Page 1 of 6 12345 ... LastLast
Results 1 to 15 of 80
http://idgs.in/148471
  1. #1

    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    1,816
    Points
    2,235.30
    Thanks: 0 / 4 / 3

    Default Elf (Ras yang hilang? or what?) Let's Check it's out

    Elf


    ada legendarium J. R. R. Tolkien, Elf diceritakan sebagai ras yang lebih dahulu ada daripada manusia dan lebih unggul dibanding dengan manusia. Elf, bersama-sama dengan manusia dan Dwarf, merupakan penghuni dunia fiksi Dunia Tengah yang baik; selain ketiga ras utama tersebut, banyak pula ras-ras "jatuh" yang merupakan pengkorupsian dari ketiga ras ini.

    Proses kejadian para Elf diceritakan pada buku Silmarillion (yang disunting dan diterbitkan pasca kematian Tolkien) yang merupakan prekuel dari seri The Lord of the Rings, namun mereka tampil pula dan memiliki peranan penting dalam trilogi LOTR dan hanya memiliki peran kecil dalam The Hobbit. Detil lebih jauh mengenai mereka diberikan dalam tulisan-tulisan Tolkien lainnya yang dikumpulkan menjadi Unfinished Tales (Kisah yang Belum Selesai) dan The Histroy of Middle-earth (Sejarah Dunia Tengah). Buku-buku ini merupakan karya utama Tolkien yang ia kerjakan hingga akhir hayatnya.

    Dari legendarium Tolkien mengenai ras Elf yang sangat detil inilah saat ini banyak bermunculan sub-ras dan kisah-kisah yang dipopulerkan melalui buku-buku serta media-media lainnya, contohnya adalah buku dan permainan papan serta permainan video Dungeons & Dragons, World of Warcraft, dan sebagainya. Dapat dikatakan semenjak adanya tulisan Tolkien mengenai Elf ini, figur Elf yang dulunya menyerupai peri atau makhluk halus sekarang kalah terkenal dibanding dengan figur yang menyerupai manusia dengan tubuh langsing dan telinga runcing.



    Sejarah Elf

    Asal muasal

    Menurut Silmarillion, Elf merupakan "anak pertama" Arda (dunia), yang telah ada selama jangka waktu yang sangat lama sebelum manusia ("anak kedua") diciptakan. Elf yang pertama "dibangunkan" oleh Eru Iluvatar dekat pantai Cuivienen pada Jaman Dua Pohon di Jaman Pertama. Mereka bangun di bawah sinar bintang, karena matahari dan bulan belum diciptakan, oleh karena itu Elf erat hubungannya dengan bintang dan sinar bintang.

    Mereka tinggal di tepi aliran sungai, menciptakan puisi, musik, dan lagu. Mereka juga menciptakan kata-kata baru, memberi nama benda-benda, dan senang memandangi bintang. Mereka bertubuh tinggi, berambut hitam, dan hidup dengan damai karena kejahatan belum masuk ke Arda, dunia mereka.

    Perpechan


    Para Valar (malaikat) yang memerintah dunia dari Valinor, memutuskan untuk mengundang para Elf (yang dalam bahasa mereka disebut dengan nama Quendi) untuk tinggal bersama mereka karena Melkor, sang Tuan Kegelapan, seorang Valar yang memberontak, ingin menghancurkan segala yang baik di Arda (dunia). Para Valar mengirimkan Orome untuk menjemput para Elf. Dari semua Elf yang ada, tidak semuanya memenuhi panggilan itu, karena mereka belum mengenal siapa para Valar tersebut. Ingwe, Finwe, dan Elwe adalah tiga orang Elf yang bersedia pergi dengan Orome ke Valinor untuk menjadi duta. Sekembalinya mereka dari sana, merekapun mengajak seluruh kaumnya untuk pergi, karena memang Valinor lebih indah daripada Dunia Tengah. Ketiga Elf itu berhasil meyakinkan mayoritas Elf untuk pergi bersama-sama dengan mereka. Namun sebagian kecil menolak, dan mereka ini disebut dengan bangsa Avari (Mereka yang Tidak Mau Ikut) atau Avamanyar (Mereka yang Menolak Pergi ke Aman). Itulah perpecahan yang pertama. Pada akhirnya nanti setelah ratusan tahun berpisah, mereka memiliki bahasa, budaya, perawakan, dan sifat yang berbeda-beda. (Setelah perpecahan besar ini bangsa Avari terpecah-pecah lagi, namun detilnya tidak diketahui oleh manusia. Beberapa suku bermigrasi ke Barat dan bergabung dengan para Nandor, sedikit sampai hingga bertemu para Sindar).

