Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast
Results 31 to 45 of 72
http://idgs.in/153443
  1. #31
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default

    Gw mencium bau-bau perselingkuhan..
    selingkuh itu katanya indah loh!
    OYE!

  2. Hot Ad
  3. #32
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    Karena Post #1 nya error, jadinya chapter selanjutnya akan di post disini, tapi tenang, di post #1 dikasi linknya..

    Spoiler untuk Chapter 8 Part 3 :


    Chapter 8 The Great Dino-kun (Part 3)




    Akane (kagum) : “Wuah... kau berhasil mengalahkan Junpachi!!”

    Doni (bangga) : “Hahaha, Devil Gin unlocked!”

    Akane (berusaha mengambil PSD di tangan Doni) : “Hei kembalikan dong, aku mau coba menggunakan Devil Gin!”

    Doni (menghindari Akane) : “Eits tunggu dulu, aku ingin mencoba lagi memainkan Devil Gin!”

    Akane (kesal, berusaha mengambil PSD nya) : “Sini, kembalikan!”

    Doni (bergerak menghindar lagi) : “Ya ya, nanti dulu..”

    Akane (mendorong berusaha mengambil PSD nya) : “Kembalikan PSD ku!” (menjulurkan tangannya hendak mengambil PSDnya)

    Doni (menjauhkan tangannya yang memegang PSD dari Akane) : “Tunggu-tunggu, sebentar saja!” (terjatuh ke samping terdorong Akane yang memaksa mengambil)

    Akane (menaiki Doni yang jatuh berbaring ke samping) : “Kembalikan!!”

    Doni (berbaring miring, sekuat tenaga menjauhkan tangannya yang memegang PSD dari jangkauan Akane) : “Tunggu dong, lagi seru nih!” (tangan Doni tepat berada di depan pintu)

    Tiba-tiba..

    “Brak” Pintu terbuka dan menabrak tangan Doni hingga PSD tersebut terlepas dari genggamannya.

    Doni (kesakitan memegangi tangannya) : “Aduh.... Aw.. Tanganku!”

    Akane (berdiri kemudian mengambil PSD yang terjatuh) : “Ah, akhirnya PSD ku kembali!”

    Hinako (merasa bersalah) : “Ah, maaf Dino-kun, aku tak tahu kau ada di balik pintu!”

    Ichirou (bingung) : “Loh, apa yang sedang kau lakukan Dino-kun?”

    Ichirou (melihat Akane, kemudian terkejut, dan mendekati Doni)

    Ichirou (berbisik) : “Hei, siapa orang itu??” (sambil melirik Akane yang sedang memainkan PSD nya)

    Doni (masih kesakitan memegangi tangannya, bingung) : “Orang itu? Maksudmu Yasuharu-san?”

    Ichirou (terkejut, berbisik) : “Ya-Yasuharu??”

    Doni (memegangi tangannya yang sakit) : “Ya.. ada apa dengannya?”

    Ichirou (berbisik) : “Apa yang kau lakukan dengannya disini? Apa kau tak tahu dia otamegane yang pernah mencoba bunuh diri disini?”

    Doni (masih memegangi tangannya) : “Aku sudah tahu hal itu... lalu??”

    Ichirou (terdiam sebentar) : “...”

    Ichirou : “Hmm ya sudahlah... yuk kita makan saja” (berdiri kemudian berjalan)

    Hinako: “Baiklah.. yuk, Dino-kun, Yuu-neesan!” (berjalan)

    Yuumi (keluar dari ruang jam) : “Ya Hina-chan..”

    Yuumi (menengok ke Doni, kemudian menengok ke Akane)

    Yuumi (menengok ke Doni kemudian tersenyum) : “Ternyata Dino-kun cukup populer ya? Hihihi” (tertawa)

    Doni (blushing) : “A-A-Ah.. tidak juga..”

    Yuumi (tertawa) : “Hihihi.. wajahmu memerah Dino-kun!”

    Ichirou (memanggil) : “Hooi Yuu-neesan, Dino-kun, ayo kita makan!!”

    Yuumi : “Ya Ichi-chan..!”

    Yuumi : “Yuk Dino-kun, kita makan sekarang.., lalu tolong kau ajak Yasuharu-san ya!” (tersenyum)

    Doni : “Ah ya.. baiklah..” (kemudian berdiri dan berjalan menuju Akane)

    Doni : “Yasuharu-san..”

    Akane (sambil bermain) : “Kenapa?”

    Doni : “Apa kau mau ikut makan siang bersama kami?”

    Akane (sambil bermain terus) : “Tidak usah..”

    Doni : “Hmm yah.. baiklah..” (berjalan ke arah Ichirou dkk)

    Doni (duduk, menghela nafas) : “Fuh.. dia bilang tidak mau Aozora-san..”

    Yuumi (terlihat kecewa) : “Begitu ya...”

    Yuumi (terkejut) : “Di-Dino-kun! Tanganmu berdarah!”

    Doni (melihat tangannya yang sakit tadi) : “Ah benar.. aku tak sadar...”

    Yuumi (mengambil plester luka dan sapu tangan dari kantungnya) : “Kemarikan tanganmu Dino-kun..” (sambil menggenggam botol air minum)

    Doni (menolak) : “Ah tidak usah.... didiamkan juga sembuh.. hahaha” (tertawa)

    Yuumi: “Tidak bisa begitu.. nanti kalau infeksi bagaimana? Sini, tidak sakit kok...” (menarik tangan Doni)

    Akane (melirik) : “...”

    Yuumi (mencuci tangan Doni yang terluka dengan air minum, kemudian mengeringkannya dengan sapu tangannya, lalu memberikan plester luka diatasnya)

    Yuumi (tersenyum) : “Nah tidak sakit kan? Nanti diberi alkohol ya..”

    Doni (memperhatikan wajah Yuumi)

    Yuumi (sadar diperhatikan) : “Ada apa Dino-kun?” (tersenyum)

    Doni (tersadar) : “Tidak, tidak ada apa-apa.. aku hanya heran ternyata Aozora-san membawa plester dan lagi memberikan pertolongan pertama dengan cekatan seperti professional.. hahaha” (tertawa)

    Yuumi (tertawa) : “Hihihi.. tidak perlu heran Dino-kun, sejak kami masih kecil, aku selalu membawa beberapa plester setiap kali kami bertiga pergi bermain.. Ichi-chan dan Hina-chan pada akhirnya selalu bertengkar hingga salah satu atau keduanya terluka..” (melirik ke Hinako dan Ichirou)

    Hinako & Ichirou (tertunduk malu)

    Yuumi (tersenyum) : “Sudahlah, yuk.. kita makan sekarang..”

    Akane (tiba-tiba duduk di sebelah Doni) : “Setelah kupikir-pikir.. aku tertarik juga..” (dengan wajah ketus malu-malu)

    Doni: “Ichirou-kun, Aihara-san, Aozora-san, bolehkah Yasuharu-san ikut makan bersama?”

    Yuumi (tersenyum) : “Terserah keputusan Hina-chan, kan dia yang memasaknya..”

    Hinako (tersenyum) : “Tentu saja! Semakin ramai semakin asik! Jangan malu-malu Yasuharu-san!”

    Ichirou : “Hmph.. tak kusangka nona kasar ini bisa baik juga.. kupikir.. ADUH!! (telinganya dijewer Hinako)

    Hinako : “Kaupikir apa?”

    Ichirou : “Ku-kupikir.. kau memang baik.... ya... Begitu.... ahahahaha!” (pura-pura tertawa)

    Hinako (melepaskan jewerannya) : “Baiklah... kulepaskan..”

    Akane (tertawa kecil)

    Doni, Ichirou, Hinako, dan Yuumi (menatap heran Akane)

    Akane (sadar diperhatikan, wajahnya memerah malu) : “A-apakah aneh bila aku tertawa?”

    Doni : “Tidak-tidak.. ini karena pertama kalinya kami melihatmu tertawa..”

    Akane (blusing, tertunduk)

    Hinako : “Yasuharu-san, coba yang ini deh!” (tersenyum, menawarkan makanan pada Akane)

    Akane (mengambilnya ragu-ragu) : “Bo-bolehkah?”

    Hinako : “Tentu saja! Aku kan menawarkannya untukmu!” (tersenyum)

    Akane (mengambil makanan itu dan memakannya) : “Wah.. enak..”

    Hinako (tersenyum) : “Mau kuajari cara membuatnya? Mudah kok!”

    Ichirou: “Tak kusangka...” (berhenti berbicara karena pandangan dengan sinar membunuh dari Hinako yang memegang garpu)

    Ichirou : “Tidak jadi...” (takut)

    Hinako (tersenyum pada Akane) : “Bagaimana bila kapan-kapan kau datang ke rumahku atau aku datang ke rumahmu dan belajar memasak bersama, bagaimana? Kau mau kan?”

    Akane : “Ah.. aku...”

    Hinako : “Tentu saja setelah itu kita bermain game, aku cukup jago lho!”

    Ichirou (menyombong) : “Tapi aku jauh lebih jago dari Hina-chan..”

    Hinako (marah) : “Baiklah, ayo kita buktikan nanti!!”

    Ichirou (menantang) : “Hmph, siapa takut?”

    Kemudian mereka makan siang dengan riang bersama seorang anggota baru, Yasuharu Akane..

    Setelah itu mereka kembali ke kelas masing-masing..


    Di depan kelas 2-9..

    Saat Doni akan memasuki kelas..

    Seseorang (dari balik tembok di pertigaan lorong) : “Psst.. psst kau sini!”

    Seorang murid laki-laki memanggilnya..

    Doni (menunjuk dirinya) : “Aku?”

    Seseorang (mengangguk) : “Ya, sini!” (setengah berbisik)

    Doni (berjalan kearahnya, kemudian saat berbelok)

    Doni (terkejut) : “!!” (terdapat beberapa orang lagi yang terlihat seperti segerombolan anak nakal)

    Seseorang yang terlihat seperti pemimpinnya berdiri..

    Pemimpin (wajah seram) : “Apa kau yang bernama Dino-kun?”

    Doni : “Umm ya.. ada apa?”

    Pemimpin (berjalan menuju tangga) : “Ikuti aku..”

    Doni (dalam hati) : “Mau apa dia?? Tapi biar kuikuti dulu..”

    Mereka berjalan menuju halaman sekolah diikuti oleh beberapa anak lainnya..

    Pemimpin (menghentikan langkahnya) : “Hei..”

    Doni : “Ya?”

    Pemimpin (tiba-tiba melemparkan bola basket dengan kencang ke Doni)

    Doni (menangkapnya) : “A-apa apaan ini?”

    Pemimpin : “Jangan banyak tanya! Bacalah kertas yang menempel di bola itu..”

    Doni (mencabut kertas yang tertempel dengan selotape di bola)

    Doni (membacanya) : “F-formulir keanggotaan klub basket??” (bingung)

    Ketua Klub Basket : “Ya dan kau harus bergabung dengan kami.. karena kami tahu kau jago bermain basket!” (teman-temannya mendekati Doni)

    Doni (swt, dalam hati) : “Ternyata rumor cepat sekali menyebar...”

    Doni (menunduk, memegang bola dengan erat) : “Maaf, tapi aku terpaksa melakukannya..”

    Ketua Klub Basket (bingung) : “Hah?”

    Tiba-tiba Doni melempar bola basket itu dengan keras hingga mengenai wajah pemimpinnya yang kemudian terjatuh, lalu Doni berlari melompatinya...

    Ketua Klub Basket (memegangi wajahnya yang kesakitan) : “Cepaat! Tangkap dia!!”

    Doni terus berlari, kemudian memasuki gedung dan bersembunyi dibalik tangga, sementara sekelompok anggota klub basket yang mengejarnya mengira ia berlari menaiki tangga..

    Doni (melihat ke atas tangga, kemudian menghela nafasnya) : “Fuh.. aku selamat..”

    Seorang gadis (tiba-tiba muncul) : “Hei, kau butuh bantuan?”

    Doni (kaget) : “Wuah, jangan membuatku kaget... dan lagi mereka sudah tak melihatku..”

    Seorang gadis : “Jadi kau tak butuh bantuan?”

    Doni : “Tentu saja.. aku ingin kembali ke kelas sekarang..”

    Seorang gadis (Berteriak) : “Heiiii Dino-kun ada dibawah tangga!!!”

    Kemudian terdengar suara gaduh diatas

    Doni : “Hei! Apa yang kau lakukan?!”

    Seorang gadis (tersenyum) : “Sekarang kau butuh bantuan, ikuti aku! (memasuki sebuah ruangan kelas)

    Doni (mengikuti gadis itu)

    Di dalam...

    Banyak orang : “Welcome to the English Club Our New Member Doni-kun!”

    Doni (terkejut) : “A-apa apaan ini?”

    Ketua Klub Inggris : “Tentu saja, sekarang kau anggota kami.. aku kan sudah menolongmu sekarang tanda tangan disini! (menyerahkan pena dan formulir pendaftaran)

    Doni (mendengar suara ramai di depan kelas)

    Doni (berteriak) : “Hoooi, aku di dalam sini!!”

    Kemudian pintu kelas hendak dibuka dari luar, tapi ditahan oleh gadis itu..

    Ketua Klub Inggris (sambil menahan pintu) : “Sial, apa yang kau lakukan!?”

    Doni (tersenyum-senyum)

    Ketua Klub Inggris (berteriak) : “Hei kalian semua, jangan bengong saja! Bantu aku!!”

    Anggota lainnya : “Baik!” (kemudian membantu gadis itu menahan pintu)

    Doni (berjalan santai menuju jendela)

    Doni (di depan jendela, melambaikan tangannya sambil tersenyum) : “Bye!” (kemudian membuka jendela dan melompat ke lapangan)

    Ketua Klub Inggris (berteriak) : “Kenapa masih disini?? Kejar dia!!”

    Anggota lainnya : “Baik!”

    Tetapi, saat anggota lainnya tidak menahan pintu, pintu itu jebol dan rubuh menimpa mereka, sementara anggota klub basket jatuh tumpang tindih..

    Doni (berlari di lapangan) : “Hosh hosh, akhirnya aku sela...” (di depannya berdiri 3 orang)

    Seorang yang berdiri di tengah maju mendekati Doni..

    Yang Di tengah : “Hei hei hei.. Dino-kun.. kami dari Klub Lari ingin mengajakmu menjadi anggota klub lari.. kami melihat kemampuan berlarimu sangat baik, di lorong, di lapangan, di halaman, di lintasan seperti apapun kau tetap berlari dengan kencang.. dan kami ingin kau bergabung dengan kami!” (sambil menyodorkan kertas dan pinsil)

    Doni (dalam hati) : “Sial.. bahkan saat aku berlari pun diperhatikan..”

    Doni (tertawa, sambil mundur-mundur) : “Ahaha.. maaf tapi aku tak berminat...” (kemudian berlari dengan kencang)

    Ketua Klub Lari : “Tsk tsk tsk, jangan kau kira bisa lari dari kami ya...” (kemudian berlari dengan sangat cepat mengejar Doni)

    Doni (dalam hati, sambil berlari) : “Akh sial, mereka sangat cepat.. aku akan terkejar bila terus berlari di lapangan, aku harus masuk ke gedung!!” (kemudian berbelok memasuki gedung)

    Tapi.. di lorong di dalam gedung.. ternyata Doni bertemu dengan gerombolan dari Klub Basket..

    Doni (menghentikan langkahnya) : “Sial, mereka lagi!” (berbelok)

    Doni : “Sial lorong satunya juga ada Klub Inggris!” (saat akan kembali keluar, Doni terlambat, Klub Lari sudah sampai)

    Doni sekarang tak bisa lari lagi.. ia dikelilingi oleh klub-klub yang berniat merekrutnya secara paksa..

    Doni (dalam hati) : “Tak ada harapan lagi..”

    Tiba-tiba suara peluit terdengar dengan keras

    “Priit priit”, terlihat Uetani-sensei, Bu Tomoko, Ketua Osis, dan Kepala Sekolah datang..

    Uetani-sensei (Histeris) : “Berhentiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!”

    Bu Tomoko : “Pantas Dino-kun tak ada di kelas.. rupanya sedang dikejar oleh mereka..”

    Kepala Sekolah (maju kedepan) : “Para ketua klub, harap menghadap!”

    Kemudian 3 ketua dari masing-masing klub maju menghadap kepala sekolah..

    Kepala Sekolah (marah) : “Apa yang kalian lakukan pada tamu kita? Apa kalian tak punya tata krama? Kalau dia tidak mau kenapa kalian memaksanya?!”

    Ketua Klub Basket : “Saya melihat Dino-kun memiliki potensi yang besar untuk memajukan klub basket Satou Gakuen..”

    Ketua Klub Inggris : “Saya juga mendengar kemampuan bahasa inggris Dino-kun yang dapat membuat Klub Inggris juara dari Tomoko-sensei!”

    Kepala Sekolah (melirik Bu Tomoko)

    Bu Tomoko (membuang muka, pura-pura tak tahu)

    Ketua Klub Lari : “Saya bahkan sudah mengetahui kemampuan Dino-kun dalam berlari, baik kecepatan ataupun staminanya luar biasa, saya pikir ia dapat melambungkan nama Klub Lari Satou Gakuen!”

    Kemudian suasana menjadi gaduh..

    Kepala Sekolah : “Diam kalian semua!”

    Mereka pun kembali terdiam..

    Kepala Sekolah : “Saya mengerti kecintaan kalian pada Satou Gakuen dan bidang yang kalian tekuni, tapi bukan begini caranya! Dengan memaksakan kehendak kalian!”

    Para Ketua Klub hanya tertunduk..

    Ketua Osis (tersenyum) : “Tenanglah Pak Kepsek, saya punya jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini! Boleh saya usulkan sekarang??”

    Kepala Sekolah : “Baiklah.., silahkan Motohiro-kun..”

