15 April '09
Untuk, Lastri, Calon istriku tersayang.
Hai, Lastri.
Gimana khabarnya dek?
Abang harap kamu baik-baik saja di kampung.
Khabar bapak sama ibu gimana dek?
Sampaikan salam saya kepada mereka ya dek.
Dek, abang disini ingin mengatakan beberapa hal yang adek harus perlu ketahui.
Abang sekarang lagi menjalani pelatihan untuk persiapan ke negara Afghanistan lusa.
Abang dipanggil oleh negara untuk menjalani perang demi menertibkan keamanan dunia.
Kamu sudah tau tugas abang gimana dek. Kamu harus memaklumi tugas abang ini.
Abang pengen kamu berdoa biar abang bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Abang tidak bisa lagi menolak, karena ini sudah menjadi konsekuensi tugas abang.
Ya abang harap kita sama-sama berdoa agar kita bisa bertemu lagi.
Adek disana sabar yah nunggu abang. Abang janji akan pulang ke kampung apabila tugas ini selesai.
Sebenarnya abang sangat pengen cepat-cepat ketemu adek di kampung.
Abang sudah lama merindukan adek dan berjumpa dengan adek.
Tapi, kondisi tidak memungkinkan dek.
Apalagi tentang rencana kita untuk menikah bulan ini.
Abang mohon adek sabar dulu. Sekarang mungkin Tuhan belum memberi waktu yang tepat.
Adek sabar aja dulu yah. Jangan sedih dan jangan menangis..
Dan adek harus selalu berdoa biar abang bisa selamat-selamat di di pertempuran nanti.
Jangan sedih ya dek, jaga bapak dan ibu di kampung.
Abang pasti kembali ke kampung dan janji akan menikahi adek.
Jangan berdoa ya dek.
Kirim salam sama semua keluarga yang di kampung.
Sekian dulu surat dari abang.
Salam manis, peluk dan cium buat sayangku, Lastri.
Dari Abangmu
Fernando
Share This Thread