    Rombongan Elf yang berangkat ini disebut dengan bangsa Eldar (Kaum Bintang), oleh Orome. Mereka menjadikan Ingwe, Finwe, dan Elwe sebagai pemimpin mereka. Dalam perjalanan ke Barat, mereka melewati Pegunungan Berkabut, dan sebagian Elf, karena takut, memilih untuk tidak meneruskan perjalanan dan menetap di tanah yang mereka sedang lalui. Mereka adalah bagian dari kaum Elwe yang dipimpin oleh Lenwe dan kelompok mereka dinamai Nandor (Mereka yang Kembali). Bangsa Nandor dan Avari disebut dengan nama Moriquendi (Elf Kegelapan). Itulah perpecahan yang kedua.

    Kemudian rombongan utama Elf meneruskan perjalanannya melalui Pegunungan Berkabut dan Pegunungan Biru (Ered Lindon atau Ered Luin) menuju Beleriand. Di sana Elwe tersesat dan tidak dapat ditemukan oleh kaumnya, oleh karena itu Ingwe dan Finwe dengan terpaksa meninggalkan Elwe dan kaumnya dan meneruskan perjalanan mereka. Bersama-sama dengan kaum Nandor yang dipimpin oleh Lenwe, kaum Elwe ini disebut sebagai bangsa Teleri. Itulah perpecahan yang ketiga.

    Setelah sampai di tepi barat Dunia Tengah yang dipisahkan dengan samudra luas dengan Valinor, Ingwe, Finwe, dan kaum mereka diangkut oleh pulau yang bergerak yang digerakkan oleh Ulmo, salah satu Valar yang menguasai lautan, menuju Valinor di ujung samudera satunya.

    Setelah beberapa waktu, Ulmo kembali ke Beleriand untuk mencari kaum Teleri (Mereka yang Datang Terakhir), yaitu kaum Elwe, yang tersisa untuk diajak ke Valinor. Karena Elwe belum ditemukan, maka mayoritas kaum Teleri menunjuk Olwe, saudara Elwe, sebagai pemimpin mereka yang baru, dan bersama-sama mereka memenuhi ajakan Ulmo untuk mengikuti jejak saudara-saudara mereka yang telah sampai ke Valinor. Mereka kemudian disebut sebagai bangsa Falmari.

    Namun sebagian kecil kaum Teleri tersebut, terutama orang-orang dekat Elwe, memilih untuk tinggal dan meneruskan pencarian mereka. Mereka disebut sebagai bangsa Sindar (Elf Abu-abu). Bangsa Sindar dan Nandor disebut dengan nama Umanyar (Mereka yang Tidak Sampai ke Aman (Dunia Tengah)).

    Dari para Sindar yang tinggal di Dunia Tengah, sebagian memilih untuk tinggal di tepi pantai dan menjadi pembuat kapal. Mereka dipimpin oleh Cirdan sang pembuat kapal. Mereka tinggal di Falas dan disebut sebagai kaum Falathrim (Kaum di tepi Pantai). Kelompok yang tinggal di hutan Doriath disebut dengan Iathrim (Kaum di antara Sabuk) dan sisanya yang menempati daerah barat laut Beleriand di dekat sebuah danau disebut dengan Mithrim (Kaum Abu-abu).