    Ketua Osis (tersenyum) : “Terimakasih Pak Kepsek” (kemudian maju)

    Ketua Osis : “Bagaimana kalau begini saja, daripada kalian memaksa dan memperebutkan Dino-kun, bagaimana kalau Dino-kun yang menentukan sendiri?”

    Ketua Klub Lari : “Bagaimana caranya?”

    Ketua Osis : “Begini, Dino-kun kan juga belum mengetahui bagaimana klub kalian, maka.. kita biarkan Dino-kun mengikuti kegiatan klub kalian selama seminggu per klub, secara bergantian, bagaimana?”

    Doni (menolak) : “Hah? Tapi..!”

    Kepala Sekolah : “Hmmm ide yang bijaksana dan adil.. baiklah.. aku setuju dengan usulmu Motohiro-kun..”

    Doni (swt, dalam hati) : “What the??”

    Ketua Osis (tersenyum) : “Terimakasih Pak Kepsek, nah, mari kita tentukan dengan undian siapa duluan, besok kita undi Ok?”

    Para Ketua Klub : “Yah.. baiklah..”

    Ketua Osis : “Baiklah, masalah sudah teratasi, sekarang kita bisa kembali melanjutkan kegiatan..., saya permisi duluan Pak Kepsek!” (tersenyum)

    Kepala Sekolah : “Baiklah, aku juga..” (kemudian ikut pergi, diikuti oleh Uetani-sensei dan Bu Tomoko)

    Para anggota klub pun kembali ke tempatnya masing-masing, meninggalkan Doni sendirian..

    Doni (menarik nafas panjang) : “Huaaaaaaaah tampaknya mulai besok hari-hariku akan melelahkan...”












    Spoiler untuk Chapter 9 Part 1 :

    Chapter 9 The First Contact (Part 1)




    Hari ini adalah hari minggu, Doni sudah selesai mandi dan ganti baju, kemudian ia turun ke ruang makan untuk sarapan...

    Doni (dalam hati) : “Huff.. kemarin capek sekali... untung hari ini hari minggu jadi aku bisa beristirahat sebentar..”

    Doni (memasuki ruang makan) : “Ohayou..”

    Ichirou (sedang meminum tehnya) : “Ohayou..”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Ohayou.....”

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Ohayou Dino-kun”

    Doni (menarik kursi kemudian duduk)

    Ichirou : “Ma, nanti aku ada janji dengan Hina-chan.. jadi mungkin pulang agak sore..”

    Bibi Mizuki : “Hm? Janji kemana??”

    Ichirou : “Er... tidak tahu.. aku hanya diajak menemaninya ke Shibuya...”

    Bibi Mizuki : “Kenapa kau tidak sekalian mengajak Dino-kun saja?”

    Ichirou : “Ah Um..”

    Doni (menyela) : “Ah, tidak usah Bibi Mizuki, lagipula ada hal yang harus saya lakukan hari ini..”

    Bibi Mizuki : “Ooo.. begitu ya...”

    Ichirou (berdiri) : “Kalau begitu.. aku pergi dulu ya!” (kemudian berjalan cepat-cepat keluar rumah)

    Bibi Mizuki : “Hati-hati ya dijalan!”

    Kemudian terdengar pintu dibuka oleh Ichirou yang kemudian keluar dan menutup pintu kembali..

    Beberapa menit setelah Ichirou pergi...

    Doni (bangkit dari kursinya) : “Baiklah.. aku juga pergi dulu Bi.., Ittekimasu..” (berjalan menuju pintu depan)

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Hati-hati ya!”

    Doni kemudian berjalan menuju pintu depan, kemudian...

    Doni (membuka pintu)

    Doni (terkejut) : “Loh, Ichirou-kun?”

    Ichirou (mendekati Doni) : “Sial, Hinako ternyata ingin mengajakmu juga, bahkan Yuu-neesan ada disini..”

    Doni : “Hooo.. baiklah-baiklah, aku mengerti, nanti akan kulakukan sesuatu agar kalian bisa berdua..”

    Ichirou (terharu) : “Dino-kun, kau memang teman terbaikku, terimakasih!!” (kemudian berjalan ke arah luar)

    Doni (dalam hati) : “Ichirou benar-benar payah...” (kemudian ikut berjalan keluar)

    Di luar , tepatnya di depan rumah Hinako sudah terlihat Hinako dan Yuumi yang sedang menunggu mereka..

    Hinako (jengkel) : “Huh, hanya memanggil Dino-kun saja lama sekali sih?”

    Ichirou : “Maaf-maaf, tadi aku kelupaan sesuatu.. hahaha” (tertawa)

    Yuumi (tersenyum) : “Ohayou Dino-kun”

    Yuumi dengan pakaian bebas terlihat berbeda daripada saat memakai seragam.. dia terlihat lebih cantik dari biasanya...

    Doni (terpana) : “Eeeh.. Ohayou Aozora-san...”

    Yuumi : “Baiklah, karena Dino-kun sudah datang.. kita bisa berangkat sekarang..!” (tersenyum)

    Kemudian di perjalanan menuju stasiun....

    Mereka berjalan bersama berempat, dengan formasi para gadis di depan, sementara Ichirou dan Doni berjalan di belakang...

    Ichirou (setengah berbisik) : “Hei Dino-kun, apa yang akan kau lakukan nanti?”

    Doni : “Hmm aku ingin mencari handphone atau cafe internet..”

    Ichirou : “Bukan, bukan, bukan itu, maksudku tentang aku dan Hina-chan!”

    Doni (swt) : “Er... itu harus kubicarakan dulu dengan Aozora-san..”

    Ichirou : “Baiklah, baiklah, kupanggilkan Yuu-neesan..” (kemudian mempercepat langkahnya)

    Ichirou (diantara Yuumi dan Hinako) : “Yuu-neesan, Dino-kun bilang ada yang ingin dia bicarakan denganmu!”

    Yuumi (heran) : “Benarkah? Ada apa?” (melambatkan langkahnya hingga di sebelah Doni)

    Yuumi (tersenyum) : “Apa yang ingin kau bicarakan denganku Dino-kun?”

    Doni : “A-E... Umm begini...”

    Yuumi: “Ya?”

    Doni (setengah berbisik) : “Begini.. aku punya rencana untuk membuat mereka jalan berdua...”

    Yuumi (tersenyum) : “Maksudmu Hina-chan dan Ichi-chan? Hmmm sepertinya menarik boleh kudengar?”

    Doni : “Wah, tak kusangka Aozora-san tertarik.. baiklah begini rencanaku..” (kemudian berbisik)

    Setelah itu..

    Yuumi (tersenyum) : “Baiklah, baiklah.. aku mengerti..”

    Doni : “Aku mohon bantuannya ya Aozora-san..”

    Yuumi : “Serahkan saja padaku!” (mengerdipkan sebelah matanya)

    Doni (blushing)


    Kemudian di Stasiun, mereka sedang menunggu kereta yang datang...

    Hinako (mengeluh) : “Huh.. kenapa ramai sekali.. padahal ini hari minggu....”

    Yuumi : “Ya.. aku juga heran.., tidak biasanya seramai ini..”

    Ichirou (berbisih pada Doni) : “Hei, jadi apa rencanamu?”

    Doni : “Hanya pastikan Hinako bersamamu saat kereta datang, dan jangan sampai dia keluar dari kereta.. sisanya serahkan saja pada kami..”

    Ichirou : “Hmm baiklah..” (kemudian mendekati Hinako mengajaknya ngobrol)

    Yuumi (mundur dan berdiri di sebelah Doni) : “Hei Dino-kun, sudah kau beritahu Ichi-chan?”

    Doni : “Sudah, sekarang tinggal menunggu keretanya datang..”

    Yuumi (tersenyum) : “Ya.. aku sudah tak sabar..”

    Tak lama kemudian kereta datang, kemudian pintu kereta terbuka..

    Hinako (bergegas masuk, bersamaan dengan banyak orang) : “Ayo kita masuk sebelum terlambat!”

    Ichirou (mengikuti Hinako memasuki kereta) : “Ayo!!”

    Setelah berdesakan akhirnya mereka berada di dalam kereta..

    Hinako (menyeka keringat) : “Fiuh.. akhirnya masuk juga.. dan lho eh?! Mana Yuu-neesan dan Dino-kun?”

    Ichirou (pura-pura tak tahu) : “Entah? Kupikir mereka berada di belakang kita?”

    Hinako (melihat ke luar) : “Lho, itu mereka di luar, ayo kita tarik mereka sebelum keretanya jalan!” (berusaha keluar lagi)

    Ichirou (menahan Hinako) : “Mau kemana? Itu berbahaya!”

    Hinako : “Ah tapi pintunya masih terbuka, masih ada kesempatan!”

    Ichirou : “Jangan! Nanti kau tak bisa masuk lagi! Keretanya sudah penuh!”

    Hinako : “Ah, tapi.. tapi.. yaaaaaah.. pintu kereta tertutup!” (kecewa)

    Kemudian kereta mulai berjalan dengan wajah Hinako berada di dekat kaca melihat Doni dan Yuumi tertinggal..

    Yuumi : “Ah, itu Hina-chan..” (melambaikan tangannya)

    Doni : “Hahaha.. berhasil juga..” (tertawa)

    Yuumi : “Baiklah, sekarang kutelepon Hina-chan dulu..” (mengeluarkan Handphone dari tas genggam yang dibawanya)

    Yuumi (menelepon Hinako)

    Hinako (mengangkat teleponnya) : “Bagaimana sih Yuu-neesan, kok ketinggalan!!?”

    Yuumi : “Halo, Hina-chan.. maaf tadi kami tertinggal kereta... kalian berdua saja ya!”

    Hinako (di telepon) : “Hah? Masa aku berdua saja dengan Ichirou-kun?”

    Yuumi : “Hmm? Memangnya kau tidak suka ya?”

    Hinako (di telepon) : “Tidak juga sih.... tapi...”

    Yuumi : “Nah, kau juga senang kan?”

    Hinako (di telepon) : “Bu-bukan begitu maksudku!! Lalu Yuu-neesan dan Dino-kun bagaimana sekarang?”

    Yuumi : “Kebetulan Dino-kun akan mencari sesuatu, jadi mungkin aku akan mengantarnya.. sudah ya!” (memutus teleponnya)

    Yuumi (memasukkan handphonenya kembali ke tas genggamnya) : “Nah, selesai..”

    Doni (heran) : “Da-darimana Aozora-san tahu aku berniat mencari sesuatu?”

    Yuumi : “Loh, memangnya benar ya? Aku tadi hanya mengarang saja..”

    Doni (swt) : “Ooo, kukira Aozora-san bisa meramal, hahaha!” (tertawa)

    Yuumi (tersenyum dan tertawa) : “Hihihihi.. mana mungkin aku bisa meramal..., ngomong-ngomong, apa yang ingin kau cari Dino-kun? Mungkin aku bisa membantu?”

    Doni : “Ah.. aku berniat membeli handphone.. dimana ya yang murah?”

    Yuumi : “Aku tahu satu toko, mau kuantar?”

    Doni : “Ah mohon bantuannya Aozora-san..”

    Yuumi: “Baiklah, tinggal kita tunggu kereta berikutnya...”

    Setelah itu, mereka menaiki kereta selanjutnya dan berhenti di sebuah stasiun di daerah pusat perbelanjaan, kemudian mereka turun disana dan berjalan..

    Yuumi : “Ngomong-ngomong Dino-kun, kudengar kau kemarin dikejar dan dipaksa memasuki klub basket ya?”

    Doni : “Ya... tapi bukan hanya klub basket saja.. tapi juga klub bahasa inggris dan klub lari!”

    Yuumi (tertawa) : “Hihihi, memang begitulah mereka sejak dulu... jadi.. klub apa yang kau pilih?”

    Doni : “Belum ada.. tapi yang pasti mulai besok hingga 3 minggu kedepan akan melelahkan..”

    Yuumi : “Loh, memangnya ada apa?”

    Doni (menghela nafas) : “Fuh... ini gara-gara usul dari Ketua Osis, aku jadi diharuskan mencoba mengikuti masing-masing klub selama seminggu per klub... huh...”

    Yuumi : “Ternyata Hayate belum berubah.... usulnya masih saja aneh.. hihihi” (tertawa)

    Doni (heran) : “Hayate? Maksudmu Ketua Osis? Apa kau mengenalnya Aozora-san?”

    Yuumi : “Ah.. ya.... dulu dia pacarku...”

    Doni : “Hooo... lalu kudengar Aozora-san sudah punya pacar baru, siapa dia?”

    Yuumi : “Hmmmm” (kemudian menengok-nengok seperti mencari sesuatu)

    Yuumi (menunjuk sesuatu) : “Nah, itu dia orangnya..”

    Doni (terkejut) : “Hah? Orang itu? Hebat! Bagaimana bisa??” (kagum setelah melihat yang ditunjuk oleh Yuumi adalah poster besar peluncuran album baru seorang penyanyi bernama ‘Kouki’)

    Yuumi (tersenyum) : “Dulu dia adalah kakak kelasku... kami cukup dekat.. lalu setelah dia lulus.. pada saat liburan.. kami bertemu lagi di sebuah toko musik... kemudian... ia menyatakan perasaannya padaku...”

    Doni : “Wah.. benar-benar kisah yang manis.... kalau begitu selamat ya Aozora-san!” (tersenyum)

    Yuumi (tersenyum) : “Terimakasih Dino-kun... lalu.. kau sendiri bagaimana? Apa kau sudah punya pacar?”

    Doni : “Yah... begitulah... dia sudah menemaniku selama 2 tahun.. dan aku sangat menyayanginya...”

    Yuumi : “Hoo... jangan-jangan kau berniat membeli handphone ini untuk menghubungi dia?”

    Doni (tertawa) : “Hahaha.. Aozora-san tahu saja.. begitulah!”

    Yuumi : “Nah, kita sudah sampai...”

    Setelah itu.. Mereka memasuki toko yang dimaksud, kemudian Doni memilih handphone yang ingin dia beli... bersama dengan Yuumi..

    Setelah Doni selesai memilih dan menentukan pilihannya..

    Doni : “Baiklah yang ini saja!”

    Yuumi : “Pilihan yang bagus Dino-kun...” (tersenyum)

    Doni : “Baiklah aku beli yang ini...” (kemudian mengeluarkan dompetnya)

    Doni (melihat isi dompetnya) : “Astaga.. aku lupa uangku habis.. dan lagi kiriman uang minggu ini belum datang...”

    Doni (dalam hati) : “Sial ini gara-gara Takeo dan memory card jahanamnya itu!”

    Yuumi : “Wah.. maaf Dino-kun.. aku juga sedang tak membawa uang sebanyak itu..”

    Doni : “Tidak, tidak apa-apa... mungkin lain kali saja belinya... hahaha”

    Yuumi : “Lalu bagaimana sekarang?”

    Doni : “Ya... hari sudah siang... bagaimana kalau kita makan dulu saja.. kebetulan aku masih membawa sedikit uang..”

    Yuumi : “Hmm... baiklah.. aku tahu restoran yang murah dan enak lho! Yuk!” (tersenyum)

    Kemudian mereka berdua keluar dari toko itu dan berjalan kembali...












    Spoiler untuk Chapter 9 Part 2 :

    Chapter 9 The First Contact (Part 2)






    Di perjalanan...

    Yuumi : “Sebentar lagi kita sampai Dino-kun..” (tersenyum)

    Doni : “Oh ya? Ternyata tak begitu jauh ya..”

    Tiba-tiba...

    Hideaki (terkejut) : “Woaaaaaaah Dino-kun!!” (sambil menunjuk)

    Doni : “Ah, Sasayama-kun!”

    Hideaki (swt) : “Sudah kubilang panggil saja aku Hideaki!”

    Hideaki : “Dan waaaaaaaah, kenapa ada Aozora-senpai bersamamu!!? Jangan-jangan kalian.....”

    Doni : “Ah tidak, ini tidak seperti perkiraanmu, Aozora-san hanya mengantarku..”

    Hideaki (memberi salam pada Yuumi, tak mendengarkan Doni) : “Konichiwa Aozora-senpai..”

    Doni (swt,dalam hati) : “...”

    Yuumi (tersenyum) : “Konichiwa.. siapa ini? Apakah kau teman Dino-kun?”

    Hideaki : “Ya! Aku adalah teman dekat Dino-kun! Namaku Sasayama Hideaki! Panggil saja Hideaki! Salam kenal Aozora-senpai!”

    Doni (dalam hati) : “Siapa yang teman dekatmu...”

    Yuumi (tersenyum) : “Salam kenal juga Hideaki”

    Hideaki : “Ah, baiklah aku tak ingin mengganggu kalian.. aku akan pergi sekarang.. sampai bertemu lagi Aozora-senpai!” (kemudian mendekati Doni)

    Hideaki (berwajah seram, berbisik) : “Hei, aku mewakili AYFC menitipkan Aozora-senpai padamu, untung saja kau kuanggap setara dan pantas untuk Aozora-senpai, kalau tidak kau sudah berurusan dengan AYFC, dan awas! Kalau sampai ada apa-apa dengannya, AYFC tak akan tinggal diam!”

    Doni (swt) : “Sudah kubilang Aozora-san bukan..”

    Hideaki (berjalan menjauh, tak mendengarkan Doni) : “Jaga dia ya!”

    Hideaki (melambaikan tangannya) : “Sampai jumpa Aozora-senpai!”

    Yuumi (tersenyum, melambaikan tangannya) : “Sampai jumpa Hideaki!”

    Yuumi (tertawa) : “Hihihi.. teman dekatmu lucu ya Dino-kun..”

    Doni (swt) : “Er... dia bukan teman dekatku..”

    Yuumi : “Oh ya, tapi sepertinya kalian sangat dekat, hihihi” (tertawa)

    Doni (mengalihkan pembicaraan) : “Ahaha... lalu.. dimana restorannya?”

