Presiden Berharap FTZ Batam, Bintan dan Karimun jadi Pilar Ekonomi Dunia
BATAM--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap kawasan perdagangan bebas (free trade zone) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dapat menjadi pilar baru perekonomian dunia.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Yudhoyono dalam acara peresmian free trade zone (FTZ) itu di kawasan Pantai Coastarina, Ocarina Mega Tourism, Batam, Senin (19/1)pagi.
"Kita harap kawasan perdagangan bebas dapat menjadi pilar perkembangan kawasan ekonomi dunia baru di Asia," kata Presiden seraya mengatakan krisis keuangan yang melanda dunia mengakibatkan pusat pertumbuhan ekonomi dunia bergeser ke kawasan Asia.
Presiden menjelaskan, dimulainya kawasan perdagangan bebas Indonesia di Batam, Bintan dan Karimun adalah karena ketiga pulau itu memiliki letak geografis yang strategis di jalur perdagangan Indonesia.
Menurut Kepala Negara, dengan penetapan Batam, Bintan dan Karimun sebagai kawasan perdagangan bebas maka ketiga pulau itu juga dapat menjadi pintu gerbang masuknya investasi luar negeri, sentra industri dan pusat pelayanan lalu lintas kapal.
Untuk meningkatkan perkembangan kawasan perdagangan bebas Batam, Bintam dan Karimun, menurut Presiden, pemerintah Indonesia juga melakukan kerja sama dengan Singapura.
Pemerintah, lanjut Kepala Negara, menjanjikan insentif, pengurangan pajak dan ringkasnya perizinan di kawasan perdagangan bebas. "Perizinan yang bertele-tele mengganggu, permudahlah apa yang mudah. Apabila saya mendengar masih ada yang mengganggu maka akan diberikan tindakan yang tegas, laporkan pada yang berwenang, kalau perlu pada saya," kata Presiden sambil menyerukan perang melawan pungli dan korupsi.
Kepala Negara juga meminta pemerintah daerah untuk memberikan dukungan yang maksimal kepada perkembangan kawasan perdagangan bebas, serta tidak melupakan faktor lingkungan dalam mengembangkan industri.
Pada kesempatan itu Presiden mengundang para investor untuk meningkatkan investasinya dengan adanya jaminan kepastian hukum dan transparansi.
Pada kesempatan itu Kepala Negara juga meresmikan proyek baru dan perluasan dari 18 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor antara lain perkapalan, elektronik, wisata, dan properti.
Kedelapan belas perusahaan itu antara lain PT Tirta Utama Riani Indah (hotel), PT Nongsa Point Marina (hotel), PT Citra Tritunas (kawasan wisata), Harbourbay Amir Hotel (hotel), Pacific Palace Hotel (hotel), Coastarina (perumahan),Ocarina Mega Tourism (taman bermain), PT Saipem Indonesia (manufaktur) dan PT Kinema Systrans Multimedia (multimedia).
Batam, Bintan dan Karimun telah menarik sedikitnya 1.254 perusahaan multinasional dengan nilai investasi sebesar 11 miliar dolar AS. Tiga wilayah itu telah menjadi daerah tujuan bisnis di dunia karena lokasinya yang strategis, kepastian hukum, insentif menarik, infrastruktur modern, fasilitas dan biaya investasi yang bersaing, dan dukungan penuh pemerintah.
Dalam beberapa waktu terakhir pertumbuhan investasi asing di Batam, Bintan dan Karimun menunjukkan peningkatan yang signifikan terutama setelah adanya kesepakatan kerja sama ekonomi Indonesia-Singapura pada Juni 2006 yang diikuti dengan pembentukan kawasan ekonomi khusus Batam, Bintan, dan Karimun yang kemudian diubah menjadi FTZ.
Batam merupakan salah satu daerah industri dengan pertumbuhan ekonomi 7,2% tahun lalu. Pada 2008, total investasi asing di Batam mencapai US$9,34 miliar.
Bintan, tempat ibu kota Tanjungpinang berada, adalah salah satu daerah tujuan wisata favorit di Kepulauan Riau yang mampu menarik sedikitnya 42 ribu wisatawan asing setiap bulan.
Karimun adalah sebuah kawasan yang menawarkan peluang bisnis dengan dukungan lokasi yang strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional.
Turut mendampingi Kepala Negara adalah Ibu Ani Yudhoyono, Menbudpar Jero Wacik, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Mensesneg Hatta Rajasa. (Ant/OL-01)
http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTY3NTk=
Semoga dengan dibukanya FTZ ini Indonesia semakin majoe.
Share This Thread