Page 9 of 18 FirstFirst ... 5678910111213 ... LastLast
Results 121 to 135 of 259
http://idgs.in/148022
  1. #121
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    the_quirk mendapat 10 poin!
    puLse23 mendapat 5 poin!


    Selanjutnya~~~

    Free from desire, you realize the mystery.
    Caught in desire, you see only the manifestations.
    Yet mystery and manifestations
    arise from the same source.
    This source is called darkness.
    Darkness within darkness.
    The gateway to all understanding.
    ~ Laozi


    Analisis
    Pemanasan Global Terjadi di Planet Lain di Tata Surya !
    Poin maksimal: 10
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  2. Hot Ad
  3. #122
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Mengapa tidak? Dalam hal ini pemanasan global kan meningkatnya suhu sebuah planet. Jadi, semua dapat terjadi meskipun penyebabya berbeda-beda. Contoh pada planet Jupiter, terbentuk satu lagi bintik merah atau para ahli menyebutnya Red Spot.Jr. Nah, terbentuknya Red Spot.Jr. ini menunjukkan adanya peningkatan suhu pada permukaan planet Jupiter, bintik merah itu menunjukkan bahwa adanya suatu proses pengorekan material di bawah awan yang menyelubungi Jupiter dan material itu berpotensi menyerap panas dari Ultraviolet dan bereaksi secara kimia. Dari penginderaan terakhir menunjukkan bahwa permukaan Jupiter mengalami kenaikan suhu sebanyak 10 derajat Farenheit.

    Dipercaya bahwa siklus pergantian suhu secara global di mulai dari bintik merah besar (Great Red Spot) yang sitemukan pada tahun 1939. Perputaran panas bergerak dari ekuator Jupiter ke Kutub Selatan Jupiter, dan diperkirakan siklus akan berhenti pada tempat Red Spot.Jr terbentuk dan akan dimulai lagi (karena ini siklus).

    Begitu juga pada planet lain, Mars bahkan bulan Saturnus, Enceladus, juga mengalami pemanasan. Terdapat berbagai faktor penyebab tergantung pada komposisi planet tersebut. Contohnya pada Enceladus, ada beberapa hipotesa mengenai pemanasan yang terjadi di bulan Saturnus itu. Bahkan yang mengejutkan, terjadi sebuah tetesan air pada kutub Enceladus. Sehingga seolah-olah partikel ini terlempar keluar angkasa.

    Air pada Enceladus

    Seperti Bumi juga, emisi gas yang menyerap panas matahari menyebabkan Bumi menjadi panas. Juga tidak menutup kemungkinan bahwa dampak yang terjadi di planet lain tidak beda jauh dari dampak pemanasan global di Bumi. Bagi planet-planet yang memiliki kutub-kutub es, dimungkinkan kutub es tersebut akan mencair.

    Kesimpulannya, pemanasan global juga terjadi di planet lain, namun seberapa jauh pemanasan tersebut mambawa efek buat Bumi kita ini, para ahli masih menyelidikinya. Tentang faktor-faktor yang menyebabkannya bervariasi, bergantung pada atmosfir planet itu sendiri, struktur udara, zat yang terkandung pada udara, dan kutub-kutub. Lokasi yang jauh dan eksplorasi lebih jauh akan sangat dibutuhkan agar bisa tahu lebih lanjut tentang dampak bagi planet itu sendiri dan bagi planet lain. Toh, pada dasarnya semua benda itu diciptakan dalam bentuk stabil sesuai fitrahnya. Siapa tahu pemanasan global itu hanya merupakan siklus yang pasti terjadi berulang-ulang baik di Bumi dan di planet lain?

  4. #123
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    the_quirk mendapat 10 poin!

    Selanjutnya~~~

    Free from desire, you realize the mystery.
    Caught in desire, you see only the manifestations.
    Yet mystery and manifestations
    arise from the same source.
    This source is called darkness.
    Darkness within darkness.
    The gateway to all understanding.
    ~ Laozi


    Analisis
    Buat opini mengenai Misteri Hilangnya Cincin Saturnus!
    Poin maksimal: 10
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  5. #124
    puLse23's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    Underground
    Posts
    9,263
    Points
    16,021.75
    Thanks: 408 / 1,962 / 935

    Default


    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini” Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun

  6. #125
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Fenomena ini disebabkan oleh revolusi Saturnus, pada berbagai pengamatan sering ditemukan posisi Saturnus dan cincinnya tepat menghadap Bumi (sejajar dengan garis pandang bumi), karena selama revolusi cincin Saturnus akan berbelok. Dapat dilihat melalui gambar ini

    Hingga pada saat ini berita yang mengatakan bahwa Cincin Saturnus akan beangsur-angsur menghilang terus seiring dengan adanya pemanasan global di planet lain. Namun, hal ini belum memastikan apakah Cincin Saturnus akan hilang, sebab pemanasan yang terjadi di planet lain akibat dari planet itu sendiri, contohnya Jupiter mangalami pemanasan sebesar 10 derajat Farenheit akibat debu dari permukaannya sendiri yang bereaksi dengan sinar UV dari Matahari.