    Yuumi : “Hmm, beberapa bangunan lagi.. yuk..” (berjalan kembali)

    Doni (swt,dalam hati) : “Dasar Hideaki... aaaah, aku merasakan hal yg buruk akan terjadi besok setelah kejadian tadi..”

    Yuumi : “Nah, kita sampai!” (menghentikan langkahnya)

    Doni (melihat nama restoran) : “’Restoran Ramen Gyoza’ jadi disini tempatnya..?”

    Yuumi (tersenyum) : “Ya, yuk kita masuk!” (kemudian membuka pintu masuk restoran)

    Terlihat seorang pria tua dibalik meja counter yang menyambung dengan dapur, yang terlihat sedang memasak menyadari kedatangan Yuumi..

    Yuumi (tersenyum) : “Konichiwa Taro-san!”

    Taro-san (terkejut) : “Wuahhh Yuumi-san! Tak kusangka kau akan datang, ayo mari, silakan masuk!”

    Yuumi (tersenyum) : “Yuk kita masuk Dino-kun” (kemudian melangkah masuk)

    Doni: “Ah, baik..” (ikut masuk)

    Kemudian mereka berdua duduk di counter di depan Taro-san..

    Yuumi (tersenyum) : “Apa kabar Taro-san? Sudah lama aku tak datang kesini..”

    Taro-san (tertawa) : “Hahaha! Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu Yuumi-san? Sudah beberapa bulan kau tak kesini kau tambah cantik saja.. Hahahaha”

    Yuumi: “Ah Taro-san bisa saja.... maaf waktu itu aku ada urusan, hahaha” (tertawa)

    Taro-san (tertawa) : “Hahaha.. selain itu Yuumi-san, siapa ini? Pacar barumu ya?”

    Yuumi (tertawa) : “Hahaha.. Taro-san.. aku kan belum putus dengan Kouki.. oh ya, perkenalkan.. ini Dino-kun, seorang murid pindahan dari Indonesia, dia baru saja datang ke Jepang beberapa hari yang lalu..”

    Taro-san : “Dino? Dinosaurus??” (bingung)

    Doni: “Ah bukan, sebenarnya Doni...”

    Taro-san : “Hahaha aku hanya bercanda Dino-kun, salam kenal!”

    Doni (swt, tertawa) : “Hahaha.. salam kenal juga...senang bertemu denganmu..”

    Doni (swt, dalam hati) : “Tampaknya tak ada gunanya mengatakan namaku sebenarnya Doni...”

    Taro-san : “Ngomong-ngomong, kau dari Indonesia kan? Aku sering ke Bali dan makam nenekku bila liburan, bagaimana keadaan disana sekarang?” (tersenyum)

    Doni : “Er... yah.. begitulah.. sulit dijelaskan...”

    Doni (dalam hati) : “Tak mungkin kan kubilang semakin sulit hidup di Indonesia..”

    Taro-san : “Hahaha.. baiklah.. Yuumi-san, kau pesan seperti biasa atau spesial?”

    Yuumi (tersenyum) : “Ah, tidak usah , yang seperti biasa saja dan minumnya juga seperti biasa ya Taro-san!”

    Taro-san : “Hahaha baik-baik.. dan untuk Dino-kun, akan kutraktir Ramen spesial buatanku, karena dia telah jauh-jauh datang dari Indonesia!”

    Doni (merasa tidak enak) : “Ah tidak, tidak, tak perlu repot-repot Taro-san!”

    Taro-san (tertawa) : “Hahaha, sudahlah, aku tahu kau hanya basa-basi..!”

    Yuumi (tersenyum) : “Tidak apa-apa Dino-kun, terima saja..”

    Doni (agak malu) : “Kalau begitu... terimakasih..”

    Taro-san : “Baiklah, tunggu sebentar ya!” (berjalan ke belakang)

    Doni (tertawa) : “Hahaha Taro-san.. padahal tak perlu repot-repot..”

    Yuumi (tertawa) : “Hihihi.. tidak apa, Taro-san memang begitu..”

    Doni : “Dan ngomong-ngomon Aozora-san, ternyata kau suka ramen ya? Kupikir kau lebih menyukai masakan asing seperti masakan Prancis, cheesecake, dan sebangsanya..”

    Yuumi: “Aku menyukai semua masakan kok, lagipula disini masakannya enak dan murah.. dan lagi.. tempat ini memiliki kenangan..”

    Doni: “Hoo.. kenangan apa ya??” (menggoda)

    Yuumi (terdiam sesaat, dengan sinar mata yang terlihat sedih) : “...”

    Yuumi: “Ah, sudahlah.. itu hanya masa lalu.. lagipula itu sudah lama.. hahahaha” (tertawa)

    Taro-san (datang membawa pesanan) : “Nah.. pesanan datang...” (kemudian menyajikan pesanan)

    Yuumi : “Loh, hanya pesananku saja? Lalu Dino-kun?”

    Taro-san (tertawa) : “Hahaha, tenang, karena spesial, maka harus disajikan sendiri! Nah, itu dia!”

    Terlihat seorang pegawai Taro-san membawakan semangkuk besar ramen dengan minuman yang sepertinya es teh diatas nampan...

    Taro-san : “Sini, biar aku saja yang sajikan!” (mengambil nampan itu)

    Taro-san (menyajikan) : “Baiklah Dino-kun, kupersembahkan.. Ramen Spesial Nenek Moyang Taro dan Es teh manis untukmu!”

    Terasa bau pedas yang menyengat tercium dari ‘Ramen Spesial’ itu...

    Doni (dalam hati) : “Ya ampun... bau pedasnya sampai begini...”

    Doni (swt) : “Er... kau pakai bumbu apa saja sampai seperti ini...?”

    Taro-san (tertawa) : “Hahaha, sebetulnya itu rahasia, tapi.. akan kuberitahu sedikit.. wasabi ditambah cabe rawit, bawang merah, pala, lada, dan ulekan cabe keriting adalah kombinasi jenius dari rasa Indonesia dan Jepang!”

    Doni (melihat ke ramen itu, dalam hati) : “Akh.. aku bisa mati kalau menghabiskannya....”

    Doni (swt) : “Er.. aku tak pernah tahu masakan Bali ada yang sepedas ini...”

    Taro-san (bingung) : “Bali? Siapa yang bilang ini masakan bali? Aku hanya bilang kalau berlibur ke Bali, lalu aku pergi mengunjungi makam nenekku di Sumatra, Hahahaha” (tertawa)

    Doni (swt, pura-pura tertawa) : “Ahahaha... begitu ya....”

    Taro-san : “Ayo-ayo, silakan dimakan, nanti kalau sudah mekar tidak enak..”

    Yuumi (tersenyum) : “Ayo Dino-kun, Ittadakimasu!” (kemudian mulai makan)

    Doni (dalam hati) : “Sial.. kenapa aku harus mengalami hal seperti ini.. aku paling tak suka masakan pedas.. dan lagi.. aku tak bisa bebas meminta minum karena ini traktiran Taro-san..”

    Doni (ragu, dalam hati) : “Sial, baiklah, nekat saja lah!”

    Doni (nekat memakannya) : “Ittadakimasu!!” (kemudian mulai memakan ‘Ramen Spesial’ itu dengan terpaksa)

    Setelah makan, dan membayar..

    Yuumi (membuka pintu) : “Baiklah Taro-san, sampai jumpa!” (melambaikan tangan)

    Taro-san (melambaikan tangan) : “Ya, sampai jumpa Yuumi-san, datang lagi ya! Jangan lupa ajak Dino-kun lagi!”

    Yuumi (tersenyum) : “Ya, baiklah!” (kemudian menutup pintunya)

    Yuumi : “Baiklah, sekarang kemana lagi Dino-kun?”

    Doni (wajah merah, kepedesan) : “Mmm.. aku mencari cafe internet...”

    Yuumi (berpikir) : “Hmm Cafe Internet ya... dimana ya...”

    Yuumi : “Oh ya, sepertinya belum lama ini ada Cafe Internet yang baru dibangun di dekat sini, mungkin sudah dibuka, yuk kita kesana..” (kemudian berjalan)

    Mereka berdua berjalan.. hingga akhirnya sampai di depan Cafe Internet tersebut..

    Yuumi : “Nah ini dia tempatnya.. wah beruntung sudah dibuka..”

    Doni (melihat Cafe Internet bernama ‘C-Enter’ tersebut) : “...”

    Yuumi : “Ada apa Dino-kun? Dari tadi kau diam saja?”

    Doni : “Maaf..”

    Yuumi : “Oh, aku tahu, kau pasti masih kepedasan oleh Ramen Spesial Taro-san tadi... hahaha dulu aku juga pernah tertipu memesannya... tak kusangka pedas sekali...”

    Yuumi : “Hmm.. baiklah, sebagai permintaan maaf aku belikan minuman dingin deh! Kau masuk saja duluan Dino-kun, tunggu aku ya!” (kemudian pergi)

    Doni (dalam hati) : “Minta maaf? Jangan-jangan dia sengaja membuatku memakan ramen gila itu? Sialan!!”

    Lalu Doni memasuki Cafe Internet itu..

    Pelayan (tersenyum ramah) : “Selamat datang! Silahkan ikuti saya untuk komputer yang kosong!”

    Doni (dalam hati) : “Wah.. beda dengan warnet di Indonesia.. disini ada pelayannya.. lagipula kesannya seperti memasuki restoran.. tidak ada kabel yg berseliweran” (kemudian berjalan mengikuti pelayan itu)

    Pelayan (tersenyum) : “Silakan duduk! Mau minum apa?”

    Doni (sambil duduk) : “Ah, tidak terimakasih!” (kemudian pelayan itu pergi dan Doni segera Login)

    Doni : “Hmm.. mungkin akan kukirim email saja untuk Nindy..”

    Doni (melihat suatu icon) : “Tapi, Hei ada Messengernya.. hmm kucoba cek saja, siapa tahu Nindy online...” (kemudian me log-in id Messengernya)

    Doni : “Wah, kebetulan dia online, ku PM saja deh..”

    *Percakapan Doni dan Nindy menggunakan bahasa Indonesia, dan merupakan ketikan.

    Doni (membuzz Nindy) : “Hai Nin!”

    Nindy : “Doniiiiiiiii”

    Nindy : “Udah lama ga ada kabar, kemana aja?”

    Doni : “Hahaha.. sorry sorry, kemarin-kemarin belum sempat cari warnet..”

    Nindy : “Ooo gitu..”

    Doni : “Apa kabar? Gimana disana?”

    Nindy : “Hahaha, harusnya aku dong yang nanya!”

    Doni : “Hahaha, salah yah?”

    Nindy : “Ok, apa kabar? Gimana disana?”

    Doni : “Yah.. cukup menyenangkan, banyak orang-orang yang unik disini..”

    Nindy : “Ooo... sekolahnya gimana?”

    Doni : “Sekolahnya di tempatku sih lebih gede dari sekolah kita, dan katanya yang terbaik di daerahku.. bagus kok tempatnya”

    Nindy : “Trus rumah tempat kamu homestay gimana keluarganya? Baik ga?”

    Doni : “Baik banget, Cuma aku belum ketemu bapaknya aja, dinas luar katanya”

    Nindy : “Memangnya ada berapa anggota keluarganya?”

    Doni : “Hmm, ada 3, Bibi Mizuki, ibunya, Ichirou, anak pertamanya, dan Natsuki, anak keduanya”

    Tiba-tiba...

    Yuumi : “Dino-kun, ini minumnya!” (memberikan minuman itu)

    Doni (menerima minuman itu) : “Ah, terimakasih Aozora-san!”

    Nindy : “Hei, kulihat webcam-mu nyala... lihat dong keadaan disana!”

    Yuumi : “Sedang chatting ya? Dengan siapa? Pacarmu?”

    Doni (terkejut, dalam hati) : “Ah, sial kenapa pas saat Yuumi datang!”

    Doni : “Ah ya Aozora-san.. ini pacarku..”

    Lalu terkirim request untuk melihat webcam dari Yuumi..

    Doni (dalam hati) : “Si-sial! Apa yang harus kulakukan, bisa-bisa Nindy salah sangka!”

    Doni (ragu-ragu, dalam hati) : “A-apa aku harus meng-klik Ok? Ah sudahlah, ku approve saja!” (kemudian mengklik Ok)

    Kemudian terlihat wajah Nindy di layar, Nindy pun dapat melihat Doni disana..

    Yuumi : “Wah, webcam nya hidup tuh Dino-kun!”

    Nindy : “Kok agak lama?”

    Doni : “Em.... tadi aku ambil minuman dulu..”

    Nindy : “Eh, itu cewe disebelah kamu siapa?”

    Doni : “Oh, ini kakak kelasku, namanya Aozora Yuumi, kenalin Nin”

    Doni : “Aozora-san, ini Nindy, pacarku, kenalkan”

    Yuumi (tersenyum dan melambaikan tangan ke kamera) : “Haii”

    Nindy (tersenyum juga dan melambaikan tangan ke kamera)

    Nindy : “Kakak kelasmu cantik ya”

    Doni : “Ah ya.. begitulah.. hahaha”

    Doni (dalam hati) : “Oh *&^%, benarkan, dia salah sangka”

    Nindy (terlihat menengok sebentar kemudian menengok ke kamera kembali)

    Nindy : “Mama udah manggil aku , mau les biola dulu.. off dulu ya!”

    Doni : “Oh ok, trus bisa OL lagi kapan?”

    Nindy : “Hmm yang jelas sih hari minggu, kalo hari biasa paling sore-sore..”

    Doni : “Oh, ok d, selamat les ya!”

    Nindy : “Ok, aku berangkat les dulu ya, daaaa” (kemudian off)

    Doni (dalam hati) : “Hmm sepertinya dia tidak apa-apa.. apa mungkin aku yang terlalu khawatir?”

    Doni (sambil melogoff komputernya) : “Baiklah, aku sudah selesai..”

    Yuumi : “Loh kok cepat sekali?”

    Doni : “Ya.. katanya dia mau les biola..”

    Yuumi : “Oo... pacarmu cantik ya Dino-kun, jago bermain biola pula..” (tersenyum)

    Doni (malu-malu) : “Ahahaha.. ya.. begitulah.....”

    Doni : “Ngomong-ngomong, mau kemana lagi setelah ini? (sambil membayar billing)

    Pelayan : “Terimakasih banyak!”

    Doni : “Ah ya, terimakasih..”

    Yuumi : “Hmm ya sudah, sepertinya tak ada lagi.. kita pulang saja...”

    Doni : “Ya, baiklah.. yuk..”

    Kemudian mereka berdua berjalan keluar dari C-Enter dan berjalan menuju stasiun, setelah itu mereka menaiki kereta dan turun di stasiun di daerah mereka..

    Di depan stasiun..

    Yuumi (tersenyum) : “Baiklah, aku pulang dulu ya!”

    Doni : “Ah biar kuantar..”

    Yuumi : “Tidak usah repot-repot..” (tersenyum)

    Doni : “Tidak apa, Aozora-san kan sudah mengantarku tadi, sekarang giliranku dong..”

    Yuumi : “Yah.. apa boleh buat.. baiklah..”

    Lalu Doni mengantarkan Yuumi ke rumahnya, yang ternyata berada di sebuah apartemen mewah... Yuumi tinggal di lantai 6..

    Di depan pintu apartemen..

    Yuumi : “Baiklah Dino-kun, kita sudah sampai, mau masuk dulu?” (tersenyum)

    Doni : “Ah tidak usah, terimakasih Aozora-san, sudah sore..”

    Yuumi : “Oooh sayang sekali...”

    Yuumi : “Terimakasih ya, hari ini menyenangkan sekali, sudah lama aku tidak mengerjai Hina-chan dan Ichi-chan, lalu berjalan-jalan ke distrik perbelanjaan..”

    Doni (tersenyum) : “Ya.. aku juga senang bisa diantar melihat-lihat oleh Aozora-san..”

    Yuumi : “Menunduklah..”

    Doni (bingung) : “Menunduk?”

    Yuumi (Tersenyum) : “Ya, habisnya kau terlalu tinggi”

    Doni (bingung) : “Terlalu tinggi? Ya sudahlah..”

    Doni (bingung,dalam hati) : “Aneh sekali sih..”

    Ternyata.. setelah Doni menunduk, Yuumi mengelus kepalanya..”

    Yuumi (sambil mengelus kepala Doni) : “Terimakasih ya Dino-kun..”

    Yuumi (membuka pintu) : “Baiklah, aku masuk ya, hati-hati dijalan Dino-kun!” (menutup pintu)

    Selang beberapa detik..

    Yuumi (membuka lagi) : “Oh ya, salam ya untuk Hina-chan dan Ichi-chan, daaah maaf merepotkan!” (tersenyum, menutup pintu kembali)

    Doni : “Ah ya, akan kusampaikan! Tidak apa-apa kok!”

    Doni (blushing, mengusap kepalanya) : “Aozora-san...”
















    Spoiler untuk Chapter 10 :

    Chapter 10 Run! Run! Run!




    Aku merasakan hal yang tidak enak sejak bangun tidur hari ini... ya.. aku merasa sesuatu yang buruk akan menimpaku... yah.. tidak asal juga sih.., mengingat hari ini selesainya pengundian masalah klub kemarin...

    Yang jelas aku tak bisa lari dari mereka.. yang harus kulakukan adalah menjalaninya , kemudian menolaknya dengan jelas, agar mereka mengerti, dan untuk kebaikan mereka sendiri.. janganlah mengharapkan apapun dari seorang asing yang hanya tinggal selama 12 bulan saja.....


    Doni (sedang duduk dan memakan rotinya)

    Ichirou (sambil menguap) : “Huaah... capek sekali...” (kemudian meminum tehnya)

    Doni (sambil meminum tehnya) : “Lalu, bagaimana kemarin dengan Aihara-san?”