    Di kemudian hari, sebagian kaum Noldor mengembara ke Barat dan bertemu dengan kaum Sindar. Mereka kemudian disebut dengan Laiquendi (Elf Hijau).

    Di Valinor, ketiga keluarga utama berkumpul (Elwe diwakili oleh Olwe, saudaranya) dan mereka disebut dengan Calaquendi (Elf Cahaya) atau Amanya (Mereka yang Sampai ke Aman). Olwe dan kaumnya memilih untuk tinggal di tepi pantai agar dapat memandangi Dunia Tengah dari jauh. Kaum mereka disebut dengan Falmari (Kaum Penunggang Ombak). Ingwe dan kaumnya tinggal di kediaman para Valor dan menjadi kaum Elf yang paling mulia dan terhormat, layaknya para bangsawan yang terhormat. Mereka tidak pernah menginjakkan kaki ke Dunia Tengah lagi dan mereka disebut dengan nama Vanyar (Elf Rupawan). Finwe dan kaumnya tinggal di antara kedua keluarga yang lain, tidak di dekat pantai dan tidak di dekat kediaman para Valar. Mereka disebut dengan nama Noldor (Elf Dalam) dan dari keturunan kaum merekalah cerita Silmarillion dikisahkan.

    Nantinya setelah peristiwa pengasingan para Noldor, Finarfin, putra Finwe, berangkat ke Dunia Tengah bersama kedua saudaranya, Fingolfin dan Feanor, namun memutuskan kembali dan menjadi Raja Noldor di Valinor. Feanor yang diasingkan ke Dunia Tengah dan diikuti oleh Fingolfin saudaranya akhirnya menetap di Dunia Tengah. Mereka disebut sebagai Kaum yang Diasingkan dan Fingolfin menjadi Raja Noldor di Dunia Tengah.

    Selain dari pada perpecahan-perpecahan besar tersebut, masing-masing keturunan para Elf yang mula-mula membuat Dinasti-dinasti mereka sendiri. Berdasarkan letak geografis dan situasinya, mereka mengembangkan bahasa yang berlainan, namun bahasa Elf yang utama yang digunakan di Dunia Tengah (dan di buku-buku Tolkien) adalah bahasa kaum Elwe (bahasa Sindarin), dan kaum Noldor yang kembali ke Dunia Tengah dari Valinor akhirnya harus mempelajari bahasa tersebut

    Siklus Kehidupan

    Para Quendi atau Elf pada dasarnya adalah makhluk dengan roh yang abadi, yang tidak lekang dimakan usia; namun bukan berarti tubuh mereka tidak bisa mati. Walaupun roh mereka abadi, namun tubuh mereka mengalami proses penuaan, namun dengan sangat lambat, setara dengan ribuan tahun umur manusia. Tubuh mereka juga dapat mati/hancur karena penyakit, peperangan, dibunuh, dan sebab-sebab tak alami lainnya.

    Jika seorang Elf meninggal, maka rohnya akan dikumpulkan bersama kaumnya di Rumah Mandos, sang Valor Kematian, di Valinor; berbeda dengan ras manusia di Dunia Tengah yang tidak diketahui nasibnya setelah meninggal. Setelah beberapa waktu, jasad mereka akan dikembalikan dan mereka dapat tinggal di Valinor, namun mereka tidak akan pernah dapat pergi ke Dunia Tengah lagi.

    Finwe, Raja Para Noldor, adalah Elf pertama yang mati. Ia dibunuh oleh Melkor. Sejak saat itu tak terbilang banyaknya Elf yang mati di Dunia Tengah karena peperangan yang tidak berkesudahan antara kekuatan baik (Elf, manusia, Dwarf) dan kekuatan jahat (Melkor/Morgoth, Sauron, Orc, dll)

    Elf yang hidup di Dunia Tengah juga berumur sedikit lebih pendek dari mereka yang tinggal di Valinor karena diceritakan bahwa Dunia Tengah telah dicemari oleh Melkor, sang Tuan Kegelapan. Separo-Elf yang merupakan keturunan dari Elf dan manusia juga berumur lebih pendek dari ras Elf murni, namun lebih panjang dari ras manusia.

