Originally Posted by
Matriach
Sebelumnya saia minta maaf krn lama tidax ol. Selama saia tidak ol, banyak sekali thread2 yg masih menanyakan soal reproduksi. Jadi saia buat aja thread ini utk menjawab semuanya (Bkn artikel)
1. Laki2 memiliki 2 jenis ****** (misalkan) ****** A dan ****** B.
****** A membawa kelamin jantan, bersifat cepat dan berumur pendek.
****** B membawa kelamin betina, bersifat lambat dan berumur panjang.
2. Masa Menstruasi wanita adalah 28 hari (CMIIW)
Hari 1 - 14, adalah masa pematangan. Mulai matang/dapat dibuahi saat hari ke 11 (ada beberapa buku yang menulis 12 bahkan 13)
Saat2 itulah cairan Menstruasi si wanita bersifat perempuan (tergantung pH cairan M)
Hari 14 - 28 adalah masa matang. Siap utk dibuahi. Saat hari ke-28, jika tidak dibuahi, maka cairan itu akan keluar.
(Anggap saja spt buah mangga, kalau sudah matang pasti jatuh dari pohonny)
Apa hubungannya ?
1. ****** A membawa kelamin jantan, bersifat cepat dan berumur pendek.
****** B membawa kelamin betina, bersifat lambat dan berumur panjang.
Saat ML sebelum hari 14, secara logika yang sampai duluan pasti ****** A, kan ?
"Bersifat cepat" (balapan nih ama ****** B) maka yang sampai duluan adalah ****** A/si jantan.
Tapi karena penyambut si ****** (sel telur/ovum) belum matang, maka
****** A akan mati. Ingat : larinya cepet, tapi "BERUMUR PENDEK"
Jadi si ****** A segera mangkat krn terlalu lama menunggu Ovum matang.
Jadi si ****** B(kelamin betina dan "BERUMUR PANJANG") yang kalah balapan tadi akhirnya menyusul melewati mayat si ****** A(kelamin jantan). Selagi menyusul, ovum lama-kelamaan berangsur matang.
Ketika si ****** B/si betina sampai, ovum telah matang dan segera siap dibuahi. Maka yang jadi adalah anak Perempuan
Kesimpulan : Suami yang tidak sabaran, memiliki kemungkinan lebih besar utk memperoleh anak perempuan.
Ovum belum matang koq langsung digoyang ??!!
Nah, kalau ML saat ovum matang, (Hari 14 - 28),
Balapan lagi nih, (Ngeeeeeng....!!!) yang sampai pasti ****** A/si jantan. Ovum yang sudah matang, segera menyambut si ****** A.
Makaaaaa...., hasilnya kemungkinan besar adalah laki2. ^^"
Fact : Lelaki (tidak seluruhnya) memiliki tingkat kesabaran < dari perempuan. Karena tidak sabaran itulah, jumlah wanita sekarang lebih banyak dari laki2.
Berhubung ada thread yang bertanya soal ML saat mens.
Saat ML sebelum 5 hari/ovum masih sangat sangat belum matang, ****** pasti mati dan tidak akan terjadi pembuahan. Kalaupun bisa terjadi pembuahan, kemungkinannya memang ada, tapi kecil.
(JANGAN DISALAH GUNAKAN!!!!)
Lalu bagaimana dengan orang yang sering onani ?
Kualitas ****** akan menurun, seiring dengan frekuensi onani. Kecuali waktunya stabil. Mis : 1 minggu 1x.
****** diproduksi setiap saat, tapi bukan berarti kuantitas ****** itu lebih dari cukup. Jika terus menerus dikeluarkan, maka kandungan ****** dalam air mani akan berkurang, yang menandakan ****** kurang subur.
Tambahan :
Tambahan lagi, :
Apa sih Ejakulasi Dini?
Istilah ejakulasi dini mungkin tidak seterkenal disfungsi ereksi. Pria yang mengalami ejaku!asi dini masih mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau cepat terjadi.
Beberapa definisi tentang ejakulasi dini :
1. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
2. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
3. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
4. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima.
Penyebab utamanya adalah stress akan sex dan berkepanjangan....
Jangan samakan ejakulasi dini dengan tidak subur. Penderita ejakulasi dini bukan berarti tidak dapat memiliki keturunan !
Pananganan :
1. Sex terapi
2. Obat ---> hati2 efek samping
3. Operasi saraf
Sex terapi (mohon maaf karena sedikit blak2an) :
1. Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
2. Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
3. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
4. Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
5. Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.
Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual.
Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.
Lebih lengkap soal Ejakulasi dini.... :
Terima kasih utk user yang telah bnyk membantu utk melengkapi thread ini.
Share This Thread