    Ichirou (tersenyum) : “Yah.. berkat bantuan kalian akhirnya kami bisa jalan berdua, tapi.. tetap saja dia kasar..”

    Doni (tertawa) : “Hahaha..., hubungan kalian memang aneh..”

    Doni (melihat jam) : “Oh, sudah jam segini..”

    Ichirou (melihat jam juga) : “Ah, kalau begitu ayo kita pergi.., Ma, kami pergi dulu..” (berdiri dari duduknya)

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Aku juga...” (kemudian berdiri)

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Hati-hati dijalan ya!”

    Kemudian mereka bertiga berjalan keluar dari rumah, di luar Hinako sudah berada disana..

    Ichirou (tersenyum, melambaikan tangan) : “Ohayou Hina-chan!”

    Hinako : “Ohayou.. tumben cepat.. jadi aku tidak menunggu lama.., yuk berangkat..”

    Lalu mereka berempat berjalan bersama-sama....

    Di perjalanan.......

    Ichirou : “Hei Hina-chan, tahun ini kau masih part-time di Maizo?”

    Hinako : “Ah ya.. aku hampir lupa... tepat hari ini giliranku..”

    Ichirou : “Nah kan, untung aku ingatkan.. kalau begitu nanti kalau aku me Maizo gratis dong!”

    Hinako (kesal) : “Enak saja! Kau pikir aku pemiliknya!”

    Ichirou (kecewa) : “Huh... jahat sekali....padahal kemarin aku sudah membawakan barang-barang belanjaanmu seharian...”

    Hinako (terpaksa) : “Ya ya ya.. baiklah....”

    Ichirou (semangat kembali) : “Benarkah? Horeee!”

    Hinako : “Tapi jangan lupa ajak Natsu-chan dan Dino-kun ya!”

    Ichirou (gembira) : “Ya ya, tenang saja! Natsuki, Dino-kun datang ya!”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Mmm akan kuusahakan... soalnya nanti ada latihan..”

    Doni : “Aaa... aku juga sepertinya akan sibuk.. mengingat hari ini adalah hari...” (melihat Ketua Osis di gerbang sekolah)

    Doni (gusar, dalam hati) : “Akh sial, sedang apa dia? Jangan-jangan tentang Klub...”

    Ichirou (heran) : “Loh, sedang apa Ketua Osis disitu?”

    Doni (menghentikan langkahnya) : “Err.. kalian duluan saja ya...” (kemudian mundur pelan-pelan)

    Hinako (heran) : “Loh, Dino-kun? Ada apa?”

    Ketua Osis (mendengar Hinako, kemudian menengok ke arah Doni) : “Aha! Dino-kun!” (mendatangi Doni)

    Doni (dalam hati) : “Ah sial, gara-gara Hinako...”

    Ketua Osis (tersenyum) : “Ah, Ichirou dan Hinako duluan saja, ada yang ingin kubicarakan dengan Dino-kun!”

    Ichirou & Hinako (tanpa ekspresi dan membuang muka, kemudian berjalan ke dalam sekolah)

    Ketua Osis : “Wah wah.. ternyata mereka masih marah padaku ya....” (wajahnya sekilas terlihat sedih)

    Ketua Osis (tersenyum kembali) : “Ah sudahlah..., Dino-kun, hari ini kegiatan Klub mu sudah kami tentukan, dan yang pertama mendapat giliran adalah...”

    Ketua Klub Lari (tiba-tiba muncul) : “Aku!”

    Ketua Osis (melanjutkan kata-katanya) : “Ya.. jadi yang pertama adalah...”

    Ketua Klub Lari (sambil menarik Doni) : “Yuk, kita langsung latihan pagi..”

    Ketua Osis (swt, tersenyum) : “Padahal aku belum selesai bicara... tapi.. ya sudahlah..”



    Di lapangan.....

    Ketua Klub Lari : “Hai semuanya! Ini aku bawakan Dino-kun!”

    Doni (dalam hati) : “Memangnya aku sebuah barang...”

    Anggota-anggota (senang) : “Wah... tak kusangka dia benar-benar datang!”

    Ketua Klub Lari : “Baiklah, tak perlu perkenalan lagi, kita langsung latihan pagi... ayo kita putari lapangan 20 kali!”

    Doni (swt, dalam hati) : “20 kali? Apa dia gila pagi-pagi begini 20 kali?”

    Anggota-anggota (berteriak semangat) : “Ya!!”

    Doni : “Ah hei Ketua... apa waktunya cukup sampai masuk? Lagipula aku tak membawa baju olahraga..”

    Ketua Klub Lari (melirik Doni, dengan santainya) : “Tentu saja tidak cukup”

    Doni (bingung) : “Hah? Lalu kenapa?”

    Ketua Klub Lari : “Jumlah tak jadi masalah,yang penting kita lari sampai waktunya masuk, ayo kita lari!!!” (tiba-tiba berteriak)

    Doni : “Lalu seragam olahraga ku??”

    Ketua Klub Lari (menghela nafas) : “Huff... Dino-kun... kau tahu apa yang kau butuhkan untuk lari?”

    Doni : “Er... yang jelas kaki..”

    Ketua Klub Lari (berteriak) : “Sudah tahu masih bertanya! Ayo lari, tak peduli pakai baju apa! Yuk!!” (berlari sambil menarik Doni)

    Kemudian terpaksalah Doni ikut berlari mengelilingi lapangan, menyusuri gedung sekolah dan melewati jendela macam-macam kelas.....

    Hingga banyak putaran kemudian...

    “Kriiiing” bel masuk kelas berbunyi..

    Doni (lelah, dalam hati) : “Akhirnya... selesai juga...”

    Ketua Klub Lari : “Baiklah! Latihan pagi hari ini cukup! Nanti sepulang sekolah kita berkumpul lagi disini!”

    Doni (dalam hati) : “Haaah..? Masih ada lagi??”

    Ketua Klub Lari : “Baiklah Dino-kun, latihan pagi sudah selesai.. nanti sore kita berkumpul lagi disini ya!” (sambil menepuk bahu Doni, kemudian berjalan)

    Doni (terduduk kecapekan, nafas terengah-engah) : “Hah hah hah... sepertinya tadi lebih dari 20 putaran aku berlari......”

    Tiba-tiba... ada sesuatu yang jatuh mengenai kepala Doni, kemudian jatuh ke tanah..

    Doni (melihat benda tersebut) : “Hmm? Gulungan kertas?” (mengambil kertas itu kemudian melihat keatas)

    Terlihat Akane di jendela kelas di lantai 3....

    Doni (bingung) : “Hmm? Sedang apa dia??” (kemudian membuka kertas tersebut)

    Doni (membaca tulisan di kertas itu) : “Ng? Sudah masuk kelas..” (kemudian melihat keatas lagi, tapi Akane sudah tak terlihat lagi)

    Doni (tersenyum) : “Haha... baik juga dia...”

    Doni (berdiri) : “Yak, baiklah saatnya masuk kelas...” (kemudian berjalan ke kelas 2-9)

    Lalu Doni mengikuti kelas... hingga....

    “Kriing” bel istirahat berbunyi...

    Akane (melihat ke belakang) : “....”

    Doni (tertidur kelelahan)

    Akane (berdiri, kemudian berjalan keluar kelas)

    Tak lama kemudian...

    Doni (merasakan mejanya bergoyang, dan ada suara ribut)

    Doni (pelan-pelan membuka matanya)

    Hinako : “Nah kan, Dino-kun jadi terbangun..!”

    Ichirou (berada di lantai, dekat meja Doni) : “Kau sih pake mencubitku segala, aku jadi jatuh mengenai Dino-kun deh!”

    Hinako (kesal) : “Siapa suruh mengejekku!”

    Doni (setengah sadar, bingung)

    Doni (melihat sekitarnya, ada Akane, Hinako, Ichirou, bahkan Yuumi) : “Loh, kenapa kalian ada disini?”

    Hinako : “Yah.. habisnya kau ketiduran sih.. jadi kami semua kesini saja..”

    Ichirou : “Sebenarnya tadi Yasuharu-san yang bilang pada kami, katanya kau tidur dan belum makan siang.., jadi ya kami.. ADUH!!” (kakinya diinjak oleh Hinako)

    Ichirou (berbisik pada Hinako) : “Kenapa kau menginjak kakiku!”

    Hinako (berbisik pada Ichirou) : “Bodoh! Tadi kan Yasuharu-san bilang jangan bilang-bilang Dino-kun kalau dia yang memanggil!”

    Pada saat yang sama..

    Doni : “Benarkah? Kalau begitu, Arigatou Yasuharu-san..” (tersenyum)

    Akane (memainkan PSDnya membelakangi Doni) : “Sama-sama...”

    Yuumi (tersenyum) : “Baiklah, karena Dino-kun sudah bangun, kita mulai saja makannya, yuk!”

    Menuruti kata-kata Yuumi mereka pun memulai makan bersama...

    Setelah selesai makan..

    “Kriiing” “Kriiing” Bel berbunyi, tanda kelas akan dimulai kembali...

    Ichirou (berdiri tiba-tiba) : “Ah sial, sekarang pelajaran Ryutaro-sensei, Hina-chan, kita harus cepat!”

    Hinako : “Ah ya! Aku lupa! Baiklah kami duluan ya!”

    Mereka berdua pun berlari menuju kelasnya..

    Yuumi (berdiri) : “Kalau begitu aku juga ya.. sampai besok Yasuharu-san, Dino-kun” (tersenyum dan melambaikan tangan, kemudian keluar dari kelas)

    Doni : “Ah ya, sampai besok..”

    Akane : “....”

    Hideaki (melihat Yuumi keluar dari kelas 2-9) : “!!”

    Hideaki (segera berlari ke Doni) : “Dino-kun!”

    Doni (bingung) : “Ada apa ini?”

    Hideaki (gagap) : “Itu-I-i-itu tadi itu..”

    Doni (bingung) : “Hah? Itu apa?”

    Hideaki : “I-itu, Aozora-senpai! Kenapa dia bisa dari sini?!”

    Doni : “Oooh itu maksudnya... yah.. tadi karena aku ketiduran karena kecapekan jadi Aozora-san datang makan siang kesini bersama dengan..”

    Hideaki (memotong) : “Aaaaagh, kenapa kau tidak memberitahu ku!!?”

    Doni : “Lah, mana kutahu, lagipula aku kan sedang tidur?!”

    Hideaki : “Agh, sudahlah, yang jelas besok kau harus tidur lagi agar Aozora-senpai datang kesini lagi!!” (kemudian berjalan kembali ke bangkunya)

    Doni (swt, dalam hati) : “Benar-benar tak mendengarkan orang lain lagi dia...”

    Pelajaran pun dimulai setelah itu..

    Hingga matahari sore membuat langit menjadi berwarna kemerahan..

    “Kriiing” bel pulang berbunyi, Doni mengingat sesuatu yang tidak menyenangkan..

    Sebagai anggota sementara Klub Lari dia harus berkumpul di lapangan untuk sesi latihan sore...

    Di lapangan...

    Ketua Klub Lari : “Aha, Dino-kun sudah datang.. mari kita mulai latihannya..!”

    Anggota (bersorak) : “Woogh!!”

    Ketua Klub Lari : “Latihan sore tahun ini adalah Sprint, kita harus meningkatkan kemampuan sprint kita.. karena tahun kemarin atlit sprint kita tak ada yang menang.. maka aku telah merencanakan latihan khusus untuk kalian wahai orang-orang lambat..” (tersenyum licik)

    Doni (menelan ludah, dalam hati) : *gulp* “Sepertinya akan ada latihan yang aneh..”

    Ketua Klub Lari : “Setiap orang diharuskan Sprint 100 meter 20 kali, target hari ini 11 detik, statistik kecepatan harus terus naik, bila tidak...” (berwajah seram)

    Ketua Klub Lari (membuka kain yang daritadi menutupi kotak yang bergerak-gerak) : “Akan kulepas ******-****** ku ini!!”

    Terlihat di dalam kotak itu 2 ekor ****** German Shepperd yang terlihat ganas dan menyalak-nyalak..

    Anggota 1 (mengangkat tangannya) : “Er.. ketua.. kalau mereka mengejar kami.. sebelum menggigit akan kau hentikan kan??”

    Ketua Klub Lari (tersenyum, dengan entengnya) : “Wah.. entah apa aku bisa menghentikan mereka atau tidak.. kebetulan aku baru membeli mereka kemarin.. tapi setidaknya mereka sudah disuntik rabies.. hahahaha” (tertawa)

    Serentak seluruh anggota klub lari menelan ludah..

    Ketua Klub Lari (tersenyum) : “Baiklah.. kita mulai saja latihannya... MULAII!!!!” (tiba-tiba berteriak)

    Kemudian...

    Latihan penuh teriakan dan gonggongan ****** itu pun dimulai.....

    Setelah selesai pukul 6 dan Doni pulang dengan kelelahan......

    Doni (membuka pintu) : “Tadaima...”

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Loh, baru pulang sekarang Dino-kun?”

    Ichirou (sambil menonton TV) : “Tadi dia ada latihan Klub Lari ma..”

    Bibi Mizuki : “Oh, ternyata kau ikut klub lari ya?”

    Doni : “Tidak juga.. hanya mencoba klub lari saja kok...”

    Bibi Mizuki : “Hoo begitu ya..”

    Doni : “Baiklah Bi.. aku mau langsung tidur.. tak usah memanggilku makan ya.. selamat tidur..” (kemudian menaiki tangga dengan lemasnya)

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Baiklah, baiklah, selamat tidur!” (kemudian kembali ke dapur)

    Di kamar...

    Doni (merebahkan badannya di kasur, dalam hati) : “Huah.. capek, capek capek sekali...” (kemudian terlelap)

    Esoknya.. di depan gerbang sekolah...

    Ketua Klub Lari (bersemangat) : “Dino-kun! Ayo kita latihan pagi! (kemudian menarik Doni ke lapangan)

    Latihan pun dimulai, tetapi Doni berlari dengan lamban...

    Ketua Klub Lari : “Hei Dino-kun, kenapa lamban sekali?”

    Doni (lemas) : “Aku masih capek.. baju seragam saja aku belum sempat ganti sejak kemarin...”

    Sementara itu di kelas 2-9

    Hideaki (penasaran melihat gadis-gadis kelas berkerumun di dekat jendela)

    Hideaki (melihat ke jendela, terkejut) : “!!! Apa apaan itu!”

    Hideaki (dalam hati) : “Kalau dia lari begitu nanti dia tidak ketiduran lagi dan Aozora-senpai tidak akan datang!”

    Hideaki (membuka jendela, kemudian berteriak dengan sangat keras) : “Hooooi Dino-kun yang semangat dong larinya!!!”

    Doni (melihat Hideaki, dalam hati) : “Apa-apaan dia? Bikin malu saja!”

    Teman-teman sekelas kemudian menjadi sunyi dan melihat Hideaki, kemudian berbondong-bondong ikut melihat ke jendela...

    Hideaki (berteriak) : “Hoi! Jangan melihat kesini! Lihat kedepan dan berlarilah!!”

    Tiba-tiba, seorang gadis teman sekelas ikut berteriak..

    Gadis (berteriak) : “Yang semangat Dino-kun!!”

    Terpicu oleh gadis itu dan Hideaki, akhirnya teman-teman sekelas ikut menyemangati Doni..

    Ketua Klub Lari (tertawa) : “Haha, tampaknya mereka memberimu semangat Dino-kun!”

    Doni yang tadinya lemas, menjadi semangat kembali dan berlari lagi, bahkan lebih cepat...

    Hingga akhirnya bel berbunyi..

    Ketua Klub Lari : “Hebat Dino-kun... memang begitu seharusnya anggota Klub Lari! Teruskan ya!” (kemudian berjalan)

    Doni (tertawa) : “Haha.. entah kenapa aku jadi bersemangat...”



    Ternyata, Di kelas Doni tidak tidur hingga istirahat tiba.... sehingga Hideaki kecewa...

    Hideaki (kesal) : “Aaaaaaaargh kenapa malah segar!!? Mengesalkan! (kemudian pergi keluar)

    Doni (swt) : “Ternyata itu benar-benar tujuanmu ya...”

    Doni (berdiri) : “Ah sudahlah , lebih baik sekarang ke atap saja...”

    Doni (disebelah Akane) : “Yasuharu-san, mau ikut?”

    Akane (memainkan PSD nya) : “Nanti saja..”

    Doni : “Yah.. baiklah.. aku tunggu diatas...” (kemudian berjalan ke atap sekolah)


    Pintu ruang jam terbuka, terlihat Doni keluar dari ruang jam...

    Doni (melihat keadaan yang kosong) : “Wah.. mereka belum datang rupanya.....” (menutup pintu ruang jam)

    Doni (duduk bersandar di tembok ruang jam) : “Sebaiknya aku istirahat saja dulu..”

    Lama kemudian...

    Doni (tiba-tiba membuka matanya) : “Aaaah, aku ketiduran!”

    Terlihat langit yang sudah memerah..

    Doni : “Walah, sudah sore.. jangan-jangan sudah pulang??” (melihat sesuatu di atas perutnya)

    Doni (bingung) : “Roti?”

    Tiba-tiba..

    Akane (sambil memainkan PSDnya, duduk di sebelah Doni) : “Itu memang untukmu makanlah..”

    Doni (tersenyum) : “Arigatou Yasuharu-san.. Aku makan ya, kebetulan aku lapar bangun tidur!” (kemudian membuka bungkus roti itu dan memakannya)

    Akane (sambil memainkan PSDnya) : “Tadi kau dicari-cari Ketua Klub Lari.. 10 menit yang lalu..”

    Doni (sambil memakan roti itu) : “Oh ya.. ada latihan sore..” (memakan habis rotinya)

    Doni (berdiri dan merenggangkan tubuhnya) : “Huaaah.. baiklah.. aku latihan sore dulu.. sekali lagi, terimakasih Yasuharu-san..” (tersenyum, kemudian membuka pintu ruang jam dan turun ke kelas mengambil tasnya, lalu ke lapangan)

    Setelah pulang...

