KINGSTON - Usain Bolt tidak akan membiarkan atlet Amerika Tyson Gay menggusur catatan rekor dunianya. Juara Olimpiade nomor 100 meter ini bersumpah akan menjegal Gay.
Bolt yang memegang rekor 9.69 detik Olimpiade Beijing 2008 mencatat waktu terbaru 9.86 detik (tanpa bantuan arah angin) di National Stadium, Sabtu kemarin. Kompatriotnya Asafa Powell berada 0.11 detik di belakang.
Sementara Gay yang mencetak rekor 9.75 detik (terbantu arah angin) pada kejuaraan pertama Amerika nomor 100 meter musim ini, di Oregon, Kamis lalu, tak segan menyatakan ia mampu menggusur dominasi bintang Jamaika. Bolt segera menjawab tantangan. Menurutnya, Gay harus bekerja ekstra keras.
"Secara personal, saya menghormati Tyson. Tapi mengalahkan saya adalah kerja beratnya," cetus Bolt seperti dilansir The Guardian, Senin (29/6/2009).
"Tak mudah mengalahkan saya, Tyson itu tipikal pelari 200 meter, bukan 100 meter. Kemarin, ia sangat terbantu angin," sambungnya.
Gay sendiri tidak lolos kualifikasi final di Beijing, tahun lalu. Ia dibekap cedera di masa persiapan Olimpiade. Sekarang, Gay siap melawan Bolt pada kejuaraan dunia di Berlin, Jerman, Agustus mendatang. http://sports.okezone.com/read/2009/...gkam-tyson-gay
Mayweather Jr Tak Sabar Lumat Marquez
Senin, 29 Juni 2009 - 17:21 wib
LAS VEGAS - Floyd Mayweather Jr memastikan sabuk bergengsi pound for pound tidak akan lepas dari tangannya. Petinju profesional Amerika ini yakin bakal melibas Juan Manuel Marquez.
Bekal rekor tak terkalahkan (39-0, 25KO) tak ayal membuat Mayweather Jr pede. Kendati pertarungan ditunda hingga 19 September mendatang, petinju 32 tahun ini siap menggebuk juara kelas berat-ringan versi WBA, WBO dan IBO asal Meksiko tersebut.
Seperti dilansir The Sun, Senin (29/6/2009), generasi kedua Mayweather ini menegaskan: "Saya akan melumat Marquez dan mengambil kembali hak sebagai raja pound for pound."
"Saya lega jadwal pertandingan sudah jelas. Tak sabar rasanya naik ring lagi," cetusnya.
Kembalinya Mayweather ke dunia tinju profesional akan mewarnai MGM Arena, lokasi di mana dia tampil untuk kali terakhir saat melawan Ricky Hatton, 2007 silam. Ia menjadi orang pertama yang membungkam Hatton dan dianugerahi TKO 10 ronde.
(dnl)
Mosley Pasti Lengser
Senin, 29 Juni 2009 - 18:28 wib
PARIS - Max Mosley membantah tudingan FOTA, dirinya haus kekuasaan. Untuk kesekian kali, presiden FIA menegaskan, bukan keinginannya terus maju pada pemilihan presiden FIA, Oktober mendatang. Mosley menjamin akan tetap lengser.
Mosley merasa terdesak. Ia mengaku mendapat dukungan badan motorsport dunia (WMSC) untuk meneruskan masa kepemimpinannya, ditengah isu dominasi dan sikap diktator yang menyerangnya. Di lain pihak, beberapa tim F1 yang tergabung dalam FOTA sudah ogah berada di bawah kendalinya.
"Semua itu bohong," kata Mosley seperti dilansir f1.gpupdate, Senin (29/6/2009), "bukan hanya saya yang jengkel dibuatnya."
"Itu malah membuat kesan, industri mobil berhak mendikte sosok yang layak dan apa yang harus dilakukan seorang presiden. Hal tersebut bisa memicu keributan," ia coba mengingatkan.
"Bila salah satu pihak tidak puas dengan pekerjaan kami, katakan saja, dan kami akan lakukan pemilihan langsung," tegasnya.
Mosley menambahkan, ia tak punya sejengkal kuasa pun untuk mendikte pihak-pihak tertentu. "Wewenang saya adalah melaksanakan setiap keputusan WMSC."
Le Mans Tak Lagi Jadi Pilihan
Senin, 29 Juni 2009 - 19:24 wib
MARANELLO - Perang FIA vs FOTA kembali pecah. Artinya, sejumlah tim yang tergabung dalam FOTA, termasuk Scuderia Ferrari benar-benar akan hengkang dari ajang balap jet darat F1, musim depan. Ke mana The Prancing Horse akan berlaga?
