Nusa Penida Cocok Sebagai Habitat Jalak Bali
Jalak Bali atau curik putih (leucopsae rothachildi) sebagai unggas langka di dunia, kini dikembangbiakkan di KB Surabaya untuk diliarkan kembali di Taman Nasional Bali Barat.
Jumat, 28 November 2008 | 18:09 WIB
DENPASAR, JUMAT - Kepulauan Nusa Penida yang semula diragukan bakal cocok untuk habitat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi), ternyata tidak seperti yang diduga sebelumnya.
Buktinya, dari 82 ekor yang dilepas secara liar di kepulauan sekitar 35 mil laut tenggara Pulau Bali itu, kini jumlah yang berhasil dihitung lebih dari seratus ekor.
"Terakhir kita hitung telah mencapai seratus ekor. Ini menunjukkan bahwa Kepulauan Nusa Penida cocok untuk tempat hidup dan berkembangnya Jalak Bali," kata Drh Made Widana, manajer lapangan Yayasan Pencinta Taman Nasional (YPTN) di Denpasar, Jumat (28/11). DikatakanNYA, pada tahun 2006 dan 2007, dalam dua kali kesempatan dilepas 82 ekor induk Jalak Bali yang diperoleh dari hasil penangkaran.
Selama kurang lebih dua tahun, jalak itu berkembang menjadi lebih dari seratus ekor. "Ini sangat menggembirakan," kata pentolan LSM yang intens mengurus keberadaan burung langka itu di Kepulauan Nusa Penida.
Kepulau Nusa Penida terdiri atas tiga pulau kecil, yakni Nusa Ceningan, Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Widana mengatakan, Jalak Bali selama ini lebih banyak hidup dan berkembang di Nusa Penida, sementara dua pulau lain nanpaknya hanya menjadi tempat singgah.
Senada dengan Widana, Ketua YPTN Drh IGN Bayu Wirayudha mengatakan, untuk lebih meningkatkan mutu habitat Jalak Bali, pihaknya kini melakukan aksi penghijauan pada 31 hektare lahan yang tergolong kritis.
"Penghijauan yang kami mulai saat ini dan direncanakan hingga tahun depan (2009), ditargetkan mampu menanam sebanyak 12.400 pohon peneduh," katanya. Penanaman dilakukan dengan melibatkan berbagai komponen termasuk pihak pemerintah dan pamong desa setempat, katanya.
Sebagai tahap awal dari kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih mendukung program "Nusa Penida Bird Sanctuary" itu, reboisasi telah dilakukan di Dusun Julingan dan Desa Tanglad, Nusa Penida. Dari ribuan pohon yang ditanam, sebagian merupakan jenis talok (Muntingia carabura), yakni spesies tumbuhan yang sangat cocok untuk habitat Jalak Bali.
Buah talok merupakan salah satu jenis pakan burung yang belum lama ini sempat dikhawatirkan punah oleh berbagai kalangan. "Banyak pihak mengkhawatirkan Jalak Bali akan punah. Namun beruntung, ternyata bisa dikembangbiakkan dengan cocok dan aman di Nusa Penida," tambahnya.
WAH
http://www.kompas.com/read/xml/2008/...tat.Jalak.Bali
Berita yang menggembirakan, semoga bisa menyelamatkan populasi Jalak Bali.
Share This Thread