    Doni (membuka pintu rumah) : “Tadaima...”

    Bibi Mizuki (tersenyum) : “Selamat datang Dino-kun! Langsung tidur atau?”

    Doni (tertawa) : “Ahahaha sepertinya langsung tidur saja.. tubuh saya pegal-pegal..”

    Bibi Mizuki : “Baiklah baiklah, tapi jangan lupa mengganti seragammu ya, sudah kotor sekali!” (tersenyum)

    Doni : “Baiklah Bi, nanti aku gantung di depan pintu... maaf ya merepotkan..” (kemudian berjalan menaiki tangga ke lantai 2)

    Bibi Mizuki : “Ok! Tenang saja!” (sambil mengacungkan jempolnya)

    Ichirou (memperhatikan Doni yang menaiki tangga dari sofa ruang keluarga) : “...”

    Esoknya... seperti kemarin... di depan gerbang sekolah Ketua Klub Lari sudah menunggu..

    Doni : “Baiklah-baiklah, kali ini tak perlu menarikku, aku sudah siap!”

    Ketua Klub Lari : “Tapi kau harus melihat ini!” (tetap saja menarik Doni)

    Doni (kagum) : “A-apa ini?”

    Terlihat banyak murid berkumpul di depan jendela kelasnya masing-masing, dan beberapa jendela itu terbuka..

    Ketua Klub Lari : “Aku juga heran, sepertinya ada seseorang yang mengkomando mereka.. sebelumnya tak pernah begini selama aku menjabat..”

    Doni (melihat Yuumi dan Hideaki di jendela lantai 1 yang terbuka, yang kemudian Yuumi dan Hideaki melambaikan tangannya pada Doni, Dalam hati) : “Haha.. sepertinya aku tahu orangnya...”

    Ketua Klub Lari : “Latihan pagi kali ini berbeda.. kita akan sparring melawan Klub Lari Asukawa Gakuen... dan kau kupilih untuk menjadi wakil untuk sprint 100 meter dari Klub kita.. karena kau satu-satunya yang bisa melewati target dibawah 11 detik tanpa ******-anjingku!”

    Ketua Klub Lari : “Baiklah... kita akan segera memulai pertandingannya.. kau tinggal menunggu giliran saja Dino-kun.. saranku lakukan senam perenggangan saja..” (kemudian berjalan menuju Kapten Klub Lari Asukawa Gakuen)

    Pertandingan Hari itu dimulai dengan meriah, dengan sorakan dari murid-murid yang menonton.. hingga saat Doni bertanding tiba..

    Ketua Klub Lari (mendatangi Doni) : “Dino-kun! Saatnya giliranmu berlari!”

    Doni (mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuangnya) : “Fuh... baiklah , aku siap..” (kemudian berjalan menuju lapangan)

    Di lapangan sudah terlihat lawan Doni, yang sepertinya terlihat berpengalaman..

    Ketua Klub Lari (berbisik pada Doni) : “Lawanmu ini cukup hebat, dia mempunyai peringkat yang lumayan di Inter High.. kau harus berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkannya Dino-kun”

    Doni : “Baik, aku mengerti..” (kemudian berdiri di lintasan)

    Sorakan-sorakan dari para penonton dadakan terdengar sangat keras..

    Kemudian Doni dan lawannya bersiap-siap untuk berlari, tinggal menunggu aba-aba start saja..

    Doni (dalam hati) : “Aku harus berkonsentrasi, dan berlari sekuat tenaga...” (kemudian memejamkan matanya)

    Doni (membuka matanya kembali, tetapi suasana menjadi sunyi bagi Doni)

    Bersamaan dengan aba-aba start, keduanya berlari dengan sangat cepat, menuju kemenangan, menuju garis finish yang menjadi tujuan mereka..

    Doni tertinggal pada saat start, tetapi perlahan ia mengejar, hingga akhirnya..

    FINISH!!! Kemudian sorakan semakin kencang..

    Ketua Klub Lari (mendatangi Doni dengan gembira) : “Hebat!! Kau Menang!!! Bahkan kau memecahkan rekorku disini!! Hebat Dino-kun!!”

    Doni hanya mengangguk, ia tak dapat bicara lagi saking lelahnya, kemudian ia berbaring di pinggir lapangan dengan keringat yang mengucur deras..

    Doni (berbaring lemas, dengan nafas yang terengah-engah, memejamkan matanya)

    Saat membuka matanya, terlihat wajah Yuumi di depan matanya...

    Yuumi (tersenyum)

    Doni : “Ah, ada apa Aozora-san?”

    Yuumi (tersenyum) : “Selamat ya, kau telah menang..”

    Doni (tersenyum) : “Ah tidak juga.. lagipula ini hanya sparring...”

    Yuumi : “Oh ya, aku bawakan handuk dan minuman dingin, kau mau?”

    Doni (menerima handuk dan minuman dingin itu) : “Oh, tentu saja.. terimakasih..” (kemudian mengelap keringatnya dengan handuk itu)

    Ketua Klub Lari (datang menuju Doni) : “Hebat Dino-kun, setelah melihat pertandingan sparring ini banyak anak kelas 1 berminat mengikuti klub lari!”

    Doni (tersenyum) : “Wah, bagus dong!”

    Tiba-tiba terdengar seruan dari banyak orang...

    Anggota-anggota AYFC : “Kami juga mau!! Ketua Klub, kami juga mau ikut Klub Lari!!”

    Ketua Klub Lari : “Silakan kalian isi formulirnya di meja itu!” (menunjuk meja yang diatasnya terdapat tumpukan kertas)

    Mereka pun bergegas kesana...

    Ketua Klub Lari : “Lihat kan? Baru saja kukatakan!”

    Doni (swt, tertawa) : “Ahahaha...”

    Doni (dalam hati) : “Padahal mereka kan hanya ingin disemangati Yuumi saja...”

    Ketua Klub Lari (tersenyum) : “Bahkan di hari terakhir kau menolong kami... terimakasih banyak Dino-kun..”

    Doni (heran) : “Hari terakhir?”

    Ketua Klub Lari : “Ya.. ini hari terakhir kau bersama kami.. kami tak bisa latihan setiap hari, karena lapangan ini juga digunakan oleh Klub Atletik..”

    Doni : “Oooh begitu...”

    Ketua Klub Lari : “Hei Dino-kun, kami sangat ingin kau menjadi anggota Klub Lari... bergabunglah dengan kami..”

    Doni (terdiam sebentar) : “...”

    Doni : “Ketua, setelah mengikuti klub ini , aku menjadi sadar bahwa ternyata lari itu menyenangkan... meskipun begitu... tak adil bila aku memutuskannya sekarang.. dimana aku belum mencoba klub yang lain...”

    Ketua Klub Lari (terlihat kecewa) : “Begitu ya... tapi berjanjilah, kau akan memikirkan bergabung dengan Klub Lari.. jangan lupa!”

    Doni (tersenyum) : “Baiklah..”

    Ketua Klub Lari : “Baiklah, jangan lupa latihan sore ya!” (kembali ke lapangan)

    Doni : “Ya ya.. tenang saja...”

    Kemudian Doni berjalan ke kelasnya.... dan semenjak itu, dia mendapat julukan “Velociraptor” dari Klub Lari sekolah sekolah lain....









    Spoiler untuk Chapter 11 :

    Chapter 11 A Weird Guy and A Barracuda





    Akhirnya.. hari ini adalah hari minggu yang kutunggu-tunggu... setelah beberapa hari yang lalu bercapek-capek berlari tak keruan mengikuti Klub Lari.. sejujurnya sih memang sedikit menyenangkan.. tapi.. capeknya itu tak tahan...

    Hari Minggu sekolah libur sehingga aku dapat beristirahat ditambah lagi aku bisa menghubungi Nindy lewat Messenger.. yah... daripada tidak.. sebelum memiliki Handphone...

    Di ruang makan....

    Doni (menyelesaikan sarapannya) : “Terimakasih makanannya Bibi Mizuki.., Nah, kalau begitu saya pergi dulu...”

    Bibi Mizuki (heran) : “Loh, memangnya mau kemana?”

    Doni : “Saya akan pergi ke Cafe Internet dulu..”

    Bibi Mizuki : “Hooo... baiklah.. kalau begitu bisa titip Ikan sepulangnya nanti?”

    Doni (tertawa) : “Hahaha.. tentu saja Bi....., Ichirou-kun, Natsuki-chan, aku pergi dulu ya!”

    Doni : “Ya....”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Ya....”

    Kemudian Doni berjalan keluar ruang makan dan menuju pintu depan, dan segera membuka pintu depan... saat baru berjalan beberapa langkah, di sudut pandangannya terlihat bayangan seseorang yang mengintip dari rumah sebelah...

    Doni (menengok ke jendela rumah sebelah) : “Lagi-lagi setelah sekian lama... siapa sih sebenarnya..” (jengkel)

    Doni : “Ah sudahlah, tak ada waktu memikirkan hal sepele seperti itu” (kembali berjalan)

    Setelah berjalan selama beberapa menit dan mencapai stasiun, menaiki kereta dan mencapai stasiun tujuan, Doni turun dari kereta..

    Doni (berjalan ke arah tangga stasiun) : “Hmm.. minggu lalu setelah keluar stasiun sepertinya ke arah kanan..”

    Doni (melihat tas seorang ibu-ibu yang tepat berada di depannya menyenggol seorang gadis berseragam hingga terhuyung ke arah rel) : “Awas!!” (secara reflek menarik lengan gadis itu)

    Gadis Itu (ditarik Doni, nyaris tertabrak kereta) : “Kyaaa!” (kemudian terjatuh)

    Doni : “Phew, nyaris saja.. kau tak apa-apa?” (pucat)

    Gadis Itu (masih terduduk dan pucat karena shock) : “A..a.........”

    Petugas Stasiun (datang dengan berlari) : “Hei! Kalian tak apa-apa??”

    Doni (memaksakan tersenyum padahal masih pucat) : “Ah, petugas stasiun sudah datang, tak perlu cemas, hati-hati ya!” (kemudian berjalan pergi)

    Gadis Itu (dengan wajahnya yang masih pucat hanya terdiam melihat Doni yang pergi) : “...”

    Sementara itu diluar stasiun...

    Doni (dalam hati) : “Gila, nyaris saja aku akan melihat seseorang tertabrak kereta..... masih deg-degan juga nih aku juga nyaris ikutan tertabrak ... nyaris banget...”

    Doni (heran, dalam hati) : “Tapi aneh juga ya.. kok hari minggu pakai seragam.. sekolah mana yang minggu masuk ya?” (sambil membuka pintu C-Enter)

    Pelayan : “Selamat Datang!!” (tersenyum)

    Doni (tersenyum) : “Apa ada komputer yang kosong?” (basa-basi, padahal C-Enter masih sepi)

    Pelayan (tersenyum) : “Baiklah! Silakan Ikuti Saya!” (kemudian berjalan menuju sebuah komputer di dekat kasir)

    Doni (tersenyum) : “Terima kasih!”

    Pelayan (tersenyum) : “Apa anda menginginkan minuman atau makanan?”

    Doni (tersenyum) : “Ah tidak terimakasih, saya baru saja sarapan..”

    Pelayan (tersenyum) : “Baiklah, selamat bersenang-senang!” (kemudian kembali)

    Doni : “Ah tapi secangkir Cappucino boleh saja..”

    Pelayan (tersenyum) : “Segera datang!” (kemudian berjalan)

    Doni segera log on ke komputer itu..

    Doni : “Hmmm baiklah.. langsung log in messenger!” (sambil men-double klik icon messenger)

    Setelah log in

    Doni : “Hmm? Ternyata Nindy belum OnLine...” (agak kecewa)

    Tak lama kemudian, muncul sebuah message history yang bertuliskan:

    Nindy : “Maaf, mungkin mulai Minggu ini aku jarang OL, aku ada beberapa resital dan Mama menyuruhku latihan terus.. maaf ya :-(“

    Doni (kecewa) : “Agh, sial! Sudah jauh-jauh kesini, nyaris tertabrak kereta pula.. sekarang Nindy tidak OL...” (mengeluh)

    Doni : “Ah sudahlah... browsing saja dulu... sudah lama tidak menyentuh internet..” (kemudian browsing)

    Beberapa puluh menit kemudian... terlihat seseorang membuka pintu C-Enter...

    Doni (melirik ke arah pintu,dalam hati) : “Woah, ada bule.. tumben jarang amat..”

    Kemudian pemuda berambut pirang dan bermata biru itu segera mendapatkan komputer...

    Dan Doni pun melanjutkan kegiatan browsingnya....

    Beberapa puluh menit kemudian, si bule tadi terlihat selesai menggunakan komputernya dan berjalan menuju kasir...

    Tapi kemudian terdengar ribut-ribut dari arah kasir... penasaran, Doni pun menengok..

    Doni (menengok) : “Ada apa sih ribut-ribut..?”

    Terlihat si bule terlihat mengeluh sambil menggaruk kepalanya sambil menengok-nengok, wajahnya terlihat jengkel..

    Tak sengaja si bule melihat wajah Doni, kemudian..

    Bule (memanggil Doni) : “Hey, hey, you there, can you come here for a sec?”

    Doni (menunjuk dirinya) : “Me?”

    Bule : “Yeah, who else? come’ere man..”

    Doni (dalam hati) : “Ada apa sih ini bule manggil-manggil...” (sambil berjalan ke arah si bule)

    [color=#00CCFF]Bule[/color ]: “Hey dude, seems like you’re not a Japanese, can you speak english?”

    Doni (ragu) : “Err.. yeah.. I’m not a Japanese... and i think i can speak english even if its bad..”

    Bule (tersenyum) : “No problemo man..., hey hey, can you translate my words into Japanese? This country is weird, it seems like no one can speak english.. thank god I meet another foreigner like you..”

    Doni : “Er.. I Think I can become your translator.. so.. what is your problem?”

    Bule (terlihat agak malu) : “Er.. this morning, I choose to take some walk to the city, and suddenly... I can’t find my way back, f*ck man..” (kesal)

    Doni : “So the problem is you are lost now.. am I right?”

    Bule (malu, menggaruk kepalanya) : “Er... kinda... bwahahaha! Its f*cking shame dude..” (tiba-tiba tertawa)

    Doni (swt) : “Er.. Ok.. now what do you want me to translate to?”

    Bule : “Ok, just ask this stupid dude how to go back to the harbor..”

    Doni : “Kay,kay.. got it..”

    Doni (bertanya pada kasir) : “Maaf.. bisakah anda beritahukan pada kami bagaimana cara ke pelabuhan?”

    Kasir : “Oh.. mudah kok, keluar dari C-Enter belok kanan, kemudian di ujung nanti ada stasiun, lalu ambil jurusan yang mengarah ke barat, nanti setelah 2 stasiun, di stasiun ketiga turun di sana kemudian lurus saja, nah disitu pelabuhannya..”

    Doni : “Ooh.. terimakasih..”

    Bule : “So? What did he say?”

    Doni : “He said if you want to go back to the harbor, just turn right from this place, and then you’ll find a train station, take a route to the west, after two stations, drop at the third, go straight, and there is the harbor..”

    Bule: “F*ck man, I don’t even know how to buy train ticket here with nobody who can explain me how to...” (kecewa)

    Doni : “Thats your problem..” (kembali ke komputernya)

    Bule : “C’mon man help your foreigner comrade, show me your good side!” (memohon)

    Bule : “C’mon.. take me man...”

    Doni tak memperdulikannya, tetapi si bule itu terus saja berbicara di sebelahnya.. hingga Doni akhirnya tak tahan mendengarnya..

    Doni (kesal) : “Aaaargh Okay Okay, I will help you but please stop talking!”

    Bule (gembira) : “Woot! Thats what comrade should do! Let’s go!”

    Doni me log off komputernya, kemudian berjalan ke kasir hendak membayar.. tapi..

    Bule : “Dude let me pay your bill to show you my appreciation!”

    Doni : “Wow, I didn’t expect that..” (terkejut)

    Bule (bangga) : “That’s American Way of appreciating, dont be so surprised..”

    Kemudian si bule tadi seenaknya melemparkan uang kertas pecahan 10 dolar ke kasir, si kasir pun terbingung-bingung karena jumlah lebihnya banyak..

    Bule : “K Dude, lets get our a** out of here..” (kemudian berjalan keluar)

    Kasir (bingung) : “Hei kalian! Kembaliannya bagaimana??”

    Doni (swt) : “Er.. kupikir dia tak menginginkannya... terima kasih..” (kemudian berjalan keluar)


    Di Luar...

    Bule : “So we go to that way?” (sambil menunjuk ke arah kanan)

    Doni : “Yeah.. lets go..” (kemudian berjalan)

    Bule : “Hey, we don’t even know each other, ma name TJ, what’s yours?” (menjulurkan tangannya hendak bersalaman)

    Doni (menerima salamnya) : “My name is Donny, but people here call me Dino..”

    TJ (tertawa) : “Pfft.., Bwahahaha, what the f*ck? Dino? Ridiculous!”

    Doni : “Yeah you can laugh.... I don’t even understand why they like to change my name..”

    TJ (masih sedikit tertawa) : “Pfft.. Ok Ok, so where are you from?”

    Doni : “I’m from Indonesia, you?”

    TJ (bingung) : “Indonesia..? Where the hell is that?”

    Doni (swt, agak kesal) : “Do you know Bali? Bali is part of Indonesia..”

    TJ (memukul telapak tangannya) : “Oh! I know Bali! I’ve been there when I was 8.. so.. that place is part of Indonesia eh? I Neva knew..”

    Doni : “Absolutely.., then how about you?”

    TJ (sambil menunjuk dirinya) : “Me? I was borned in Chicago, you know Chicago huh?”