    Karena struktur utama dari cincin Saturnus adalah partikel-partikel kecil, dan sebagian besar tersiri dari es, namun sampai sekarang belum diketahui apakah Matahari memancarkan panas lebih dari biasanya, sehingga isu cincin Saturnus hilang masih belum diketahui kebenarannya. Berita yang diterima hingga sekarang adalah cincin Saturnus "seolah-olah" menghilang akibat posisi Saturnus yang sejajar dengan garis pandang Bumi.

  7. #126
    CaiCaipOO
    Guest

    Default

    lah...itu bukan menghilang..tapi hanya sebuah ilusi mata
    >.<


  8. #127
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Quote Originally Posted by CaiCaipOO View Post
    lah...itu bukan menghilang..tapi hanya sebuah ilusi mata
    >.<

    Tidak dihitung karena tidak memenuhi standar jawaban kuis ini.
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  9. #128
    imanuel_fc's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Bekasi, Di depan PC.
    Posts
    1,093
    Points
    1,277.70
    Thanks: 0 / 2

    Default

    Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.


    Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera
    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat “pelintasan bidang cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.

    Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincin-cincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet.

    Meskipun demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.


    Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
    Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop yang kecil sekalipun. Malah, minggu ini sebenarnya merupakan minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah sdi ekeliling Bulan, dan voila! Saturnus terlihat seperti “bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.

  10. #129
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Quote Originally Posted by imanuel_fc View Post
    Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.


    Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera
    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat “pelintasan bidang cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.

    Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincin-cincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet.

    Meskipun demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.


    Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
    Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop yang kecil sekalipun. Malah, minggu ini sebenarnya merupakan minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah sdi ekeliling Bulan, dan voila! Saturnus terlihat seperti “bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.
    Maaf, ini bukan opini, tapi merupakan hasil copas mentah-mentah. Contohlah the_quirk dalam menjawab.
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  11. #130
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    the_quirk mendapat 10 poin!

    Selanjutnya~~~

    Free from desire, you realize the mystery.
    Caught in desire, you see only the manifestations.
    Yet mystery and manifestations
    arise from the same source.
    This source is called darkness.
    Darkness within darkness.
    The gateway to all understanding.
    ~ Laozi


    Analisis
    Buat opini mengenai Zaman Es Kedua!
    Poin maksimal: 10
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  12. #131
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Zaman es jika dalam thread ditulis berulang sebanyak 11.500 tahun sekali maka Zaman es ini adalah sebuah siklus yang seharusnya terjadi beberapa kali. Jadi, saya kira ini bukan zaman es yang kedua, namun yang kesekian kalinya. Agaknya isu tentang Zaman es kedua disebabkab oleh pemanasan global mulai tersebar, melalui beberapa media. Tetapi sesungguhnya penyebab zaman es adalah peningkatan aktifitas tektonik dan vulkanik. Sehingga memungkinkan bahwa Zaman es adalah sebuah siklus. Peningkatan suhu bumi secara berkala dapat membawa es pada kutub sehingga membanjiri daratan.

    Dengan adanya banyak gunung berapi bawah laut dan jalur vulkanis berada dibawah laut, maka pemanasan suhu air laut dapat terjadi, sehingga es akan mencair.
    Berikut merupakan jalur aliran lava pada lempeng


    Dari gambar di atas, dapat dibayangkan bahwa jika semua lempeng itu sedang pada tingkatan sangat aktif, sehingga suhu laut di atasnya bisa sangat tinggi. Karena aktifitas vulkanis ini berkaitan satu sama lain, dapat terjadi juga panas dalam waktu bersamaan.

    Kesimpulannya, zaman es merupakan sebuah siklus jika dinilai dari bentuk morfologi bumi yang mempunyai banyak lempeng vulkanis. Peningkatan status lempeng menjadi aktif sangat berpengaruh pada suhu air laut di atasnya. Peningkatan suhu air laut secara bersamaan memungkinkan terjadinya pelelehan es sehingga air dalam suhu rendah membanjiri daratan. Sekian.
    "Will they not regard the camel, how they are created. And the heaven, how it is railed. And the hill, how they are set up. And the earth how it is spread. Remind them, for thou art but a remembrancer" - The Overwhelming, 16-20

  13. #132
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    the_quirk mendapat 10 poin!