  2. Hot Ad
  3. #2

    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    1,816
    Points
    2,235.30
    Thanks: 0 / 4 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by sakray777 View Post
    waow...elf..

    keren..
    Keren?? dah Baca belum..... Maen Lewat Terus kasi komen aja lu

    Baca lah...

  4. #3
    2hard's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ----
    Posts
    970
    Points
    1,121.80
    Thanks: 1 / 5 / 5

    Default

    @Ts

    ada bukti" otentiknya gak??
    ko nda sala pas aq baca ini kan cuma legenda nya aj kan???
    ap ad bagian yg gw kelewat??
    Quote Originally Posted by SoulBlade View Post
    Adrian Tenden:
    Our Goals: "Membuat event tersebut berjalan dengan lancar dan membuat users enjoy dengan event tersebut!"

  5. #4

    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    1,816
    Points
    2,235.30
    Thanks: 0 / 4 / 3

    Default

    Norse mythology


    The god Frey, the lord of the light-elves
    The hero Völundr the 'ruler of the elves' (vísi álfar), sometimes thought to be dwarves, nicknamed 'dark elves' (dökkálfar)

    The earliest preserved description of elves comes from Norse mythology. In Old Norse they are called álfar (singular, nominative case: álfr), and although no older or contemporary descriptions exist, the appearance of beings etymologically related to álfar in earlier and later folklore strongly suggests that the belief in elves was common among all the Germanic tribes, and not limited solely to the ancient Scandinavians.

    Although the concept itself is never clearly defined in the exact sources, the elves appear to have been conceived as powerful and beautiful human-sized beings. The myths about elves have never been recorded. Full-sized famous men could be elevated to the rank of elves after death, such as the petty king Olaf Geirstad-Elf. The smith hero Völundr is identified as 'Ruler of Elves' (vísi álfa) and 'One among the Elven Folk' (álfa ljóði), in the poem Völundarkviða, whose later prose introduction also identifies him as the son of a king of 'Finnar', an Arctic people respected for their shamanic magic (most likely, the sami). In the Thidrek's Saga a human queen is surprised to learn that the lover who has made her pregnant is an elf and not a man. In the saga of Hrolf Kraki a king named Helgi rapes and impregnates an elf-woman clad in silk who is the most beautiful woman he has ever seen.

    Crossbreeding was consequently possible between elves and humans in the Old Norse belief. The human queen who had an elvish lover bore the hero Högni, and the elf-woman who was raped by Helgi bore Skuld, who married Hjörvard, Hrólfr Kraki's killer. The saga of Hrolf Kraki adds that since Skuld was half-elven, she was very skilled in witchcraft (seiðr), and this to the point that she was almost invincible in battle. When her warriors fell, she made them rise again to continue fighting. The only way to defeat her was to capture her before she could summon her armies, which included elvish warriors.[4]

    There are also in the Heimskringla and in The Saga of Thorstein, Viking's Son accounts of a line of local kings who ruled over Álfheim, corresponding to the modern Swedish province Bohuslän and Norwegian province Østfold, and since they had elven blood they were said to be more beautiful than most men.

    The land governed by King Alf was called Alfheim, and all his offspring are related to the elves. They were fairer than any other people...[5]

    The last king is named Gandalf.[6]

    In addition to these human aspects, they are commonly described as semi-divine beings associated with fertility and the cult of the ancestors and ancestor worship. The notion of elves thus appears similar to the animistic belief in spirits of nature and of the deceased, common to nearly all human religions; this is also true for the Old Norse belief in dísir, fylgjur and vörðar ("follower" and "warden" spirits, respectively). Like spirits, the elves were not bound by physical limitations and could pass through walls and doors in the manner of ghosts, which happens in Norna-Gests þáttr. It is said that elves are the Germanic equivalent to the nymphs of Greek and Roman mythology, and vili and rusalki of Slavic mythology.[citation needed]