    Doni : “Who didn’t know The Windy City on shore of Lake Michigan? Only retards did..”

    TJ (tertawa) : “Bwahahaha, you have a sweet mouth dude!”

    Ternyata mereka sudah sampai di stasiun...

    Doni : “K, Ima buy some tickets for us, wanna come or just wait here?”

    TJ (berpikir) : “I think I better wait here...”

    Doni : “Okay, its your choice..” (sambil berjalan membeli tiket)

    Setelah Doni membeli tiketnya..

    Doni (menengok kanan kiri) : “Loh, mana dia? Kok hilang??”

    Tak lama, TJ datang sambil marah-marah...

    TJ (kesal) : “Sh*t! I think someone stole my f*ckin’ wallet, its freakin’ gone! Hey bro do you see ma’ wallet?”

    Doni (swt) : “Well... I didn’t know anything about your wallet.. maybe you dropped it somewhere..”

    TJ : “But I didn’t even touch ma’ wallet after I paid your bill, what the f*ck!?” (kesal)


    Doni (bingung) : “So what are we gonna do now? Search for it?”

    TJ (berpikir) : “Hmmm lemme see...”

    TJ (melihat jam) : “Aah sh*t, we don’t have much time for goin arround aimlessly.. we’ve gotta go, forget about my freakin wallet, I didn’t put any precious thing anyway.. there is only 10 bucks.., lets go!”

    Doni (swt, dalam hati) : “What the... benar-benar selalu orang aneh yang berada di dekatku..”

    Doni : “Kay kay.. lets go before the train is coming..” (kemudian berjalan)

    Di dalam kereta...

    TJ (sambil duduk) : “Hey Donny, what are you doin in Japan?”

    Doni (sambil duduk) : “Study..”

    TJ : “So you are some kind of.. er.. exchange student? For how long?”

    Doni : “Yeah kinda... about a year.. then how about you?”

    TJ (menunjuk dirinya) : “Me?”

    Doni : “Yep, who else?”

    TJ : “Its kinda long.. still wanna hear ‘bout it?”

    Doni (mengangguk) : “Uh huh.. go on, I’ll listen..”

    TJ : “Well.. my dad is a captain of a cargo ship, and when he and my mom divorced, I chose to follow dad.. yeah it was since I was 10.. now I follow him and work at his ship and sail to see the world... meet many people from all arround the world... deliver the cargo... it is so fun, like my childhood dream come true prematurely..., and now... you feel like wanna sleep after listen to my story aren’t you?”

    Doni (mengantuk, tersadar kembali) : “Eh, What? No no, I’m listening you..”

    TJ (tertawa) : “You are kinda funny guy dude, I like that..”

    Doni : “Should I Happy to hear that or Should I fear? Because it feels fizzy here..”

    TJ : “What the f*ck man? Me no f*cking ****, Jeez man, f*ck you!”

    Doni (tertawa) : “Hahahaha, I’m just kidding..”

    TJ (kesal) : “A**hole..” (tetapi kemudian tertawa)

    Setelah itu kereta berhenti di stasiun ketiga.. dan mereka turun..

    Doni (berjalan keluar stasiun) : “So here we are...”

    TJ (kagum) : “Woah.. I can smell sea from here... and look , it is the harbor at the end of the road... lets get there..”

    Doni (terkejut,menolak) : “What do you mean ‘we’? I wanna go home now, you can go by yourself..”

    TJ (memohon) : “No, please, I wanna give you somethin’ from my ship”

    Doni : “Nah thanks, I really wanna go home now..”

    TJ (memohon) : “Please man, please” (sambil menarik-narik Doni)

    Doni (kesal karena ditarik-tarik dan tak henti-hentinya TJ memohon) : “OKAY OKAY! I will go! But stop begging me!”

    TJ (gembira lagi) : “Really? Woot, lets go!” (kemudian berjalan)

    Doni (berjalan, kesal, dalam hati) : “Orang ini benar-benar egois!”

    Setelah sampai di pelabuhan dan berhenti di depan gerbang masuknya...

    TJ : “Kay man, you wait here, I wanna give you somethin’” (kemudian berjalan menuju gerbang)

    TJ (berhenti, dihalangi oleh penjaga) : “What the?”

    Doni (dalam hati) : “Aduh.. apa lagi ini...”

    Penjaga : “Tanpa tanda pengenal, tak boleh masuk!”

    TJ (bingung) : “Hey Donny, what is this fatso talkin about?”

    Doni : “He said you can’t get in without an ID Card or something..”

    TJ (tertawa-tawa) : “Huh? So you wanna see my ID card eh? Here I give you..” (sambil mencari sesuatu di kantungnya)

    TJ : “Huh? What the? Aw man, are you f*cking kidding me? Sh*t!” (kesal)

    Doni (bingung) : “What happened?”

    TJ (kesal) : “Sh*t man, I put my ID Card in my wallet, and now that f*ckin freaky wallet was gone! What the hell!”

    Doni (swt) : “Thats sounds bad.. so you can’t get in.......”

    TJ (kesal) : “No Way! I Wanna get in! Excuse me fatso, I wanna pass!” (mencoba melewati penjaga)

    Tetapi dihalangi oleh penjaga itu , kemudian TJ mencoba lewat lagi tetapi selalu dihalangi, hingga akhirnya..

    TJ (marah) : “Get the f*ck out of my face A**hole! I Wanna Get In!!” (berteriak)

    Penjaga (hanya diam saja sambil menghalangi)

    TJ (memohon) : “Please man, I really need to get in..”

    Penjaga (diam saja)

    TJ (sangat marah,menggeram) : “Your head of stone need some hammers to ***** it!” (kemudian hendak memukul, tetapi ditahan oleh Doni)

    Doni (menahan dan menarik TJ) : “Hey hey, cool man, calm down!”

    TJ (berteriak) : “I’m just some hundred feets away from my ship and I can’t get there because that mothaf*cka bald fatso didn’t allowed me to?! THIS IS F*CKING PISSING ME! Let me go! He need a ***** on his head!” (sambil memberontak-berontak)

    Doni (menariknya menjauh) : “No man, cool down, we don’t came to make any trouble, stay calm!” (menariknya ke balik gudang)

    Doni (sambil menyuruh TJ duduk) : “Calm down..”

    TJ (duduk) : “Goddammit this is pissing me!”

    Doni : “Hey why you didn’t tell him to call your father, the problem will be solved and you can go back to your ship?”

    TJ (tertawa) : “Pfft, call my father? Do you know what will happened to me after he found out one of his crew slacking arround to the city when he need him?”

    Doni (penasaran) : “Uhm.. no..”

    TJ (berwajah seram) : “First.. he will tie me up with a freakin large rope... and then throw me to the water from the aft, and its 60 feets high... boom, my bone will be crushed..., and then I will got hanged in the water, near the ship’s giant propeller... and then he will start the ship and move it backwards with me, still in the water get sucked by the rotating giant propeller and slice me piece by piece... crash.., crash..., crash.. my body will be sliced like a pizza, and the barracudas down there will eat my remains until the world didn’t even know a guy named TJ was live......., that will happened if he know..”

    Doni (menelan ludah) :*gulp* “I don’t get it, but its sounds scary..”

    TJ (tersenyum) : “To put it simply.... HE WILL F*CKING KILLING ME DUDE! SH*T!” (berteriak kesal)

    Doni : “Allright.. allright... now we need some plans to get in.. lets see..” (berpikir)

    Terlihat tumpukan kotak yang menjulang hingga atap gudang yang disebelahnya ada jalanan yang dilewati truk-truk kargo...

    Doni & TJ (melihat tumpukan kotak itu dan terpikir sesuatu) : “Hey I think I’ve got an idea...” (saling berpandangan)

    Tanpa basa basi......

    Diatas atap gudang...

    Doni : “Ok, now all we need to do is waiting for a passing cargo truck, and jump there..”

    TJ (tersenyum) : “This is cool man, we act like in the action movies.. we will be dead if we fail!”

    Doni (swt, dalam hati) : “Orang ini gila ya.. bahaya dibilang cool...”

    Sebuah truk kargo datang..

    TJ : “Now , Jump!!” (melompat dan mendarat di atas truk)

    Doni (melompat dan mendarat diatas truk dan berpegangan pada sisinya)

    Truk Kargo itu pun melaju menuju pelabuhan tanpa mengetahui terdapat 2 orang menumpang diatasnya...

    Truk kargo itu berhenti sebentar di pos penjaga... kemudian melewati pos penjaga tanpa dicurigai...

    Tapi tak lama..

    Penjaga (mendatangi supir truk, bingung) : “Apa itu diatas truk mu?”

    Supir (bingung) : “Hah? Ada apa?” (menengok ke atas truknya)

    Penjaga : “Hei kalian yang diatas! Turun!” (menyahut)

    Doni (swt) : “This is bad.. It seems that we have been spotted..”

    TJ (melihat tangan Doni) : “Aw man, no wonder he spotted us, the freaking hand of yours is grabbing the side of the truck!”

    Doni (menarik tangannya) : “Oops my bad.. so what are we gonna do now?”

    TJ (menghela nafas) : “Fuh..... since we finally managed to get in.. there is only one more thing to do....”

    TJ (berteriak) : “Get our a** to my ship!!” (kemudian melompat turun)

    Doni (panik) : “Hey wait for me!” (ikut melompat turun)

    Kemudian mereka berdua berlari menuju kapal TJ dengan dikejar oleh penjaga...

    TJ (berlari) : “Run man, RUN!!”

    Doni (sambil berlari) : “Hey, I’m curious since at the C-Enter.. why are you speaking like a nigga?”

    TJ (sambil berlari) : “Because my mom is!”

    Doni (sambil berlari) : “No wonder...!”

    TJ : “Thats ma ship!” (menunjuk suatu kapal)

    Doni (kagum melihat kapal yang sangat besar, dengan tulisan besar ‘Golding’ di buritan dan ‘Chicago, IL’ di bawahnya) : “Wow, thats so freakin huge!”

    Terlihat seorang pria bule setengah baya di dekat kapal...

    TJ : “Ah, we are lucky, Jones is there, HEY JONES!!” (sambil berteriak)

    Doni (bingung) : “Who is ‘Jones’ ?”

    TJ : “He is one of my men, and able to speak 12 different language..”

    Doni (terkejut, dalam hati) : “Woah, gila, 12 bahasa!”

    TJ : “Hey Jones!” (berhenti di dekat Jones)

    Jones : “Oh hey TJ, why do you run like a dog?”

    Penjaga (membunyikan peluitnya, sambil berlari) : *Priiit* “Hei kalian!”

    TJ : “Jones, tell this fatso that we are this ship’s crew!”

    Jones : “Huh? Why should I? Just give him your ID card!” (heran)

    TJ: “I lost my wallet dude, just tell him!”

    Penjaga (akhirnya sampai)

    Jones : “A’ight A’ight..”

    Penjaga (kesal) : “Ayo! Kalian harus ikut aku!”

    Jones (berwajah seram) : “Hei sebentar gendut.., mereka adalah kru kapal ini.. berani menyentuh mereka akan kubuat wajahmu mencium bokongmu!”

    Penjaga (Terkejut, takut) : “Er... maaf.. aku tak tahu... lagipula mereka tidak memberikan kartu identitasnya!”

    Jones (berwajah seram) : “Kartu mereka tertinggal di kapal, sudahlah, pergi sana!”

    Penjaga : “Er..baiklah.. lain kali jangan sampai lupa...” (kemudian berjalan pergi)

    Tak lama setelah penjaga itu pergi..

    Jones: “Now you must explain what was happened..”

    TJ : “Okay dude, I’ll tell ya.. I went to take a walk to the city, but I got lost... and on the way back here I lost my wallet... thats all!”

    Jones : “Is it? And who is this ******?”

    TJ (marah) : “Hey man, he is no ******, he helped me to get back here!”

    Jones (meremehkan) : “Whatever, he is still a ****** in my eyes, you too kid”

    Doni (swt,dalam hati) : “Brengsek... aku dibilang ******”

    TJ (kesal) : “F*ck you d*ckhead! Hey Donny , lets go.. don’t listen to this sh*tbag..” (berjalan menaiki kapal)

    Jones (membelakangi TJ sambil mengacungkan jari tengahnya kepada TJ)

    Doni (swt) : “Err... okay..” (kemudian ikut menaiki kapal)

    Di geladak...

    TJ : “Wait here bro, I’ll be back with some sh*ts..” (berjalan memasuki kapal)

    Doni : “Okay...” (menunggu)

    Tak lama kemudian..

    TJ (kembali dari dalam) : “Hey yo, sorry for make you wait.. hey hey, this is ma sattelite phone number, if you need me, you can call me anytime, anywhere, and I’ll surely come if I can..”

    Doni (menerima kertas itu) : “Ok, thanks..”

    TJ: “And uh.., one more!” (kembali ke dalam kapal)

    TJ (keluar dari kapal dengan membawa sesuatu) : “Yo, I catch this yesterday, this is for ya!” (memberikannya)

    Doni (kaget) : “What the!?”


    Kembali ke rumah.....

    Doni (terdengar membuka pintu) : “Tadaima...”

    Bibi Mizuki (menyambut Doni) : “Ah... selamat datang.. kau bawa ikannya kan Dino-kun?”

    Doni (swt, tertawa) : “Er... ya.. ini.. ahahaha”

    Bibi Mizuki (terkejut) : “Monster apa itu!?”

    Doni (swt) : “Er......, Barracuda.......”



    Makan malam pada hari itu akhirnya menjadi sashimi barracuda dari rencana semula, ikan goreng... karena tak ada tempat yang cukup untuk menggoreng seekor ikan barracuda yang sangat besar dan mungkin tak akan habis untuk 2 hari itu...









    Spoiler untuk Chapter 12 Part 1 :

    Chapter 12 The “Club” (Part 1)





    Senin, 2 minggu berlalu semenjak Doni datang ke Jepang....

    Pagi ini Doni terlihat masih mendekam di dalam selimut, tidak seperti biasanya....

    Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga.. yang tak lama dilanjutkan dengan ketukan di pintu kamar Doni..

    “Tok,Tok,Tok” Pintu kamar Doni diketuk..

    Tetapi.. berkali-kali diketuk tetap saja tak ada jawaban dari Doni.. hingga..

    Natsuki (membuka pintu dan mengintip ke dalam, dengan suara pelan) : “Dino-kun... sudah hampir terlambat.....”

    Belum ada jawaban dari Doni yang berada di balik selimut, tetapi kemudian Doni mengangkat tangannya..

    Doni (mengangkat tangannya) : “Ya.. aku segera turun...”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Baiklah...” (kemudian menutup pintu)

    Lalu terdengar suara langkah kaki menuruni tangga...


    Tak lama kemudian Doni turun dari lantai 2 dengan sudah mengenakan seragam..

    Doni (memasuki ruang makan) : “Ohayou...” (kemudian menarik kursi dan duduk dengan lemas)

    Ichirou : “Ohayou...”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “Ohayou...”

    Ichirou (heran) : “Hei ada apa? Kau tampak lemas sekali pagi ini?”

    Doni (menyender pada meja) : “Ah ya.. badanku agak tidak enak pagi ini..”

    Ichirou : “Hoo... begitu...”

    Doni (melihat sekeliling) : “Daritadi aku tak melihat Bibi Mizuki, kemana Bibi Mizuki?”

    Ichirou : “Oh ya aku lupa bilang.., Mama baru saja berangkat mengunjungi Papa, karena Papa sudah lebih dari seminggu tak pulang-pulang, jadi Mama berangkat ke Kyushu..”

    Doni (melihat meja makan yang kosong) : “Aku tak melihat ada makanan pagi ini?”

    Ichirou : “Er.. yah.. Mama tak sempat membuatkan sarapan.... sementara...” (melirik Natsuki)

    Natsuki (tertunduk malu)

    Ichirou (menghabiskan tehnya) : “Ah , sudah terlambat.. ayo kita berangkat! (menaruh tehnya kemudian berdiri)

    Doni (meminum sedikit tehnya) : “Yah.. baiklah..” (kemudian berdiri dengan lemas)

    Kemudian mereka bertiga keluar dari rumah, dan Ichirou mengunci pintunya..

    Hinako : “Haii Ohayou!”

    Natsuki : “Ohayou..”

    Hinako (heran) : “Loh, kok pintunya dikunci? Memangnya Bibi kemana?”

    Ichirou (berjalan) : “Mama mengunjungi Papa ke Kyushu..”

    Lalu mereka mulai berjalan..

    Hinako : “Hoo.. kalau begitu kalian akan kelaparan dong.. hehehe” (tertawa-tawa)

    Ichirou (swt) : “Sebenarnya.. kami bahkan tak sarapan...”

    Hinako (tertawa) : “Hahaha, tenang saja, nanti aku akan memasak untuk kalian!”

    Ichirou (senang) : “Benarkah? Horee!!”

    Hinako (tertawa) : “Hahaha...., ngomong-ngomong... Dino-kun, dari tadi kau tak bersuara.. ada apa??”

    Doni (lemas) : “Maaf.. aku agak tak enak badan...”

    Hinako : “Ooo... maaf aku tak tahu...”

    Doni (lemas) : “Tidak apa-apa....”

    Tak terasa mereka sudah berada di depan sekolah..

    Doni (terkejut) : “!!”

    Doni (dalam hati) : “Ah sial... gadis pendek itu...”

    Ketua Klub Inggris (melihat Doni datang) : “Aha! Sudah datang!”

    Doni (dalam hati) : “Ah.. capek..”

    Ketua Klub Inggris (mendatangi Doni) : “Hei! Mulai hari ini kau adalah anggota Klub Bahasa Inggris, nanti sore wajib datang ke ruangan klub ! (kemudian berjalan kembali)

    Ichirou (bingung) : “Hah? Siapa sih? Apa maksudnya?”