    Selanjutnya~~~

    Free from desire, you realize the mystery.
    Caught in desire, you see only the manifestations.
    Yet mystery and manifestations
    arise from the same source.
    This source is called darkness.
    Darkness within darkness.
    The gateway to all understanding.
    ~ Laozi


    Analisis
    Buat opini mengenai Lift Luar Angkasa!
    Poin maksimal: 10
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  14. #133
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Menurut saya lift semacam itu merupakan tantangan bagi ilmuwan. Eh, tidak hanya ilmuwan bagi kita generasi muda juga. Pembuatan dengan nano tube memang pilihan yang tepat, selain itu akan lebih baik jika pada bagian luarnya diberi lapisan Bucky Tube.

    Pembuatannya juga sangat sukar untuk diwujudkan, mengingat tekhnologi kita yang masih seperti ini, juga resiko dalam mengadakan perjalanan luar angkasa juga sangat tinggi tingkat bahayanya. Dalam rincian dan perencanaan, memang terhitung mantap, juga dalam pengadaan alat. Namun, kendala berarti juga ada, seperti jumlah satelit yang sudah banyak mengorbit pada Bumi. Membangun Lift = menghancurkan satelit = komunikasi terhambat. Tentunya pihak yang bersangkutan tidak mau merugi jika mengetahui satelit mereka akan dimusnahkan. Selain petir yang ada pada Thread, kendala lain adalah pembangunannya. Kita ketahui sementara ini Gedung tertinggi Sedunia mencapai tinggi 780 meter (Gedung Burj Dubai, Arab) itu pun masih dalam proses konstruksi. Nah, berapa jarak Bumi ke Bulan?

    Kira-kira 385000 kilo meter, jadi 385000000 meter. Bahkan tidak mencapai 1 persen dari jarak Bumi dan Bulan. Tentunya ini tantangan terberat dalam segala bidang.

    Tidak ada yang mustahil, selama kita berniat melaksanakannya. Meskipun dalam perjalanan, akan lebih efisien menggunakan ulang-alik, tetapi jujur saya sangat mendukung proyek ini, ilmu kimia akan banyak diuji disini dalam pembuatan bahan yang cocok sebagai lift. Mungkin sekarang Bulan, besok Mars. Science is Mystery
    "Will they not regard the camel, how they are created. And the heaven, how it is railed. And the hill, how they are set up. And the earth how it is spread. Remind them, for thou art but a remembrancer" - The Overwhelming, 16-20

  15. #134
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    the_quirk mendapat 7 poin!

    Selanjutnya~~~

    Free from desire, you realize the mystery.
    Caught in desire, you see only the manifestations.
    Yet mystery and manifestations
    arise from the same source.
    This source is called darkness.
    Darkness within darkness.
    The gateway to all understanding.
    ~ Laozi


    Analisis
    Buat opini mengenai Tesla's Death Ray!
    Poin maksimal: 10
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  16. #135

    Join Date
    Jan 2009
    Posts
    17
    Points
    20.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    tesla death ray adalah nama senjata penghancur yang di cetuskan oleh nicola tesla pada awal tahun 1916.

    nikola tesla
    dalam idenya dia mencetuskan penggunaan generator raksasa yang di putar oleh turbin nya untuk menggerakan partikel" kecil mercury yang kemudian berubah menjadi stream of super high-powered bullets yang terdiri dari jutaan volts.

    dalam pengerakkannya mercury tersebut harus berada di dalam ruang hampa udara , oleh karna itu tesla harus menemukan cara menyemburkan partikel" mercury tanpa ada nya udara yang masuk. untuk melakukan itu tesla sudah merencanakan penggunaan pembuka tube bertekanan udara yang tinggi. jadi ketika hendak mengeluarkan mercury tersebut pembuka tube akan menghalangi masuk nya udara ke dalam generator yang kemudian sesa'at pengeluaran mercury terjadi pembuka tersebut akan kembali menghalangi masuknya udara kedalam generator.


    opini saya mengenai senjata ini berhasil di ciptakan maka senjata ini sangat berguna dalam pertahanan suatau negara dalam serangan udara . di karenakan daya hancurnya yang sangat besar . mungkin bisa jadi pertahanan bumi jika suatu saat di serang oleh makhluk planet lain

Page 9 of 18 FirstFirst ... 5678910111213 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •