![]()
Wapres: Lewat Harus Bayar
Tarif Suramadu Lebih Murah daripada Tol
SURABAYA - Pemerintah bakal menetapkan tarif untuk penggunaan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Seperti di jalan tol, setiap kendaraan yang melintas bakal dikenai biaya. Dananya digunakan untuk biaya pemeliharaan dan operasi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengunjungi proyek Jembatan Suramadu kemarin (6/4) mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang membuat pemerintah mengambil keputusan itu. "Jembatan panjang seperti ini butuh pemeliharaan yang mahal. Maka, perlu biaya. Dan biar masyarakat disiplin," kata Wapres.
Selain panjangnya yang mencapai 5,7 kilometer, Jembatan Suramadu diprediksi bakal menjadi jalur utama penghubung Pulau Jawa dan Madura. "Sehingga, diperlukan jaminan keamanan agar jembatan ini bisa digunakan tanpa ada kekurangan apa pun," tambah Jusuf Kalla.
Meskipun pengguna Jembatan Suramadu akan dikenai biaya, Dirjen PU Bina Marga Hermanto Dadak saat mendampingi Wapres menjamin, tarif penyeberangan via Jembatan Suramadu nanti tidak memberatkan masyarakat. "Tarif itu tidak kita rumuskan berdasar investasi. Ini hanya untuk keperluan operasional dan pemeliharaan. Jadi, tarifnya tidak semahal tarif tol," katanya.
Mengenai target penyelesaian Jembatan Suramadu, Wapres menegaskan, manfaat proyek itu sudah bisa dirasakan paling lambat sebelum Pemilu 2009. "Yang penting Jembatan Suramadu nyambung Desember 2008 dan selesai 2009. Ini penting untuk siapa saja presidennya," kata ketua umum Partai Golkar itu sambil tertawa. Dalam kesempatan tersebut, Wapres didampingi Menteri PU Joko Kirmanto, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menkominfo M. Nuh, Menteri BUMN Sofyan Djalil, serta Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar.
Selanjutnya, Jusuf Kalla mengatakan, pembangunan Jembatan Surabaya-Madura sudah mencapai 87 persen. "Kesulitan pembangunan Jembatan Suramadu ini bukan soal dana, tetapi masalah teknik, tanah, dan sosial lainnya," kata Wapres.
Menurut Wapres, pembangunan Jembatan Suramadu menelan biaya Rp 4,5 triliun dan telah melewati masa jabatan lima presiden, yakni Soeharto, B.J. Habibie, Gus Dur, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengenai kekurangan dana yang belum cair saat ini, Wapres mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan. "Untuk kekurangan dana sekitar Rp 900 miliar, semuanya masih dalam proses di Bappenas. Jangan khawatir, tidak mungkin pemerintah biarkan tidak cair. Karena kalau tidak selesai, lebih besar kerugiannya," ujar Wapres.
Sebelumnya, Wapres mendapatkan penjelasan, di sisi kanan kiri Jembatan Suramadu juga dibangun jalur khusus untuk sepeda motor. Hal itu dilakukan atas desakan masyarakat Madura. Panjang bentang tengah jembatan itu 424 meter. Ketinggiannya 35 meter sehingga tetap bisa dilalui kapal. Selain itu, disediakan fasilitas untuk yang lain, seperti kabel listrik, telepon, maupun jaringan pipa PAM.
Hingga kemarin, pembangunan Suramadu di sisi Surabaya sudah menyelesaikan jalan penghubung (causeway) sepanjang 1,45 km. Pembangunan jalan pendekat sepanjang 4,35 km telah terealisasi sesuai dengan rencana sebesar 31,80 persen.
Di sisi Madura, pembangunan causeway sepanjang 1,61 km mencapai 87,54 persen. Jalan pendekat sepanjang 11,50 km telah terealisasi 47,21 persen dari rencana 47,57 persen.
Pemerintah menargetkan Jembatan Suramadu bisa berhubungan dengan seluruh jalan tol di Jawa Timur, mulai tol Gresik, tol lingkar timur yang menghubungkan Waru dan Juanda, serta tol Surabaya-Mojokerto
|| Jawa Pos Online ||
---------------
Bayar memang perlu.. kita ga boleh mikir gratisan doang, karena duidnya akan digunakan untuk perawatan jembatan
Share This Thread