    Doni (menghela nafas) : “Haaaah... dia Ketua Klub Bahasa Inggris...”

    Ichirou : “Oh ya, kau masih harus mengikuti 2 klub lagi ya...”

    Doni (mengangguk lemas)

    Hinako : “Semangat ya Dino-kun!”

    Natsuki (dengan suara pelan) : “A... aku duluan ya...” (kemudian berjalan)

    Hinako : “Daa Natsu-chan!” (melambaikan tangannya)

    Ichirou : “Baiklah, kita juga masuk yuk...” (kemudian berjalan)

    Lalu mereka bertiga pun berjalan memasuki sekolah dan menuju ke kelasnya masing-masing...

    Kemudian di depan kelas 2-9

    “Sreg” Suara pintu terbuka..

    Doni (memasuki kelas) : “Ohayou..”

    Dan dibalas dengan sahutan yang sama oleh teman-teman sekelas..

    Doni (berjalan menuju bangkunya) : “Fuh...” (duduk kemudian menghela nafasnya)

    Hideaki (mendatangi Doni) : “Heii Dino-kun.. Ohayou!” (tersenyum)

    Doni (Diam, hanya duduk sambil bersandar ke atas meja) : “...”

    Hideaki : “Hey hey, kudengar minggu depan kau akan menjadi anggota klub basket, aku sudah menunggunya!” (gembira)

    Hideaki (heran) : “Ng... kok daritadi diam saja??”

    Doni (duduk bersandar pada meja dengan pandangan menghadap jendela) : “Maaf aku sedang tak enak badan...”

    Hideaki (panik) : “Wuaaah maaf, aku tak tahu! Maaf maaf..”

    Hideaki: “Cepat sembuh ya! Jangan sampai minggu depan sakitnya!” (kembali ke bangkunya)

    Doni (swt, dalam hati) : “... dasar manusia yang memikirkan diri sendiri..”

    Terdengar pintu terbuka, kemudian terlihat Akane memasuki kelas dan berjalan menuju bangkunya yang tepat berada di depan Doni, kemudian duduk disana...

    Akane : “Ohayou...” (kemudian mengeluarkan PSDnya)

    Doni (lemas) : “Ohayou.....”

    Akane (menengok ke belakang) : “...” (kemudian kembali memainkan PSD nya)

    Tak lama kemudian bel berbunyi dan Ryutarou-sensei memasuki kelas, otomatis kelas menjadi sepi mendadak...

    Doni (heran, tiba-tiba sepi, dalam hati) : “Loh.. tiba-tiba sepi... aura ini jangan-jangan...” (melihat ke depan)

    Doni (terkejut, dalam hati) “!!, ah sial Ryutarou-sensei...” (mengubah posisi duduk menjadi tegap)

    Pelajaran pun dimulai dengan keheningan yang menegangkan... diiringi dengan bombardir soal dan pertanyaan dari Ryutarou-sensei, yang gagal nilai -10 dan disuruh membersihkan WC..., yah.. tentunya ada beberapa orang yang gagal...

    Hingga akhirnya ketegangan diakhiri dengan bunyi bel istirahat..

    Ryutarou-sensei (membereskan barang-barangnya) : “Baiklah, pelajaran kita akhiri, selamat siang” (kemudian keluar dari kelas diiringi oleh helaan lega nafas murid 2-9)

    Doni (merasa makin lemas, dalam hati) : “Aduh... capeknya dobel... jadi mengantuk.....”

    Akane (berdiri, kemudian menengok ke Doni) : “...” (kemudian berjalan keluar kelas)

    Doni (bersandar di mejanya dan memejamkan matanya, dalam hati) : “Lebih baik tidur sebentar...” (kemudian terlelap)

    Tiba-tiba..

    Doni (merasa badannya digoyang-goyang, dalam hati) : “Aduh.. siapa sih baru juga tidur..”

    Tetapi lama kelamaan terdengar suara yang memanggil-manggil namanya..

    Doni (tersadar, dalam hati) : “!!, Suara ini..” (membuka matanya)

    Bu Tomoko (sambil menggoyang-goyang badan Doni) : “Dino-kun! Bangun!”

    Doni (terbangun) : “Ah.. Tomoko-sensei.... ada apa?”

    Bu Tomoko (marah) : “Hei hei kepalamu! Berani-beraninya tidur pada jam pelajaranku!”

    Doni (kaget) : “Hah? Sudah masuk ya?! Kupikir aku baru memejamkan mata 5 menit!”

    Akane : “Ah Tomo..”

    Hideaki (tiba-tiba berdiri dan menyela) : “Tomoko-sensei! Dino-kun sedang sakit katanya!”

    Akane (terdiam, tak jadi bicara) : “...”

    Bu Tomoko : “Apa benar begitu Dino-kun?”

    Doni : “Ya.. begitulah.. sejak pagi saya agak tak enak badan...”

    Bu Tomoko (menghela nafasnya) : “Fuh.. apa boleh buat.. lebih baik kau ke UKS sekarang.. ayo sana..”

    Doni (berdiri) : “Baiklah.. saya pergi dulu..” (sambil berjalan agak sempoyongan)

    Doni (keluar dari kelas, dalam hati) : “Akhirnya... mengerti juga... (berjalan menuju UKS)

    Ternyata.. tak berapa lama kemudian..

    Doni (swt) : “Er... tampaknya aku benar-benar butuh peta sekolah ini..., sial aku lupa bertanya dimana UKS nya!”

    Doni (berpikir) : “Hmm tak mungkin aku kembali lagi untuk bertanya.. nanti memalukan... tapi bagaimana ya...” (bimbang)

    Doni (melihat Setsuna di depan kelas 2-1 hendak masuk, dalam hati) : “Aha, seorang yang tepat muncul di saat yang tepat!”

    Doni : “Furukawa-senpai, konichiwa..” (berjalan menuju Setsuna)

    *Dialog Setsuna berarti apa yang ditulis pada Notesnya.

    Setsuna (tersenyum dan melambaikan tangannya, kemudian menulis sesuatu di notesnya) : “Konichiwa , sedang apa disini?”

    Doni : “Er... sebenarnya aku sedang menuju UKS, tapi... er... aku tak tahu dimana letaknya.. (malu)

    Setsuna (tertawa tapi tanpa suara, kemudian mengambil sesuatu dari kantungnya)

    Setsuna (membuka kertas itu kemudian melihatnya, matanya bergerak seakan mencari sesuatu)

    Setsuna (menemukan sesuatu kemudian menunjukkan kertas itu yang ternyata adalah sebuah peta)

    Doni : “Ah boleh kulihat?” (kemudian ikut melihat peta itu)

    Setsuna (jarinya menunjuk tulisan 2-1, kemudian bergerak menyusuri kertas hingga mencapai ruang bertuliskan “UKS”)

    Doni : “Ooo disitu ya...”

    Setsuna (melipat kertas itu kemudian menyodorkannya ke Doni sambil tersenyum)

    Doni (menolak) : “Ah, tidak usah, aku sudah tahu, terimakasih”

    Setsuna (menggelengkan kepalanya, kemudian menyodorkannya lagi)

    Doni (tak dapat menolak lagi) : “B-baiklah... terima kasih....” (menerima peta itu, tersenyum)

    Setsuna (menuliskan sesuatu pada notesnya) : “Aku masuk kelas dulu ya, sudah telat nih nanti dimarahi guru..” (kemudian tersenyum)

    Doni (melipat kertasnya kemudian memasukkannya ke kantung) : “Ah ya, aku juga, terimakasih Furukawa-senpai! (tersenyum kemudian berjalan)

    Doni (menengok ke belakang sambil berjalan) : “Oh ya, permennya masih aku simpan lho! (tersenyum kemudian melambaikan tangannya)

    Setsuna (tersenyum , melambaikan tangannya, kemudian memasuki kelas)

    Doni (sambil berjalan) : “Baik sekali Furukawa-senpai.....”

    Akhirnya, dengan panduan dari peta yang diberikan, Doni tiba di depan ruang UKS..

    Doni (membuka pintu UKS kemudian melirik ke dalam) : “Permisi.... loh kok tak ada orang...?”

    Doni : “Ah biarlah, aku sudah terlalu ngantuk..” (kemudian masuk ke dalam UKS dan menutup pintunya, lalu berbaring di ranjang)

    Doni (dalam hati) : “Sial, badanku jadi tak enak begini setelah memakan sashimi barracuda jahanam itu... aku tak akan memakan barracuda lagi... kapok..”

    Doni (kemudian terlelap)



    Lama kemudian...

    Doni membuka matanya dan terlihat sinar merah matahari sore menerangi ruang UKS..

    Doni (terbangun dan duduk) : “Wuah sudah sore... dan hei, badanku terasa fit lagi!” (hendak berdiri)

    Doni (melihat keluar jendela) : “Wah, sudah sepi... tampaknya sudah lewat waktu pulang..”

    Doni (perutnya keroncongan) : “Duh laparnya..” (kemudian hendak berdiri)

    Doni (menyenggol sesuatu di pinggir ranjang yang kemudian terjatuh) : “Ups” (kemudian hendak mengambilnya)

    Doni : “Loh, Roti? Kebetulan..” (meraihnya, kemudian terlihat kertas di sebelahnya)

    Doni (membuka kertas itu dan membacanya) : “’Untuk Dino-kun’ hah? Jadi ini benar untukku.. dari siapa ya...” (heran)

    Doni : “Ah sudahlah, kumakan saja...” (kemudian berdiri dan berjalan keluar UKS)

    Lalu Doni berjalan kembali ke kelasnya untuk mengambil tas sambil memakan rotinya...



    Di kelas..

    Doni (tersadar) : “Ah ya!! Aku lupa Klub Bahasa Inggris!!” (kemudian segera melihat peta dan mencari ruang klub bahasa inggris, kemudian berlari kesana)

    Setelah berlari beberapa saat, akhirnya Doni berada di depan ruang klub bahasa inggris..

    Doni (mencoba membuka pintunya)

    Doni : “Loh kok terkunci?? Tidak jadi ya??” (bingung)

    Doni : “Ah sudahlah kebetulan, aku pulang saja..” (berjalan kembali untuk pulang)


    Di gerbang sekolah...

    Doni: “Loh, itu kan Ketua Klub Bahasa Inggris, sedang apa dia disana?” (kemudian mendatanginya)

    Doni : “Konbanwa, sedang apa disini?”

    Ketua Klub Inggris (menarik nafasnya) : “BODOOOOOOH!!! KEMANA SAJA SUDAH KUTUNGGU DARI TADI??!!” (berteriak keras)

    Doni (bingung) : “Loh, tadi aku baru saja ke ruang bahasa Inggris, tapi terkunci, ya sudah aku pulang saja..”

    Ketua Klub Inggris : “Jelas saja dikunci, kami sudah selesai kegiatan! Memangnya kau tidak tahu ini jam berapa?”

    Doni : “Er... aku tidak memakai jam tangan...”

    Ketua Klub Inggris (menunjuk sesuatu di belakang Doni)

    Doni : “Hah? Ada apa?” (menengok ke belakang, yang ditunjuk ternyata jam sekolah)

    Doni (kaget) : “HAH! Jam 5.30?? Pantas saja sudah agak gelap!”

    Ketua Klub Inggris (kesal) : “Sudah kami tunggu dari jam 3.30 hingga jam 5 kau belum datang juga! BODOH! (berteriak)

    Doni (merasa bersalah) : “Ma-maaf, tadi aku tidur di UKS, maafkan aku! Aku menyesal!!”

    Ketua Klub Inggris (kesal) : “Kalau kau benar-benar menyesal! Kau harus diberi hukuman! Kuberi tugas kau harus membuat Video wawancara dengan orang asing dengan menggunakan bahasa inggris! Harus dikumpulkan dalam waktu 2 hari!” (kemudian berjalan pergi begitu saja)

    Doni (diam saja) : “....”

    Doni (dalam hati) : “Hmm untuk orang asing mungkin bisa kuhubungi TJ, tapi.... aku tak punya kamera video..... Oh, aku pinjam Ichirou saja!” (kemudian berjalan pulang)




    Doni (membuka pintu) : “Tadaima...” (kemudian berjalan masuk)

    Ichirou (dari ruang keluarga, menengok) : “Oh, kau baru pulang rupanya.. kau tampak sudah sehat, bagaimana klub bahasa inggrisnya?”

    Doni (pura-pura tertawa, malu) : “Ah... ya.. begitulah.. hahaha..”

    Doni : “Oh ya...” (berjalan menuju ruang keluarga)

    Doni (duduk di sofa) : “Ada yang ingin kubicarakan sebentar..”

    Ichirou (penasaran) : “Hmm? Yah ada apa?”

    Doni (agak ragu) : “Begini... tadi ketua klub memberiku tugas untuk membuat video wawancara dengan orang asing.. jadi..”

    Ichirou (terkejut) : “Wah, tugas yang sulit! Baru hari pertama sudah ada tugas seperti itu.. kalau aku jadi kau sih aku tidak akan mau mengikuti klub seperti itu... kecuali jika aku telah melakukan kesalahan dan itu menjadi hukuman buatku sih ya apa boleh buat...”

    Doni (swt, pura-pura tertawa) : “Ahahaha.... yah... betul juga...”

    Doni : “Jadi... begini... karena aku.. er.. tak punya kamera video.. boleh aku pinjam?”

    Ichirou (terlihat berpikir) : “.... hm.. coba kuingat-ingat dulu dimana Mama menaruhnya...”

    Ichirou : “Hmmm , terakhir kami memakainya saat liburan musim dingin kemarin.. setelah itu... OH YA!” (teringat sesuatu)

    Ichirou : “Setelah itu Natsuki meminjamnya, biar kutanyakan dulu..” (kemudian berdiri dan berjalan menuju ruang makan)

    Doni : “Oh, baiklah..” (Ikut berdiri dan mengikutinya)

    Lalu mereka berdua berjalan menuju ruang makan....

    Di ruang makan, terlihat Natsuki sedang membantu Hinako yang terlihat memasak sesuatu..

    Hinako (menyadari ada yang masuk ruangan) : “Loh, Dino-kun baru pulang?”

    Doni : “Ya.. begitulah...”

    Ichirou : “Natsuki, waktu itu dimana kau taruh Kamera Video yang kau pinjam itu?”

    Natsuki (menengok) : “.... Kamera Video yang mana?”

    Ichirou : “Yang waktu itu kau pinjam itu loh.. yang setelah dipakai sewaktu liburan musim dingin??”

    Natsuki (bingung) : “Hah? Aku kan tidak jadi meminjamnya karena waktu itu katanya rusak?”

    Ichirou (bingung) : “Benarkah? Jadi dimana ya..?”

    Hinako (teringat sesuatu setelah mendengar percakapan Ichirou dan Natsuki) : “Sepertinya aku ingat waktu tahun baru kau bawa sewaktu kita pergi ke kuil...”

    Ichirou (terkejut) : “!!”

    Ichirou (tertawa) : “Ahaha aku ingat sekarang... aku ambil dulu... Dino-kun, tolong ikuti aku..” (kemudian berjalan keluar ruang makan)

    Di lorong...

    Ichirou (berbisik) : “Begini... sebenarnya kamera videonya...”

    Tiba-tiba..

    Hinako (muncul dan berteriak) : “Aku ingat! Waktu itu kamera video mu jatuh di tangga kuil! Lalu kau meminjam kamera video ku dan jatuh di tempat yang sama! Hayo ganti!!”

    Ichirou (panik) : “Er.. aku ada janji dengan Takeo, aku pergi dulu ya , byee..” (kabur keluar dari rumah)

    Hinako (kesal) : “Hei tunggu! Jangan kabur!”

    Hinako : “Huh.. dasar.. kabur begitu saja.. mau makan apa dia disana...”

    Doni : “Memangnya kenapa disana?”

    Hinako : “Takeo itu begitu pelit, jangan berharap bisa dapat makanan disana kalau tidak bayar..., eh ngomong-ngomong aku sedang membuat Fish Steak lho.. nanti dicoba ya!”

    Doni (khawatir) : “Er.. fish steak? Pakai ikan apa?”

    Hinako : “Kebetulan ada sisa ikan di kulkas, jadi ya.. aku pakai saja...”

    Doni (swt, dalam hati) : “Glek.. itu pasti sisa barracuda yang kemarin... ugh..”

    Doni (berpura-pura) : “Aduh.. sepertinya aku merasa tak enak badan... aku mau tidur saja ya.. jangan dibangunkan....” (kemudian berjalan menaiki tangga)

    Hinako (kecewa) : “Yah.. ya sudah......”

    Doni (dalam hati) : “Maaf Aihara-san , tapi.. Gila! Siapa yang mau makan barracuda lagi! Besok mungkin aku sudah mati kalau makan lagi!”

    Doni (memasuki kamarnya kemudian berbaring di kasurnya) : “Fuh... kamera videonya tidak ada... bagaimana ini....”

    Doni (berpikir) : “Hmmm apa yang sebaiknya kulakukan ya....”

    Doni (mendapatkan ide) : “Ah ya! Dia mau wawancara kan.. kalau begitu...” (kemudian berdiri dan keluar kamar)

    Esoknya...

    Seperti biasa, Doni bersama dengan Ichirou, Natsuki, dan Hinako berangkat bersama..

    Di depan gerbang sekolah..

    Doni (melihat ketua klub inggris) : “Ah hei!”

    Ketua Klub Inggris : “Hei! Hari ini jangan sampai lupa datang ke klub! Dan bagaimana wawancaranya!?”

    Doni : “Tenang saja, itu sedang kukerjakan, lihat saja besok !” (tersenyum)

    Ketua Klub Inggris (ragu) : “Begitukah?

    Doni (tersenyum, menganggukkan kepalanya)

    Ketua Klub Inggris : “Baiklah, kalau begitu jangan lupa nanti sore!” (kemudian berjalan memasuki sekolah)

    Doni : “Ya ya, baiklah.. tenang saja” (tersenyum)

    Ichirou (heran) : “Loh, bagaimana caramu mengerjakannya tanpa kamera video?”