Salah satu peluang adalah kejuaraan termasyur 24H Le Mans. Apalagi, rakitan prototipe Ferrari dinilai sesuai dengan sistem kompetisi tersebut. Tentu, dengan modifikasi di sana-sini.
Seperti dilansir F1Live, Senin (29/6/2009), presiden Ferrari Luca di Motezemolo secara resmi memang sempat menyebut nama Le Mans sebagai pelabuhan alternatif. Namun, pasang surut pertikaian FIA & FOTA membuat Montezemolo berpikir dua kali menceburkan tim Italia itu ke Le Mans.
Montezemolo punya alasan. Menurutnya, sulit mewujudkan proyek di Le Mans ditengah krisis. Tim Kuda Jingkrak harus memutus nasibnya terlebih dulu, karena saat ini Ferrari dan tujuh tim lain belum resmi keluar F1.
"Supaya bisa balapan di Le Mans, banyak yang harus segera disiapkan," jelas Montezemolo yang juga menjabat presiden FOTA, "Anda harus konsentrasi karena sulit mempersiapkan diri dalam waktu singkat."
"Butuh waktu berbulan-bulan untuk ujicoba dan mengembangkan kualitas mobil. Itulah sebabnya, mustahil kami melakukannya sekarang, saat kami masih harus berjuang di level tertinggi balap F1," tandasnya. http://sports.okezone.com/read/2009/...i-jadi-pilihan
Petenis Putri Harus Kurangi Kebiasaan Berteriak
Senin, 29 Juni 2009 - 21:16 wib
SYDNEY - Teriakan alias ekspresi emosi petenis bukan hanya mengganggu jalannya turnamen tenis; juga mengacaukan konsentrasi lawan tanding. Demikian dikatakan legenda tenis Amerika Serikat Chris Evert.
Juara 18 gelar Grand Slams era 1970-80an ini mencermati kebiasaan petenis putri berteriak jika pukulannya kena telak ke arah lawan. ITF pun dinilai perlu membuat aturan tegas untuk mengurangi tingkat kebisingan di lapangan saat turnamen berlangung, terutama tenis putri.
"Hal yang paling sering saya dapati, pemain sekarang terbiasa berteriak saat pukulannya kena, dan teriakan itu makin keras kalau dia menang," cetus Evert seperti dilansir reuters, Senin (29/6/2009).
"Ini jadi kebiasaan. Anda bisa buktikan sendiri, tontonlah permainan Maria Sharapova. Teriakannya yang paling konsisten," Evert mencontohkan, "ia berteriak saat pukulannya tidak meleset dan saat menang set, padahal game belum selesai. Teriakan itu makin kencang sewaktu menang pertandingan."
"Hal itu sangat mengganggu, mengacaukan konsentrasi, terutama di pihak lawan. Ia harus mendengar teriakan keras sebelum bola benar-benar datang," kritik mantan pemain 54 tahun tersebut.
Sebelumnya, mantan peringkat satu dunia Monica Seles mengalami masalah yang sama di era 1990an. Tapi menurut Evert, Sharapova jauh lebih parah. Dan sekarang, unggulan delapan Victoria Azarenka dan Michelle Larcher de Brito menjadi perbincangan karena "meramaikan" Wimbledon dengan teriakan. http://sports.okezone.com/read/2009/...saan-berteriak
Ambisi Dua Tim Jatim ke Final Four
Senin, 29 Juni 2009 - 22:01 wib
JAKARTA - Dua tim IBL asal Jawa Timur (Jatim) -Bima Sakti Malang dan CLS Knight Surabaya- sesumbar akan memengangi laga penentuan playoff di GOR Bima Sakti, Malang, Jatim, Selasa (30/6/2009).
Mereka pun tak terpengaruhi hasil memilukan di laga kedua sebelumnya. Bima Sakti dan CLS sebenarnya sudah tak perlu lagi menjalani laga penentuan, tapi kekalahan dari lawan mereka masing-masing membuat laga ketiga wajib dilakukan.
Keduanya pun telah siap meraup hasil maksimal untuk memuluskan langkah merebut tiket final four. Optimisme mereka lantaran keletihan dan mentalitas yang mendera kedua tim ini sudah berangsur membaik.
Di kubu CLS misalnya, dua pemain Pek King Dhay dan Andrie Ekayana dipastikan dalam kondisi on fire. Kontribusi keduanya diharapkan akan banyak membantu perjuangan CLS menghabisi Pelita Jaya Esia Jakarta.
Pelatih CLS Simon Wong mengatakan, kegagalan timnya dari Pelita di game kedua kebanyakan karena salah strateginya menarik keluar Andrie dan King Dhay. Hal itu tak akan dilakukannya lagi di laga penentuan.
Apalagi keduanya sudah tak terbebani dengan stamina sebelumnya. "Mereka sempat kram, jadi saya tarik keluar. Kami bersyukur kondisi mereka tak ada masalah menghadapi Pelita," cetus Simon.
Sayang, dia belum berani membeberkan strategi apa yang akan diterapkannya saat bertemu ketiga kali versus Pelita di babak playoff. Kemungkinan besar Simon tak akan melakukan gambling dengan menjaga ketat Andy ?Batam' Poedjakusuma. Sebab, Batam memang menjadi inspirator kemenangan timnya di laga kedua.
"Mungkin saja strategi itu akan kami terapkan, tapi saya belum mau ambil risiko. Apalagi, kedua tim sudah saling mengenal dengan baik," tegasnya.
Sementara Yayan - sapaan akrab Andrie - optimistis akan membayar kegagalan timnya di laga kedua. Dia bertekad akan mengerahkan kemampuan terbaik meski akan kembali mengalami masalah sekali pun. "Saya sempat trouble di kaki, tapi bersyukur jelang laga penentuan ini tak ada masalah," ungkap Yayan.
Yang jelas, pertandingan penentuan hari ini dinilainya akan berjalan menarik. Kedua tim tak akan melepas momen berharga sedikit pun untuk mencapai impian masing-masing ke final four. Tantangan itu yang harus dijawabnya dengan mengalahkan kembali Pelita seperti laga pertama sebelumnya.
Sementara Pelatih Bima Sakti Eddy Santoso tak mau ketinggalan. Mereka bertekad akan membayar lunas sakit hati takluk dari XL Aspac Jakarta di game kedua. Dia pun telah mempersiapkan strategi mantap meski belum mau juga membocorkannya.
"Tunggu saja besok, Selasa (30/6/2009). Yang terpenting, anak-anak jangan terlalu jemawa seperti laga sebelumnya. Mereka harus tetap konsentrasi maksimal karena ini adalah momen terakhir," kata Eddy.
Asisten Pelatih Aspac Mayckel Ferdinanduz pun tak mau menyerah. Pihaknya akan tetap berjuang meski akan menghadapi dua kekuatan sekaligus. "Kami tak hanya menghadapi para punggawa Bima Sakti, tapi juga suporter fanatik mereka di kandang. Saya optimistis mereka akan mampu melakukannya, tinggal bagaimana mereka menjaga konsistensi permainan seperti laga kedua," paparnya. (Edi Yulianto/Koran SI/hmr)
Federer & Djokovic Masih Melaju
Senin, 29 Juni 2009 - 22:55 wib
LONDON - Petenis putra Roger Federer dan Novak Djokovic melaju ke babak perempatfinal turnamen Wimbledon 2009. Kepastian itu didapat setelah kedua petenis itu mengalahkan lawan-lawannya.
Dalam laga yang berlangsung Senin (29/6/2009) malam, Federer lolos ke babak selanjutnya setelah meyingkirkan petenis asal Swedia 6-4 7-6 7-6.
Federer dengan mudah mengalahkan Soderling pada set pertama. Tanpa perlawanan berarti petenis asal Swiss itu menyudahi perlawana Soderling dengan skor 6-4.
Pada set selanjutnya, Soderling berusaha memberikan tekanan kepada Federer. Namun, petenis asal Swedia itu harus mengakui keunggulan Federer melalui tie break 7-6.
Hasil yang sama kembali terjadi pada set ketiga. Usaha Soderling untuk memberikan perlawanan kembali pupus. Federer merebut kemenangan dengan skor sama 7-6.
Pada babak perempatfinal nanti, Federer akan berhadapan pemenang antara petenis unggulan tujuh Fernando Verdasco atau petenis asal Kroasia Ivo Karlovic.
Sementara itu, Djokovic juga berhasil menembus babak perempatfinal setelah menyingkirkan Dudi Sela dengan skor 6-2 6-4 6-1.
Emas Pertama DKI dari Tenis Mini
Senin, 29 Juni 2009 - 23:14 wib
JAKARTA - Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) Tenis DKI Jakarta meraih medali emas pertama. Mereka merebutnya melalui nomor tenis mini setelah menang tipis 3-2 atas Kalimantan Timur (Kaltim) di Komplek Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Senin (29/6/2009).
Pelatih DKI Heri Setyo Widodo menjelaskan prestasi itu di luar target pihaknya. Sebab, DKI hanya menargetkan maksimal masuk final sebelumnya.
