Jakarta - Pasar minyak dunia kini tengah berada dalam kondisi yang luar biasa lemah. Penurunan produksi OPEC hingga jumlah terbesar sepanjang sejarah sebanyak 2,2 juta barel per hari justru membuat harga minyak melorot ke level terendah dalam 4 tahun sebesar US$ 40 per barel.
Menurut pengamat perminyakan Kurtubi, kondisi pasar minyak dunia saat ini lebih lemah dari yang diperkirakan. Setidaknya ada dua faktor yang memicu pelemahan pasar minyak kali ini.
Pertama adalah penurunan permintaan yang sangat tajam akibat resesi ekonomi di seluruh dunia. Kedua adalah nilai tukar dolar AS yang masih sangat kuar terhadap euro.
"Karena dolar AS masih sangat kuat terhadap euro, maka meskipun OPEC mengurangi 2,2 juta per tahun, pasar merespons negatif. Harga tambah turun, ini luar biasa," katanya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (18/12/2008).
Seperti diketahui, OPEC memutuskan untuk memangkas produksinya hingga 2,2 juta barel per hari, atau terbesar dalam sejarah kartel minyak tersebut. Penurunan produksi berlaku per 1 Januari 2009.
Sejak September, OPEC telah memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari, dan ditambah keputusan kali ini menjadi total 4,2 juta barel per hari. Sehingga kini target produksi negara-negara anggota OPEC adalah 24,85 juta, atau turun 15% dari produksi September.
Pada perdagangan Rabu (17/12/2008), kontrak utama di New York Merchantile Exchange justru merosot hingga 3,54 dolar menjadi US$ 40,06 per barel, setelah sempat menyentuh US$ 39,88 per barel yang merupakan level terendah sejak Juli 200
Share This Thread