    The Icelandic mythographer and historian Snorri Sturluson referred to dwarves (dvergar) as "dark-elves" (dökkálfar) or "black-elves" (svartálfar); but whether this reflects wider medieval Scandinavian belief is uncertain.[7] He referred to other elves as "light-elves" (ljósálfar), which has often been associated with elves' connection with Freyr, the god of the sun (according to Grímnismál, Poetic Edda). Snorri describes the elf differences as follows:

    "There is one place there [in the sky] that is called the Elf Home (Álfheimr). People live there that are named the light elves (Ljósálfar). But the dark elves (Dökkálfar) live below in earth, and they are unlike them in appearance – and more unlike them in reality. The Light Elves are brighter than the sun in appearance, but the Dark Elves are blacker than pitch." (Snorri, Gylfaginning 17, Prose Edda)

    "Sá er einn staðr þar, er kallaðr er Álfheimr. Þar byggvir fólk þat, er Ljósálfar heita, en Dökkálfar búa niðri í jörðu, ok eru þeir ólíkir þeim sýnum ok miklu ólíkari reyndum. Ljósálfar eru fegri en sól sýnum, en Dökkálfar eru svartari en bik."[8]

    Further evidence for elves in Norse mythology comes from Skaldic poetry, the Poetic Edda and legendary sagas. In these elves are linked to the Æsir, particularly by the common phrase "Æsir and the elves", which presumably means "all the gods".[9] Some scholars have compared elves to the Vanir (fertility gods).[10] But in the Alvíssmál ("The Sayings of All-Wise"), elves are considered distinct from both the Vanir and the Æsir, as revealed by a series of comparative names in which Æsir, Vanir, and elves are given their own versions for various words in a reflection of their individual racial preferences. It is possible that the words designate a difference in status between the major fertility gods (the Vanir) and the minor ones (the elves). Grímnismál relates that the Van Frey was the lord of Álfheimr (meaning "elf-world"), the home of the light-elves. Lokasenna relates that a large group of Æsir and elves had assembled at Ægir's court for a banquet. Several minor forces, the servants of gods, are presented such as Byggvir and Beyla, who belonged to Freyr, the lord of the elves, and they were probably elves, since they were not counted among the gods. Two other mentioned servants were Fimafeng (who was murdered by Loki) and Eldir.

    Some speculate that Vanir and elves belong to an earlier Nordic Bronze Age religion of Scandinavia, and were later replaced by the Æsir as main gods.[citation needed] Others (most notably Georges Dumézil) argue that the Vanir were the gods of the common Norsemen, and the Æsir those of the priest and warrior castes (see also Nerthus).[citation needed]

    A poem from around 1020, the Austrfaravísur ('Eastern-journey verses') of Sigvat Thordarson, mentions that, as a Christian, he was refused board in a heathen household, in Sweden, because an álfablót ("elves' sacrifice") was being conducted there. However, we have no further reliable information as to what an álfablót involved,[11] but like other blóts it probably included the offering of foods, and later Scandinavian folklore retained a tradition of sacrificing treats to the elves (see below). From the time of year (close to the autumnal equinox) and the elves' association with fertility and the ancestors, we might assume that it had to do with the ancestor cult and the life force of the family.

    In addition to this, Kormáks saga accounts for how a sacrifice to elves was apparently believed able to heal a severe battle wound:

    Þorvarð healed but slowly; and when he could get on his feet he went to see Þorðís, and asked her what was best to help his healing.
    "A hill there is," answered she, "not far away from here, where elves have their haunt. Now get you the bull that Kormák killed, and redden the outer side of the hill with its blood, and make a feast for the elves with its flesh. Then thou wilt be healed."
    -------------------------------------------------------------------------------------------
    Ini ada Bukti lagi cuman bhs.inggris Sory ya..

    Kalo ada yang Bisa nerjemahin gw Ngehargain banget
    Last edited by LuckBringer; 27-12-08 at 00:09.