    Doni (tertawa) : “Haha, tenang saja.. kupikir aku tahu caranya... bahkan tanpa kamera video!”

    Ichirou (bingung) : “Hah??”








    Spoiler untuk Chapter 12 Part 2 :

    Chapter 12 The “Club” (Part 2)



    Esoknya, di sekolah..

    TJ : “Hi, nice to meet you!” (mengajak bersalaman)

    Ketua Klub Inggris : “H-h-h-hi...” (terbata-bata, kemudian bersalaman dengan TJ)

    Ketua Klub Inggris (menarik tangan Doni dan membawanya beberapa meter menjauh dari TJ ) : “Hei apa yang kau lakukan! Kenapa kau bawa orang asing kesini!”

    Doni ( Dengan santai ) : “Yah, karena aku tak punya kamera video, kubawa saja orangnya sekalian kesini! Tidak mudah lho membawanya kesini! Hahahaha” (tertawa)

    Doni : “Ayo sini, kuperkenalkan kau padanya, nanti silakan kalian mengobrol saja!” (menarik tangan Ketua Klub Inggris )

    Ketua Klub Inggris : “Ah, tu-tunggu!”

    Tiba-tiba, anggota-anggota Klub Inggris menghalangi Doni, lalu salah seorang dari mereka menepuk bahu Doni dan berkata..

    Anggota 1 : “Tidak bisa begitu Dino-kun...” (dengan wajah seram)

    Doni (heran) : “Hahhh....? Kenapa?”

    Anggota 1 : “Karena..... (kemudian berbisik pada Doni) Karena dia tidak bisa Bahasa Inggris... maka ia ingin kau yang fasih berbahasa inggris untuk mengajarinya..”

    Doni (terkejut) : “Haaaaaaaah?!!!”

    Ketua Klub Inggris (wajahnya memerah karena malu)


    Beberapa jam yang lalu...

    Pelajaran siang sudah selesai, Bu Tomoko merapikan kertas-kertas yang dibawanya..

    Bu Tomoko : “Baiklah, pelajaran selesai, silakan kalian makan siang...” (kemudian meninggalkan ruang kelas)

    Akane berdiri dari duduknya, kemudian saat ia hendak berjalan keluar kelas..

    Doni : “Hei...”

    Akane (Menengok pada Doni yang masih duduk di bangku belakang) : “Hm?”

    Doni : “Apa kau punya handphone?”

    Akane : “.... punya...”

    Doni : “Boleh kupinjam sebentar?”

    Akane : “Tidak. (kemudian berjalan keluar kelas)”

    Doni : “Wew...” (swt)

    Doni : “Sial, dasar pelit! Huf.. ya sudah lebih baik aku ke atap saja.. siapa tahu Ichirou akan meminjamkan aku handphonenya..” (bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar kelas)

    Lalu setelah sampai di atap...

    Doni (terpaku, pandangannya kosong) : “........”

    Tak ada siapa-siapa disana, sampai...

    Akane : “Mereka tidak datang..”

    Doni (kaget, ternyata Akane ada di sebelahnya sedang duduk bersandar di tembok sambil memainkan PSD nya) : “Wuah! Bikin kaget saja!” (mengelus dadanya)

    Doni : “Lalu, kenapa mereka tidak datang?”

    Akane (sambil memainkan PSD nya) : “...”

    Doni (jengkel) : “Duh, jangan diam saja dong, aku butuh mereka soalnya”...

    Akane (menghela nafasnya, mem-pause PSDnya, kemudian menengok pada Doni) : “Tadi aku bertemu Aihara-san di koridor, katanya dia akan pergi bertanding di sekolah lain, sementara Mizuki-kun ikut pergi menjadi supporternya.. lalu Aozora-senpai dipanggil ke ruang guru...” (melanjutkan memainkan PSD nya kembali)

    Doni (kecewa, menghela nafas) : “Huahh.... habislah aku..”

    Doni (melirik Akane) : “Hei...”

    Akane : “Tidak.”

    Doni : “Keras kepala..” (berjalan kembali menuju ke lantai bawah)

    Doni (dalam hati) : “Huaaaaaah kepada siapa lagi aku bisa minta tolong pinjam handphone??” (Sekilas teringat Setsuna)

    Doni (dalam hati) : “Ah tidak, tidak, dia sudah banyak menolong ku.. masa aku minta tolong lagi..”

    Doni (terpikir sesuatu) : “Oh ya! Hideaki saja! Tadi sepertinya dia di kelas! (kemudian tiba-tiba berbalik badan)

    Seketika pada saat Doni membalikkan badannya itu dia menabrak Setsuna yang tengah berjalan di belakangnya, sungguh suatu kebetulan.

    Doni : “Ah , maaf.. aku ceroboh...” (sambil menundukkan badannya)

    Tapi tak ada jawaban..

    Doni (bingung karena tak ada jawaban, maka ia melihat kepada orang yang ditabraknya itu) : “Oh, Furukawa-senpai, maaf!”

    Setsuna (memegangi hidungnya yang menabrak Doni)

    Doni (menundukkan badannya lagi) : “Maaf maaf kau tidak apa-apa?”

    Setsuna (menulis sesuatu di notesnya , kemudian memperlihatkannya pada Doni) : “Tidak apa-apa, aku yang salah mengikuti Dino-kun dari belakang” (tulisnya)

    Doni (heran) : “Hah? Mengikuti aku? Kenapa?”

    Setsuna (menulis kembali) : “Tadi aku melihat Dino-kun berjalan dengan wajah yang bingung, aku pikir kau ada masalah lalu aku pikir mungkin aku bisa membantumu, tapi entah kenapa aku jadi malah mengikutimu... hehe” (tersenyum)

    Doni : “... sebenarnya memang ada... tapi aku malu mengatakannya..”

    Setsuna (menulis lagi) : “Mungkin aku bisa membantu Dino-kun, katakan saja?”

    Doni : “Boleh aku pinjam handphone bila punya?”

    Setsuna (tersenyum tertawa tanpa suara)

    Doni (wajahnya memerah karena malu) : “Kan.. sudah kubilang...”

    Setsuna menghentikan tawanya kemudian mengeluarkan handphonenya dan memberikannya pada Doni, kemudian

    Setsuna (menulis di notesnya) : “Ini, silakan..” (lalu tersenyum)

    Doni : “A...a... Terimakasih banyak!” (menundukkan badannya)

    Doni : “Baiklah,.. nomor TJ..” (mengeluarkan kertas bertuliskan nomor telepon TJ dan meneleponnya”

    Doni (di telepon) : “Hi, can I speak to TJ?”

    Doni : “Oh Hi TJ, I need you to come here, can you?”

    Doni : “You know how to get to the C-Enter right?”

    Doni : “It’s C-Enter, it was the internet cafe where we met, remember?”

    Doni : “Yeah, right now, if you can..”

    Doni : “Kay, I’ll meet you there , c ya” (kemudian memutus panggilan)

    Murid-murid lain tampak memperhatikan Doni, antara takjub dan heran, karena dia menelepon di koridor dengan bahasa inggris yang cukup fasih, membuat Doni merasa tidak enak berlama-lama disitu..

    Doni (mengembalikan handphone Setsuna) : “Er.. sepertinya kita menjadi pusat perhatian.. aku pergi dulu ya, terimakasih banyak Furukawa-senpai!”

    Setsuna hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Doni yang tengah berlari..


    Kembali ke beberapa jam kedepan..

    Doni (bingung) : “Loh, bagaimana dia bisa menjadi Ketua Klub Bahasa Inggris sementara dia sendiri tak bisa Bahasa Inggris??”

    Anggota 1 : “Eh... itu....” (kemudian melirik Ketua Klub)

    Ketua Klub Inggris : “Karena aku yang mendirikannya, ada masalah?” (dengan nada ketus)

    Doni: “Er... sepertinya tidak.. tapi.. jadinya bagaimana ini? TJ sudah kupanggil.. masa dia kusuruh pulang sekarang...” (bingung)

    Anggota 1 : “Sepertinya tidak.. lihat..” (menunjuk pada TJ)

    Doni (terkejut) : “Hah? Apa-apaan itu?”

    Terlihat anggota perempuan Klub Bahasa Inggris mengerumuni TJ dan mengobrol dengannya sambil tertawa-tawa.

    Anggota 1 : “Sepertinya anggota perempuan klub kita sangat antusias dengannya...”

    Doni: “Haha... sepertinya... haha...” (swt)

    Tiba-tiba TJ memanggil Doni dari tengah kerumunan itu..

    TJ : “Hey Donny! Come here!”

    Doni: “What is it?” (berjalan menuju TJ)

    TJ : “Okay girls, I need to talk to him, please wait for a sec”

    Kemudian TJ berjalan agak menjauh dari kerumunan lalu..

    TJ : “Hey dude, who was that girl before? She was so cute..”

    Doni: “She was our English Club Leader..”

    TJ : “Who is her name? do you have her phone number?”

    Doni: “Like I know, ask her yourselves”

    TJ : “You are useless, dude, k, I will ask her myself..” (kemudian berjalan menuju Ketua Klub Inggris)

    Tetapi, setiap satu langkah TJ mendekat , satu langkah ketua klub menjauh, semakin TJ mempercepat langkahnya, semakin cepat pula ketua klub mempercepat langkahnya, akhirnya mereka menjadi berlari kejar-kejaran hingga tak terlihat lagi oleh Doni dan anggota klub lainnya..

    Hingga akhirnya.. selama beberapa hari kejar-kejaran itu terjadi, TJ datang, lalu pergi setelah Ketua Klub tak terkejar lagi, tapi pada hari terakhir.., mereka kembali.., tapi dengan TJ menggendong Ketua Klub di punggungnya. Doni dan anggota lainnya pun terkejut.

    Doni (berlari menuju TJ) : “Hey what the hell are you doing?”

    Anggota 1 : “Yeah, what hell are you!?”

    Doni (menengok pada anggota 1, swt)

    TJ : “Easy guys, I do this to help her.”

    Doni: “Help what?”

    Anggota 1 : “What the help!?”

    Doni (sekali lagi swt)

    TJ : “Look at her feet, she was fell when she ran from me and twisted her ankle and scratch her feet. I’m trying to help her, do you guys have any antiseptic or bandage?”

    Anggota 1 : “I Don’t care!”

    Doni (swt berat) : “Sebaiknya kau jangan berbicara dulu deh...”

    Anggota 1 : “Ah maaf, memangnya aku salah bicara ya?”

    Doni: “....”

    TJ : “Do you?”

    Doni : “Ah, yes, we have those at the school clinic, lets get there..”

    Mereka berjalan menuju UKS, dengan Ketua klub tetap berada di punggung TJ, dengan kaki yang terluka.

    TJ : “Dude, I Finally know her name.. but she won’t tell me her phone number, sigh..”

    Doni : “Really? Thats great, may I know?”

    TJ (menggelengkan kepalanya) : Uh huh, Absolutely not”

    Doni: “Haha, fine, I will took that revenge..”

    TJ (tertawa) : “Hahaha, just kidding, her name is Re-... ah, we finally get there..”

    Mereka telah sampai di UKS, kemudian Guru penjaga UKS pun membersihkan luka di kaki Ketua Klub dan membalut sendinya yang terkilir.

    TJ : “Ok, seems you are fine now..” (tersenyum kepada ketua klub)

    Doni (melihat jam tangannya) : “Ooops, its already evening, I should go home now..”

    TJ : “Yeah me too, and since this is my last day in Japan.. I should say goodbye to you guys..”

    Doni (agak terkejut) : “So.. this is goodbye huh?”

    TJ : “Seems it is.. so then, lets go Donny”

    Tetapi, saat TJ akan berjalan pergi, Ketua Klub memegang baju TJ dan menahannya, seolah dia mengerti percakapan tadi dan tidak mau TJ pergi meninggalkannya..

    TJ : “Hey lady, I should go now.. can you... release your grip?”

    Ketua klub tidak menjawab dan tetap menahannya.

    TJ (tersenyum kemudian menghela nafasnya) : “Long time ago..., my father met a girl in New Orleans, but then after they knew they love each other, my father should gone to Seattle to deliver the cargo, and yeah, he was a truck driver, and then they was separated, 1500 miles, and there is a chance that they will never meet again. But, a miracle happened, after separated for many years, they met again, in Chicago. And then.. they got married and I was borned... so.. don’t be afraid, if we linked by the fate, I am sure we will meet each other again, somewhere on the earth..”

    TJ : “Now can you release me, please?”

    Setelah mendengar cerita TJ, ketua klub melepas genggamannya, wajahnya tampak sedih, matanya berkaca-kaca seperti menahan tangis, walaupun ia tak mengerti kata-kata TJ, tapi dia dapat merasakan apa yang diceritakannya. Mungkinkah itu takdir?

    TJ : “Lets go Donny.., my dad will surely kill me this time..” (berjalan keluar)

    Doni: “Okay..”

    Saat Doni hendak berjalan..

    Ketua Klub Inggris : “Tunggu!”

    Doni (menengok) : “Ya? Ada apa?”

    Ketua Klub Inggris : “Apa yang ia ceritakan tadi?”

    Doni (menghela sedikit nafasnya, kemudian tersenyum) : “Jika kau benar-benar ingin mengetahuinya, tanyalah padanya saat kalian bertemu lagi..”

    Ketua Klub Inggris : “Hei..”

    Doni: “Ya?”

    Ketua Klub Inggris : “Setelah melihatmu beberapa hari ini, aku tak ingin memaksamu menjadi anggota klub kami.., semua terserah kepada keputusanmu..”

    Anggota : “Ke-ketua!?”

    Ketua Klub Inggris : “Tidak apa..”

    Doni : “Baiklah..., sejujurnya aku senang kalian menaruh harapan padaku.., mengikuti klub, membela klub agar dikenal umum, bergembira bersama dalam satu pekerjaan yang kalian sukai… itu sangat menyenangkan..”

    Doni : Tapi.. aku tak menginginkan itu sekarang.. dan kurasa kau sudah tahu keputusanku..”

    Ketua Klub Inggris (menghela nafasnya) : “Baiklah.., aku mengerti..”

    Doni (tersenyum kecil) : “Terima kasih atas pengertianmu.. Ketua..” (menundukkan badannya tanda berterima kasih, kemudian berjalan keluar UKS)

    Anggota : “K-Ketua bagaimana dengan lomba pidato bahasa inggris kita bulan depan??!!”

    Ketua Klub Inggris (tersenyum) : “Tenang saja, lagipula kita tidak memerlukannya untuk menang, kita harus percaya kepada kemampuan kita sendiri... dan aku akan belajar menguasainya.. mulai hari ini..”

    Ketua Klub memandang sosok TJ yang terlihat dari celah pintu UKS, dengan senyum yang sedih dan pandangan yang lurus..

    Di luar sekolah, dengan matahari yang condong ke barat dan bersinar merah..

    Doni : “Such a nice story you have there dude..”

    TJ : “Haha, I don’t even knew why would I bring that story”

    Doni : “Hahaha... in the end.. you failed to got her phone number..”

    TJ : “I don’t wanna brag , but, what is this thing I have ?” (memperlihatkan sebuah kertas bertuliskan nomor)

    Doni : “Wow dude, you got all you want! When you get that?”

    TJ : “It’s a Seecreeet~ hahahahah”





    Last edited by the_omicron; 07-02-09 at 21:34.


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  4. #33
    SenichiSaga's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Jakarta, Indonesia
    Posts
    983
    Points
    1,090.50
    Thanks: 2 / 0 / 0

    Default

    ahaha...

    chapter 8 part 3 banyak adegan serunya...

    keren keren...

    lanjut om...

  5. #34
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default

    Lah kok ga jadi selingkuh!

    padahal lebih seru kalo selingkuh

    yah.. keep update gan..
    OYE!

  6. #35
    fadillah46's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    where the mud is blow up
    Posts
    1,673
    Points
    2,006.30
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    nee.... gurunya pada gila semua... >,<

    tp nice... keep the good work, bro...

  7. #36
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    hehehe

    chapter 9 udah updated ^^


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  8. #37
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default

    hah.. akhirnya gw pulang juga kerumah..

    nginep dirumah sepupu ga bisa ngenet

    btw udah chapter 9 aja..

    SI di margonda kreativ yah
    OYE!

  9. #38
    SenichiSaga's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Jakarta, Indonesia
    Posts
    983
    Points
    1,090.50
    Thanks: 2 / 0 / 0

    Default

    loh... updatetannya mana??

    di tunggu lho...

  10. #39
    SenichiSaga's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Jakarta, Indonesia
    Posts
    983
    Points
    1,090.50
    Thanks: 2 / 0 / 0

    Default

    loh... updatetannya mana??

    di tunggu lho...

  11. #40
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    chapter 9 part 2 updated, kebanyakan maen jadi lupa post


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  12. #41
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default

    tuh kan..
    mulai ada bibit perselingkuhan lagi

    WOY BAGI ESTER MATLAN DONKKKKKKKK
    OYE!

  13. #42
    SenichiSaga's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Jakarta, Indonesia
    Posts
    983
    Points
    1,090.50
    Thanks: 2 / 0 / 0

    Default

    "guh"

    adegan terakhirnya...




    sweeeet...

  14. #43
    fadillah46's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    where the mud is blow up
    Posts
    1,673
    Points
    2,006.30
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    hwah... msh belum keliatan konfliknya nieh...

    next... !!!

  15. #44
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default

    belum kk..

    gw meramalkan kalo konfliknya itu perselingkuhan..

    apa ramalan kalian? ?
    OYE!

  16. #45
    luvamel's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Location
    Somewhere on earth
    Posts
    95
    Points
    154.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ^
    setujuh ama yg diatas perselingkuhan itu indah

    @TS
    ditunggu update terbarunya gan

Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •