pada RPG

tank gak tau target yg bunuh anggota di tank datang dari mana...!!
klo pake RPG kan ketauan sipenyerang berasal dari mana...!!

gw setuju sama om ini

[fadillah46]

gw stuju ma 2 posting di atas gw...

toh indonesia negeri yg sempit krn berpulau pulau dan banyak hutannya... pasti berguna lah...

[gabrielle]

gw stuju ma 2 posting di atas gw...

toh indonesia negeri yg sempit krn berpulau pulau dan banyak hutannya... pasti berguna lah...

nah..gw juga setuju sm yg ene...
lagipula harga RPG atau anti air-craft juga lebih mahal daripada peluru sniper..

pasti berguna lah..

[kucinkz]

yg jelas mobil anti peluru jadi ngga laku donk???? sniper pake peluru tembus baja gitu....sniping presiden ato pejabat penting bisa bahaya

[biasa]

dah ga musim RPG,gw juga pernah baca korsel juga mengembangkan peluru yg bisa meledak setelah mengenai lawan,tp ini khusus bwt senjata rifle bkn tuk lawan kendaraan berat.tp salut buat Pindad,cm karena keterbatasan dana aja pindad aga2 sulit melakukan riset n pengembangan.

[krusszz]

rpg ada range2 khusus baru bisa tepat sasaran....dan rpg range nya ga terlalu jauh

pake sniper pasti lebih pricise

salut buat pindad

[idan]

Senjata Sniper dikasi sensor panas. Terus tembak aja objek walaupun kehalang tembok/baja.

Wkwkw canggih pisan euy

[tedzz]

Wahh...PINDAD makin maju neh...terakhir gw dengar, PINDAD lagi kesulitan keuangan soalnya TNI indo masih pake senjata dari luar negri soalnya dari PINDAD lom teruji dan kurang di percaya (katanya...) tp skrg dah bisa export juga... mantap!!Mungkin suatu saat nanti bakalan bisa bikin missile dan artileri sendiri sehingga kita ga kalah tuh sama bule2 tukang perang...lolzzz

[gabrielle]

Wahh...PINDAD makin maju neh...terakhir gw dengar, PINDAD lagi kesulitan keuangan soalnya TNI indo masih pake senjata dari luar negri soalnya dari PINDAD lom teruji dan kurang di percaya (katanya...) tp skrg dah bisa export juga... mantap!!Mungkin suatu saat nanti bakalan bisa bikin missile dan artileri sendiri sehingga kita ga kalah tuh sama bule2 tukang perang...lolzzz

wakakaa...lucu..lucu...

pemerintah menyuruh rakyatnya untuk menggunaka produk dalam negeri tp ternyata pemerintah sendiri tidak percaya dengan kualitas anak negeri dan masih menggunakan produk asing...

wkwwkkwk...

[GrandMasterSexay]

Film nya lord of war kk, bukan warlord...

Menurut pemikiran gue peluru yang bisa menembus panser kek gitu ga bisa ditembakin dari senapan biasa....senapannya pasti jg segede gaban...klo kecil tenaganya ga ada n ga bakalan ga bisa nembus baja....

[tedzz]

@gabrielle
ada problem memang masalah ini, bagai mana bisa dipercaya kalu belum teruji?iya kan?untuk mengujinyapun butuh biaya yang tidak sedikit makanya pemerintah tidak menggunakan produk dalam negri sebelum itu teruji coba dengan baik...tapi sekarang sudah mulai tuh yang namanya pemerintah menggunakan produk dalam negri....