"Kami berada di peringkat ketiga dalam kejurnas tenis mini tahun lalu. Prestasi ini tentunya sebuah kebanggaan mempersembahkan emas buat kontingen kami," ujar Heri membeberkan Sulawesi Tengah merebut medali perunggu.
Di nomor beregu putri kelompok umum, DKI akan berjibaku dengan Kaltim di laga pamungkas hari ini.
Mereka melaju ke final setelah menyudahi lawannya masing-masing. DKI menyingkirkan Jawa Timur (Jatim) 2-0 melalui Ayu Fani Damayanti usai membungkam Dwi Aryana 6-0, 6-0. Sedangkan Laili Rahmawati menggenapkan kemenangan atas Priscilla Anggraeni 6-3, 6-3.
Sementara Kaltim melalui wakilnya Jessy Rompies terlalu tangguh bagi Lavinia Tananta dari Jawa Tengah (Jateng) 6-3, 6-2. Lalu, Beatrice Gumulya menutup kemenangan Kaltim setelah menaklukkan Cynthia Melita 6-3, 6-2.
(Edi Yulianto/Koran SI/hmr) http://sports.okezone.com/read/2009/...ari-tenis-mini
Supandi Kembali Pimpin PB WI
Selasa, 30 Juni 2009 - 00:06 wib
JAKARTA - Supandi Kusuma kembali terpilih menjadi Ketua Umum PB WI periode 2009-2013. Dia mengungguli pesaingnya Agus Susanto setelah perwakilan dari Pengprov WI Surabaya itu mengundurkan diri.
Supandi pun langsung memberikan respect atas sikap mundur rivalnya tersebut. "Saya salut dengan jiwa besar Agus yang memberikan kepercayaan kembali memimpin PB WI. Saya pun bertekad akan bekerja lebih baik lagi untuk memajukan olahraga wushu di Tanah Air," ujarnya usai Munas di Yogyakarta, Senin (29/6/2009).
Langkah realistis Supandi adalah memperjuangkan Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Wushu Senior 2013. Rencana itu merupakan kelanjutan usai sukses menggelar Kejuaraan Wushu Junior di Bali 2008.
Sementara Bapak Wushu Indonesia IGK Manila pun turut memberikan pujian atas sikap Agus. Menurutnya, semua itu bertujuan menjaga kekompakkan tubuh PB WI tak terpecah belah.
"Supandi, Agus, dan Andy S (PB WI Yogyakarta) merupakan tokoh wushu Indonesia yang tak bisa dipisahkan. Mereka masih bisa bekerja sama untuk kemajuan wushu Indonesia lebih baik ke depannya," cetus Manila. (Edi Yulianto/Koran SI/hmr)
Serena & Venus Tembus Delapan Besar
Selasa, 30 Juni 2009 - 01:02 wib
LONDON - Serena Williams berhasil mengikuti jejak kakaknya Venus Williams untuk menembus babak perempatfinal. Sementara itu, nasib kurang baik dialami Ana Ivanovic yang harus tersingkir karena cedera.
Serena tidak perlu mengeluarkan keringat terlalu banyak untuk memastikan lolos ke babak perempatfinal. Pasalnya, petenis asal Amerika Serikat itu dengan mudah mengalahkan Daniela Hantuchova.
Performa Serena yang prima dalam pertarungan yang berlangsung di Lapangan Dua, memang berbanding terbalik dengan Hantuchova yang sudah sakit sejak pertama kali tiba di Wimbledon.
Alhasil, tanpa perlawanan berarti, Serena berhasil menyudahi perlawanan Hantuchova dengan skor 6-3 6-1 dan memastikan diri memesan satu tiket di babak perempatfinal Wimbledon 2009.
Sementara itu, Venus berhasil menembus babak delapan besar, setelah Ana Ivanovic terpaksa mundur karena mengalami cedera, demikian seperti diberitakan eurosports, Selasa (30/6/2009) WIB. (hmr) http://sports.okezone.com/read/2009/...-delapan-besar
LONDON - Andy Roddick telah memastikan satu tempat di babak perempatfinal Wimbledon 2009. Kepastian itu didapat setelah petenis asal Amerika Serikat itu menyingkirkan Tomas Berdych 7-6 (4), 6-4, 6-3, Selasa (30/6/2009).
Permainan memikat diperlihatkan Roddick dalam laga ini. Servis-servis keras petenis unggulan itu berhasil membuat Berdych tidak berdaya.
Meski begitu, Berdych sempat memberikan perlawanan kepada dua kali runner-up Wimbledon itu pada set pertama. Namun, Roddick berhasil memenangi set pertama dengan skor 7-6.
Sejak saat itu, Roddick lebih mendominasi jalannya pertandingan. Akhirnya, petenis unggulan itu berhasil membungkus kemenangan dua set berikutnya dengan skor 6-4 6-3.
Murray Libas Wawrinka
Selasa, 30 Juni 2009 - 04:55 wib
LONDON - Andy Murray memastikan diri menembus babak perempatfinal Wimbledon 2009. Kepastian itu didapat setelah petenis nomor tiga dunia itu melewati ujian berat dari petenis Stanislas Wawrinka.
Dalam laga pada lapangan utama di Wimbledon, Murray mendapatkan perlawanan super ketat dari Wawrinka.
Namun, setelah melewati pertarungan melelahkan selama lima set, petenis asal Skotlandia itu berhasil menyudahi perlawanan Wawrinka dengan skor 2-6, 6-3, 6-3, 5-7, 6-3.
"Kemenangan tadi sangat spesial. Saya rasa Stan bermain sangat luar biasa. Permainan yang diperagakannya membuat saya kewalahan," ungkap Murray kepada BBC, Selasa (30/6/2009)
"Saya merasakan kelelahan yang amat sangat dan sempat merasakan akan berakhir di sini. Tapi, kehadiran sekira 15,000 fans membuat Anda mendapatkan tenaga tambahan, jadi terima kasih banyaj," lanjut petenis 22 tahun itu.
Di babak perempatfinal nanti, Murray akan berhadapan dengan petenis kawakan Juan Carlos Ferrero yang memastikan diri lolos setelag menumbangkan Gilles Simon 7-6 6-3 6-2. (hmr) http://sports.okezone.com/read/2009/...libas-wawrinka
Mari Tambah Porsi Overtaking F1
Selasa, 30 Juni 2009 - 10:01 wib
HINWIL - Bos BMW Mario Theissen mengajak F1 untuk bekerja ekstra mencari celah agar aksi saling susul di lintasan balap lebih sering terjadi.
Menurut Theissen, regulasi musim ini lebih condong fokus kepada penghematan biaya, sehingga sisi lain sedikit terabaikan.
Dalam hal pembatasan aero misalnya; sisi ini menurutnya kurang mendapat perhatian seketat hal reduksi biaya. Celah aerodinamis ini dirasanya bisa dimanfaatkan untuk menambah porsi susul menyusul.
"Dalam area penghematan biaya, saya kira perkembangannya cukup menemui ekspektasi," kata Theissen di situs BMW Sauber, Selasa (30/6/2009).
"Namun, pembatasan aero yang kita terima, tidak seketat seperti yang kami pikirkan sebelumnya, jadi saya kira kami masih bisa melakukan lebih banyak," sambungnya mencari celah menambah atraksi.
Federer Lega Bungkam Soderling
Selasa, 30 Juni 2009 - 10:44 wib
WIMBLEDON - Peringkat dua dunia Roger Federer tak menemui banyak kesulitan saat memastikan satu tiket babak perempatfinal Wimbledon 2009, usai menundukkan Robin Soderling 6-4 7-6 7-6, Senin (29/6/2009). FedEx pun mengaku lega bisa melewati hadangan petenis asal Swedia itu.
Ya, duel Federer kontra Soderling di putaran empat, malam tadi, merupakan ulangan partai final Prancis terbuka tiga pekan lalu. Dalam laga tersebut, petenis asal Swiss itu juga sukses melewati hadangan Soderling. Dengan hasil ini, FedEx sukses menorehkan rekor sempurna yakni 11-0 saat bertemu petenis Swedia itu.
Meski sukses menang atas Soderling, namun Federer menegaskan jika perjuangannya menunju perempatfinal tidaklah mudah. Menurutnya, dalam tiga set pertandingan Soderling cukup membuatnya kesulitan.
"Saya pikir, ini bukanlah pertarungan paling menyenangkan untuk bisa menembus perempatfinal. Namun, saya lega bisa melewati hadangan Soderling. Sebab, dia selalu mampu membuat saya kesulitan," ungkap Federer yang mengincar gelar keenam di All England Club, setelah rival utamanya Rafael Nadal absen karena cedera.
Namun, FedEx dipastikan harus berjuang keras jika ingin mewujudkan ambisinya merengkuh trofi Wimbledon keenamnya. Pasalnya, di babak perempat final nanti, petenis 27 tahun itu akan ditantang petenis Kroasia Ivo Karlovic yang secara mengejutkan sukses menembus babak delapan besar usai menundukkan petenis peringkat delapan dunia Fernando Verdasco. http://sports.okezone.com/read/2009/...gkam-soderling
Share This Thread