  6. #5
    craddle's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Posts
    729
    Points
    943.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    mitos dari bangsa mana nie ?? middle earth ?? yang gue tau middle earth itu cuma ada di buku novel aja ... di peta dunia ga tau dech .. sry kalo oot
    http://img3.uploadhouse.com/fileuploads/3240/3240703-holder-cf7ead53f189b0b18232c79576c191cb.jpg
    From The Cradle To Enslave

  7. #6
    bekz88's Avatar
    Join Date
    Dec 2008
    Location
    surabaya
    Posts
    29
    Points
    40.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kayak LOTR aja.
    kalo hobbit? ada gak??
    orc juga ada g kk?

  8. #7
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    Elf yang sebenarnya dalam legenda itu lebih mirip peri... dan memang mereka itu peri hutan...

    Gambaran Elf Modern(Elf kaya Legolas dkk) itu dimulai dari Novelnya JR Tolkien.....

  9. #8
    sh4_no's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Rumah ;p
    Posts
    2,747
    Points
    7,883.07
    Thanks: 9 / 0 / 0

    Default

    wiw

    Berarti elf diperhitungkan dulu bner2 ada donk?

  10. #9
    krusszz's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    somewhere over the rainbow
    Posts
    3,255
    Points
    3,695.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    TS nya nge review buku the Silmarillion.....fyi the silmarillion nyeritain middle earth first era ,pembentukan bumi(ea) dan penyebaran valar dan maiar ke muka bumi....di first era ini lah lahir first evil nya alias morgoth (ini mastermind nya kejahatan di middle earth, masternya sauron)

    2nd era nyeritain peperangan manusia dgn sauron...di tutup dngan kekalahan sauron (prolog lord of the ring)

    3rd era nyeritain LOTR secara keseluruhan

    jadi ini bukan legenda atau mitos, tp ini novel kararangan j.r.r tolkien (ato gw bisa bilang ini mahakarya beliau) dan yg minta bukti , baca aja sekalian bukunya....itu pun klo bukunya dapet, cos gw dah dari 2 thn lalu nyari di indo tp ga pernah dapet...akhirnya mesen di amazon ~_~

  11. #10
    stasezz's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    J-toWn
    Posts
    623
    Points
    185.60
    Thanks: 1 / 4 / 2

    Default

    amazon ?? brazil ?? ole... ole .. olee... ^^

    iy nie novel susah bgt d cari, sodara g nyari dari dlo ga pernah dpt nie novel..


    WheN ThE FaiRy TaLes eNds, The NighTmAre BegiN's :))

  12. #11
    True_Thunder's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    PertiGa'an Deket SMP Kha-ShoeS
    Posts
    521
    Points
    677.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    berarti bisa dibilang ras elf banyak yg mati gara2 perperangan ya
    yang dikarenakan mereka lemah daalam berperang ?

  13. #12
    krusszz's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    somewhere over the rainbow
    Posts
    3,255
    Points
    3,695.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    mati karena berperang iya

    tp lemah tidak.....mereka justru lebih superior drpd manusia

  14. #13
    CarbunCle's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Location
    Bawah Langit Atas Bumi
    Posts
    897
    Points
    0.90
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    percaya nga percaya cerita seperti ini mahh....

    tapi klo emang ada keren bangetz kali yahh....

  15. #14

    Join Date
    Jan 2009
    Posts
    25
    Points
    52.60
    Thanks: 3 / 0 / 0

    Default

    elf.....
    bangsa yg musnah karena kepintarannya sendiri....
    spt manusia sbtr lg

  16. #15
    plenard's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    YAng SEring uJan2an
    Posts
    331
    Points
    400.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kaya novel menurut gw..... karangan yang gak ada nyatanya

    tapi kalo memang bener....... gw termasuk keturunan elf rupawan elf vanyar ya.....
    heehhe........
    ada sejarah dwarf n hobit n yang lainnya gak

    di tunggu loch.......

Page 1 of 6 12345 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •