Suasana sore yang rame, banyak makhluk yang berkeliaran di pusat kota Sentinel.
Dari jauh tampak, dua orang bersahabat berjalan sambil berbincang-bincang ceria dan masuk ke dalam sebuah mall kecil dengan lampu hias berwarna warni yang cerah.
"Kamu yakin uda beli bahannya?" tanya Luna.
"Kurang Claymore nya aja se," jawab Davion.
"Kok ngga beli sekalian tade waktu kutinggal pipis?" tanya Luna lagi bingung.
"Tadi itu kwalitasnya yang KW dua se. Takut ngga kuat. Yang impor asli mesti inden katanya. Sayang kan kalo bahan laen uda kwalitas bagus tapi yang ini jelek!"
"Hmm, berapa lama tuh inden nya?" tanya Luna.
"Dijanjiin 2 hari. Gue udah DP kok. Trus ntar diantarin ke rumah. GPP lah!"
"Ok de kalo gitu. Sekarang tinggal bli resep nya ne. Abis itu mo pulang aja. Takut kemalaman. Mo tidur. Cape."
"Ok, ok. Cuman heran aja. Mestinya lu mah makhluk malam yang nungguin bulan. Ini kok malah mo bobo. Alibi aja kali. Pasti uda ada gebetan yang nungguin, ya?"
"Enak aja," tangkis Luna. "Cuman lagi kesel aja. GPP kan sekali-kali tidur cepat."
Akhirnya Davion bli tuh resep di toko peralatan berat.
"Kalo battle furi nya dah jadi. Kita hunt lagi ya!" ajak Luna.
"Tunggu aja 2 hari lagi!" kata Davion.
Tetapi mendadak langit menjadi gelap.
"Aww, aww!" teriak Luna. "Janjinya kan mereka istirahatnya 1 minggu. Baru 1 hari kok uda maen lagi. Kayak nya kita kepake ini!"
"Aduh...padahal baru mau pake Town Portal." sambung Davion jengkel.
Begitulah mereka berdua mendadak terserap masuk ke sebuah lapangan besar. Toko-toko umum disekitar mereka pada ikutan masuk seakan-akan menembus lapisan gaib ke dimensi laen..........
dan muncul lah wajah-wajah yang udah mereka kenal.
Tiny,
Rothfellen,
Yurnero.
"Kayaknya lumayan de!" desis Davion melihat ketiga wajah itu.
"Darimana aja bro?" tanya Tiny dengan wajahnya yang ramah dan imut.
"Baru mo menikmati masa istirahat." protes Davion. Wajahnya tampak kesel.
"Begitulah, mereka itu pada libur. Makanya kita jadi korban. Ngapain se juga sang pencipta menciptakan dunia DOTA Land ini. Nyusain kita aja para karakter yang ingin hidup damai!"
"Tul," sahut Luna setuju. "Kuno gitu lagi. Coba ada tersedia Item canggih seperti HP, mobil sport, Laptop. Kalo disini gue mesti naik ne si kambing hitam!"
Suara geraman lesu terdengar di bawahnya, "Panther bok!"
"Coba panther yang pake mesin diesel aja ya. Dijamin tuh pihak scourge bingung ga keruan ga bisa ngejar guwe. Hahaha!"
"Dasar!"
"Tapi moga-moga aja yang make kita ngga cupu-cupu," kata si Pohon hijau. "Terakhir kepake,guwe abis amat. Masa uda spesial badak gene ke kill nya 20. Abes itu remek semua badan guwe dipijatin!"
"Tapi ngomong-ngomong sapa ne lawan kita?" tanya Yurnero.
"Moga-moga guwe ketemu ama yang melee aja!"
Suara kokok ayam terdengar merdu. Dan demikianlah mereka berlima terbagi siap bertemu dengan pihak scourge di medan pertempuran.
End of Chapter
Share This Thread