Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 16
http://idgs.in/122994
  1. #1

    Join Date
    Dec 2007
    Location
    samping rumah susun dibelakang TK
    Posts
    2,813
    Points
    3,332.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Misteri Hilangnya Cincin Saturnus

    Misteri Hilangnya Cincin Saturnus
    By pramesti • Mar 20th, 2008 at 10:41 pm • Category: Planet

    Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.


    Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008.

    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat “pelintasan bidang cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.

    Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincin-cincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet.

    Meskipun demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.

    Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
    Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA

    Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop yang kecil sekalipun. Malah, minggu ini sebenarnya merupakan minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah sdi ekeliling Bulan, dan voila! Saturnus terlihat seperti “bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.

    http://langitselatan.com/2008/03/20/...ncin-saturnus/

    klo ni ilang gimana ya...
    Last edited by Menara_Jakarta; 15-10-08 at 20:30.

  2. Hot Ad
  3. #2

    Join Date
    Feb 2008
    Location
    2 StEpS From You @_@"
    Posts
    881
    Points
    1,109.60
    Thanks: 2 / 0 / 0

    Default

    maksudny tuh 2009 cicinnya ilang?

    trus bakal muncul lagi kyk yg di katain GAlileo ato kgx?

    kurang ngerti @_@ sedih dech qlo ilang wkwkwkk <<---- padahal gx ngerti apa2

    SErem jg Nich Qlo berpikir Nasib Planet Kita Bakal Kyk gitu @_@"
    With SworD , Spear , BOw........

    I Will Kill Your BorRing

  4. #3

    Join Date
    Dec 2007
    Location
    samping rumah susun dibelakang TK
    Posts
    2,813
    Points
    3,332.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    bisa jadi ilang kk ...

    berarti ,, planet saturnus ,,, yang dlu kita liat ada cincin na ..

    di masa depan mungkin dah gag kk
    Last edited by Menara_Jakarta; 15-01-09 at 22:49.

  5. #4
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Cincin Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Saturnus

    Wahana Cassini yang pergi ke Saturnus perlu menyelidikinya. Saat ini bahannya hanya hipotesa, tapi kalo bener bongkahan es meteorit, gak aneh bisa ilang..

  6. #5
    puLse23's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    Underground
    Posts
    9,263
    Points
    16,021.75
    Thanks: 408 / 1,962 / 935

    Default


    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini” Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun

  7. #6
    -IM3-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    somewhere in this world
    Posts
    648
    Points
    914.20
    Thanks: 1 / 2 / 2

    Default

    apakah ini ada hubungannnya yah ama pemanasan global ?? (swt ga ngerti gw kawkwkw)

    tapi mungkinkah tahun 2010 tamba ngecil lagi TT jadi gada keistimewaaanya nih planet

    dulu pas gw SD paling apal ama ini planet berkat cincinya huaaaa

  8. #7
    -cLov.'s Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    surga.com
    Posts
    793
    Points
    898.20
    Thanks: 11 / 7 / 7

    Default

    apa hubungannya ma pmansan global..^^

    brarti menipisnya cincin ni udah "terjadwal" kali ye..

  9. #8
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Quote Originally Posted by -IM3- View Post
    apakah ini ada hubungannnya yah ama pemanasan global ?? (swt ga ngerti gw kawkwkw)

    tapi mungkinkah tahun 2010 tamba ngecil lagi TT jadi gada keistimewaaanya nih planet

    dulu pas gw SD paling apal ama ini planet berkat cincinya huaaaa
    Quote Originally Posted by -cLov. View Post
    apa hubungannya ma pmansan global..^^

    brarti menipisnya cincin ni udah "terjadwal" kali ye..
    Bisa saja berhubungan.

    Materi cincin ini kemungkinan es meteorit kan?

    http://www.indogamers.com/f368/peman...a_surya-45153/

    Ada teori bahwa ada peningkatan aktivitas matahari, sehingga terjadi pemanasan global tidak hanya di bumi, juga di planet lain. Mungkin inilah penyebabnya, karena pluto saja mengalami pemanasan akibat peningkatan aktivitas matahari.
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  10. #9
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Fenomena ini disebabkan oleh revolusi Saturnus, pada berbagai pengamatan sering ditemukan posisi Saturnus dan cincinnya tepat menghadap Bumi (sejajar dengan garis pandang bumi), karena selama revolusi cincin Saturnus akan berbelok. Dapat dilihat melalui gambar ini

    Hingga pada saat ini berita yang mengatakan bahwa Cincin Saturnus akan beangsur-angsur menghilang terus seiring dengan adanya pemanasan global di planet lain. Namun, hal ini belum memastikan apakah Cincin Saturnus akan hilang, sebab pemanasan yang terjadi di planet lain akibat dari planet itu sendiri, contohnya Jupiter mangalami pemanasan sebesar 10 derajat Farenheit akibat debu dari permukaannya sendiri yang bereaksi dengan sinar UV dari Matahari.

    Karena struktur utama dari cincin Saturnus adalah partikel-partikel kecil, dan sebagian besar tersiri dari es, namun sampai sekarang belum diketahui apakah Matahari memancarkan panas lebih dari biasanya, sehingga isu cincin Saturnus hilang masih belum diketahui kebenarannya. Berita yang diterima hingga sekarang adalah cincin Saturnus "seolah-olah" menghilang akibat posisi Saturnus yang sejajar dengan garis pandang Bumi.

  11. #10
    CaiCaipOO
    Guest

    Default

    lah...itu bukan menghilang..tapi hanya sebuah ilusi mata
    >.<


  12. #11
    imanuel_fc's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Bekasi, Di depan PC.
    Posts
    1,093
    Points
    1,277.70
    Thanks: 0 / 2

    Default

    Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.


    Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera
    “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.

    Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.

    Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat “pelintasan bidang cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.

    Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincin-cincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet.

    Meskipun demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.


    Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
    Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop yang kecil sekalipun. Malah, minggu ini sebenarnya merupakan minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah sdi ekeliling Bulan, dan voila! Saturnus terlihat seperti “bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.

  13. #12
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Quote Originally Posted by CaiCaipOO View Post
    lah...itu bukan menghilang..tapi hanya sebuah ilusi mata
    >.<

    Lho, bukan ilusi mata, tapi memang sudah diukur dan semakin lama semakin menipis.
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  14. #13
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default

    so the point is?

  15. #14

    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jkt
    Posts
    200
    Points
    232.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    trus klo ilang ngaruh apa ama bumi gitoo??

  16. #15
    Ache's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Center Crowd
    Posts
    238
    Points
    277.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by bakchan11 View Post
    trus klo ilang ngaruh apa ama bumi gitoo??
    Gak ngaruh sih, tapi kan perlu diselidiki demi ilmu pengetahuan

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •