Warning:
Jaipongan tidak Dilarang
Jum'at, 06 Februari 2009 , 16:00:00
BANDUNG, (PRLM).- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, H. Herdiwan mengatakan, Gubernur Jawa Barat tidak pernah dan tidak akan pernah mengeluarkan instruksi berupa larangan ataupun melarang seni tari jaipongan untuk ditampilkan. Apalagi ada niatan uintuk mengeluarakan Perda ataupun Pergub larangan kesenian yang mengeksploitasi gerakan 3G (gitek, geol, dan goyang) seperti hal tarian jaipongan.
"Jaipongan sudah menjadi aset kesenian milik warga Jawa Barat maupun Indonesia, tidak mungkin gubernur mengeluarkan ataupun bermasud mengeluarkan larangan. Beliau (gubernur) hanya mengingatkan agar sejumlah tarian yang mengeksploitasi gerakan pinggul dan memperlihatkan bagian ketiak agar dikurangi," ujar Herdiwan, Jumat (6/2), sehubungan dengan polemik dan isu yang beredar di kalangan seniman tari tentang adanya instruksi gubernur yang melarang tarian memenuhi unsur 3G.
Hal tersebut dikemukakan gubernur pada Herdiwan selaku Kadisparbud Jabar, tiada lain agar seni atau kesenian yang dianggap masyarakat seronok tidak tersandung masalah ke depannya. Apalagi gerakan ataupun cara berpakaian (kostum) yang dikenakan bertentangan dengan aturan sebagaimana dalam UU Pornoaksi. (A-87/A-147)***
http://www.pikiran-rakyat.com/index....etail&id=57576
Bandung - Akhirnya kekhawatiran yang selama ini menggelayuti warga Jawa Barat khususnya seniman terjadi juga. Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan secara sah telah melarang seni tari jaipongan dan bajidoran dipentaskan di bumi pertiwi parahyangan.
Kasak-kusuk tentang larangan pentas Jaipongan ini beredar juga dari milis ke milis dan disampaikan pertama kali oleh Kiki Kurnia, wartawan Galamedia Bandung, melalui pesan singkatnya. Kasak-kusuk ini kemudian juga diamini salah seorang staff Disbudpar Jawa Barat, sebut saja Cecep.
“Gubernur Jabar telah melarang tari tradisional yang mengandung unsur 3G yakni, geol, gitek dan goyang, didalamnya adalah jaipongan dan bajidoran, abdi ge teu ngartos naha gubernur teh bet kitu nya…” ujar staff Disbudpar itu.
Informasi soal pelarangan tari Jaipongan ini juga dijelaskan Edi, wartawan Republika Bandung “Dalam beberapa kali ceramah di Kampus Unisba dan UPI bandung, Gubernur selalu bilang bahwa seni itu harus Islami, tidak boleh ada unsur goyangnya, ini kacau!” kecam Edi.
Kecaman senada juga disampaikan Matdon dari Majelis Sastra Bandung, “Persoalan seni budaya ini menjadi persoalan serius, mengingat budaya Jaipongan adalah budaya yang patut dipertahankan. Tradisi budaya warisan nenek moyang yang luhur itu, tidak boleh dikangkangi oleh kepentingan sekelompok manusia. Kita semua pasti beragama, seperti Gubernur yang Islami itu.”
“Susah kalau kacamata agama dikaitkan dengan budaya dalam hal ini jaipongan dan bajidoran.” ujar Matdon.
Selanjutnya Matdon mengimbau kepada seluruh warga Jawa Barat dan etnik Sunda dimana pun berada untuk menolak keputusan Gugbernur Jawa Barat ini. “Keputusan Gubernur Jawa Barat harus dilawan, kalau perlu kita lengserkan.” ancam Matdon.
Kendati kecaman demi kecaman terhadap isu keputusan Gubernur Jawa Barat ini terus berlangsung, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pihakpun yang dapat menjelaskan sejak kapan secara resmi pelarangan pementasan Seni Sunda yang “tidak Islami” ini dilontarkan oleh Gubernur Jabar. (MD)
sumber http://selebzone.com/2009/02/05/isap...i-jaipong.html
------------------------------------------------------------------------------
update
Penari Jaipong Perlu Kurangi 3G untuk Antisipasi UU Anti Pornografi
Jakarta - Publik di Jawa Barat sedang ramai membicarakan tarian populer jaipong. Ini terkait imbauan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan agar gerakan tari jaipong mengurangi 3G (goyang, gitek, geol) serta menutupi ketiak. Imbauan Gubernur asal PKS ini untuk mengantisipasi pemberlakuan Undang-undang Pornografi.
"Kalau tari jaipong setahu saya sejarahnya itu di dalam tempat-tempat yang "negatif". Jadi saya rasa itu hanya anjuran dari Gubernur Jabar saja, tidak akan jadi SK (Surat Keputusan) saya rasa," bela Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring usai menghadiri acara 'Aksi Solidaritas Perempuan dan Anak Palestina' di Gedung Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (5/2/2009) malam.
Anjuran tersebut, menurut Tifatul, dilihat juga dari sejarah jaipong itu sendiri. Jaipong adalah tarian erotis dan diidentikkannya dengan tempat-tempat yang dikenal kurang baik.
"Walaupun sekarang ini saya lihat tarian jaipong ini sudah mulai ditampilkan di depan umum dengan cara-cara yang tidak seperti dulunya," imbuhnya.
Anjuran Gubernur tersebut, menurut Tifatul, upaya untuk menjaga agar tarian jaipong tetap ada namun dengan tampilan yang lebih santun.
"Apalagi sekarang itu ada UU antipornografi sudah diberlakukan, mungkin antisipasi dari itu saja," jelasnya.
"Apakah ini salah satu penerapan syariat Islam di Jabar?" tanya wartawan.
"Nggak, syariat Islam itu kejauhan. Sama kayak Matahari dan Bulan, jauh," tegas Tifatul. (nov/nrl)
sumber http://www.detiknews.com/comment/200...nti-pornografi
-------------------------------------------------------------------------------------------------
kamis malam gw sempat nonton salah satu tv swasta membahas tentang hal ini, cuma gw kelupaan besoknya gara2 munculnya game online baru....
baru teringat lagi barusan pas buka wikipedia....
bagaimanakah pendapat anak2 B&P?
Share This Thread